Peran dan fungsi perawat sangatlah penting dipelajari agar kelak calon perawat bisa mengerti dan memahami segala peran dan fungsi perawat di rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian etika keperawatan, kode etik keperawatan, dan permasalahan dasar etika keperawatan yang terdiri dari lima masalah yaitu kuantitas vs kualitas hidup, kebebasan vs penanganan bahaya, berkata jujur vs bohong, keinginan pengetahuan vs falsafah dan ideologi, serta terapi konvensional vs tidak ilmiah."
Dokumen tersebut membahas tentang tren dan isu dalam keperawatan di abad ke-21. Tren yang dihadapi perawat antara lain adalah masyarakat yang semakin maju dengan peningkatan pendidikan dan pendapatan yang menuntut perawat untuk meningkatkan mutu pelayanan secara profesional dan berwawasan luas. Isu yang dihadapi meliputi permasalahan pendidikan keperawatan, pelayanan keperawatan, serta isu kesehatan umum seperti abors
Dokumen tersebut merangkum tentang ronde keperawatan, yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien dengan melibatkan pasien dan tim keperawatan. Ronde keperawatan meliputi beberapa tahap yaitu pra ronde, pelaksanaan ronde, dan pasca ronde, dengan tujuan untuk meningkatkan pemikiran kritis, validasi data pasien, dan kemampuan dalam merencanakan tindakan keperawatan.
Manajemen konflik melibatkan identifikasi penyebab dan jenis konflik serta upaya penanganannya untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif melalui komunikasi terbuka dan tanggung jawab bersama dalam penyelesaian perbedaan. Konflik dapat diselesaikan dengan berbagai cara seperti musyawarah, konfrontasi, atau bekerjasama untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian etika keperawatan, kode etik keperawatan, dan permasalahan dasar etika keperawatan yang terdiri dari lima masalah yaitu kuantitas vs kualitas hidup, kebebasan vs penanganan bahaya, berkata jujur vs bohong, keinginan pengetahuan vs falsafah dan ideologi, serta terapi konvensional vs tidak ilmiah."
Dokumen tersebut membahas tentang tren dan isu dalam keperawatan di abad ke-21. Tren yang dihadapi perawat antara lain adalah masyarakat yang semakin maju dengan peningkatan pendidikan dan pendapatan yang menuntut perawat untuk meningkatkan mutu pelayanan secara profesional dan berwawasan luas. Isu yang dihadapi meliputi permasalahan pendidikan keperawatan, pelayanan keperawatan, serta isu kesehatan umum seperti abors
Dokumen tersebut merangkum tentang ronde keperawatan, yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien dengan melibatkan pasien dan tim keperawatan. Ronde keperawatan meliputi beberapa tahap yaitu pra ronde, pelaksanaan ronde, dan pasca ronde, dengan tujuan untuk meningkatkan pemikiran kritis, validasi data pasien, dan kemampuan dalam merencanakan tindakan keperawatan.
Manajemen konflik melibatkan identifikasi penyebab dan jenis konflik serta upaya penanganannya untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif melalui komunikasi terbuka dan tanggung jawab bersama dalam penyelesaian perbedaan. Konflik dapat diselesaikan dengan berbagai cara seperti musyawarah, konfrontasi, atau bekerjasama untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak.
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratElon Yunus
Dokumen tersebut membahas tentang aspek etik dan hukum dalam pelayanan keperawatan darurat. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi etik dan hukum dalam konteks pelayanan kesehatan, alasan pentingnya aspek hukum, berbagai kebijakan yang memberikan jaminan hukum terhadap pelayanan darurat seperti UU No. 29/2004 dan UU No. 36/2009, serta peraturan terkait kompetensi dan pelimp
Etika merupakan pertimbangan keputusan antara yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang berdasar atas nilai moral dan kesusilaan. Kode etik perawat berfungsi sebagai pedoman perilaku dan menjalin hubungan profesional serta sarana pengaturan diri sebagai profesi. Prinsip-prinsip etika keperawatan meliputi autonomy, beneficience, justice, non-maleficience, veracity, fidelity, confidentiality, akuntabilitas, nilai m
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, alasan pentingnya, prinsip, cara melakukan, jenis, dan hambatan pendelegasian wewenang. Pendelegasian wewenang merupakan proses pelimpahan kewenangan dan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas tertentu guna mencapai tujuan organisasi secara lebih efisien dan mengembangkan kompetensi karyawan. Terdapat dua jenis pendelegasian yaitu pen
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang enam sasaran keselamatan pasien rumah sakit yaitu ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, prosedur dan pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan risiko pasien jatuh."
