3. Arti Hadist
Nawwas bin Sam’an ra berkata, Nabi saw. bersabda:
“Kebajikan adalah akhlak terpuji, sedangkan dosa adalah apa yang meresahkan jiwa dan
kamu tidak suka bila dilihat orang lain.” (HR Muslim)
Riwayat lain menyebutkan: Wabishah bin Ma’bad ra. berkata:
Aku mendatangi Rasulullah saw, lalu beliau bertanya: “Kamu datang untuk bertanya
tentang kebajikan?” aku menjawab: “Ya.” Beliau bersabda: “Tanyakan kepada hati
kecilmu sendiri. Kebajikan adalah apa yang membuat jiwa dan hatimu tenteram,
sedangkan dosa adalah apa yang membuat jiwa dan hatimu gelisah meskipun orang lain
berulang kali membenarkanmu.” (HR Imam Ahmad bin Hambal dan Imam ad-Darimi.
Hadits ini hasan.)
4. Urgensi Hadist
Ibnu Hajar al-Haitamy berkata:
1. “Hadits ini termasuk jawami’ul kalim (perkataan ringkas tapi penuh makna).
2. Termasuk hadist yang paling singkat.
3. Kata al-Birr [kebajikan] adalah kata yang mencakup semua perbuatan dan
etika baik.
4. Kata al-Itsmu [dosa] adalah kata yang mencakup semua perbuatan jahat dan
semua perbuatan keji, yang besar dan yang kecil. Karena itulah, Nabi saw.
menyebutkan keduanya secara langsung dan menjadikannya saling
berlawanan
5. Kandungan Hadist
1. Kebajikan adalah apa apa yang mendatangkan ketenangan dalam hati dan
jiwa.
2. Kebajikan adalah bermuamalah dengan orang lain dengan berbuat baik
kepada mereka
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa kakek dari Bahz Ibnu Hakim bertanya
kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang harus paling aku perlakukan
secara baik?” Rasululallah menjawab: “Ibumu.” “Kemudian siapa?” Rasulullah
kembali menjawab: “Ibumu.” “Kemudian siapa?” Rasulullah menjawab: “Bapakmu.”
“Kemudian siapa?” Rasulullah menjawab: “Kemudian yang lebih dekat.”
Birulwalidain merupakan bagian dari kebajikan bermuamalah dengan orang
terdekat
6. Contoh bermuamalah dengan baik pada orang lain:
Abdullah bin Umar berkata: “Al birr adalah sesuatu yang mudah. Yaitu bermuka
manis dan berbicara dengan sopan.”
Dalam hadits lain, ketika Rasulullah ditanya tentang kebajikan sewaktu haji, beliau
menjawab, “Memberi makan dan menyebarkan salam.” (HR Ahmad)
Dan dalam riwayat lain disebutkan bahwa kebajikan adalah perkataan yang baik.
7. Kebajikan disebutkan secara bersamaan dengan taqwa:
Kebajikan berarti melakukan semua kewajiban. Sedangkan takwa bermakna
meninggalkan semua larangan.
QS Al Maidah (5) : 2
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.
8. Kandungan Hadist
3. Kebajikan adalah semua perbuatan yang merupakan wujud dari ketaatan
kepada Allah, baik lahir maupun batin.
QS Al Baqarah (2) : 177
9. Kandungan Hadist
177. Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat,
tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang
dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba
sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang
menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan,
penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar,
dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
10. Kandungan Hadist
Dalam ayat ini kita pahami bahwa :
1. kebajikan meliputi semua ketaatan kepada Allah yang bersifat batin, seperti:
iman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para
Rasul-Nya dan iman kepada hari akhir.
2. Kebajikan juga meliputi perbuatan dhahir, seperti: infak, shalat, zakat,
menepati janji, sabar, dan lain sebagainya.
