SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
MAKALAH LAPORAN DASAR PRODUKSI TANAMAN 1
KONTRIBUSI PANTURA SEBAGAI PRODUSEN PADI TERBESAR BERDASARKAN PENGARUH
FAKTOR PADA PERKEBUNAN TEH JAWA BARAT SEBAGAI PRODUSEN TEH NASIONAL
SEMESTER 2 TAHUN 2009
KELOMPOK 3
FAJAR D ( 150110080132 )
DELFRITA NAHAMPUN ( 150110080140 )
RIZKY AHMAD ANUGRAH ( 150110080145 )
REZKA FRADZAN ( 150110080149 )
WINDY LASTRI P ( 150110080152 )
RADEN BONDAN E.B ( 150110080162 )
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2
Kata Pengantar
Marilah kita panjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat-Nya kami
masih diberi kesehatan untuk menyelesaikan makalah untuk memenuhi mata kuliah Dasar
Produksi Tanaman 1
Makalah ini menjelaskan tentang pengaruh faktor pada perkebunan Jawa Barat sebagai
produsen teh nasional terhadap kontribusi daerah Pantura untuk produsen padi terbesar.
Pertama akan dibahas tentang potensi perkebunan teh Jawa Barat dan faktor yang mendukung
potensi tersebut. Kemudian akan terdapat perbandingan faktor pendukung perkebunan teh
tersebut sebagai produsen teh nasional yang bisa dikaitkan dengan kontribusi daerah pantura.
Demikian hal ini kami sampaikan, apabila terdapat kesalahan kami mohon maaf.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih
3
Daftar Isi
Bab 1 Komoditas Teh di Jawa Barat
1. Potensi Komoditas Teh.........................................................................................4
2. Tabel Harga Jual Teh di beberapa kota.................................................................5
3. Faktor Pendukung dan Kendala Perkembangan Komoditas Teh..........................5
Bab 2 Kontribusi Daerah Pantura Sebagai Produsen Padi......................................................7
Bab 3 Kesimpulan...................................................................................................................9
Bab 4 Daftar Pustaka.............................................................................................................10
4
Bab 1
Komoditas Teh di Jawa Barat
1. Potensi Komoditas Teh
Perkebunan teh di Jawa Barat menjadi andalan perekonomian dan ekspor di provinsi bahkan
pangsanya mencapai 70% dari produksi maupun ekspor secara nasional. Pemerintah Provinsi
Jabar pun berupaya keras agar sektor perkebunan teh tetap menjadi sektor unggulan Jabar.
Pemprov Jabar sudah menetapkan subsektor perkebunan sebagai prioritas pembangunan,
karena selain mampu menyerap tenaga kerja yang tinggi, juga tahan ketika krisis ekonomi
terjadi di Indonesia.
Selain itu sektor perkebunan rakyat maupun perkebunan besar mempunyai lahan yang luas
yang keseluruhannya mencapai 537.000 ha, termasuk di dalamnya merupakan perkebunan
swasta seluas 59.000 ha. Sesuai dengan visi Jawa Barat, yang menjelaskan tentang
pengembangan agribisnis, jelas bahwa subsektor perkebunan harus menjadi salah satu andalan
pembangunan provinsi tersebut.
Dinas Perkebunan Jawa Barat, sesuai dengan rencana strategis, memfokuskan program
pembinaan dua komoditas yaitu teh dan tebu yang menempati prioritas teratas di antara jenis
hasil perkebunan lainnya.
Berdasarkan pengamatan bahwa komoditas teh hasil perkebunan Jawa Barat mempunyai daya
jual tinggi dalam cakupan perdagangan global baik regional maupun internasional.
Selama ini teh asal Jawa Barat banyak di ekspor ke Amerika Serikat, Jepang, dan Timur Tengah.
Dari pengimpor teh asal Jawa Barat, Timur Tengah menempati urutan tertinggi.
Perkebunan teh di Jabar merupakan salah satu denyut kehidupan provinsi ini, sebab selain
memberi kontribusi secara ekonomi ke provinsi ini, juga secara nasional mempunyai share 70%
