Jiwa yang tenang, biasanya dimaksudkan untuk nafs muthma’innah, yang menurut Abdul Razak, dalam Mu’jam al-Ishthilahat al-Shufiyyah, sebagai jiwa dengan kesempurnaan cahaya hati (al-qalb), jiwa yang bersih dan suci; atau, berdasarkan al-Qur’an: jiwa yang sudah kembali kepada Tuhannya (QS. Al-Fajr/89: 27-30):
Jiwa yang tenang, biasanya dimaksudkan untuk nafs muthma’innah, yang menurut Abdul Razak, dalam Mu’jam al-Ishthilahat al-Shufiyyah, sebagai jiwa dengan kesempurnaan cahaya hati (al-qalb), jiwa yang bersih dan suci; atau, berdasarkan al-Qur’an: jiwa yang sudah kembali kepada Tuhannya (QS. Al-Fajr/89: 27-30):
Tugas agama - Memahami kandungan QS Al Anfal ayat 72, Al Hujarat ayat 10 dan ...Debby Zalina
Memahami Kandungan QS Al Anfal ayat 72 serta Hadis terkait, Kandungan QS Al Hujarat ayat 10 serta Hadis terkait dan Kandungan QS Al Hujarat ayat 12 serta Hadis terkait
berisi tentang tugas kelompok materi mapel PAI (Pelajaran Agama Islam) SMA kelas X Bab 4.
*containing a group task of Islamic religion lesson(chapter 4) for 1st grade senior high school.
Tugas agama - Memahami kandungan QS Al Anfal ayat 72, Al Hujarat ayat 10 dan ...Debby Zalina
Memahami Kandungan QS Al Anfal ayat 72 serta Hadis terkait, Kandungan QS Al Hujarat ayat 10 serta Hadis terkait dan Kandungan QS Al Hujarat ayat 12 serta Hadis terkait
berisi tentang tugas kelompok materi mapel PAI (Pelajaran Agama Islam) SMA kelas X Bab 4.
*containing a group task of Islamic religion lesson(chapter 4) for 1st grade senior high school.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dasar ilmiah pengobatan Alquran Al-Karim dan Sunnah nabawiyah, dan dengan demikian dapat membuktikan kelayakan memperlakukan Al-Quran secara ilmiah dan medis. Baru-baru ini telah muncul beberapa alternatif cara dalam melakukan apa yang dikenal dengan pengobatan alternatif, dan salah satu dari metode ini dinamakan secara ilmiah terapi penyembuhan melalui suara, dimana para ilmuwan telah membuktikan bahwa setiap sel dari sel-sel otak bergetar dengan frekuensi tertentu, dan bahwa ada program yang ketat dalam setiap sel yang mengontrol kerjanya selama hidupnya, dan program ini dapat terpengaruh oleh guncangan eksternal, seperti benturan psikologis dan masalah sosial.
Ancaman keras bagi pelaku zina menurut pandangan islam adalah karena zina merupakan perbuatan tercela yang dapat menurunkan derajat dan harkat kemanusiaan secara umum
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989)
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. KELAS – X SEMESTER GANJIL
Oleh
Drs. ABDUL CHOLIQ
NIP: 195702061985031010
SMA NEGERI 1 GIRI BANYUWANGI
2011-2012
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SIFAT-SIFAT TERPUJI
3. Media Pembelajaran ini telah disetujui dan di Sahkan
untuk di gunakan dalam pembelajaran Pada Siswa kls.X
Semester 1
di SMA Negeri 1 Giri Banyuwangi
Pada Tahun Pembelajaran 2011-2012
Banyuwangi 2 Juli 2012
Kepala SMA N 1 GIRI
Drs. MUJIONO, M. Pd
NIP : 196206101989031017
4. STANDAR KOMPETENSISTANDAR KOMPETENSI ::
Membiasakan perilaku terpuji
KOMPETENSI DASAR :
Menyebutkan pengertian perilaku husnuzhan.
Menyebutkan contoh-contoh perilaku husnuzhan terhadap
Allah, diri sendiri dan sesama manusia.
Membiasakan perilaku husnuzhan dalam kehidupan sehari-
hari..
PENGALAMAN BELAJARPENGALAMAN BELAJAR ::
Mendiskusikan sikap husnuzhan baik sesama makhluk maupun maupun kepada
Allah.
Mengidentifikasi perilaku husnuzhan dalam kehidupan sehari-hari.
