SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
TEMPERATURE, HEAT,
WORK, DEFINISI ENERGI
Julfiana Mardatillah, S.Ft., Ftr.,
M.Biomed
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
1
 Suhu atau temperature → alat yang menunjukkan derajat atau ukuran panas
suatu benda
 Semakin tinggi suhu suatu benda → semakin panas benda tersebut
 Secara mikroskopis suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda
 Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk
perpindahan maupun Gerakan di tempat (getaran)
 Temperature yang diukur dengan alat thermometer
 4 macam thermometer yang paling dikenal → Celcius, Reaumur, Fahrenheit,
Kelvin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
2
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
3
 Molekul semua bahan dapat bergerak karena terdapat energi kinetik
 Energi kinetik rata-rata gas ideal dapat dibuktikan berbanding lurus dengan
suhu
 Hal yang sama juga terjadi pada zat cair dan padat
 Pergerakan molekul gas lebih bebas dibanding molekul cair dan molekul cair
lebih bebas dibandingkan molekul padat
 Peningkatan suhu suatu bahan berarti peningkatan energi bahan tersebut
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
4
 Untuk meningkatkan suhu suatu gas → perlu peningkatan energi kinetik dengan
cara menghubungkan gas dengan nyala api
 Energi yang berpindah dari nyala api ke gas, menyebabkan kenaikan suhu
disebut kalor
 Jika panas yang diciptakan diberikan ke molekul padat (lilin) → meleleh dan
membentuk cairan → cairan dapat diubah jadi gas dengan menambah lebih
banyak panas → dapat mengubah gas menjadi ion
 Penambahan panas suatu zat akan meningkatkan energi kinetik molekul → suhu
meningkat, sebaliknya jika panas dihilangkan maka suhu suatu zat menurun
 Suhu rendah disebut daerah kriogenik (nol mutlak, -273,15°C)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
5
 Suhu sulit diukur secara langsung, biasanya diukur secara tidak langsung
dengan mengukur perubahan sifat fisik berdasarkan temperature
 Fahrenheit Scale (°F) → suhu beku (32°F), titik didih (212°F), suhu tubuh
(98,6°F)
 Celcius (°C) → titik beku (0°), titik didih (100°C)
 Kalvin Scale (°K) → skala absolut → mempunyai pembagian yang sama dengan
celcius tetapi mengambil 0°K pada nol mutlak yaitu -273,15°C
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
6
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
7
GLASS LIQUID
THERMOMETER
 Tabung kapiler kaca dan bulb tempat menyimpan
cairan (merkuri/alcohol untuk pengukuran suhu
rendah)
 Jika thermometer dipanaskan maka cairan di
dalamnya akan memuai lebih besar dari pada kaca
sehingga menyebabkan cairan naik di kapiler, untuk
air raksa memuai 1,8% dari (0100°C)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
8
GLASS LIQUID
THERMOMETER
 Termometer ruangan berbeda dengan
thermometer pengobatan (demam)
 Suhu demam harus tepat sehingga kapiler tipis
dengan diameter >0,1 mm digunakan, membuat
merkuri naik lebih tinggi per derajat →
penglihatan yang lebih baik diperoleh
 Biasanya diukur di bawah lidah atau di rektum
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
9
THERMISTOR
 Menggunakan sumber listrik dengan resistor T untuk pengukuran suhu
 Resistor bersifat mudah berubah jika terkena panas (5%/°C)
 Dengan thermistor mudah untuk mengukur perubahan suhu 0,01°C → cukup
sering digunakan dalam pengobatan karena kepekaannya
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
10
THERMISTOR
PNEUMOGRAPH
 Termistor dipasang di hidung untuk memantau laju pernapasan dengan
menunjukkan perubahan suhu antara udara dingin yang dihirup dan udara
hangat yang dihembuskan
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
11
THERMOCOUPLE
 Terdiri dari dua sambungan logam berbeda yang jika berada pada suhu yang
berbeda → tegangan yang dihasilkan bergantung pada perbedaan suhu
 Dapat digunakan pada suhu -190° hingga 300°C
 Dapat dibuat cukup kecil untuk mengukur suhu sel individual
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
12
 Permukaan suhu tubuh sedikit berbeda di berbagai
bagian tergantung faktor eksternal, internal
(metabolism), dan suplai darah ke kulit
