SlideShare a Scribd company logo
i
MAKALAH AR-RAHN
Disusun Oleh:
SAIFUDIN
NIM. .........................
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
STAI AL-MA’ARIF BARADATU
WAY KANAN – LAMPUNG
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
limpahan rahmat, taufiq dan hidayahNya kami mampu menyelesaikan tugas
Makalah ini.
Kami berharap tugas yang kami selesaikan ini dapat bermanfaat bagi penyusun
maupun bagi pembacanya. Agar dapat memahami betapa pentingnya ilmu pendidikan di
dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana kita ketahui di zaman modern ini semua
manusia dituntut untuk mengenyang pendidikan baik di kota maupun di desa. Kita
dituntut untuk menempuh pendidikan hingga tahap yang tinggi. Supaya kita menjadi
tenaga pengajar yang professional.
Penyusun menyadari bayak kekurangan dalam menyelesaikan tugas ini. Maka
dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak supaya kami bisa lebih
baik dan memperbaiki kekuarangan kami.
Baradatu, November 2015
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................2
A. Pengertian dan Dasar Hukum ..............................................................................2
B. Rukun dan Syarat ................................................................................................4
C. Hukum-hukum Gadai dan Efeknya .....................................................................7
D. Pertambahan Gadai ..............................................................................................8
E. Berakhirnya Akad Gadai ......................................................................................9
BAB III PENUTUP ..................................................................................................10
Kesimpulan ..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
Islam sebagai agam yang universal, mengatur seluruh kegiatan manusia. Dalam
kehidupan perekonomian, Islam bahkan mengaturnya dengan sebuah sistem yang
sekarang disebut dengan sistem ekonmi syari'ah. Dalam sistem ekonomi syari'ah, setiap
akad yang terbentuk seperti jual beli, sewa, mudharabah, hawalah, wakalah, harus
selaras dengan hukum Islam. Sebagaimana yang dipelajari dalam ilmu ushul fiqh bahwa
hukum dasar dalam mu’amalah adalah mubah, maka setiap kegiatan muamalah boleh
dilakukan dan dikembangkan umat Islam, selama tidak ada pelarangan tentang hal itu,
seperti munculnya praktik riba, atau gharar.
Sebagaimana setiap akad yang harus memenuhi rukun dan syaratnya masing-
masing, akad rahn (gadai) juga harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan dalam
syari'ah Islam. Gadai dalam Islam bertujuan untuk memberikan keamanan bagi pemberi
hutang agar ia dapat tenang dan tak khawatir bahwa hutangnya tidak akan dilunasi.
Akan tetapi sikap saling percaya dan amanah bagi kedua pihak yang berakad itu lebih
penting agar terbentuk ukhuwah Islamiyyah yang terjaga kokoh dalam tubuh umat
Islam.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai seluk beluk akad rahn, mulai dari
pengertian, syarat dan rukunnya, manfaatnya, hukum-hukum yang ditimbulkannya,
sampai hal-hal yang mengakhiri akad rahn.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Dasar Hukum
Transaksi hukum gadai dalam fikih Islam disebut ar-rahn. Ar-rahn adalah suatu
jenis perjanjian untuk menahan suatu barang sebagai tanggungan hutang. Pengertian ar-
rahn dalam bahasa Arab adalah ats-tsubut wa ad-dawam yang
berarti tetap dan kekal. Pengertian tetap dan kekal yang dimaksud merupakan makna
yang tercakup dalam kata al-habsu yang berarti menahan. Kata ini merupakan makna
yang bersifat materiil. Karena itu secara bahasa kata ar-rahn berarti “menjadikan suatu
barang yang bersifat materi sebagai pengikat uang”.[1]
Adapun menurut pengertian syara’ adalah : menjadikan barang yang mempunyai
nilai harta menurut pandangan syara’ sebagai jaminan hutang, hingga orang yang
bersangkutan boleh mengambil hutang atau ia bisa mengambil sebagian (manfaat)
barang itu.[2]
Ulama Syafi’iyyah mendefinisikan akad ar-rahn seperti berikut : menjadikan
barang sebagai jaminan utang yang barang itu digunakan untuk membayar utang
tersebut ketika pihak yang berutang tidak bisa membayar utang tersebut. Ulama
Hanabilah mendefinisikan ar-rahn seperti berikut : harta yang dijadikan sebagai jaminan
utang ketika pihak yang menanggung utang tidak bisa melunasinya, maka utang tersebut
dibayar dengan menggunakan harga hasil penjualan harta yang dijadikan jaminan
tersebut. Ulama Malikiyah mendefinisikannya sebagai berikut : sesuatu yang berbentuk
harta dan mempunyai nilai yang diambil dari pemiliknya untuk dijadikan jaminan utang
yang keberadaannya sudah positif dan mengikat.[3]
Dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata pasal 1150, gadai adalah suatu hak
yang diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak, yaitu
barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh orang yang
mempunyai utang atau orang lain atas nama orang yang mempunyai utang. Karena itu
barang gadaian dalam hukum perundangan disebut sebagai barang jaminan, atau agunan
atau rungguhan.[4]
3
Kesemua pengertian yang tersebut diatas pada intinya sama, akan tetapi ada
beberapa perbedaan yang disebabkan oleh syarat-syarat akad ar-rahn yang berbeda yang
dipahami oleh masing-masing definitor yang pada subbab selanjutnya akan dibahas
perbedaan pendapat tersebut.
Adapun dasar hukum disyariatkannya akad gadai dalam Islam didasari dari Al-
Quran surah Al-Baqarah : 283,
Artinya : Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai)
sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang
tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang)....
Ulama sepakat bahwa ar-rahn hukumnya boleh, baik ketika berada dalam
perjalan maupun ketika menetap. Karena sunnah menjelaskan tentang pensyariatan ar-
rahn secara mutlak, baik ketika sedang di tengah perjalanan maupun ketika sedang
menetap. Penyebutan as-safar pada ayat di atas hanya berdasarkan kebiasaan yang
lumrah berlaku saja, bukan merupakan syarat. Karena pada masa dahulu, biasanya di
tengah perjalan, sulit untuk menemukan juru tulis.[5]
Adapun dalil dari hadits yaitu[6] :
َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬َ‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ٍ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ي‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ا‬ً‫ع‬ ْ‫ر‬ِ‫د‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫َن‬‫ه‬ َ‫ر‬ : َ‫ال‬َ‫ق‬ ٍ‫َس‬‫ن‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬‫دو‬ ‫اهمد‬ ‫(رواه‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ ِ‫ِل‬ ‫ا‬ ً‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫َع‬‫ش‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫ا‬
)‫ماجه‬ ‫ابن‬ ‫و‬ ‫النسائي‬ ‫و‬ ‫البخاري‬
Artinya : Dari Anas, ia berkat, Nabi SAW pernah menggadaian sebuah baju besi
kepada seorang Yahudi di Madinah dan Nnabi SAW mengambil gandum dari si Yahudi
itu untuk keluarganya. (HR. Ahmad, Bukhari, Nasa’i dan Ibnu Majah).
Dari dalil-dalil yang didapatkan, ulama sepakat hukum ar-rahn adalah boleh
(jaiz), tidak wajib. Karena ar-rahn adalah jaminan utang, oleh karena itu tidak wajib.
Adapun bunyi ayatfarihaanum maqbuudhah (maka hendaklah ada barang tanggungan
4
yang dipegang), perintah tersebut bersifat irsyad ( pengarahan kepada yang lebih baik)
bagi kaum mukminin, bukan perintah yang wajib. Hal ini berdasarkan bunyi ayat
setelahnya yang artinya akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai yang lain, maka
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya). Juga karena di
dalam ayat ini Allah memerintahkan adanya ar-rahn ketika tidak menemukan seorang
juru tulis. Karena menuliskan dan mendokumntasikan utang hukumya tidak wajib, maka
begitu juga solusi pengganti penulisan, hukumnya juga tidak wajib.[7]
Rahn dalam syariat memiliki beberapa manfaat, yaitu[8] :
- Menjaga kemungkinan rahin untuk lalai atau bermain-main dengan hutangnya
- Memberikan kemanan bagi murtahin.
B. Rukun dan Syarat
Sebagaimana akad jual beli memiliki rukun dan syarat, maka ar-rahn juga
memiliki rukun dan syarat yang harus dipenuhi agar akad ar-rahn sah dan mengikat bagi
pihak-pihak yang melakukan akad. Adapun rukun ar-rahn yaitu :
a. Rahin (pihak yang menggadai)
b. Murtahin (pihak yang menerima gadai)
c. Marhun (barang yang digadaikan)
d. Marhun bih (tanggungan utang)
Sedangkan menurut ulama Hanafiyyah, rukun ar-rahn adalah ijab dari rahin dan
qabul darimurtahin, tetapi akad ar-rahn belum sempurna dan belum berlaku mengikat
kecuali setelah adanya al-qabdhu (serah terima barang yang digadaikan).
Adapun syarat-syarat akad rahn sebagai berikut[9] :
a. Syarat ‘aqid (rahin dan murtahin)
Pihak yang berakad mestilah memenuhi syarat agar akad rahn yang dilakukan
berlaku sah dan mengikat, adapun syaratnya yaitu ahliyah yakni memiliki kelayakan,
kepatutan dan kompetensi untuk melakukan akad. Para pihak harus berakal dan
mumayyiz. Namun tidak syaratkan baligh, selama ia mumayyiz. Jadi anak yang belum
baligh sah melakukan akad rahn, namun statusnya digantungkan kepada persetujuan dan
pengesahan pihak wali. Pendapat ini menurut ulama Hanafiyyah. Adapun menurut
Jumhur ulama akad rahn tidak sah dilakukan oleh orang yang berada dalam keadaan
5
terpaksa, anak yang belum baligh, orang gila, dan orang bangkrut. Akad rahn juga tdak
sah dilakukan oleh pihak wali, kecuali ada alasan kondisi darurat demi kebaikan si anak
yang berada dalam perwalian.
b. Syarat marhun bih
Marhun bih adalah tanggungan utang pihak rahin kepada pihak marhun. Syarat-
syaratnya yaitu :
- Marhun bih harus merupakan hak yang wajib diserahkan kepada pemiliknya,
maksudnya marhun bih harus berupa utang yang ditanggung yang wajib dibayar dan
diserahkan olehrahin
- Marhun bih harus berupa utang yang dimungkinkan untuk dibayar dan dipenuhi
darimarhun, karena tujuan menerima gadai adalah untuk mendapatkan jaminan
pembayaran utang. Oleh karena itu jika marhun tidak mampu mengganti
pembayaran utang, maka akad rahn tidak sah.
- Hak yang menjadi marhun bih harus diketahui dengan jelas dan pasti .
c. Syarat marhun
Marhun adalah harta yang ditahan oleh pihak murtahin untuk mendapatkan