baik produksi dan ekspor.
5
2. Tabel Harga Jual Teh di beberapa kota pada tahun 1981 – 2003
Sumber : ITC Annual Bulletin of Statistic 1993, 2002 dan Monthly, Januari 2004
3. Faktor Pendukung dan Kendala Perkembangan Komoditas Teh
Faktor Kendala
Pada perkembangan 20 tahun terakhir harga teh asal Indonesia terus merosot. Malah pada
2003, seperti dilansir Asosiasi Teh Indonesia (ATI), industri teh merugi Rp160 miliar sebagai
dampak penurunan harga jual.
Secara Internal
Dari Aspek Ekonomi
Perkembangan harga
jual teh dalam lelang di
Jakarta, Colombo,
Calcutta, dan Mombasa
(khusus teh Kenya)
tahun 1998-2003
(persen terhadap harga
tahun 1981=100%)
T a h u n Jakarta Colombo Calcutta Mombasa
US$ (%) US$ (%) US$ (%) US$ (%)
1981 145 100 85 100 188 100 111 100
1998 170 117 208 245 213 113 197 177
1999 105 72,4 163 192 206 110 186 168
2000 120 82,8 175 206 180 95,7 204 184
2001 97 66,9 148 174 159 84,6 162 146
2002 103 71 154 181 142 75,5 155 140
2003 95 65,5 153 180 149 79,3 162 146
6
Berdasarkan data Disperindag Jabar 2004, nilai ekspor teh Jawa Barat pada awal tahun anjlok
hingga 45% dibandingkan periode sama tahun 2003. Salah satu penyebabnya karena harga teh
Indonesia terus turun hingga di bawah US$1 per kg, sementara menurut Asosiasi Teh Indonesia
harga idealnya US$1,5 per kg sedangkan harga teh di Colombo tetap stabil US$1,6 per kg.
Dari Aspek Teknologi
produktivitasnya masih rendah, mutu pucuk rendah, sehingga mengakibatkan posisi tawar
petani lemah. Masalah-masalah tersebut disebabkan oleh teknologi budidaya kurang tepat,
penggunaan input produksi terbatas dan petani belum memiliki pengolahan hasil yang baik
Secara Eksternal
Dari Aspek Hubungan Internasional
Invasi Amerika Serikat ke Irak yang telah menyebabkan kerugian yang cukup besar dan
mengecilnya pasar teh Indonesia dan adanya sikap proteksi yang dikembangkan oleh kelompok
negara yang wilayah berdekatan.
Faktor Pendukung
Adanya rekayasa kelembagaan agribisnis yang mendukung sistem dan usaha agribisnis teh
rakyat. Pengkajian Sistem dan Usaha Agribisnis Teh Rakyat dilaksanakan melalui beberapa
pendekatan, yaitu
1) pendekatan partisipatif (on- farm participatory research),
2) dengan dan tanpa (with and without) teknologi yang diperbaiki untuk petani kooperator dan
non kooperator, dan
3) pendekatan interdisiplin keilmuan peneliti dan penyuluh. Pengkajian dilaksanakan di Desa
Cipada, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung. Lokasi tersebut diharapkan dapat
mewakili wilayah (sentra) teh perkebunan rakyat di Jawa Barat.
Pembinaan dilakukan terhadap Gapoktan yang mewakili 10 kelompoktani, dikonsentrasikan
untuk memproduksi teh hijau olahan dengan berbagai kemasan. Kelompoktani pengembangan
terdiri dari Kelompok Bintara, BLPC dan Tunas Merpati.
7
Bab 2
Perkembangan Daerah Pantura Sebagai Produsen Padi
Peranan strategis Pulau Jawa sebagai sentra produksi padi; serta dampak sosial-ekonominya
dalam skala rumah tangga pertanian. Kecenderungan konversi lahan pertanian (sawah) yang
paling pesat terjadi di wilayah koridor pantai utara (Pantura) Pulau Jawa. Kecenderungan
konversi lahan pertanian (sawah) ke penggunaan non pertanian di wilayah Pantura dalam kurun
1983-1994 secara makro terjadi dalam konteks dinamika pertumbuhan perkotaan yang sangat
pesat, baik dilihat dari aspek demografis, ekonomi maupun fisik. Dihadapkan pada peranan
strategis wilayah ini sebagai sentra produksi padi, hal ini menjadi permasalahan karena akan
berdampak besar terhadap upaya untuk mempertahankan swasembada pangan (beras)
