SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Anatomi & Struktur
Sel Hepar dan
Kandung Empedu
Dr. Purwati, dr., Sp.PD, K-PTI, FINASIM
Hepar
Hepar adalah kelenjar terbesar di
dalam tubuh, yang terletak di bagian
teratas dalam rongga abdomen
sebelah kanan dibawah diafragma
Hepar memiliki berat sekitar (1200-
1800 gram) dan merupakan organ
metabolik utama pada tubuh
Hepar dibagi menjadi lobus kiri dan
kanan
Anatomi Hepar
Hepar dan vesica biliaris terletak di intraperitoneal pada epigastrium kanan
Lobus hepatis sinister terletak pada epigastrium kiri (sampai linea
medioclavicularis sinistra) di anterior gaster
Posisi hepar bervariasi, sesuai respirasi (lebih rendah saat inspirasi, lebih
tinggi saat ekspirasi) karena area nudanya menempel pada diafragma. Oleh
sebab itu, posisinya bergantung pada posisi paru, karena diafragma
berbentuk kubah, sisi anterior dan posterior hepar sebagian ditutupi oleh
cavitas pleuralis
Pada linea medioclavicularis, tepi anterior hepar biasanya terletak sama
seperti arcus costalis kanan sehingga hepar tidak dapat diraba
Pada pembesaran paru, pada emfisema paru pada seorang perokok, hepar
dapat diraba tanpa terjadinya pembesaran
Anatomi Hepar
Hepar dibagi menjadi lobus kanan yang lebih besar dan kiri yang lebih kecil
(lobus dexter dan lobus sinister) yang dipisahkan oleh ligamentum falciforme
di sebelah ventral
Ligamentum falciforme berlanjut sebagai ligamentum coranarium yang
kemudian menjadi ligamentum triangular dextrum dan sinistrum yang
menghubungkan diafragma
Hepar tidak ditutupi peritoneum di empat area yang lebih besar yaitu :
o area nuda,
o porta hepatis,
o bantalan vesica biliaris, dan
o sulcus venae cava inferior
Sistem Peredaran darah pada Hepar
Hepar didarahi oleh arteri hepatica propia yang berasal dari arteri hepatica
communis, suatu cabang arterial langsung dari truncus coeliacus
Hepar juga memiliki sistem vena masuk dan keluar
Vena portae hepatis mengumpulkan darah yang kaya nutrisi dari organ-organ
abdomen yang tidak berpasangan (gaster, usus, pancreas, limpa/spleen) dan
mengalirkan bersama dengan darah arterial dari arteri hepatica communis, ke
dalam sinusoid lobulus hepaticus
Pada hepar terdapat dua sistem pembuluh limfe yaitu:
1. sistem subperitoneal pada permukaan hepar
2. sistem intraparenkim di sepanjang struktur pada trias porta ke hilum hepatis
Sistem Peredaran darah pada Hepar
Fisiologi Hepar
Hepar memiliki beberapa fungsi yaitu:
o sebagai penyimpan darah,
o fungsi metabolik (metabolisme karbohidrat, lemak, protein),
o sebagai tempat penyimpanan vitamin,
o menyimpan besi dalam bentuk ferritin,
o membentuk zat-zat yang digunakan untuk koagulasi darah dalam jumlah
banyak
o fungsi hepar untuk mengeluarkan atau mengekskresikan obat-obatan dan
hormon
Hepar adalah organ viseral (dalam rongga abdomen) terbesar yang terletak di
bawah kerangka iga. Pada kondisi hidup, hepar akan berwarna merah karena
kaya akan persedian darah dan kaya nutrien dari vena portal dan vena
hepatika
Fungsi Hepar
Fungsi Metabolik yaitu metabolisme asimilasi karbohidrat, lemak, protein,
vitamin dan produksi energi
metabolisme karbohidrat  menyimpan glikogen dalam jumlah besar,
mengkonversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa, glukoneogenesis, dan
membentuk banyak senyawa kimia yang penting dari hasil perantara
metabolisme karbohidrat
metabolisme lemak  mengoksidasi asam lemak untuk menyuplai energi bagi
fungsi tubuh yang lain, membentuk sebagian besar kolesterol, fosfolipid dan
lipoprotein, membentuk lemak dari protein dan karbohidrat
metabolisme protein  deaminasi asam amino, pembentukan ureum untuk
mengeluarkan amonia dari cairan tubuh, pembentukan protein plasma, dan
interkonversi beragam asam amino dan membentuk senyawa lain dari asam
amino
tempat penyimpanan vitamin-vitamin yang larut lemak (vitamin A, D, E, K),
menyimpan besi dalam bentuk feritin, membentuk zat-zat yang digunakan untuk
1
Fungsi Hepar
Fungsi ekskretori, yaitu produksi oleh sel hepar (bilirubin, kolesterol dan
garam empedu) ke dalam empedu juga dieksresikan zat yang berasal dari
luar tubuh seperti logam-logam berat dan bermacam zat warna
Fungsi pertahanan tubuh, yaitu sebagai detoksifikasi racun yang siap
untuk dikeluarkan, melakukan fagositosis terhadap benda asing dan
membentuk antibodi. Berbagai macam cara mendetoksikasikan racun
misalnya: pembentukan urea dari amoniak atau zat beracun dioksidasi
(dikeluaran), direduksi (dipindahkan) atau dihidrolisis (pemecahan) dengan
zat-zat yang lain untuk mengurangi toksik dari racun tersebut
Pengaturan dalam peredaran darah, yaitu berperan dalam membentuk
darah dan heparn di hepar dan mengalirkan darah ke jantung. Dalam hepar,
sel darah merah akan rusak karena terdapat sel-sel Retikulo Endotelium
Sistem (RES). Perusakan ini juga terjadi dalam limpa dan sumsum tulang
2
3
4
Fungsi Hepar
Pembentukan & sekresi asam empedu, terutama dari kolesterol
membentuk pigmen-pigmen empedu terutama di hasil perusakan
hemoglobin
Pembentukan dan penghancuran sel darah merah, selama enam bulan
kehidupan fetus, hepar memproduksi sel-sel darah merah, selama enam
bulan fungsi tersebut diambil oleh sumsum tulang. Sepanjang masa
kehidupan, sel-sel darh merah dihancurkan dalam sel-sel sistem retikulo
