SlideShare a Scribd company logo
M AT R I KS
Matriks adalah set bilangan real atau bilangan
kompleks (elemen-elemen) yang disusun dalam
Baris dan Kolom sehingga membentuk jajaran
persegi panjang (rectangular array)
Matriks adalah suatu susunan angka atau
bilangan, variabel, atau parameter yang
berbentuk empat persegi dan biasanya ditutup
dengan tanda kurung.
KONSEP MATRIKS
Setiap bilangan pada matriks disebut elemen (unsur)
matriks. Letak suatu unsur matriks ditentukan oleh baris
dan kolom di mana unsur tersebut berada.
Suatu matriks dinyatakan dengan huruf kapital A , B , C ,. . .
dan seterusnya, sedangkan unsur matriks dinyatakan
dengan huruf kecil a, b , c , . . ., dan seterusnya.
Contoh :
a b
c d
Kolom ke 1 Kolom ke 2
baris ke 1
baris ke 2
A =
Matriks A mempunyai dua baris dan dua kolom. Oleh
karena itu kita katakan bahwa matriks A berorde 2 X 2
ditulis A2X2 atau (a22).
“Orde suatu matriks ditentukan oleh banyaknya baris dan
banyaknya kolom dalam matriks tersebut.”
a b
c d
Kolom ke 1 Kolom ke 2
baris ke 1
baris ke 2
A =



















0
9
6
7
8
1
2
3
2
4
6
5
A Orde 4 x 3











0
2
3
1
4
6
A Orde 3 x 2









6
5
4
3
2
1
A Orde 2 x 3
Notasi Matriks















44
43
42
41
34
33
32
31
24
23
22
21
14
13
12
11
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A
a23 menandakan
elemen dalam baris
kedua kolom ketiga






















1
7
9
2
5
6
7
4
3
8
4
2
3
1
5
6
A
KESAMAAN MATRIKS
Matriks A dan matriks B dikatakan berorde sama atau berukuran
sama jika banyaknya baris dan banyaknya kolom pada matriks A
sama dengan banyaknya baris dan banyaknya kolom pada
matriks B.
Contoh :
Matriks A berorde sama dengan matriks B, yaitu 2 x 3
Definisi:
Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A = B), jika :
a. Matriks A dan B mempunyai orde sama.
b. Unsur-unsur yang seletak pada matriks A dan matriks B sama.
a b c
d e f
A =
a b c
d e f
B =
dan
PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN 2 MATRIKS
Dua matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika
ordenya sama.
Misal orde matriks A = 2 x 3 dan orde matriks B = 2 x 3,
maka keduanya dapat dijumlahkan atau dikurangkan.
CONTOH
Jika A = , dan B =
Maka A + B = =
A - B = =
3 2 1
5 4 6
7 5 -3
-2 1 0
3+7 2+5 1+(-3)
5+(-2) 4+1 6+0
10 7 -2
3 5 6
3-7 2-5 1-(-3)
5-(-2) 4-1 6-0
-4 -3 4
7 3 6
BEBERAPA SIFAT YANG
BERLAKU PADA PENJUMLAHAN
/PENGURANGA N MATRIKS
1) A + B = B + A ( Sifat Komutatif)
2) (A + B) + C = A + ( B + C) (Sifat Asosiatif)
3) A + 0 = 0 + A = A (Sifat Identitas tambah)
4) A – B = - (B – A) (Sifat Komutatif)
5) A – B = - B + A ( Sifat Komutatif)
PERKALIAN BILANGAN REAL
DENGAN MATRIKS
Jika k adalah suatu bilangan Real (skalar) dan Matriks
A = (aij), maka Matriks kA = (kaij) adalah suatu matriks
yang di peroleh dengan mengalikan semua elemen
matriks A dengan k.
Jadi, jika A = , maka : kA =
Contoh : Misal A = ,
maka 3A = 3 = =
7 5 -3
-2 1 0
a11 a12
a21 a22
ka11 ka12
ka21 ka22
7 5 -3
-2 1 0
3.7 3.5 3.(-3)
3.(-2) 3.1 3.0
21 15 -9
-6 3 0
SIFAT-SIFAT PERKALIAN MATRIKS
DENGAN BILANGAN REAL
Jika a dan b bilangan real, maka :
• ( a + b )A = aA + bA
• a ( A + B ) = aA + aB
• a( bA ) = (ab)A
PERKALIAN MATRIKS DENGAN
MATRIKS (PERKALIAN 2 MATRIKS)
Matriks A yang berorde mxp dengan suatu matriks B
yang berorde pxn adalah matriks C yang berorde mxn.
A mxp.Bpxn = C mxn
Dalam perkalian matriks ini yang perlu
diperhatikan adalah : Dua buah matrik dapat
dikalikan apabila Jumlah kolom pada matriks A
(pertama) harus sama dengan banyaknya baris pada
matriks B (kedua). Jika hal ini tidak dipenuhi, maka
hasil kali matriks tidak didefinisikan.











