Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sahabat, cara mengetahui sahabat, dan pendapat ulama tentang keadilan sahabat. Sahabat didefinisikan sebagai orang yang bertemu dengan Nabi dalam keadaan beriman dan meninggal dalam keadaan Islam. Cara mengetahui seseorang sebagai sahabat melalui khabar mutawatir, masyhur, pernyataan sahabat lain, atau pengakuan sendiri. Ada dua pendapat tentang keadil
Perkembangan hadis pada masa Rasulullah saw. ditandai dengan para sahabat menerima hadis secara langsung dari Rasulullah melalui majelis ilmu, ceramah terbuka, atau melalui sahabat tertentu. Rasulullah menyampaikan hadis baik secara langsung maupun melalui istri-istrinya. Walaupun demikian, terdapat larangan menulis hadis pada masa itu karena khawatir bercampur dengan al-Quran.
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaRobet Saputra
Makalah ini membahas pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar serta unsur-unsur hadits seperti Sanad, Matan, dan Mukhrij. Hadits didefinisikan sebagai perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW sedangkan Sunnah merujuk kepada teladan Nabi. Unsur Sanad merupakan rantai para pelapor hadits, Matan adalah isi inti hadits, dan Mukhrij adalah penerbit hadits.
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
teologi islam muncul pada masa nabi muhammad saw wafat sehingga menimbulkan banyak masalah pada umat islam kala itu sahabat-sahabt rasullullah yaitu pada masa sahabat umar bin khatab berakhir sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan muncul dua kelompok besar yang dipimpin oleh sahabat nabi yaitu usman bin afwan dan ali bin abi thalib kedua kelompok besar ini melakukan musyawarah yang akhirnya usman bin affan lah yang mendapat suara terbanyak untuk menjadi pemegang kekuasaan namun, dilain pihak kelompok ali sangat tidak terima dengan hasil musyawarah akhirnya terjadilah perang antara mereka itulah awal mula munculnya teologi islam.
Ulil Abshar Abdalla adalah tokoh Islam Liberal Indonesia yang mengemukakan pemikiran-pemikiran berikut: (1) Islam harus dilihat sebagai agama yang hidup dan berkembang sesuai zaman, bukan monumen mati; (2) diperlukan penafsiran Islam yang non-literal dan kontekstual; (3) harus membedakan antara nilai universal Islam dan pengaruh budaya lokal dalam praktik-praktik Islam; (4) Islam tidak boleh memisahkan diri dari u
1. Riya' adalah ingin diperhatikan orang lain ketika melakukan ibadah atau kebajikan. Riya' bertujuan mendapatkan pujian, penghargaan, atau posisi di hati manusia, bukan keridhaan Allah.
2. Nifak adalah berpura-pura atau bermuka dua, yaitu menampilkan kebaikan tapi menyembunyikan kejahatan sebenarnya. Nifak dapat berupa kemunafikan dalam akidah atau am
Perkembangan hadis pada masa Rasulullah saw. ditandai dengan para sahabat menerima hadis secara langsung dari Rasulullah melalui majelis ilmu, ceramah terbuka, atau melalui sahabat tertentu. Rasulullah menyampaikan hadis baik secara langsung maupun melalui istri-istrinya. Walaupun demikian, terdapat larangan menulis hadis pada masa itu karena khawatir bercampur dengan al-Quran.
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaRobet Saputra
Makalah ini membahas pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar serta unsur-unsur hadits seperti Sanad, Matan, dan Mukhrij. Hadits didefinisikan sebagai perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW sedangkan Sunnah merujuk kepada teladan Nabi. Unsur Sanad merupakan rantai para pelapor hadits, Matan adalah isi inti hadits, dan Mukhrij adalah penerbit hadits.
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
teologi islam muncul pada masa nabi muhammad saw wafat sehingga menimbulkan banyak masalah pada umat islam kala itu sahabat-sahabt rasullullah yaitu pada masa sahabat umar bin khatab berakhir sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan muncul dua kelompok besar yang dipimpin oleh sahabat nabi yaitu usman bin afwan dan ali bin abi thalib kedua kelompok besar ini melakukan musyawarah yang akhirnya usman bin affan lah yang mendapat suara terbanyak untuk menjadi pemegang kekuasaan namun, dilain pihak kelompok ali sangat tidak terima dengan hasil musyawarah akhirnya terjadilah perang antara mereka itulah awal mula munculnya teologi islam.
Ulil Abshar Abdalla adalah tokoh Islam Liberal Indonesia yang mengemukakan pemikiran-pemikiran berikut: (1) Islam harus dilihat sebagai agama yang hidup dan berkembang sesuai zaman, bukan monumen mati; (2) diperlukan penafsiran Islam yang non-literal dan kontekstual; (3) harus membedakan antara nilai universal Islam dan pengaruh budaya lokal dalam praktik-praktik Islam; (4) Islam tidak boleh memisahkan diri dari u
1. Riya' adalah ingin diperhatikan orang lain ketika melakukan ibadah atau kebajikan. Riya' bertujuan mendapatkan pujian, penghargaan, atau posisi di hati manusia, bukan keridhaan Allah.