nasional yang telah dicapai Indonesia sejak tahun 1984. Dalam kurun 1983-1994 lahan sawah di
wilayah Pantura menunjukkan penyusutan luas sebesar 47.216 ha atau sekitar 4.300 ha per-
tahun. Penyusutan luas tersebut terjadi karena adanya konversi dari lahan sawah ke
penggunaan non pertanian rata-rata 10.679 ha per-tahun yang sebagian besar berubah menjadi
perumahan (39%) dan industri (35%).
Faktor yang mempengaruhi konversi lahan di Pantai Utara Jawa
1. faktor eksternal yang mencakup : perkembangan kawasan terbangun; pertumbuhan
penduduk perkotaan,pertumbuhan dan pergeseran struktur ekonomi serta
2. faktor internal (pertumbuhan rumah tangga pertanian pengguna lahan dan
perubahan luas penguasaan lahan oleh rumah tangga pertanian pengguna lahan).
Variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap laju penyusutan luas lahan sawah adalah
perkembangan kawasan terbangun, kemudian berturut-turut adalah perubahan luas rata-rata
lahan yang dikuasai rumah tangga pertanian pengguna lahan, laju pertumbuhan rumah tangga
pertanian pengguna lahan, laju pertumbuhan penduduk perkotaan, dan laju pertumbuhan
PDRB. Selain faktor ekstemal dan internal,
faktor lainnya yang berpengaruh terhadap kecenderungan dan pola spasial konversi lahan
sawah adalah faktor kebijaksanaan pemerintah.
8
Tiga kebijaksanaan pemerintah yang dianggap sebagai pendorong dan pemacu terjadinya
konversi lahan sawah, yaitu privatisasi pembangunan kawasan industri, pembangunan
permukiman skala besar dan kota baru; serta deregulasi investasi dan penzinan.
Beberapa kawasan andalan untuk mendukung pencapaian target produksi padi Jabar yaitu
kawasan Pantura mulai dari Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon. Ditambah pula
kawasan Cianjur, Tasikmalaya dan Bandung.
Produksi padi Jabar terus meningkat dalam tiga tahun terakhir ini. Pada 2006 mencapai 9,5 juta
ton dan pada 2007 sebesar 10,1 ton (Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, Luki Djunaedi)
9
Bab 3
Kesimpulan
Perkebunan teh di Jawa Barat menjadi andalan perekonomian dan ekspor di provinsi karena
pangsanya mencapai 70% dari produksi maupun ekspor secara nasional. Selain bernilai
ekonomi tinggi, komoditas ini dapat menyerap tenaga kerja dan tidak mengalami pengaruh
yang signifikan dari krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia.
Factor yang mempengaruh perkebunan teh Jawa Barat sebagai Produsen teh nasional adalah
Adanya rekayasa kelembagaan agribisnis yang mendukung sistem dan usaha agribisnis teh
rakyat. Pengkajian Sistem dan Usaha Agribisnis Teh Rakyat dilaksanakan melalui beberapa
pendekatan, yaitu
1) pendekatan partisipatif (on- farm participatory research),
2) dengan dan tanpa (with and without) teknologi yang diperbaiki untuk petani kooperator dan
non kooperator, dan
3) pendekatan interdisiplin keilmuan peneliti dan penyuluh. Pengkajian dilaksanakan di Desa
Cipada, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung. Lokasi tersebut diharapkan dapat
mewakili wilayah (sentra) teh perkebunan rakyat di Jawa Barat.
Pembinaan dilakukan terhadap Gapoktan yang mewakili 10 kelompoktani, dikonsentrasikan
untuk memproduksi teh hijau olahan dengan berbagai kemasan. Kelompoktani pengembangan
terdiri dari Kelompok Bintara, BLPC dan Tunas Merpati.
Factor kelembagaan pada perkebunan teh Jawa Barat sangat berkaitan dengan factor
kebijaksanaan pemerintah yang mempengaruhi terjadinya konversi lahan di Pantura yang
menyebabkan terjadinya penyusutan lahan pertanian khususnya komoditas padi.
10
Bab 4
Daftar Pustaka
http.www.google.com/Pantura sebagai Produsen padi Nasional
http.www.google.com/Perkebunan teh Jawa Barat