0
2
3
1
4
6
C










3
0
5
1
1
2
D














2
3
1
5
2
4
0
1
3
E









4
2
1
3
F
 
1
2
3 

A











5
1
2
B
orde 1 x 3
orde 3 x 1
orde 3 x 2 orde 2 x 3
orde 3 x 3 orde 2 x 2



























2
3
1
5
2
4
0
1
3
2
3
1
5
2
4
0
1
3
2
x
E

















11
1
7
0
15
9
5
1
5
Secara umum jika A = >> orde matriks 2x3
B = >> orde matriks 3x2
C = A . B
= >> orde matriks 2x2
Dimana
a11 a12 a13
a21 a22 a23
b11 b12
b21 b22
b31 b32
c11 c12
c21 c22
c11 = a11b11+a12b21+a13b31
c12 = a11b12+a12b22+a13b32
c21 = a21b11+a22b21+a23b31
c22 = a21b12+a22b22+a23b32
Macam - macam MATRIKS
dan Matriks Khusus
Matriks Kolom adalah matriks yang terdiri dari
satu kolom
Contoh : A =
4
5
-1
MATRIKS BARIS
Matriks Baris adalah matriks yang terdiri dari
satu baris.
Contoh : A = ( 4 3 2 4 )
MATRIKS PERSEGI ATAU
MATRIKS BUJUR SANGKAR
Matriks Persegi atau matriks Bujur Sangkar
adalah matriks yang mempunyai jumlah baris
= jumlah kolom
Contoh :
Contoh : A = ,
4 5 -1
5 2 4
3 2 1
jumlah baris = jumlah kolom
MATRIKS NOL
Matriks Nol adalah Suatu matriks yang setiap
unsurnya 0 berordo m x n ,ditulis dengan
huruf O
Contoh : O3X3 =
0 0 0
0 0 0
0 0 0
MATRIKS SEGI TIGA
Matriks Segi Tiga adalah suatu matriks bujur
sangkar yang unsur-unsur dibawah atau diatas
diagonal utama semuanya 0 (nol).
Contoh : C = , D =
2 0 0 0
3 7 0 0
-9 0 8 0
4 1 -3 5
8 2 1 -3
0 6 5 4
0 0 3 7
0 0 0 9
MATRIKS DIAGONAL
Matriks Diagonal adalah suatu matriks bujur
sangkar yang semua unsurnya , kecuali unsur-
unsur pada diagonal utama adalah nol.
Contoh : E =
5 0 0 0
0 7 0 0
0 0 -2 0
0 0 0 8
MATRIKS SKALAR
Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang
unsur-unsur pada diagonal utama semuanya
sama.
Contoh : F =
7 0 0 0
0 7 0 0
0 0 7 0
0 0 0 7
MATRIKS IDENTITAS ATAU
MATRIKS SATUAN
Matriks Identitas atau Matriks Satuan adalah
matriks diagonal yang unsur-unsur pada
diagonal utama semuanya 1 (satu) ditulis
dengan huruf I.
Contoh : I = , I =
I3 adalah matriks identitas ordo 3 dan I4 adalah matriks identitas ordo 4
1 0 0
0 1 0
0 0 1
1 0 0 0
0 1 0 0
0 0 1 0
0 0 0 1
MATRIKS SIMETRIS
Matriks Simetri adalah suatu matriks bujur
sangkar yang unsur pada baris ke-i kolom ke-j
sama dengan unsur pada baris ke-j kolom ke-i
sehingga aij = aji.
Contoh : G =
Unsur pada baris ke-2 kolom ke-4 adalah 9 dan unsur pada
baris ke-4 kolom ke-2 juga
1 3 2 5
3 4 6 9
2 6 7 8
5 9 8 2
MATRIKS MENDATAR
Matriks Mendatar adalah matriks yang
banyaknya baris kurang dari banyaknya kolom.
Contoh : H2X3 =
3 2 1
4 5 1
MATRIKS TEGAK
Matriks Tegak adalah suatu matriks yang
banyaknya baris lebih dari banyaknya kolom.
Contoh : K3x2 =
1 -8
4 1
9 1
MATRIKS TRANSPOS ( notasi AT )
Transpos A adalah matriks baru dimana elemen kolom
pertama = elemen baris pertama matriks A, elemen kolom
kedua = elemen baris kedua matriks A, elemen kolom ketiga
= elemen baris ketiga matriks A. Atau jika suatu matriks saling
dipertukarkan
Misal Matriks A =
Maka Transpos A adalah AT =
Jadi jika ordo matriks A = 3x4 maka ordo matriks transpos adalah 4x3
1 -2 5 8
9 1 4 2
0 3 -2 -3
1 9 0
-2 1 3
5 4 -2
8 2 -3
SIFAT-SIFAT MATRIKS TRANSPOS
1) ( A + B )T = AT + BT
2) ( AT )T = A
3) ( AB )T = BT AT
OPERASI MATRIKS
DETERMINAN MATRIKS
Determinan matriks 𝐴 di definisikan sebagai selisih
antara perkalian elemen - elemen pada diagonal
utama dengan perkalian elemen - elemen pada
diagonal sekunder. Determinan dari matriks
dinotasikan dengan det 𝐴 atau |𝐴|. Nilai dari
determinan suatu matriks berupa bilangan real.
DETERMINAN MATRIKS ORDO 2x2
Jika Matriks A = maka det (A) = |A| = | |= ad – bc
Contoh :
P = maka,
det (P) = |P| = | | = (2.3) – (1.(-6)) = 6+6 = 12
a b
c d
a b
c d
2 1
-6 3
2 1
-6 3
DETERMINAN MATRIKS ORDO 3x3
Untuk mencari determinanmatriks berordod
apatdigunakan dua metode, sebagaiberikut:
• MetodeSarrus
• MetodeEkspansiKofaktor
METODE SARRUS
Cara ini paling tepat digunakan untuk menentukan
determinan matriks ordo 3×3.
Cara sarrus :
i. Tuliskan kolom pertama dan kedua dari determinan
awal di sebelah kanan setelah kolom ketiga.
ii. Kalikan unsur – unsur pada keenam diagonal, yaitu
tiga kolom diagonal utama (dari kiri ke kanan) dan
tiga kolom diagonal pendamping (dari kanan ke kiri).
Hasil kali diagonal utama dijumlahkan dan hasil kali
pada diagonal pendamping dikurangkan.
Jika Matriks B =
maka det (B) = |B| =
= ptx + quv + rsw – vtr –wup – xsq
Perlu diperhatikan bahwa Metode Sarrus tidak berlaku
bila matriks berordo 4x4 dan yang lebih tinggi lagi.
p q r
s t u
v w x
p q r
s t u
v w x
p q
s t
v w
METODE EKSPANSI KOFAKTOR
a. Pengertian Minor . Minor suatu matriks 𝐴 dilambangkan
dengan 𝑀𝑖j adalah matriks bagian dari 𝐴 yang diperoleh
dengan cara menghilangkan elemen - elemennya pada
baris ke-𝑖 dan elemen elemen pada kolom ke-𝑗.
Contoh : A = maka,
A11 = , A12 = , A13 =
A11, A12 , A13 merupakan sub matriks hasil ekspansi baris
ke-1 dari matriks A
3 2 4
1 -7 5
7 -2 -3
-7 5
-2 -3
1 5
7 -3
1 -7
7 -2
b. Pengertian Kofaktor suatu elemen baris ke-𝑖 dan
kolom ke-𝑗dari matriks A dilambangkan dengan
𝐾𝑖j =(−1)𝑖+𝑗. |𝑀𝑖j| = (−1)𝑖+𝑗.det (𝑀𝑖.j)
Penentuan tanda dr determinan matriks persegi berodo 3x3 :
Untuk mencari det (A) dg metode ekspansi kofaktor cukup mengambil satu
ekspansi saja misal ekspansi bari ke -1
+ - +
- + -
+ - +
CONTOH
𝑄 =
Untuk mendapatkan det(𝑄) dengan metode kofaktor
adalah mencari terlebih dahulu determinan – determinan
minornya yang diperoleh dari ekspansi baris ke-1 diatas,
yaitu :
M11= , det(𝑀11) = 11 ; M12= , det(𝑀12) = -32 ;
M13= , det(𝑀13)=− 47
det(𝑄)= 𝑘11.𝑞11+𝑘12.𝑞12+𝑘13.𝑞13
= (−1)1+1.|𝑀11|.𝑞11+ (−1)1+2.|𝑀12|.𝑞12 + (−1)1+3.|𝑀13|.𝑞13
=11.3 − (−32).2 + (−47).4 =33+64−188 = −91
3 2 4
1 -7 5
7 -2 -3
-7 5
2 3
1 5
7 3
1 7
7 2
ADJOIN MATRIKS
Adjoin matriks A adalah transpose dari kofaktor-kofaktor matriks
tersebut, dilambangkan dengan adj A = CT
CONTOH :
k11= (-1)1+1 | =11 ; k12= (-1)1+2 =32 ;
k13= (-1)1+3 =−47 ; k21= (-1)2+1 =2 ;
k22= (-1)2+2 | |=−19 ; k23 = (-1)2+3 =8 ;
k31= (-1)3+1 =−18 ; k32= (-1)3+2 =−11
k33= (-1)3+3 =18
3 2 4
1 7 5
7 2 3
3 2
1 7
1 5
7 3
1 7
7 2
2 4
2 3
3 4
7 3
3 2
7 2
2 4
7 5
3 4
1 5
3 2
1 7
• Adj A = =
• Jika A= maka kofaktor-kofaktornya adalah
k11= d, k12 = − c, k 21= − b dan k 22 = a.
Kemudian Adj A = =
Hal ini sama artinya dengan menukarkan elemen-
elemen pada diagonal utamanya dan mengubah
tanda pada elemen-elemen pada diagonal lainnya.
k11 k12 k13
k21 k22 k23
k31 k32 k33
11 2 -18
32 -19 -11
-47 8 18
a b
c d
k11 k12
k21 k22
d -b
-c a
INVERS MATRIKS
Invers matriks adalah lawan atau kebalikan suatu matriks
dalam perkalian yang dilambangkan dengan A-1.
Definisi:
Jika matriks A dan B sedemikian sehingga A x B = B x A = I,
dimana I matriks identitas maka B disebut invers dari A
dan A invers dari B.
Karena invers matriks A dilambangkan dengan A-1 maka
berlaku: A x A-1 = A-1 x A = I
Dimana I adalah matrik identitas.
Matriks
determinan
Minor
Tanda Tempat
Kofaktor = C
Adjoin A = CT
Matriks Invers
A-1
=
1
Adj A
det A
Penyelesaian Set Persamaan Linier
Bentuk Matriksnya
n
n
nn
n
n
n
n
n
n
n
n
n
b
x
a
x
a
x
a
x
a
b
x
a
x
a
x
a
x
a
b
x
a
x
a
x
a
x
a
b
x
a
x
a
x
a
x
a




















