SlideShare a Scribd company logo
HUKUM BISNIS
HUKUM
KETENAGAKERJAAN,
HUKUM KEPAILITAN,
HUKUM INVESTASI DAN
PENANAMAN MODAL
DISUSUN OLEH KELOMPOK 8
MUTIARA SANI CANIAGO (7211210003)
BAYU PRIANGGA (7192210004)
1
HUKUM KETENAGAKERJAAN
Pengertian ketenagakerjaan berdasarkan
ketentuan UU No 13 tahun 2003 tentang
adalah sebagai berikut:
 Pasal 1 (1): Ketenagakerjaan adalah segala
hal yang berhubungan dengan tenaga kerja
pada waktu sebelum, selama dan sesudah
masa kerja.
 Pasal 1 (2): Tenaga kerja adalah setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang dan/atau jasa
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat. 2
Pendapat Para Ahli :
 Iman Soepomo: Hukum perburuhan adalah
himpunan peraturan, baik tertulis maupun tidak
tertulis yang berkenaan dengan kejadian di mana
seseorang bekerja pada orang lain dengan
menerima upah.
 Molenaar : hukum perburuhan adalah bagian dari
hukum yang berlaku yang pada pokoknya
mengatur hubungan antara buruh dan majikan,
buruh dengan buruh, dan buruh dengan penguasa.
 Daliyo : Hukum Perburuhan adalah himpunan
peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis
yang mengatur hubungan kerja antara buruh dan
majikan serta mendapat upah sebagai balas
jasanya. 3
 Ruang Lingkup Hukum
Ketenagakerjaan
1. Lingkup Laku Pribadi
2. Lingkup Laku Menurut Waktu
3. Lingkup Laku Menurut Wilayah
4. Lingkup Laku Menurut Hal Ikwal
4
Hukum Ketenagakerjaan Indonesia diatur dalam UU NO 13
tahun 2003 yang terdiri dari XVIII Bab
 Bab I. Ketentuan umum yaitu mengenai defenisi ketentuan-ketentuan
yang diatur dalam Undang-undang tersebut.
 Bab II. Landasan azas dan tujuan yang merupakan prinsip-prinsip
dasar dalam menjalankan pembangunan ketenagakerjaan.
 Bab III. Pengaturan mengenai Kesempatan dan perlakuan yang sama
dalam memperoleh pekerjaan tanpa membedakan jenis kelamin, suku,
ras, agama dan golongan.
 Bab IV. Perencanaan tenaga kerja dan informasi ketenagakerjaan
dalam kaitan penyusunan kebijakan, strategi dan pelaksanaan program
pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan.
 Bab V. Pengaturan Pelatihan kerja dalam rangka membekali,
meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja guna
meningkatkan kemampuan produktivitas dan kesejahteraan.
 Bab VI. Penempatan tenaga kerja mengatur secara rinci tentang
kesempatan yang sama, memilih, mendapatkan, atau pindah pekerjaan
dan memperoleh penghsilan yang layak di dalam atau di luar negeri.
5
 Bab VII. Perluasan kesempatan kerja hal ini merupakan
upaya pemerintah untuk bekerja sama di dalam
maupun di luar negeri dalam rangka perluasan
kesempatan kerja.
 Bab VIII. Pengaturan Penggunaan tenaga Kerja Asing
 Bab IX. Pengaturan Hubungan Kerja,
 Bab X. Perlindungan, Pengupahan, dan Kesejahteraan.
 Bab XI. Hubungan Industrial yang mengatur hubungan
antara pekerja, pengusaha dan pemerintah .