Membaca kisah-kisah yang berkaitan dengan perilaku husnuzhan dan menyimpulkan
hikmahnya
Sifat-SifatSifat-Sifat TerpujiTerpuji
6. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah Kegiatan Pembelajaran diharapkan siswa :
Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan terhadap Allah.
Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan terhadap diri sendiri.
Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan terhadap sesama
manusia.
Mampu menyebutkan contoh husnu zhan terhadap Allah.
Mampu menyebutkan contoh husnu zhan terhadap diri sendiri.
Mampu menyebutkan contoh husnu zhan terhadap sesama
manusia.
Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap Allah.
Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap diri sendiri.
Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap sesama manusia.
8. MATERI BELAJARMATERI BELAJAR
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasuulullah saw. bersabda : "Allah swt.
berfirman : "Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya
ketika ia mengingatKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku ingat
kepadanya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang banyak
maka Aku mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari padanya. Jika ia
mendekat kepadaKu sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia
datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-
lari kecil''. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
9. MATERI BELAJARMATERI BELAJAR
CONTOH PERILAKU HUSNUDZANCONTOH PERILAKU HUSNUDZAN
1. Husnudzan kepada Allah : syukur, sabar
2. Husnudzan kepada diri sendiri : percaya diri, gigih
3. Husnudzan kepada sesama manusia :
- Dalam kehidupan keluarga
- Dalam kehidupan bertetangga :
saling menghormati, berbuat baik
kepada tetangga, Kehidupan Bermasyarakat,
Berbangsa dan Bernegara
10. MATERI BELAJARMATERI BELAJAR
CONTOH PERILAKU HUSNUDZANCONTOH PERILAKU HUSNUDZAN
1. Husnudzan kepada Allah :
Syukur
Dalam QS Al-Baqarah :152, Allah SWT berfirman, ''Maka
ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah
kamu mengingkari (nikmat)-Ku.''
Perhatikan firman Allah (QS. Al Baqarah : 216)
''Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia
amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui.''
11. MATERI BELAJARMATERI BELAJAR
CONTOH PERILAKU HUSNUDZANCONTOH PERILAKU HUSNUDZAN
1. Husnudzan kepada Allah :
Sabar
Sabar menurut bahasa adalah tahan menghadapi cobaan,
tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah
hati, tabah, tenang, tidak tergesa-gesa, dan tidak terburu
nafsu. Dalam Alquran, sabar diartikan sebagai sikap menahan
diri atas sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridha
Allah (QS. Ar Ra’d
Sabar tidak identik dengan ketidakberdayaan. Sabar juga
bukan merupakan kejumudan (statis), hanya berdiam diri dan
tidak melakukan apa-apa. Sabar adalah kemampuan
mengendalikan diri untuk tidak mengambil tindakan sebelum
tepat saatnya.
12. MATERI BELAJARMATERI BELAJAR
CONTOH PERILAKU HUSNUDZANCONTOH PERILAKU HUSNUDZAN
2.Husnudzan kepada diri sendiri :
Percaya diri
Percaya diri termasuk sikap dan perilaku terpuji yang harus
dimiliki oleh setiap umat Islam. Seseorang yang percaya diri
tentu akan yakin terhadap kemampuan dirinya, sehingga ia
berani mengeluarkan pendapat dan melakukan suatu
tindakan.
Sikap optimis terhadap rahmat dan pertolongan Allah akan
membawa kepada sikap percaya diri. Tentunya percaya diri
dalam menjalan segala yang tidak dilarang oleh Allah SWT
13. MATERI BELAJARMATERI BELAJAR
CONTOH PERILAKU HUSNUDZANCONTOH PERILAKU HUSNUDZAN
2.Husnudzan kepada diri sendiri :
Gigih
Seorang yang berbaik sangka kepada Allah terhadap dirinya
sendiri tentu akan berperilaku gigih, karena ia yakin bahwa
dengan berperilaku gigih apa yang diinginkan akan tercapai.
Dorongan agar kita gigih berusaha adalah spirit yang
terkandung dalam QS Ar Ra’d : 11
“… Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka merobah keadaaan yang ada pada
diri mereka sendiri.…”
14. MATERI BELAJARMATERI BELAJAR
CONTOH PERILAKU HUSNUDZANCONTOH PERILAKU HUSNUDZAN
3. Husnudzan kepada sesama manusia :
Dalam kehidupan keluarga
Tujuan hidup berkeluarga yang islami adalah terbentuknya
keluarga atau rumah tangga yang memperoleh ridha dan
rahmat Allah SWT, bahagia serta sejahtera baik di dunia
maupun di akhirat.
