SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
ENTALPHY, STANDARD STATES,
CALORIMETRY, REACTION
ENTHALPIES, TEMPERATURE
DEPENDENCE OF THE
REACTION ENTHALPY
Julfiana Mardatillah, S.Ft., Ftr.,
M.Biomed
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
1
 Ketika demam atau seorang atlet mengalami cedera → akan kompres
menggunakan ice pack bagian yang sakit untuk menghilangkan rasa sakit
 Kenapa ice pack? karena ice pack diketahui berisi ammonium nitrat dan air →
saat digunakan pada permukaan cedera, garam akan larut dan terjadi reaksi
endoterm (suhu turun)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
2
 Kompres panas berisi natrium tiosulfat cair serta bubuk
kristal induk yang berada di pojok kemasan
 Apabila induk kristal ditekan akan terjadi kristalisasi
pada natrium tiosulfat cair
 Proses kristalisasi merupakan rekasi eksoterm dengan
kenaikan suhu sampai 48°C
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
3
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
4
 Kehidupan manusia sangat tergantung pada energi → awalnya manusia
memanfaatkan kayu dan batubara sebagai sumber energi.
 Hingga pada awal abad ke 20 ketergantungan terhadap kayu dan batubara
sebagai sumber energi digantikan dengan minyak bumi
 Sampai saat ini konsumsi minyak bumi dunia terus meningkat, dan proses
pembentukan minyak bumi yang lama menyebabkan cadangan minyak bumi
semakin menipis
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
5
 Dalam pembakaran kayu, batubara dan minyak bumi → dilepaskan energi dan
setiap proses pembakaran melibatkan reaksi kimia disertai dengan penyerapan
dan pelepasan energi
 Energi yang menyertai reaksi kimia dapat berupa energi panas, energi listrik,
energi cahaya atau energi lainnya
 Termokimia → bagian dari ilmu kimia yang membahas reaksi kimia dan energi
panas yang menyertainya, baik energi yang diserap maupun energi yang dilpeas
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
6
 Dalam perpindahan energi terdapat 2 komponen penting:
1. Sistem → bagian dari alam semesta dimana kita ingin memusatkan perhatian
2. Lingkungan → segala sesuatu yanga da di luar system
 Antara system dan lingkungan terjadi interaksi berupa pertukaran energi atau
materi.
 Pertukaran energi dapat berupa energi panas atau bentuk energi lain
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
7
 Berdasarkan interaksinya dengan lingungan, system dapat digolongkan menjadi
3 jenis:
1. Sistem terbuka
2. Sistem tertutup
3. Sistem terisolasi (tersekat)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
8
 Dapat terjadi pertukaran materi dan energi
 Gelas kopi panas memberikan energi panas ke lingkungan sampai kopi menjadi
dingin
 Uap air dari kopi panas juga akan keluar dari gelas sehingga terjadi pertukaran
materi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
9
 Tidak dapat terjadi pertukaran materi tapi dapat terjadi pertukaran energi
 Botol kopi panas mentransfer energi yang berupa panas ke lingkungan
 Karena labu tertutup, tidak ada uap air yang keluar dan tidak ada materi yang
dipindahkan
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
10
 Tidak dapat terjadi pertukaran materi maupun energi
 Kopi panas dalam wadah yang terisolasi
 Tidak ada uap air yang keluar, dan setidaknya untuk sementara waktu, sedikit
panas yang ditransfer ke lingkungan sekitar
 Namun akhirnya kopi di dalam wadah mendingin hingga mencapai suhu kamar
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
11
 Jika suatu reaksi berlangsung dengan melepaskan energi, maka energi akan
dilepaskan ke lingkungan