 Bab XII. Pemutusan hubungan kerja
 Bab XIII. Pembinaan.
 Bab XIV. Pengawasan,
 Bab XV. Penyidikan.
 Bab XVI. Ketentuan pidana dan sanksi administrative.
 Bab XVII. Ketentuan peralihan.
 Bab XVIII Penutup 6
 Pailit, di dalam khasanah ilmu pengetahuan hukum
diartikan sebagai keadaan debitur (yang berutang) yang
berhenti membayar (tidak membayar) utang-utangnya.
Hal itu tercermin dalam pasal 1 ayat 1 UU No. 4 tahun
1998, yang menentukan; “Debitur yang mempunyai dua
tau lebih kreditur dan tidak membayar sedikitnya satu
utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih,
dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan yang
berwenang…”. Baik atas permohonann sendiri, maupun
atas permintaan seorang atau lebih krediturnya.
 Berhubung pernyataan pailit terhadap debitur itu harus
melalui proses pengadilan (melalui fase-fase
pemeriksaan), maka segala sesuatu yang menyangkut
tentang peristiwa pailit itu disebut dengan istilah
“kepailitan” 7
HUKUM KEPAILITAN
Dasar Hukum Kepailitan
Sebagai dasar umum (peraturan umum)
dari lembaga kepailitan ialah Kitab hukum
Perdata (KUH-Perdata), khususnya pasal
1131 dan 1132. Sedangkan dasar hukum
yang khusus tentang kepailitan di
Indonesia saat ini diatur dalam “UU No. 4
tahun 1998.
8
Syarat-syarat Untuk Dinyatakan Pailit
Agar debitur dapat dinyatakan pailit, maka
pasal 1 UU no. 4 tahun 1998 telah
menentukan syarat seorang debitur untuk
dapat dinyatakan pailit yaitu :
 debitur memiliki dua atau lebih kreditur;
 debitur tidak membayar sedikitnya satu
utang yang telah jatuh waktu atau dapat
ditagih.
9
 Pengertian Hukum Investasi menurut
Salim HS dan Budi Sutrisno adalah
keseluruhan kaidah hukum yang
mengatur hubungan antara investor
dengan penerima modal, bidang-
bidang usaha yang terbuka untuk
investasi, serta mengatur tentang
prosedur dan syarat-syarat dalam
melakukan investasi dalam suatu
negara.
10
HUKUM INVESTASI (PENANAMAN MODAL)
Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007
tentang Penanaman Modal, jenis-jenis investasi
dibagi menjadi 2 (dua):
1) Investasi langsung (direct imvement) diartikan
sebagai kegiatan penanaman modal yang
melibatkan pengalihan dana proyek yang memiliki
jangka waknu panjang dengan tujuan
memperoleh pendapatan reguler, partisipasi dari
pihak yang melakukan pengalihan dan ada suatu
risiko usaha.
2) Investasi Tak Langsung (Portofolio
Investment) diartikan sebagai kegiatan
penanaman modal jangka pendek yang
mencakup kegiatan transaksi di pasar modal dan
di pasar uang. 11
Jenis-Jenis Investasi
1) Secara langsung, yaitu seluruh modal
dipegang oleh investor asing atau investor
dalam negeri saja; dan
2) Patungan atau kerja sama, yaitu modal
yang dimasukkan dalam perusahaan
merupakan modal investor asing dengan
investor dalam negeri.
12
Bentuk Kerjasama Investasi