11. Kebenaran/Kebajikan bisa dirasakan manusia karena bagian dari
fitrah manusia
Rasulullah saw. bersabda: “Bahwa kebajikan adalah sesuatu yang mendatangkan
ketenangan dalam hati dan jiwa.” Merupakan bukti bahwa Allah telah memberikan
fitrah kepada hamba-Nya untuk bisa mengetahui dan menerima kebenaran.
Rasulullah saw. bersabda: “Setiap bayi dilahirkan dalam kemurnian fitrahnya
[dalam keadaan suci].”
Qs Ar Rum (30) : 30
12. Kebenaran/Kebajikan bisa dirasakan manusia karena bagian dari
fitrah manusia
30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai)
fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak
ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui,
Allah juga telah memberitahukan bahwa hati seorang mukmin akan merasa tenang
dengan dzikir kepada-Nya, karena hati sudah lapang dengan cahaya keimanan,
maka ketika berhadapan dengan sesuatu yang sifatnya samar (tidak jelas), akan
dikembalikan kepada hati. Jika hati merasa tenang maka hal itu adalah kebaikan.
Namun jika hati merasa gelisah dan resah, maka bisa dipastikan bahwa hal itu
adalah dosa.
Firman Allah: “Ingatlah, dengan dzikir kepada Allah hati akan tenang.”
13. Tanda-tanda Dosa
1. Tanda yang sifatnya di dalam adalah kegundahan di dalam hati atau tidak
tenang. Rasulullah saw. bersabda; “Dosa adalah apa-apa yang menimbulkan
kegundahan di dalam hati.”
Dengan demikian betul apa yang dikatakan oleh Ibnu Mas’ud bahwa dosa adalah
kepedihan hati.
2. Tanda luar adalah tidak suka [rasa tidak suka yang diukur oleh ukuran agama]
jika dilihat orang lain.
14. Keraguan terhadap fatwa
Seorang muslim harus berusaha menerima segala keputusan Allah dan Rasul-Nya
dengan sikap lapang dada dan penuh kerelaan.
Qs Al Ahzab (33) : 36
Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin,
apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan
(yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah
dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.
15. Keraguan terhadap fatwa
Qs An Nisa (4) : 65
65. Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan
engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan,
(sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan
yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.
16. Mukjizat Rasulullah
Rasulullah bisa baca Fikiran Wabisah
Hadits yang diriwayatkan oleh Wabishah ra. mengungkapkan satu mukjizat besar
yang dimiliki Nabi Muhammad saw. yaitu ketika beliau mengabarkan apa yang ada di
dalam hati Wabishah ra. sebelum ia mengungkapkannya. Rasulullah saw. bersabda
kepadanya: “Kamu datang untuk menanyakan tentang al-Birr (kebaikan)?”
Wabishah ra. menceritakan, saya datang kepada Rasulullah saw. saya ingin
menanyakan semua tentang kebaikan dan dosa. Saya berkata kepada sahabat yang
ada di sekitarku: “Biarkan aku mendekat kepada Rasulullah saw. Aku sungguh sangat
merindukan untuk dekat dengan beliau.”
17. Mukjizat Rasulullah
Rasulullah saw. bersabda: “Mendekatlah wahai Wabishah.” Aku mendekat hingga
dua lututku menyentuh dua lutut beliau. Beliau berkata: “Maukah kamu, aku beritahu
permasalahan yang ingin kamu tanyakan?” “Silakan ya Rasulallah.” Beliau bersabda:
“Kamu datang untuk bertanya tentang kebaikan dan dosa.” “Ya.” Lalu beliau
merapatkan jari-jarinya dan menepuk dadaku seraya bersabda, “Hai Wabishah,
tanyalah kepada hati nuranimu. Kebaikan adalah apa yang mendatangkan
ketenangan diri. Sedangkan dosa adalah yang menjadikan hatimu gundah dan ragu-
ragu. Meskipun orang lain memberikan pendapat yang berbeda.”
