2. PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS)
SIKAP
1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika;
3. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau
temuan orisinal orang lain;
6. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
kemajuan peradaban berdasarkan pancasila;
7. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
8. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
9. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;
10. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
11. mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan menerima tanggung
gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah
tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan perundangan;
12. mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode
Etik Perawat Indonesia;
13. memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien, menghormati
hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan,
serta bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik
yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya.
3. SARJANA KEPERAWATAN PROFESI NERS
PENGUASAAN PENGETAHUAN
1. menguasai konsep teoritis teori keperawatan, khususnya konseptual model dan
middle range theories;
2. menguasai konsep teoritis ilmu biomedik;
3. menguasai konsep nilai-nilai kemanusiaan (humanity values);
4. menguasai teknik dan prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan keperawatan berbasis
bukti yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok, pada bidang keilmuan
keperawatan dasar, keperawatan medikal bedah, keperawatan kritis, keperawatan
anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan komunitas,
keperawatan gerontik, dan keperawatan keluarga;
5. menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan;
6. menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik;
7. menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari
upaya pencegahan penularan penyakit
8. menguasai prinsip dan prosedur bantuan hidup lanjut (advance life support) dan
penanganan trauma (basic trauma cardiac life support/BTCLS) pada kondisi
kegawatdaruratan dan bencana;
9. menguasai konsep dan prinsip manajemen pengelolaan asuhan keperawatan kepada
klien dengan memerhatikan keselamatan pasien;
10. menguasai pengetahuan faktual tentang sistem informasi asuhan keperawatan dan
kesehatan
11. menguasai prinsip-prinsip K3, hak dan perlindungan kerja ners;
12. menguasai metode penelitian ilmiah.
1. menguasai teori keperawatan, khususnya konseptual model dan middle range
theories;
2. menguasai konsep teoritis ilmu biomedik;
3. menguasai nilai-nilai kemanusiaan (humanity values);
4. menerapkan dan mengevaluasi teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/
praktek keperawatan berbasis bukti yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok ,
pada bidang keilmuan keperawatan dasar, keperawatan medikal bedah, keperawatan
kritis, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan
komunitas, keperawatan gerontik, dan keperawatan keluarga;
5. menerapkan konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan;
6. menerapkan konsep teoretis komunikasi terapeutik;
7. menerapkan konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari
upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer, sekunder dan tertier;
8. menerapkan prinsip dan prosedur bantuan hidup lanjut (advance life support) dan
penanganan trauma (basic trauma cardiac life support/BTCLS) pada kondisi
kegawatdaruratan dan bencana;
9. menerapkan konsep dan prinsip manajemen dalam pengelolaan asuhan keperawatan
kepada klien dengan menerapkan prinsip keselamatan pasien di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan;
10. menerapkan pengetahuan faktual tentang sistem informasi asuhan keperawatan dan
kesehatan
11. menerapkan prinsip-prinsip K3, hak dan perlindungan kerja ners;
12. menerapkan metode penelitian ilmiah.