2. Nifak adalah berpura-pura atau bermuka dua, yaitu menampilkan kebaikan tapi menyembunyikan kejahatan sebenarnya. Nifak dapat berupa kemunafikan dalam akidah atau am
Makalah ini membahas tentang akhlak dan ruang lingkupnya. Ia menjelaskan pengertian akhlak secara bahasa dan istilah, serta sumber-sumber ajaran akhlak seperti Al-Quran dan hadis Nabi. Makalah ini juga membahas ruang lingkup akhlak yang mencakup akhlak terhadap diri sendiri, terhadap tuhan, terhadap sesama, dan terhadap makhluk lain. Ia menjelaskan pentingnya memiliki akhl
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)annisa berliana
Ringkasan singkat dokumen tersebut adalah:
Kodifikasi hadis dimulai pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abd Aziz untuk menyelamatkan hadis-hadis dari kepunahan akibat hilangnya para ulama dan bercampurnya hadis sahih dan palsu. Proses kodifikasi meliputi pengumpulan, penyeleksian, dan penyusunan hadis ke dalam kitab-kitab hadis oleh para ulama. Hal ini membantu melestarikan dan mengemb
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam, termasuk pengertian, jenis, dan cara untuk bersuci dari hadas dan najis.
2) Ada beberapa jenis thaharah seperti bersuci dari dosa, menghilangkan najis, dan bersuci dari hadas.
3) Untuk bersuci dari hadas dan najis diperlukan wudlu, mand
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
Ajaran Islam disebarkan di Indonesia melalui berbagai pendekatan seperti teologi, antropologi, sosiologi, filsafat, sejarah, budaya, psikologi, dan antardisiplin. Pendekatan-pendekatan ini mencakup studi tentang Tuhan, manusia, masyarakat, akal, sejarah, budaya, jiwa, dan penggabungan disiplin ilmu. Ajaran Islam terus berlanjut di Indonesia hingga saat ini melalui para wali yang menyebarkann
Metodologi Studi Islam adalah kajian ilmiah dan objektif tentang Islam yang melibatkan berbagai disiplin ilmu. Tujuannya adalah mendialogkan pemahaman normatif dan historis Islam serta menghindari pemahaman yang salah antara agama dan budaya. Mempelajari metodologinya membuka ruang pemikiran kritis tanpa menganggap ajaran Islam itu sendiri sebagai kebenaran mutlak.
Makalah ini membahas tentang kedudukan dan fungsi Al-Qur'an, Hadis, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam. Al-Qur'an dijelaskan sebagai wahyu pertama dan sumber utama hukum Islam. Hadis diuraikan sebagai sumber kedua yang menjelaskan perbuatan dan ucapan Nabi. Ijtihad dibahas sebagai metode untuk memperoleh hukum dari masalah-masalah baru berdasarkan sumber-sumber terse
Makalah ini membahas tentang pengertian, sejarah perkembangan, dan cabang-cabang ilmu hadis. Secara garis besar, pengertian ilmu hadis adalah ilmu yang membahas hal-hal yang berkaitan dengan hadis Nabi Muhammad SAW. Sejarah perkembangannya meliputi zaman Rasul, khulafaur rasysidin, masa sahabat dan tabi'in, pembukuan hadis, hingga kodefikasi hadis dewasa ini. Cabang-cabang ilmu hadis antara
Makalah ini membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam. Terdapat dua jenis thaharah yaitu thaharah ma'nawiyah (rohani) dan thaharah nissiyah (jasmani). Thaharah nissiyah dilakukan dengan wudhu, mandi, atau tayammum untuk membersihkan diri dari hadas dan najis. Air yang digunakan harus air mutlak seperti air hujan, laut, sungai, danau, atau embun.
Bab 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha mempelajari sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis ini diharapkan dapat mengetahui sikap dan tindakan umat Islam yang sebenarnya. Khususnya para ulama ahli hadits terhadap hadits serta usaha pembinaan dan pemeliharaan mereka pada tiap-tiap periodenya sampai akhirnya terwujud kitab-kitab hasil tadwin secara sempurna. Bahkan, menguatnya kajian hadis dalam dunia islam tidak lepas dari upaya umat islam yang melakukan counter balik terhadap sangkaan-sangkaan negatif kalangan orientalis terhadap keaslian hadis. Goldziger misalnya, ia meragukan sebagian besar keaslian (orisinalitas) hadits, oleh yang diriwayatkan oleh Bukhari sekalipun. Salah satu alasannya adalah semenjak wafatnya Nabi Muhammad SAW dengan masa upaya pentadwinan hadis sangat jauh, menurutnya, sangat sulit untuk menjaga tingkat orisinalitas hadis tersebut. Sebab studi tentang keberadaan hadis selalu makin menarik untuk di kaji seiring dengan perkembangan manusia yang semakin kritis. Oleh karena itu mengkaji sejarah ini berarti melakukan upaya mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya sehingga sulit untuk ditolak keberadaannya. Perjalanan hadis pada tiap-tiap periodenya mengalami berbagai persoalan dan hambatan yang dihadapinya, yang antara satu periode dengan periode lainnya tidak sama, maka pengungkapan sejarah persoalannya perlu diajukan ciri-ciri khusus dan persoalan-persoalan tersebut.
B. Rumusan Masalah
a. Pengertian sejarah hadits?
b. Hadits pada masa Nabi Muhammad SAW?
c. Sejarah hadits pada masa sahabat dan Tabi’in
d. Hadits pada abad ke-II, III, dan IV H
e. Sejarah pada abad ke-V sampai sekarang perkembangan hadits
Bab 2
PEMBAHASAN
a. Pengertian Sejarah Hadits
Sejarah hadits terdiri dua kata yaitu kata “sejarah” dan kata “hadits”. Kata sejarah sendiri yang digunakan pada masa sekarang ini bersumber dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti pohon. Dari sisi lain, istilah history merupakan terjemahan dari bahasa Yunani yakni histories yang memberikan arti suatu pengkajian. Dalam sebuah tulisan yang berjudul definisi sejarah (2007) mengutip pandangan Bapak Sejarah Herodotus yang menurutnya sejarah ialah satu kajian untuk menceritakan satu perputaran jatuh bangunnya seorang tokoh masyarakat dan peradaban.
Sedangkan menurut Aristoteles sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekam-rekam atau bukti-bukti yang kukuh.