Agar tujuan luhur tersebut terwujud, maka suami sebagai
kepala keluarga dan isteri sebagai ibu rumah tangga,
pendamping suami, hendaknya saling berperasangka baik,
tidak boleh saling curiga, saling memenuhi hak dan
melaksanakan kewajiban masing-masing dengan sebaik-
baiknya
15. MATERI BELAJARMATERI BELAJAR
CONTOH PERILAKU HUSNUDZANCONTOH PERILAKU HUSNUDZAN
3. Husnudzan kepada sesama manusia :
Dalam kehidupan bertetangga
a. Saling menghormati
Antara tetangga yang satu dengan tetangga lainnya
hendaknya saling menghormati dan menghargai, baik melalui
sikap dan ucapan lisan atau melalui perbuatan sikap. Ucapan
lisan dan perbuatan menghormati serta menghargai tetangga
termasuk akhlaq mulia, serta termasuk tanda-tanda beriman.
Rasulullah saw bersabda :
هُ رَ جاَ مْ رِ كْ يُ لْ فَ رِ خِ لْ ا مِ وْ يَ لْ واَ هِ باللِ نُ مِ ؤْ يُ نَ كاَ نْ مَ
)لمِ سْ مُ لْ ا هُ واَ رَ )
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,
maka hendaknya ia memuliakan tetangganya.” (HR. Muslim).
16. MATERI BELAJARMATERI BELAJAR
CONTOH PERILAKU HUSNUDZANCONTOH PERILAKU HUSNUDZAN
3. Husnudzan kepada sesama manusia :
Dalam kehidupan bertetangga
b. Berbuat baik kepada tetangga
Perintah berbuat baik kepada tetangga tercantum dalam QS. An Nisa
: 36
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-
bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga
yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabi
dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.”
17. MATERI BELAJARMATERI BELAJAR
CONTOH PERILAKU HUSNUDZANCONTOH PERILAKU HUSNUDZAN
3. Husnudzan kepada sesama manusia :
Dalam kehidupan bertetangga
c. Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan
Bernegara
• Tujuan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
adalah terwujudnya kehidupan yang aman, tentram, adil
dan makmur, di bawah ampunan dan ridha Allah SWT.
• Agar tujuan luhur tersebut terwujud salah satu usaha yang
harus ditempuh adalah sesama anggota masyarakat atau
sesama warga negara saling berperasangka baik yang
diikuti dengan berbagai sikap dan perilaku terpuji yang
bermanfaat. Sesama mereka juga tidak boleh saling
berprasangka buruk yang iikuti dengan berbagai sikap
dan perilaku tercela yang merugikan serta mendatangkan
bencana
18. MATERI BELAJARMATERI BELAJAR
Membiasakan perilaku husnuzhan dalamMembiasakan perilaku husnuzhan dalam
kehidupan sehari-harikehidupan sehari-hari
Setiap muslim atau muslimah hendaknya
membiasakan diri berperilaku husnuzhan baik
terhadap Allah SWT, diri sendiri maupun terhadap
sesama manusia. Hidup adalah pencarian kebaikan,
karena "Tuhan adalah sumber kebaikan yang
tersembunyi".
Diri kita ini tak pernah berguna jika tidak senantiasa
mencari. Mencari adalah mengupayakan; mencari
adalah memikirkan; mencari adalah kemaslahatan;
kemaslahatan adalah gerak: gerak adalah langkah
yang positif. Sebaliknya adalah kevakuman dan
diam. Karena vakum dan diam itu berarti netral dan
tenggelam, berarti awal dari segala kemafsadahan.
19. LATIHAN DAN TUGASLATIHAN DAN TUGAS
Kerjakan dengan baik dan benar !Kerjakan dengan baik dan benar !
1. Berikan contoh Ahklakul karimah terhadap diri
sendiri !
2. Bagaimana wujud berahklakul karimah kepada
lingkungan ?
3. Bagaimana pengertian sikap gigih dan optimis
menurut Al Qur'an?
4. Tuliskan ayatnya lengkap dengan terjemahannya !
5. Sebutkan 5 manfaat Husnuzhan !
6. Jelaskan cara bersikap terpuji terhadap hewan dan
tumbuhan !