pemenuhan atau pembayaran haknya yang menjadi marhun bih. Jika marhun sama
jenisnya dengan marhun bih, maka pelunasan utang dapat langsung diambil dari
marhun. Jika berbeda jenis maka pelunasan dilakukan dengan menjual marhun terlebih
dahulu untuk diambil harganya dan mengembalikan kelebihan harga itu (jika ada)
kepada rahin.
Menurut ulama Hanafiyyah, marhun harus memenuhi syarat sebagai berikut :
- Marhun telah ada saat akad berlangsung, maka tidak ah menggadaikan sesuatu yang
tidak ada ketika akad, seperti menggadaikan buah yang akan dihasilkan oleh
pohonnya tahun ini, karena belum tentu pohon itu akan berbuah.
- Marhun harus bisa dijual dan bernilai.
- Marhun harus berupa harta, maka tidak sah menggadai bangkai.
- Marhun tidak boleh berupa kemanfaatan, contohny tidak sah menggadai
kemanfaatan menempati rumah dalam tempo tertentu. Karena menurut ulama
Hanafiyyah kemanfaatan bukanlah harta, dan selain ulama Hanafiyyah beralasan
6
karena kemanfaatan tidak bisa diserhterimakan pada waktu akad dan tidak memiliki
sifat yang pasti dan tetap.
- Marhun harus diketahui dengan jelas dan pasti
- Marhun harus berstatus milik rahin atau milik orang yang berada dalam
perwalian rahinatau telah mendapat izin dari pemiliknya untuk digadaikan
oleh rahin. Maka, sah seorang ayah menggadaikan harta anak yang berada dalam
perwaliannya. Begitu juga, sah menggadaikan harta orang lain atas izin pemilik
harta tersebut.
- Marhun harus mufarragh dan muhawwaz, maksudnya barang yang digadaikan
tidak melekat dengan barang yang tidak digadaikan. Contohnya, tidak sah
menggadai sebidang tanah saja tanpa mengikutsertakan tanamannya.
Qabdhu (serah terima marhun)
Selain syarat-syarat yang harus dipenuhi pada rukun-rukunnya, akad rahn juga
mempunyai syarat lain yaitu Qabdhu, penyerahterimaan marhun kepada murtahin. Hal
ini didasari oleh bunyi ayat yang artinya maka hendaklah ada berang tanggungan yang
dipegang oleh yang berpiutang(Al-Baqarah : 283). Qabdhu disyaratkan ada untuk
menerapkan tujuan dari gadai itu sendiri yaitu untuk memberikan jaminan
pada murtahin dan kepastian bahwa hutang yang diberikannya padarahin akan dibayar.
Jumhur ulama berpendapat bahwa qabdhu bukanlah syarat sah akad rahn, akan
tetapi syarat berlaku mengikatnya akad rahn. Oleh karena itu akad rahn belum mengikat
kecuali setelah adanya qabdhu, maka sebelum adanya qabdhu rahin masih memiliki
kebebasan unutk membatalkan akad secara sepihak. Namun setelah adanya qabdhu,
akad telah saling mengikat pihak, sehingga pihak yang berakad tidak boleh
membatalkan akad secara sepihak.
Qabdhu baru dianggap sah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
- Qabdhu harus atas izin dari pihak rahin,
- Ketika dilakukan qabdhu, kedua pihak harus memiliki ahliyah.
Qabdhu tidak mesti dilakukan oleh rahin atau murtahin, melainkan boleh juga
dilakukan oleh wakilnya. Kedua belah pihak (rahin dan murtahin) juga boleh
melakukan kesepakatan untuk menitipkan marhun kepada pihak ketiga yang
disebut ‘adl karena mungkin rahin tidak suka jikamarhun berada di
7
tangan murtahin, dan terkadang murtahin sendiri tidak suka marhun berada di
tangannya. ‘Adl adalah pihak ketiga yang dipercaya oleh kedua belah pihak, maka dari
itu dia harus memenuhi syarat sebagai ’adl , yaitu mumayyiz, berakal, tidak boros, dan
dia bukan merupakan seorang yang memiliki bagian harta dari marhun tersebut.
C. Hukum-Hukum Gadai dan Efeknya
Akad rahn ada yang sah dan ada yang tidak sah. Akad rahn yang sah adalah
akad yang memenuhi syarat-syarat akad rahn, sedangkan akad yang tidak sah adalah
akad yang tidak terpenuhi syaratnya. Menurut Hanafiyyah, akad yang tidak sah terbagi
menjadi akad baathil(batal) dan akad fasid (rusak).
Akad yang batal yaitu yang tidak memenuhi salah satu syarat yang berkaitan
dengan asal akad, seperti pihak yang mengadakan akad tidak memiliki ahliyah. Akad
yang fasid yaitu akad ang tidak memenuhi salah satu syarat yang berkaitan dengan sifat
akad, seperti marhun tidakmufarragh dan muhawwaz. Sedangkan menurut jumhur, akad
yang tidak sah hanya satu yaitu akad batal, kad yang tidak terpenuhi syaratnya.
a. Hukum akad rahn yang sah
Berlaku mengikatnya akad rahn adalah hanya sepihak, yaitu hanya
bagi rahin saja, bukan bagi murtahin. Oleh karena itu rahin tidak memiliki hak unutk
membatalkan akad, karena akad rahn adalah jaminan utang. Adapun murtahin, maka ia
memiliki hal untuk membatalkannya kapan saja karen akad rahn dalah unutk
kemashlahatan dan kepentingan dirinya. Akad rahn belum memiliki konsekuensi apa-
apa kecuali dengan adanya qabdhu. Oleh karena itu harga barang yang digadaikan
belum bisa hanya diperuntukkan bagi murtahin saja atau dengan kata lain blum
memiliki hak priorotas terhadap harga barang yang digadaikan itu sebelum
tejadi qabdhu.
Setelah terjadinya akad rahn yang sah, maka akan timbul efek-efek hukum yang
terikat bagi kedua pihak, seperti berikut ;
- Marhun terikat dengan hutang yang ada. Jika barang yang digadaikan sebagai
jaminan hutang, maka seluruh bagian dan satuan dari barang itu terikat dengan
hutang tersebut. Marhun tidak terikat dengan hutang yang tidak dilalui dengan
akad rahn, ia hanya terikat dengan sejumlah utang yang dilalui dengan akad rahn.
8
- Murtahin berhak untuk menahan marhun, akan tetapi tidak berhak untuk
memilikinya.Murtahin hanya berhak terhadap harga barang itu sebanyak nilai
hutang yang diberikannya, jika rahin tidak mampu untuk membayar hutangnya.
- Ulama Hanafiyyah tidak memperbolehkan pihak rahin meminta
kembali marhun untuk dimanfaatkan. Akan tetapi ulama Syafi’iyyah
memperbolehkan hal tersebut.
- Menurut ulama Hanafiyyah, murtahin wajib menjaga marhun seperti menjaga
hartanya sendiri. Jika marhun rusak maka, murtahin bertanggung jawab atas
kerusakan tersenut.
- Manfaat yang dihasilkan dari marhun adalah unutk rahin.
- Menurut Jumhur, seluruh biaya pengurusan dan penjagaan marhun dibebankan
padarahin. Ulama Hanafiyyah berpendapat bahwa biaya penjagaan dibebankan
pada murtahinsedangkan biaya pengurusan dibebankan pada rahin.
- Ulama Syafi’iyyah berpendapat marhun boleh dimanfaatkan oleh rahin selama
tidak merugikan murtahin. Jumhur berpendapat rahin sama sekali tidak boleh
memanfaatkanmarhun.
b. Hukum akad rahn yang tidak sah
Para imam mazhab sepakat bahwa akad rahn yang batal tidak memiliki efek
hukum apa-apa. Oeh karena itu murtahin tidak memiliki hak menahan dan rahin berhak
meminta kembali marhundari tangan murtahin. Apabila murtahin tidak menyerahkan
atau merusak marhuun tanpa menggantiya maka ia dianggap menguasai harta orang lain
secara zalim. Penahanan murtahinterhadap marhun dihukumkan sebagai harta amanat
bukan sebagai barang gadaian.
D. Pertambahan Gadai
Menambah marhun atau marhun bih dalam akad rahn dijelaskan dseperti
berikut.
Menambah marhun adalah memberikan lagi barang gadaian disamping barang
gadaian yang ada dengan utang yang sama. Hal ini hukumnya bolleh menurut Jumhur
Ulama, karena itu merupakan bentuk tambahan penguat jaminan yang merupakan
tujuan inti dari akad rahn. Sedangkan tambahan utang atas marhun yang sama,
9
maksudnya rahin meminjam utang lagi dengan barang gadai yang sama, terdapat
perbedaan pendapat tentang kebolehannya : Imam Hanafi dan Ulama Hanabilah
berpendapat hal tersebut tidak diperbolehkan, karena tambahan seperti itu merupakan
akad rahn baru, yang berarti menggadaikan lagi barang sudah digadaikan. Sementara itu
Imam Malik, Abu Yusuf, Abu Tsur berpendapat hal itu boleh. Karena tambahan
dalam marhun bih berarti menghapus akad rahn yang lama dan mengadakan akad rahn
yang baru dengan jumlah marhun bih yang baru juga.
E. Berakhirnya Akad Gadai
Akad rahn selesai dan berakhir karena beberapa hal, diantaranya :
a. Diserahkannya marhun kepada pemiliknya. Menurut jumhur selain Syafi’iyyah,
jikamarhun diserahkan kepada pemiliknya maka jaminan penguat utang akan
hilang sehingga akad rahn menjadi batal.
b. Terlunasinya seluruh marhun bih.
c. Penjualan marhun secara paksa yang dilakukan oleh rahin atas perintah hakim, atau
yang dilakukn oleh hakim ketika rahin menolak menjual marhun.
Apabila marhun dijual dan utang terlunasi dengan harga penjualan itu,maka akad
rahn telah selesai.
d. Terbebasnya rahin dari utang yang ada wlau dengan cara apapun.
e. Binasanya marhun
f. Marhun ditasharufkan oleh salah satu pihak seperti meminjamkannya, menjualnya
atau menyedekahkannya.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas secara global, dapat dirangkum bahwa Rahn adalah
menjadikan barang yang mempunyai nilai harta menurut pandangan syara’ sebagai
jaminan hutang, hingga orang yang bersangkutan boleh mengambil hutang atau ia bisa
mengambil sebagian (manfaat) barang itu.
Rukun akad rahn yaitu :
a. Rahin (pihak yang menggadai)
b. Murtahin (pihak yang menerima gadai)
c. Marhun (barang yang digadaikan)
d. Marhun bih (tanggungan utang).
Akad rahn terbagi dua yaitu :
a. Akad rahn yang sah, yakni akad rahn yang terpenuhi seluruh rukun dan syaratnya
b. Akad rahn yang tidak sah yaitu akad rahn yang tidak terpenuhi seluruh syaratnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zainuddin, Hukum Gadai Syari'ah, (Jakarta : Sinar Grafika, 2008).
Antonio, Muhammad Syafi’i , Bank Syari'ah, (Jakarta : Gema Insani, 2001).
Az-Zuhaili , Wahbah, Fikih Islam, (Jakarta : Gema Insani, 2011).
Faishal bin Abdul Aziz, Nailul Authar, (Surabaya : PT Bina Ilmu, 2000).
Sabiq, Sayyid, Fikih Sunnah, (Bandung : PT. Alma’arif, 1987).
[1] Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syari'ah, (Jakarta : Sinar Grafika, 2008). Halaman 1.
[2] Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, (Bandung : PT. Alma’arif, 1987). Halaman 150.
[3] Wahbah Az-Zuhaili, Fikih Islam, (Jakarta : Gema Insani, 2011). Halaman 107.
[4] Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syari'ah,... Halaman 2.
[5] Wahbah Az-Zuhaili, Fikih Islam,... Halaman 108.
[6] Faishal bin Abdul Aziz, Nailul Authar, (Surabaya : PT Bina Ilmu, 2000). Halaman
1771.
[7] Wahbah Az-Zuhaili, Fikih Islam,... Halaman 111.
[8] Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari'ah, (Jakarta : Gema Insani, 2001). Halaman
129.
[9] Wahbah Az-Zuhaili, Fikih Islam,... Halaman 112-138.