More Related Content

Similar to PPT HUKUM BISNIS_02 OKTOBER 2023.ppt

Uu13 Thn 2003
Uu13 Thn 2003Uu13 Thn 2003
Uu13 Thn 2003soeryadie
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
YasfinaQurrotaAyun
 
Materi Pak Azhar.pptx
Materi Pak Azhar.pptxMateri Pak Azhar.pptx
Materi Pak Azhar.pptx
BimtekHI
 
Hukum Ketenagakerjaan - Sumber Hukum Ketenagakerjaan, Konsep Hubungan Kerja d...
Hukum Ketenagakerjaan - Sumber Hukum Ketenagakerjaan, Konsep Hubungan Kerja d...Hukum Ketenagakerjaan - Sumber Hukum Ketenagakerjaan, Konsep Hubungan Kerja d...
Hukum Ketenagakerjaan - Sumber Hukum Ketenagakerjaan, Konsep Hubungan Kerja d...
Idik Saeful Bahri
 
Hukum Ketenagakerjaan - Konsep Dasar Hukum Ketenagakerjaan (Idik Saeful Bahri)
Hukum Ketenagakerjaan - Konsep Dasar Hukum Ketenagakerjaan (Idik Saeful Bahri)Hukum Ketenagakerjaan - Konsep Dasar Hukum Ketenagakerjaan (Idik Saeful Bahri)
Hukum Ketenagakerjaan - Konsep Dasar Hukum Ketenagakerjaan (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Uuno13tahun2003tentang Ketenagakerjaa
Uuno13tahun2003tentang KetenagakerjaaUuno13tahun2003tentang Ketenagakerjaa
Uuno13tahun2003tentang Ketenagakerjaasyiah kuala
 
Uu13
Uu13Uu13
Uu13nidwe
 
7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...
7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...
7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...
Novi Siti
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
WennaSustiany
 
7.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Hukum Perburuhan ,Universitas M...
7.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Hukum Perburuhan ,Universitas M...7.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Hukum Perburuhan ,Universitas M...
7.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Hukum Perburuhan ,Universitas M...
Jihan Nabilah
 
Dampak perundang undangan penanaman modal perekonomian
Dampak perundang   undangan penanaman modal perekonomianDampak perundang   undangan penanaman modal perekonomian
Dampak perundang undangan penanaman modal perekonomian
cekkembali dotcom
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
febrysaragih
 
Hukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanHukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaan
Fadilah Aulia Rahmasari
 
Tugas 6. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...
Tugas 6. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...Tugas 6. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...
Tugas 6. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...
Hayyu Safitri
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
febrysaragih
 
wepik-pengantar-hukum-perdata-indonesia-menyelami-landasan-hukum-yang-mengatu...
wepik-pengantar-hukum-perdata-indonesia-menyelami-landasan-hukum-yang-mengatu...wepik-pengantar-hukum-perdata-indonesia-menyelami-landasan-hukum-yang-mengatu...
wepik-pengantar-hukum-perdata-indonesia-menyelami-landasan-hukum-yang-mengatu...
REza613313
 
1 Hukum Bisnis.ppt
1 Hukum Bisnis.ppt1 Hukum Bisnis.ppt
1 Hukum Bisnis.ppt
SeptylytaRahmitaPutr
 
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
Gindha Wayka
 

Similar to PPT HUKUM BISNIS_02 OKTOBER 2023.ppt (20)

Uu13 Thn 2003
Uu13 Thn 2003Uu13 Thn 2003
Uu13 Thn 2003
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
 
Materi Pak Azhar.pptx
Materi Pak Azhar.pptxMateri Pak Azhar.pptx
Materi Pak Azhar.pptx
 
Hukum Ketenagakerjaan - Sumber Hukum Ketenagakerjaan, Konsep Hubungan Kerja d...
Hukum Ketenagakerjaan - Sumber Hukum Ketenagakerjaan, Konsep Hubungan Kerja d...Hukum Ketenagakerjaan - Sumber Hukum Ketenagakerjaan, Konsep Hubungan Kerja d...
Hukum Ketenagakerjaan - Sumber Hukum Ketenagakerjaan, Konsep Hubungan Kerja d...
 
Hukum Ketenagakerjaan - Konsep Dasar Hukum Ketenagakerjaan (Idik Saeful Bahri)
Hukum Ketenagakerjaan - Konsep Dasar Hukum Ketenagakerjaan (Idik Saeful Bahri)Hukum Ketenagakerjaan - Konsep Dasar Hukum Ketenagakerjaan (Idik Saeful Bahri)
Hukum Ketenagakerjaan - Konsep Dasar Hukum Ketenagakerjaan (Idik Saeful Bahri)
 
Uuno13tahun2003tentang Ketenagakerjaa
Uuno13tahun2003tentang KetenagakerjaaUuno13tahun2003tentang Ketenagakerjaa
Uuno13tahun2003tentang Ketenagakerjaa
 
Uu13
Uu13Uu13
Uu13
 
7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...
7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...
7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
 
7.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Hukum Perburuhan ,Universitas M...
7.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Hukum Perburuhan ,Universitas M...7.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Hukum Perburuhan ,Universitas M...
7.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Hukum Perburuhan ,Universitas M...
 
