SK: Memahami keteladanan Rasulullah SAW dalam membina umat periode Mekah
KD: 1. Menceritakan dakwah Rasulullah SAW periode Mekah
2. Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW perode Mekah
SK: Memahami keteladanan Rasulullah SAW dalam membina umat periode Mekah
KD: 1. Menceritakan dakwah Rasulullah SAW periode Mekah
2. Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW perode Mekah
Mengkaji fungsi dan peranan musik dalam peribadatan serta pengaruhnya secara umum kepada fisik dan psikis manusia dari perspektif Alkitabiah dan Sains.
LINK DOWNLOAD
http://www.tipspublicspeaking.net/2014/09/download-makalah-kepemimpinan-pdf-gratis.html
Download malakah kepemimpinan gratis ini sekarang. Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Pada dasarnya Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Download Makalah Kepemimpinan Pdf Gratis
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit.
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.
PRIODE DAKWAH
RASULLLAH
DI MAKKAH
Arab Ba’idah, yaitu kaum-kaum Arab terdahulu yang sudah punah dan tidak mungkin sejarahnya bisa dilacak secara rinci dan komplit, seperti 'Ad, Tsamud, Thasm, Judais, 'Imlaq dan lain-lainnya.
Arab 'Aribah, yaitu kaum-kaum Arab yang berasal dari keturunan Ya'rib bin Yasyjub bin Qahthan, atau disebut pula Arab Qahthaniyah berasal dari yaman.
Arab Musta'ribah yaitu kaum-kaum Arab yang berasal dari keturunan Isma'il, yang disebut pula Arab 'Adnaniyah.
Menurut Ahli sejarah kondisi bangsa Arab di zaman Jahiliyah waktu itu dalam segi keagamaan, mereka menyembah berhala, serta menyembelih hewan-hewan qurban di hadapan patung-patung itu untuk memuliakannya. Mereka pada umumnya tenggelam dalam kemusyrikan dan dalam kehidupan yang berpecah belah serta saling berperang. Setiap sengketa yang timbul dikalangan mereka, mereka serahkan penyelesaiannya kepada para pemimpin mereka.
Latar belakang masyarakat
kebiasaan-kebiasaan masyarakat Arab, khususnya Mekah. Diantaranya :
Menyembah Berhala, karena menurut mereka, berhala-berhala itu anaknya tuhan yg bisa memberikan syafaat. Bahkan, ada yang terbesar dan terpopuler loh namanya Latta, Uzza dan Manat.
Sangat memerhatikan dan memelihara kedudukan tata nilai yg tinggi dan istimewa.
Gemar minum-minuman keras, judi, berzina dan tenggelam dalam kehidupan dunia, tanpa memikirkan akhirat.
Sering terjadi pertikaian antara antar suku atau kabilah.
Memberikan penghargaan kepada orang lain yang didasarkan pada keturunan, kebangsawanan dan kekayaan. Bukan didasarkan pada ilmu ataupun akhlaknya.
kondisi sosial, politik dan moral
Kondisi Sosial
Kondisi Politik
Kondisi Ekonomi
Kondisi Agama
Kondisi Moral
Penyebaran Islam di Makkah
Muhammad menjadi Nabi dan Rasul, Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun, di malam 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M, di gua Hira.
Saat itu Malaikat Jibril membawa wahyu dan menyuruh Muhammad SAW untuk membacanya, yaitu surah Al ‘Alaq 1-5.
inilah wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang juga merupakan penobatan beliau sebagai nabi dan rasul bagi seluruh umat manusia dan sudah menjadi tugasnya untuk berdakwah.
Nabi Muhammad SAW menceritakan kejadian itu kepada istrinya, Khadijah. Dialah orang pertama yang masuk islam. Pengangkatan Nabi Muhammad sebagai rasul bahkan dibenarkan oleh seorang pendeta nasrani, namanya Waraqah bin Naufal.
Dua tahun kemudian, rasulullah menerima wahyu yang kedua, yaitu al Mudassir ayat 1-7.
dengan turunnya wahyu tersebut, maka jelaslah misi dakwah rasulullah yaitu mengajak manusia untuk menyembah Allah.
Rasulullah SAW memiliki dua karakter dalam dakwahnya yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Yaitu secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan.