More Related Content

What's hot

Makalah maqamat dan ahwal
Makalah maqamat dan ahwalMakalah maqamat dan ahwal
Makalah maqamat dan ahwaljuniska efendi
 
Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4
Uli Rahmawati
 
Makalah ushul fiqh (qiyas)
Makalah ushul fiqh (qiyas)Makalah ushul fiqh (qiyas)
Makalah ushul fiqh (qiyas)
Mawadah Warohmah
 
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUNSEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
Miftah Iqtishoduna
 
Presentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiPresentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiMarhamah Saleh
 
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Abulkhair Abdullah
 
Materi Fiqih "Sedekah, Hibah dan Hadiah"
Materi Fiqih "Sedekah, Hibah dan Hadiah"Materi Fiqih "Sedekah, Hibah dan Hadiah"
Materi Fiqih "Sedekah, Hibah dan Hadiah"
Arza Mukhib
 
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
fissilmikaffah1
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
Amalia Damayanti
 
Hadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan DiroyahHadist Riwayah dan Diroyah
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuPPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
Ibanez Sofadella
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Rohman Efendi
 
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
fissilmikaffah1
 
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiPresentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiMarhamah Saleh
 
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafiTasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Halimatus Sa'diyah
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
arfian kurniawan
 
Sistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariahSistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariah
Akadusyifa .
 
Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah Akad Wadhiah dan Ariyah

What's hot (20)

Makalah maqamat dan ahwal
Makalah maqamat dan ahwalMakalah maqamat dan ahwal
Makalah maqamat dan ahwal
 
Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4Makalah zakat kelompok 4
Makalah zakat kelompok 4
 
Makalah ushul fiqh (qiyas)
Makalah ushul fiqh (qiyas)Makalah ushul fiqh (qiyas)
Makalah ushul fiqh (qiyas)
 
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUNSEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
 
Presentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiPresentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh Poligami
 
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
 
Materi Fiqih "Sedekah, Hibah dan Hadiah"
Materi Fiqih "Sedekah, Hibah dan Hadiah"Materi Fiqih "Sedekah, Hibah dan Hadiah"
Materi Fiqih "Sedekah, Hibah dan Hadiah"
 
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
01 URGENSI FIQIH MUAMALAH
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
 
Hadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan DiroyahHadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan Diroyah
 
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuPPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
 
Pegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah pptPegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah ppt
 
Presentasi Fiqh Zakat
Presentasi Fiqh ZakatPresentasi Fiqh Zakat
Presentasi Fiqh Zakat
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
 
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiPresentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
 
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafiTasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
Tasawuf akhlaki, amaly dan falsafi
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Sistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariahSistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariah
 
Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah
 

Viewers also liked

Kliping penyakit sistem pernafasan 2
Kliping penyakit sistem pernafasan 2Kliping penyakit sistem pernafasan 2
Kliping penyakit sistem pernafasan 2
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Kliping penyakit sistem pernafasan
Kliping penyakit sistem pernafasanKliping penyakit sistem pernafasan
Kliping penyakit sistem pernafasan
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Kadinkesprov permasalahan difteri jatim
Kadinkesprov   permasalahan difteri jatimKadinkesprov   permasalahan difteri jatim
Kadinkesprov permasalahan difteri jatimUays Hasyim Full
 
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsiFungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi
ksaaann
 
Makalah procedure text dan report text v.6
Makalah procedure text dan report text v.6Makalah procedure text dan report text v.6
Makalah procedure text dan report text v.6
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia 2
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia 2Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia 2
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia 2
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasanMacam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusiaKelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah procedure text dan report text v.2
Makalah procedure text dan report text v.2Makalah procedure text dan report text v.2
Makalah procedure text dan report text v.2
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah procedure text dan report text
Makalah procedure text dan report textMakalah procedure text dan report text
Makalah procedure text dan report text
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupanMakalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah procedure text dan report text v.3
Makalah procedure text dan report text v.3Makalah procedure text dan report text v.3
Makalah procedure text dan report text v.3
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...
Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...
Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara
Makalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegaraMakalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara
Makalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Karya tulis ilmiah tentang pengaruh dan dampak globalisasi terhadap kehidupan...
Karya tulis ilmiah tentang pengaruh dan dampak globalisasi terhadap kehidupan...Karya tulis ilmiah tentang pengaruh dan dampak globalisasi terhadap kehidupan...
Karya tulis ilmiah tentang pengaruh dan dampak globalisasi terhadap kehidupan...
sittyfatma
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
SlideShare
 

Viewers also liked (20)

Kliping penyakit sistem pernafasan 2
Kliping penyakit sistem pernafasan 2Kliping penyakit sistem pernafasan 2
Kliping penyakit sistem pernafasan 2
 
Kliping penyakit sistem pernafasan
Kliping penyakit sistem pernafasanKliping penyakit sistem pernafasan
Kliping penyakit sistem pernafasan
 
Kadinkesprov permasalahan difteri jatim
Kadinkesprov   permasalahan difteri jatimKadinkesprov   permasalahan difteri jatim
Kadinkesprov permasalahan difteri jatim
 
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsiFungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi
 
Makalah procedure text dan report text v.6
Makalah procedure text dan report text v.6Makalah procedure text dan report text v.6
Makalah procedure text dan report text v.6
 
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
 
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
 
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
 
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia 2
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia 2Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia 2
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia 2
 
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasanMacam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan
 
Makalah pegadaian
Makalah pegadaianMakalah pegadaian
Makalah pegadaian
 
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusiaKelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
 
Makalah procedure text dan report text v.2
Makalah procedure text dan report text v.2Makalah procedure text dan report text v.2
Makalah procedure text dan report text v.2
 
Makalah procedure text dan report text
Makalah procedure text dan report textMakalah procedure text dan report text
Makalah procedure text dan report text
 
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupanMakalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan
 
Makalah procedure text dan report text v.3
Makalah procedure text dan report text v.3Makalah procedure text dan report text v.3
Makalah procedure text dan report text v.3
 
Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...
Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...
Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...
 
Makalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara
Makalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegaraMakalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara
Makalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara
 
Karya tulis ilmiah tentang pengaruh dan dampak globalisasi terhadap kehidupan...
Karya tulis ilmiah tentang pengaruh dan dampak globalisasi terhadap kehidupan...Karya tulis ilmiah tentang pengaruh dan dampak globalisasi terhadap kehidupan...
Karya tulis ilmiah tentang pengaruh dan dampak globalisasi terhadap kehidupan...
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
 

Similar to Makalah tentang ar rahn

Ar rahn
Ar rahnAr rahn
Ar rahn
Erizal Dsn
 
Power Point Mu'amalah Hasil Download
Power Point Mu'amalah Hasil DownloadPower Point Mu'amalah Hasil Download
Power Point Mu'amalah Hasil DownloadLin Hidayati
 
Kafalah , rahn, wakalah
Kafalah , rahn, wakalahKafalah , rahn, wakalah
Kafalah , rahn, wakalah
ansyori ajid
 
Qardh dalam islam
Qardh dalam islamQardh dalam islam
Qardh dalam islam
Afriyan Faisal
 
Ijarah (Sewa)
Ijarah (Sewa)Ijarah (Sewa)
Ijarah (Sewa)
ErsaLailatul
 
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)Marhamah Saleh
 
Ketentuan Wakaf dan Waris
Ketentuan Wakaf dan WarisKetentuan Wakaf dan Waris
Ketentuan Wakaf dan Waris
tmbaitussalam junwangi
 
Makalah kelompok 2 kelas c
Makalah kelompok 2 kelas cMakalah kelompok 2 kelas c
Makalah kelompok 2 kelas c
khoirul rojiin
 
RIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptx
RIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptxRIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptx
RIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptx
MikaMee
 
PPT KEL 9 RAHN (GADAI).pdf
PPT KEL 9 RAHN (GADAI).pdfPPT KEL 9 RAHN (GADAI).pdf
PPT KEL 9 RAHN (GADAI).pdf
AdnanRosadiElzyn
 