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratElon Yunus
Dokumen tersebut membahas tentang aspek etik dan hukum dalam pelayanan keperawatan darurat. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi etik dan hukum dalam konteks pelayanan kesehatan, alasan pentingnya aspek hukum, berbagai kebijakan yang memberikan jaminan hukum terhadap pelayanan darurat seperti UU No. 29/2004 dan UU No. 36/2009, serta peraturan terkait kompetensi dan pelimp
Etika merupakan pertimbangan keputusan antara yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang berdasar atas nilai moral dan kesusilaan. Kode etik perawat berfungsi sebagai pedoman perilaku dan menjalin hubungan profesional serta sarana pengaturan diri sebagai profesi. Prinsip-prinsip etika keperawatan meliputi autonomy, beneficience, justice, non-maleficience, veracity, fidelity, confidentiality, akuntabilitas, nilai m
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, alasan pentingnya, prinsip, cara melakukan, jenis, dan hambatan pendelegasian wewenang. Pendelegasian wewenang merupakan proses pelimpahan kewenangan dan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas tertentu guna mencapai tujuan organisasi secara lebih efisien dan mengembangkan kompetensi karyawan. Terdapat dua jenis pendelegasian yaitu pen
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang enam sasaran keselamatan pasien rumah sakit yaitu ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, prosedur dan pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan risiko pasien jatuh."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Perawat memiliki peluang untuk memperluas praktik keperawatan mandiri sebagai komplementer dengan memanfaatkan keahlian dan kewenangan yang dimiliki. Namun, perlu dipersiapkan dengan baik agar pelaksanaannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dokumen tersebut membahas ruang lingkup dan praktik keperawatan profesional yang meliputi asuhan keperawatan untuk individu, keluarga, dan masyarakat di berbagai fasilitas kesehatan serta lingkungan komunitas dengan menggunakan pendekatan ilmiah dan berdasarkan kode etik.
Modul ini membahas tentang etika keperawatan yang mencakup konsep dasar etika keperawatan seperti pengertian, tujuan, dan fungsinya dalam membangun hubungan antara perawat dan pasien serta hak dan kewajiban keduanya. Modul ini juga menjelaskan konsep tentang hak pasien dan hubungan etis yang harus dibangun perawat dalam pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas aspek hukum praktik mandiri perawat di Indonesia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa perawat diizinkan melakukan tindakan medik tertentu sesuai peraturan, namun perlu pengaturan hukum lebih lanjut untuk perlindungan perawat khususnya di daerah terpencil. Dokumen juga membahas peraturan terkait praktik keperawatan di Indonesia serta usulan Rancangan Undang-Und
Dokumen tersebut membahas standar praktik keperawatan di Indonesia yang mencakup tujuan, lingkup praktik, dan proses asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memastikan mutu pelayanan."
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesionalUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas standar praktik keperawatan yang mencakup standar profesional dan kinerja profesional perawat. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang:
1. Standar yang harus dipenuhi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan yang aman, efektif, dan etis meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
2. Evaluasi mutu pelayanan serta peningkatan kompetensi perawat
Dokumen tersebut membahas tentang etika keperawatan, meliputi pengertian, konsep dasar, tujuan, dan fungsi etika keperawatan. Juga membahas tentang hak pasien, hak dan kewajiban perawat dan pasien, serta pola hubungan kerja perawat dengan berbagai pihak terkait.
Makalah ini membahas tentang standar etika praktik dalam keperawatan. Terdapat beberapa poin pembahasan utama yaitu definisi standar praktik keperawatan, tujuan kode etik, standar etika untuk perawat menurut organisasi keperawatan, kode etik keperawatan Indonesia, dan dasar-dasar nilai keperawatan.
