Metode aljabar matriks digunakan untuk menyelesaikan permainan 2x2 dengan mencari strategi optimal pemain dan nilai permainan. Matriks permainan dibentuk dan strategi optimal didapat dari adjoint dan cofactor matriks. Contoh perhitungan menunjukkan strategi campuran optimal sama dengan hasil metode analitis dan nilai permainannya adalah 3,5.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 3 mata kuliah Aljabar Linier yang terdiri dari 5 mahasiswa yang menulis tentang matriks, operasi matriks seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan matriks, serta konsep transpose dan trace matriks."
Matriks adalah susunan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom. Matriks memiliki ordo yang menunjukkan jumlah baris dan kolom, seperti A3x2 yang memiliki 3 baris dan 2 kolom. Operasi yang dapat dilakukan pada matriks antara lain penjumlahan, pengurangan, dan perkalian.
Dokumen tersebut merangkum pengertian matriks, jenis-jenis matriks, transpose matriks, kesamaan dua matriks, operasi-operasi matriks seperti penjumlahan, pengurangan, dan perkalian matriks, determinan matriks, serta invers matriks.
Dokumen ini membahas tentang fungsi eksponen dan logaritma, termasuk definisi, sifat-sifat, grafik, persamaan dan pertidaksamaan eksponen dan logaritma beserta contoh-contohnya.
Metode aljabar matriks digunakan untuk menyelesaikan permainan 2x2 dengan mencari strategi optimal pemain dan nilai permainan. Matriks permainan dibentuk dan strategi optimal didapat dari adjoint dan cofactor matriks. Contoh perhitungan menunjukkan strategi campuran optimal sama dengan hasil metode analitis dan nilai permainannya adalah 3,5.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 3 mata kuliah Aljabar Linier yang terdiri dari 5 mahasiswa yang menulis tentang matriks, operasi matriks seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan matriks, serta konsep transpose dan trace matriks."
Matriks adalah susunan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom. Matriks memiliki ordo yang menunjukkan jumlah baris dan kolom, seperti A3x2 yang memiliki 3 baris dan 2 kolom. Operasi yang dapat dilakukan pada matriks antara lain penjumlahan, pengurangan, dan perkalian.
Dokumen tersebut merangkum pengertian matriks, jenis-jenis matriks, transpose matriks, kesamaan dua matriks, operasi-operasi matriks seperti penjumlahan, pengurangan, dan perkalian matriks, determinan matriks, serta invers matriks.
Dokumen ini membahas tentang fungsi eksponen dan logaritma, termasuk definisi, sifat-sifat, grafik, persamaan dan pertidaksamaan eksponen dan logaritma beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi matrik, bentuk-bentuk matrik seperti matrik bujur sangkar, matrik diagonal, matrik segitiga, dan operasi-operasi pada matrik seperti penjumlahan, perkalian, dan pemangkatan matrik.
1. Dokumen tersebut membahas tentang determinan matriks dan eigenvektor, termasuk definisi, rumus, dan contoh perhitungan determinan matriks berukuran 1x1, 2x2, dan 3x3 serta sifat-sifatnya.
2. Dibahas pula definisi minor, kofaktor, ekspansi Laplace, teorema-teorema yang berkaitan dengan operasi baris elementer terhadap determinan matriks.
3. Contoh perhitungan determinan matriks disertai pen
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep matriks, operasi-operasi dasar pada matriks seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian matriks dengan skalar dan perkalian antar matriks, menentukan determinan matriks, menentukan invers matriks, dan menyelesaikan sistem persamaan linier menggunakan konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang himpunan, termasuk cara mendefinisikan himpunan, istilah-istilah yang terkait, hubungan antar himpunan, operasi pada himpunan, dan contoh-contoh himpunan bilangan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang vektor, termasuk pengertian skalar dan vektor, operasi aljabar vektor seperti perkalian skalar dengan vektor, penjumlahan vektor, dan panjang vektor. Juga dijelaskan beberapa contoh soal untuk memahami konsep-konsep tersebut.
1) Vektor adalah besaran yang memiliki besaran dan arah. Vektor dapat ditulis menggunakan huruf kecil yang dicetak tebal atau dibubuhi tanda panah.
2) Vektor dapat ada di ruang R1, R2, dan R3 yang masing-masing memiliki 1, 2, dan 3 sumbu koordinat. Vektor basis adalah vektor satuan yang searah dengan sumbu koordinat.