 Energi yang dilepaskan dapat berupa energi panas, cahaya, atau suara
 Rekasi eksoterm → reaksi yang berlangsung dengan pelepasan energi atau
penurunan entalpi → pembakaran gas etana di udara pada keadaan standar
melepaskan energi
 Reaksi endoterm → reaksi yang berlangsung dengan penyerapan energi atau
kenaikan entalpi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
12
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Jika suatu reaksi yang terjadi dalam sistem menghasilkan panas, maka terasa
panas bila sistem disentuh. Panas dihasilkan dari zat-zat bereaksi yang merupakan
sistem, kemudian dilepaskan ke lingkungan. Reaksi ini termasuk reaksi eksoterm.
13
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Reaksi yang membutuhkan atau menyerap energi
panas dari lingkungannya. Dengan menyerap kalor
dari lingkungan, energi sistem bertambah.
14
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
15
 Reaksi kimia menyerap energi apabila energi yang dimiliki reaktan lebih rendah
dari energi produk
 Sebaliknya reaksi kimia melepaskan energi apabila energi yang dimiliki reaktan
lebih tinggi dari energi produk
 Energi kimia yang tersimpan dalam suatu zat disebut entalpi dilambangkan
dengan H
 Perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi kimia sama dengan jumlah
energi yang diserap atau dilepaskan pada tekanan tetap
 Entalpi merupakan fungsi keadaan karena tidak bergantung pada bagaimana
keadaan tersebut dicapai
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
16
 Reaksi antara gas N2 dengan gas O2 menghasilkan gas NO2.
 Reaksi ini dapat secara langsung terjadi dengan perubahan entalpi (∆H) oleh
reaksi berikut: N2(g) + 2O2(g) → 2NO2(g) ∆H = +68 kJ
 Reaksi antara gas N2 dengan gas O2 menghasilkan gas NO2 juga dapat terjadi
dalam dua tahap reaksi:
 Tahap 1 : N2(g) + O2(g) → 2NO(g) ∆H = +180 kJ
 Tahap 2 : 2NO(g) + O2(g) →2NO2(g) ∆H = -112 kJ
 Perubahan entalpi dua tahap ini sama dengan perubahan entalpi kimia secara
langsung antara gas N2 dan gas O2 menjadi gas NO2
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
17
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Dari uraian diatas menunjukkan bahwa perubahan entalpi hanya
tergantung pada keadaan awal dan akhir dan tidak tergantung pada tahap
yang ditempuh dalam reaksi.
Hal ini membuktikan bahwa perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan
18
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
19
 Adalah perubahan entalpi untuk reaksi yang berlangsung pada keadaan standar
dan melibatkan jumlah mol zat yang ditentukan oleh koefisien dari persamaan
reaksinya
 Entalpi reaksi standar diperoleh dari hasil eksperimen, dari perhitungan data
entalpi pembentukan standar dan dari data energi ikatan rata-rata dalam zat-zat
yang terlibat dalam reaksi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
20
 Perubahan entalpi dapat berkaitan dengan perubahan fisika dan perubahan
kimia
1. Perubahan entalpi berkaitan dengan perubahan fisika
1. Perubahan entalpi peleburan
2. Perubahan entalpi penguapan
3. Perubahan entalpi sublimasi
2. Perubahan entalpo berkaitan dengan perubahan kimia
1. Entalpi pembentukan standar
2. Entalpi atomisasi standar
3. Entalpi pembakaran standar
4. Entalpi netralisasi standar
5. Entalpi reaksi standar
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
21
 Perubahan entalpi yang terjadi pada titik leleh
 Ketika zat padat berubah menjadi air disebut entalpi pelelehan atau peleburan
(enthalpy of fusion)
 Dilambangkan dengan symbol ∆Hfus
 Pelelehan selalu berjalan secara endoterm sehingga harga ∆Hfus selalu positif,