Kb1 etik dan legal praktik keperawatan pasien dengan prosedur sdpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang etik dan legal praktik keperawatan pada pasien yang menjalani prosedur studi diagnostik. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa tenaga keperawatan harus menerapkan prinsip-prinsip etika seperti menghargai martabat pasien dan prinsip-prinsip hukum seperti kompetensi dan kewenangan dalam memberikan perawatan kepada pasien.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
1. 1
Peran dan fungsi perawat dalam keperawatan
kOMPLEMENTER
DWI AGUNG RIYANTO
2. TANGGUNG JAWAB NAKES
(UU NO. 36 TH 2014 NAKES)
MENGABDIKAN DIRI SESUAI DENGAN BIDANG
KEILMUAN YANG DIMILIKI
MENINGKATKAN KOMPETENSI
BERSIKAP DAN BERPERILAKU SESUAI DENGAN ETIKA
PROFESI
MENDAHULUKAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
DARI PADA KEPENTINGAN PRIBADI ATAU KELOMPOK
MELAKUKAN KENDALI MUTU DAN KENDALI
BIAYA DALAM MENYELENGGARAKAN UPAYA
KESEHATAN
3. KEWAJIBAN NAKES
(UU NO. 36 TH 2014 NAKES)
1. MEMBERIKAN YANKES. SESUAI STANDAR
PROFESI, STD PELAYANAN, SOP, ETIKA PROFESI SERTA
KEBUTUHAN PENERIMA YANKES
2. MEMPEROLEH PERSETUJUAN DARI PENERIMA
YANKES. ATAU KELG NYA ATAS TINDAKAN YG AKAN
DIBERIKAN (UKP)
3. MENJAGA KERAHASIAAN KES . PENERIMA YANKES.
4. MEMBUAT DAN MENYIMPAN DOKUMEN
PELAYANAN (UKP)
5. MERUJUK PENERIMA YANKES. KE NAKES LAIN
SESUAI KOMPETENSI DAN KEWENANGANNYA
6. MEMBERIKAN PERTOLONGAN PERTAMA BAGI
PENERIMA YANKES DLM KONDISI DARURAT/
BENCANA
4. HAK NAKES DLM. MENJALANKAN PRAKTIK
MEMPEROLEH PERLINDUNGAN HUKUM DLM
MELAKSANAKAN TUGAS SESUAI STANDAR PROFESI, STANDAR
PELAYANAN, SOP
MEMPEROLEH INFORMASI YG BENAR & LENGKAP DARI
KLIEN
MENERIMA IMBALAN JASA
MEMPEROLEH PERLINDUNGAN ATAS KESELAMATAN &
KESEHATAN KERJA, PERLAKUAN YG SESUAI DGN HARKAT DAN
MARTABAT MANUSIA, MORAL, KESUSILAAN DAN NILAI AGAMA
MENDAPATKAN KESEMPATAN MENGEMBANGKAN
PROFESINYA
MENOLAK KEINGINAN PENERIMA YANKES YANG
BERTENTANGAN DGN STANDAR PROFESI, KODE ETIK,
STANDAR PELAYANAN, SOP ATAU PERATURAN PER UU.
MEMPEROLEH HAK LAIN SESUAI KETENTUAN - PER UU YG
BERLAKU
5. KEWENANGAN NAKES
MENJALANKAN YANKES. SESUAI KEWENANGAN
(MEMBERIKAN YANKES SECARA MANDIRI) YG DIDASARKAN
PADA KOMPETENSI YG DIMILIKI MISALNYA :
– APOTEKER MELAKSANAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN
– PERAWAT MELAKUKAN ASKEP SECARA MANDIRI DAN
KOMPREHENSIF SERTA MELAKUKAN KOLABORASI DGN
NAKES. LAIN SESUAI KUALIFIKASINYA.
– BIDAN MELAKUKAN YANKES IBU,, ANAK, REPRODUKSI
WANITA DAN KB.
DALAM KEADAAN TERTENTU NAKES DPT MEMBERIKAN
YANKES. DI LUAR KEWENANGAN NYA.