......
.
.
......
......
......
3
3
2
2
1
1
3
3
3
33
2
32
1
31
2
2
3
23
2
22
1
21
1
1
3
13
2
12
1
11































3
2
1
3
2
1
33
32
31
23
22
21
13
12
11
.
b
b
b
x
x
x
a
a
a
a
a
a
a
a
a































3
2
1
3
2
1
33
32
31
23
22
21
13
12
11
.
b
b
b
x
x
x
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A . x = b
b
A
x
b
A
x
I
b
A
x
A
A
b
x
A dikaliA
.
.
.
.
.
.
.
1
1
1
1
1









 



Matriks x = A-1 b
determinan
Minor
Tanda Tempat
Kofaktor = C
Adjoin A = CT
Matriks Invers
A-1
=
1
Adj A
det A
INVERS MATRIKS ORDO 2×2
Rumus Invers Matriks Berordo 2 × 2
Misalkan A = invers dari A adalah A-1,
yaitu
• A -1 = , dengan det A ≠ 0
2 1
-3 -2








a
c
b
d
A
det
1
Contoh :
Tentukan invers dari matriks D =
Jawab :
det D = = 3(11) – (–7)(–6) = 33 – 42 = –9
D -1=
=
=
=








11
7
6
3








11
7
6
3






3
7
6
11
det
1
A






 3
7
6
11
9
1














9
3
9
7
9
6
9
11














3
1
9
7
3
2
9
11
INVERS MATRIKS ORDO 3×3
Contoh: B = , tentukan B-1!
Untuk mencari determinan matriks B, cara paling praktis
adalah dengan metode kofaktor dengan mengekspansi baris
yang memuat nol terbanyak yaitu baris ke-3, maka :
Det(B) = |B| = k31 . b31 + k32 . b32 + k33 . B33
= (-1)3+1 .0+(-1)3+2 .0+(-1)3+3 .6
= 0 + 0 + 24 = 24
1 2 3
0 4 5
0 0 6