Hadits secara Lughowi (Harfiyah) adalah ism masdar yang fi’il madhi dan mudhori’nya hadatsa-yahdutsu yang berarti baru. Hadits secara istilah ialah segala perkataan (aqwal), perbuatan (af’al) dan persetujuan (taqrir) dan sifat Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sejarah hadits ialah suatu kajian peristiwa-peristiwa masa lalu dari segala perkataan (aqwal), perbuatan (af’al) dan persetujuan (taqrir) dan sifat Nabi Muhammad SAW.
b. Hadits Pada masa Nabi Muhammad SAW
Membicarakan hadis pada masa Rasul SAW berarti membicarak
Dokumen tersebut membahas tentang definisi himpunan, cara penyajian himpunan seperti enumerasi dan simbol-simbol baku, keanggotaan suatu elemen dalam himpunan, diagram Venn, kardinalitas, himpunan kosong, himpunan bagian, himpunan yang sama, himpunan yang ekivalen, himpunan saling lepas, himpunan kuasa, operasi-operasi dasar terhadap himpunan seperti irisan, gabungan, komplemen, selis
Makalah ini membahas tentang akhlak dan ruang lingkupnya. Ia menjelaskan pengertian akhlak secara bahasa dan istilah, serta sumber-sumber ajaran akhlak seperti Al-Quran dan hadis Nabi. Makalah ini juga membahas ruang lingkup akhlak yang mencakup akhlak terhadap diri sendiri, terhadap tuhan, terhadap sesama, dan terhadap makhluk lain. Ia menjelaskan pentingnya memiliki akhl
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)annisa berliana
Ringkasan singkat dokumen tersebut adalah:
Kodifikasi hadis dimulai pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abd Aziz untuk menyelamatkan hadis-hadis dari kepunahan akibat hilangnya para ulama dan bercampurnya hadis sahih dan palsu. Proses kodifikasi meliputi pengumpulan, penyeleksian, dan penyusunan hadis ke dalam kitab-kitab hadis oleh para ulama. Hal ini membantu melestarikan dan mengemb
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam, termasuk pengertian, jenis, dan cara untuk bersuci dari hadas dan najis.
2) Ada beberapa jenis thaharah seperti bersuci dari dosa, menghilangkan najis, dan bersuci dari hadas.
3) Untuk bersuci dari hadas dan najis diperlukan wudlu, mand
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
Ajaran Islam disebarkan di Indonesia melalui berbagai pendekatan seperti teologi, antropologi, sosiologi, filsafat, sejarah, budaya, psikologi, dan antardisiplin. Pendekatan-pendekatan ini mencakup studi tentang Tuhan, manusia, masyarakat, akal, sejarah, budaya, jiwa, dan penggabungan disiplin ilmu. Ajaran Islam terus berlanjut di Indonesia hingga saat ini melalui para wali yang menyebarkann
Metodologi Studi Islam adalah kajian ilmiah dan objektif tentang Islam yang melibatkan berbagai disiplin ilmu. Tujuannya adalah mendialogkan pemahaman normatif dan historis Islam serta menghindari pemahaman yang salah antara agama dan budaya. Mempelajari metodologinya membuka ruang pemikiran kritis tanpa menganggap ajaran Islam itu sendiri sebagai kebenaran mutlak.
Makalah ini membahas tentang kedudukan dan fungsi Al-Qur'an, Hadis, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam. Al-Qur'an dijelaskan sebagai wahyu pertama dan sumber utama hukum Islam. Hadis diuraikan sebagai sumber kedua yang menjelaskan perbuatan dan ucapan Nabi. Ijtihad dibahas sebagai metode untuk memperoleh hukum dari masalah-masalah baru berdasarkan sumber-sumber terse
Makalah ini membahas tentang pengertian, sejarah perkembangan, dan cabang-cabang ilmu hadis. Secara garis besar, pengertian ilmu hadis adalah ilmu yang membahas hal-hal yang berkaitan dengan hadis Nabi Muhammad SAW. Sejarah perkembangannya meliputi zaman Rasul, khulafaur rasysidin, masa sahabat dan tabi'in, pembukuan hadis, hingga kodefikasi hadis dewasa ini. Cabang-cabang ilmu hadis antara
Makalah ini membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam. Terdapat dua jenis thaharah yaitu thaharah ma'nawiyah (rohani) dan thaharah nissiyah (jasmani). Thaharah nissiyah dilakukan dengan wudhu, mandi, atau tayammum untuk membersihkan diri dari hadas dan najis. Air yang digunakan harus air mutlak seperti air hujan, laut, sungai, danau, atau embun.
Bab 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha mempelajari sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis ini diharapkan dapat mengetahui sikap dan tindakan umat Islam yang sebenarnya. Khususnya para ulama ahli hadits terhadap hadits serta usaha pembinaan dan pemeliharaan mereka pada tiap-tiap periodenya sampai akhirnya terwujud kitab-kitab hasil tadwin secara sempurna. Bahkan, menguatnya kajian hadis dalam dunia islam tidak lepas dari upaya umat islam yang melakukan counter balik terhadap sangkaan-sangkaan negatif kalangan orientalis terhadap keaslian hadis. Goldziger misalnya, ia meragukan sebagian besar keaslian (orisinalitas) hadits, oleh yang diriwayatkan oleh Bukhari sekalipun. Salah satu alasannya adalah semenjak wafatnya Nabi Muhammad SAW dengan masa upaya pentadwinan hadis sangat jauh, menurutnya, sangat sulit untuk menjaga tingkat orisinalitas hadis tersebut. Sebab studi tentang keberadaan hadis selalu makin menarik untuk di kaji seiring dengan perkembangan manusia yang semakin kritis. Oleh karena itu mengkaji sejarah ini berarti melakukan upaya mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya sehingga sulit untuk ditolak keberadaannya. Perjalanan hadis pada tiap-tiap periodenya mengalami berbagai persoalan dan hambatan yang dihadapinya, yang antara satu periode dengan periode lainnya tidak sama, maka pengungkapan sejarah persoalannya perlu diajukan ciri-ciri khusus dan persoalan-persoalan tersebut.