JENIS NAKES YG MEMILIKI > 1 JEJANG PENDIDIKAN
MEMILIKI KEWENANGAN PROFESI SESUAI DGN
LINGKUP DAN TK. KOMPETENSINYA
7. seseorang yang telah lulus
pendidikan tinggi keperawatan baik
di dalam dan di luar negeri yang diakui
oleh Pemerintah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
kegiatan pemberian asuhan kepada
individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat baik dalam keadaan sakit
maupun sehat.
7
Keperawatan
Kementerian Kesehatan RI
Perseorangan, keluarga, kelompok,
atau masyarakat yang menggunakan jasa
pelayanan keperawatan
Perawat
Klien
8. pelayanan yang diselenggarakan oleh
Perawat dalam bentuk Asuhan
Keperawatan dengan modifikasi
tindakan komplementer
bentuk pelayanan profesional yg
merupakan bagian integral dari yankes yg
didasarkan pada ilmu & kiat Keperawatan
ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat, baik sehat
maupun sakit
8
Pelayanan
Keperawatan
rangkaian interaksi Perawat dengan Klien
& lingkungannya u/ mencapai tujuan
pemenuhan kebutuhan & kemandirian
Klien dlm merawat dirinya
Praktik
Keperawatan
Komplementer
Asuhan
Keperawatan
9. TUGAS PERAWAT
(UU Nomor 38 Th.2014 Keperawatan)
a. pemberi Asuhan Keperawatan;
b. penyuluh dan konselor bagi Klien;
c. pengelola Pelayanan Keperawatan;
d. peneliti Keperawatan;
e. pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan
wewenang; dan/atau
f. pelaksana tugas dalam keadaan
keterbatasan tertentu.
9
10. PRAKTIK KEPERAWATAN KOMPLEMENTER
Praktik keperawatan komplementer
bertujuan utk meningkatkan dan
memelihara kesehatan klien dengan
mengintegrasikan pelayanan pengobatan
medis dan keperawatan komplementer
secara bersamaan dengan strategi
promosi kesehatan, pendidikan
kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
koordinasi, pelayanan berkelanjutan
12. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERAN PERAWAT
1. Kebijakan organisasi
2. Norma sosial dan budaya
komunitas
3. Persepsi masyarakat
4. Kemampuan Perawat
13. PERAN PERAWAT DI INDONESIA
(Loknas. Ciloto , 1983)
1. Pelaksana
2. Pendidik
3. Pengelola
4. Peneliti
14. PERAN PELAKSANA
Sebagai pemberi asuhan keperawatan
kepada klien
Diberikan kepada klien individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat di sepanjang
rentang sehat-sakit
Lingkup pelayanan keperawatan
- Pencegahan primer
- Pencegahan sekunder
- Pencegahan tersier
15. FUNGSI PERAWAT PELAKSANA
1. Memberikan perawatan langsung kepada klien :
ROM, Pengobatan, Pemeliharaan kebersihan,
Adaptasi lingkungan, ambulasi, treatment
2. Memberikan perawatan tidak langsung :
Koordinasi pelayanan keperawatan, penjelasan
pelayanan yang tersedia, rujukan ke sumber di
komunitas
3. Membina aktifitas pemeliharaan kesehatan
- Mengkaji & menunjang praktik perilaku sehat
- Mendukung potensi keluarga
16. PERAN PENDIDIK
Peran pendidik penting bagi perawat
komplementer adalah kemandirian klien
Tujuan Pendidikan kesehatan Meningkatkan
Kemampuan mengambil keputusan yang baik
tentang pelayanan kesehatan
Kemampuan memulai perilaku yang bermanfaat
bagi kesehatan
Kemampuan merubah perilaku yang
membahayakan kesehatan.
