Makalah ini membahas empat tema utama yaitu kepemimpinan, integritas, independensi, dan kompetensi kepemiluan. Untuk setiap tema, penulis menjelaskan pengalaman dan pandangannya serta menganalisis aspek-aspek penting dari setiap tema. Makalah ini juga menjelaskan tahapan penyelenggaraan pemilu secara singkat.
Materi PPKN Kelas XI tingkat SMA/MA. Menjelaskan mengenai definisi atau makna Demokrasi, Bentuk-bentuk demokrasi yang diterapkan oleh berbagai negara di dunia dan prinsip serta ciri negara penganut asas demokrasi.
Materi PKn kelas 12 tentang Sistem Pemilihan Kepala Daerah
Baik ditunjuk pejabat diatasnya (presiden), dipilih oleh DPRD dan Dipilih secara langsung oleh Rakyat
Materi PPKN Kelas XI tingkat SMA/MA. Menjelaskan mengenai definisi atau makna Demokrasi, Bentuk-bentuk demokrasi yang diterapkan oleh berbagai negara di dunia dan prinsip serta ciri negara penganut asas demokrasi.
Materi PKn kelas 12 tentang Sistem Pemilihan Kepala Daerah
Baik ditunjuk pejabat diatasnya (presiden), dipilih oleh DPRD dan Dipilih secara langsung oleh Rakyat
LINK DOWNLOAD
http://www.tipspublicspeaking.net/2014/09/download-makalah-kepemimpinan-pdf-gratis.html
Download malakah kepemimpinan gratis ini sekarang. Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Pada dasarnya Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Download Makalah Kepemimpinan Pdf Gratis
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit.
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.
6, kwh, ade rahmawati, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018ader26
Komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikan dengan komunikator. Dalam proses ini, baik pembawa dan penerima pesan akan memakai tanda atau simbol yang sama. Komunikasi dideskripsikan juga sebagai proses penukaran informasi atau ide untuk mencapai pemahaman bersama. Komunikasi sangat penting dalam berbagai segi kehidupan manusia, terlebih dalam hal organisasi. Komunikasi organisasi memiliki banyak fungsi yang akan mendukung keberhasilan suatu organisasi. Komunikasi organisasi ini erat kaitannya dengan komunikasi kepemimpinan
Keberadaan suatu sistem sosial menyatakan secara tidak langsung bahwa lingkungan organisasi bersifat dinamis. Semua bagian dari sistem itu adalah saling bergantung dan saling mempengaruhi. Ide mengenai sistem sosial memberikan kerangka kerja untuk menganalisis isu perilaku keorganisasian.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
1. MAKALAH TERSTRUKTUR
KEPEMIMPINAN – INTEGRITAS – INDEPENDENSI
DAN
KOMPETENSI KEPEMILUAN
Oleh:
HENDRI YADI, S.Pd
Diajukan Sebagai Bukti Pemenuhan Syarat Calon
Anggota Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten Way Kanan
2. KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Tiada kata terindah diucapkan selain puji-pujian dan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa Allah SWT atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan kepada kita semua serta
shalawat dan salam kita hadiahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga salah
satu persyaratan untuk mengikuti seleksi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Kabupaten Way Kanan ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah struktur ini bertujuan
sebagai salah satu bagian penilaian pengetahuan dan kompetensi calon pelamar untuk
menduduki kursi KPU.
3. Makalah Terstuktur KPU
Oleh: HENDRIYADI, S.Pd
I. Tema Kepemimpinan
a. Saya menilai kemampuan kepemimpinan saya 90
b. Karena pengalaman saya dalam pemimpin organisasi, dapat saya manajemen
dengan baik dan pertanggungjawabkan sampai akhir periode jabatan.
Kepemimpinan dalam pemahaman saya merupakan amanah yang sangat
ditentukan oleh kualitas pemimpinnya. Pemimpin harus memberikan inspirasi
bagi yang dipimpinnya, menyelesaikan pekerjaan dan mengembangkan yang
dipimpinnya, memberikan contoh kepada yang dipimpinnya bagaimana
melakukan pekerjaan, menerima kewajiban-kewajiban, dan memperbaiki segala
kesalahan atau kekeliruan. Pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kualitas
kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi yang dipimpinnya.
