Dokumen tersebut merangkum sistem pencernaan manusia, meliputi organ-organ pencernaan seperti mulut, lambung, usus halus, pankreas, hati, usus besar, rektum, dan anus. Sistem pencernaan berfungsi untuk mencerna makanan menjadi molekul kecil yang dapat diserap tubuh melalui proses mekanik dan kimia di berbagai organ.
Materi kuliah Anatomi Fisiologi Sistem Respirasi. Meliputi organ-organ yang terlibat, mekanisme pernafasan, fisiologi respirasi eksterna, interna, kapasitas paru, dan kontrol pernafasan
Materi kuliah Anatomi Fisiologi Sistem Respirasi. Meliputi organ-organ yang terlibat, mekanisme pernafasan, fisiologi respirasi eksterna, interna, kapasitas paru, dan kontrol pernafasan
A. Pengertian sistem termoregulasi
Termoregulasi merupakan salah satu hal penting dalam homeostatis. Termoregulasi adalah proses yang melibatkan mekanisme homeostatik yang mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal, yang dicapai dengan mempertahankan keseimbangan antara panas yang dihasilkan dalam tubuh dan panas yang dikeluarkan
Materi kuliah Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan, meliputi keseluruhan proses digestif mulai dari memasukkan makanan, mencerna, menyerap, hingga membuangnya. Pemahaman akan anatomi dan fisiologi pencernaan hendaknya melahirkan kesadaran pada muslim untuk hanya memasukkan makanan yang halal dan thayib sebagai ujud syukur atas apa yang sudah Allah berikan. Pemahaman bahwa fisiologi lapar dipicu oleh meningkatnya kebutuhan tubuh akan nutrisi sedangkan kenyang adalah persepsi emosi hendaknya membuat kita selalu ingat untuk makan hanya setelah lapar dan berhenti makan sebelum merasa kenyang
Struktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.KesHistologifkunud
materi kuliah blok overview in dentisry PSPDG FK UNUD Semester genap tahun 2014 . topik struktur histologi rongga mulut yang meliputi struktur mukosa mulut, palatum durum, palatum mole, bibir, gigi, lidah, dan ginggiva.
1. Fisiologi Sistem Pencernaan
Disusun oleh:
Anisa Febi Larasati (A102.10.006)
Dimas Adnan T.N (A102.10.018)
Eva Maylani J (A102.10.022)
Ika Ariyunita (A102.10.026)
AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
2. Sistem Pencernaan
Adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan
proses makanan sehingga dapat diserap dan
digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun
secara kimia.
Sistem pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan
(alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang
merentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ
aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati,
kandung empedu, dan pankreas.
Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu
sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja sistem
pencernaan dalam keadaan normal.
3. Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama dari sistem ini adalah
untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang
dicerna sehingga siap diabsorpsi.
4. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia,
dan meliputi proses berikut:
• Ingesti: masuknya makanan ke dalam mulut.
• Pemotongan dan penggilingan makanan
dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan
kemudian bercampur dengan saliva sebelum
ditelan (menelan).
• Peristalsis: gelombang kontraksi otot polos
involunter yang menggerakkan makanan tertelan
melalui saluran pencernaan.
• Digesti: hidrolisis kimia (penguraian) molekul
besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi
dapat berlangsung.
• Absorpsi: penggerakan produk akhir pencernaan
dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi
darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh
tubuh.
• Egesti (defekasi): proses eliminasi zat-zat sisa
yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk
feses dari saluran pencernaan.
6. Mulut
Mulut adalah jalan masuk menuju sistem
pencernaan dan berisi organ asesoris
yang berfungsi dalam proses awal
pencernaan.
Di dalam mulut terdapat kelenjar ludah
yang memiliki fungsi:
Melarutkan makanan,
Memudahkan penelanan,
Melindungi selaput mulut terhadap
dingin, panas, asam, dan basa.
7. Kelenjar ludah terdiri dari tiga bagian:
Glandula parotis, menghasilkan ludah (saliva) yang
berbentuk air,
Glandula submaksilaris, menghasilkan getah yang
mengandung air dan lender,
Glandula sublingualis, sama dengan glandula
submaksilaris.
Kelenjar ludah mengandung enzim ptialin.
8. Faring
Faring atau tekak terletak di belakang
hidung, mulut, dan laring (tenggorokan).
Dalam faring ini terjadi proses menelan
(deglutisi) menggerakkan makanan dari
faring menuju esofagus.
9. Esofagus
Esophagus adalah tuba muscular,
panjangnya sekitar 25 cm dan berdiameter
2,54 cm.
Esofagus berawal pada area laringofaring,
melewati difragma dan hiatus esophagus
(lubang) pada area sekitar vertebra toraks
kesepuluh, dan membuka kearah lambung.
Fungsi esophagus menggerakkan makanan
dari faring ke lambung melalui gerak
peristalsis. Mukosa esophagus
memproduksi sejumlah besar mukus untuk
melumasi dan melindungi esofagus.
10. Lambung
Regia-regia lambung terdiri dari bagian
jantung, fundus, badan organ, dan
bagian pilorus. Makanan masuk ke
dalam lambung dari kerongkongan
melalui otot berbentuk cincin (sfinter),
yang bisa membuka dan menutup.
