3. Ilmu dan Pengetahuan
Ilmu : Scienta dengan kata kerja Scire yang
artinya mempelajari atau mengetahui.
Maufur (2008) mendefinisikan ilmu sebagai
sebuah pengetahuan yang memenuhi
persyaratan tertentu.
4. Ilmu dan Pengetahuan
Pengetahuan merupakan sesuatu hal yang
diperoleh secara biasa melalui pengalaman,
kesadaran informasi dan sebagainya. Adapun
ilmu diartikan sebagai sesuatu yang di dalamnya
mengandung pengetahuan yang lebih pasti, lebih
praktis, sistematis, metodis, ilmiah dan mencakup
kebenaran umum mengenai objek studi yang
lebih bersifat natural (Suhartono, 2005)
5. Ilmu dan Pengetahuan
ilmu (pengetahuan ilmiah) diperoleh secara sadar,
aktif, sistematis, prosedural, metodis, dan teknis,
serta diakhiri dengan verifikasi atau uji kebenaran
ilmiah. Adapun pengetahuan walaupun diperoleh
secara sadar dan aktif, namun dalam proses
memperolehnya tidak sistematis dan didapatkan
tanpa metode yang jelas.
6. Ilmu dan Pengetahuan
Syarat ilmu pengetahuan:
the logical structure of science
the verifiability of claims
Kemany menyatakan ilmu adalah semua
pengetahuan yang dikumpulkan dengan mengguna
kan metode keilmuan (scientific method)
7. Sifat ilmu
Tidak mampu menjelaskan fenomena secara utuh
dan menyeluruh
Sifat kebenarannya tidak absolut
Tidak dapat memberi manfaat praktis
9. Upaya memperoleh Pengetahuan
Metode Ilmiah
Pada dasarnya metode ilmiah merupakan sebuah sistem yang ketat
dan dikembangkan untuk mengajukan dan menjawab pertanyaan
sehingga didapatkan jawaban yang akurat. Metode ini juga memiliki
kekhasan yang membedakannya dengan metode lain, yaitu adanya
serangkaian uji yang digunakan dengan cara tertentu sehingga dapat
memverifikasi kegiatan dan kesimpulan ilmiah agar tercapai
pengetahuan yang andal (Kerlinger, 1998).
10. Aspek Berpikir Ilmiah
Skeptis, yakni sebuah sikap dari seseorang untuk selalu
mempertanyakan bukti-bukti dari setiap pernyataan.
Analitis, merupakan kegiatan untuk menimbang-nimbang setiap
permasalahan yang relevan dan tidak relevan.
Kritis, merupakan sikap yang selalu mendasarkan pikiran dan
pendapat kita pada logika, teori serta mampu menimbang berbagai
hal secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat.
11. Perbedaan Metode Ilmiah dan Non-Ilmiah
Metode Ilmiah
Masalah harus dirumuskan secara jelas dan spesifik.
Jawaban yang diberikan diperkuat oleh data-data yang valid.
Penyajian data, analisis data, serta penarikan kesimpulan
harus dilakukan secara benar
Kesimpulan yang dihasilkan bersifat terbuka untuk diteliti
ulang, dikaji, atau bahkan diuji
Digunakan untuk menyelidiki hal-hal yang dapat diukur secara
empiris
12. Perbedaan Metode Ilmiah dan Non-Ilmiah
Metode Non-Ilmiah
Masalah yang dikaji bersifat tidak jelas
Tidak diperlukan data untuk memperkuat kesimpulan
Tidak ada proses pengumpulan, penyajian, pengolahan
dan analisis data
Lazimnya digunakan untuk mengkaji hal apapun termasuk
yang sifatnya mistik, supranatural, atau hal lain yang
sifatnya dogmatis
13. Penelitian
Research can be described as systematic and organized effort to
investigate a specific problem that needs a solution . it is series of steps
designed and followed, with the goal of finding anwers to the issues that
are of concern to us in the work environment.(Uma sekaran, 2006)
Research is a systematic investigation to find answers to problem (Robert
B. Burn, 2000)
Research is a systematic process of collecting and logically analyzing
information (data) for some purpose. (Schumacher, 2001, 9)
Kerlinger (1990;7) penelitian yaitu penyelidikan yang sistematis, terkontrol,
empiris, dan kritis, tentang fenomena-fenomena tertentu, dengan dipandu
oleh teori dan hipotesis tentang hubungan yang diduga terjadi antara
fenomena itu.