endotelial termasuk yang melapisi sinusoid dari hepar
Fungsi Eksokrin dan Endokrin. Fungsi tersebut dilakukan oleh hepatosit.
Fungsi eksokrin memproduksi empedu. Selain itu, hepatosit juga mengubah
bahan toksik menjadi nontoksik yang disekresikan ke dalam empedu
5
6
7
Histologi Hepar
Hepar diliputi oleh kapsula glisson yang tersusun oleh jaringan
ikat yang susunannya iregular. Kapsula tersebut dilapisi oleh
peritonium yang tersusun oleh epitel gepeng selapis, kecuali
pada daerah yang terbuka
Hepar terdiri atas satu jenis sel parenkim yang disebut hepatosit.
Banyak nutrien yang sampai di hepar diubah oleh hepatosit
menjadi produk simpanan, misalnya glikogen
Semua nutrisi dan cairan yang diserap oleh usus akan masuk ke
hepar melalui vena porta hepatis, kecuali produk lemak
kompleks, yang diangkut oleh pembuluh limfe
Produksi yang diabsorbsi mengalir melalui kapiler-kapiler hepar
yaitu sinusoid (vas sinusoideum). Darah vena porta yang kaya
akan nutrien dibawa ke hepar sebelum masuk ke sirkulasi umum.
Karena darah vena dari organ pencernaan di vena porta hepatis
miskin oksigen, arteri hepatica dari aorta mendarahi sel-sel hepar
dengan darah yang mengandung oksigen, sehingga hepar
mendapatkan darah dari dua sumber
 Sinusoid hepar adalah adalah
saluran darah yang melebar dan
berliku-liku, dilapisi oleh lapisan
tidah utuh sel endotel berfenestra
(endotheliocytus fenestratum)
 Sinusoid hepar dipisahkan dari
sinusoid dibawahnya oleh spatium
perisinusoideum (Disse)
subendotel. Akibatnya, zat yang
mengalir dalam sinusoid memiliki
akses langsung melalui dinding
endotel yang tidak utuh dengan
hepatosit
 Struktur dan jalur sinusoid yang
berliku di hepar memungkinkan
pertukaran zat yang efisiensi
antara hepatosit dan darah
 Sinusoid hepar juga mengandung
makrofag yang disebut dengan sel
Sinusoid Hepar
Hepatosit mengeluarkan empedu ke
dalam saluran yang halus disebut
kanalikulus biliaris (canaliculuc bilifer)
yang terletak diantara hepatosit
kanalikulus menyatu di lobulus hepar di
daerah porta sebagai duktus biliaris.
Duktus biliaris kemudian mengalir ke
duktus hepatikus yang lebih besar yang
membawa empedu keluar dari hepar,
sementara darah dalam sinusoid menuju
ke vena sentralis. Akibatnya, empedu dan
darah tidak bercampur
Hepatosit memiliki banyak retikulum
endoplasma kasar maupun licin. Dalam
hepatosit, retikulum endoplasma kasar
membentuk kelompokan tersebar dalam
sitoplasma disebut badan basofilik.
Hepatosit
Patologi Hepar
(Jejas, Kematian dan Adaptasi Sel)
1. Hipoksi  Penyebab jejas yang paling sering mempengaruuhi respirasi oksidasi aerob.
Hilangnya perbekalan darah yang dapat terjadi jika aliran arteri atau aliran vena dihalangi
oleh penyakit vaskular atau bekuan di dalam lumen. Penyebab lainnya karena oksigenasi
darah yang tidak memadai karena kegagalan kardiorespirasi
2. Bahan Kimia dan Obat-obatan  Agen-agen yang diketahui sebagai racun dapat
menyebabkan kerusakan hebat pada sel dan dapat menyebabkan kematian seluruh
organisme
3. Agen Fisik  Trauma, panas atau dingin yang luar biasa, perubahan mendadak tekanan
atmosfer, tenaga radiasi dan tenaga listrik dapat menyebabkan kerusakan sel
4. Agen Mikrobiologi  Adanya agen hidup seperti virus, bakteri dan nematoda yang
menyerang manusia dapat menyebabkan jejas, kematian sel bahkan kematian manusia
5. Mekanisme Imun  Reaksi imun sering dikenal sebagai penyebab kerusakan dan penyakit
pada sel
6. Gangguan Genetik  Mutasi dapat mengurangi suatu enzim sel (kesalahan metabolisme
keturunan dan menyebabkan kelangsungan hidup sel menjadi tidak sesuai
7. Ketidakseimbangan Nutrisi  Defisiensi nutrisi juga dapat menyebabkan jejas pada sel,
misalnya defsiensi protein-kalori. Avitaminosis, obesitas dan aterosklerosis juga termasuk
Jenis Kerusakan Hepar
Jenis kerusakan hepar yang diamati meliputi nekrosis, degenerasi
parenkimatosa dan degenerasi hidropik
Degenerasi parenkimatosa atau degenaris albumin merupakan degenerasi yang
sangat ringan dan reversibel. Degenerasi ini hanya terjadi pada mitokondria dan
retikulum endoplasma akibat rangsangan yang menghasilkan oksidasi, menyebabkan
pembengkakan sel sitoplasma dan pengeruhan sitoplasma dengan munculnya granul-
granul dalam sitoplasma akibat endapan protein
Derajat degenerasi hidropik lebih berat, karena pada degenarasi ini tampak vakuola
berisi air dalam sitoplasma yang tidak mengandung lemak atau glikogen. Degenarasi
hidrofobik ditandai dengan sitoplasma pucat, mengalami vakuolisasi, dan vakula
tampak jernih karena adanya penimbunan cairan dalam sel dan kemudian air
memasuki vakuola-vakuola tersebut, yang ditandai dengan adanya pembengkakan sel
Sel yang mengalami kematian atau nekrosis mempunyai perubahan inti yang tipikal
yaitu karioreksis (fragmentasi material isi), kariolisis (kromatin inti menjadi lisis), dan
piknotik (penggumpalan kromatin)
Penilaian derajat kerusakan sel
dilakukan berdasarkan skala Metavir
dan menghitung presentase rat-rata
sel normal, steatosis dan nekrosis
setiap sampel sediaan jaringan hepar
unit eksperimen
Kriteria terjadinya kerusakan
dapat dinilai skor tiap sel
dengan model scoring
histopathology Manja Roenigk
Kandung Empedu
Kandung empedu merupakan kantong
otot kecil yang berfungsi untuk
menyimpan empedu (cairan