B. Rumusan Masalah
a. Pengertian sejarah hadits?
b. Hadits pada masa Nabi Muhammad SAW?
c. Sejarah hadits pada masa sahabat dan Tabi’in
d. Hadits pada abad ke-II, III, dan IV H
e. Sejarah pada abad ke-V sampai sekarang perkembangan hadits
Bab 2
PEMBAHASAN
a. Pengertian Sejarah Hadits
Sejarah hadits terdiri dua kata yaitu kata “sejarah” dan kata “hadits”. Kata sejarah sendiri yang digunakan pada masa sekarang ini bersumber dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti pohon. Dari sisi lain, istilah history merupakan terjemahan dari bahasa Yunani yakni histories yang memberikan arti suatu pengkajian. Dalam sebuah tulisan yang berjudul definisi sejarah (2007) mengutip pandangan Bapak Sejarah Herodotus yang menurutnya sejarah ialah satu kajian untuk menceritakan satu perputaran jatuh bangunnya seorang tokoh masyarakat dan peradaban.
Sedangkan menurut Aristoteles sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekam-rekam atau bukti-bukti yang kukuh.
Hadits secara Lughowi (Harfiyah) adalah ism masdar yang fi’il madhi dan mudhori’nya hadatsa-yahdutsu yang berarti baru. Hadits secara istilah ialah segala perkataan (aqwal), perbuatan (af’al) dan persetujuan (taqrir) dan sifat Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sejarah hadits ialah suatu kajian peristiwa-peristiwa masa lalu dari segala perkataan (aqwal), perbuatan (af’al) dan persetujuan (taqrir) dan sifat Nabi Muhammad SAW.
b. Hadits Pada masa Nabi Muhammad SAW
Membicarakan hadis pada masa Rasul SAW berarti membicarak
Dokumen tersebut membahas tentang definisi himpunan, cara penyajian himpunan seperti enumerasi dan simbol-simbol baku, keanggotaan suatu elemen dalam himpunan, diagram Venn, kardinalitas, himpunan kosong, himpunan bagian, himpunan yang sama, himpunan yang ekivalen, himpunan saling lepas, himpunan kuasa, operasi-operasi dasar terhadap himpunan seperti irisan, gabungan, komplemen, selis
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri makhluk hidup dan proses kehidupan sebagai materi pembelajaran IPA kelas 3 SD semester 1. Dibahas delapan ciri makhluk hidup yaitu bernapas, bergerak, makan, mengeluarkan zat sisa, tumbuh, berkembang biak, peka terhadap rangsangan dan beradaptasi. Juga dibahas tentang proses fotosintesis.
Dokumen tersebut membahas tentang himpunan dan operasi-operasinya. Secara singkat, himpunan adalah kumpulan objek yang memiliki ciri tertentu, dan dapat dilakukan operasi gabungan, irisan, selisih, serta dibedakan menjadi himpunan yang sama, subset, kosong, dan lainnya. Diagram Venn digunakan untuk menggambarkan hubungan antar himpunan.
Hadits Qudsi, Hadits Nabawi, dan Al-Qur'an merupakan sumber hukum Islam yang berbeda. Hadits Qudsi berisi ucapan Nabi yang disandarkan kepada Allah SWT, Hadits Nabawi berisi perkataan, perbuatan, dan pengakuan Nabi, sedang Al-Qur'an adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Tulisan ini membahas definisi dan cakupan istilah Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) sebagai paham keislaman yang inklusif dan toleran menurut pandangan para ulama. Tulisan menjelaskan bahwa pengertian Aswaja tidak jelas karena tidak disebutkan secara tegas dalam al-Quran dan Hadis, sehingga para ulama memberikan definisi yang berbeda-beda. Tulisan ini juga menjelaskan etimologi istilah Aswaja dan perbed
Kepemimpinan kristiani merupakan suatu isu global yang terjadi di dunia khususnya di Indonesia. isu ini bisa menjadi polemik yang berkepanjangan. isu ini juga bisa menjadi isu politik yang bisa menjatuhkan lawan politik. untuk itu sebagai warga yang baik harus dewasa untuk menanggapi isu ini sebagai kondisi yang harus ditemukan oleh kita.
Dokumen tersebut membahas tiga perspektif utama tentang sahabat Nabi Muhammad SAW: (1) semua sahabat adil, (2) sahabat sama seperti manusia lain yang ada yang adil dan tidak adil, (3) semua sahabat kafir. Dokumen ini menganalisis pandangan Syiah yang menilai sahabat berdasarkan amal perbuatan mereka.
Pengertian Sunnah menurut istilah para ulama adalah petunjuk yang dijalani oleh Rasulullah dan para sahabatnya dalam ilmu, amalan, keyakinan, ucapan dan perbuatan. Ahlus Sunnah adalah orang yang mengikuti jalan yang lurus dan terpuji yaitu Rasulullah. Jama'ah menurut istilah ulama adalah generasi As-Salaf dari umat Islam yang bersatu dalam kebenaran Kitabullah dan Sunnah.