14. Penelitian
Research berasal dari kata Perancis (kuno) recerchier atau
recherche yang merupakan penggabungan dari “re” +
“cerchier” atau “sercher”; yang berarti mencari atau
menemukan atau to travel through or survey. Term ini mulai
digunakan sejak 1577. Lambat laun arti istilah
research/penelitian mengalami penyempurnaan.
15. Penelitian
Penelitian ilmiah itu merupakan suatu analisis
sistematis dan objektif, dan observasi yang
terkontrol yang membimbing ke arah
pengembangan generalisasi, prinsip, teori, prediksi,
dan tujuan berdasarkan kejadiankejadian (Best,
1981)
16. Contoh..
Sejumlah ahli lingkungan hidup datang ke Teluk Jakarta dengan
persiapan yang matang, tinggal di sana, mengkaji secara sistematis
dampak limbah pabrik terhadap lingkungan dan kehidupan manusia.
Mereka datang karena di belahan Bumi lain seperti di Jepang,
pembuangan pabrik itu mengakibatkan kesulitan dan masalah bagi
kehidupan manusia. Mereka datang secara terencana, dengan memilih
objek yang terbatas. Apakah yang terjadi di Jepang juga terjadi di
Indonesia atau di negara lain? Apakah faktor penyebab juga sama atau
efek sampingan sebagai akibat limbah gas beracun sisa pabrik dapat
diminimalkan dan sebagainya?
17. Contoh..
Banyak pula diamati dalam kehidupan masyarakat, terjadi berbagai
bencana, seperti bencana gunung berapi Galunggung, mendangkalnya
waduk Jati luhur atau ditenggelamkannya kapal Greenpeace di perairan
Selandia Baru oleh kelompok tertentu. Beberapa saat kemudian suatu
tim datang ke tempat itu mengumpulkan informasi, bertanya kepada
orang di sekitarnya atau melihat keadaan yang terjadi dan lain lain
sebagainya.
18. Pendekatan Kuantitatif
Quantitative Approach: Quantitatve research uses
objective measurement to gather numeric data that
are used to answer questions or test predetermined
hypotheses. It generally requires a well-controlled-
setting (Ary, 2010)
Quantitative Approach: upaya menjelaskan fenomena
dengan pengumpulan angka-angka kemdian
dianalisis dengan metode yang berbasis matematika
(Muijs, 2004)
19. Karakteristik Pendekatan Kuantitatif
Menggunakan data numerik
fokus pada variabel yang dianalisis
menggunakan analisis statistik
keterlibatan peneliti bersifat tidak terlihat
mengukur fakta secara objektif
Validitas dan reliabilitas data merupakan syarat mutlak
penelitian dengan pendekatan kuantitatif bersifat bebas nilai
(value free)
20. Klasifikasi Penelitian dalam Pendekatan
Kuantitatif
Penelitian Eksperimen penelitian eksperimental
merupakan suatu bentuk penelitian di mana
variabel dimanipulasi sehingga dapat dipastikan
pengaruh dan efek variable tersebut terhadap
variabel lain yang diselidiki atau diobservasi (Stanley &
Campbel, 1966).