3) Operasi vektor meliputi penjumlahan, pengurangan,
1. Dokumen tersebut membahas tentang kombinasi, permutasi, dan peluang. Termasuk konsep faktorial, diagram pohon, aturan pengisian tempat, permutasi, kombinasi, dan peluang.
2. Dibahas pula pendekatan perhitungan probabilitas, komplemen suatu kejadian, interseksi dan union dua kejadian. Contoh soal juga diberikan untuk memudahkan pemahaman konsep-konsep tersebut.
3. Secara keseluruhan dokumen tersebut
Dokumen tersebut membahas tentang definisi himpunan, operasi-operasi dasar himpunan seperti gabungan, irisan, selisih, komplemen, sistem bilangan real, dan latihan soal terkait himpunan dan sistem bilangan real."
1. Dokumen tersebut membahas tentang himpunan, termasuk jenis-jenis himpunan, notasi himpunan, operasi himpunan, dan diagram Venn.
2. Jenis-jenis himpunan yang dijelaskan antara lain himpunan berhingga, tak berhingga, kosong, nol, semesta, dan bagian. Operasi himpunan meliputi irisan, gabungan, selisih, dan komplemen.
3. Diagram Venn digunakan untuk merepresentasikan hubun
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis bilangan matematika dan sifat-sifat operasinya. Terdapat 17 jenis bilangan yang dijelaskan seperti bilangan bulat, bilangan prima, bilangan rasional, bilangan irasional, dan lainnya. Dokumen juga menjelaskan tentang nilai tempat dan contoh soal penjumlahan serta sifat-sifat komutatif, asosiatif, dan distributif dalam operasi bilangan.
Matriks adalah susunan angka atau bilangan yang berbentuk empat persegi. Matriks memiliki baris dan kolom, serta elemen yang posisinya ditentukan oleh baris dan kolom. Terdapat berbagai jenis matriks seperti matriks persegi, diagonal, identitas, dan lainnya. Operasi pada matriks meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian bilangan real dengan matriks, serta perkalian antar matriks.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi matrik, bentuk-bentuk matrik seperti matrik bujur sangkar, matrik diagonal, matrik segitiga, dan operasi-operasi pada matrik seperti penjumlahan, perkalian, dan pemangkatan matrik.
1. Dokumen tersebut membahas tentang determinan matriks dan eigenvektor, termasuk definisi, rumus, dan contoh perhitungan determinan matriks berukuran 1x1, 2x2, dan 3x3 serta sifat-sifatnya.
2. Dibahas pula definisi minor, kofaktor, ekspansi Laplace, teorema-teorema yang berkaitan dengan operasi baris elementer terhadap determinan matriks.
3. Contoh perhitungan determinan matriks disertai pen
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep matriks, operasi-operasi dasar pada matriks seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian matriks dengan skalar dan perkalian antar matriks, menentukan determinan matriks, menentukan invers matriks, dan menyelesaikan sistem persamaan linier menggunakan konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang himpunan, termasuk cara mendefinisikan himpunan, istilah-istilah yang terkait, hubungan antar himpunan, operasi pada himpunan, dan contoh-contoh himpunan bilangan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang vektor, termasuk pengertian skalar dan vektor, operasi aljabar vektor seperti perkalian skalar dengan vektor, penjumlahan vektor, dan panjang vektor. Juga dijelaskan beberapa contoh soal untuk memahami konsep-konsep tersebut.
1) Vektor adalah besaran yang memiliki besaran dan arah. Vektor dapat ditulis menggunakan huruf kecil yang dicetak tebal atau dibubuhi tanda panah.
2) Vektor dapat ada di ruang R1, R2, dan R3 yang masing-masing memiliki 1, 2, dan 3 sumbu koordinat. Vektor basis adalah vektor satuan yang searah dengan sumbu koordinat.
3) Operasi vektor meliputi penjumlahan, pengurangan,
1. Dokumen tersebut membahas tentang kombinasi, permutasi, dan peluang. Termasuk konsep faktorial, diagram pohon, aturan pengisian tempat, permutasi, kombinasi, dan peluang.
2. Dibahas pula pendekatan perhitungan probabilitas, komplemen suatu kejadian, interseksi dan union dua kejadian. Contoh soal juga diberikan untuk memudahkan pemahaman konsep-konsep tersebut.