 Pengukuran suhu permukaan berguna dalam
diagnosis penyakit yang dapat mengubah suhu kulit
secara lokal
 Panas tubuh dapat mengeluarkan radiasi infra red
(IR) gelombang panjang yang tidak terlihat
 Thermography dirancang untuk mengkur radiasi
yang dipancarkan dari bagian tubuh
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
13
 Penderita kanker payudara memiliki suhu 1°C lebih tinggi dibandingkan sisi
sehat karena tumor dapat meningkatkan aliran darah → deteksi dini kanker
payudara
 Mamografi sinar-X telah berhasil menunjukkan deteksi tumor payudara yang
berdiameter <1 cm, namun hal ini menimbulkan bahaya radiasi bagi tubuh
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
14
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
15
 Panas dikenal sebagai agen terapeutik karena memiliki efek:
1. Peningkatan metabolism sehingga terjadi relaksasi kapiler darah (vasodilatasi)
2. Peningkatan suplai darah untuk mendinginkan area yang panas
 Produksi panas untuk terapi:
1. Metode konduktif
2. Radiant Heat (IR)
3. Diathermy
4. Ultrasonic waves
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
16
 Panas dapat berpindah secara konduksi → besarnya perpindahan panas
bergantung pada suhu, waktu, kontak, luas kontak, dan konduktivitas termal
badan
 Contoh seperti mandi air panas, kompres air panas, dan bantal pemanas listrik
 Hal ini dapat menyebabkan pemanasan permukaan local dan pengunaannya
dalam pengobatan radang sendi (arthritis), neuritis, strains, sinusitis dan back
pain
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
17
 Radiasi panas dapat dicapai dengan menggunakan radiasi infrared (IR) yang
menembus sekitar 3 mm pada kulit, dengan → lampu pijar 250 watt dan panjang
gelombang 800-40000 nm
 Paparan yang berlebihan dapat menyebabkan kemerahan, terkadang bengkak
(edema), kulit jadi coklat atau mengeras
 Dinilai lebih efektif dari metode konduktif karena mampu menembus lebih dalam
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
18
 Diatermy gelombang pendek menggunakan gelombang elektromagnetik dalam
jangkauan radio (=10m) dan gelombang mikro (12cm) → menembus jauh ke
dalam jaringan (lebih efektif dari konduktif dan radiasi IR)
 Berguna untuk pemanasan internal dan telah digunakan dalam pengobatan
radang tulang rangka, bursitis, dan neuralgia
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
19
 Bagian tubuh yang akan diterapi ditempatkan di antara dua elektroda yang
dihubungkan dengan high frequency power supply.
 Partikel jaringan yang bermuatan akan tertarik ke 1 elektroda dan ke elektroda
lainnya tergantung pada tanda tegangan bolak balik pada elektroda tersebut.
 Gerakan ini akan menghasilkan pemansan resistif (joule)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
20
 Transfer energi gelombang pendek ke dalam tubuh melalui induksi magnet →
menempatkan gulungan di area yang akan diterapi
 Arus bolak balik menghasilkan medan magnet bolak-balik di jaringan →
menghasilkan pemanasan joule di daerah yang diberi perlakuan
 Digunakan untuk meredakan muscle spasms, protruded intervertebral disc pain,
joints with minimal soft tissue coverage such as knee, elbow
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
21
 Diatermi gelombang mikro dapat diproduksi dalam tabung khusus → magnetron
yang dipancarkan dari aplikator (antena) yang dapat ditempatkan beberapa inci
dari daerah yang akan diterapi → menembus lebih dalam ke jaringan sehingga
menimbulkan panas (900 MHz)
 Untuk fraktur, keseleo, tegang, cedera pada tendon
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
22
 Menghasilkan getaran mekanis di dalam jaringan
 Frekuensi jauh lebih tinggi (1 MHz) → dapat menggerakkan partikel jaringan ke
belakang dan ke depan → meningkatkan energi kinetic → memanaskan jaringan
 Dihasilkan oleh transduser khusus yang bersentuhan langsung dengan kulit →
untuk menghilangkan jaringan parut yang terjadi pada penyakit sendi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
23
 Cryogenics → ilmu tentang suhu yang sangat rendah yang dihasilkan dari
pencairan gas seperti udara cair (-196°C), helium cair (-269°C), nitrogen cair (-
196°C)