More Related Content

What's hot

Proposol HandTracktor lang badate
Proposol HandTracktor lang badateProposol HandTracktor lang badate
Proposol HandTracktor lang badateNICO AKBAR
 
PROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNG
PROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNGPROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNG
PROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNGWelly Febrianto
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahAhmad Muhyi
 
Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianAhmad Muhyi
 
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)Muhammad Mustafa
 
Analisa usaha tani_perkebunan_kelapa_sawit_rakyat
Analisa usaha tani_perkebunan_kelapa_sawit_rakyatAnalisa usaha tani_perkebunan_kelapa_sawit_rakyat
Analisa usaha tani_perkebunan_kelapa_sawit_rakyatOckto Traigani
 
Swa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula Mini
Swa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula MiniSwa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula Mini
Swa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula Minislamet sulaiman
 
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)anthonyck Wallz
 
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobing
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobingRegional economy environment ~ ira kristina l. tobing
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobingIra Kristina Lumban Tobing
 
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fixAntisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fixNurdinUng
 
Bisnis singkong membangun bangsa
Bisnis singkong membangun bangsaBisnis singkong membangun bangsa
Bisnis singkong membangun bangsabumnbersatu
 
N 4 damanik kakao-
N 4 damanik  kakao-N 4 damanik  kakao-
N 4 damanik kakao-Hasan Lyha
 
Masalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaMasalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaHeri Saputra
 
Contoh proposal pengajuan alat
Contoh proposal pengajuan alatContoh proposal pengajuan alat
Contoh proposal pengajuan alatAwu LupVa
 
KEBIJAKAN HARGA PERTANIAN
KEBIJAKAN HARGA PERTANIANKEBIJAKAN HARGA PERTANIAN
KEBIJAKAN HARGA PERTANIANMira Aryuni
 
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...Miftakhul Jannah
 

What's hot (19)

Proposol HandTracktor lang badate
Proposol HandTracktor lang badateProposol HandTracktor lang badate
Proposol HandTracktor lang badate
 
PROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNG
PROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNGPROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNG
PROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNG
 
Proposal budidaya-cabe
Proposal budidaya-cabeProposal budidaya-cabe
Proposal budidaya-cabe
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanian
 
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
 
Analisa usaha tani_perkebunan_kelapa_sawit_rakyat
Analisa usaha tani_perkebunan_kelapa_sawit_rakyatAnalisa usaha tani_perkebunan_kelapa_sawit_rakyat
Analisa usaha tani_perkebunan_kelapa_sawit_rakyat
 
Swa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula Mini
Swa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula MiniSwa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula Mini
Swa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula Mini
 
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)
 
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobing
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobingRegional economy environment ~ ira kristina l. tobing
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobing
 
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fixAntisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
 
Bisnis singkong membangun bangsa
Bisnis singkong membangun bangsaBisnis singkong membangun bangsa
Bisnis singkong membangun bangsa
 
N 4 damanik kakao-
N 4 damanik  kakao-N 4 damanik  kakao-
N 4 damanik kakao-
 
Masalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaMasalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di Indonesia
 
Contoh proposal pengajuan alat
Contoh proposal pengajuan alatContoh proposal pengajuan alat
Contoh proposal pengajuan alat
 
Pabrik Gula Mini
Pabrik Gula MiniPabrik Gula Mini
Pabrik Gula Mini
 
KEBIJAKAN HARGA PERTANIAN
KEBIJAKAN HARGA PERTANIANKEBIJAKAN HARGA PERTANIAN
KEBIJAKAN HARGA PERTANIAN
 
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...
 
Mkalah randi
Mkalah randiMkalah randi
Mkalah randi
 

Similar to Makalah_7 Laporan tugas produksi tanaman 1

Praktek lapang sembawa rifa sotia
Praktek lapang sembawa   rifa sotia Praktek lapang sembawa   rifa sotia
Praktek lapang sembawa rifa sotia Rifa Rifa
 
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaYusinadia Sekar Sari
 
Sawit bagian-a
Sawit bagian-aSawit bagian-a
Sawit bagian-adinooaku
 
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA Puan Habibah
 
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTBKritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTBguest76faf2cf
 
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTBKritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTBguest627cf8
 