17. FUNGSI PERAWAT PENDIDIK
Mengkaji kebutuhan klien : apa yang
diketahui, perlu diketahui, dan ingin diketahui
Menyediakan pelayanan pendidikan kesehatan
Menyelenggarakan pendidikan kesehatan
dengan topik nutrisi, exercise, managemen
stress, penanggulangan penyakit
Mengajarkan informasi yang relevan untuk
kesehatan klien dan gaya hidup sehat
Membantu memilih sumber informasi : buku
bacaan, televisi, majalah, kerabat
18. PERAN PENGELOLA
Ketrampilan mengelola : Mengkoordinir
aktifitas orang lain untuk mencapai tujuan
spesifik
Perawat mempunyai posisi ideal sebagai
koordinator karena memahami kebutuhan
klien
Koordinasi adalah proses mengorganisasikan
dan memadukan pelayanan sehingga efisien
19. FUNGSI PERAWAT
PENGELOLA
Melakukan supervisi pelayanan klien
Melakukan supervisi anggota tim
kesehatan dibawahnya
Mengelola sistem ketenagaan dan sistem
pelayanan klien
Mengkoordinir aktifitas perencanaan
komunitas
20. PERAN PENELITI
Peneliti mengekplorasi fenomena
Penelitian yang berfokus pada kegiatan
investigasi menjadi tg.jwb. Semua
perawat
Riset yang efektif didasarkan semangat
inquiry, keterbukaan pemikiran,
kemampuan observasi, dan analisa
informasi dan situasi
21. FUNGSI PERAWAT PENELITI
Melakukan penilaian hasil riset
Mengevaluasi penyelidikan menggunakan
kriteria
Membaca dan mengkritik hasil riset
Menyebarluaskan temuan riset
Berpartisipasi melaksanakan riset orang lain
Merancang dan menyelenggarakan riset jika
memenuhi kriteria.
22. FUNGSI PERAWAT KOMPLEMENTER PERAN
Pendidik
Mengkaji kebutuhan klien akan pendidikan
Mengembangkan rencana pendidikan kesehatan
Memberikan pendidikan kesehatan
Mengevaluasi dampak pendidikan kesehatan
Konselor
Mengidentifikasi dan klarifikasi masalah yang harus
diselesaikan
Membantu klien identifikasi alternatif solusi
Membantu klien mengembangkan kriteria solusi
Membantu klien evaluasi alternatif dan efek solusi
Membuat klien menyadari proses pemecahan
masalah
23. FUNGSI PERAWAT KOMPLEMENTER PERAN
Pengasuh/ Caregiver
Mengkaji status kesehatan klien
Menetapkan diagnosa keperawatan
Merencanakan intervensi keperawatan
Melaksanakan rencana keperawatan
Mengevaluasi dampak intervensi keperawatan
Pembela / Advokat
Menentukan kebutuhan advokasi
Menetapkan jalan masuk yang sesuai untuk membela
Memperoleh fakta terkait dengan situasi
Menyampaikan kasus klien kepada.pengambil keputusan
Mempersiapkan klien berdiri sendiri (mandiri)
24. FUNGSI PERAWAT KOMPLEMENTER PERAN
Peneliti
Secara kritis mereview hasil riset
Mengaplikasikan hasil riset dalam praktik yang sesuai
Identifikasi masalah riset
Merancang dan menyelenggarakan riset keperawatan
Mengumpulkan data
Mendesiminasikan hasil riset
Community Care Agent
Mendiagnose tingkat kesehatan komunitas
Mengembangkan solusi untuk identifikasi mas.kes.Kom
Mempersiapkan komunitas untuk mengidentifikasi dan
memenuhi kebutuhan kesehatan
Evaluasi penyedia pelayanan kesehatan
25. FUNGSI PERAWAT KOMPLEMENTER PERAN
Koordinator
Menetapkan siapa penyedia pelayanan untuk klien
Berkomunikasi dengan provider lain terkait dengan
situasi dan kebutuhan klien
Menyelenggarakan konferensi kasus sesuai
kebutuhan
Kolaborator
Berkomunikasi dengan anggota tim kesehatan lain
Berpartisipasi bekerjasama dalam membuat
keputusan
Berpartisipasi bekerjasama melaksanakan tindakan
untuk menyelesaikan masalah klien
26. Pelaksana Pelayanan Primer (Primary care
provider) :
Mengkaji status kesehatan klien dan mengidentifikasi
masalahnya
Merencanakan dan memberikan treatment problems
Mengenalkan dukungan pelayanan lain sesuai
kebutuhan
Mengajarkan dan mensupervisi anggota lain
Mengajarkan perawatan diri klien
Memodifikasi perencanaan asuhan sesuai kebutuhan
Mengkoordinasi pelayanan asuhan kesehatan
Menjadi penghubung antara klien dan sistem
FUNGSI PERAWAT KOMPLEMENTER PERAN