Paradigma adalah suatu pandangan yg mendasar tentang apa yg menjadi pokok persoalan (subject matter) dari suatu cabang ilmu.
Normal Science adalah suatu periode akumulasi ilmu pengetahuan, dimana para ilmuan bekerja dan mengembangkan paradigma yang sedang berpengaruh.
"(Dan) Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada Al Khair (Islam), menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar, dan merekalah orang-orang yang beruntung." (Ali Imran 104)
Ayat yang mulia ini merupakan seruan yang sangat jelas kepada umat Islam untuk membentuk suatu jama'ah, kelompok da'wah atau sebuah partai politik Islam, sekaligus membatasi aktivitasnya ke dalam dua kegiatan: pertama, berda'wah kepada Islam (terhadap pengikut agama lain); dan kedua, melakukan amar ma'ruf dan nahi munkar di tengah-tengah kaum Muslimin.
Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi dan pembelajaran. Adapun teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin. Jadi, makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya. Dari dorongan tunggal inilah, muncul keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman dan rasa cinta, dan sebagainya.
Paradigma adalah suatu pandangan yg mendasar tentang apa yg menjadi pokok persoalan (subject matter) dari suatu cabang ilmu.
Normal Science adalah suatu periode akumulasi ilmu pengetahuan, dimana para ilmuan bekerja dan mengembangkan paradigma yang sedang berpengaruh.
"(Dan) Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada Al Khair (Islam), menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar, dan merekalah orang-orang yang beruntung." (Ali Imran 104)
Ayat yang mulia ini merupakan seruan yang sangat jelas kepada umat Islam untuk membentuk suatu jama'ah, kelompok da'wah atau sebuah partai politik Islam, sekaligus membatasi aktivitasnya ke dalam dua kegiatan: pertama, berda'wah kepada Islam (terhadap pengikut agama lain); dan kedua, melakukan amar ma'ruf dan nahi munkar di tengah-tengah kaum Muslimin.
Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi dan pembelajaran. Adapun teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin. Jadi, makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya. Dari dorongan tunggal inilah, muncul keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman dan rasa cinta, dan sebagainya.
Pembahasan
1. Pengertian Perubahan Sosial
2. Proses Perubahan Sosial
3. Bentuk-bentuk Perubahan Sosial
4. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
5. Perubahan Sosial dan Pendidikan
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaan
1. MAKALAH SOSIOLOGI
PERUBAHAN SOSIAL DI BIDANG AGAMA
DISUSUN OLEH:
1. WIJI SUPREHATIN
2. TENANG AMINI
3. FADILAH AGUSTINA
KELAS XII
SMA PERSIAPAN REBANG TANGKAS
KECAMATAN REBANG TANGKAS
KABUPATEN WAY KANAN
T.A. 2015 / 2016
2. PERUBAHAN SOSIAL DI BIDANG AGAMA
A. PENDAHULUAN
Perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada norma sosial. Pola-pola
sosial, itneraksi sosial, perilaku sosial dan organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan.
Lapisan-lapisan masyarakat serta susunan kekuasaan dan wewenang.
Selain melakukan mobilitas sosial setiap manusia melakukan perubahan-perubahan
selama hidupnya. Perubahan-perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan yang
menarik perhatian atau dapat pula tidak. Bahkan beberapa perubahan dalam
masyarakat terhadi begitu saja tanpa kita sadari. Tetapi berlangsung secara terus
menerus.
Perubahan sosial dapat terjadi dalam berbagai bidang diantaranya bidang ekonomi,
keagamaan, politik, kesehatan dan lain-lain. Suatu perubahan terhadi dalam
masyarakat dapat diketahui dengan melakukan pengamatan yang cermat terhadap
suatu kelompok masyarakat dan membandingkannya dengan keadaan masyarakat
tersebut pada masa lampau. Disini pemakalah akan membahas tentang perubahan
sosial di bidang keagamaan.
B. PERUBAHAN SOSIAL DI BIDANG KEAGAAM
Perubahan sosial di bidang keagamaan menyangkut nilai-nilai yang berbau religi.
Adapun disini pemakalah mengambil sebuah contoh perubahan ini dalam masyarakat
yaitu: pengajian tak’lim dan Masjid.
Pengajian merupakan suatu kegiatan yang biasanya dilakukan satu bulan sekali atau
seminggu sekali yaitu biasanya pada hari minggu. Dahulu pengajian menjadi salah
satu kegiatan yang banyak diminati di kalangan masyarakat terutama masyarakat
pedesaan baik ibu-ibu, bapak-bapak, para remaja dan anak-anak untuk mengisi waktu
libur dan mencari ilmu agama. Tapi dengan berkembangnya zaman, saat ini pengajian
hanya dihadiri atau didominasi para ibu-ibu saja. Pengajian pada saat ini menjadi
kegiatan yang tidak terlalu penting di kalangan remaja.
Para remaja pada umumnya saat ini pada saat hari libur banyak menghabiskan
waktunya dengan kegiatan-kegiatan seperti sibuk bekerja, main game, rekreasi, jalan-
jalan, shoping atau hal yang lainnya.
3. Mereka menganggap pengajian bukanlah tempat yang dapat untuk merefreskan saraf-
saraf otak. Setelah belajar/bekejera mendengarkan ceramah bukanlah hal yang
menyenangkan menghilangkan kepenatan sehingga mereka cenderung mencari dan
menghabiskan waktu liburnya dengan kegiatan yang lebih menarik yang bersifat
duniaw. Kenapa bisa terjadi seperti ini?
Adapun hal-hal yang menyebabkan perubahan ini, yaitu:
1. Adanya tempat-tempat yang lebih menarik dan menyenangkan
2. Kurangnya motivasi dari diri sendiri dan orang tua
3. Tingkat kebutuhan yang semakin kompleks
Dari ketiga hal di atas sebenarya masyarakat harus bisa membagi waktu untuk belajar
ilmu agama, sehingga ilmu agama tidak asing kedengarannya. Adapun dampak negatif
dari perubahan ini adalah:
1. Sekularisasi yaitu perubahan perilaku masyarakat yang mengutamakan akal/rasio
pengetahuan dan pendekatan ilmu pengetahuan sehingga masyarakat mulai
meninggalkan nilai-nilai agama.
2. Hedonisme yaitu pola hidup masyarakat yang berorientasi pada kesenangan
duniawi
3. Cenderung kurang memiliki moral yang religi
4. Banyak penyimpangan/keluar dari aturan hidup beragama
Dalam harapannya diadakan ekgiatan pengajian adalah bertujuan meningkatkan nilai-
nilai keagamaan dalam diri masyarakat agar menjadi masyarakat yang bereligi,
bermoral, sehingga tercipta generasi penerus yang religi.
Dilihat dari prosesnya perubahan ini termasuk ke dalam teori perkembangan. Karena
dari tradisional akan terus menerus menuju ke era modern dengan ilai hidup yang
lebih modern. Sehingga sangat sulit bahkan tidak mungkin jika akan kembali ke era
tradisional. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial dalam
bidang keagamaan dapat bedampak negatif, sehingga nilai-nilai agama perlu
ditingkatkan terutama dikalangan remaja agar tidak terlalu banyak penyimpangan
yang terjadi.
Karena lembaga agama mempunyai fungsi:
1. Memberikan pedoman hidup bagi para pemeluknya
2. Mengajarkan kebenaran bagi para pemeluknya
3. Mengajarkan kerukunan dan keseimbangan dengan lingkungan yang ada di
sekitarnya
4. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial bagi pemeluknya yang taat beragama.