4. KETERAMPILAN KHUSUS
1. mampu merencanakan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang
menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan
berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia;
2. mampu merencanakan asuhan keperawatan pada bidang keilmuan keperawatan medikal
bedah, keperawatan kritis, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan
jiwa atau keperawatan komunitas, keperawatan gerontik, dan keperawatan keluarga;
3. mampu merencanakan prosedur penanganan trauma dasar dan jantung (basic trauma and
cardiac life support/BTCLS) pada situasi gawat darurat/bencana sesuai standar dan
kewenangannya;
4. mampu merencanakan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan
supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan;
5. mampu merencanakan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas
berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber untuk
menetapkan prioritas asuhan keperawatan;
6. mampu menyusun erencana asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan
dan kode etik perawat, yang peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan
faktor lain dari klien individu, keluarga dan masyarakat;
7. mampu merencanakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang tidak
diharapkan secara cepat dan tepat dan melaporkan kondisi dan tindakan asuhan kepada
penanggung jawab perawatan;
8. mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien
9. mampu melaksanakan penanganan bencana sesuai SOP;
10. mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan
11. mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan
1. mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang
menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan
berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia;
2. mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan medikal
bedah, keperawatan kritis, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa
atau keperawatan komunitas, keperawatan gerontik, keperawatan keluarga) sesuai
dengan delegasi dari ners spesialis;
3. mampu melaksanakan prosedur penanganan trauma dasar dan jantung (basic trauma and
cardiac life support/BTCLS) pada situasi gawat darurat/bencana sesuai standar dan
kewenangannya;
4. mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan supositoria
sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan;
5. mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas
berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber untuk
menetapkan prioritas asuhan keperawatan;
6. mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatan sesuai
standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat, yang peka budaya, menghargai
keragaman etnik, agama dan faktor lain dari klien individu, keluarga dan masyarakat;
7. mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang tidak
diharapkan secara cepat dan tepat dan melaporkan kondisi dan tindakan asuhan kepada
penanggung jawab perawatan;
8. mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara reguler
dengan/atau tanpa tim kesehatan lain;
9. mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang
akurat kepada klien dan/atau keluarga /pendamping/penasehat utnuk mendapatkan
persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya;
10. mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis, dan
evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang dilaksanakannya;
11. mampu melaksanakan penanganan bencana sesuai SOP;
12. mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam praktik asuhan
keperawatan;
13. mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan dalam satu unit ruang rawat dalam
lingkup tanggungjawabnya;
14. mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan untuk menghasilkan langkah-
langkah pengembangan strategis organisasi;
15. mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan,
melalui kerjasama dengan sesama perawat, profesional lain serta kelompok masyarakat
untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang sehat.
5. KETERAMPILAN UMUM
a. bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki
kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya;
b. membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya
berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif;
c. menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain di bidang
keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku, serta kode etik
profesinya, yang dapat diakses oleh masyarakat akademik;
d. mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi
pengembangan profesi, dan kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya;
e. meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan
pengalaman kerja;
f. bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik
profesinya;
g. melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam
melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat;
h. memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya;
i. bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah
pekerjaan bidang profesinya;
j. mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan
kliennya;
k. mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali
data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya;
l. meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri.
a. bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki
kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya;
b. membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya
berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif;
c. menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain di bidang
keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku, serta kode etik
profesinya, yang dapat diakses oleh masyarakat akademik;
d. mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi
pengembangan profesi, dan kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya;
e. meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan
pengalaman kerja;
f. bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik
profesinya;
g. melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam
melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat;
h. memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya;
i. bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah
pekerjaan bidang profesinya;
j. mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan
kliennya;
k. mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali
data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya;
l. meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri.
6. I. DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini membahas tentang konsep dan perencanaan asuhan keperawatan yang etis, legal dan peka budaya pada klien yang mempunyai masalah aktual dan
risiko yang terjadi secara mendadak atau tidak dapat diperkirakan dan tanpa atau disertai kondisi lingkungan yang tidak dapat dikendalikan, serta kondisi klien yang
mengalami kritis dan mengancam kehidupan. Perencanaan asuhan keperawatan dikembangkan sedemikian rupa sehingga diharapkan mampu mencegah atau
mengurangi kematian atau kecacatan yang mungkin terjadi.
II. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran keperawatan gawat darurat, setelah diberi data/kasus/artikel mahasiswa mampu:
1. Menerapkan filosofi, konsep holistic dan proses keperawatan kegawatdaruratan
2. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan terkait gangguanberbagai system pada individu dengan
memperhatikan aspek legal dan etis.
3. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus kegawatan kedaruratan, terkait gangguan berbagai sistem pada individu dengan memperhatikan aspek
legal dan etis.
4. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan keperawatan dalam upaya mengatasi masalah yang berhubungan dengan kegawatan, kedaruratan dan
kegawat daruratan terkait berbagai system
5. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada individu dengan kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan terkait berbagai sistem dengan
memperhatikan aspek legal dan etis
6. Melaksanakan fungsi advokasi dan komunikasi pada kasus kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan terkait berbagai system.
7. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kegawat daruratan sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga
menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektiF
7. SUB CPMK POKOK BAHASAN
LEVEL KEMAMPUAN K ETERANGAN REFERENCES
PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP
Esensial Kurang Esensial
C1-C6 P1-P5 A1-A5
1. Menerapkan
filosofi,
konsep
holistic dan
proses
keperawatan
kegawat
daruratan
Konsep
keperawatan gawat
darurat
Peran dan fungsi
perawat gawat
darurat
Proses keperawatan
pada area
keperawatan gawat
darurat
Efek kondisi kegawat
daruratan terhadap
pasien dan keluarga
Pengkajian primer
dan sekunder
Triage
Isu End of life di
keperawatan gawat
darurat
Mekanisme trauma
C 3 P 3 A3
• Proses keperawatan pada area
keperawatan gawat darurat
• Etik legal dalam keperawatan
gawat darurat
• End of life di keperawatan
gawat darurat
Trisyani (2018).
Proses
Keperawatan
Gawat Darurat.
In Amelia,
K.,Trisyani., &
Silwi, I. (Eds).
Keperawatan
Gawat Darurat
dan Bencana
Sheehy. Edisi
Indonesia
Pertama,
Singapura:
Elsevier. (P.9-
14).
8. SUB CPMK POKOK BAHASAN
LEVEL KEMAMPUAN K ETERANGAN REFERENCES
PENGET
AHUAN
KETERAM
PILAN
SIKAP
Esensial Kurang Esensial
C1-C6 P1-P5 A1-A5
2. Melakuka
n simulasi
asuhan
keperawat
an dengan
kasus
kegawata
n,
kedarurat
an dan
kegawat
daruratan
terkait
gangguan
berbagai
sistem
pada
individu
dengan
memperh
atikan
aspek
legal dan
etis.
Patofisiologi, farmakologi dan terapi diet pada
gangguanberbagai sistem
farmakologi dan terapi diet pada gangguan
berbagai sistem :
I. Syok:
- Hipovolemia
- Hiperglikemik
- Hipoglikemik
- Sepsis
Kegawat daruratan (KGD) Non Trauma:
a. Cardiovasculer:
- SKA (Angina, Acute Miocard Infark )
- Cardiogenic shock
- Cardiac Arrest
- Oedema Paru
b. Sistem pernafasan:
- Status Asthmaticus
- Pneumonia
- Akut Respiratory distress syndrome
Kegawat daruratan Trauma
a. Pengkajian dan stabilisasi pasien trauma
b. Trauma dada
c. Trauma Kepala
d. Luka bakar
C4-C5 P3 A3 Patofisiologi, farmakologi dan
terapi pada gangguan berbagai
sistem :
Syok:
- Hipovolemia
- Hiperglikemik
- Sepsis
Kegawat daruratan (KGD) Non
Trauma:
1. Angina
2. Acute Miocard Infark
3. Cardiac Arrest
4. Status Asthmaticus
5. Respiratory Failure.
6. Stroke
7. Perdarahan abdomen: Melena.
8. GGA
9. overdosis dan keracunan
Kegawat daruratan Trauma
1. Trauma Kepala (Head Injury)
2. Luka Bakar
Gawat Darurat
dan Bencana
Sheehy. Edisi
Indonesia
Pertama,
Singapura:
Elsevier.
Amelia,
K.,Trisyani., &
Silwi, I. (2018).
Keperawatan
Gawat Darurat
dan Bencana
Sheehy. Edisi
Indonesia
Pertama,
Singapura:
Elsevier
9. SUB CPMK POKOK BAHASAN
LEVEL KEMAMPUAN K ETERANGAN REFERENCES
PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP
Esensial
Kurang
Esensial
C1-C6 P1-P5 A1-A5
3. Melakukan simulasi
pendidikan kesehatan
dengan kasus kegawatan,
kedaruratan dan kegawat
daruratan terkait multi
sistem pada individu
dengan berbagai tingkat
usia dengan,
memperhatikan aspek legal
dan etis
Upaya-upaya pencegahan
primer, sekunder,
dan tersier:
- pada masalah pada kasus
kegawatdaruratan berbagai
system
- Persiapan, pelaksanaan dan
paska pemeriksaan
diagnostik dan laboratorium
pada kegawatdaruratan
berbagai system
C6 P 3 A 4
Melakukan
simulasi
pendidikan
kesehatan: Kasus
no 2:
- AMI
- Stroke
- Diabetes
- Pencegahan
injury terkait
karena KLL
Amelia,
K.,Trisyani., &
Silwi, I. (2018).