3. Secara keseluruhan dokumen tersebut
Dokumen tersebut membahas tentang definisi himpunan, operasi-operasi dasar himpunan seperti gabungan, irisan, selisih, komplemen, sistem bilangan real, dan latihan soal terkait himpunan dan sistem bilangan real."
1. Dokumen tersebut membahas tentang himpunan, termasuk jenis-jenis himpunan, notasi himpunan, operasi himpunan, dan diagram Venn.
2. Jenis-jenis himpunan yang dijelaskan antara lain himpunan berhingga, tak berhingga, kosong, nol, semesta, dan bagian. Operasi himpunan meliputi irisan, gabungan, selisih, dan komplemen.
3. Diagram Venn digunakan untuk merepresentasikan hubun
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis bilangan matematika dan sifat-sifat operasinya. Terdapat 17 jenis bilangan yang dijelaskan seperti bilangan bulat, bilangan prima, bilangan rasional, bilangan irasional, dan lainnya. Dokumen juga menjelaskan tentang nilai tempat dan contoh soal penjumlahan serta sifat-sifat komutatif, asosiatif, dan distributif dalam operasi bilangan.
Matriks adalah susunan angka atau bilangan yang berbentuk empat persegi. Matriks memiliki baris dan kolom, serta elemen yang posisinya ditentukan oleh baris dan kolom. Terdapat berbagai jenis matriks seperti matriks persegi, diagonal, identitas, dan lainnya. Operasi pada matriks meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian bilangan real dengan matriks, serta perkalian antar matriks.
Matriks adalah susunan angka atau bilangan yang berbentuk empat persegi. Matriks memiliki baris dan kolom, serta elemen yang posisinya ditentukan oleh baris dan kolom. Terdapat berbagai jenis matriks seperti matriks persegi, diagonal, identitas, dan lainnya. Operasi pada matriks meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian bilangan real dengan matriks, serta perkalian antar matriks.
Matriks adalah susunan angka atau bilangan yang berbentuk empat persegi. Matriks memiliki baris dan kolom, serta elemen yang posisinya ditentukan oleh baris dan kolom. Terdapat berbagai jenis matriks seperti matriks persegi, diagonal, identitas, dan lainnya. Operasi pada matriks meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian bilangan real dengan matriks, serta perkalian antar matriks.
Matriks adalah susunan berbentuk persegi panjang dari elemen-elemen yang diatur berdasarkan baris dan kolom. Bab ini membahas pengertian matriks, operasi matriks seperti penjumlahan, pengurangan, dan perkalian matriks, serta konsep determinan dan invers matriks. Sistem persamaan linier dapat didefinisikan menggunakan notasi matriks.
Matriks adalah susunan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom. Matriks memiliki sifat-sifat tertentu seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan matriks. Terdapat berbagai jenis matriks seperti matriks bujursangkar, nol, diagonal, identitas, dan lainnya.
Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang diatur dalam baris dan kolom. Terdapat beberapa jenis matriks seperti matriks bujur sangkar, matriks diagonal, dan matriks identitas. Operasi yang dapat dilakukan pada matriks antara lain penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar, dan perkalian matriks.
Slide Presentasi Matriks kelas x, cocok buat guru maupun pelajar silahkan didownload, di share di edit, jika ada pertayaan dan kritik silahkan memberi komentar atau kirim via email.
Matematika ilmu yang menyenangkan Jangan tajut belajar Matematika Ayo belajar Matematika dengan bahagia Kalau kamu berlatih pasti bisa Matematika itu tidak hanya menghafal rumus Tapi harus berlatih Kalau kamu berlatih pasti bisa Percayalah pasti bisa Matematika ilmu yang menyenangkan Jangan tajut belajar Matematika Ayo belajar Matematika dengan bahagia Kalau kamu berlatih pasti bisa Matematika itu tidak hanya menghafal rumus Tapi harus berlatih Kalau kamu berlatih pasti bisa Percayalah pasti bisa Matematikaitu tidak hanya menghafal rumus Tapi harus berlatih Kalau kamu berlatih pasti bisa Percayalah pasti bisa
Jika suatu ruang vektor memiliki basis yang terbatas, semua vektornya dapat dinyatakan secara unik oleh sebuah barisan skalar yang terhingga. Barisan ini dinamakan vektor koordinat, dengan entri-entrinya adalah koordinat dari vektor terhadap vektor-vektor basis. Vektor-vektor koordinat juga membentuk suatu ruang vektor lain, yang isomorfik dengan ruang vektor asalnya. Vektor koordinat umumnya disusun sebagai matriks kolom (juga disebut dengan vektor kolom), yakni sebuah matriks yang berisi satu kolom. Jadi, sebuah vektor kolom menyatakan suatu vektor koordinat, sekaligus vektor di ruang vektor asalnya.