 Cairan dingin memiliki banyak manfaat medis dan biologis
 Suhu yang cukup rendah berhasil untuk mendinginkan hamster (-5°C)
membekukan 50-60% air dalam tubuh mereka, dan kemudian menghidupkannya
kembali
 Untuk pengawetan jangka pendek (darah, sperma, sumsum tulang) dan jangka
Panjang (jaringan) → nitrogen cair (-196°C) terbukti jauh lebih baik dalam
pengawetan dibandingkan karbon dioksida padat (-79°C)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
24
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
25
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
26
 Work → suatu gaya yang bekerja pada jarak tertentu
 Work → perpindahan energi dari satu sistem mekanis ke sistem mekanis lainnya.
 Dalam kimia, jenis usaha utama yang dibahas disebut “usaha (PV)”
 Konsep usaha biasanya diperkenalkan dalam kimia untuk membahas peran
usaha PV dalam definisi entalphy.
 Usaha → masalah sampingan menuju konsep entalpi yang lebih berguna
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
27
 Agar usaha dapat dilakukan, suatu gaya harus diberikan dan harus ada gerak
atau perpindahan searah dengan gaya tersebut
 Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya yang bekerja pada suatu benda sama
dengan besar gaya dilakikan dengan jarak yang ditempuh gaya tersebut
 Usaha hanya mempunyai besaran dan tidak mempunyai arah, oleh karena itu
usaha merupakan besaran skala
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
28
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
29
 Energi → kemampuan atau kapasitas untuk melakukan kerja → tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan, hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk
lain
 Satuan energi sama dengan usaha → joule → dinamai untuk menghormati James
Prescott Joule
 Energi ditemukan dalam banyak hal dan karenanya terdapat berbagai jenis
energi
 Semua bentuk energi bersifat kinetic atau potensial
 Eneri yang bergerak disebut energi kinetic, sedangkan energi potensial adalah
energi yang tersimpan dalam suatu benda dan daiukur dengan besarnya usaha
yang dilakukan
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
30
 Energi mekanik
 Energi gelombang mekanik
 Energi kimia
 Energi listrik
 Energi magnetic
 Energi yang besinar
 Energi nuklir
 Energi ionisasi
 Energi elastis
 Energi gravitasi
 Energi termal
 Energi panas
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
James Prescott Joule
31
 Secangkir kopi panas tanpa penutup beberapa waktu → kopi menjadi dingin →
karena hilangnya panas ke lingkungan sekitar yang suhunya lebih rendah
 Hal ini adalah bentuk energi yang dihasilkan dari energi kinetic total partikel-
partikel suatu benda
 Panas mengalir dari benda yang bersuhu lebih tinggi (energi kinetic total
patikelnya tinggi) ke benda yang bersuhu lebih rendah (energi kinetic total
partikelnya rendah)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
32
 Tumbuhan menggunakan energi matahari, karbon dioksida, dan air untuk
mensintesis makanan
 Makanan dikonsumsi manusia dan hewan, diuraikan dalam tubuh dan
memperoleh energi untuk aktivitas kehidupan → contoh energi kimia
 Energi kimia → energi yang tersimpan dalam ikatan senyawa kimia.
 Ketika reaksi kimia berlangsung, terjadi perubahan susunan atom yang
mengakibatkan penyerapan (endotermik) atau pelepasan energi (eksotermik)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
33
 Energi akibat perpindahan muatan listrik disebut energi listrik
 Ketika menyalakan senter, energi kimia yang disimpan dalam baterai membuat
partikel bermuatan mengalir dari terminal potensial rendah ke terminal
potensial tinggi
 Energi listrik ini menyalakan senter yang ditransfer ke lingkungan sekitar
sebagai energi cahaya
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
34
 Pengeboman di kota Hirosima dan Nagasaki selama perang dunia II yang
menyebabkan kehancuran hingga dampaknya dapat dilihat bahkan hingga saat
ini
 Itulah bom nuklir yang dianggap sebagai salah satu penemuan umat manusia
paling berbahaya hingga saat ini
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
35
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
36