Uu no13-th2003-ketenagakerjaan-1234774127879598-2
Uu no13-th2003-ketenagakerjaan-1234774127879598-2Uu no13-th2003-ketenagakerjaan-1234774127879598-2
Uu no13-th2003-ketenagakerjaan-1234774127879598-2
 
Dampak perundang undangan penanaman modal perekonomian
Dampak perundang   undangan penanaman modal perekonomianDampak perundang   undangan penanaman modal perekonomian
Dampak perundang undangan penanaman modal perekonomian
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
 
Hukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanHukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaan
 
Tugas 6. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...
Tugas 6. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...Tugas 6. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...
Tugas 6. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
 
wepik-pengantar-hukum-perdata-indonesia-menyelami-landasan-hukum-yang-mengatu...
wepik-pengantar-hukum-perdata-indonesia-menyelami-landasan-hukum-yang-mengatu...wepik-pengantar-hukum-perdata-indonesia-menyelami-landasan-hukum-yang-mengatu...
wepik-pengantar-hukum-perdata-indonesia-menyelami-landasan-hukum-yang-mengatu...
 
Uu 13 2003
Uu 13 2003Uu 13 2003
Uu 13 2003
 
1 Hukum Bisnis.ppt
1 Hukum Bisnis.ppt1 Hukum Bisnis.ppt
1 Hukum Bisnis.ppt
 
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
 

PPT HUKUM BISNIS_02 OKTOBER 2023.ppt

  • 1. HUKUM BISNIS HUKUM KETENAGAKERJAAN, HUKUM KEPAILITAN, HUKUM INVESTASI DAN PENANAMAN MODAL DISUSUN OLEH KELOMPOK 8 MUTIARA SANI CANIAGO (7211210003) BAYU PRIANGGA (7192210004) 1
  • 2. HUKUM KETENAGAKERJAAN Pengertian ketenagakerjaan berdasarkan ketentuan UU No 13 tahun 2003 tentang adalah sebagai berikut:  Pasal 1 (1): Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja.  Pasal 1 (2): Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. 2
  • 3. Pendapat Para Ahli :  Iman Soepomo: Hukum perburuhan adalah himpunan peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang berkenaan dengan kejadian di mana seseorang bekerja pada orang lain dengan menerima upah.  Molenaar : hukum perburuhan adalah bagian dari hukum yang berlaku yang pada pokoknya mengatur hubungan antara buruh dan majikan, buruh dengan buruh, dan buruh dengan penguasa.  Daliyo : Hukum Perburuhan adalah himpunan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur hubungan kerja antara buruh dan majikan serta mendapat upah sebagai balas jasanya. 3
  • 4.  Ruang Lingkup Hukum Ketenagakerjaan 1. Lingkup Laku Pribadi 2. Lingkup Laku Menurut Waktu 3. Lingkup Laku Menurut Wilayah 4. Lingkup Laku Menurut Hal Ikwal 4
  • 5. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia diatur dalam UU NO 13 tahun 2003 yang terdiri dari XVIII Bab  Bab I. Ketentuan umum yaitu mengenai defenisi ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-undang tersebut.  Bab II. Landasan azas dan tujuan yang merupakan prinsip-prinsip dasar dalam menjalankan pembangunan ketenagakerjaan.  Bab III. Pengaturan mengenai Kesempatan dan perlakuan yang sama dalam memperoleh pekerjaan tanpa membedakan jenis kelamin, suku, ras, agama dan golongan.  Bab IV. Perencanaan tenaga kerja dan informasi ketenagakerjaan dalam kaitan penyusunan kebijakan, strategi dan pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan.  Bab V. Pengaturan Pelatihan kerja dalam rangka membekali, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan produktivitas dan kesejahteraan.  Bab VI. Penempatan tenaga kerja mengatur secara rinci tentang kesempatan yang sama, memilih, mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghsilan yang layak di dalam atau di luar negeri. 5