pencernaan berwarna kuning kehijauan
yang dihasilkan oleh hati)
Kandung empedu memiliki bentuk
seperti buah pir dengan panjang 7-10
cm dan merupakan membran berotot
Terletak didalam fossa dari permukaan
visceral hati
Kandung empedu terbagi ke dalam
sebuah fundus, badan dan leher
Bagian-Bagian Kandung Empedu
Fundus vesikafelea, merupakan bagian kandung emepeduyang paling akhir
setelah korpus vesikafelea
Korpus vesikafelea, bagian dari kandung empedu yang didalamnya berisis
getah empedu. Getah empedu adalah suatu cairan yang disekeresi setiap hari
oleh sel hati, sekitar 500-1000 cc, dimana sekresinya berjalan terus menerus,
jumlah produksi meningkat sewaktu mencerna lemak
Leher kandung kemih, merupakan leher dari kandung empedu yaitu saluran
yang pertama masuknya getah empedu ke badan kandung empedu lalu
menjadi pekat berkumpul dalam kandung empedu
Duktus sistikus, panjangnya kurang lebih 3 ¾ cm. berjalan dari leher
kandung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk
saluran empedu ke duodenum
Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher
Duktus koledokus, saluran yang membawa empedu ke duodenum
Bagian-Bagian
Kandung
Empedu
Fungsi Kandung Empedu
1. Tempat menyimpan cairan empedu
Cairan empedu adalah cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati.
Kandung empedu mampu menyimpan 40-60 ml empedu
Diluar waktu makan, empedu disimpan sementara di dalam kandung
empedu. Empedu yang dihasilkan hati tidak dapat segera masuk ke
duodenum. Setelah melewati duktus hepatikus, empedu masuk ke duktus
sistikus dan ke kandung empedu
Empedu disimpan dalam kandung empedu selama periode interdigestif
dan diantarkan ke duodenum setelah rangsangan makanan
Setelah makan, kandung empedu berkontraksi, sfingter relaksasi, dan
empedu mengalir ke duodenum dan bercampur dengan makanan
Fungsi Kandung Empedu
2. Memekatkan cairan empedu yang ada didalamnya dengan
cara mengabsorpsi air dan elektrolit
Dalam kandung empedu, pembuluh limfe dan pembuluh darah
mengabsorpsi air dari garam-garam anorganik, sehingga empedu dalam
kandung empedu kira-kira lima kali lebih pekat dibandingkan empedu yang
dihasilkan hati
Memakan makanan akan menimbulkan pelepasan hormon duodenum,
yaitu kolesistokinin (CCK), yang merupakan stimulus utama bagi
pengosongan kandung empedu, serta lemak merupakan stimulus yang
lebih kuat
Pengosongan maksimum kandung empedu terjadi dalam waktu 90-120
menit setelah konsumsi makanan
Empedu
Empedu adalah larutan berwarna kuning kehijauan terdiri dari
97% air, pigmen empedu, garam-garam empedu, kolestrol dan
lemak
Pigmen ini merupakan hasil penguraian hemoglobin yang dilepas
dari sel darah merah terdisinegrasi
• Biliverdin
(hijau)
• Bilirubin
(kuning)
Pigmen
Empedu
 Pigmen utamanya adalah bilirubin yang
memberikan warna kuning pada urine dan feses
 Jaudince, atau warna kekuningan pada jaringan,
merupakan akibat dari peningkatan kadar bilirubin
darah. Ini merupakan indikasi kerusakan fungsi hati
dan dapat disebabkan oleh kerusakan sel hati
(hepatis), peningkatan destruksi sel darah merah,
atau obstruksi duktus empedu dan batu empedu
 Garam-garam empedu terbentuk dari asam
empedu yang berikatan dengan kolesterol dan
asam amino. Setelah disekresi kedalam usus,
garam tersebut direabsorpsi dari ileum bagian
bawah kembali kehati dan didaur ulang kembali.
Peristiwa ini dikenal sebagai sirkulasi
enterohepatika garam empedu
Salah satu fungsi hati adalah untuk mengeluarkan
empedu, normalnya empedu dihasilkan antara 600-1200
ml/hari. Kandung empedu mampu menyimpan sekitar 45
ml empedu. Diluar waktu makan, empedu disimpan untuk
sementara di dalam kandung empedu, dan mengalami
pemekatan sekitar 50%.
Fungsi Empedu
1. Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
2. Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama
hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan
kelebihan kolesterol
3. Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol
4. Membantu proses penyerapan lemak dan vitamin yang larut dalam lemak
5. Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk
membantu menggerakkan isinya
6. Pembuangan bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam
empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan
7. Pembuangan obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan
selanjutnya dibuang dari tubuh
Sekresi Empedu
 Empedu yang diproduksi oleh sel-sel hati memasuki kanalikuli empedu
yang kemudian menjadiduktus hepatika kanan dan kiri
 Duktus hepatika menyatu untuk membentuk duktus hepatik komunis yang
kemudian menyatu dengan duktus sistikus dari kantung empedu dan keluar
dari hatu sebagai dukts empedu komunis
 Duktus emepdu komunis, bersama dengan duktus pankreas, bermuara di
duodenum atau dialihkan untuk penyimpanan di kandung empedu
 Sekresi empedu diatur oleh faktor saraf (impuls parasimpatis) dan homon
(sekretin dan CCK) yang sama dengan yang mengatur sekresi cairan
pankreas. Saat asam lemak dan asam amino mencapai usus halus, CCK
dilepas untuk menkontraksi otot kandung empedu dan merelaksasi sfingter
Oddi. Cairan empedu kemudian didorong ke dalam duodenum
Sekresi
Empedu
Jenis Penyakit Empedu yang
Sering Terjadi
1 2 3 4 5
Batu empedu Koledokolitiasis Kolesistitis Kanker kantong
empedu
Refluks
empedu
Terima
Kasih