∆Hfus> 0
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
22
 Perubahan entalpi yang terjadi pada titik didih ketika zat cair berubah menjadi
uap disebut entalpi penguapan (enthalpy of vaporization)
 Dilambangkan dengan symbol ∆Hvap.
 Penguapan selalu berlangsung secara endoterm sehingga harga ∆Hvap selalu
positif, ∆Hvap > 0.
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
23
 Perubahan entalpi yang menyertai sublimasi disebut entalpi sublimasi (padat
menjadi gas)
 Dilambangkan dengan symbol ∆Hsub
 Sublimasi merupakan proses endoterm sehingga harga ∆Hsub selalu positif,
∆Hsub>0.
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
24
 Entalpi pembentukan standar dari suatu zat adalah perubahan entalpi untuk
pembentukan satu mol zat dalam keadaan standar dari unsur-unsurnya dalam
keadaan standar
 Entalpi pembentukan standar dilambangkan dengan ∆Hf0 (f – formation,
pembentukan)
 Entalpi pembentukan standar semua unsur diberi harga 0 (nol)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
25
 Adalah perubahan entalpi untuk peruraian satu mol zat menjadi atom-atomnya
dalam fase gas pada keadaan standar
 Entalpi atomisasi standar dilambangkan dengan ∆Ha0
 Harga entalpi atomisasi standar selalu positif karena energi dibutuhkan untuk
memutuskan semua ikatan yang terdapat dalam suatu zat
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
26
 Adalah perubahan entalpi untuk reaksi pembakaran sempurna satu mol zat
dengan gas oksigen pada keadaan standar
 Entalpi pembakaran standar dilambangkan dengan ∆Hc0 (c = combustion,
pembakaran)
 Reaksi pembakaran sempurna selalu menghasilkan energi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
27
 Adalah perubahan entalpi ketika larutan asam dan larutan basa membentuk
satu mol air
 Entalpi netralisasi standar dilambangkan dengan ∆Hnet0
 Reaksi antara asam dan basa selalu menghasilkan energi sehingga harga entalpi
netralisasi standar selalu negatif
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
28
 Adalah perubahan entalpi ketika satu mol zat dilarutkan dalam sejumlah
tertentu pelarut pada keadaan standar
 Entalpi pelarutan standar dilambangkan dengan ∆Hsol0.
 Contoh: NaCl(s) → Na+ (aq) + Cl– (aq) ∆Hsol 0 = +3,9 kJ/mol
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
29
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
30
 Untuk penentuan harga perubahan entalpi rekasi kimia terbagi atas 2
perhitungan:
1. Perhitungan entalpi dari calorimeter
2. Perhitungan entalpi reaksi standar berdasarkan data entalpi pembentukan
standar
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
31
 Pada pengukuran entalpi reaksi menggunakan calorimeter perubahan
temperature yang terjadi diukur dengan thermometer
 Selama reaksi berlangsung dianggap tidak ada energi panas yang diserap
maupun oleh system ke lingkungan sehingga:
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
32
 Jika nilai kapasitas kalor calorimeter sangat kecil, kalor calorimeter dapat
diabaikan sehingga:
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
33
 Perubahan entalpi yang terjadi dihitung dengan persamaan:
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
34
 Perhitungan entalpi reaksi standar dapat dihitung berdasarkan data entalpi
pembentukan standar dengan persamaan:
 Secara lebih rinci persamaan diatas dituliskan menjadi:
 keterangan:
 np = jumlah zat (mol) hasil reaksi, nr = jumlah zat (mol) pereaksi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
35
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
36