Pengembangan usaha agribisnis beras
Pengembangan usaha agribisnis beras Pengembangan usaha agribisnis beras
Pengembangan usaha agribisnis beras NaaRonaa
 
Pengembangan usaha agribisnis beras Dian Dwi wijaksana
Pengembangan usaha agribisnis beras  Dian Dwi wijaksana Pengembangan usaha agribisnis beras  Dian Dwi wijaksana
Pengembangan usaha agribisnis beras Dian Dwi wijaksana DiandwiwWijaksana
 
Eksistensi pertanian saat ini
Eksistensi pertanian saat iniEksistensi pertanian saat ini
Eksistensi pertanian saat iniWarnet Raha
 
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...SUCIK PUJI UTAMI
 
(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanian(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanianElisabeth Marina
 
Pengelolaan Perkebuan Kelapa Sawit Berkelanjutan Kalteng 2008.pdf
Pengelolaan Perkebuan Kelapa Sawit Berkelanjutan Kalteng 2008.pdfPengelolaan Perkebuan Kelapa Sawit Berkelanjutan Kalteng 2008.pdf
Pengelolaan Perkebuan Kelapa Sawit Berkelanjutan Kalteng 2008.pdfSahbani1
 
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemenRisalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemenpdatarawa
 
Laporan workshop dari barito kuala untuk indonesia
Laporan workshop dari barito kuala untuk indonesiaLaporan workshop dari barito kuala untuk indonesia
Laporan workshop dari barito kuala untuk indonesiapdatarawa
 
Pengembangan sektor pertanian dan industri
Pengembangan sektor pertanian dan industriPengembangan sektor pertanian dan industri
Pengembangan sektor pertanian dan industriSyntyaJr
 

Similar to Makalah_7 Laporan tugas produksi tanaman 1 (20)

Praktek lapang sembawa rifa sotia
Praktek lapang sembawa   rifa sotia Praktek lapang sembawa   rifa sotia
Praktek lapang sembawa rifa sotia
 
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
 
Sawit bagian-a
Sawit bagian-aSawit bagian-a
Sawit bagian-a
 
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
 
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTBKritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
 
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTBKritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
Kritisi Kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) di Provinsi NTB
 
PORANG.docx
PORANG.docxPORANG.docx
PORANG.docx
 
Pengembangan usaha agribisnis beras
Pengembangan usaha agribisnis beras Pengembangan usaha agribisnis beras
Pengembangan usaha agribisnis beras
 
Pengembangan usaha agribisnis beras Dian Dwi wijaksana
Pengembangan usaha agribisnis beras  Dian Dwi wijaksana Pengembangan usaha agribisnis beras  Dian Dwi wijaksana
Pengembangan usaha agribisnis beras Dian Dwi wijaksana
 
Rptp kajian kedelai lahan kering masam
Rptp kajian kedelai lahan kering masamRptp kajian kedelai lahan kering masam
Rptp kajian kedelai lahan kering masam
 
Eksistensi pertanian saat ini
Eksistensi pertanian saat iniEksistensi pertanian saat ini
Eksistensi pertanian saat ini
 
BAB I.pdf
BAB I.pdfBAB I.pdf
BAB I.pdf
 
Strategioptimasi
StrategioptimasiStrategioptimasi
Strategioptimasi
 
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...
 
(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanian(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanian
 
Rdhp pendampingan kwsn jagung 2018
Rdhp pendampingan kwsn jagung  2018Rdhp pendampingan kwsn jagung  2018
Rdhp pendampingan kwsn jagung 2018
 
Pengelolaan Perkebuan Kelapa Sawit Berkelanjutan Kalteng 2008.pdf
Pengelolaan Perkebuan Kelapa Sawit Berkelanjutan Kalteng 2008.pdfPengelolaan Perkebuan Kelapa Sawit Berkelanjutan Kalteng 2008.pdf
Pengelolaan Perkebuan Kelapa Sawit Berkelanjutan Kalteng 2008.pdf
 
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemenRisalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
 
Laporan workshop dari barito kuala untuk indonesia
Laporan workshop dari barito kuala untuk indonesiaLaporan workshop dari barito kuala untuk indonesia
Laporan workshop dari barito kuala untuk indonesia
 
Pengembangan sektor pertanian dan industri
Pengembangan sektor pertanian dan industriPengembangan sektor pertanian dan industri
Pengembangan sektor pertanian dan industri
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil

Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentBondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Bondan the Planter of Palm Oil
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil (20)

Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptxStruktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 

Makalah_7 Laporan tugas produksi tanaman 1

  • 1. MAKALAH LAPORAN DASAR PRODUKSI TANAMAN 1 KONTRIBUSI PANTURA SEBAGAI PRODUSEN PADI TERBESAR BERDASARKAN PENGARUH FAKTOR PADA PERKEBUNAN TEH JAWA BARAT SEBAGAI PRODUSEN TEH NASIONAL SEMESTER 2 TAHUN 2009 KELOMPOK 3 FAJAR D ( 150110080132 ) DELFRITA NAHAMPUN ( 150110080140 ) RIZKY AHMAD ANUGRAH ( 150110080145 ) REZKA FRADZAN ( 150110080149 ) WINDY LASTRI P ( 150110080152 ) RADEN BONDAN E.B ( 150110080162 ) PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR
  • 2. 2 Kata Pengantar Marilah kita panjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat-Nya kami masih diberi kesehatan untuk menyelesaikan makalah untuk memenuhi mata kuliah Dasar Produksi Tanaman 1 Makalah ini menjelaskan tentang pengaruh faktor pada perkebunan Jawa Barat sebagai produsen teh nasional terhadap kontribusi daerah Pantura untuk produsen padi terbesar. Pertama akan dibahas tentang potensi perkebunan teh Jawa Barat dan faktor yang mendukung potensi tersebut. Kemudian akan terdapat perbandingan faktor pendukung perkebunan teh tersebut sebagai produsen teh nasional yang bisa dikaitkan dengan kontribusi daerah pantura. Demikian hal ini kami sampaikan, apabila terdapat kesalahan kami mohon maaf. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih
  • 3. 3 Daftar Isi Bab 1 Komoditas Teh di Jawa Barat 1. Potensi Komoditas Teh.........................................................................................4 2. Tabel Harga Jual Teh di beberapa kota.................................................................5 3. Faktor Pendukung dan Kendala Perkembangan Komoditas Teh..........................5 Bab 2 Kontribusi Daerah Pantura Sebagai Produsen Padi......................................................7 Bab 3 Kesimpulan...................................................................................................................9 Bab 4 Daftar Pustaka.............................................................................................................10
  • 4. 4 Bab 1 Komoditas Teh di Jawa Barat 1. Potensi Komoditas Teh Perkebunan teh di Jawa Barat menjadi andalan perekonomian dan ekspor di provinsi bahkan pangsanya mencapai 70% dari produksi maupun ekspor secara nasional. Pemerintah Provinsi Jabar pun berupaya keras agar sektor perkebunan teh tetap menjadi sektor unggulan Jabar. Pemprov Jabar sudah menetapkan subsektor perkebunan sebagai prioritas pembangunan, karena selain mampu menyerap tenaga kerja yang tinggi, juga tahan ketika krisis ekonomi terjadi di Indonesia. Selain itu sektor perkebunan rakyat maupun perkebunan besar mempunyai lahan yang luas yang keseluruhannya mencapai 537.000 ha, termasuk di dalamnya merupakan perkebunan swasta seluas 59.000 ha. Sesuai dengan visi Jawa Barat, yang menjelaskan tentang pengembangan agribisnis, jelas bahwa subsektor perkebunan harus menjadi salah satu andalan pembangunan provinsi tersebut. Dinas Perkebunan Jawa Barat, sesuai dengan rencana strategis, memfokuskan program pembinaan dua komoditas yaitu teh dan tebu yang menempati prioritas teratas di antara jenis hasil perkebunan lainnya. Berdasarkan pengamatan bahwa komoditas teh hasil perkebunan Jawa Barat mempunyai daya jual tinggi dalam cakupan perdagangan global baik regional maupun internasional. Selama ini teh asal Jawa Barat banyak di ekspor ke Amerika Serikat, Jepang, dan Timur Tengah. Dari pengimpor teh asal Jawa Barat, Timur Tengah menempati urutan tertinggi. Perkebunan teh di Jabar merupakan salah satu denyut kehidupan provinsi ini, sebab selain memberi kontribusi secara ekonomi ke provinsi ini, juga secara nasional mempunyai share 70% baik produksi dan ekspor.