Keperawatan
Gawat Darurat
dan Bencana
Sheehy. Edisi
Indonesia
Pertama,
Singapura:
Elsevier
4. Mengintegrasikan hasil-
hasil penelitian kedalam
asuhan keperawatan dalam
mengatasi masalah yang
berhubungan dengan
kegawatan, kedaruratan
dan kegawat daruratan
terkait berbagai sistem
Mengintegrasikan hasil-hasil
penelitian
Hasil-hasil penelitian terkait
pada masalah pada kasus
kegawatdaruratan berbagai
system
Trend dan issue terkait kasus
kegawatdaruratan berbagai
system
Evidence based practice dalam
penatalaksanaan kasus
kegawatdaruratan berbagai
system
C 4- P 3 A3 Penelitian
terkini terkait
Pengelolaan /
asuhan
keperawatan
untuk kasus 2:
- AMI
- Stroke
- Diabetes
- Pencegahan
injury terkait
karena KLL
- Luka bakar
10. SUB CPMK POKOK BAHASAN
LEVEL KEMAMPUAN K ETERANGAN REFERENCES
PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP
Esensial
Kurang
Esensial
C1-C6 P1-P5 A1-A5
5. Melakukan simulasi
pengelolaan asuhan
keperawatan pada individu
dengan kegawatan,
kedaruratan dan kegawat
daruratan terkait berbagai
sistem dengan
memperhatikan aspek legal
dan etis
Manajemen pada kasus
kegawatdaruratan
berbagai system terutama 8
besar :
1. Shock
2. AMI
3. Stroke
4. Diabetes
5. Status asthmatikus
6. Trauma kepala
7. Luka bakar
8. Trauma musculoskeletal :
Fraktur Femur
C6 P3 A4 Manajemen pada
kasus
kegawatdarurata
n
1. Shock
2. AMI
3. Stroke
4. Diabetes
5. Status
asthmatikus
6. Trauma
kepala
7. Luka bakar
Amelia,
K.,Trisyani., &
Silwi, I. (2018).
Keperawatan
Gawat Darurat
dan Bencana
Sheehy. Edisi
Indonesia
Pertama,
Singapura:
Elsevier
6. Melaksanakan fungsi
advokasi dan komunikasi
pada kasus kegawatan,
- kedaruratan dan kegawat
daruratan
- terkait berbagai sistem
- Peran dan fungsi perawat
- Fungsi advokasi pada kasus
kegawatdaruratan berbagai
sistem
C5 P3 A4 Amelia,
K.,Trisyani., &
Silwi, I. (2018).
Keperawatan
Gawat Darurat
dan Bencana
Sheehy. Edisi
Indonesia
Pertama,
Singapura:
Elsevier
11. SUB CPMK POKOK BAHASAN
LEVEL KEMAMPUAN K ETERANGAN REFERENCES
PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP
Esensial
Kurang
Esensial
C1-C6 P1-P5 A1-A5
7. Mendemonstrasikan
intervensi keperawatan
pada kegawat daruratan:
- sesuai dengan standar
yang berlaku dengan
berfikir kreatif dan
inovatif sehingga
menghasilkan pelayanan
yang efisien dan efektif.
Prosedur Keperawatan pada
kegawatan,
kedaruratan dan kegawat
daruratan:
1. Pengkajian di area
keperawatan gawat darurat.
2. Triase
3. Pembidaian
4. Pembebasan jalan nafas dan
control servikal
5. Needle decompression dan
6. Occlusive dressing
7. BCLS
C5 P3 A4 1. Pengkajian di
area
keperawatan
gawat
darurat.
2. Triase
3. Pembidaian
4. Pembebasan
jalan nafas
dan control
servikal
5. BCLS
Amelia,
K.,Trisyani., &
Silwi, I. (2018).
Keperawatan
Gawat Darurat
dan Bencana
Sheehy. Edisi
Indonesia
Pertama,
Singapura:
Elsevier