Pengalaman yang membuktikan kualitas dan karakter kepemimpinan saya yaitu
sejak di sekolah dasar sampai di sekolah menengah, saya sering kali menjadi
Ketua Kelas, di perguruan tinggi menjadi Sekretaris senat Mahasiswa, di bidang
kepemiluan, yaitu satu kali menjadi Anggota KPPS, Panitia Pemilihan
Kecamatan (PPK), dan Ketua KPPS. Ketua PPS.
Dikeluarga menjadi kepala keluarga, serta dalam tugas pokok saya menjadi
seorang pengajar (Guru). Ukuran ukualitas kepemimpinan yang saya terapkan
dalam memimpin, yaitu:
1. Mampu mengambil keputusan; Jika kita gagal mengambil keputusan, ma itu
pun juga sebuah keputusan, tapi jika terlatih dan berhasil, maka kita akan
memiliki keputusan yang berkualitas.
2. Mampu memberikan arah; Petunjuk jalan yang benar selalu menolong saya
untuk mencapai tujuannya. Begitu pula saya dalam memimpin, selalu
berusaha untuk tangguh, selalu berlatih untuk melihat jauh ke depan. Mau
kemana, mau jadi seperti apa, itulah kemampuan yang terus menerus saya
latih dan terus ditingkatkan.
4. 3. Tegas dan Konsisten; Ketegasan selalu menjadi problem klasik bagi para
pemimpin yang gagal. Mereka mampu memutuskan tapi mudah dipengaruhi,
sehingga mudah berubah, perubahan situasi akan selalu menjadi tantangan
setiap pemimpin yang telah berhasil mengambil keputusan. Perubahan adalah
sebuah tantangan bagi sebuah ketegasan. Konsistensi adalah keberanian
untuk menanggung segala konsekuensi, akibat apapun, akibat sebuah
keputusan. Resiko adalah tantangan sebuah keputusan. Perubahan adalah
resiko sebuah ketegasan yang rapuh. Mungkin saja ketegasan berbuah resiko.
Tapi konsistensilah yang akan menyelamatkan sebuah ketegasan.
4. Kemampuan menjaga martabat; menurut saya, nilai-nilai yang jelas dan
benar akan menolong saya sebagai pemimpin untuk menjaga martabatnya
diri dan organisasi. Kegagalan utama seorang pemimpin adalah
ketidakmampuannya menjaga martabatnya. Keompromi adalah musuh
martabat. Kemampuan menjaga martabat dimulai dari hal-hal sederhana
seperti menjaga ucapannya, menjaga tindakannya, menjaga responnya,
menjaga penampilannya, dan menjaga moralnya.
5. Kecerdasan kepemimpinan (Leadership Quotient); Menurut saya dibangun
oleh empat integritas kualitas yaitu dilatih, perlu diasah, perlu dikembangkan
dan jangan pernah berhenti mempertajamnya (Decision, Direction, Decisive,
dan Dignity). Sedangkan karakter kepemimpinan saya, yaitu dengan
maksimal bekerja pada organisasi yang saya pimpin dalam
menggerakkannya, berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi
dengan kepentingan organisasi, senang menerima saran, pendapat bahkan
kritik dari yang saya pimpin, mentolerir anggota yang dipimpin yang
membuat kesalahan dan memberikan pendidikan kepadanya agar jangan
berbuat dengan kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisiatif
dan prakarsa darinya, lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai
tujuan, selalu berusaha untuk menjadikan yang saya pimpin lebih sukses dari
padanya dan selalu berusaha untuk menjadikan yang saya pimpin lebih
sukses dari padanya, dan selalu berusaha mengembangkan kapisitas diri
sebagai pemimpin.
5. II. Tema Integritas
a. Saya menilai tingkat integritas saya 90
b. Karena saya merasa memiliki harga diri yang tinggi, rasa syukur dengan keadaan
keuangan, nilai-nilai kehidupan positif sebagai sistem pendukung moral yang
kuat. Dan kemampuan diri hidup dalam keseimbangan pribadi dan sosial yang
kuat. Saya merasa bahwa dapat memana jemeni kegiatan dengan baik,
mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan, dengan tidak menunda-nunda waktu
serta memanfaatkan waktu dengan efektif.
Dilingkungan kerja sebagai guru saya memiliki jadwal pengajaran,
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pengajaran dengan
maksimal, serta umumnya melaksanakan pengajaran dengan tepat waktu dalam
memimoin organisasi, saya menerapkan model kepemimpinan panutan, yaitu
bahwa saya menjadi panutan bagi yang saya pimpin, menjaga kebersamaan dan
kekompakkan dalam melaksanakan program kerja guna mencapai tujuan
organisasi.