Kel.9 al wakalah
Kel.9 al wakalahKel.9 al wakalah
Kel.9 al wakalahMulyanah
 
KELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptx
KELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptxKELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptx
KELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptx
BUKUKU2
 
wakalah kafalah hawalah
wakalah kafalah hawalahwakalah kafalah hawalah
wakalah kafalah hawalahMarhamah Saleh
 
transaksi dan akad dalam bank syariah
transaksi dan akad dalam bank syariahtransaksi dan akad dalam bank syariah
transaksi dan akad dalam bank syariah
khanif1234
 
AKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
AKAD DALAM ISLAM NEW.pptAKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
AKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
DahrulImanManurung
 
AKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
AKAD DALAM ISLAM NEW.pptAKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
AKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
RefkyFielnanda1
 

Similar to Makalah tentang ar rahn (20)

Makalah pegadaian
Makalah pegadaianMakalah pegadaian
Makalah pegadaian
 
Ar rahn
Ar rahnAr rahn
Ar rahn
 
Power Point Mu'amalah Hasil Download
Power Point Mu'amalah Hasil DownloadPower Point Mu'amalah Hasil Download
Power Point Mu'amalah Hasil Download
 
Gadai
GadaiGadai
Gadai
 
Kafalah , rahn, wakalah
Kafalah , rahn, wakalahKafalah , rahn, wakalah
Kafalah , rahn, wakalah
 
Qardh dalam islam
Qardh dalam islamQardh dalam islam
Qardh dalam islam
 
Ijarah (Sewa)
Ijarah (Sewa)Ijarah (Sewa)
Ijarah (Sewa)
 
Fiqih praktis hutang
Fiqih praktis hutangFiqih praktis hutang
Fiqih praktis hutang
 
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
 
Ketentuan Wakaf dan Waris
Ketentuan Wakaf dan WarisKetentuan Wakaf dan Waris
Ketentuan Wakaf dan Waris
 
Makalah kelompok 2 kelas c
Makalah kelompok 2 kelas cMakalah kelompok 2 kelas c
Makalah kelompok 2 kelas c
 
RIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptx
RIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptxRIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptx
RIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptx
 
PPT KEL 9 RAHN (GADAI).pdf
PPT KEL 9 RAHN (GADAI).pdfPPT KEL 9 RAHN (GADAI).pdf
PPT KEL 9 RAHN (GADAI).pdf
 
Kel.9 al wakalah
Kel.9 al wakalahKel.9 al wakalah
Kel.9 al wakalah
 
KELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptx
KELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptxKELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptx
KELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptx
 
Qardh dan Ariyah
Qardh dan AriyahQardh dan Ariyah
Qardh dan Ariyah
 
wakalah kafalah hawalah
wakalah kafalah hawalahwakalah kafalah hawalah
wakalah kafalah hawalah
 
transaksi dan akad dalam bank syariah
transaksi dan akad dalam bank syariahtransaksi dan akad dalam bank syariah
transaksi dan akad dalam bank syariah
 
AKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
AKAD DALAM ISLAM NEW.pptAKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
AKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
 
AKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
AKAD DALAM ISLAM NEW.pptAKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
AKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
 

More from Photo Setudio Planet solo grand mall

Gambar komponen computer
Gambar komponen computerGambar komponen computer
Gambar komponen computer
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah procedure text dan report text v.5
Makalah procedure text dan report text v.5Makalah procedure text dan report text v.5
Makalah procedure text dan report text v.5
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah procedure text dan report text v.4
Makalah procedure text dan report text v.4Makalah procedure text dan report text v.4
Makalah procedure text dan report text v.4
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah peran polisi sebagai penegak hukum
Makalah peran polisi sebagai penegak hukumMakalah peran polisi sebagai penegak hukum
Makalah peran polisi sebagai penegak hukum
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah budidaya tanaman pala
Makalah budidaya tanaman palaMakalah budidaya tanaman pala
Makalah budidaya tanaman pala
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Upaya mengisi kemerdekaan
Upaya mengisi kemerdekaanUpaya mengisi kemerdekaan
Upaya mengisi kemerdekaan
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Cara membuat akun email yahoo
Cara membuat akun email yahooCara membuat akun email yahoo
Cara membuat akun email yahoo
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Nama icon dan fungsi ms word yang sering digunakan
Nama icon dan fungsi ms word yang sering digunakanNama icon dan fungsi ms word yang sering digunakan
Nama icon dan fungsi ms word yang sering digunakan
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Iman kepada allh swt
Iman kepada allh swtIman kepada allh swt
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaanMakalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaan
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikanMakalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikan
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah keteladanan rasulullah saw periode mekah
Makalah keteladanan rasulullah saw periode mekahMakalah keteladanan rasulullah saw periode mekah
Makalah keteladanan rasulullah saw periode mekah
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadiMakalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negaraMakalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakatMakalah persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah budidaya ikan lele
Makalah budidaya ikan leleMakalah budidaya ikan lele
Makalah budidaya ikan lele
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah budidaya ikan nila
Makalah budidaya ikan nilaMakalah budidaya ikan nila
Makalah budidaya ikan nila
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah minyak bumi dan gas alam 5
Makalah minyak bumi dan gas alam 5Makalah minyak bumi dan gas alam 5
Makalah minyak bumi dan gas alam 5
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah minyak bumi dan gas alam 4
Makalah minyak bumi dan gas alam 4Makalah minyak bumi dan gas alam 4
Makalah minyak bumi dan gas alam 4
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah minyak bumi dan gas alam
Makalah minyak bumi dan gas alamMakalah minyak bumi dan gas alam
Makalah minyak bumi dan gas alam
Photo Setudio Planet solo grand mall
 

More from Photo Setudio Planet solo grand mall (20)

Gambar komponen computer
Gambar komponen computerGambar komponen computer
Gambar komponen computer
 
Makalah procedure text dan report text v.5
Makalah procedure text dan report text v.5Makalah procedure text dan report text v.5
Makalah procedure text dan report text v.5
 
Makalah procedure text dan report text v.4
Makalah procedure text dan report text v.4Makalah procedure text dan report text v.4
Makalah procedure text dan report text v.4
 
Makalah peran polisi sebagai penegak hukum
Makalah peran polisi sebagai penegak hukumMakalah peran polisi sebagai penegak hukum
Makalah peran polisi sebagai penegak hukum
 
Makalah budidaya tanaman pala
Makalah budidaya tanaman palaMakalah budidaya tanaman pala
Makalah budidaya tanaman pala
 
Upaya mengisi kemerdekaan
Upaya mengisi kemerdekaanUpaya mengisi kemerdekaan
Upaya mengisi kemerdekaan
 
Cara membuat akun email yahoo
Cara membuat akun email yahooCara membuat akun email yahoo
Cara membuat akun email yahoo
 
Nama icon dan fungsi ms word yang sering digunakan
Nama icon dan fungsi ms word yang sering digunakanNama icon dan fungsi ms word yang sering digunakan
Nama icon dan fungsi ms word yang sering digunakan
 
Iman kepada allh swt
Iman kepada allh swtIman kepada allh swt
Iman kepada allh swt
 
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaanMakalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaan
 
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikanMakalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikan
 
Makalah keteladanan rasulullah saw periode mekah
Makalah keteladanan rasulullah saw periode mekahMakalah keteladanan rasulullah saw periode mekah
Makalah keteladanan rasulullah saw periode mekah
 
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadiMakalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
 
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negaraMakalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
 
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakatMakalah persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat
 
Makalah budidaya ikan lele
Makalah budidaya ikan leleMakalah budidaya ikan lele
Makalah budidaya ikan lele
 
Makalah budidaya ikan nila
Makalah budidaya ikan nilaMakalah budidaya ikan nila
Makalah budidaya ikan nila
 
