Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam, termasuk pengertian, jenis, dan cara untuk bersuci dari hadas dan najis.
2) Ada beberapa jenis thaharah seperti bersuci dari dosa, menghilangkan najis, dan bersuci dari hadas.
3) Untuk bersuci dari hadas dan najis diperlukan wudlu, mand
Makalah ini membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam. Terdapat dua jenis thaharah yaitu thaharah ma'nawiyah (rohani) dan thaharah nissiyah (jasmani). Thaharah nissiyah dilakukan dengan wudhu, mandi, atau tayammum untuk membersihkan diri dari hadas dan najis. Air yang digunakan harus air mutlak seperti air hujan, laut, sungai, danau, atau embun.
Dokumen tersebut membahas tentang shalat jenazah, termasuk pengertian, hukum, keutamaan, syarat-syarat, dan tata cara pelaksanaannya. Shalat jenazah dilakukan untuk melayat seorang muslim yang meninggal dunia dengan melafalkan empat takbir."
Tata cara penyelenggaraan jenazah menurut Islam meliputi empat hal wajib yaitu memandikan, mengkafani, mensholatkan, dan menguburkan jenazah. Proses memandikan meliputi membersihkan tubuh dari kotoran, membersihkan mulut dan rambut, serta meratakan air ke seluruh tubuh sebanyak 3-5 kali. Jenazah kemudian dikeringkan dan dikafani dengan satu lapisan kain putih. Sholat jenazah dilakukan den
Thaharah merupakan kebersihan dari hadas dan najis untuk memenuhi syarat sahnya ibadah seperti shalat. Terdapat tiga cara untuk mencapai thaharah yaitu wudlu, mandi, dan tayamum. Wudlu untuk hadas kecil dan besar, sedangkan mandi untuk hadas besar seperti janabah. Tayamum digunakan jika air tidak tersedia. Air yang digunakan harus bersih dan tidak terkena najis. Terdapat
contoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannyaRoisMansur
Tiga kalimat:
Makalah ini membahas tentang tata cara bersuci secara Islam yang meliputi pengertian, hukum, alat, jenis najis dan cara membersihkannya serta macam-macam tata cara bersuci sesuai syariat.
Makalah ini membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam. Terdapat dua jenis thaharah yaitu thaharah ma'nawiyah (rohani) dan thaharah nissiyah (jasmani). Thaharah nissiyah dilakukan dengan wudhu, mandi, atau tayammum untuk membersihkan diri dari hadas dan najis. Air yang digunakan harus air mutlak seperti air hujan, laut, sungai, danau, atau embun.
Dokumen tersebut membahas tentang shalat jenazah, termasuk pengertian, hukum, keutamaan, syarat-syarat, dan tata cara pelaksanaannya. Shalat jenazah dilakukan untuk melayat seorang muslim yang meninggal dunia dengan melafalkan empat takbir."
Tata cara penyelenggaraan jenazah menurut Islam meliputi empat hal wajib yaitu memandikan, mengkafani, mensholatkan, dan menguburkan jenazah. Proses memandikan meliputi membersihkan tubuh dari kotoran, membersihkan mulut dan rambut, serta meratakan air ke seluruh tubuh sebanyak 3-5 kali. Jenazah kemudian dikeringkan dan dikafani dengan satu lapisan kain putih. Sholat jenazah dilakukan den
Thaharah merupakan kebersihan dari hadas dan najis untuk memenuhi syarat sahnya ibadah seperti shalat. Terdapat tiga cara untuk mencapai thaharah yaitu wudlu, mandi, dan tayamum. Wudlu untuk hadas kecil dan besar, sedangkan mandi untuk hadas besar seperti janabah. Tayamum digunakan jika air tidak tersedia. Air yang digunakan harus bersih dan tidak terkena najis. Terdapat
contoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannyaRoisMansur
Tiga kalimat:
Makalah ini membahas tentang tata cara bersuci secara Islam yang meliputi pengertian, hukum, alat, jenis najis dan cara membersihkannya serta macam-macam tata cara bersuci sesuai syariat.
Dokumen ini merupakan makalah tentang sholat yang disusun oleh Iffa Rofiatuz Z. untuk mata kuliah di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang pada tahun 2013. Makalah ini menjelaskan pengertian sholat, dasar hukum sholat menurut Al-Quran, syarat-syarat sah sholat, rukun-rukun sholat, dan hal-hal yang membatalkan sholat.