Dimasyarakat, saya selalu menjaga hubungan sosial saya dengan orang lain,
dengan mengutamakan sifat saling menghargai, menghormati, memahami, antara
sesama anggota, masyarakat.
Menurut saya, integritas tidak memiliki kesetiaan yang terbagi, dan tidak
berpura-pura atau munafik. Orang dengan intergitas adalah manusia yang utuh.
Mereka dapat didentifikasikan oleh pemikiran tunggal mereka. Orang dengan
integritas tidak menyembunyikan sesuatu dan tidak gentar terhadap apapun juga.
Integritas dalam kepemimpinan adalah sesuatu perilaku yang utuh, konsisten,
komtmen dari seorang pemimpin dalam perkataan sama dengan tindakannya,
memiliki kemampuan dan sistem nilai yang dianutnya, yang ditampakkan dalam
sikap hidupnya sehari-hari dimanapun ia berada dan dengan siapapun terutama
dalam tugas dan fungsinya sebagai pemimpinan.
III. Tema Independensi
a. Saya menilai tingkat independensi saya 90
b. Karena saya merasa bahwa independensi dalam bersikap terhadap kebenaran
yang hakiki berdasarkan pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,
etika dan norma, merupakan pedoman hidup saya dalam berbuat dilingkungan
masyarakat. Setelah itu saya selalu mengikuti nurani saya yang diiringi dengan
6. pikiran logis saya untuk bersikap independensi terhadap suatu hal dengan melihat
sisi kebenara, maupun dampak baik atau buruknya terhadap keputusan yang
diambil untuk kepentingan masyarakat yang lebih baik.
Pengalaman yang dibuktikan derajat independensi saya yaitu pada aktivitas saya
sehari-hari. Dikeluarga, sikap independensi yang saya lakukan adalah dengan
tidak memihak pada salah satu anggota keluarga, memahami hak dan kewajiban
sebagai Kepala Keluarga dengan berusaha memenuhi apa yang dibutuhkan
keluarga, baik kebutuhan istri maupun keperluan anak.
Di lingkungan masyarakat, dengan menjaga hubungan sosial dengan baik,
memutuskan masalahbersama berdasarkan akal sehat dengan berdasar pada
aturan yang berlaku, saat saya menjadi anggota KPPS 2008 Ketua KPPS 2009,
Ketua KPPS 2010. Dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Rebang Tangkas
pada tahun 2014 dalam bertindak untuk organisasi, saya selalu berpedoman pada
tugas, wewenang dan kewajiban penyelenggara pemilihan dalam bertindak untuk
mencapai tujuan organisasi.
c. Sikap saya ketika terdapat kepentingan partai politik tertentu meminta
kepentingannya diakomodasi dan jika tidak diakomodasi akan terjadi
keguncangan politik yang yang besar yaitu menelaah kepentingan tersebut
dengan cepat dan tepat dengan berpedoman pada peraturan yang berlaku,
kemudian bersikap mengambil keputusan yang benar. Selama kepentingan
tersebut, tidak melanggar aturan, maka tentunya harus difasilitasi
kepentingannya, tetapi jika tidak, maka harus ditolak kepentingan tersebut
dengan memberikan penjelasan yang tepat kepada mereka untuk menaati aturan
main yang telah ditetapkan sebelumnya.
IV. Tema Kompetensi Kepemiluan
a. Menurut saya pemilu sangat penting di negara demokrasi, karena di negara
demokrasi semua yang dihasilkan bersumber dari rakyat, oleh rakyat, sehingga
pemilu sangat diperlukan sebagai sarana bagi rakyat untuk itu menentukan
kriteria dan arah kepemimpinan negara dalam periode waktu tertentu. Dengan
demikian, ketika demokrasi mendapat perhatian yang luas dari masyarakat,
penyelenggaraan pemilu yang demokratis menjadi syarat penting dalam
pembentukan kepemimpinan sebuah negara. Indonesia sebagai negara demokrasi
telah melaksanakan beberapa kali pemilu, dimana awalnya pemilu ditunjukkan
7. untuk memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota. Setelah amamdemen keempat UUD 1945 pada tahun
2002, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang semula dilakukan oleh MPR
dilakukan langsung oleh rakyat, sehingga pemilihan Presiden pun masuk
kedalam ranah pemilu yang diadakan setiap lima tahun sekali.
b. Menurut saya sitem pemilu, sistem kepartaian, dan sistem pemerintahan sangat
erat hubungannya. Dalam kerangka negara demokrasi, pelaksanaan pemilu
merupakan momentum yang sangat penting bagi pembentukan pemerintahan dan
penyelenggaraan negara periode berikutnya. Pemilu, selain merupakan
mekanisme bagi rakyat untuk memilih para wakil juga dapat dilihat sebagai
proses evaluasi dan pembentukkan kembali kontrak sosial.