More Related Content

Similar to ANATOMI FISIOLOGI_ANATOMI HEPAR KANDUNG EMPEDU.pptx

Makalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologiMakalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologiWarnet Raha
 
Makalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologiMakalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologiWarnet Raha
 
Laporan pendahuluan sirosis hepatis
Laporan pendahuluan sirosis hepatisLaporan pendahuluan sirosis hepatis
Laporan pendahuluan sirosis hepatisNurhadijahgaffar
 
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.pptMochammadAkbar7
 
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.pptx
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.pptx11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.pptx
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.pptxDelfianusNia
 
Sistem-Peredaran-Darah- (1).ppt
Sistem-Peredaran-Darah- (1).pptSistem-Peredaran-Darah- (1).ppt
Sistem-Peredaran-Darah- (1).pptAnonymousWPHRlKM
 
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.pptNurulsafitrihasan
 
SISTEM PEREDARAN DARAH Kelas 8 SMP .ppt
SISTEM PEREDARAN DARAH Kelas 8 SMP  .pptSISTEM PEREDARAN DARAH Kelas 8 SMP  .ppt
SISTEM PEREDARAN DARAH Kelas 8 SMP .pptnadyauswah07
 
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.pptssuser3e762a
 
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.pptSDN2RASAUJAYASEKOLAH
 
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.pptSuryaniAfrilita
 
Pola hubungan antara kadar bilirubin serum
Pola hubungan antara kadar bilirubin serumPola hubungan antara kadar bilirubin serum
Pola hubungan antara kadar bilirubin serumNugroho Tristyanto
 
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASISTRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASIM Ikram
 
POWER POINT SISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
POWER POINT SISTEM PEREDARAN DARAH.pptPOWER POINT SISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
POWER POINT SISTEM PEREDARAN DARAH.pptSiska893882
 