wqjedbwqukbdkwq ewjkfbhewufg ewhjfbewhjvfb ehjwbfjewhfb hejwfvwehjvfewhj hejwvfewhjvf jehwvfewhjvfewhjvfj ejhwvfewhjvfewhjvfewhjvfewvhfewvhfvewhjfewhjvfewhjvfewvfjewvfjvew hjewfvewhjvfjewhvfjewhvfjewvhfewvhfhewvfvewhjfvewhjvfjewhvfewvfewvfivweuifvbewiufvewuifgewiufgewuifgewuifgiewugfewuigfuiewgfiuewfeiwu
Matriks adalah susunan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar matriks seperti jenis-jenis matriks (misalnya matriks nol, identitas, diagonal), operasi pada matriks (penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan matriks), serta sifat-sifat matriks transpose.
Matriks adalah susunan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom. Dokumen ini menjelaskan definisi, jenis, notasi, dan operasi dasar pada matriks seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan matriks, serta transpose matriks.
Dokumen tersebut membahas tentang matriks, termasuk definisi matriks, notasi matriks, jenis-jenis matriks seperti matriks nol, satu, diagonal, dan identitas, serta operasi-operasi pada matriks seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar, perkalian matriks, dan transpose matriks.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Matriks untuk mhs.pptx
1. M AT R I KS
Matriks adalah set bilangan real atau bilangan
kompleks (elemen-elemen) yang disusun dalam
Baris dan Kolom sehingga membentuk jajaran
persegi panjang (rectangular array)
Matriks adalah suatu susunan angka atau
bilangan, variabel, atau parameter yang
berbentuk empat persegi dan biasanya ditutup
dengan tanda kurung.
2. KONSEP MATRIKS
Setiap bilangan pada matriks disebut elemen (unsur)
matriks. Letak suatu unsur matriks ditentukan oleh baris
dan kolom di mana unsur tersebut berada.
Suatu matriks dinyatakan dengan huruf kapital A , B , C ,. . .
dan seterusnya, sedangkan unsur matriks dinyatakan
dengan huruf kecil a, b , c , . . ., dan seterusnya.
Contoh :
a b
c d
Kolom ke 1 Kolom ke 2
baris ke 1
baris ke 2
A =
3. Matriks A mempunyai dua baris dan dua kolom. Oleh
karena itu kita katakan bahwa matriks A berorde 2 X 2
ditulis A2X2 atau (a22).
“Orde suatu matriks ditentukan oleh banyaknya baris dan
banyaknya kolom dalam matriks tersebut.”
a b
c d
Kolom ke 1 Kolom ke 2
baris ke 1
baris ke 2
A =
6. KESAMAAN MATRIKS
Matriks A dan matriks B dikatakan berorde sama atau berukuran
sama jika banyaknya baris dan banyaknya kolom pada matriks A
sama dengan banyaknya baris dan banyaknya kolom pada
matriks B.
Contoh :
Matriks A berorde sama dengan matriks B, yaitu 2 x 3
Definisi:
Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A = B), jika :
a. Matriks A dan B mempunyai orde sama.
b. Unsur-unsur yang seletak pada matriks A dan matriks B sama.
a b c
d e f
A =
a b c
d e f
B =
dan
7. PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN 2 MATRIKS
Dua matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika
ordenya sama.
Misal orde matriks A = 2 x 3 dan orde matriks B = 2 x 3,
maka keduanya dapat dijumlahkan atau dikurangkan.