21. Klasifikasi Penelitian dalam Pendekatan
Kuantitatif
Penelitian Eksperimen The experiment is a highly
controlled method of attempting to demonstrate the
existence of causal relationship between one or more
independent variabel and one or more dependent
variable (Bailey, 1978)
22. Klasifikasi Penelitian dalam Pendekatan
Kuantitatif
Penelitian Eksperimen adalah penelitian yang
memanipulasikan dan mengendalikan variable bebas
dan kemudian melakukan observasi terhadap variable
atau variable-variable terikat untuk menemukan
apakah terjadi perubahan variasi yang muncul seiring
dengan manipulasi variable bebas (Kerlinger,
2006,508)
23. Ilustrasi
Manakah di antara dua macam metoda mengajar mata
pelajaran ekonomi yang dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis yang paling efektif (baik)
Contoh: Pertanyaan Penelitian yang akan diajukan
dalam eksperimen. “Apakah metode A dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis”
24. Rangkaian Penelitian Eksperimen
(1) PROBLEMATIKA
(2) TUJUAN PENELITIANNYA
(3) HIPOTESIS PENELITIAN
(4) WAKTU PENELITIAN
(5) SAMPLING
(6) PRE-EXPERIMENTAL MEASUREMENTS
(7) TREATMENT (PELAKSANAAN EKSPERIMEN)
(8) POST-EXPERIMENTAL MEASUREMENTS
(9) PENUJIAN HIPOTESIS
25. Klasifikasi penelitian eksperimen
Pre Experiment yaitu penelitian eksperimen yang
pada prinsipnya hanya menggunakan satu
kelompok. Ini berarti bahwa dalam tipe penelitian
tidak ada ke lompok kontrol. Karena itu pre-
experiment tidak memenuhi syarat penelitian
eksperimen yang sesungguhnya
26. Klasifikasi penelitian eksperimen
Quasi Experiment merupakan salah satu tipe
penelitian eksperimen di mana peneliti tidak
melakukan randomisasi (randomnes) dalam
penentuan subjek kelompok penelitian, namun
hasil yang dicapai cukup berarti, baik ditinjau dari
validitas internal maupun eksternal
27. Klasifikasi penelitian eksperimen
True Experiment merupakan penelitian eksperimen
yang sesungguhnya, di mana Peneliti mengontrol
variable variabel yang diteliti dengan baik serta me-
ngendalikan situasi penelitian dari ancaman yang mungkin
merusak hasil penelitian dari keadaan yang sesungguhnya.
28. Klasifikasi Penelitian dalam Pendekatan
Kuantitatif
Penelitian Non-Eksperimen (Survey) survey research
designs are procedures in quantitative research in
which investigators administer a survey to a sample or
to the entire population of people to describe the
attitudes, opinions, behaviors, or characteristics of the
population (Creswell, 2012)
29. Jenis-jenis penelitian survey
Secara umum, penelitian survey terbagi ke dalam tiga
jenis: Deskriptif, eksplanatory, dan eksploratory.
Di sisi lain, Borg & Gall (1989) membagi penelitian
survey berdasar waktu pengumpulan data, yakni;
survey longitudinal dan survey cross-sectional
30. Jenis-jenis penelitian survey
Penelitian Deskriptif merupakan penelitian yang tujuannya
untuk memberikan gambaran secara detail dan spesifik
menggunakan kata-kata atau angka-angka mengenai
karakteristik, sifat, keadaan, atau gejala suatu fenomena
31. Jenis-jenis penelitian survey
Penelitian Eksplanatori merupakan penelitian yang
menjelaskan mengapa sebuah peristiwa dapat terjadi,
membangun, menguraikan, memperluas atau bahkan
menguji teori. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu
bagaimana hubungan antara-dua atau lebih variabel dari
suatu situasi atau fenomena serta menjelaskan mengapa
fenomena itu terjadi
32. Jenis-jenis penelitian survey
Penelitian Eksploratory merupakan penelitian yang sifatnya
menjelajah untuk memperdalam pengetahuan mengenai
suatu gejala tertentu atau untuk topik yang relatif baru
dengan maksud merumuskan hipotesis yang berguna bagi
penelitian di masa depan. Ketika melakukan penelitian
eksploratori, peneliti dituntut untuk kreatif, mampu berpikir
terbuka, serta memiliki sikap investigasi untuk menjelajahi
semua sumber informasi yang relevan (Neuman, 2014).
33. Penelitian Survey menurut Waktu
pengumpulan data
Longitudinal merupakan penelitian yang datanya
dikumpulkan dalam jangka waktu tertentu (lebih dari satu
kali), penelitian dengan rancangan waktu longitudinal sangat
andal dan tepat untuk mempelajari perubahan suatu objek
dari waktu ke waktu.
34. Penelitian Survey menurut Waktu
pengumpulan data
Cross-sectional merupakan pengumpulan data yang
dilakukan dalam satu titik waktu. Pengumpulan data secara
cross-sectional ini cocok dilakukan untuk mencari tahu
tentang gambaran perilaku, sikap, minat, dan aspek-aspek
lain pada waktu penelitian dilakukan, selain itu waktu untuk
penelitian ini relatif cepat sebab tidak perlu menunggu
dengan rentang waktu yang relatif panjang untuk menarik
kesimpulan sebagaimana terjadi dalam penelitian
longitudinal.