More Related Content

Similar to MATERI BIOLOGI MOLEKULER - HEAT, WORK, ENERGY 1.pptx

4. termofisika
4. termofisika4. termofisika
4. termofisikaZo Ri
 
Panas, bunyi dan cahaya
Panas, bunyi dan cahayaPanas, bunyi dan cahaya
Panas, bunyi dan cahayarosellamarie
 
sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasiagusmelvian
 
termoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.ppt
termoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.ppttermoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.ppt
termoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.pptAgathaHaselvin
 
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuhSofyan Dwi Nugroho
 
Bab ii dasar_teori_2.1_tinjauan_teori_2.
Bab ii dasar_teori_2.1_tinjauan_teori_2.Bab ii dasar_teori_2.1_tinjauan_teori_2.
Bab ii dasar_teori_2.1_tinjauan_teori_2.Mas Wakhid
 
Mbs127 slide pengaturan_panas_tubuh
Mbs127 slide pengaturan_panas_tubuhMbs127 slide pengaturan_panas_tubuh
Mbs127 slide pengaturan_panas_tubuhdhiaulfajri15
 
004_Ida Ayu Kade Tania Nandika P.pptx
004_Ida Ayu Kade Tania Nandika P.pptx004_Ida Ayu Kade Tania Nandika P.pptx
004_Ida Ayu Kade Tania Nandika P.pptxkomangninisindrayani
 
Termodinamika123545678900--0909876656.pptx
Termodinamika123545678900--0909876656.pptxTermodinamika123545678900--0909876656.pptx
Termodinamika123545678900--0909876656.pptxJasaketikku
 
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptxkonsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptxelisabethlumbantoruan
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanCahya
 

Similar to MATERI BIOLOGI MOLEKULER - HEAT, WORK, ENERGY 1.pptx (20)

Merrrrrrryyyyyy
MerrrrrrryyyyyyMerrrrrrryyyyyy
Merrrrrrryyyyyy
 
4. termofisika
4. termofisika4. termofisika
4. termofisika
 
Judullllll 2
Judullllll 2Judullllll 2
Judullllll 2
 
BIOTHERMAL oke-1.pptx
BIOTHERMAL oke-1.pptxBIOTHERMAL oke-1.pptx
BIOTHERMAL oke-1.pptx
 
Manusia dan panas
Manusia dan panasManusia dan panas
Manusia dan panas
 
Termoregulasi baru
Termoregulasi baruTermoregulasi baru
Termoregulasi baru
 
Panas, bunyi dan cahaya
Panas, bunyi dan cahayaPanas, bunyi dan cahaya
Panas, bunyi dan cahaya
 
sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasi
 
termoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.ppt
termoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.ppttermoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.ppt
termoregulasi-baru-1-termoregulasi-baru-1.ppt
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
 
Bab ii dasar_teori_2.1_tinjauan_teori_2.
Bab ii dasar_teori_2.1_tinjauan_teori_2.Bab ii dasar_teori_2.1_tinjauan_teori_2.
Bab ii dasar_teori_2.1_tinjauan_teori_2.
 
Mbs127 slide pengaturan_panas_tubuh
Mbs127 slide pengaturan_panas_tubuhMbs127 slide pengaturan_panas_tubuh
Mbs127 slide pengaturan_panas_tubuh
 
004_Ida Ayu Kade Tania Nandika P.pptx
004_Ida Ayu Kade Tania Nandika P.pptx004_Ida Ayu Kade Tania Nandika P.pptx
004_Ida Ayu Kade Tania Nandika P.pptx
 
Termodinamika123545678900--0909876656.pptx
Termodinamika123545678900--0909876656.pptxTermodinamika123545678900--0909876656.pptx
Termodinamika123545678900--0909876656.pptx
 
TERMO.pptx
TERMO.pptxTERMO.pptx
TERMO.pptx
 
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptxkonsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
 
Pnc adnin akbid paramata
Pnc adnin akbid paramata Pnc adnin akbid paramata
Pnc adnin akbid paramata
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatan
 
Termoregulasi
Termoregulasi Termoregulasi
Termoregulasi
 

More from Julfiana Mardatillah

FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdfFISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdfJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptxSARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdfSARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdfJulfiana Mardatillah
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptxSARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxJulfiana Mardatillah
 
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPIPENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPIJulfiana Mardatillah
 
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIJulfiana Mardatillah
 
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIINSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIJulfiana Mardatillah
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxJulfiana Mardatillah
 

More from Julfiana Mardatillah (20)

FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdfFISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptxSARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
 
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdfSARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptxSARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
 
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
 
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPIPENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
 
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
 
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIINSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
 

Recently uploaded

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 

Recently uploaded (7)

