Idk 2 tm2 adaptasi jejas & penuaan selDenisFarida
Adaptasi sel merupakan penyesuaian sel akibat stimulus stres atau cedera. Ada beberapa jenis adaptasi sel seperti atrofi, hipertrofi, hiperplasia, metaplasia, dan displasia. Cedera sel dapat terjadi karena berbagai penyebab seperti hipoksia, bahan kimia, infeksi, gangguan imun, atau faktor fisik. Apoptosis merupakan kematian sel terprogram sedangkan nekrosis terjadi karena kematian sel yang abnormal. Penuaan
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis adaptasi sel yang terjadi akibat stimulus lingkungan, seperti atrofi, hipertrofi, hiperplasia, metaplasia, dan displasia. Adaptasi sel merupakan penyesuaian sel yang bersifat reversibel untuk menghadapi perubahan struktur dan fungsi akibat jejas.
Idk 2 tm2 adaptasi jejas & penuaan selDenisFarida
Adaptasi sel merupakan penyesuaian sel akibat stimulus stres atau cedera. Ada beberapa jenis adaptasi sel seperti atrofi, hipertrofi, hiperplasia, metaplasia, dan displasia. Cedera sel dapat terjadi karena berbagai penyebab seperti hipoksia, bahan kimia, infeksi, gangguan imun, atau faktor fisik. Apoptosis merupakan kematian sel terprogram sedangkan nekrosis terjadi karena kematian sel yang abnormal. Penuaan
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis adaptasi sel yang terjadi akibat stimulus lingkungan, seperti atrofi, hipertrofi, hiperplasia, metaplasia, dan displasia. Adaptasi sel merupakan penyesuaian sel yang bersifat reversibel untuk menghadapi perubahan struktur dan fungsi akibat jejas.
Patologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit secara ilmiah. Sel merupakan unit terkecil yang membentuk tubuh manusia dan hewan lainnya. Sel dapat mengalami kerusakan akibat berbagai faktor seperti hipoksia, bahan kimia, agen fisik, dan mikroorganisme, yang dapat menyebabkan perubahan morfologi atau kematian sel.
Dokumen tersebut membahas tentang cedera dan kematian sel. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa sel dapat mengalami cedera atau mati akibat berbagai faktor seperti defisiensi oksigen, cedera fisik, infeksi, dan agen kimia. Sel yang mengalami cedera dapat menunjukkan perubahan morfologi seperti pembengkakan, perubahan lemak, atau atrofi, yang dapat berupa perubahan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan ruang lingkup ilmu patofisiologi yang mempelajari perubahan fungsi dan struktur pada penyakit dari tingkat molekuler hingga pengaruhnya pada individu, serta menjelaskan proses terjadinya penyakit, manifestasi, dan penatalaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang proses penuaan yang terjadi secara alami pada manusia. Proses penuaan ditandai dengan perubahan anatomi, fisiologi, biomekanik, dan penurunan kemampuan untuk mempertahankan homeostasis. Faktor genetik dan lingkungan seperti radikal bebas berperan dalam proses penuaan sel yang menyebabkan kerusakan sel. Tanda-tanda penuaan meliputi penurunan fungsi organ dan munculnya garis-garis
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh dan penyakit SLE. Sistem kekebalan tubuh terdiri dari sel darah putih, organ lymphoid seperti sumsum tulang, thymus, kelenjar getah bening, limfonodi, tonsil dan limpa yang bekerja sama melawan patogen. SLE adalah penyakit autoimun di mana tubuh memproduksi antibodi terhadap jaringannya sendiri yang dapat merusak organ. Faktor genetik dan lingkungan berperan
Sel merupakan unit terkecil dalam tubuh yang dapat mengalami kerusakan atau mati akibat berbagai faktor seperti kekurangan oksigen, infeksi, atau toksin. Terdapat dua jenis kerusakan sel yaitu degenerasi yang bersifat reversibel dan nekrosis yang bersifat irreversibel dan dapat menyebabkan kematian sel. Degenerasi dapat berupa pembengkakan, perubahan perlemakan, atau akumulasi zat di dalam sel.
Modul ini membahas proses penuaan dan sindroma penuaan prematur. Proses penuaan merupakan proses alami yang dialami setiap makhluk hidup yang disebabkan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Terdapat tiga fase proses penuaan yaitu penurunan produksi hormon, lanjut usia pertengahan, dan lanjut usia lanjut. Modul ini juga membahas teori-teori penuaan dan kondisi fisiologis dan patologis pada lanjut usia.