  • 5. 5 2. Tabel Harga Jual Teh di beberapa kota pada tahun 1981 – 2003 Sumber : ITC Annual Bulletin of Statistic 1993, 2002 dan Monthly, Januari 2004 3. Faktor Pendukung dan Kendala Perkembangan Komoditas Teh Faktor Kendala Pada perkembangan 20 tahun terakhir harga teh asal Indonesia terus merosot. Malah pada 2003, seperti dilansir Asosiasi Teh Indonesia (ATI), industri teh merugi Rp160 miliar sebagai dampak penurunan harga jual. Secara Internal Dari Aspek Ekonomi Perkembangan harga jual teh dalam lelang di Jakarta, Colombo, Calcutta, dan Mombasa (khusus teh Kenya) tahun 1998-2003 (persen terhadap harga tahun 1981=100%) T a h u n Jakarta Colombo Calcutta Mombasa US$ (%) US$ (%) US$ (%) US$ (%) 1981 145 100 85 100 188 100 111 100 1998 170 117 208 245 213 113 197 177 1999 105 72,4 163 192 206 110 186 168 2000 120 82,8 175 206 180 95,7 204 184 2001 97 66,9 148 174 159 84,6 162 146 2002 103 71 154 181 142 75,5 155 140 2003 95 65,5 153 180 149 79,3 162 146
  • 6. 6 Berdasarkan data Disperindag Jabar 2004, nilai ekspor teh Jawa Barat pada awal tahun anjlok hingga 45% dibandingkan periode sama tahun 2003. Salah satu penyebabnya karena harga teh Indonesia terus turun hingga di bawah US$1 per kg, sementara menurut Asosiasi Teh Indonesia harga idealnya US$1,5 per kg sedangkan harga teh di Colombo tetap stabil US$1,6 per kg. Dari Aspek Teknologi produktivitasnya masih rendah, mutu pucuk rendah, sehingga mengakibatkan posisi tawar petani lemah. Masalah-masalah tersebut disebabkan oleh teknologi budidaya kurang tepat, penggunaan input produksi terbatas dan petani belum memiliki pengolahan hasil yang baik Secara Eksternal Dari Aspek Hubungan Internasional Invasi Amerika Serikat ke Irak yang telah menyebabkan kerugian yang cukup besar dan mengecilnya pasar teh Indonesia dan adanya sikap proteksi yang dikembangkan oleh kelompok negara yang wilayah berdekatan. Faktor Pendukung Adanya rekayasa kelembagaan agribisnis yang mendukung sistem dan usaha agribisnis teh rakyat. Pengkajian Sistem dan Usaha Agribisnis Teh Rakyat dilaksanakan melalui beberapa pendekatan, yaitu 1) pendekatan partisipatif (on- farm participatory research), 2) dengan dan tanpa (with and without) teknologi yang diperbaiki untuk petani kooperator dan non kooperator, dan 3) pendekatan interdisiplin keilmuan peneliti dan penyuluh. Pengkajian dilaksanakan di Desa Cipada, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung. Lokasi tersebut diharapkan dapat mewakili wilayah (sentra) teh perkebunan rakyat di Jawa Barat. Pembinaan dilakukan terhadap Gapoktan yang mewakili 10 kelompoktani, dikonsentrasikan untuk memproduksi teh hijau olahan dengan berbagai kemasan. Kelompoktani pengembangan terdiri dari Kelompok Bintara, BLPC dan Tunas Merpati.
  • 7. 7 Bab 2 Perkembangan Daerah Pantura Sebagai Produsen Padi Peranan strategis Pulau Jawa sebagai sentra produksi padi; serta dampak sosial-ekonominya dalam skala rumah tangga pertanian. Kecenderungan konversi lahan pertanian (sawah) yang paling pesat terjadi di wilayah koridor pantai utara (Pantura) Pulau Jawa. Kecenderungan konversi lahan pertanian (sawah) ke penggunaan non pertanian di wilayah Pantura dalam kurun 1983-1994 secara makro terjadi dalam konteks dinamika pertumbuhan perkotaan yang sangat pesat, baik dilihat dari aspek demografis, ekonomi maupun fisik. Dihadapkan pada peranan strategis wilayah ini sebagai sentra produksi padi, hal ini menjadi permasalahan karena akan berdampak