Dokumen tersebut membahas tentang thaharah menurut bahasa dan syara'. Secara bahasa, thaharah berarti bersih. Sedangkan menurut syara', thaharah merupakan menghilangkan hadats atau najis sesuai dengan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan hadis Nabi. Thaharah merupakan syarat wajib untuk melaksanakan shalat.
- Masa Rasul dan Khulafa Ar-Rasyidin menandai awal mula terbentuknya peradaban Islam melalui pembangunan Masjid Nabawi, pengaturan sistem sosial dan politik dalam Piagam Madinah, serta penyebaran agama Islam melalui dakwah dan perang-perang yang dipimpin Rasulullah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, macam-macam, dan cara menghilangkan najis serta manfaat bersuci dari najis menurut ajaran Islam. Ada tiga jenis najis yakni najis mukhaffafah, mutawassithah, dan mughallazhah beserta cara menghilangkannya. Bersuci dari najis penting untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani serta memelihara sikap yang baik, selain untuk
Makalah ini membahas tentang akhlak dan ruang lingkupnya. Ia menjelaskan pengertian akhlak secara bahasa dan istilah, serta sumber-sumber ajaran akhlak seperti Al-Quran dan hadis Nabi. Makalah ini juga membahas ruang lingkup akhlak yang mencakup akhlak terhadap diri sendiri, terhadap tuhan, terhadap sesama, dan terhadap makhluk lain. Ia menjelaskan pentingnya memiliki akhl
1. Tugas akhir semester mata kuliah Ushul Fiqh membahas daftar pertanyaan dan jawaban mengenai konsep-konsep dasar ilmu Ushul Fiqh seperti dalil-dalil syara', hubungan antara Al Qur'an dan Sunnah, serta qiyas.
Makalah ini membahas tentang thaharah (kebersihan), fungsi, dan manfaatnya dalam Islam. Thaharah dijelaskan sebagai mensucikan diri dari hadas dan najis sesuai syariat Islam. Sarana untuk melakukan thaharah antara lain menggunakan air, tanah, dan debu. Fungsi thaharah adalah syarat sah melakukan ibadah, sedangkan manfaatnya meliputi menjaga kesehatan dan kesucian rohani.
Makalah ini membahas tentang thaharah (bersuci) dalam Islam, meliputi pengertian thaharah, dalil-dalil tentang kewajiban thaharah dalam Alquran dan hadis, jenis-jenis thaharah untuk membersihkan diri dari hadas maupun najis, serta fungsi thaharah dalam kehidupan beribadah."
Dokumen ini merupakan makalah tentang sholat yang disusun oleh Iffa Rofiatuz Z. untuk mata kuliah di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang pada tahun 2013. Makalah ini menjelaskan pengertian sholat, dasar hukum sholat menurut Al-Quran, syarat-syarat sah sholat, rukun-rukun sholat, dan hal-hal yang membatalkan sholat.
Dokumen tersebut membahas tentang thaharah menurut bahasa dan syara'. Secara bahasa, thaharah berarti bersih. Sedangkan menurut syara', thaharah merupakan menghilangkan hadats atau najis sesuai dengan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan hadis Nabi. Thaharah merupakan syarat wajib untuk melaksanakan shalat.
- Masa Rasul dan Khulafa Ar-Rasyidin menandai awal mula terbentuknya peradaban Islam melalui pembangunan Masjid Nabawi, pengaturan sistem sosial dan politik dalam Piagam Madinah, serta penyebaran agama Islam melalui dakwah dan perang-perang yang dipimpin Rasulullah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, macam-macam, dan cara menghilangkan najis serta manfaat bersuci dari najis menurut ajaran Islam. Ada tiga jenis najis yakni najis mukhaffafah, mutawassithah, dan mughallazhah beserta cara menghilangkannya. Bersuci dari najis penting untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani serta memelihara sikap yang baik, selain untuk
Makalah ini membahas tentang akhlak dan ruang lingkupnya. Ia menjelaskan pengertian akhlak secara bahasa dan istilah, serta sumber-sumber ajaran akhlak seperti Al-Quran dan hadis Nabi. Makalah ini juga membahas ruang lingkup akhlak yang mencakup akhlak terhadap diri sendiri, terhadap tuhan, terhadap sesama, dan terhadap makhluk lain. Ia menjelaskan pentingnya memiliki akhl
1. Tugas akhir semester mata kuliah Ushul Fiqh membahas daftar pertanyaan dan jawaban mengenai konsep-konsep dasar ilmu Ushul Fiqh seperti dalil-dalil syara', hubungan antara Al Qur'an dan Sunnah, serta qiyas.