ANFIS KD 3.2 PEMBULUH DARAH.pptx
ANFIS KD 3.2 PEMBULUH DARAH.pptxANFIS KD 3.2 PEMBULUH DARAH.pptx
ANFIS KD 3.2 PEMBULUH DARAH.pptxTitikkadarsih
 
Askep abses hepar kelompok 3
Askep abses hepar kelompok 3Askep abses hepar kelompok 3
Askep abses hepar kelompok 3FikriFadhilah
 

Similar to ANATOMI FISIOLOGI_ANATOMI HEPAR KANDUNG EMPEDU.pptx (20)

Makalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologiMakalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologi
 
Makalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologiMakalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologi
 
Makalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologiMakalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologi
 
Laporan pendahuluan sirosis hepatis
Laporan pendahuluan sirosis hepatisLaporan pendahuluan sirosis hepatis
Laporan pendahuluan sirosis hepatis
 
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
 
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.pptx
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.pptx11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.pptx
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.pptx
 
Sistem-Peredaran-Darah- (1).ppt
Sistem-Peredaran-Darah- (1).pptSistem-Peredaran-Darah- (1).ppt
Sistem-Peredaran-Darah- (1).ppt
 
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
 
SISTEM PEREDARAN DARAH Kelas 8 SMP .ppt
SISTEM PEREDARAN DARAH Kelas 8 SMP  .pptSISTEM PEREDARAN DARAH Kelas 8 SMP  .ppt
SISTEM PEREDARAN DARAH Kelas 8 SMP .ppt
 
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
 
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
 
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
11.-PSD-113-Sistem-Peredaran-Darah-.ppt
 
Ilmu penyakit
Ilmu penyakitIlmu penyakit
Ilmu penyakit
 
Makalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologiMakalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologi
 
Pola hubungan antara kadar bilirubin serum
Pola hubungan antara kadar bilirubin serumPola hubungan antara kadar bilirubin serum
Pola hubungan antara kadar bilirubin serum
 
Patologi. Penuaan Sel
Patologi. Penuaan SelPatologi. Penuaan Sel
Patologi. Penuaan Sel
 
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASISTRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
 
POWER POINT SISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
POWER POINT SISTEM PEREDARAN DARAH.pptPOWER POINT SISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
POWER POINT SISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
 
ANFIS KD 3.2 PEMBULUH DARAH.pptx
ANFIS KD 3.2 PEMBULUH DARAH.pptxANFIS KD 3.2 PEMBULUH DARAH.pptx
ANFIS KD 3.2 PEMBULUH DARAH.pptx
 
Askep abses hepar kelompok 3
Askep abses hepar kelompok 3Askep abses hepar kelompok 3
Askep abses hepar kelompok 3
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