besar terhadap upaya untuk mempertahankan swasembada pangan (beras) nasional yang telah dicapai Indonesia sejak tahun 1984. Dalam kurun 1983-1994 lahan sawah di wilayah Pantura menunjukkan penyusutan luas sebesar 47.216 ha atau sekitar 4.300 ha per- tahun. Penyusutan luas tersebut terjadi karena adanya konversi dari lahan sawah ke penggunaan non pertanian rata-rata 10.679 ha per-tahun yang sebagian besar berubah menjadi perumahan (39%) dan industri (35%). Faktor yang mempengaruhi konversi lahan di Pantai Utara Jawa 1. faktor eksternal yang mencakup : perkembangan kawasan terbangun; pertumbuhan penduduk perkotaan,pertumbuhan dan pergeseran struktur ekonomi serta 2. faktor internal (pertumbuhan rumah tangga pertanian pengguna lahan dan perubahan luas penguasaan lahan oleh rumah tangga pertanian pengguna lahan). Variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap laju penyusutan luas lahan sawah adalah perkembangan kawasan terbangun, kemudian berturut-turut adalah perubahan luas rata-rata lahan yang dikuasai rumah tangga pertanian pengguna lahan, laju pertumbuhan rumah tangga pertanian pengguna lahan, laju pertumbuhan penduduk perkotaan, dan laju pertumbuhan PDRB. Selain faktor ekstemal dan internal, faktor lainnya yang berpengaruh terhadap kecenderungan dan pola spasial konversi lahan sawah adalah faktor kebijaksanaan pemerintah.
  • 8. 8 Tiga kebijaksanaan pemerintah yang dianggap sebagai pendorong dan pemacu terjadinya konversi lahan sawah, yaitu privatisasi pembangunan kawasan industri, pembangunan permukiman skala besar dan kota baru; serta deregulasi investasi dan penzinan. Beberapa kawasan andalan untuk mendukung pencapaian target produksi padi Jabar yaitu kawasan Pantura mulai dari Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon. Ditambah pula kawasan Cianjur, Tasikmalaya dan Bandung. Produksi padi Jabar terus meningkat dalam tiga tahun terakhir ini. Pada 2006 mencapai 9,5 juta ton dan pada 2007 sebesar 10,1 ton (Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, Luki Djunaedi)
  • 9. 9 Bab 3 Kesimpulan Perkebunan teh di Jawa Barat menjadi andalan perekonomian dan ekspor di provinsi karena pangsanya mencapai 70% dari produksi maupun ekspor secara nasional. Selain bernilai ekonomi tinggi, komoditas ini dapat menyerap tenaga kerja dan tidak mengalami pengaruh yang signifikan dari krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia. Factor yang mempengaruh perkebunan teh Jawa Barat sebagai Produsen teh nasional adalah Adanya rekayasa kelembagaan agribisnis yang mendukung sistem dan usaha agribisnis teh rakyat. Pengkajian Sistem dan Usaha Agribisnis Teh Rakyat dilaksanakan melalui beberapa pendekatan, yaitu 1) pendekatan partisipatif (on- farm participatory research), 2) dengan dan tanpa (with and without) teknologi yang diperbaiki untuk petani kooperator dan non kooperator, dan 3) pendekatan interdisiplin keilmuan peneliti dan penyuluh. Pengkajian dilaksanakan di Desa Cipada, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung. Lokasi tersebut diharapkan dapat mewakili wilayah (sentra) teh perkebunan rakyat di Jawa Barat. Pembinaan dilakukan terhadap Gapoktan yang mewakili 10 kelompoktani, dikonsentrasikan untuk memproduksi teh hijau olahan dengan berbagai kemasan. Kelompoktani pengembangan terdiri dari Kelompok Bintara, BLPC dan Tunas Merpati. Factor kelembagaan pada perkebunan teh Jawa Barat sangat berkaitan dengan factor kebijaksanaan pemerintah yang mempengaruhi terjadinya konversi lahan di Pantura yang menyebabkan terjadinya penyusutan lahan pertanian khususnya komoditas padi.
  • 10. 10 Bab 4 Daftar Pustaka http.www.google.com/Pantura sebagai Produsen padi Nasional http.www.google.com/Perkebunan teh Jawa Barat