Fatwa sahabat adalah pendapat atau putusan hukum yang diberikan oleh sahabat Nabi Muhammad mengenai suatu persoalan. Sahabat didefinisikan sebagai mereka yang mengenal dan melihat Nabi secara langsung serta wafat dalam keadaan Islam. Ada empat kategori fatwa sahabat yaitu yang bersumber dari Nabi, yang tidak diselewengi sahabat lain, yang populer di kalangan sahabat, dan yang dapat dijangkau akal. Fatwa sahabat
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aliran dalam Islam, khususnya yang tergolong sesat. Disebutkan terdapat 72 aliran sesat yang terbagi atas beberapa kelompok seperti Syiah, Khawarij, Mu'tazilah, dan lainnya.
2. Ahlussunnah wal Jamaah dijelaskan sebagai golongan yang mengikuti ajaran dan amalan Nabi beserta sahabat-sahabatnya. Terdapat delapan kelompok dalam
1. Ilmu Rijal Hadits mempelajari biografi para periwayat hadits untuk mengetahui keabsahan sanad dan mencegah pemalsuan hadits. 2. Syarat diterimanya periwayat antara lain adil, kuat hafalan, dan tepat dalam meriwayatkan. 3. Gelar bagi periwayat hadits antara lain al-Musnid, al-Muhaddits, dan al-Hafiz yang menandakan tingkat pengetahuan mereka.
1. Dokumen tersebut membahas tentang hadits maudhu' atau hadits palsu, yaitu hadits yang dibuat-buat dan tidak benar-benar diucapkan oleh Nabi Muhammad. Dokumen ini menjelaskan pengertian, faktor munculnya, dan upaya ulama dalam mendeteksi hadits palsu.
Makalah ini membahas tentang fenomena penolakan terhadap sunnah Nabi Muhammad SAW sebagai sumber hukum kedua setelah al-Qur'an. Terdapat tiga kelompok penolak sunnah yaitu yang menolak seluruh hadis, yang hanya menerima hadis yang disebutkan dalam al-Qur'an, dan yang hanya menerima hadis mutawatir. Fenomena ini sudah ada sejak zaman klasik dan berlanjut hingga zaman modern di Mesir, Pakistan, dan Malaysia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Hadis merupakan masa perkembangan sejak masa Rasulullah SAW hingga sekarang, meliputi masa prakodifikasi dan kodifikasi. Pada masa Rasulullah SAW, hadis disampaikan secara langsung kepada sahabat melalui perkataan, perbuatan, dan penjelasan Rasulullah. Pada masa selanjutnya, hadis dikumpulkan dan dirangkum oleh para ulama.
Hadits maudlu' adalah hadits palsu yang dibuat oleh pendusta dengan tujuan politik, merusak Islam, atau fanatisme. Beberapa cara mengetahui hadits maudlu' adalah bertentangan dengan Alquran, berlebihan dalam pahala, dan pengakuan si pembuat. Para ulama ahli hadits berupaya menyingkap dan menjelaskan hadits maudlu' untuk menjaga kemurnian ajaran Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang pujian hanya untuk Allah, petunjuk dari Muhammad, dan kesesatan yang berasal dari perbuatan yang dibuat-buat. Dokumen ini juga mengutip hadis dari Imam An-Nasa'i yang membahas tentang kesesatan yang akan memasuki neraka.
8. hadits shahih syarat dan macam macamFakhri Cool
Hadis shahih adalah hadis yang memenuhi kriteria (1) sanadnya bersambung, (2) perawinya adil dan dhabit, (3) bebas dari syadz dan illat. Terdapat dua jenis hadis shahih yaitu shahih lidzatih yang memenuhi semua kriteria dan shahih lighairih yang memenuhi sebagian kriteria namun dikuatkan oleh hadis lain.
Dokumen tersebut membahas tentang perbankan di Indonesia, termasuk jenis bank, konsep dasar perbankan, peran dan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral, serta kebijakan-kebijakan yang diambil Bank Indonesia dalam mengatur dan mengawasi sistem perbankan di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas delapan produk perbankan syariah yaitu: al-wadi'ah, pembiayaan berbasis bagi hasil (al-musyarakah, al-mudharabah, al-muzara'ah, al-musaqah), pembiayaan berbasis murabahah, bai' al-salam, bai' al-istishna', al-ijarah, al-wakalah dan al-kafalah.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan statistik deskriptif seperti rata-rata (mean), median, dan modus dari data kelompok. Dijelaskan rumus-rumus untuk menghitung ketiga ukuran tersebut beserta contoh soalnya.
1. Mean, median, dan modus merupakan ukuran pusat kecenderungan data. Mean dihitung dengan rumus rata-rata, median adalah nilai tengah data, dan modus adalah nilai yang paling sering muncul.
2. Contoh perhitungan mean, median, dan modus pada data kelompok dan distribusi frekuensi diberikan, termasuk rumus-rumus yang digunakan.
3. Terdapat hubungan empiris di mana mean cenderung lebih besar dari median,
Teks membahas tentang pengertian kata, makna kata, bentuk kata, dan diksi. Kata adalah satuan bahasa terkecil yang memiliki arti, sedangkan makna kata terdiri dari makna leksikal, gramatikal, denotasi dan konotasi. Bentuk kata dapat berupa kata berimbuhan akibat proses afiksasi atau kata ulang akibat reduplikasi. Pemilihan kata yang tepat disebut diksi."
Dokumen tersebut membahas tentang teori konsumen dan pendekatan kardinal serta ordinal. Secara khusus, dibahas mengenai pendekatan kardinal yang mengukur kepuasan konsumen secara kuantitatif, konsep nilai guna total dan marginal, serta hubungan antara nilai guna total, rata-rata, dan marginal. Dokumen ini juga menjelaskan asumsi-asumsi dari pendekatan kardinal dan pendekatan guna batas yang menurun dalam teori konsumen.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem perekonomian Indonesia, termasuk definisi, jenis, ciri-ciri, dan pelaku utamanya. Sistem perekonomian Indonesia adalah aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam kegiatan ekonomi berdasarkan ideologi Pancasila dan UUD 1945, dengan pelaku utama pemerintah, perusahaan swasta, dan koperasi."