ANATOMI FISIOLOGI_ANATOMI HEPAR KANDUNG EMPEDU.pptx

  • 1. Anatomi & Struktur Sel Hepar dan Kandung Empedu Dr. Purwati, dr., Sp.PD, K-PTI, FINASIM
  • 2. Hepar Hepar adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh, yang terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen sebelah kanan dibawah diafragma Hepar memiliki berat sekitar (1200- 1800 gram) dan merupakan organ metabolik utama pada tubuh Hepar dibagi menjadi lobus kiri dan kanan
  • 3. Anatomi Hepar Hepar dan vesica biliaris terletak di intraperitoneal pada epigastrium kanan Lobus hepatis sinister terletak pada epigastrium kiri (sampai linea medioclavicularis sinistra) di anterior gaster Posisi hepar bervariasi, sesuai respirasi (lebih rendah saat inspirasi, lebih tinggi saat ekspirasi) karena area nudanya menempel pada diafragma. Oleh sebab itu, posisinya bergantung pada posisi paru, karena diafragma berbentuk kubah, sisi anterior dan posterior hepar sebagian ditutupi oleh cavitas pleuralis Pada linea medioclavicularis, tepi anterior hepar biasanya terletak sama seperti arcus costalis kanan sehingga hepar tidak dapat diraba Pada pembesaran paru, pada emfisema paru pada seorang perokok, hepar dapat diraba tanpa terjadinya pembesaran
  • 4. Anatomi Hepar Hepar dibagi menjadi lobus kanan yang lebih besar dan kiri yang lebih kecil (lobus dexter dan lobus sinister) yang dipisahkan oleh ligamentum falciforme di sebelah ventral Ligamentum falciforme berlanjut sebagai ligamentum coranarium yang kemudian menjadi ligamentum triangular dextrum dan sinistrum yang menghubungkan diafragma Hepar tidak ditutupi peritoneum di empat area yang lebih besar yaitu : o area nuda, o porta hepatis, o bantalan vesica biliaris, dan o sulcus venae cava inferior
  • 5.
  • 6. Sistem Peredaran darah pada Hepar Hepar didarahi oleh arteri hepatica propia yang berasal dari arteri hepatica communis, suatu cabang arterial langsung dari truncus coeliacus Hepar juga memiliki sistem vena masuk dan keluar Vena portae hepatis mengumpulkan darah yang kaya nutrisi dari organ-organ abdomen yang tidak berpasangan (gaster, usus, pancreas, limpa/spleen) dan mengalirkan bersama dengan darah arterial dari arteri hepatica communis, ke dalam sinusoid lobulus hepaticus Pada hepar terdapat dua sistem pembuluh limfe yaitu: 1. sistem subperitoneal pada permukaan hepar 2. sistem intraparenkim di sepanjang struktur pada trias porta ke hilum hepatis
  • 8. Fisiologi Hepar Hepar memiliki beberapa fungsi yaitu: o sebagai penyimpan darah, o fungsi metabolik (metabolisme karbohidrat, lemak, protein), o sebagai tempat penyimpanan vitamin, o menyimpan besi dalam bentuk ferritin, o membentuk zat-zat yang digunakan untuk koagulasi darah dalam jumlah banyak o fungsi hepar untuk mengeluarkan atau mengekskresikan obat-obatan dan hormon Hepar adalah organ viseral (dalam rongga abdomen) terbesar yang terletak di bawah kerangka iga. Pada kondisi hidup, hepar akan berwarna merah karena kaya akan persedian darah dan kaya nutrien dari vena portal dan vena hepatika
  • 9. Fungsi Hepar Fungsi Metabolik yaitu metabolisme asimilasi karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan produksi energi metabolisme karbohidrat  menyimpan glikogen dalam jumlah besar, mengkonversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa, glukoneogenesis, dan membentuk banyak senyawa kimia yang penting dari hasil perantara metabolisme karbohidrat metabolisme lemak  mengoksidasi asam lemak untuk menyuplai energi bagi fungsi tubuh yang lain, membentuk sebagian besar kolesterol, fosfolipid dan lipoprotein, membentuk lemak dari protein dan karbohidrat metabolisme protein  deaminasi asam amino, pembentukan ureum untuk mengeluarkan amonia dari cairan tubuh, pembentukan protein plasma, dan interkonversi beragam asam amino dan membentuk senyawa lain dari asam amino tempat penyimpanan vitamin-vitamin yang larut lemak (vitamin A, D, E, K), menyimpan besi dalam bentuk feritin, membentuk zat-zat yang digunakan untuk 1
  • 10. Fungsi Hepar Fungsi ekskretori, yaitu produksi oleh sel hepar (bilirubin, kolesterol dan garam empedu) ke dalam empedu juga dieksresikan zat yang berasal dari luar tubuh seperti logam-logam berat dan bermacam zat warna Fungsi pertahanan tubuh, yaitu sebagai detoksifikasi racun yang siap untuk dikeluarkan, melakukan fagositosis terhadap benda asing dan membentuk antibodi. Berbagai macam cara mendetoksikasikan racun misalnya: pembentukan urea dari amoniak atau zat beracun dioksidasi (dikeluaran), direduksi (dipindahkan) atau dihidrolisis (pemecahan) dengan zat-zat yang lain untuk mengurangi toksik dari racun tersebut Pengaturan dalam peredaran darah, yaitu berperan dalam membentuk darah dan heparn di hepar dan mengalirkan darah ke jantung. Dalam hepar, sel darah merah akan rusak karena terdapat sel-sel Retikulo Endotelium Sistem (RES). Perusakan ini juga terjadi dalam limpa dan sumsum tulang 2 3 4