Peran sentral pemilu tersebut terlihat dari perannya sebagai perwujudan
kedaulatan rakyat, maka dalam konstitusi negara UUD 1945 pasal 1 ayat (2)
memberikan jaminan pemilu adalah salah satunya cara untuk mewujudkan
kedaulatan rakyat. Artinya pemilu merupakan pranata wajib dalam pelaksanaan
kedaulatan rakyat dan konstitusi memberikan arah dan mengatur tentang prinsip-
prinsip dasar pemilu yang akan dilaksanakan.
Pemilu bersama sistem kepartaian, dan sistem pemerintah adalah alat atau sarana
perwujudan demokrasi. Pemilu merupakan syarat minimal bagi demokrasi.
Perwujudan demokrasi sendiri diindikasikan antara lain oleh tegaknya prinsip-
prinsip kebebasan, keterwakilan akuntabilitas, dan keadilan sebagai satu paket.
Pemilu yang demokratis, dengan demikian, pada akhirnya diindikasikan antara
lain oleh tegaknya prinsip-prinsip kebebasan, keterwakilan, akuntabilitas, dan
keadailan oleh seberapa jauh aturan, proses, dan hasil pemilu itu bisa melayani
kehausan tegaknya satu paket kebebasan, keterwakilan, akuntabilitas, dan
keadilan.
c. Tahapan penyelenggaraan pemilu berdasarkan keputusan komisi pemilihan
umum nomor 15 tahun 2012 tentang perubahan kedua atas peraturan KPU nomor
7 tahun 2012 tentang tahapan, program dan jadwal penyelenggaraan pemilihan
umum anggota dewan perwakilan rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah
8. (DPD) dan Dewan Perwakolan Rakyat Daerah (DPRD) tahun 2014, ditetapkan
pada tangal 25 Oktober 2012 oleh komisi pemilihan umum.
Bahan KUTIPAN penyelenggaraan pemilu 2014 dari KPU, berupa jadwal
tahapan pemilu berdasarkan keputusan KPU nomor 15 tahun 2012 sebagai
berikut:
A. Tahapan Persiapan, meliputi
1. Pembentukan PPK (Panitia Pemihan Kecamatan) dan PPS (Panitia
Pemungutan Suara) atau PPLN (Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri):
November 2012 – 2014,
2. Pembentukan KPPS (Kelompok Panitia Pemungutan Suara) atau
KPPSLN (Kelompok Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri): 9 Februari
– 9 Maret 2014,
3. Seleksi anggota KPU Provinsi dan Kabupaten/kota: Januari – Desember
2013,
4. Pelaksanaan sosialisasi, publikasi dan pendidikan pemilih: Juni 2012-Juni
2014,
5. Bimbingan teknis S1 KPU (Sistem Informasi KPU): 9 Juni 2012 – 28
Februari 2014,
6. Pengadaan dan pengelolaan logistik: 9 Juni – 30 November 2014,
7. Distribusi logistik perlengkapan pemungutan suara (Provinsi,
Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS): 1 Februari – 31 Maret 2014,
8. Distribusi logistik perlengkapan pemungutan suara di luas negeri (PPLN
dan KPPSLN): 9 Maret – 8 April 2014.