5
4
3
2






5
0
3
1






4
0
2
1
MENYELESAIKAN
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
=
x
y
1
ad - bc
d -b
-c -a
p
q
CONTOH
TENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIANSISTEM PERSAMAAN
LINIER BERIKUT
2x + y = 4
3x + 2y = 9
=
2 1
-3 -2
x
y
4
9
Persamaan Matriks diatas dapat ditulis menjadi
AX =B, A = , X = , B =
det A = | | = 1 dan A-1 = 1/1 =
Oleh karena itu, X =A-1B  = =
Jadi, HP adalah {(-1, 6)}
2 1
-3 -2
x
y
4
9
2 1
-3 -2
2 1
-3 -2
2 1
-3 -2
x
y
2 1
-3 -2
4
9
-1
6
METODE CRAMER
• metode cramer didasarkan atas perhitungan
determinan matriks. Suatu sistem persamaan
linier Ax = b dengan A adalah matriks bujur
sangkar dapat di kerjakan dengan metode
cramer, jika hasil perhitungan menunjukkan
bahwa det(A)≠0.
Metode Eliminasi Gauss
n
n
nn
n
n
n
n
n
n
n
n
n
b
x
a
x
a
x
a
x
a
b
x
a
x
a
x
a
x
a
b
x
a
x
a
x
a
x
a
b
x
a
x
a
x
a
x
a




















......
.
.
......
......
......
3
3
2
2
1
1
3
3
3
33
2
32
1
31
2
2
3
23
2
22
1
21
1
1
3
13
2
12
1
11































3
2
1
3
2
1
33
32
31
23
22
21
13
12
11
.
b
b
b
x
x
x
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A.x = b
Matriks diperbesar (Augmented Matrix)
11 12 1 1
21 22 2 2
1 2
n
n
m m mn m
a a a b
a a a b
a a a b
 
 
 
 
 
 
Operasi Baris Elementer:
• Faktor pengali a21/a11 dan a31/a11
• Baris pertama tetap
• Kurangkan baris kedua dengan mengalikan baris pertama
dengan a21/a11 atau = B2 - (a21/a11) B1
• Kurangkan baris ketiga dengan mengalikan baris
pertama dengan a31/a11 atau = B3 - (a31/a11) B1
• Baris pertama, baris kedua dan kolom pertama tetap
• Dst
Contoh:
Selesaikan SPL dengan MEG
Jawab:
Matriks yang diperbesar
1 2 3
1 2 3
1 2 3
2 8
2 3 1
3 7 4 10
x x x
x x x
x x x
  
   
  
1 1 2 8
1 2 3 1
3 7 4 10
 
 
 
 
 

 
1 1 2 8
1 2 3 1
3 7 4 10
 
 
 
 
 

 
1 1 2 8
0 1 5 9
3 7 4 10
 
 

 
 

 
1 1 2 8
0 1 5 9
0 10 2 14
 
 

 
 
  
 
1 1 2 8
0 1 5 9
0 10 2 14
 
 
 
 
 
  
 
1 1 2 8
0 1 5 9
0 0 52 104
 
 
 
 
 
 
 
1
52

1 1 2 8
0 1 5 9
0 0 1 2
 
 
 
 
 
 
B2 + B1

B3 – 3B1

B2(–1 )

B3+10 B2

B3( )

Matriks yang terakhir bersesuaian dengan SPL
1 2 3
2 3
3
2 8
5 9
2
x x x
x x
x
  
  

Dengan melakukan substitusi balik akan
diperoleh
Sampai langkah ini, matriksnya kita sebut
matriks eselon baris (metode Eliminasi
Gauss).
1 2 3
3, 1, 2
x x x
  
Jika dilanjutkan…
1 1 2 8
0 1 5 9
0 0 1 2
 
 
 
 
 
 
1 0 7 17
0 1 5 9
0 0 1 2
 
 
 
 
 
 
1 0 0 3
0 1 5 9
0 0 1 2
 
 
 
 
 
 
1 0 0 3
0 1 0 1
0 0 1 2
 
 
 
 
 
B1 – B2 B1 – 7B3 B2+5B3
.
1 2 3
3, 1, 2
x x x
  
Diperoleh hasil yang sama,
Matriks tersebut dinamakan matriks eselon baris
tereduksi dan metodenya disebut eliminasi Gauss-
Jordan.
Determinan matriks 4 x 4
Nilai Determinan = A1 + A2 + A3

More Related Content

What's hot

Menentukan generalized invers Mariks 3 x 3
Menentukan generalized invers Mariks 3 x 3Menentukan generalized invers Mariks 3 x 3
Menentukan generalized invers Mariks 3 x 3
feralia goretti situmorang
 
PPT Himpunan Matematika Diskrit
PPT Himpunan Matematika DiskritPPT Himpunan Matematika Diskrit
PPT Himpunan Matematika Diskrit
Sigitpga
 
Matriks dan operasinya
Matriks dan operasinyaMatriks dan operasinya
Matriks dan operasinya
Egidius Putrando
 
Para Bola Terbuka Kebawah
Para Bola Terbuka KebawahPara Bola Terbuka Kebawah
Para Bola Terbuka Kebawah
M Rizqi Amaluddin
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
Sigit Rimba Atmojo
 
Analisis trend II
Analisis trend IIAnalisis trend II
Analisis trend II
Lucky Maharani Safitri
 
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and EigenvaluesLinear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Diponegoro University
 
Matriks powerpoint
Matriks powerpointMatriks powerpoint
Matriks powerpoint
hendrapratama
 
Tugas program linier
Tugas program linierTugas program linier
Tugas program linierIndar Hayga
 
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika EkonomiBMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
Mang Engkus
 
Logika dan Himpunan Matematika
Logika dan Himpunan MatematikaLogika dan Himpunan Matematika
Logika dan Himpunan Matematika
Senja Arofah
 
Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)
Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)
Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)
Ana Safrida
 
Vektor
VektorVektor
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
reno sutriono
 
Himpunan dan sistem_bilangan_real
Himpunan dan sistem_bilangan_realHimpunan dan sistem_bilangan_real
Himpunan dan sistem_bilangan_real
Achmad Syahyoudie
 
Rangkuman himpunan
Rangkuman himpunanRangkuman himpunan
Rangkuman himpunan
SMP Negeri 5 Malang
 