18. Rasulullah mendidik para sahabat sesuai dengan kemampuan
nalarnya
Rasulullah saw. menyuruh Wabishah ra. agar bertanya pada hati nuraninya.
Rasulullah mengetahui bahwa Wabishah ra. mampu untuk melakukannya, karena
beliau tahu bahwa Wabishah adalah orang yang memiliki cara berfikir yang baik dan
hati yang bersih.
Seandainya berhadapan dengan orang yang hatinya keras dan cara berfikirnya tidak
baik, tentu beliau tidak memberikan jawaban seperti itu. Jawaban yang diberikan
tentu secara rinci tentang perintah dan larangan.
Sungguh suatu gambaran metode pendidikan yang tepat dan memikat. Bahkan
Rasulullah memerintahkan memposisikan orang lain pada posisi semestinya.
19. Hati yang bisa dimintai fatwa
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menjelaskan,
“Jika seorang hamba melakukan satu dosa, niscaya akan ditorehkan di hatinya
satu noda hitam. Seandainya dia meninggalkan dosa itu, beristighfar dan
bertaubat; niscaya noda itu akan dihapus. Tapi jika dia kembali berbuat
dosa; niscaya noda-noda itu akan semakin bertambah hingga menghitamkan
semua hatinya. Itulah penutup yang difirmankan Allah, “Sekali-kali tidak demikian,
sebenarnya apa yang selalu mereka lakukan itu telah menutup hati mereka” (QS. Al-Muthaffifin:
4).
(HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu. Hadits ini dinilai hasan
sahih oleh Tirmidzi).
20. Agar terhindar dari dosa-dosa kecil
Karenanya Rasulullah SAW pernah mengajarkan tentang sebuah doa agar seorang hamba
tetap teguh dan kokoh dalam Islam. Doa ini dapat ditemukan dalam hadis yang diriwayatkan
Imam Tirmidzi nomor 2.066 dan 3.444. Berikut redaksi singkat doanya:
“Ya Muqallibal qulubi tsabbit qalbi ‘ala dinika.”
Artinya: Wahai Dzat yang membolak-balikan hati, teguhkanlah hatiku berada di atas
agamamu.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa tak ada manusia melainkan hatinya berada dalam
kekuasaan Allah. Dan Allah lah yang mebolak-balikan hati manusia. Karenanya pada hadis
Tirmidzi nomor 3.444, dapat ditemukan juga doa yang dipanjatkan sahabat Mu'adz yakni :
“Rabbana la tuzigh qulubana ba’da idz hadaitana.”
Artinya : “Ya Tuhan kami, janganlah engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan
sesudah engkau beri petunjuk kepada kami.”
21. Contoh kebajikan ada pada akhlaq Rasulullah
Qs Al Qalam (68) : 4
4. Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.
‘Aisyah ra. berkata: “Akhlak Rasulullah saw. adalah Al-Qur’an.”
Rasulullah saw. melaksanakan semua perintah dan menjauhi semua larangan yang
ada dalam al-Qur’an, sehingga implementasi dari semua nilai-nilai yang ada dalam al-
Qur’an tersebut telah menyatu dan menjadi kebiasaan serta tabiat Rasulullah.
22. Akhlak Rasulullah saw. adalah
Al-Qur’an
01 Hadits ini mendorong kita untuk berusaha memiliki akhlak yang
mulia, karena akhlak yang mulia merupakan bagian yang
terbesar dari kebajikan
23. Islam sangat menghargai hati bahkan menjadikannya
sebagai tempat merenung sebelum bertindak.
Jika hati tenang maka itu adalah kebajikan.
Jika hati gelisah dan resah maka itu adalah dosa
02
24. Agama memiliki kontrol dari dalam diri manusia.
Agama mencegah seseorang dari melakukan suatu dosa,
karena agama menjadikan jiwa sebagai pengawas bagi setiap
manusia.
03
25. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik.
Thanks
Do you have any questions?
elist0611@gmail.com
Please keep this slide for attribution