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 

MATERI BIOLOGI MOLEKULER - HEAT, WORK, ENERGY 1.pptx

  • 1. TEMPERATURE, HEAT, WORK, DEFINISI ENERGI Julfiana Mardatillah, S.Ft., Ftr., M.Biomed Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 1
  • 2.  Suhu atau temperature → alat yang menunjukkan derajat atau ukuran panas suatu benda  Semakin tinggi suhu suatu benda → semakin panas benda tersebut  Secara mikroskopis suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda  Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun Gerakan di tempat (getaran)  Temperature yang diukur dengan alat thermometer  4 macam thermometer yang paling dikenal → Celcius, Reaumur, Fahrenheit, Kelvin Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 2
  • 3. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 3
  • 4.  Molekul semua bahan dapat bergerak karena terdapat energi kinetik  Energi kinetik rata-rata gas ideal dapat dibuktikan berbanding lurus dengan suhu  Hal yang sama juga terjadi pada zat cair dan padat  Pergerakan molekul gas lebih bebas dibanding molekul cair dan molekul cair lebih bebas dibandingkan molekul padat  Peningkatan suhu suatu bahan berarti peningkatan energi bahan tersebut Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 4
  • 5.  Untuk meningkatkan suhu suatu gas → perlu peningkatan energi kinetik dengan cara menghubungkan gas dengan nyala api  Energi yang berpindah dari nyala api ke gas, menyebabkan kenaikan suhu disebut kalor  Jika panas yang diciptakan diberikan ke molekul padat (lilin) → meleleh dan membentuk cairan → cairan dapat diubah jadi gas dengan menambah lebih banyak panas → dapat mengubah gas menjadi ion  Penambahan panas suatu zat akan meningkatkan energi kinetik molekul → suhu meningkat, sebaliknya jika panas dihilangkan maka suhu suatu zat menurun  Suhu rendah disebut daerah kriogenik (nol mutlak, -273,15°C) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 5
  • 6.  Suhu sulit diukur secara langsung, biasanya diukur secara tidak langsung dengan mengukur perubahan sifat fisik berdasarkan temperature  Fahrenheit Scale (°F) → suhu beku (32°F), titik didih (212°F), suhu tubuh (98,6°F)  Celcius (°C) → titik beku (0°), titik didih (100°C)  Kalvin Scale (°K) → skala absolut → mempunyai pembagian yang sama dengan celcius tetapi mengambil 0°K pada nol mutlak yaitu -273,15°C Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 6
  • 7. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 7
  • 8. GLASS LIQUID THERMOMETER  Tabung kapiler kaca dan bulb tempat menyimpan cairan (merkuri/alcohol untuk pengukuran suhu rendah)  Jika thermometer dipanaskan maka cairan di dalamnya akan memuai lebih besar dari pada kaca sehingga menyebabkan cairan naik di kapiler, untuk air raksa memuai 1,8% dari (0100°C) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 8
  • 9. GLASS LIQUID THERMOMETER  Termometer ruangan berbeda dengan thermometer pengobatan (demam)  Suhu demam harus tepat sehingga kapiler tipis dengan diameter >0,1 mm digunakan, membuat merkuri naik lebih tinggi per derajat → penglihatan yang lebih baik diperoleh  Biasanya diukur di bawah lidah atau di rektum Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 9
  • 10. THERMISTOR  Menggunakan sumber listrik dengan resistor T untuk pengukuran suhu  Resistor bersifat mudah berubah jika terkena panas (5%/°C)  Dengan thermistor mudah untuk mengukur perubahan suhu 0,01°C → cukup sering digunakan dalam pengobatan karena kepekaannya Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 10
  • 11. THERMISTOR PNEUMOGRAPH  Termistor dipasang di hidung untuk memantau laju pernapasan dengan menunjukkan perubahan suhu antara udara dingin yang dihirup dan udara hangat yang dihembuskan Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 11
  • 12. THERMOCOUPLE  Terdiri dari dua sambungan logam berbeda yang jika berada pada suhu yang berbeda → tegangan yang dihasilkan bergantung pada perbedaan suhu  Dapat digunakan pada suhu -190° hingga 300°C  Dapat dibuat cukup kecil untuk mengukur suhu sel individual Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 12