Makalah minyak bumi dan gas alam 5
Makalah minyak bumi dan gas alam 5Makalah minyak bumi dan gas alam 5
Makalah minyak bumi dan gas alam 5
 
Makalah minyak bumi dan gas alam 4
Makalah minyak bumi dan gas alam 4Makalah minyak bumi dan gas alam 4
Makalah minyak bumi dan gas alam 4
 
Makalah minyak bumi dan gas alam
Makalah minyak bumi dan gas alamMakalah minyak bumi dan gas alam
Makalah minyak bumi dan gas alam
 

Recently uploaded

Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 

Recently uploaded (20)

Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 

Makalah tentang ar rahn

  • 1. i MAKALAH AR-RAHN Disusun Oleh: SAIFUDIN NIM. ......................... SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM STAI AL-MA’ARIF BARADATU WAY KANAN – LAMPUNG
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat limpahan rahmat, taufiq dan hidayahNya kami mampu menyelesaikan tugas Makalah ini. Kami berharap tugas yang kami selesaikan ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun bagi pembacanya. Agar dapat memahami betapa pentingnya ilmu pendidikan di dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana kita ketahui di zaman modern ini semua manusia dituntut untuk mengenyang pendidikan baik di kota maupun di desa. Kita dituntut untuk menempuh pendidikan hingga tahap yang tinggi. Supaya kita menjadi tenaga pengajar yang professional. Penyusun menyadari bayak kekurangan dalam menyelesaikan tugas ini. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak supaya kami bisa lebih baik dan memperbaiki kekuarangan kami. Baradatu, November 2015 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................i KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii DAFTAR ISI ............................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................2 A. Pengertian dan Dasar Hukum ..............................................................................2 B. Rukun dan Syarat ................................................................................................4 C. Hukum-hukum Gadai dan Efeknya .....................................................................7 D. Pertambahan Gadai ..............................................................................................8 E. Berakhirnya Akad Gadai ......................................................................................9 BAB III PENUTUP ..................................................................................................10 Kesimpulan ..............................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN Islam sebagai agam yang universal, mengatur seluruh kegiatan manusia. Dalam kehidupan perekonomian, Islam bahkan mengaturnya dengan sebuah sistem yang sekarang disebut dengan sistem ekonmi syari'ah. Dalam sistem ekonomi syari'ah, setiap akad yang terbentuk seperti jual beli, sewa, mudharabah, hawalah, wakalah, harus selaras dengan hukum Islam. Sebagaimana yang dipelajari dalam ilmu ushul fiqh bahwa hukum dasar dalam mu’amalah adalah mubah, maka setiap kegiatan muamalah boleh dilakukan dan dikembangkan umat Islam, selama tidak ada pelarangan tentang hal itu, seperti munculnya praktik riba, atau gharar. Sebagaimana setiap akad yang harus memenuhi rukun dan syaratnya masing- masing, akad rahn (gadai) juga harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan dalam syari'ah Islam. Gadai dalam Islam bertujuan untuk memberikan keamanan bagi pemberi hutang agar ia dapat tenang dan tak khawatir bahwa hutangnya tidak akan dilunasi. Akan tetapi sikap saling percaya dan amanah bagi kedua pihak yang berakad itu lebih penting agar terbentuk ukhuwah Islamiyyah yang terjaga kokoh dalam tubuh umat Islam. Berikut ini akan dijelaskan mengenai seluk beluk akad rahn, mulai dari pengertian, syarat dan rukunnya, manfaatnya, hukum-hukum yang ditimbulkannya, sampai hal-hal yang mengakhiri akad rahn.
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Dasar Hukum Transaksi hukum gadai dalam fikih Islam disebut ar-rahn. Ar-rahn adalah suatu jenis perjanjian untuk menahan suatu barang sebagai tanggungan hutang. Pengertian ar- rahn dalam bahasa Arab adalah ats-tsubut wa ad-dawam yang berarti tetap dan kekal. Pengertian tetap dan kekal yang dimaksud merupakan makna yang tercakup dalam kata al-habsu yang berarti menahan. Kata ini merupakan makna yang bersifat materiil. Karena itu secara bahasa kata ar-rahn berarti “menjadikan suatu barang yang bersifat materi sebagai pengikat uang”.[1] Adapun menurut pengertian syara’ adalah : menjadikan barang yang mempunyai nilai harta menurut pandangan syara’ sebagai jaminan hutang, hingga orang yang bersangkutan boleh mengambil hutang atau ia bisa mengambil sebagian (manfaat) barang itu.[2] Ulama Syafi’iyyah mendefinisikan akad ar-rahn seperti berikut : menjadikan barang sebagai jaminan utang yang barang itu digunakan untuk membayar utang tersebut ketika pihak yang berutang tidak bisa membayar utang tersebut. Ulama Hanabilah mendefinisikan ar-rahn seperti berikut : harta yang dijadikan sebagai jaminan utang ketika pihak yang menanggung utang tidak bisa melunasinya, maka utang tersebut dibayar dengan menggunakan harga hasil penjualan harta yang dijadikan jaminan tersebut. Ulama Malikiyah mendefinisikannya sebagai berikut : sesuatu yang berbentuk harta dan mempunyai nilai yang diambil dari pemiliknya untuk dijadikan jaminan utang yang keberadaannya sudah positif dan mengikat.[3] Dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata pasal 1150, gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak, yaitu barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh orang yang mempunyai utang atau orang lain atas nama orang yang mempunyai utang. Karena itu barang gadaian dalam hukum perundangan disebut sebagai barang jaminan, atau agunan atau rungguhan.[4]
  • 6. 3 Kesemua pengertian yang tersebut diatas pada intinya sama, akan tetapi ada beberapa perbedaan yang disebabkan oleh syarat-syarat akad ar-rahn yang berbeda yang dipahami oleh masing-masing definitor yang pada subbab selanjutnya akan dibahas perbedaan pendapat tersebut. Adapun dasar hukum disyariatkannya akad gadai dalam Islam didasari dari Al- Quran surah Al-Baqarah : 283, Artinya : Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang).... Ulama sepakat bahwa ar-rahn hukumnya boleh, baik ketika berada dalam perjalan maupun ketika menetap. Karena sunnah menjelaskan tentang pensyariatan ar- rahn secara mutlak, baik ketika sedang di tengah perjalanan maupun ketika sedang menetap. Penyebutan as-safar pada ayat di atas hanya berdasarkan kebiasaan yang lumrah berlaku saja, bukan merupakan syarat. Karena pada masa dahulu, biasanya di tengah perjalan, sulit untuk menemukan juru tulis.[5] Adapun dalil dari hadits yaitu[6] : َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬َ‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ٍ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ي‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ا‬ً‫ع‬ ْ‫ر‬ِ‫د‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫َن‬‫ه‬ َ‫ر‬ : َ‫ال‬َ‫ق‬ ٍ‫َس‬‫ن‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬‫دو‬ ‫اهمد‬ ‫(رواه‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ ِ‫ِل‬ ‫ا‬ ً‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫َع‬‫ش‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫ا‬ )‫ماجه‬ ‫ابن‬ ‫و‬ ‫النسائي‬ ‫و‬ ‫البخاري‬ Artinya : Dari Anas, ia berkat, Nabi SAW pernah menggadaian sebuah baju besi kepada seorang Yahudi di Madinah dan Nnabi SAW mengambil gandum dari si Yahudi itu untuk keluarganya. (HR. Ahmad, Bukhari, Nasa’i dan Ibnu Majah). Dari dalil-dalil yang didapatkan, ulama sepakat hukum ar-rahn adalah boleh (jaiz), tidak wajib. Karena ar-rahn adalah jaminan utang, oleh karena itu tidak wajib. Adapun bunyi ayatfarihaanum maqbuudhah (maka hendaklah ada barang tanggungan