More Related Content

Similar to MATERI BIOLOGI MOLEKULER - HEAT, WORK, ENERGY 2.pptx

laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimiawd_amaliah
 
pdf-laporan-termokimia_compress (1).pdf
pdf-laporan-termokimia_compress (1).pdfpdf-laporan-termokimia_compress (1).pdf
pdf-laporan-termokimia_compress (1).pdfNTT53MADEWAHYUNI
 
Pembelajaran Termo Kimia Kelas Xi semester 2
Pembelajaran Termo Kimia Kelas Xi semester 2Pembelajaran Termo Kimia Kelas Xi semester 2
Pembelajaran Termo Kimia Kelas Xi semester 2TriHarjanti3
 
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptxAnAm688822
 
Bioenergetika revisi
Bioenergetika revisiBioenergetika revisi
Bioenergetika revisifahri mey
 
Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan
Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan
Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan kevinengel
 
Energy Transformation and Cellular Metabolism
Energy Transformation and Cellular Metabolism Energy Transformation and Cellular Metabolism
Energy Transformation and Cellular Metabolism Surya Amal
 
Dasar Bioenergetika Blok 2 KG UuuuuMY.pdf
Dasar Bioenergetika Blok 2 KG UuuuuMY.pdfDasar Bioenergetika Blok 2 KG UuuuuMY.pdf
Dasar Bioenergetika Blok 2 KG UuuuuMY.pdfNindhta
 
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfPETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfBPSiscaAmanitaF
 
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiLaporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiNadiya Rahmawati
 
BAHAN AJAR TERMOKIMIA.pptx
BAHAN AJAR TERMOKIMIA.pptxBAHAN AJAR TERMOKIMIA.pptx
BAHAN AJAR TERMOKIMIA.pptxMiftaHurrahman18
 
Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionikPenentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionikqlp
 
Bahan tenaga nuklear
Bahan tenaga nuklearBahan tenaga nuklear
Bahan tenaga nuklearYaldaf Lee
 

Similar to MATERI BIOLOGI MOLEKULER - HEAT, WORK, ENERGY 2.pptx (20)

laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
 
Jurnal termokimia
Jurnal termokimiaJurnal termokimia
Jurnal termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
pdf-laporan-termokimia_compress (1).pdf
pdf-laporan-termokimia_compress (1).pdfpdf-laporan-termokimia_compress (1).pdf
pdf-laporan-termokimia_compress (1).pdf
 
Pembelajaran Termo Kimia Kelas Xi semester 2
Pembelajaran Termo Kimia Kelas Xi semester 2Pembelajaran Termo Kimia Kelas Xi semester 2
Pembelajaran Termo Kimia Kelas Xi semester 2
 
Termo Kimia.ppt
Termo Kimia.pptTermo Kimia.ppt
Termo Kimia.ppt
 
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
 
Bioenergetika revisi
Bioenergetika revisiBioenergetika revisi
Bioenergetika revisi
 
Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan
Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan
Kimia SMA XI IPA : Termokimia - Sistem dan lingkungan
 
Energy Transformation and Cellular Metabolism
Energy Transformation and Cellular Metabolism Energy Transformation and Cellular Metabolism
Energy Transformation and Cellular Metabolism
 
Dasar Bioenergetika Blok 2 KG UuuuuMY.pdf
Dasar Bioenergetika Blok 2 KG UuuuuMY.pdfDasar Bioenergetika Blok 2 KG UuuuuMY.pdf
Dasar Bioenergetika Blok 2 KG UuuuuMY.pdf
 
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfPETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
 
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiLaporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
 
BAHAN AJAR TERMOKIMIA.pptx
BAHAN AJAR TERMOKIMIA.pptxBAHAN AJAR TERMOKIMIA.pptx
BAHAN AJAR TERMOKIMIA.pptx
 
Laporan Praktikum Kimia
Laporan Praktikum KimiaLaporan Praktikum Kimia
Laporan Praktikum Kimia
 
Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionikPenentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Bahan tenaga nuklear
Bahan tenaga nuklearBahan tenaga nuklear
Bahan tenaga nuklear
 
Makalah thermokimia
Makalah thermokimiaMakalah thermokimia
Makalah thermokimia
 

More from Julfiana Mardatillah

FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdfFISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdfJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptxSARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdfSARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdfJulfiana Mardatillah
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptxSARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxJulfiana Mardatillah
 
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPIPENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPIJulfiana Mardatillah
 
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIJulfiana Mardatillah
 
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIINSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIJulfiana Mardatillah
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxJulfiana Mardatillah
 

More from Julfiana Mardatillah (20)

FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdfFISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptxSARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
 
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdfSARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptxSARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
 
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
 
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPIPENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
 