Ppt singkat materi bilangan
Ppt singkat materi bilanganPpt singkat materi bilangan
Ppt singkat materi bilangan
sintia 67
 

What's hot (20)

Menentukan generalized invers Mariks 3 x 3
Menentukan generalized invers Mariks 3 x 3Menentukan generalized invers Mariks 3 x 3
Menentukan generalized invers Mariks 3 x 3
 
PPT Himpunan Matematika Diskrit
PPT Himpunan Matematika DiskritPPT Himpunan Matematika Diskrit
PPT Himpunan Matematika Diskrit
 
Matriks dan operasinya
Matriks dan operasinyaMatriks dan operasinya
Matriks dan operasinya
 
Para Bola Terbuka Kebawah
Para Bola Terbuka KebawahPara Bola Terbuka Kebawah
Para Bola Terbuka Kebawah
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Analisis trend II
Analisis trend IIAnalisis trend II
Analisis trend II
 
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and EigenvaluesLinear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
 
Matriks powerpoint
Matriks powerpointMatriks powerpoint
Matriks powerpoint
 
Tugas program linier
Tugas program linierTugas program linier
Tugas program linier
 
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika EkonomiBMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
 
Aljabar Dasar.
Aljabar Dasar.Aljabar Dasar.
Aljabar Dasar.
 
Logika dan Himpunan Matematika
Logika dan Himpunan MatematikaLogika dan Himpunan Matematika
Logika dan Himpunan Matematika
 
Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)
Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)
Bahan Ajar Vektor (Kelas XII)
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
 
Himpunan dan sistem_bilangan_real
Himpunan dan sistem_bilangan_realHimpunan dan sistem_bilangan_real
Himpunan dan sistem_bilangan_real
 
Rangkuman himpunan
Rangkuman himpunanRangkuman himpunan
Rangkuman himpunan
 
Unit1
Unit1Unit1
Unit1
 
Ppt matriks
Ppt matriksPpt matriks
Ppt matriks
 
Ppt singkat materi bilangan
Ppt singkat materi bilanganPpt singkat materi bilangan
Ppt singkat materi bilangan
 

Similar to Matriks untuk mhs.pptx

Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
Hidayati Rusnedy
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3pitrahdewi
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
fitriana416
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
Hidayati Rusnedy
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
arman11111
 
Bab 4 matriks
Bab 4 matriksBab 4 matriks
Bab 4 matriks
Eko Supriyadi
 
matriks_2.ppt
matriks_2.pptmatriks_2.ppt
matriks_2.ppt
FaniFauzihanFebridia
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
adityahimawan5
 
Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - Matriks
Reski Aprilia
 
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdf
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdfTugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdf
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdf
mohnurahmathidayatul
 
Matriks Kelas X
Matriks Kelas XMatriks Kelas X
Matriks Kelas X
Sungguh Ponten
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
ChalitaSumsete
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
TrianGigihKuncoro2
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
AdzkiaKhayraRafandaA
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
mulinda3
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
noerlailiyatulfitria1
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
Matriks invers mata kuliah ekonomi syariah.pptx
Matriks invers mata kuliah ekonomi syariah.pptxMatriks invers mata kuliah ekonomi syariah.pptx
Matriks invers mata kuliah ekonomi syariah.pptx
BanjarMasin4
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
putrisagut
 

Similar to Matriks untuk mhs.pptx (20)

Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Bab 4 matriks
Bab 4 matriksBab 4 matriks
Bab 4 matriks
 
matriks_2.ppt
matriks_2.pptmatriks_2.ppt
matriks_2.ppt
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - Matriks
 
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdf
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdfTugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdf
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdf
 
Matriks Kelas X
Matriks Kelas XMatriks Kelas X
Matriks Kelas X
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
MATRIKS NEW.pptx
MATRIKS NEW.pptxMATRIKS NEW.pptx
MATRIKS NEW.pptx
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
Matriks invers mata kuliah ekonomi syariah.pptx
Matriks invers mata kuliah ekonomi syariah.pptxMatriks invers mata kuliah ekonomi syariah.pptx
Matriks invers mata kuliah ekonomi syariah.pptx
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 