  • 13.  Permukaan suhu tubuh sedikit berbeda di berbagai bagian tergantung faktor eksternal, internal (metabolism), dan suplai darah ke kulit  Pengukuran suhu permukaan berguna dalam diagnosis penyakit yang dapat mengubah suhu kulit secara lokal  Panas tubuh dapat mengeluarkan radiasi infra red (IR) gelombang panjang yang tidak terlihat  Thermography dirancang untuk mengkur radiasi yang dipancarkan dari bagian tubuh Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 13
  • 14.  Penderita kanker payudara memiliki suhu 1°C lebih tinggi dibandingkan sisi sehat karena tumor dapat meningkatkan aliran darah → deteksi dini kanker payudara  Mamografi sinar-X telah berhasil menunjukkan deteksi tumor payudara yang berdiameter <1 cm, namun hal ini menimbulkan bahaya radiasi bagi tubuh Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 14
  • 15. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 15
  • 16.  Panas dikenal sebagai agen terapeutik karena memiliki efek: 1. Peningkatan metabolism sehingga terjadi relaksasi kapiler darah (vasodilatasi) 2. Peningkatan suplai darah untuk mendinginkan area yang panas  Produksi panas untuk terapi: 1. Metode konduktif 2. Radiant Heat (IR) 3. Diathermy 4. Ultrasonic waves Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 16
  • 17.  Panas dapat berpindah secara konduksi → besarnya perpindahan panas bergantung pada suhu, waktu, kontak, luas kontak, dan konduktivitas termal badan  Contoh seperti mandi air panas, kompres air panas, dan bantal pemanas listrik  Hal ini dapat menyebabkan pemanasan permukaan local dan pengunaannya dalam pengobatan radang sendi (arthritis), neuritis, strains, sinusitis dan back pain Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 17
  • 18.  Radiasi panas dapat dicapai dengan menggunakan radiasi infrared (IR) yang menembus sekitar 3 mm pada kulit, dengan → lampu pijar 250 watt dan panjang gelombang 800-40000 nm  Paparan yang berlebihan dapat menyebabkan kemerahan, terkadang bengkak (edema), kulit jadi coklat atau mengeras  Dinilai lebih efektif dari metode konduktif karena mampu menembus lebih dalam Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 18
  • 19.  Diatermy gelombang pendek menggunakan gelombang elektromagnetik dalam jangkauan radio (=10m) dan gelombang mikro (12cm) → menembus jauh ke dalam jaringan (lebih efektif dari konduktif dan radiasi IR)  Berguna untuk pemanasan internal dan telah digunakan dalam pengobatan radang tulang rangka, bursitis, dan neuralgia Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 19
  • 20.  Bagian tubuh yang akan diterapi ditempatkan di antara dua elektroda yang dihubungkan dengan high frequency power supply.  Partikel jaringan yang bermuatan akan tertarik ke 1 elektroda dan ke elektroda lainnya tergantung pada tanda tegangan bolak balik pada elektroda tersebut.  Gerakan ini akan menghasilkan pemansan resistif (joule) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 20
  • 21.  Transfer energi gelombang pendek ke dalam tubuh melalui induksi magnet → menempatkan gulungan di area yang akan diterapi  Arus bolak balik menghasilkan medan magnet bolak-balik di jaringan → menghasilkan pemanasan joule di daerah yang diberi perlakuan  Digunakan untuk meredakan muscle spasms, protruded intervertebral disc pain, joints with minimal soft tissue coverage such as knee, elbow Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 21
  • 22.  Diatermi gelombang mikro dapat diproduksi dalam tabung khusus → magnetron yang dipancarkan dari aplikator (antena) yang dapat ditempatkan beberapa inci dari daerah yang akan diterapi → menembus lebih dalam ke jaringan sehingga menimbulkan panas (900 MHz)  Untuk fraktur, keseleo, tegang, cedera pada tendon Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 22
  • 23.  Menghasilkan getaran mekanis di dalam jaringan  Frekuensi jauh lebih tinggi (1 MHz) → dapat menggerakkan partikel jaringan ke belakang dan ke depan → meningkatkan energi kinetic → memanaskan jaringan  Dihasilkan oleh transduser khusus yang bersentuhan langsung dengan kulit → untuk menghilangkan jaringan parut yang terjadi pada penyakit sendi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 23
  • 24.  Cryogenics → ilmu tentang suhu yang sangat rendah yang dihasilkan dari pencairan gas seperti udara cair (-196°C), helium cair (-269°C), nitrogen cair (- 196°C)  Cairan dingin memiliki banyak manfaat medis dan biologis  Suhu yang cukup rendah berhasil untuk mendinginkan hamster (-5°C) membekukan 50-60% air dalam tubuh mereka, dan kemudian menghidupkannya kembali  Untuk pengawetan jangka pendek (darah, sperma, sumsum tulang) dan jangka Panjang (jaringan) → nitrogen cair (-196°C) terbukti jauh lebih baik dalam pengawetan dibandingkan karbon dioksida padat (-79°C) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 24