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
 
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIINSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
 

Recently uploaded

Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis databaiqtryz
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananantrialamsyah
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )RifkiAbrar2
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfArfan Syam
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 

Recently uploaded (12)

Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 

MATERI BIOLOGI MOLEKULER - HEAT, WORK, ENERGY 2.pptx

  • 1. ENTALPHY, STANDARD STATES, CALORIMETRY, REACTION ENTHALPIES, TEMPERATURE DEPENDENCE OF THE REACTION ENTHALPY Julfiana Mardatillah, S.Ft., Ftr., M.Biomed Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 1
  • 2.  Ketika demam atau seorang atlet mengalami cedera → akan kompres menggunakan ice pack bagian yang sakit untuk menghilangkan rasa sakit  Kenapa ice pack? karena ice pack diketahui berisi ammonium nitrat dan air → saat digunakan pada permukaan cedera, garam akan larut dan terjadi reaksi endoterm (suhu turun) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 2
  • 3.  Kompres panas berisi natrium tiosulfat cair serta bubuk kristal induk yang berada di pojok kemasan  Apabila induk kristal ditekan akan terjadi kristalisasi pada natrium tiosulfat cair  Proses kristalisasi merupakan rekasi eksoterm dengan kenaikan suhu sampai 48°C Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 3
  • 4. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 4
  • 5.  Kehidupan manusia sangat tergantung pada energi → awalnya manusia memanfaatkan kayu dan batubara sebagai sumber energi.  Hingga pada awal abad ke 20 ketergantungan terhadap kayu dan batubara sebagai sumber energi digantikan dengan minyak bumi  Sampai saat ini konsumsi minyak bumi dunia terus meningkat, dan proses pembentukan minyak bumi yang lama menyebabkan cadangan minyak bumi semakin menipis Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 5
  • 6.  Dalam pembakaran kayu, batubara dan minyak bumi → dilepaskan energi dan setiap proses pembakaran melibatkan reaksi kimia disertai dengan penyerapan dan pelepasan energi  Energi yang menyertai reaksi kimia dapat berupa energi panas, energi listrik, energi cahaya atau energi lainnya  Termokimia → bagian dari ilmu kimia yang membahas reaksi kimia dan energi panas yang menyertainya, baik energi yang diserap maupun energi yang dilpeas Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 6
  • 7.  Dalam perpindahan energi terdapat 2 komponen penting: 1. Sistem → bagian dari alam semesta dimana kita ingin memusatkan perhatian 2. Lingkungan → segala sesuatu yanga da di luar system  Antara system dan lingkungan terjadi interaksi berupa pertukaran energi atau materi.  Pertukaran energi dapat berupa energi panas atau bentuk energi lain Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 7
  • 8.  Berdasarkan interaksinya dengan lingungan, system dapat digolongkan menjadi 3 jenis: 1. Sistem terbuka 2. Sistem tertutup 3. Sistem terisolasi (tersekat) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 8
  • 9.  Dapat terjadi pertukaran materi dan energi  Gelas kopi panas memberikan energi panas ke lingkungan sampai kopi menjadi dingin  Uap air dari kopi panas juga akan keluar dari gelas sehingga terjadi pertukaran materi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 9
  • 10.  Tidak dapat terjadi pertukaran materi tapi dapat terjadi pertukaran energi  Botol kopi panas mentransfer energi yang berupa panas ke lingkungan  Karena labu tertutup, tidak ada uap air yang keluar dan tidak ada materi yang dipindahkan Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 10