Recently uploaded

Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 

Matriks untuk mhs.pptx

  • 1. M AT R I KS Matriks adalah set bilangan real atau bilangan kompleks (elemen-elemen) yang disusun dalam Baris dan Kolom sehingga membentuk jajaran persegi panjang (rectangular array) Matriks adalah suatu susunan angka atau bilangan, variabel, atau parameter yang berbentuk empat persegi dan biasanya ditutup dengan tanda kurung.
  • 2. KONSEP MATRIKS Setiap bilangan pada matriks disebut elemen (unsur) matriks. Letak suatu unsur matriks ditentukan oleh baris dan kolom di mana unsur tersebut berada. Suatu matriks dinyatakan dengan huruf kapital A , B , C ,. . . dan seterusnya, sedangkan unsur matriks dinyatakan dengan huruf kecil a, b , c , . . ., dan seterusnya. Contoh : a b c d Kolom ke 1 Kolom ke 2 baris ke 1 baris ke 2 A =
  • 3. Matriks A mempunyai dua baris dan dua kolom. Oleh karena itu kita katakan bahwa matriks A berorde 2 X 2 ditulis A2X2 atau (a22). “Orde suatu matriks ditentukan oleh banyaknya baris dan banyaknya kolom dalam matriks tersebut.” a b c d Kolom ke 1 Kolom ke 2 baris ke 1 baris ke 2 A =
  • 4.                    0 9 6 7 8 1 2 3 2 4 6 5 A Orde 4 x 3            0 2 3 1 4 6 A Orde 3 x 2          6 5 4 3 2 1 A Orde 2 x 3
  • 5. Notasi Matriks                44 43 42 41 34 33 32 31 24 23 22 21 14 13 12 11 a a a a a a a a a a a a a a a a A a23 menandakan elemen dalam baris kedua kolom ketiga                       1 7 9 2 5 6 7 4 3 8 4 2 3 1 5 6 A
  • 6. KESAMAAN MATRIKS Matriks A dan matriks B dikatakan berorde sama atau berukuran sama jika banyaknya baris dan banyaknya kolom pada matriks A sama dengan banyaknya baris dan banyaknya kolom pada matriks B. Contoh : Matriks A berorde sama dengan matriks B, yaitu 2 x 3 Definisi: Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A = B), jika : a. Matriks A dan B mempunyai orde sama. b. Unsur-unsur yang seletak pada matriks A dan matriks B sama. a b c d e f A = a b c d e f B = dan
  • 7. PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN 2 MATRIKS Dua matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika ordenya sama. Misal orde matriks A = 2 x 3 dan orde matriks B = 2 x 3, maka keduanya dapat dijumlahkan atau dikurangkan.
  • 8. CONTOH Jika A = , dan B = Maka A + B = = A - B = = 3 2 1 5 4 6 7 5 -3 -2 1 0 3+7 2+5 1+(-3) 5+(-2) 4+1 6+0 10 7 -2 3 5 6 3-7 2-5 1-(-3) 5-(-2) 4-1 6-0 -4 -3 4 7 3 6
  • 9. BEBERAPA SIFAT YANG BERLAKU PADA PENJUMLAHAN /PENGURANGA N MATRIKS 1) A + B = B + A ( Sifat Komutatif) 2) (A + B) + C = A + ( B + C) (Sifat Asosiatif) 3) A + 0 = 0 + A = A (Sifat Identitas tambah) 4) A – B = - (B – A) (Sifat Komutatif) 5) A – B = - B + A ( Sifat Komutatif)
  • 10. PERKALIAN BILANGAN REAL DENGAN MATRIKS Jika k adalah suatu bilangan Real (skalar) dan Matriks A = (aij), maka Matriks kA = (kaij) adalah suatu matriks yang di peroleh dengan mengalikan semua elemen matriks A dengan k. Jadi, jika A = , maka : kA = Contoh : Misal A = , maka 3A = 3 = = 7 5 -3 -2 1 0 a11 a12 a21 a22 ka11 ka12 ka21 ka22 7 5 -3 -2 1 0 3.7 3.5 3.(-3) 3.(-2) 3.1 3.0 21 15 -9 -6 3 0
  • 11. SIFAT-SIFAT PERKALIAN MATRIKS DENGAN BILANGAN REAL Jika a dan b bilangan real, maka : • ( a + b )A = aA + bA • a ( A + B ) = aA + aB • a( bA ) = (ab)A
  • 12. PERKALIAN MATRIKS DENGAN MATRIKS (PERKALIAN 2 MATRIKS) Matriks A yang berorde mxp dengan suatu matriks B yang berorde pxn adalah matriks C yang berorde mxn. A mxp.Bpxn = C mxn Dalam perkalian matriks ini yang perlu diperhatikan adalah : Dua buah matrik dapat dikalikan apabila Jumlah kolom pada matriks A (pertama) harus sama dengan banyaknya baris pada matriks B (kedua). Jika hal ini tidak dipenuhi, maka hasil kali matriks tidak didefinisikan.
  • 15. Secara umum jika A = >> orde matriks 2x3 B = >> orde matriks 3x2 C = A . B = >> orde matriks 2x2 Dimana a11 a12 a13 a21 a22 a23 b11 b12 b21 b22 b31 b32 c11 c12 c21 c22 c11 = a11b11+a12b21+a13b31 c12 = a11b12+a12b22+a13b32 c21 = a21b11+a22b21+a23b31 c22 = a21b12+a22b22+a23b32
  • 16. Macam - macam MATRIKS dan Matriks Khusus Matriks Kolom adalah matriks yang terdiri dari satu kolom Contoh : A = 4 5 -1
  • 17. MATRIKS BARIS Matriks Baris adalah matriks yang terdiri dari satu baris. Contoh : A = ( 4 3 2 4 )
  • 18. MATRIKS PERSEGI ATAU MATRIKS BUJUR SANGKAR Matriks Persegi atau matriks Bujur Sangkar adalah matriks yang mempunyai jumlah baris = jumlah kolom Contoh : Contoh : A = , 4 5 -1 5 2 4 3 2 1 jumlah baris = jumlah kolom
  • 19. MATRIKS NOL Matriks Nol adalah Suatu matriks yang setiap unsurnya 0 berordo m x n ,ditulis dengan huruf O Contoh : O3X3 = 0 0 0 0 0 0 0 0 0