The document discusses market demand and supply theories for potatoes. It shows the market demand curve shifting outward from D0 to D1, representing an increase in demand. The supply curve is also shown shifting outward from a to b to c to d to e, representing an increase in supply quantities at each given price level. The intersection of supply and demand determines the market equilibrium price and quantity.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep ekonomi seperti nilaiguna total, nilaiguna marginal, nilai pakai, dan nilai tukar barang. Nilaiguna total adalah kepuasan total dari mengkonsumsi sejumlah barang, sedangkan nilaiguna marginal adalah peningkatan kepuasan dari satu unit tambahan barang. Nilai pakai dan nilai tukar barang merupakan kemampuan barang untuk memenuhi kebutuhan dan ditukarkan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
makalah studi hadis
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Generasi sahabat adalah orang-orang yang menerima ajaran islam langsung dari
Nabi SAW. Mereka juga orang-orang yang menyaksikan turunnya ayat-ayat Al-Qur‟an,
sehingga generasi sahabat ini merupakan transmitter awal yang menyalurkan informasi
nilai-nilai relegius dari Nabi kepada generasi berikutnya. Tanpa mereka umat islam pasca
generasi sahabat tidak akan mengetahui apa-apa tentang islam.
Oleh karena itu maka dalam ilmu hadits dinyatakan bahwa urgensi sahabat
berkaitan dengan periwayatan yang diverifikasikan dari Nabi.
Mengenai peran sahabat sebagai transmitter awal yang menyalurkan informasi
nilai-nilai religious ini ada dua pandangan. Sebagian besar Ulama‟ memandang bahwa
semua sahabat itu bersifat adil (kredibel) karena itu mereka tidak bisa dikritik. Semua
riwayat yang mereka sampaikan kepada generasi berikutnya tidak perlu diragukan. Tetapi
ada sebagian kecil Ulama‟ berpandangan lain yakni para sahabat itu tidak berbeda dari
manusia lainnya dalam hal ketidak mustahilannya berbuat salah dan alpa. Mereka perlu
diuji keadilannya.
1.2 Rumusan Masalah
Oleh karena itu makalah ini akan membahas dan mencari jawaban dari masalah :
1. Apa pengertian sahabat?
2. Bagaimana cara mengetahui sahabat?
3. Benarkah semua sahabat bersifat adil?
Keadilan Sahabat | 1
2. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Shahabat
Menurut etimologi kata shahabat adalah bentuk jama‟ dari mufrod shahib yang
artinya adalah : yang memiliki dan yang menyertai. Menurut „urf berarti kawan atau
teman yang selalu berada bersama kita. Kata shahib ini di jama‟kan juga dengan kata
Shahbun, Ashab dan Shahabah (dengan tidak memanjangkan Ha‟)1.
Definisi shahabat secara terminologi terjadi silang pendapat diantara Ulama‟.
Ahmad bin Hambal (Imam Hambali) mengatakan “sahabat adalah orang yang pernah
hidup bersama Nabi, sebulan atau sehari atau sesaat atau hanya melihatnya”.2
Pendapat ini kurang mengena karena orang badui yang hanya bertemu dengan
Nabi sejam – dua jam saja tidak dapat dinamai sahabat, karena tidak dapat ditetapkan
bahwa mereka itu adil.
Sebagian Ulama‟ Ushul berpendapat, bahwa yang dikatakan sahabat adalah :
Orang yang berjumpa dengan Rasul dan lama pula bersahabat dengan beliau.3
Ibnu Hazm berpendapat sahabat adalah : setiap orang yang pernah semajlis
dengan Nabi walau hanya sesaat dan pernah mendengar sesuatu dari Nabi walau hanya
satu kalimat.4
Imam Al-Waqidi berpendapat sahabat adalah : setiap orang yang melihat Rasul
dalam keadaan baligh, islam dan sudah mampu memahami urusan agama.
Menurut Al-Iroqi, batasan baligh tidak bisa diterima karena akan menghilangkan
kesahabatan Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Zubair, Hasan dan Husen yang telah
ditetapkan sebagai sahabat dan banyak meriwayatkan hadits dari Rasulallah.5
1
Luis ma‟luf, Al-munjid fi Al-Lughah (Beirud : Dar Al-Masyriq, 1977), hal. 416
2
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam (Jakarta : Ihtiar Baru Van Hoeve, 1997) cet. 4, hal.
197
3
Jalaluddin abu al-fadhl, Abd rahman al-suyuthi, Tadribu Al-Rawi (Beirud : Dar Al-Fikr, 2006) hal. 375
4
Muh. „Ajjaj Al-khathib, Ushul Al-Haditsi „Ulumuhu wa musthalahuhu (Beirud : Dar Al-Fikr, 2009) hal.
255
5
Ibid. hal. 256
Keadilan Sahabat | 2
3. Said bin Musayyab berpendapat : sahabat adalah orang-orang yang hidup bersama
Rasul selama satu atau dua tahun dan pernah ikut berperang bersamanya satu atau dua
kali.6
Pendapat Said bin Musayyab tidak disetujui oleh mayoritas Ulama‟ besar akan
berakibat tidak termasuknya sahabat yang kebetulan belum pernah ikut berperang
bersama Nabi. Padahal telah disepakati bahwa Jarir bin Abdullah adalah sahabat Nabi
yang belum pernah ikut berperang bersama Nabi.