  • 11.  Tidak dapat terjadi pertukaran materi maupun energi  Kopi panas dalam wadah yang terisolasi  Tidak ada uap air yang keluar, dan setidaknya untuk sementara waktu, sedikit panas yang ditransfer ke lingkungan sekitar  Namun akhirnya kopi di dalam wadah mendingin hingga mencapai suhu kamar Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 11
  • 12.  Jika suatu reaksi berlangsung dengan melepaskan energi, maka energi akan dilepaskan ke lingkungan  Energi yang dilepaskan dapat berupa energi panas, cahaya, atau suara  Rekasi eksoterm → reaksi yang berlangsung dengan pelepasan energi atau penurunan entalpi → pembakaran gas etana di udara pada keadaan standar melepaskan energi  Reaksi endoterm → reaksi yang berlangsung dengan penyerapan energi atau kenaikan entalpi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 12
  • 13. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Jika suatu reaksi yang terjadi dalam sistem menghasilkan panas, maka terasa panas bila sistem disentuh. Panas dihasilkan dari zat-zat bereaksi yang merupakan sistem, kemudian dilepaskan ke lingkungan. Reaksi ini termasuk reaksi eksoterm. 13
  • 14. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Reaksi yang membutuhkan atau menyerap energi panas dari lingkungannya. Dengan menyerap kalor dari lingkungan, energi sistem bertambah. 14
  • 15. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 15
  • 16.  Reaksi kimia menyerap energi apabila energi yang dimiliki reaktan lebih rendah dari energi produk  Sebaliknya reaksi kimia melepaskan energi apabila energi yang dimiliki reaktan lebih tinggi dari energi produk  Energi kimia yang tersimpan dalam suatu zat disebut entalpi dilambangkan dengan H  Perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi kimia sama dengan jumlah energi yang diserap atau dilepaskan pada tekanan tetap  Entalpi merupakan fungsi keadaan karena tidak bergantung pada bagaimana keadaan tersebut dicapai Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 16
  • 17.  Reaksi antara gas N2 dengan gas O2 menghasilkan gas NO2.  Reaksi ini dapat secara langsung terjadi dengan perubahan entalpi (∆H) oleh reaksi berikut: N2(g) + 2O2(g) → 2NO2(g) ∆H = +68 kJ  Reaksi antara gas N2 dengan gas O2 menghasilkan gas NO2 juga dapat terjadi dalam dua tahap reaksi:  Tahap 1 : N2(g) + O2(g) → 2NO(g) ∆H = +180 kJ  Tahap 2 : 2NO(g) + O2(g) →2NO2(g) ∆H = -112 kJ  Perubahan entalpi dua tahap ini sama dengan perubahan entalpi kimia secara langsung antara gas N2 dan gas O2 menjadi gas NO2 Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 17
  • 18. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Dari uraian diatas menunjukkan bahwa perubahan entalpi hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir dan tidak tergantung pada tahap yang ditempuh dalam reaksi. Hal ini membuktikan bahwa perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan 18
  • 19. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 19
  • 20.  Adalah perubahan entalpi untuk reaksi yang berlangsung pada keadaan standar dan melibatkan jumlah mol zat yang ditentukan oleh koefisien dari persamaan reaksinya  Entalpi reaksi standar diperoleh dari hasil eksperimen, dari perhitungan data entalpi pembentukan standar dan dari data energi ikatan rata-rata dalam zat-zat yang terlibat dalam reaksi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 20
  • 21.  Perubahan entalpi dapat berkaitan dengan perubahan fisika dan perubahan kimia 1. Perubahan entalpi berkaitan dengan perubahan fisika 1. Perubahan entalpi peleburan 2. Perubahan entalpi penguapan 3. Perubahan entalpi sublimasi 2. Perubahan entalpo berkaitan dengan perubahan kimia 1. Entalpi pembentukan standar 2. Entalpi atomisasi standar 3. Entalpi pembakaran standar 4. Entalpi netralisasi standar 5. Entalpi reaksi standar Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 21
  • 22.  Perubahan entalpi yang terjadi pada titik leleh  Ketika zat padat berubah menjadi air disebut entalpi pelelehan atau peleburan (enthalpy of fusion)  Dilambangkan dengan symbol ∆Hfus  Pelelehan selalu berjalan secara endoterm sehingga harga ∆Hfus selalu positif, ∆Hfus> 0 Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 22