  • 25. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 25
  • 26. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 26
  • 27.  Work → suatu gaya yang bekerja pada jarak tertentu  Work → perpindahan energi dari satu sistem mekanis ke sistem mekanis lainnya.  Dalam kimia, jenis usaha utama yang dibahas disebut “usaha (PV)”  Konsep usaha biasanya diperkenalkan dalam kimia untuk membahas peran usaha PV dalam definisi entalphy.  Usaha → masalah sampingan menuju konsep entalpi yang lebih berguna Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 27
  • 28.  Agar usaha dapat dilakukan, suatu gaya harus diberikan dan harus ada gerak atau perpindahan searah dengan gaya tersebut  Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan besar gaya dilakikan dengan jarak yang ditempuh gaya tersebut  Usaha hanya mempunyai besaran dan tidak mempunyai arah, oleh karena itu usaha merupakan besaran skala Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 28
  • 29. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 29
  • 30.  Energi → kemampuan atau kapasitas untuk melakukan kerja → tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain  Satuan energi sama dengan usaha → joule → dinamai untuk menghormati James Prescott Joule  Energi ditemukan dalam banyak hal dan karenanya terdapat berbagai jenis energi  Semua bentuk energi bersifat kinetic atau potensial  Eneri yang bergerak disebut energi kinetic, sedangkan energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam suatu benda dan daiukur dengan besarnya usaha yang dilakukan Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 30
  • 31.  Energi mekanik  Energi gelombang mekanik  Energi kimia  Energi listrik  Energi magnetic  Energi yang besinar  Energi nuklir  Energi ionisasi  Energi elastis  Energi gravitasi  Energi termal  Energi panas Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin James Prescott Joule 31
  • 32.  Secangkir kopi panas tanpa penutup beberapa waktu → kopi menjadi dingin → karena hilangnya panas ke lingkungan sekitar yang suhunya lebih rendah  Hal ini adalah bentuk energi yang dihasilkan dari energi kinetic total partikel- partikel suatu benda  Panas mengalir dari benda yang bersuhu lebih tinggi (energi kinetic total patikelnya tinggi) ke benda yang bersuhu lebih rendah (energi kinetic total partikelnya rendah) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 32
  • 33.  Tumbuhan menggunakan energi matahari, karbon dioksida, dan air untuk mensintesis makanan  Makanan dikonsumsi manusia dan hewan, diuraikan dalam tubuh dan memperoleh energi untuk aktivitas kehidupan → contoh energi kimia  Energi kimia → energi yang tersimpan dalam ikatan senyawa kimia.  Ketika reaksi kimia berlangsung, terjadi perubahan susunan atom yang mengakibatkan penyerapan (endotermik) atau pelepasan energi (eksotermik) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 33
  • 34.  Energi akibat perpindahan muatan listrik disebut energi listrik  Ketika menyalakan senter, energi kimia yang disimpan dalam baterai membuat partikel bermuatan mengalir dari terminal potensial rendah ke terminal potensial tinggi  Energi listrik ini menyalakan senter yang ditransfer ke lingkungan sekitar sebagai energi cahaya Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 34
  • 35.  Pengeboman di kota Hirosima dan Nagasaki selama perang dunia II yang menyebabkan kehancuran hingga dampaknya dapat dilihat bahkan hingga saat ini  Itulah bom nuklir yang dianggap sebagai salah satu penemuan umat manusia paling berbahaya hingga saat ini Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 35
  • 36. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 36

Editor's Notes

  1. Termometer cairan kaca Karena suhu demam diperlukan agar tepat, ia mempunyai kapiler tipis dengan diameter kurang dari 0,1 mm yang membuat merkuri naik lebih tinggi per derajat Selain itu thermometer demam mempunyai Batasan di atas bulbnya, sehingga air raksa tidak akan Kembali jika thermometer terkena suhu rendah kecuali jika thermometer digerakkan dengan cepat dengan menjentikkan pergelangan tangan dengan benar