8. CONTOH
Jika A = , dan B =
Maka A + B = =
A - B = =
3 2 1
5 4 6
7 5 -3
-2 1 0
3+7 2+5 1+(-3)
5+(-2) 4+1 6+0
10 7 -2
3 5 6
3-7 2-5 1-(-3)
5-(-2) 4-1 6-0
-4 -3 4
7 3 6
9. BEBERAPA SIFAT YANG
BERLAKU PADA PENJUMLAHAN
/PENGURANGA N MATRIKS
1) A + B = B + A ( Sifat Komutatif)
2) (A + B) + C = A + ( B + C) (Sifat Asosiatif)
3) A + 0 = 0 + A = A (Sifat Identitas tambah)
4) A – B = - (B – A) (Sifat Komutatif)
5) A – B = - B + A ( Sifat Komutatif)
10. PERKALIAN BILANGAN REAL
DENGAN MATRIKS
Jika k adalah suatu bilangan Real (skalar) dan Matriks
A = (aij), maka Matriks kA = (kaij) adalah suatu matriks
yang di peroleh dengan mengalikan semua elemen
matriks A dengan k.
Jadi, jika A = , maka : kA =
Contoh : Misal A = ,
maka 3A = 3 = =
7 5 -3
-2 1 0
a11 a12
a21 a22
ka11 ka12
ka21 ka22
7 5 -3
-2 1 0
3.7 3.5 3.(-3)
3.(-2) 3.1 3.0
21 15 -9
-6 3 0
11. SIFAT-SIFAT PERKALIAN MATRIKS
DENGAN BILANGAN REAL
Jika a dan b bilangan real, maka :
• ( a + b )A = aA + bA
• a ( A + B ) = aA + aB
• a( bA ) = (ab)A
12. PERKALIAN MATRIKS DENGAN
MATRIKS (PERKALIAN 2 MATRIKS)
Matriks A yang berorde mxp dengan suatu matriks B
yang berorde pxn adalah matriks C yang berorde mxn.
A mxp.Bpxn = C mxn
Dalam perkalian matriks ini yang perlu
diperhatikan adalah : Dua buah matrik dapat
dikalikan apabila Jumlah kolom pada matriks A
(pertama) harus sama dengan banyaknya baris pada
matriks B (kedua). Jika hal ini tidak dipenuhi, maka
hasil kali matriks tidak didefinisikan.
18. MATRIKS PERSEGI ATAU
MATRIKS BUJUR SANGKAR
Matriks Persegi atau matriks Bujur Sangkar
adalah matriks yang mempunyai jumlah baris
= jumlah kolom
Contoh :
Contoh : A = ,
4 5 -1
5 2 4
3 2 1
jumlah baris = jumlah kolom
19. MATRIKS NOL
Matriks Nol adalah Suatu matriks yang setiap
unsurnya 0 berordo m x n ,ditulis dengan
huruf O
Contoh : O3X3 =
0 0 0
0 0 0
0 0 0
20. MATRIKS SEGI TIGA
Matriks Segi Tiga adalah suatu matriks bujur
sangkar yang unsur-unsur dibawah atau diatas
diagonal utama semuanya 0 (nol).
Contoh : C = , D =
2 0 0 0
3 7 0 0
-9 0 8 0
4 1 -3 5
8 2 1 -3
0 6 5 4
0 0 3 7
0 0 0 9
21. MATRIKS DIAGONAL
Matriks Diagonal adalah suatu matriks bujur
sangkar yang semua unsurnya , kecuali unsur-
unsur pada diagonal utama adalah nol.
Contoh : E =
5 0 0 0
0 7 0 0
0 0 -2 0
0 0 0 8
22. MATRIKS SKALAR
Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang
unsur-unsur pada diagonal utama semuanya
sama.
Contoh : F =
7 0 0 0
0 7 0 0
0 0 7 0
0 0 0 7
23. MATRIKS IDENTITAS ATAU
MATRIKS SATUAN
Matriks Identitas atau Matriks Satuan adalah
matriks diagonal yang unsur-unsur pada
diagonal utama semuanya 1 (satu) ditulis
dengan huruf I.
Contoh : I = , I =
I3 adalah matriks identitas ordo 3 dan I4 adalah matriks identitas ordo 4
1 0 0
0 1 0
0 0 1
1 0 0 0
0 1 0 0
0 0 1 0
0 0 0 1
24. MATRIKS SIMETRIS
Matriks Simetri adalah suatu matriks bujur
sangkar yang unsur pada baris ke-i kolom ke-j
sama dengan unsur pada baris ke-j kolom ke-i
sehingga aij = aji.