Menurut Ibnu Hajar definisi sahabat yang paling sahih adalah definisi yang
diberikan jumhur muhadditsin :
“ Sahabat adalah orang yang bertemu dengan Nabi dalam keadaan dia beriman
dan meninggal dalam keadaan islam”.7
Orang yang bertemu dengan Nabi tapi belum memeluk islam, tidaklah dipandang
sahabat. Orang yang semasa dengan Nabi dan beriman kepadanya, tetapi tidak
menjumpainya, seperti Najasi, atau menjumpai Nabi setelah Nabi wafat, seperti Abu
Dzuaib khuwailid bin Khalid Al-Hadzali juga tidak dipandang sahabat.
Termasuk sahabat jika dia tetap dalam keadaan beriman sampai dia wafat, jika dia
murtad sesudah dijuluki dengan sahabat, hilanglah kesahabatannya, seperti Qurrah bin
Maisarah dan Asy‟ats bin Qa‟is, tetapi kalau dia kembali beriman seperti Abdullah bin
Abi sarah maka dia bisa dijuluki sahabat lagi.8
6
Ibid., hal. 256
7
Ibid., hal. 257
8
Jalaluddin Abu A-Fadhl Abd Rahman Al-Suyuthi, Tadribu Al-Rawi, (Beirud : Dar Al-Fikr, 2006) hal. 374
Keadilan Sahabat | 3
4. 2.2 Cara Mengetahui Sahabat
Untuk menggolongkan seseorang kepada sahabat, hendaklah menggunakan
salahsatu dari 5 ketentuan dibawah ini :
1. Ditentukan oleh khabar mutawatir, seperti penetapan terhadap khulafaur-rosyiddin.
2. Ditetapkan oleh khabar masyhur dan mustafid yang belum sampai mencapai
mutawatir, seperti kesahabatan Dlamam bin Tsa‟labah dan Ukasyah.
3. Diberitakan oleh sahabat yang lain, seperti kesahabatan Hamamah bin Hamamah Ad-
Dausy yang meninggal di Isfahan. Menurut pemberitaan dari Abu Musa Al-Asy‟ary,
bahwa Hamamah pernah mendengar hadits dari Nabi. Hal ini menjadi bukti bahwa ia
pernah bertemu dengan Nabi Muhammad.
4. Keterangan seorang Tabi‟i yang Tsiqoh bahwa yang diterangkan itu adalah seorang
shahaby. Ini berarti bahwa pentazkiyahan (menganggap adil) dari seorang yang
tsiqoh, diterima.
5. Pengakuan sendiri seorang yang dianggap adil di zaman Rasulallah SAW, pengakuan
ini dianggap sah selama tidak lebih dari seratus tahun dari kewafatan Rasulallah
SAW. Berdasarkan isyarat Rasulallah :
“Apakah yang kau lihat pada malam mu ini? Bahwa disetiap awal seratus
tahun tidak seorang pun yang tinggal dari golongan orang sekarang ini
(sahabat) diatas permukaan bumi . (H.R Bukhori Muslim).9
9
Bukhori, Shahih Bukhori,(Beirud : Dar Al-Fikr, 2006) hal. 34
Keadilan Sahabat | 4
5. Dengan demikian jika ada orang yang mengaku sebagai sahabat yang
pengakuannya itu sesudah seabad dari wafat Nabi, pengakuan tersebut tidak dapat
diterima.10
2.3 Keadilan Sahabat
Dalam kajian ilmu hadits terdapat ketentuan bahwa hadits yang dapat dijadikan
hujjah adalah hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil. Maka dalam hal ini sifat adil
merupakan dasar untuk menilai validitas hadits. Dengan kata lain dapat disimpulkan
bahwasannya adil dianggap sebagai pokok atau rukun dalam periwayatan.
Oleh karena begitu pentingnya dasar adil dalam suatu periwayatan hadits maka
para Ulama‟ memberikan karateristik secara ketat terhadap masalah ini. Menurut
Muhammad „Ajjaj Al-Khatib, „Adalah berarti : sifat yang melekat didalam jiwa yang
mampu mengarahkan pemiliknya untuk senantiasa bertaqwa, menjaga muru‟ah, menjauhi
perbuatan dosa, tidak melakukan dosa-dosa kecil dan menjauhkan perbuatan yang bisa
menjatuhkan muru‟ah, seperti kencing dijalan, makan dijalan, dst.11
Imam Nawawi menetapkan kriteria lain mengenai „Adalah. Menurut Imam
Nawawi sebagaimana dikutip oleh Imam Al-Suyuthi dalam kitab Tadribu Ar-Rawi
menyatakan bahwa syarat rawi bisa disebut adil adalah muslim, baligh, berakal sehat,
tidak terdapat sebab-sebab kefasikan dan terhindar dari hal-hal yang menjatuhkan
muru‟ah.12
Untuk mengetahui adil tidaknya rawi paling tidak ada 2 hal yang harus
diperhatikan. Pertama, pernyataan dari orang-orang adil, dan kedua, kemasyhuran rawi
itu sendiri dengan keadilannya.
10
Fathur rahman, Ikhtisar Mushtholahatul Hadits, (Bandung: Al-Ma‟arif, 1974) hal. 285
11
Usman sya‟roni, Otentisitas Hadis Menurut Ahli Hadis dan Kaum Sufi, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002)
hal. 34
12
Al-Suyuthi, Tadribu, hal. 197
Keadilan Sahabat | 5
6. Tentang penilaian terhadap keadilan para sahabat juga tedapat 2 pendapat,
pertama pendapat jumhur sepakat menilai bahwa semua sahabat bersifat adil.13 Penilaian
ini tidak hanya berdasarkan penelitian, tetapi berdasarkan nash Al-Qur‟an dan Hadits.