  • 23.  Perubahan entalpi yang terjadi pada titik didih ketika zat cair berubah menjadi uap disebut entalpi penguapan (enthalpy of vaporization)  Dilambangkan dengan symbol ∆Hvap.  Penguapan selalu berlangsung secara endoterm sehingga harga ∆Hvap selalu positif, ∆Hvap > 0. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 23
  • 24.  Perubahan entalpi yang menyertai sublimasi disebut entalpi sublimasi (padat menjadi gas)  Dilambangkan dengan symbol ∆Hsub  Sublimasi merupakan proses endoterm sehingga harga ∆Hsub selalu positif, ∆Hsub>0. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 24
  • 25.  Entalpi pembentukan standar dari suatu zat adalah perubahan entalpi untuk pembentukan satu mol zat dalam keadaan standar dari unsur-unsurnya dalam keadaan standar  Entalpi pembentukan standar dilambangkan dengan ∆Hf0 (f – formation, pembentukan)  Entalpi pembentukan standar semua unsur diberi harga 0 (nol) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 25
  • 26.  Adalah perubahan entalpi untuk peruraian satu mol zat menjadi atom-atomnya dalam fase gas pada keadaan standar  Entalpi atomisasi standar dilambangkan dengan ∆Ha0  Harga entalpi atomisasi standar selalu positif karena energi dibutuhkan untuk memutuskan semua ikatan yang terdapat dalam suatu zat Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 26
  • 27.  Adalah perubahan entalpi untuk reaksi pembakaran sempurna satu mol zat dengan gas oksigen pada keadaan standar  Entalpi pembakaran standar dilambangkan dengan ∆Hc0 (c = combustion, pembakaran)  Reaksi pembakaran sempurna selalu menghasilkan energi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 27
  • 28.  Adalah perubahan entalpi ketika larutan asam dan larutan basa membentuk satu mol air  Entalpi netralisasi standar dilambangkan dengan ∆Hnet0  Reaksi antara asam dan basa selalu menghasilkan energi sehingga harga entalpi netralisasi standar selalu negatif Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 28
  • 29.  Adalah perubahan entalpi ketika satu mol zat dilarutkan dalam sejumlah tertentu pelarut pada keadaan standar  Entalpi pelarutan standar dilambangkan dengan ∆Hsol0.  Contoh: NaCl(s) → Na+ (aq) + Cl– (aq) ∆Hsol 0 = +3,9 kJ/mol Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 29
  • 30. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 30
  • 31.  Untuk penentuan harga perubahan entalpi rekasi kimia terbagi atas 2 perhitungan: 1. Perhitungan entalpi dari calorimeter 2. Perhitungan entalpi reaksi standar berdasarkan data entalpi pembentukan standar Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 31
  • 32.  Pada pengukuran entalpi reaksi menggunakan calorimeter perubahan temperature yang terjadi diukur dengan thermometer  Selama reaksi berlangsung dianggap tidak ada energi panas yang diserap maupun oleh system ke lingkungan sehingga: Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 32
  • 33.  Jika nilai kapasitas kalor calorimeter sangat kecil, kalor calorimeter dapat diabaikan sehingga: Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 33
  • 34.  Perubahan entalpi yang terjadi dihitung dengan persamaan: Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 34
  • 35.  Perhitungan entalpi reaksi standar dapat dihitung berdasarkan data entalpi pembentukan standar dengan persamaan:  Secara lebih rinci persamaan diatas dituliskan menjadi:  keterangan:  np = jumlah zat (mol) hasil reaksi, nr = jumlah zat (mol) pereaksi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 35
  • 36. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 36

Editor's Notes

  1. Entalpi atomisasi standar gas hydrogen adalah 432,00 kJ/mol Energi sebesar 432 kJ diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan kovalen tunggal antara dua atom H menjadi dua mol atom H dalam fase gas H−H(g) → 2H(g) ∆Ha 0 = + 432,00 kJ/mol
  2. CH4(g) + 2O2 (g) → CO2(g) + 2H2O(g) ∆Hc 0 = -890 kj/mol