  • 20. MATRIKS SEGI TIGA Matriks Segi Tiga adalah suatu matriks bujur sangkar yang unsur-unsur dibawah atau diatas diagonal utama semuanya 0 (nol). Contoh : C = , D = 2 0 0 0 3 7 0 0 -9 0 8 0 4 1 -3 5 8 2 1 -3 0 6 5 4 0 0 3 7 0 0 0 9
  • 21. MATRIKS DIAGONAL Matriks Diagonal adalah suatu matriks bujur sangkar yang semua unsurnya , kecuali unsur- unsur pada diagonal utama adalah nol. Contoh : E = 5 0 0 0 0 7 0 0 0 0 -2 0 0 0 0 8
  • 22. MATRIKS SKALAR Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang unsur-unsur pada diagonal utama semuanya sama. Contoh : F = 7 0 0 0 0 7 0 0 0 0 7 0 0 0 0 7
  • 23. MATRIKS IDENTITAS ATAU MATRIKS SATUAN Matriks Identitas atau Matriks Satuan adalah matriks diagonal yang unsur-unsur pada diagonal utama semuanya 1 (satu) ditulis dengan huruf I. Contoh : I = , I = I3 adalah matriks identitas ordo 3 dan I4 adalah matriks identitas ordo 4 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
  • 24. MATRIKS SIMETRIS Matriks Simetri adalah suatu matriks bujur sangkar yang unsur pada baris ke-i kolom ke-j sama dengan unsur pada baris ke-j kolom ke-i sehingga aij = aji. Contoh : G = Unsur pada baris ke-2 kolom ke-4 adalah 9 dan unsur pada baris ke-4 kolom ke-2 juga 1 3 2 5 3 4 6 9 2 6 7 8 5 9 8 2
  • 25. MATRIKS MENDATAR Matriks Mendatar adalah matriks yang banyaknya baris kurang dari banyaknya kolom. Contoh : H2X3 = 3 2 1 4 5 1
  • 26. MATRIKS TEGAK Matriks Tegak adalah suatu matriks yang banyaknya baris lebih dari banyaknya kolom. Contoh : K3x2 = 1 -8 4 1 9 1
  • 27. MATRIKS TRANSPOS ( notasi AT ) Transpos A adalah matriks baru dimana elemen kolom pertama = elemen baris pertama matriks A, elemen kolom kedua = elemen baris kedua matriks A, elemen kolom ketiga = elemen baris ketiga matriks A. Atau jika suatu matriks saling dipertukarkan Misal Matriks A = Maka Transpos A adalah AT = Jadi jika ordo matriks A = 3x4 maka ordo matriks transpos adalah 4x3 1 -2 5 8 9 1 4 2 0 3 -2 -3 1 9 0 -2 1 3 5 4 -2 8 2 -3
  • 28. SIFAT-SIFAT MATRIKS TRANSPOS 1) ( A + B )T = AT + BT 2) ( AT )T = A 3) ( AB )T = BT AT
  • 30. DETERMINAN MATRIKS Determinan matriks 𝐴 di definisikan sebagai selisih antara perkalian elemen - elemen pada diagonal utama dengan perkalian elemen - elemen pada diagonal sekunder. Determinan dari matriks dinotasikan dengan det 𝐴 atau |𝐴|. Nilai dari determinan suatu matriks berupa bilangan real.
  • 31. DETERMINAN MATRIKS ORDO 2x2 Jika Matriks A = maka det (A) = |A| = | |= ad – bc Contoh : P = maka, det (P) = |P| = | | = (2.3) – (1.(-6)) = 6+6 = 12 a b c d a b c d 2 1 -6 3 2 1 -6 3
  • 32. DETERMINAN MATRIKS ORDO 3x3 Untuk mencari determinanmatriks berordod apatdigunakan dua metode, sebagaiberikut: • MetodeSarrus • MetodeEkspansiKofaktor
  • 33. METODE SARRUS Cara ini paling tepat digunakan untuk menentukan determinan matriks ordo 3×3. Cara sarrus : i. Tuliskan kolom pertama dan kedua dari determinan awal di sebelah kanan setelah kolom ketiga. ii. Kalikan unsur – unsur pada keenam diagonal, yaitu tiga kolom diagonal utama (dari kiri ke kanan) dan tiga kolom diagonal pendamping (dari kanan ke kiri). Hasil kali diagonal utama dijumlahkan dan hasil kali pada diagonal pendamping dikurangkan.
  • 34. Jika Matriks B = maka det (B) = |B| = = ptx + quv + rsw – vtr –wup – xsq Perlu diperhatikan bahwa Metode Sarrus tidak berlaku bila matriks berordo 4x4 dan yang lebih tinggi lagi. p q r s t u v w x p q r s t u v w x p q s t v w
  • 35. METODE EKSPANSI KOFAKTOR a. Pengertian Minor . Minor suatu matriks 𝐴 dilambangkan dengan 𝑀𝑖j adalah matriks bagian dari 𝐴 yang diperoleh dengan cara menghilangkan elemen - elemennya pada baris ke-𝑖 dan elemen elemen pada kolom ke-𝑗. Contoh : A = maka, A11 = , A12 = , A13 = A11, A12 , A13 merupakan sub matriks hasil ekspansi baris ke-1 dari matriks A 3 2 4 1 -7 5 7 -2 -3 -7 5 -2 -3 1 5 7 -3 1 -7 7 -2
  • 36. b. Pengertian Kofaktor suatu elemen baris ke-𝑖 dan kolom ke-𝑗dari matriks A dilambangkan dengan 𝐾𝑖j =(−1)𝑖+𝑗. |𝑀𝑖j| = (−1)𝑖+𝑗.det (𝑀𝑖.j) Penentuan tanda dr determinan matriks persegi berodo 3x3 : Untuk mencari det (A) dg metode ekspansi kofaktor cukup mengambil satu ekspansi saja misal ekspansi bari ke -1 + - + - + - + - +
  • 37. CONTOH 𝑄 = Untuk mendapatkan det(𝑄) dengan metode kofaktor adalah mencari terlebih dahulu determinan – determinan minornya yang diperoleh dari ekspansi baris ke-1 diatas, yaitu : M11= , det(𝑀11) = 11 ; M12= , det(𝑀12) = -32 ; M13= , det(𝑀13)=− 47 det(𝑄)= 𝑘11.𝑞11+𝑘12.𝑞12+𝑘13.𝑞13 = (−1)1+1.|𝑀11|.𝑞11+ (−1)1+2.|𝑀12|.𝑞12 + (−1)1+3.|𝑀13|.𝑞13 =11.3 − (−32).2 + (−47).4 =33+64−188 = −91 3 2 4 1 -7 5 7 -2 -3 -7 5 2 3 1 5 7 3 1 7 7 2
  • 38. ADJOIN MATRIKS Adjoin matriks A adalah transpose dari kofaktor-kofaktor matriks tersebut, dilambangkan dengan adj A = CT CONTOH : k11= (-1)1+1 | =11 ; k12= (-1)1+2 =32 ; k13= (-1)1+3 =−47 ; k21= (-1)2+1 =2 ; k22= (-1)2+2 | |=−19 ; k23 = (-1)2+3 =8 ; k31= (-1)3+1 =−18 ; k32= (-1)3+2 =−11 k33= (-1)3+3 =18 3 2 4 1 7 5 7 2 3 3 2 1 7 1 5 7 3 1 7 7 2 2 4 2 3 3 4 7 3 3 2 7 2 2 4 7 5 3 4 1 5 3 2 1 7