Diantara ayat yang dijadikan dalil untuk menilai adilnya sahabat adalah surat Ali Imron
ayat 110
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma‟ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah”.14
Ayat ini menerangkan bahwa umat ini adalah uamt yang terbaik yang dilahirkan
bagi manusia dan factor yang menyebabkan sebagai umat yang terbaik adalah sifat umat
ini yaitu selalu menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dan beriman
kepada Allah. Sahabat adalah generasi pertama setelah nabi yang diserukan didalam ayat
ini, maka merekalah yang pertama masuk dalam golongan ini karena mereka bersama
Nabi ketika turunnya wahyu.15
“Dan demikian (pula) kami telah menjadikan kaum (umat islam) umat yang adil
dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia” (Al-Baqarah : 143).16
Kami menjadikan kaum umat pilihan supaya kelak pada hari kiamat menjadi saksi
atas segenap manusia, dan kata wasathan pada surat ini berarti pilihan dan terbaik dan
para sahabat termasuk dalam golongan orang yang dimasukkan dalam ayat ini dalam
posisi yang diprioritaskan dan lebih utama karena mereka adalah orang-orang yang
pertama yang dibicarakan dalam ayat ini. Sebagaimana menurut kesepakatan para ahli
tafsir dan hadits. Dan kita bisa melihat didalam al-Qur‟an banyak sekali ayat yang
menerangkan tentang keimanan para sahabat yang dinyatakan sekitar 70 kali.
13
Mahmud thohhan, Taisiru mushthalahil Hadits, (Beirud: Dar Al-Fikr, 2006) hal. 165
14
Departemen Agama, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Semarang: Toha Putra, 1997) hal. 24
15
Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi (Beirud: Dar Al-Kutub Al-Ilmiah, 1997) juz 2, hal. 24
16
Depag, Al-Qur‟an, hal. 36
Keadilan Sahabat | 6
7. Dengan penegasan 2 ayat tersebut maka telah ditetapkan bahwa para sahabat
Rasulallah SAW. adalah umat yang paling utama, paling adil dan paling dapat dipercaya,
hal ini ditegaskan oleh Ibnu Abdil Barr dalam mukadimah Al-Istiab, dan dijelaskan oleh
Al-Allamah As-Safarini dalam penjelasan Aqidah Ad-Durrah Al-Mudhi‟ah berpendapat
mayoritas umat menyatakan bahwa para sahabat itu manusia paling utama setelah Nabi. 17
Adapun nash-nash dari hadits yang menerangkan keadilan dan keutamaan sahabat
adalah :
1. Hadits dari Imran bin Husain
Diriwayatkan dari Imam Imran bin Husain bahwa Nabi SAW bersabda : “Sebaik-
baiknya manusia adalah pada masaku, kemudian masa setelahnya kemudian masa
setelahnya”.18
2. Hadits dari Abu Said Al-Khudziri
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudziri berkata : Rasulallah SAW bersabda :
“Janganlah kamu mencari para sahabatku demi dzat yang jiwaku berada
ditangannya, seandainya salah seorang diantara kamu menginfakkan emas sebesar
gunung Uhud, niscaya tidak akan mencapai satu Mud salah seorang dari mereka
tidak pula setengahnya”. (HR. Bukhari Muslim)19
Hadits ini menetapkan bahwasannya para sahabat telah mencapai derajat yang tinggi
disisi Allah dibanding orang-orang setelah mereka, sekalipun amal kebaikannya
orang-orang itu setara dengan gunung Uhud, itu tidak akan menyamai amal kebaikan
para sahabat walaupun hanya satu mud atau setengahnya.
17
Nur Alam Khalil Al-Amini, Kedudukan Para Sahabat dalm Islam, (Jakarta: Cendikia, 2008) hal. 111
18
Bukhari, Shahih Al-Bukhari, (Beirut: Dar Al-Fikr, 1994) juz 2, hal 288
19
Ibid., hal. 292
Keadilan Sahabat | 7
8. 3. Hadits dari Abu Musa Al-Asy‟ari
“Dari Abu Musa Al-Asy‟ari berkata : Rasulallah bersabda : bintang-bintang itu
penjaga langit, jika bintang-bintang itu sirna maka datanglah apa yang telah
ditetapkan bagi langit, aku sebagai penjaga para sahabatku, maka jika aku pergi,
datanglah apa yang telah ditentukan bagi para sahabatku, dan sahabatku sebagai
penjaga bagi umatku, jika para sahabatku telah pergi maka datanglah apa yang telah
ditentukan bagi umatku”.20
Ayat-ayat Al-Qur‟an dan Hadits-hadits Nabi diatas telah menjamin keadilan dan
integritas kepribadian para sahabat Nabi. Menurut Ar-Rozi, mereka adalah sahabat-
sahabat Rosulallah yang menyaksikan turunnya wahyu, mengetahui tafsir dan takmil,
memahami semua ajaran yang disampaikan Allah kepada Rosul-Nya. Allah telah
menjadikan mereka sebagai teladan bagi umat. Pendapat ini didukung pula oleh Ibnu
Hajar Al-Haitami, Ibnu Hazm, Al-Ghazali, dll.
Sebagian kecil Ulama‟ berpendapat bahwa semua sahabat, seperti semua
periwayat yang lain, harus diuji „Adalah nya. Para sahabat itu tidak berbeda dari manusia
lainnya dalam hal ketidakmustahilannya berbuat salad an alpa, kejujuran mereka belum
secara umum seperti kaidah pendapat jumhur : (sahabat semuanya adil), tetapi secara
perorangan, karena tingkat pengetahuan, penguasaan terhadap agama dan kemampuan
mereka tidak sama, jadi bila ada sahabat yang meriwayatkan hadits dari Rosulallah maka
keadilannya harus diteliti untuk menerima atau tidak hadits tersebut.21
20
Muslim, Shahih Muslim, (Beirut: Dar Al-Fikr) hal. 207
21
Ensiklopedi Islam, hal. 198
Keadilan Sahabat | 8