B. Tahapan Penyelenggaraan meliputi:
1. Penyusunan peraturan KPU: 9 Juni 2012 – 9 Juni 2013,
2. Verifikasi administrasi di KPU: 11 Agustus – 6 Oktober 2012,
3. Verifikasi faktual di KPU: 30 Oktober – 6 November 2012,
4. Pengumuman partai politik peseta pemilu: 9 – 11 Januari 2013,
5. Pengundian dan penetapan nomor urut partai politik: 12-14 Januari 2013,
6. Penyerahan dan kependudukan dari pemintah kepada KPU: 9 November
– 9 Desember 2012,
9. 7. Konsilidasi DP4 (Daftar Penduduk Potensial Pemilihan Pemilu): 10 – 24
Februari 2013,
8. Pengumuman DPS (Daftar Pemilih Sementara): 11-24 Juli 2013,
9. Pengumuman DPT (Daftar Pemilu Tetap): 21 September 2013 – 9 April
2014,
10. Penepatan DPTLN (Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri): 25 Juli – 10
Agustus 2013,
11. Pendaftaran Calon Anggota DPR, DPD, dan DPRD Provinsi dan
Kabupaten/kota: 6 – 15 April 2013 ada perubahan menjadi 15 April s/d
22 April 2013,
12. Verifikasi Pencalonan Anggota DPRD: 16 April – 30 Juni 2013,
13. Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) anggota DPD: 27 Juli 2013,
14. Verifikasi pencalonan anggota DPR, DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota:
16 April – 14 Mei 2013,
15. Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) anggota DPR, DPRD Provinsi,
Kabupaten/Koa: 4 Agustus 2013,
16. Pelaksanaan kampanye: 11 Januari – 5 April 2014,
17. Audit Dana Kampanye: 25 April – 25 Mei 2014,
18. Masa Tenang: 6 – 8 April 2014,
19. Pemungutan dan Perhitungan Suara: 9 April 2014,
20. Rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu tingkat nasional: 26 April –
6 Mei 2014,
21. Penetapan hasil pemilu secara nasional: 7 – 9 Mei 2014,
22. Penetapan Partai Politik memenuhi ambang batas: 7 – 9 Mei 2014,
23. Penetapan Perolehan Kursi dan Calon terpilih tingkat nasional sampai
Kabupaten/Kota: 1 – 18 mei 2014,
24. Peresmian keanggotaan DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota, DPR dan
DPD: Juni – September 2014,
25. Pengucapan sumpah dan janji (DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota, DPR
dan DPD): Juli – Oktober 2014.
C. Tahap Penyelesaian, meliputi:
1. Pengajuan perselisihan hasil pemilu anggoa DPR, DPD dan DPRD
kepada mahkamah konstitusi (MK): 12 – 14 Mei 2014,
10. 2. Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemilu: 1 Oktober – 1 November
2014,
3. Pembubaran badan-badan penyelenggara ad hoc: 9 Juni 2014,
4. Penyusunan Laporan Keuangan: 1 Juli – 31 Desember 2014.
D. Bila nanti terpilih sebagai komisioner KPU Kabupaten Way Kanan untuk
menciptakan pemilu yang berkualitas yang akan saya lakukan, selain adalah:
1. Memastikan bahwa setiap orang yang berhak memilih memperoleh
haknya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan PPK dan PPS
dalam pemutakhiran data, atau pada saat terakhir memperkenankan
pemilih yang dapat membuktikan hak pilihnya waupun hanya dengan
menunjukkan KTP.
2. Memperbanyak sosialisasi dan pendidikan politik kepada calon pemilih
sampai ke daerah pedalaman/pedesaan dengan berbagai media.
Terkadang saya melihat media sosialisasi/kampanye milik partai politik
lebih dominan dibanding media sosialiasi milik KPU. Mungkin dengan
membuat semacam MOU antara semua partai politik dan KPU, pesan-
pesan sosialisasi milik KPU dapat dititipkan pada media sosialisasi milik
semua partai politik. Agar adil, lay out dan ukuran pesan sosialisasi milik
KPU yang dititipkan itu ditentukan oleh KPU. Tentu saja hal ini dapat
dilaksanakan apabila tidak bertentangan dengan aturan yang dibuat oleh
KPU dan KPU Provinsi.
11. PENUTUP
Dengan kata alhamdulillah saya dapat menulis dan menyelsaikan Makalah Terstruktur
tentang Diri Pribadi saya dalam hal kepemimpinan, integritas, independensi dan
kompetensi kepemitraan.
Semoga dengan adanya makalah terstruktur ini yang saya ajukan sebagai bahan
pemenuhan syarat saya untuk bisa mencalonkan diri sebagai anggota Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Way Kanan.
Harapan saya semoga makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi diri dan orang
lain terlebih dapat menjadi bahan perhatian dan pertimbangan khusus dari Panitia Seleksi
Berkas Pelamaran Calon Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Way Kanan. Amin ...
Terima kasih.