Dakwah secara sembunyi-sembunyi
Yang mula-mula beriman kepada Allah SWT adalah : Istri beliau yaitu Siti Khodijah, Putra paman beliau yaitu Ali bin Abi Tholib, Budak dan sekaligus putra angkat beliau yaitu Zaid Bin Haritsah Kemudian dari sah
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang besar, dan dibesarkan oleh orang nomor satu dunia yaitu Nabi Besar Muhammad SAW. Beliau telah mendedikasikan seluruh hidupnya demi kejayaan dan penyebaran agama Islam. Beliau adalah sosok mulia yang menghabiskan hari-harinya dengan berdakwah menyampaikan risalah Tuhan. Beliau tidak pernah lelah dan menyerah menghadapi hinaan, caci maki serta perlawanan dari musuh-musuh Islam. Beliau adalah pribadi sempurna yang telah memberikan cahaya kepada seluruh umat manusia. Beliau adalah panutan sepanjang zaman, dan ajaran serta pengabdian beliau selalu menjadi prioritas utama bagi umat Islam yang benar-benar talah mengislamkan dirinya, hatinya dan jiwanya. Sosok agung beliau yang telah meninggalkan kita sekian abad yang lalu, menambah cinta dan rindu kita kepadanya. Shalawat dan Salam semoga selalu tercurah kepadanya, pada keluarga dan sahabat-sahabat beliau yang selalu setia dalam perjuangan menegakkan Agama Islam, dan untuk seluruh pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman.
1
B. Rumusan
1. Dakwah Rasulullah secara sembunyi-sembunyi
2. Dakwah Rasulullah secara terang-terangan
3. Perlawanan kafir quraisy
4. Perbandingan metode dakwah masa Rasulullah dengan metode dakwah saat ini
C. Tujuan Penulisan
Banyak orang yang mengaku Islam. Namun jika kita tanyakan kepada mereka, apa itu tauhid, bagaimana tauhid yang benar, maka sedikit sekali orang yang dapat menjawabnya. Sungguh ironis, akibatnya mereka tidak mentauhidkan Allah dengan benar dan terjerumus dalam perbuatan syirik. Wal’iyydzubillah. Maka sangat penting dan urgen bagi setiap muslim mempelajari tauhid yang benar, bahkan inilah ilmu yang paling utama.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Nabi muhammad adalah anggota bani hasyim, suatu kabilah yang kurang berkuasa dalam suku quraisy, karena kabilah ini yang memegang jabatan siqayah (penjaga kunci ka’bah). Muhammad lahir pada hari senin 12 rabiul awal daalam keadaan yatim. karena ayah-NYA meninggal dunia tiga bulan setelah menikah dengan ibu-NYA.
A. DAKWAH SECARA SEMBUNYI
Menjelang usia 40, dia sudah terlalu biasa memisahkan diri dari kegalauan masyarakat,berkontemplasi kegua Hira, beberapa kilometer di utara mekkah. Disana nabi muhammad mula-mula berjam-jam kemudian berhri-hari bertafakkur. Pada tanggal 17 ramadhan tahun 611M, malaikat djibril muncul dihadapannya, meyanmpaikan wahyu alllah yang pertama yaitu iqra’ sampai lima ayat.
Dengan turunnya perintah itu, mulailah rasul berdakwah. Pertama-pertama, beliau mellakukannya secara diam-diam dilingkungan sendiri dan dikalangan rekan-rekannya. Karena itulah, orang yang pertama kali menerima dakwahnya adalah keluarga dan sahabat dekatnya. Mula-mula istrinya sendiri (Khadijah) kemudian saudara sepupunya (Ali bin Abi Thalib) yang berumur 10 tahun. Kemudian, Abu Bakar, sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak. Lalu Zaid, bekas budak yang telah menjadi anak angkat-Nya. Ummu Aiman, pengasuh nabi
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Makalah keteladanan rasulullah saw periode mekah
1. TUGAS MATA PELAJARAN AGAMA
TENTANG KETELADANAN RASULULLAH SAW
PERIODE MEKAH
DISUSUN OLEH KELOMPOK:
1. AFRIANA
2. RANA YOSALINA
3. SUMADI PRAYOGA
4. JONI ISKANDAR
5. TRI HANDOKO
Kelas X3
SMA NEGERI 1 REBANG TANGKAS
KECAMATAN REBANG TANGKAS
KABUPATEN WAY KANAN
TAHUN 2015
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul " Keteladanan
Rasulullah SAW Periode Mekah " dengan baik.
Makalah ini berisikan tentang sejarah dan strategi dakwah
Rasulullah SAW periode Mekah. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Sudarti dan
teman-teman yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini.
Semoga Allah SWT meridhai segala usaha kami. Amin .
3. B. Strategi Dakwah Rasulullah SAW Periode Mekah
Tujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah adalah agar masyarakat
Arab meninggalkan kejahiliyaannya di bidang agama, moral, dan hukum, sehingga
menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan Nabi Muhammad SAW dan
ajaran islam yang disampaikannya, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Strategi dakwah Rasulullah SAWdalam berusaha mencapai tujuan yang luhur
tersebut sebagai berikut :
1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Selama 3-4 Tahun
Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru
orang-orang yang berada di lingkungan rumah sendiri dan kerabat serta sahabat
dekatnya. Orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah SAW
tersebut adalah : Khadijah binti Khuwailid ( istri Rasulullah SAW), Ali bin Abu
Thalib ( saudara sepupu Rasulullah SAW ), Zaid bin Haritsah (anak angkat
Rasulullah SAW ), Abu Bakar Ash-Shiddiq ( sahabat Rasulullah SAW ) dan
Ummu Aiman ( pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil ).