1. Dokumen tersebut membahas berbagai mekanisme adaptasi sel, seperti atrofi, hipertrofi, hiperplasia, dan metaplasia.
2. Respon adaptasi lainnya meliputi katabolisme lisosomal, perubahan retikulum endoplasma dan mitokondria, serta akumulasi zat seperti lemak, protein, dan pigmen di dalam sel.
3. Kalsifikasi dapat terjadi secara distrofik pada jaringan mati atau secara metastatik pada jaringan hid
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar ilmu patologi. Patologi adalah ilmu tentang penyakit yang mempelajari semua aspek penyakit, termasuk sifat dasar, penyebab, perkembangan kondisi abnormal, serta perubahan struktural dan fungsional akibat proses penyakit. Dokumen ini menjelaskan lingkup patologi, kondisi normal dan penyakit, manifestasi klinis penyakit, cedera dan kematian sel, serta
Patologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit secara ilmiah. Sel merupakan unit terkecil yang membentuk tubuh manusia dan hewan lainnya. Sel dapat mengalami kerusakan akibat berbagai faktor seperti hipoksia, bahan kimia, agen fisik, dan mikroorganisme, yang dapat menyebabkan perubahan morfologi atau kematian sel.
Dokumen tersebut membahas tentang cedera dan kematian sel. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa sel dapat mengalami cedera atau mati akibat berbagai faktor seperti defisiensi oksigen, cedera fisik, infeksi, dan agen kimia. Sel yang mengalami cedera dapat menunjukkan perubahan morfologi seperti pembengkakan, perubahan lemak, atau atrofi, yang dapat berupa perubahan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan ruang lingkup ilmu patofisiologi yang mempelajari perubahan fungsi dan struktur pada penyakit dari tingkat molekuler hingga pengaruhnya pada individu, serta menjelaskan proses terjadinya penyakit, manifestasi, dan penatalaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang proses penuaan yang terjadi secara alami pada manusia. Proses penuaan ditandai dengan perubahan anatomi, fisiologi, biomekanik, dan penurunan kemampuan untuk mempertahankan homeostasis. Faktor genetik dan lingkungan seperti radikal bebas berperan dalam proses penuaan sel yang menyebabkan kerusakan sel. Tanda-tanda penuaan meliputi penurunan fungsi organ dan munculnya garis-garis
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh dan penyakit SLE. Sistem kekebalan tubuh terdiri dari sel darah putih, organ lymphoid seperti sumsum tulang, thymus, kelenjar getah bening, limfonodi, tonsil dan limpa yang bekerja sama melawan patogen. SLE adalah penyakit autoimun di mana tubuh memproduksi antibodi terhadap jaringannya sendiri yang dapat merusak organ. Faktor genetik dan lingkungan berperan
Sel merupakan unit terkecil dalam tubuh yang dapat mengalami kerusakan atau mati akibat berbagai faktor seperti kekurangan oksigen, infeksi, atau toksin. Terdapat dua jenis kerusakan sel yaitu degenerasi yang bersifat reversibel dan nekrosis yang bersifat irreversibel dan dapat menyebabkan kematian sel. Degenerasi dapat berupa pembengkakan, perubahan perlemakan, atau akumulasi zat di dalam sel.
Modul ini membahas proses penuaan dan sindroma penuaan prematur. Proses penuaan merupakan proses alami yang dialami setiap makhluk hidup yang disebabkan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Terdapat tiga fase proses penuaan yaitu penurunan produksi hormon, lanjut usia pertengahan, dan lanjut usia lanjut. Modul ini juga membahas teori-teori penuaan dan kondisi fisiologis dan patologis pada lanjut usia.
1. Dokumen tersebut membahas berbagai mekanisme adaptasi sel, seperti atrofi, hipertrofi, hiperplasia, dan metaplasia.
2. Respon adaptasi lainnya meliputi katabolisme lisosomal, perubahan retikulum endoplasma dan mitokondria, serta akumulasi zat seperti lemak, protein, dan pigmen di dalam sel.