Contoh : G =
Unsur pada baris ke-2 kolom ke-4 adalah 9 dan unsur pada
baris ke-4 kolom ke-2 juga
1 3 2 5
3 4 6 9
2 6 7 8
5 9 8 2
26. MATRIKS TEGAK
Matriks Tegak adalah suatu matriks yang
banyaknya baris lebih dari banyaknya kolom.
Contoh : K3x2 =
1 -8
4 1
9 1
27. MATRIKS TRANSPOS ( notasi AT )
Transpos A adalah matriks baru dimana elemen kolom
pertama = elemen baris pertama matriks A, elemen kolom
kedua = elemen baris kedua matriks A, elemen kolom ketiga
= elemen baris ketiga matriks A. Atau jika suatu matriks saling
dipertukarkan
Misal Matriks A =
Maka Transpos A adalah AT =
Jadi jika ordo matriks A = 3x4 maka ordo matriks transpos adalah 4x3
1 -2 5 8
9 1 4 2
0 3 -2 -3
1 9 0
-2 1 3
5 4 -2
8 2 -3
30. DETERMINAN MATRIKS
Determinan matriks 𝐴 di definisikan sebagai selisih
antara perkalian elemen - elemen pada diagonal
utama dengan perkalian elemen - elemen pada
diagonal sekunder. Determinan dari matriks
dinotasikan dengan det 𝐴 atau |𝐴|. Nilai dari
determinan suatu matriks berupa bilangan real.
31. DETERMINAN MATRIKS ORDO 2x2
Jika Matriks A = maka det (A) = |A| = | |= ad – bc
Contoh :
P = maka,
det (P) = |P| = | | = (2.3) – (1.(-6)) = 6+6 = 12
a b
c d
a b
c d
2 1
-6 3
2 1
-6 3
32. DETERMINAN MATRIKS ORDO 3x3
Untuk mencari determinanmatriks berordod
apatdigunakan dua metode, sebagaiberikut:
• MetodeSarrus
• MetodeEkspansiKofaktor
33. METODE SARRUS
Cara ini paling tepat digunakan untuk menentukan
determinan matriks ordo 3×3.
Cara sarrus :
i. Tuliskan kolom pertama dan kedua dari determinan
awal di sebelah kanan setelah kolom ketiga.
ii. Kalikan unsur – unsur pada keenam diagonal, yaitu
tiga kolom diagonal utama (dari kiri ke kanan) dan
tiga kolom diagonal pendamping (dari kanan ke kiri).
Hasil kali diagonal utama dijumlahkan dan hasil kali
pada diagonal pendamping dikurangkan.
34. Jika Matriks B =
maka det (B) = |B| =
= ptx + quv + rsw – vtr –wup – xsq
Perlu diperhatikan bahwa Metode Sarrus tidak berlaku
bila matriks berordo 4x4 dan yang lebih tinggi lagi.
p q r
s t u
v w x
p q r
s t u
v w x
p q
s t
v w
35. METODE EKSPANSI KOFAKTOR
a. Pengertian Minor . Minor suatu matriks 𝐴 dilambangkan
dengan 𝑀𝑖j adalah matriks bagian dari 𝐴 yang diperoleh
dengan cara menghilangkan elemen - elemennya pada
baris ke-𝑖 dan elemen elemen pada kolom ke-𝑗.
Contoh : A = maka,
A11 = , A12 = , A13 =
A11, A12 , A13 merupakan sub matriks hasil ekspansi baris
ke-1 dari matriks A
3 2 4
1 -7 5
7 -2 -3
-7 5
-2 -3
1 5
7 -3
1 -7
7 -2
36. b. Pengertian Kofaktor suatu elemen baris ke-𝑖 dan
kolom ke-𝑗dari matriks A dilambangkan dengan
𝐾𝑖j =(−1)𝑖+𝑗. |𝑀𝑖j| = (−1)𝑖+𝑗.det (𝑀𝑖.j)
Penentuan tanda dr determinan matriks persegi berodo 3x3 :
Untuk mencari det (A) dg metode ekspansi kofaktor cukup mengambil satu
ekspansi saja misal ekspansi bari ke -1
+ - +
- + -
+ - +
37. CONTOH
𝑄 =
Untuk mendapatkan det(𝑄) dengan metode kofaktor
adalah mencari terlebih dahulu determinan – determinan
minornya yang diperoleh dari ekspansi baris ke-1 diatas,
yaitu :
M11= , det(𝑀11) = 11 ; M12= , det(𝑀12) = -32 ;
M13= , det(𝑀13)=− 47
det(𝑄)= 𝑘11.𝑞11+𝑘12.𝑞12+𝑘13.𝑞13
= (−1)1+1.|𝑀11|.𝑞11+ (−1)1+2.|𝑀12|.𝑞12 + (−1)1+3.|𝑀13|.𝑞13
=11.3 − (−32).2 + (−47).4 =33+64−188 = −91
3 2 4
1 -7 5
7 -2 -3
-7 5
2 3
1 5
7 3
1 7
7 2
39. • Adj A = =
• Jika A= maka kofaktor-kofaktornya adalah
k11= d, k12 = − c, k 21= − b dan k 22 = a.