Dalam keadaan normal, sfinter
menghalangi masuknya kembali isi
lambung ke dalam kerongkongan.
11. Bagian-bagian lambung:
• Bagian jantung lambung (kardiak) adalah
area di sekitar pertemuan esophagus dan
lambung.
• Fundus adalah bagian yang menonjol ke
sisi kiri atas mulut esophagus.
• Badan lambung adalah bagian yang
terilatasi di bawah fundus, yang
membentuk dua pertiga bagian lambung.
Tepi medial badan lambung yang konkaf
disebut kurvatur kecil: tepi lateral badan
lambung yang konveks disebut kurvatur
besar.
• Bagian pylorus lambung menyempit di
ujung bawah lambung dan membuka ke
duodenum. Antrum pylorus mengarah ke
12. Usus Halus
Secara umum proses pencernaan dalam tubuh
adalah dimulai dari lambung melepaskan makanan
ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui
sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna
oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan
megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti
mengalirkan makanan. Dinding usus melepaskan
lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang
membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan
yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan
sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula
13. Fungsi usus halus adalah diantaranya
secara selektif mengabsorpsi produk
digesti, usus halus juga mengakhiri
proses pencernaan makanan yang
dimulai di mulut dan lambung. Proses ini
diselesaikan oleh enzim usus dan enzim
pancreas serta dibantu empedu dalam
hati.
14. Enzim yang dihasilkan di usus halus:
Sakarase; memecah sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa
Maltase; memecah maltosa menjadi
dua glukosa
Laktase; memecah laktosa menjadi
glukosa dan galaktosa
Erepsinogen yang belum aktif,
kemudian diaktifkan oleh enterokinase
menjadi erepsin (peptidase yang
memecah pepton menjadi asam amino)
15. Pankreas
Pankraes merupakan suatu organ yang terdiri dari 2
jaringan dasar :
Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan.
Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas
melepaskan enzim pencernaan ke dalam
duodenum dan melepaskan hormon ke dalam
darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas
akan mencerna protein, karbohidrat, dan lemak.
Enzim proteolitik memecah protein ke dalam
bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan
dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya
akan aktif jika telah mencapai saluran
pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah
besar sodium bikarbonat, yang berfungsi
melindungi duodenum dengan cara menetralkan
asam lambung.
16. Enzim yang dihasilkan oleh pankreas:
Lipase pankreas (steapsin); memecah
emulsi lemak menjadi asam lemak gliserin
Amilase pankreas (amilopsin); memecah
amilum menjadi maltosa
Tripsinogen; diaktifkan oleh enterokinase
menjadi tripsin yang berfungsi memecah
protein dan pepton menjadi dipeptida dan
asam amino. Pankreas juga menghasilkan
hormon insulin.
17. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya
berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi
dari makanan diserap ke dalam dinding usus
yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil
(kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam
vena yang bergabung dengan vena yang lebih
besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati
sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi
pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana
darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses
tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah
diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke
dalam sirkulasi umum.
18. Kandung Empedu dan saluran Empedu
Empedu memiliki 2 fungsi penting:
Membantu pencernaan dan
penyerapan lemak.
Berperan dalam pembuangan limbah
tertentu dari tubuh, terutama
haemoglobin (Hb) yang berasal dari
penghancuran sel darah merah dan
kelebihan kolesterol.
19. Usus Besar
Usus besar terdiri dari sekum (kantong
tertutup yang menggantung di bawah
area katup ileosekal), kolon (kolon
asenden, kolon tranversa, kolon
desendens), rektum (bagian saluran
dengan panjang 12-13cm), yang berakhir
pada saluran anal dan membuka ke
eksterior di anus.
20. Fungsi usus besar:
Usus besar mengabsorpsi 80% sampai
90% air dan elektrolit dari kimus yang
tersisa dan mengubah kimus dari cairan
menjadi massa semi padat.
Usus besar hanya memproduksi mucus.
Sekresinya tidak mengandung enzim atau
hormone pencernaan.
Sejumlah bakteri dalam kolon mampu
mencerna sejumlah kecil selulosa dan
memproduksi sedikit kalori nutrient bagi
tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga
memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan
tiamin) dan berbagai gas.
Usus besar juga mengekskresi sisa dalam
bentuk feses.
21. Rektum
Rektum adalah sebuah ruangan yang
berawal dari ujung usus besar (setelah
kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja
disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu
pada kolon desendens. Jika kolon
desendens penuh dan tinja masuk ke dalam
rektum, maka timbul keinginan untuk buang
air besar (BAB). Orang dewasa dan anak
yang lebih tua bisa menahan keinginan ini,
tetapi bayi dan anak yang lebih muda
mengalami kekurangan dalam pengendalian
otot yang penting untuk menunda BAB.
22. Anus
Anus merupakan lubang di ujung saluran
pencernaan, dimana bahan limbah keluar
dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari
permukaan tubuh (kulit) dan sebagian
lannya dari usus. Suatu cincin berotot
(sfingter ani) menjaga agar anus tetap
tertutup.