3. Kalsifikasi dapat terjadi secara distrofik pada jaringan mati atau secara metastatik pada jaringan hid
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar ilmu patologi. Patologi adalah ilmu tentang penyakit yang mempelajari semua aspek penyakit, termasuk sifat dasar, penyebab, perkembangan kondisi abnormal, serta perubahan struktural dan fungsional akibat proses penyakit. Dokumen ini menjelaskan lingkup patologi, kondisi normal dan penyakit, manifestasi klinis penyakit, cedera dan kematian sel, serta
Similar to jejas adaptasi dan kematian sel presentasi.ppt (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Patofisiologi
Patho : penyakit
Logos : ilmu
Patofisiologi : ilmu yang mempelajari penyebab (etiologi) dan mekanisme
(patogenesis) suatu penyakit yang menyebabkan munculnya
tanda dan gejala pada pasien, menjembatani praktek klinis
dan ilmu dasar
Patologi mengidentifikasi perubahan makroskopik & mikroskopik sel &
jaringan
Patologi umum : berfokus pada respon selular & jaringan
Patologi sistemik : berfokus pada respon organ
5. Penyebab Jejas (Cedera/Injuri)
1. Deprivasi Oksigen (Hipoksia)
Penyebab tersering: iskemik (terhentinya suplai darah dalam jaringan)
Contoh: asma, anemia, keracunan karbon monoksida (CO)
2. Bahan Kimia
Semua bahan dapat menyebabkan jejas, bahkan zat tak berbahaya jika kadarnya terlalu tinggi
atau rendah
Contoh: glukosa & garam terkonsentrasi tinggi, oksigen tekanan tinggi, polusi udara, insektisida
3. Agen infeksius: bakteri, virus, jamur, parasit (protozoa)
4. Reaksi imunologi: penyakit autoimun, alergi
5. Defek genetik: ex. mutasi malformasi kongenital, sindrom Down
6. Ketidakseimbangan nutrisi: kekurangan kalor-protein, diabetes melitus, aterosklerosis
7. Agen fisik: radiasi, trauma, suhu ekstrem, syok elektrik
8. Penuaan: penuaan sel
11. Hipertrofi
Penambahan ukuran sel penambahan ukuran organ peningkatan
sintesis organela dan protein struktural sel
Fisiologis: angkat berat hipertrofi otot rangka
Patologis: hipertrofi otot jantung
13. Atrofi
Pe↓ ukuran sel karena
penurunan substansi di dalam
sel
Sel dapat me↓ fungsinya
namun tidak mati
Penyebab:
1. Berkurangnya beban kerja,
ex. imobilisasi anggota gerak
pada penyembuhan fraktur
2. Hilangnya persyarafan, ex.
stroke
3. Nutrisi tidak adekuat
4. Hilangnya rangsangan
hormon, ex. menopause
5. Penuaan
14. Hiperplasia
Pe↑ jumlah sel dalam organ atau jaringan
Hipertrofi & hiperplasia sering terjadi bersama2
Penyebab: peningkatan rangsangan hormon pertumbuhan
Contoh:
Fisiologis: hiperplasia & hipertrofi otot uterus pada gravida
Patologis: tumor
15. Metaplasia
Perubahan satu jenis sel dewasa (epitel & mesenkimal) menjadi jenis sel
dewasa lainnya yang lebih adaptif
Berasal dari pemprograman kembali secara genetik sel stem (sel induk)
epitelial/mesenkimal
Contoh:
Perubahan epitel silinder menjadi epitel
gepeng pada sel epitel saluran
pernafasan perokok
Kanker (Ca.)
Epitel metaplastik adaptif dpt memiliki
daya tahan hidup lama, namun mekanisme
pertahanan tubuh normal hilang seperti
sekresi mukus & silia
21. Kalsifikasi Patologik
Deposisi abnormal garam kalsium, bersama sejumlah kecil zat
besi, magnesium, & mineral lain
Kalsifikasi distrofik: deposisi pada jaringan yg telah mati / akan mati,
terjadi saat kadar kalsium tubuh normal
Contoh: kalsifikasi paru post-TB, stenosis jantung pada penuaan
Kalsifikasi metastatik: dapat terjadi pada jaringan normal, terjd saat
kadar kalsium tubuh tinggi
Contoh: batu kalsium ginjal
23. Apoptosis vs Nekrosis
Perbedaan Nekrosis Apoptosis
Rangsangan Hipoksia,
toksin
Faktor
fisiologik/patologik
Gambaran
histologis
Pembengkakan
sel
Nekrosis
koagulasi
G3 organela
Sel tunggal,
pengerutan sel
Kondensasi kromatin
Badan apoptotik
Pemecahan
DNA
Acak, difus Internukleosomal
Membran
plasma
Rusak Intak/utuh, badan
apoptotik
Mekanisme Deplesi ATP
Jejas membran
Radikal bebas
Aktivasi gen
Endonuklease
Protease
Reaksi
jaringan
Sering
menyebabkan
inflamasi
Tidak ada inflamasi
Fagositosis badan
apoptotik
Nekrosis: kematian sel abnormal, patologis
Ex. Luka gangren pada ulcus diabetik
Apoptosis: kematian sel terprogram, program
“bunuh diri” sel,
pada kondisi patologis bisa meningkat
Ex. peluruhan endometrium saat
menstruasi