  • 7. 4 yang dipegang), perintah tersebut bersifat irsyad ( pengarahan kepada yang lebih baik) bagi kaum mukminin, bukan perintah yang wajib. Hal ini berdasarkan bunyi ayat setelahnya yang artinya akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya). Juga karena di dalam ayat ini Allah memerintahkan adanya ar-rahn ketika tidak menemukan seorang juru tulis. Karena menuliskan dan mendokumntasikan utang hukumya tidak wajib, maka begitu juga solusi pengganti penulisan, hukumnya juga tidak wajib.[7] Rahn dalam syariat memiliki beberapa manfaat, yaitu[8] : - Menjaga kemungkinan rahin untuk lalai atau bermain-main dengan hutangnya - Memberikan kemanan bagi murtahin. B. Rukun dan Syarat Sebagaimana akad jual beli memiliki rukun dan syarat, maka ar-rahn juga memiliki rukun dan syarat yang harus dipenuhi agar akad ar-rahn sah dan mengikat bagi pihak-pihak yang melakukan akad. Adapun rukun ar-rahn yaitu : a. Rahin (pihak yang menggadai) b. Murtahin (pihak yang menerima gadai) c. Marhun (barang yang digadaikan) d. Marhun bih (tanggungan utang) Sedangkan menurut ulama Hanafiyyah, rukun ar-rahn adalah ijab dari rahin dan qabul darimurtahin, tetapi akad ar-rahn belum sempurna dan belum berlaku mengikat kecuali setelah adanya al-qabdhu (serah terima barang yang digadaikan). Adapun syarat-syarat akad rahn sebagai berikut[9] : a. Syarat ‘aqid (rahin dan murtahin) Pihak yang berakad mestilah memenuhi syarat agar akad rahn yang dilakukan berlaku sah dan mengikat, adapun syaratnya yaitu ahliyah yakni memiliki kelayakan, kepatutan dan kompetensi untuk melakukan akad. Para pihak harus berakal dan mumayyiz. Namun tidak syaratkan baligh, selama ia mumayyiz. Jadi anak yang belum baligh sah melakukan akad rahn, namun statusnya digantungkan kepada persetujuan dan pengesahan pihak wali. Pendapat ini menurut ulama Hanafiyyah. Adapun menurut Jumhur ulama akad rahn tidak sah dilakukan oleh orang yang berada dalam keadaan
  • 8. 5 terpaksa, anak yang belum baligh, orang gila, dan orang bangkrut. Akad rahn juga tdak sah dilakukan oleh pihak wali, kecuali ada alasan kondisi darurat demi kebaikan si anak yang berada dalam perwalian. b. Syarat marhun bih Marhun bih adalah tanggungan utang pihak rahin kepada pihak marhun. Syarat- syaratnya yaitu : - Marhun bih harus merupakan hak yang wajib diserahkan kepada pemiliknya, maksudnya marhun bih harus berupa utang yang ditanggung yang wajib dibayar dan diserahkan olehrahin - Marhun bih harus berupa utang yang dimungkinkan untuk dibayar dan dipenuhi darimarhun, karena tujuan menerima gadai adalah untuk mendapatkan jaminan pembayaran utang. Oleh karena itu jika marhun tidak mampu mengganti pembayaran utang, maka akad rahn tidak sah. - Hak yang menjadi marhun bih harus diketahui dengan jelas dan pasti . c. Syarat marhun Marhun adalah harta yang ditahan oleh pihak murtahin untuk mendapatkan pemenuhan atau pembayaran haknya yang menjadi marhun bih. Jika marhun sama jenisnya dengan marhun bih, maka pelunasan utang dapat langsung diambil dari marhun. Jika berbeda jenis maka pelunasan dilakukan dengan menjual marhun terlebih dahulu untuk diambil harganya dan mengembalikan kelebihan harga itu (jika ada) kepada rahin. Menurut ulama Hanafiyyah, marhun harus memenuhi syarat sebagai berikut : - Marhun telah ada saat akad berlangsung, maka tidak ah menggadaikan sesuatu yang tidak ada ketika akad, seperti menggadaikan buah yang akan dihasilkan oleh pohonnya tahun ini, karena belum tentu pohon itu akan berbuah. - Marhun harus bisa dijual dan bernilai. - Marhun harus berupa harta, maka tidak sah menggadai bangkai. - Marhun tidak boleh berupa kemanfaatan, contohny tidak sah menggadai kemanfaatan menempati rumah dalam tempo tertentu. Karena menurut ulama Hanafiyyah kemanfaatan bukanlah harta, dan selain ulama Hanafiyyah beralasan
  • 9. 6 karena kemanfaatan tidak bisa diserhterimakan pada waktu akad dan tidak memiliki sifat yang pasti dan tetap. - Marhun harus diketahui dengan jelas dan pasti - Marhun harus berstatus milik rahin atau milik orang yang berada dalam perwalian rahinatau telah mendapat izin dari pemiliknya untuk digadaikan oleh rahin. Maka, sah seorang ayah menggadaikan harta anak yang berada dalam perwaliannya. Begitu juga, sah menggadaikan harta orang lain atas izin pemilik harta tersebut. - Marhun harus mufarragh dan muhawwaz, maksudnya barang yang digadaikan tidak melekat dengan barang yang tidak digadaikan. Contohnya, tidak sah menggadai sebidang tanah saja tanpa mengikutsertakan tanamannya. Qabdhu (serah terima marhun) Selain syarat-syarat yang harus dipenuhi pada rukun-rukunnya, akad rahn juga mempunyai syarat lain yaitu Qabdhu, penyerahterimaan marhun kepada murtahin. Hal ini didasari oleh bunyi ayat yang artinya maka hendaklah ada berang tanggungan yang dipegang oleh yang berpiutang(Al-Baqarah : 283). Qabdhu disyaratkan ada untuk menerapkan tujuan dari gadai itu sendiri yaitu untuk memberikan jaminan pada murtahin dan kepastian bahwa hutang yang diberikannya padarahin akan dibayar. Jumhur ulama berpendapat bahwa qabdhu bukanlah syarat sah akad rahn, akan tetapi syarat berlaku mengikatnya akad rahn. Oleh karena itu akad rahn belum mengikat kecuali setelah adanya qabdhu, maka sebelum adanya qabdhu rahin masih memiliki kebebasan unutk membatalkan akad secara sepihak. Namun setelah adanya qabdhu, akad telah saling mengikat pihak, sehingga pihak yang berakad tidak boleh membatalkan akad secara sepihak. Qabdhu baru dianggap sah jika memenuhi syarat sebagai berikut : - Qabdhu harus atas izin dari pihak rahin, - Ketika dilakukan qabdhu, kedua pihak harus memiliki ahliyah. Qabdhu tidak mesti dilakukan oleh rahin atau murtahin, melainkan boleh juga dilakukan oleh wakilnya. Kedua belah pihak (rahin dan murtahin) juga boleh melakukan kesepakatan untuk menitipkan marhun kepada pihak ketiga yang disebut ‘adl karena mungkin rahin tidak suka jikamarhun berada di