  • 11. Fungsi Hepar Pembentukan & sekresi asam empedu, terutama dari kolesterol membentuk pigmen-pigmen empedu terutama di hasil perusakan hemoglobin Pembentukan dan penghancuran sel darah merah, selama enam bulan kehidupan fetus, hepar memproduksi sel-sel darah merah, selama enam bulan fungsi tersebut diambil oleh sumsum tulang. Sepanjang masa kehidupan, sel-sel darh merah dihancurkan dalam sel-sel sistem retikulo endotelial termasuk yang melapisi sinusoid dari hepar Fungsi Eksokrin dan Endokrin. Fungsi tersebut dilakukan oleh hepatosit. Fungsi eksokrin memproduksi empedu. Selain itu, hepatosit juga mengubah bahan toksik menjadi nontoksik yang disekresikan ke dalam empedu 5 6 7
  • 12. Histologi Hepar Hepar diliputi oleh kapsula glisson yang tersusun oleh jaringan ikat yang susunannya iregular. Kapsula tersebut dilapisi oleh peritonium yang tersusun oleh epitel gepeng selapis, kecuali pada daerah yang terbuka Hepar terdiri atas satu jenis sel parenkim yang disebut hepatosit. Banyak nutrien yang sampai di hepar diubah oleh hepatosit menjadi produk simpanan, misalnya glikogen Semua nutrisi dan cairan yang diserap oleh usus akan masuk ke hepar melalui vena porta hepatis, kecuali produk lemak kompleks, yang diangkut oleh pembuluh limfe Produksi yang diabsorbsi mengalir melalui kapiler-kapiler hepar yaitu sinusoid (vas sinusoideum). Darah vena porta yang kaya akan nutrien dibawa ke hepar sebelum masuk ke sirkulasi umum. Karena darah vena dari organ pencernaan di vena porta hepatis miskin oksigen, arteri hepatica dari aorta mendarahi sel-sel hepar dengan darah yang mengandung oksigen, sehingga hepar mendapatkan darah dari dua sumber
  • 13.  Sinusoid hepar adalah adalah saluran darah yang melebar dan berliku-liku, dilapisi oleh lapisan tidah utuh sel endotel berfenestra (endotheliocytus fenestratum)  Sinusoid hepar dipisahkan dari sinusoid dibawahnya oleh spatium perisinusoideum (Disse) subendotel. Akibatnya, zat yang mengalir dalam sinusoid memiliki akses langsung melalui dinding endotel yang tidak utuh dengan hepatosit  Struktur dan jalur sinusoid yang berliku di hepar memungkinkan pertukaran zat yang efisiensi antara hepatosit dan darah  Sinusoid hepar juga mengandung makrofag yang disebut dengan sel Sinusoid Hepar
  • 14. Hepatosit mengeluarkan empedu ke dalam saluran yang halus disebut kanalikulus biliaris (canaliculuc bilifer) yang terletak diantara hepatosit kanalikulus menyatu di lobulus hepar di daerah porta sebagai duktus biliaris. Duktus biliaris kemudian mengalir ke duktus hepatikus yang lebih besar yang membawa empedu keluar dari hepar, sementara darah dalam sinusoid menuju ke vena sentralis. Akibatnya, empedu dan darah tidak bercampur Hepatosit memiliki banyak retikulum endoplasma kasar maupun licin. Dalam hepatosit, retikulum endoplasma kasar membentuk kelompokan tersebar dalam sitoplasma disebut badan basofilik. Hepatosit
  • 15. Patologi Hepar (Jejas, Kematian dan Adaptasi Sel) 1. Hipoksi  Penyebab jejas yang paling sering mempengaruuhi respirasi oksidasi aerob. Hilangnya perbekalan darah yang dapat terjadi jika aliran arteri atau aliran vena dihalangi oleh penyakit vaskular atau bekuan di dalam lumen. Penyebab lainnya karena oksigenasi darah yang tidak memadai karena kegagalan kardiorespirasi 2. Bahan Kimia dan Obat-obatan  Agen-agen yang diketahui sebagai racun dapat menyebabkan kerusakan hebat pada sel dan dapat menyebabkan kematian seluruh organisme 3. Agen Fisik  Trauma, panas atau dingin yang luar biasa, perubahan mendadak tekanan atmosfer, tenaga radiasi dan tenaga listrik dapat menyebabkan kerusakan sel 4. Agen Mikrobiologi  Adanya agen hidup seperti virus, bakteri dan nematoda yang menyerang manusia dapat menyebabkan jejas, kematian sel bahkan kematian manusia 5. Mekanisme Imun  Reaksi imun sering dikenal sebagai penyebab kerusakan dan penyakit pada sel 6. Gangguan Genetik  Mutasi dapat mengurangi suatu enzim sel (kesalahan metabolisme keturunan dan menyebabkan kelangsungan hidup sel menjadi tidak sesuai 7. Ketidakseimbangan Nutrisi  Defisiensi nutrisi juga dapat menyebabkan jejas pada sel, misalnya defsiensi protein-kalori. Avitaminosis, obesitas dan aterosklerosis juga termasuk
  • 16. Jenis Kerusakan Hepar Jenis kerusakan hepar yang diamati meliputi nekrosis, degenerasi parenkimatosa dan degenerasi hidropik Degenerasi parenkimatosa atau degenaris albumin merupakan degenerasi yang sangat ringan dan reversibel. Degenerasi ini hanya terjadi pada mitokondria dan retikulum endoplasma akibat rangsangan yang menghasilkan oksidasi, menyebabkan pembengkakan sel sitoplasma dan pengeruhan sitoplasma dengan munculnya granul- granul dalam sitoplasma akibat endapan protein Derajat degenerasi hidropik lebih berat, karena pada degenarasi ini tampak vakuola berisi air dalam sitoplasma yang tidak mengandung lemak atau glikogen. Degenarasi hidrofobik ditandai dengan sitoplasma pucat, mengalami vakuolisasi, dan vakula tampak jernih karena adanya penimbunan cairan dalam sel dan kemudian air memasuki vakuola-vakuola tersebut, yang ditandai dengan adanya pembengkakan sel Sel yang mengalami kematian atau nekrosis mempunyai perubahan inti yang tipikal yaitu karioreksis (fragmentasi material isi), kariolisis (kromatin inti menjadi lisis), dan piknotik (penggumpalan kromatin)
  • 17. Penilaian derajat kerusakan sel dilakukan berdasarkan skala Metavir dan menghitung presentase rat-rata sel normal, steatosis dan nekrosis setiap sampel sediaan jaringan hepar unit eksperimen Kriteria terjadinya kerusakan dapat dinilai skor tiap sel dengan model scoring histopathology Manja Roenigk