Kemudian Adj A = =
Hal ini sama artinya dengan menukarkan elemen-
elemen pada diagonal utamanya dan mengubah
tanda pada elemen-elemen pada diagonal lainnya.
k11 k12 k13
k21 k22 k23
k31 k32 k33
11 2 -18
32 -19 -11
-47 8 18
a b
c d
k11 k12
k21 k22
d -b
-c a
40. INVERS MATRIKS
Invers matriks adalah lawan atau kebalikan suatu matriks
dalam perkalian yang dilambangkan dengan A-1.
Definisi:
Jika matriks A dan B sedemikian sehingga A x B = B x A = I,
dimana I matriks identitas maka B disebut invers dari A
dan A invers dari B.
Karena invers matriks A dilambangkan dengan A-1 maka
berlaku: A x A-1 = A-1 x A = I
Dimana I adalah matrik identitas.
42. Penyelesaian Set Persamaan Linier
Bentuk Matriksnya
n
n
nn
n
n
n
n
n
n
n
n
n
b
x
a
x
a
x
a
x
a
b
x
a
x
a
x
a
x
a
b
x
a
x
a
x
a
x
a
b
x
a
x
a
x
a
x
a
......
.
.
......
......
......
3
3
2
2
1
1
3
3
3
33
2
32
1
31
2
2
3
23
2
22
1
21
1
1
3
13
2
12
1
11
3
2
1
3
2
1
33
32
31
23
22
21
13
12
11
.
b
b
b
x
x
x
a
a
a
a
a
a
a
a
a
44. Matriks x = A-1 b
determinan
Minor
Tanda Tempat
Kofaktor = C
Adjoin A = CT
Matriks Invers
A-1
=
1
Adj A
det A
45. INVERS MATRIKS ORDO 2×2
Rumus Invers Matriks Berordo 2 × 2
Misalkan A = invers dari A adalah A-1,
yaitu
• A -1 = , dengan det A ≠ 0
2 1
-3 -2
a
c
b
d
A
det
1
52. Persamaan Matriks diatas dapat ditulis menjadi
AX =B, A = , X = , B =
det A = | | = 1 dan A-1 = 1/1 =
Oleh karena itu, X =A-1B = =
Jadi, HP adalah {(-1, 6)}
2 1
-3 -2
x
y
4
9
2 1
-3 -2
2 1
-3 -2
2 1
-3 -2
x
y
2 1
-3 -2
4
9
-1
6
53. METODE CRAMER
• metode cramer didasarkan atas perhitungan
determinan matriks. Suatu sistem persamaan
linier Ax = b dengan A adalah matriks bujur
sangkar dapat di kerjakan dengan metode
cramer, jika hasil perhitungan menunjukkan
bahwa det(A)≠0.
59. Matriks diperbesar (Augmented Matrix)
11 12 1 1
21 22 2 2
1 2
n
n
m m mn m
a a a b
a a a b
a a a b
Operasi Baris Elementer:
• Faktor pengali a21/a11 dan a31/a11
• Baris pertama tetap
• Kurangkan baris kedua dengan mengalikan baris pertama
dengan a21/a11 atau = B2 - (a21/a11) B1
• Kurangkan baris ketiga dengan mengalikan baris
pertama dengan a31/a11 atau = B3 - (a31/a11) B1
• Baris pertama, baris kedua dan kolom pertama tetap
• Dst
60. Contoh:
Selesaikan SPL dengan MEG
Jawab:
Matriks yang diperbesar
1 2 3
1 2 3
1 2 3
2 8
2 3 1
3 7 4 10
x x x
x x x
x x x
1 1 2 8
1 2 3 1
3 7 4 10