  • 10. 7 tangan murtahin, dan terkadang murtahin sendiri tidak suka marhun berada di tangannya. ‘Adl adalah pihak ketiga yang dipercaya oleh kedua belah pihak, maka dari itu dia harus memenuhi syarat sebagai ’adl , yaitu mumayyiz, berakal, tidak boros, dan dia bukan merupakan seorang yang memiliki bagian harta dari marhun tersebut. C. Hukum-Hukum Gadai dan Efeknya Akad rahn ada yang sah dan ada yang tidak sah. Akad rahn yang sah adalah akad yang memenuhi syarat-syarat akad rahn, sedangkan akad yang tidak sah adalah akad yang tidak terpenuhi syaratnya. Menurut Hanafiyyah, akad yang tidak sah terbagi menjadi akad baathil(batal) dan akad fasid (rusak). Akad yang batal yaitu yang tidak memenuhi salah satu syarat yang berkaitan dengan asal akad, seperti pihak yang mengadakan akad tidak memiliki ahliyah. Akad yang fasid yaitu akad ang tidak memenuhi salah satu syarat yang berkaitan dengan sifat akad, seperti marhun tidakmufarragh dan muhawwaz. Sedangkan menurut jumhur, akad yang tidak sah hanya satu yaitu akad batal, kad yang tidak terpenuhi syaratnya. a. Hukum akad rahn yang sah Berlaku mengikatnya akad rahn adalah hanya sepihak, yaitu hanya bagi rahin saja, bukan bagi murtahin. Oleh karena itu rahin tidak memiliki hak unutk membatalkan akad, karena akad rahn adalah jaminan utang. Adapun murtahin, maka ia memiliki hal untuk membatalkannya kapan saja karen akad rahn dalah unutk kemashlahatan dan kepentingan dirinya. Akad rahn belum memiliki konsekuensi apa- apa kecuali dengan adanya qabdhu. Oleh karena itu harga barang yang digadaikan belum bisa hanya diperuntukkan bagi murtahin saja atau dengan kata lain blum memiliki hak priorotas terhadap harga barang yang digadaikan itu sebelum tejadi qabdhu. Setelah terjadinya akad rahn yang sah, maka akan timbul efek-efek hukum yang terikat bagi kedua pihak, seperti berikut ; - Marhun terikat dengan hutang yang ada. Jika barang yang digadaikan sebagai jaminan hutang, maka seluruh bagian dan satuan dari barang itu terikat dengan hutang tersebut. Marhun tidak terikat dengan hutang yang tidak dilalui dengan akad rahn, ia hanya terikat dengan sejumlah utang yang dilalui dengan akad rahn.
  • 11. 8 - Murtahin berhak untuk menahan marhun, akan tetapi tidak berhak untuk memilikinya.Murtahin hanya berhak terhadap harga barang itu sebanyak nilai hutang yang diberikannya, jika rahin tidak mampu untuk membayar hutangnya. - Ulama Hanafiyyah tidak memperbolehkan pihak rahin meminta kembali marhun untuk dimanfaatkan. Akan tetapi ulama Syafi’iyyah memperbolehkan hal tersebut. - Menurut ulama Hanafiyyah, murtahin wajib menjaga marhun seperti menjaga hartanya sendiri. Jika marhun rusak maka, murtahin bertanggung jawab atas kerusakan tersenut. - Manfaat yang dihasilkan dari marhun adalah unutk rahin. - Menurut Jumhur, seluruh biaya pengurusan dan penjagaan marhun dibebankan padarahin. Ulama Hanafiyyah berpendapat bahwa biaya penjagaan dibebankan pada murtahinsedangkan biaya pengurusan dibebankan pada rahin. - Ulama Syafi’iyyah berpendapat marhun boleh dimanfaatkan oleh rahin selama tidak merugikan murtahin. Jumhur berpendapat rahin sama sekali tidak boleh memanfaatkanmarhun. b. Hukum akad rahn yang tidak sah Para imam mazhab sepakat bahwa akad rahn yang batal tidak memiliki efek hukum apa-apa. Oeh karena itu murtahin tidak memiliki hak menahan dan rahin berhak meminta kembali marhundari tangan murtahin. Apabila murtahin tidak menyerahkan atau merusak marhuun tanpa menggantiya maka ia dianggap menguasai harta orang lain secara zalim. Penahanan murtahinterhadap marhun dihukumkan sebagai harta amanat bukan sebagai barang gadaian. D. Pertambahan Gadai Menambah marhun atau marhun bih dalam akad rahn dijelaskan dseperti berikut. Menambah marhun adalah memberikan lagi barang gadaian disamping barang gadaian yang ada dengan utang yang sama. Hal ini hukumnya bolleh menurut Jumhur Ulama, karena itu merupakan bentuk tambahan penguat jaminan yang merupakan tujuan inti dari akad rahn. Sedangkan tambahan utang atas marhun yang sama,
  • 12. 9 maksudnya rahin meminjam utang lagi dengan barang gadai yang sama, terdapat perbedaan pendapat tentang kebolehannya : Imam Hanafi dan Ulama Hanabilah berpendapat hal tersebut tidak diperbolehkan, karena tambahan seperti itu merupakan akad rahn baru, yang berarti menggadaikan lagi barang sudah digadaikan. Sementara itu Imam Malik, Abu Yusuf, Abu Tsur berpendapat hal itu boleh. Karena tambahan dalam marhun bih berarti menghapus akad rahn yang lama dan mengadakan akad rahn yang baru dengan jumlah marhun bih yang baru juga. E. Berakhirnya Akad Gadai Akad rahn selesai dan berakhir karena beberapa hal, diantaranya : a. Diserahkannya marhun kepada pemiliknya. Menurut jumhur selain Syafi’iyyah, jikamarhun diserahkan kepada pemiliknya maka jaminan penguat utang akan hilang sehingga akad rahn menjadi batal. b. Terlunasinya seluruh marhun bih. c. Penjualan marhun secara paksa yang dilakukan oleh rahin atas perintah hakim, atau yang dilakukn oleh hakim ketika rahin menolak menjual marhun. Apabila marhun dijual dan utang terlunasi dengan harga penjualan itu,maka akad rahn telah selesai. d. Terbebasnya rahin dari utang yang ada wlau dengan cara apapun. e. Binasanya marhun f. Marhun ditasharufkan oleh salah satu pihak seperti meminjamkannya, menjualnya atau menyedekahkannya.
  • 13. 10 BAB III PENUTUP Kesimpulan Dari penjelasan di atas secara global, dapat dirangkum bahwa Rahn adalah menjadikan barang yang mempunyai nilai harta menurut pandangan syara’ sebagai jaminan hutang, hingga orang yang bersangkutan boleh mengambil hutang atau ia bisa mengambil sebagian (manfaat) barang itu. Rukun akad rahn yaitu : a. Rahin (pihak yang menggadai) b. Murtahin (pihak yang menerima gadai) c. Marhun (barang yang digadaikan) d. Marhun bih (tanggungan utang). Akad rahn terbagi dua yaitu : a. Akad rahn yang sah, yakni akad rahn yang terpenuhi seluruh rukun dan syaratnya b. Akad rahn yang tidak sah yaitu akad rahn yang tidak terpenuhi seluruh syaratnya.
  • 14. 11 DAFTAR PUSTAKA Ali, Zainuddin, Hukum Gadai Syari'ah, (Jakarta : Sinar Grafika, 2008). Antonio, Muhammad Syafi’i , Bank Syari'ah, (Jakarta : Gema Insani, 2001). Az-Zuhaili , Wahbah, Fikih Islam, (Jakarta : Gema Insani, 2011). Faishal bin Abdul Aziz, Nailul Authar, (Surabaya : PT Bina Ilmu, 2000). Sabiq, Sayyid, Fikih Sunnah, (Bandung : PT. Alma’arif, 1987). [1] Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syari'ah, (Jakarta : Sinar Grafika, 2008). Halaman 1. [2] Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, (Bandung : PT. Alma’arif, 1987). Halaman 150. [3] Wahbah Az-Zuhaili, Fikih Islam, (Jakarta : Gema Insani, 2011). Halaman 107. [4] Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syari'ah,... Halaman 2. [5] Wahbah Az-Zuhaili, Fikih Islam,... Halaman 108. [6] Faishal bin Abdul Aziz, Nailul Authar, (Surabaya : PT Bina Ilmu, 2000). Halaman 1771. [7] Wahbah Az-Zuhaili, Fikih Islam,... Halaman 111. [8] Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari'ah, (Jakarta : Gema Insani, 2001). Halaman 129. [9] Wahbah Az-Zuhaili, Fikih Islam,... Halaman 112-138.