  • 18. Kandung Empedu Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan empedu (cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati) Kandung empedu memiliki bentuk seperti buah pir dengan panjang 7-10 cm dan merupakan membran berotot Terletak didalam fossa dari permukaan visceral hati Kandung empedu terbagi ke dalam sebuah fundus, badan dan leher
  • 19. Bagian-Bagian Kandung Empedu Fundus vesikafelea, merupakan bagian kandung emepeduyang paling akhir setelah korpus vesikafelea Korpus vesikafelea, bagian dari kandung empedu yang didalamnya berisis getah empedu. Getah empedu adalah suatu cairan yang disekeresi setiap hari oleh sel hati, sekitar 500-1000 cc, dimana sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi meningkat sewaktu mencerna lemak Leher kandung kemih, merupakan leher dari kandung empedu yaitu saluran yang pertama masuknya getah empedu ke badan kandung empedu lalu menjadi pekat berkumpul dalam kandung empedu Duktus sistikus, panjangnya kurang lebih 3 ¾ cm. berjalan dari leher kandung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher Duktus koledokus, saluran yang membawa empedu ke duodenum
  • 21. Fungsi Kandung Empedu 1. Tempat menyimpan cairan empedu Cairan empedu adalah cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati. Kandung empedu mampu menyimpan 40-60 ml empedu Diluar waktu makan, empedu disimpan sementara di dalam kandung empedu. Empedu yang dihasilkan hati tidak dapat segera masuk ke duodenum. Setelah melewati duktus hepatikus, empedu masuk ke duktus sistikus dan ke kandung empedu Empedu disimpan dalam kandung empedu selama periode interdigestif dan diantarkan ke duodenum setelah rangsangan makanan Setelah makan, kandung empedu berkontraksi, sfingter relaksasi, dan empedu mengalir ke duodenum dan bercampur dengan makanan
  • 22. Fungsi Kandung Empedu 2. Memekatkan cairan empedu yang ada didalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan elektrolit Dalam kandung empedu, pembuluh limfe dan pembuluh darah mengabsorpsi air dari garam-garam anorganik, sehingga empedu dalam kandung empedu kira-kira lima kali lebih pekat dibandingkan empedu yang dihasilkan hati Memakan makanan akan menimbulkan pelepasan hormon duodenum, yaitu kolesistokinin (CCK), yang merupakan stimulus utama bagi pengosongan kandung empedu, serta lemak merupakan stimulus yang lebih kuat Pengosongan maksimum kandung empedu terjadi dalam waktu 90-120 menit setelah konsumsi makanan
  • 23. Empedu Empedu adalah larutan berwarna kuning kehijauan terdiri dari 97% air, pigmen empedu, garam-garam empedu, kolestrol dan lemak Pigmen ini merupakan hasil penguraian hemoglobin yang dilepas dari sel darah merah terdisinegrasi • Biliverdin (hijau) • Bilirubin (kuning) Pigmen Empedu
  • 24.  Pigmen utamanya adalah bilirubin yang memberikan warna kuning pada urine dan feses  Jaudince, atau warna kekuningan pada jaringan, merupakan akibat dari peningkatan kadar bilirubin darah. Ini merupakan indikasi kerusakan fungsi hati dan dapat disebabkan oleh kerusakan sel hati (hepatis), peningkatan destruksi sel darah merah, atau obstruksi duktus empedu dan batu empedu  Garam-garam empedu terbentuk dari asam empedu yang berikatan dengan kolesterol dan asam amino. Setelah disekresi kedalam usus, garam tersebut direabsorpsi dari ileum bagian bawah kembali kehati dan didaur ulang kembali. Peristiwa ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatika garam empedu
  • 25. Salah satu fungsi hati adalah untuk mengeluarkan empedu, normalnya empedu dihasilkan antara 600-1200 ml/hari. Kandung empedu mampu menyimpan sekitar 45 ml empedu. Diluar waktu makan, empedu disimpan untuk sementara di dalam kandung empedu, dan mengalami pemekatan sekitar 50%.
  • 26. Fungsi Empedu 1. Membantu pencernaan dan penyerapan lemak 2. Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol 3. Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol 4. Membantu proses penyerapan lemak dan vitamin yang larut dalam lemak 5. Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya 6. Pembuangan bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan 7. Pembuangan obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh
  • 27. Sekresi Empedu  Empedu yang diproduksi oleh sel-sel hati memasuki kanalikuli empedu yang kemudian menjadiduktus hepatika kanan dan kiri  Duktus hepatika menyatu untuk membentuk duktus hepatik komunis yang kemudian menyatu dengan duktus sistikus dari kantung empedu dan keluar dari hatu sebagai dukts empedu komunis  Duktus emepdu komunis, bersama dengan duktus pankreas, bermuara di duodenum atau dialihkan untuk penyimpanan di kandung empedu  Sekresi empedu diatur oleh faktor saraf (impuls parasimpatis) dan homon (sekretin dan CCK) yang sama dengan yang mengatur sekresi cairan pankreas. Saat asam lemak dan asam amino mencapai usus halus, CCK dilepas untuk menkontraksi otot kandung empedu dan merelaksasi sfingter Oddi. Cairan empedu kemudian didorong ke dalam duodenum
  • 29. Jenis Penyakit Empedu yang Sering Terjadi 1 2 3 4 5 Batu empedu Koledokolitiasis Kolesistitis Kanker kantong empedu Refluks empedu