Sesuai dengan ajaran Islam, bahwa berdakwah bukan hanya kewajiban
Rasulullah SAW, tetapi juga kewajiban para pengikutnya (umat Islam ), maka Abu
Bakar Ash-Shiddiq, seorang saudagar kaya, yang dihormati dan disegani banyak
orang, karena budi bahasanya yang halus , ilmu pengetahuannya yang luas, dan
pandai bergaul telah meneladani Rasulullah SAW, yakni berdakwah secara
sembunyi-sembunyi
Dakwah Abu Bakar Ash-Shiddiq pun berhasil dan beberapa orang kawan
dekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah :
Abdul Amar dari Bani Zuhrah
Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris
Utsman bin Affan
Zubair bin awam
Sa’ad bin Abu Waqqas
Thalhah bin Ubaidillah
4. Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi
disebut Assabiqunal Awwalun ( pemeluk Islam generasi awal ).
2. Dakwah secara terang-terangan
Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian yaitu
setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu
dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an surah
26: 214-216 .
Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan adalah sebagai
berikut :
Mengundang kaum kerabat keturunan Bani Hasyim, untuk menghadiri
jamuan makan dan mengajak mereka untuk masuk Islam.
Rasulullah SAW mengumpulkan penduduk kota Mekah, terutama yang
berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit
Shafa.
Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk
di luar kota Mekah.
Pada dakwah secara terang-terangan ini ada dua orang dari kalangan kaum
kafir Quraisy yang menyatakan diri masuk Islam, yaitu Hamzah bin Abdul
Muthalib (paman Rasulullah SAW) dan Umar bin Khattab. Selain itu ada
beberapa orang juga penduduk di luar kota Mekah yang masuk Islam antara lain
Abu Zar Al-Giffari ( seorang tokoh dari kaum Giffar )
Tufail bin Amr Ad-Dausi (seorang penyair terpandang darikaum Daus
Para penduduk Yatsrib, secara bergelombang telah masuk Islam di hadapan
Rasulullah SAW. Gelombang pertama tahun 620 M, 6 orang dari suku Aus
dan Khazraj telah masuk Islam. Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13
orang dan pada gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak lagi.
Pertemuan umat muslim Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang
ketiga ini, terjadi pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul
5. Aqabah yang berisi pernyataan umat muslim Yatsrib bahwa mereka akan
melindungi dan membela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka memohon kepada
Rasulullah SAW dan para pengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib.
3. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW
Kaum Kafir Quraisy sangat menolak dakwah Rasulullah SAW. Sebab-sebab
kaum kafir Quraisy menolak dakwah Rasulullah SAW, yakni
A. Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangat keberatan dengan
ajaran persamaan hak dan kedudukan antara semua orang.
B. Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam yang adanya
kehidupan sesudah mati yaitu hidup di alam kubur dan akhirat.
C. Kaum kafir Quraisy menolak ajaran Islam karena mereka merasa berat
meninggalkan agama dan tradisi hidup bermasyarakat warisan leluhur
mereka.
D. Dan kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan
dakwah Rasulullah SAW karena Islam melarang menyembah berhala.
Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan menghentikan dakwah
Rasulullah SAW bermacam-macam antara lain
Para budak yang telah masuk Islam disiksa oleh para pemiliknya atau
tuannya di luar batas perikemanusian.
Setiap keluarga dari kalangan kaum kafir Quraisy diharuskan menyiksa
anggota keluarganya yang telah masuk Islam, sehingga ia kembali
menganut agama keluarganya.
Nabi Muhammad SAW dilempari kotoran oleh Ummu Jamil dan dilempari
isi perut kambing oleh Abu Jahal.
Kaum kafir Quraisy meminta Abu Thalib, paman dan pelindung Rasulullah
SAW, agar Rasulullah SAW menghentikan dakwahnya.
Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Rasulullah SAW agar permusuhan
di antara mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum kafir Quraisy
menganut Islam dan melaksanakan ajarannya. Di saat lain umat Islam
6. menganut agama kaum kafir Quraisy dan melakukan penyembahan terhadap
berhala.
Usul tersebut ditolak oleh Rasulullah SAW, karena menurut ajaran Islam
mencampuradukkan akidah dan ibadah Islam dengan akidah dan ibadah bukan
Islam, termasuk perbuatan haram dan merupakan dosa besar ( Q.S. Al-Kāfirūn,
109 1-6 ).