  • 6.  Bab VII. Perluasan kesempatan kerja hal ini merupakan upaya pemerintah untuk bekerja sama di dalam maupun di luar negeri dalam rangka perluasan kesempatan kerja.  Bab VIII. Pengaturan Penggunaan tenaga Kerja Asing  Bab IX. Pengaturan Hubungan Kerja,  Bab X. Perlindungan, Pengupahan, dan Kesejahteraan.  Bab XI. Hubungan Industrial yang mengatur hubungan antara pekerja, pengusaha dan pemerintah .  Bab XII. Pemutusan hubungan kerja  Bab XIII. Pembinaan.  Bab XIV. Pengawasan,  Bab XV. Penyidikan.  Bab XVI. Ketentuan pidana dan sanksi administrative.  Bab XVII. Ketentuan peralihan.  Bab XVIII Penutup 6
  • 7.  Pailit, di dalam khasanah ilmu pengetahuan hukum diartikan sebagai keadaan debitur (yang berutang) yang berhenti membayar (tidak membayar) utang-utangnya. Hal itu tercermin dalam pasal 1 ayat 1 UU No. 4 tahun 1998, yang menentukan; “Debitur yang mempunyai dua tau lebih kreditur dan tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan yang berwenang…”. Baik atas permohonann sendiri, maupun atas permintaan seorang atau lebih krediturnya.  Berhubung pernyataan pailit terhadap debitur itu harus melalui proses pengadilan (melalui fase-fase pemeriksaan), maka segala sesuatu yang menyangkut tentang peristiwa pailit itu disebut dengan istilah “kepailitan” 7 HUKUM KEPAILITAN
  • 8. Dasar Hukum Kepailitan Sebagai dasar umum (peraturan umum) dari lembaga kepailitan ialah Kitab hukum Perdata (KUH-Perdata), khususnya pasal 1131 dan 1132. Sedangkan dasar hukum yang khusus tentang kepailitan di Indonesia saat ini diatur dalam “UU No. 4 tahun 1998. 8
  • 9. Syarat-syarat Untuk Dinyatakan Pailit Agar debitur dapat dinyatakan pailit, maka pasal 1 UU no. 4 tahun 1998 telah menentukan syarat seorang debitur untuk dapat dinyatakan pailit yaitu :  debitur memiliki dua atau lebih kreditur;  debitur tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu atau dapat ditagih. 9
  • 10.  Pengertian Hukum Investasi menurut Salim HS dan Budi Sutrisno adalah keseluruhan kaidah hukum yang mengatur hubungan antara investor dengan penerima modal, bidang- bidang usaha yang terbuka untuk investasi, serta mengatur tentang prosedur dan syarat-syarat dalam melakukan investasi dalam suatu negara. 10 HUKUM INVESTASI (PENANAMAN MODAL)
  • 11. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, jenis-jenis investasi dibagi menjadi 2 (dua): 1) Investasi langsung (direct imvement) diartikan sebagai kegiatan penanaman modal yang melibatkan pengalihan dana proyek yang memiliki jangka waknu panjang dengan tujuan memperoleh pendapatan reguler, partisipasi dari pihak yang melakukan pengalihan dan ada suatu risiko usaha. 2) Investasi Tak Langsung (Portofolio Investment) diartikan sebagai kegiatan penanaman modal jangka pendek yang mencakup kegiatan transaksi di pasar modal dan di pasar uang. 11 Jenis-Jenis Investasi
  • 12. 1) Secara langsung, yaitu seluruh modal dipegang oleh investor asing atau investor dalam negeri saja; dan 2) Patungan atau kerja sama, yaitu modal yang dimasukkan dalam perusahaan merupakan modal investor asing dengan investor dalam negeri. 12 Bentuk Kerjasama Investasi