  • 39. • Adj A = = • Jika A= maka kofaktor-kofaktornya adalah k11= d, k12 = − c, k 21= − b dan k 22 = a. Kemudian Adj A = = Hal ini sama artinya dengan menukarkan elemen- elemen pada diagonal utamanya dan mengubah tanda pada elemen-elemen pada diagonal lainnya. k11 k12 k13 k21 k22 k23 k31 k32 k33 11 2 -18 32 -19 -11 -47 8 18 a b c d k11 k12 k21 k22 d -b -c a
  • 40. INVERS MATRIKS Invers matriks adalah lawan atau kebalikan suatu matriks dalam perkalian yang dilambangkan dengan A-1. Definisi: Jika matriks A dan B sedemikian sehingga A x B = B x A = I, dimana I matriks identitas maka B disebut invers dari A dan A invers dari B. Karena invers matriks A dilambangkan dengan A-1 maka berlaku: A x A-1 = A-1 x A = I Dimana I adalah matrik identitas.
  • 41. Matriks determinan Minor Tanda Tempat Kofaktor = C Adjoin A = CT Matriks Invers A-1 = 1 Adj A det A
  • 42. Penyelesaian Set Persamaan Linier Bentuk Matriksnya n n nn n n n n n n n n n b x a x a x a x a b x a x a x a x a b x a x a x a x a b x a x a x a x a                     ...... . . ...... ...... ...... 3 3 2 2 1 1 3 3 3 33 2 32 1 31 2 2 3 23 2 22 1 21 1 1 3 13 2 12 1 11                                3 2 1 3 2 1 33 32 31 23 22 21 13 12 11 . b b b x x x a a a a a a a a a
  • 44. Matriks x = A-1 b determinan Minor Tanda Tempat Kofaktor = C Adjoin A = CT Matriks Invers A-1 = 1 Adj A det A
  • 45. INVERS MATRIKS ORDO 2×2 Rumus Invers Matriks Berordo 2 × 2 Misalkan A = invers dari A adalah A-1, yaitu • A -1 = , dengan det A ≠ 0 2 1 -3 -2         a c b d A det 1
  • 46. Contoh : Tentukan invers dari matriks D = Jawab : det D = = 3(11) – (–7)(–6) = 33 – 42 = –9 D -1= = = =         11 7 6 3         11 7 6 3       3 7 6 11 det 1 A        3 7 6 11 9 1               9 3 9 7 9 6 9 11               3 1 9 7 3 2 9 11
  • 47. INVERS MATRIKS ORDO 3×3 Contoh: B = , tentukan B-1! Untuk mencari determinan matriks B, cara paling praktis adalah dengan metode kofaktor dengan mengekspansi baris yang memuat nol terbanyak yaitu baris ke-3, maka : Det(B) = |B| = k31 . b31 + k32 . b32 + k33 . B33 = (-1)3+1 .0+(-1)3+2 .0+(-1)3+3 .6 = 0 + 0 + 24 = 24 1 2 3 0 4 5 0 0 6       5 4 3 2       5 0 3 1       4 0 2 1
  • 48.
  • 49.
  • 50. MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel = x y 1 ad - bc d -b -c -a p q
  • 51. CONTOH TENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIANSISTEM PERSAMAAN LINIER BERIKUT 2x + y = 4 3x + 2y = 9 = 2 1 -3 -2 x y 4 9
  • 52. Persamaan Matriks diatas dapat ditulis menjadi AX =B, A = , X = , B = det A = | | = 1 dan A-1 = 1/1 = Oleh karena itu, X =A-1B  = = Jadi, HP adalah {(-1, 6)} 2 1 -3 -2 x y 4 9 2 1 -3 -2 2 1 -3 -2 2 1 -3 -2 x y 2 1 -3 -2 4 9 -1 6
  • 53. METODE CRAMER • metode cramer didasarkan atas perhitungan determinan matriks. Suatu sistem persamaan linier Ax = b dengan A adalah matriks bujur sangkar dapat di kerjakan dengan metode cramer, jika hasil perhitungan menunjukkan bahwa det(A)≠0.
  • 54.
  • 55.
  • 56.
  • 57.
  • 59. Matriks diperbesar (Augmented Matrix) 11 12 1 1 21 22 2 2 1 2 n n m m mn m a a a b a a a b a a a b             Operasi Baris Elementer: • Faktor pengali a21/a11 dan a31/a11 • Baris pertama tetap • Kurangkan baris kedua dengan mengalikan baris pertama dengan a21/a11 atau = B2 - (a21/a11) B1 • Kurangkan baris ketiga dengan mengalikan baris pertama dengan a31/a11 atau = B3 - (a31/a11) B1 • Baris pertama, baris kedua dan kolom pertama tetap • Dst
  • 60. Contoh: Selesaikan SPL dengan MEG Jawab: Matriks yang diperbesar 1 2 3 1 2 3 1 2 3 2 8 2 3 1 3 7 4 10 x x x x x x x x x           1 1 2 8 1 2 3 1 3 7 4 10             
  • 61. 1 1 2 8 1 2 3 1 3 7 4 10              1 1 2 8 0 1 5 9 3 7 4 10             1 1 2 8 0 1 5 9 0 10 2 14               1 1 2 8 0 1 5 9 0 10 2 14                1 1 2 8 0 1 5 9 0 0 52 104               1 52  1 1 2 8 0 1 5 9 0 0 1 2             B2 + B1  B3 – 3B1  B2(–1 )  B3+10 B2  B3( )  Matriks yang terakhir bersesuaian dengan SPL 1 2 3 2 3 3 2 8 5 9 2 x x x x x x        Dengan melakukan substitusi balik akan diperoleh Sampai langkah ini, matriksnya kita sebut matriks eselon baris (metode Eliminasi Gauss). 1 2 3 3, 1, 2 x x x   
  • 62. Jika dilanjutkan… 1 1 2 8 0 1 5 9 0 0 1 2             1 0 7 17 0 1 5 9 0 0 1 2             1 0 0 3 0 1 5 9 0 0 1 2             1 0 0 3 0 1 0 1 0 0 1 2           B1 – B2 B1 – 7B3 B2+5B3 . 1 2 3 3, 1, 2 x x x    Diperoleh hasil yang sama, Matriks tersebut dinamakan matriks eselon baris tereduksi dan metodenya disebut eliminasi Gauss- Jordan.
  • 64.
  • 65. Nilai Determinan = A1 + A2 + A3