2. HIPOTESIS
(Era Hipotesis dan Eksperimentasi)
Terminologi Kata : Dalil/ Hukum/ Teori yang belum diuji
kebenarannya secara empiris.
Jawbabn sementara terhadap Masalah penelitian (Argumen
Teoritik)
Dugaan sementara tentang hubungan antar veriabel yang logis
memungkinkan dibuktikan secra empiris.
Hipptesis
Masalah Tesis
Uji Hipotesis
•Didasari teori kuat
•Bersifat Operasional
•(Variabel Terukur)
4. Kriteria Hubungan Kausalitas
• Asosiasi Kuat
• Ada hubungan dosis Respon
• Konsistensi
• Biological Plausibility
• Kesamaan dengan Hasil penelitian Lain
5. Operasionalisasi Hipotesis
Menjabarkan Hipotesis Konseptual menjadi Variabel-
variabel yang terukur.
Hipotesis Konseptual
Tiamfenikol lebih efektif daripada Kloramfenikol untuk
pengobatan Demam Tifoid pada anak
Hipotesisi Opersional
Angka Kesembuhan demam tifoid pada anak umur 5-10 tahun
dengan terapi Tiamfenikol dosis 35 mg/hari selama 5 hari lebih
tinggi dari pada terapi kloramfenikol dengan dosis yang sama.
6. Kegunaan Hipotesis
Menetapkan Rancangan Penelitian :
1. Jenis Penelitian
2. Subjek Penelitian
3. Instrumentasi
4. Model Analisis
7. Variabel Penelitian
Konsep yang mempunyai Variabilitas Nilai
Karaktersitik Subjek yang berubah dari subjek satu ke
subjek yang lain
Variabel Bebas
• Independen
• Faktor Risiko
• Kausa
• Perlakuan
• Pengaruh
Variabel Terrgantung
• Depernden
• Efek
• Hasil
• Outcame
• Respon
Variabel Luar
Variabel Luar
V. Perantara
8. Variabel
Variabel adalah karakteristik subjek
penelitian yang memiliki variasi atribut
atau nilai. Contoh:
Jenis kelamin adalah variabel yang memiliki
variasi atribut laki-laki dan perempuan.
Umur adalah variabel yang memiliki variasi
nilai (tahun).
Depresi adalah variabel yang memiliki variasi
nilai (skor).
9. -------- = Arua abu-abu
Jenis Variabel
Kategorikal Kontinu
Nominal (Seks,
ras)
Interval
(Suhu skala C)
Dependen
(Ca rongga
mulut)
Independen
(Merokok)
Ordinal
(Stadium kanker,
kelas sosial)
Rasio
(denyut nadi,
elektrolit serum)
Jenis variabel
11. Variabel Dependen
dan Independen
Variabel dependen adalah variabel yang
dihipotesiskan dipengaruhi (dependen)
oleh variabel lain.
Variabel independen adalah variabel
yang dihipotesiskan mempengaruhi
variabel lainnya.
• Dapat ditulis sebagai berikut:
Y = a + b1X1
12. Variabel Dependen
dan Independen
Variabel dependen Variabel independen
Variabel terikat (tergantung) Variabel bebas
Variabel terpengaruh (efek) Variabel yang mempengaruhi
Variabel yang dijelaskan (explained
variable)
Variabel yang menjelaskan (explanatory
variable)
Variabel hasil (outcome variable) Faktor penelitian (study factor)
Regresan Regresor
Prediktan Prediktor
Respons Stimulus
Endogen Eksogen, variabel luar
(extraneous variable)
13. Variabel Perancu
Faktor perancu (confounding factor)
merupakan “faktor ketiga” (“third
factor”) yang memenuhi syarat sbb:
1)Merupakan faktor risiko penyakit,
2)Berhubungan dengan paparan,
3)Bukan merupakan variabel antara
dalam mekanisme kausal
paparan-penyakit.
16. Contoh Hipotesis (H1)
1. Ada hubungan antara Pemakaian Kontrasepsi Hormonal
dengan timbulnya penyakit jantung koroner.
2. Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko untuk
terjadinya Ca Paru
3. Natrium Fero bisitrat lebih efektif daripada ferosulfat dalam
terapi anemi pada balita kurang gizi
4. Radiasi sinar X dapat mempengaruhi pertumbuhan folikel
ovarium tikus putih.
5. Terdapat perbedaan pemilihan alat kontrasepsi antara
penduduk kota dan desa.
18. D a t a
1. Berdasarkan Cara Pengambilannya :
Primer (Observasional)
Sekunder (Literal)
2. Berdasarkan Demensinya :
Tunggal (suhu, berat, tinggi, kadar obat
Ganda ( dearajt keganasan, status Gizi )
3. Berdasarkan Jenis Pengukurannya
Kualitatif (ada tidaknya ciri )----- skala nominal
Kuantitatif (ada jenjang nilai)----skala ordinal s/d rasio
20. Pengambilan Data
Pengukuran Variabel dari Subjek penelitian.
Mengikuti Kaidah Pengukuran :
1. Objektif
2. Valid
3. Reliabel
Data
Valid, Objektif,
Reliabel
21. Pengukuran Objektif
Pengukuran yang tidak terpengaruh oleh kemauan/
kehendak seseorang (subjek)
Metode Tersamar (Blinded Messurentment)
22. Objektivitas Pengukuran
Hasil pengukuran tidak dipengaruhi oleh kemauan/ keinginan
pengukur atau orang lain.
Penerapan Pengukran tersamar (Blinded )
Tunggal : Pengukur tidak mengetahui status paparan/
intervensi subjek
Ganda : Pengukur dan subjek tidak mengtahui status
paparan/ intervensi subjek.
23. Validitas Pengukuran
1. Sejauh mana pengukuran mengukur yang seharusnya diukur
2. Sejauh mana kesesuaian alat ukur dengan objek yang diukur
3. Seberapa besar penyimpangan yang dihasilkan oleh pengukuran
dari nilai sesungguhnya
Uji Validitas Alat Ukur
24. Pengukuran Valid
Hanya mengukur yang seharusnya diukur
Nilai yang terukur = Nilai sesungguhnya + Eror
Observe score = True score+ Error
Alat dan Cara Pengukuran Sesuai dengan yang
hendak diukur.
25. Uji Validitas Alat Ukur
Membandingkan alat ukur (instrumen yang diuji) dengan alat
ukur terbaik (Gold Standart),
Teknik :
1. Koefisien korelasi (skala numerik),
2. Koefisien kesepakatan Kappa (skala nominal)
3. Uji Akurasi (sensitivitas dan spesifisitas)
26. Reliabelitas Pengukuran
(Keandalan, reprodusibilitas, presisi)
Sejauh mana pengukuran yang berulang pada subjek yang sama
menghasilkan nilai yang sama.
1. Stabilitas : konsistensi intra pengamat
2. Kesamaan: konsistensi antar pengamat
27. Pengukuran Reliabel
Pengukuran yang dilakukan pada subjek yang sama
secara berulang oleh pengukur yang sama/ berbeda
menghasilkan nilai yang sama.
1. Konsisten
2. Stabil
28. Beberapa Teknik Pengambilan Data
Wawancara (terstruktur, mendalam/ tidak terstruktur)
FGD (Fokus Group Discussion)
Kajian Dokumen dan Arsip (Content Analysis)
Pengukuran/ Observasi
Mengisi Kuesioner
Kombinasi