Makalah ini membahas tentang thaharah (kebersihan), fungsi, dan manfaatnya dalam Islam. Thaharah dijelaskan sebagai mensucikan diri dari hadas dan najis sesuai syariat Islam. Sarana untuk melakukan thaharah antara lain menggunakan air, tanah, dan debu. Fungsi thaharah adalah syarat sah melakukan ibadah, sedangkan manfaatnya meliputi menjaga kesehatan dan kesucian rohani.
Makalah ini membahas tentang thaharah (bersuci) dalam Islam, meliputi pengertian thaharah, dalil-dalil tentang kewajiban thaharah dalam Alquran dan hadis, jenis-jenis thaharah untuk membersihkan diri dari hadas maupun najis, serta fungsi thaharah dalam kehidupan beribadah."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam.
2. Terdapat definisi thaharah dari berbagai mazhab dan dasar-dasar hukum thaharah dalam Al-Quran dan hadis.
3. Juga ditulis tata cara bersuci dari najis dan hadast menurut berbagai mazhab serta tata cara melakukan tayamum.
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan thaharah dan shalat. Thaharah merupakan syarat untuk melaksanakan shalat dan ibadah lainnya. Terdapat tiga jenis hadas (besar, kecil, dan najis) yang memerlukan cara thaharah berbeda seperti mandi, wudlu, atau tayammum. Dokumen juga menjelaskan urgensi melaksanakan shalat serta hikmah dan rukun-rukun shalat
Makalah ini membahas tentang thaharah (bersuci) dalam Islam. Pertama, menjelaskan pengertian thaharah sebagai suci atau bersih dari kotoran lahir maupun batin. Kedua, membahas macam-macam thaharah yaitu thaharah haqiqiyah dari najis dan thaharah hukmiyah dari hadats. Ketiga, alat-alat thaharah seperti air, debu, dan batu. Makalah ini juga menjel
Ringkasan singkat dalam 3 kalimat:
Makalah ini membahas tentang pengertian dan macam-macam ibadah dalam Islam seperti thaharah, shalat, puasa, zakat, dan haji. Termasuk di dalamnya penjelasan mengenai pengertian ibadah, jenis-jenis hadas dan najis, serta cara menghilangkan keduanya.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar tentang thaharah (bersuci) menurut ajaran Islam. Terdapat penjelasan mengenai macam-macam najis, hadas kecil dan besar, serta cara melaksanakan thaharah, wudhu, mandi janabah, dan tayamum.
1. Toharoh adalah mensucikan diri, tempat, dan pakaian dari najis dan hadas. Ada dua jenis hadas yaitu hadas kecil dan besar.
2. Hadas kecil dapat disucikan dengan wudhu, sedangkan hadas besar dengan mandi. Ada tiga jenis najis yaitu berat, sedang, dan ringan.
3. Cara mensucikan diri dari hadas dan najis meliputi wudhu, mandi, tayamum, dan mencuci benda
Makalah agama yang di dalamnya menjelaskan thaharah, berikut list yang ada :
• Pengertian thaharah
• Najis dan Hadats
• Wudhu
• Mandi
• Tayamum
• Istinja
Dokumen tersebut membahas tentang modul thaharah yang mencakup pengertian thaharah, macam-macam air dan najis, jenis hadas, serta cara melakukan wudhu, tayamum, dan mandi untuk menghilangkan hadas dan bersuci dari najis.
Dokumen tersebut membahas tentang thaharah atau kebersihan menurut Islam, yang mencakup pengertian, macam-macam air dan najis, serta cara menghilangkan hadas kecil dan besar seperti wudhu, tayamum, dan mandi.
Dokumen tersebut membahas mengenai konsep taharah dan najis dalam Islam. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa ada tiga tingkat bersuci yaitu zahir, batin, dan kedalaman. Selain itu, dokumen tersebut juga membahas mengenai jenis-jenis najis dan cara menyucikannya.
Piranti thaharah, thaharah dari hadats, wudhu, tayyammum, dan mandiapril aulia
Dokumen tersebut membahas tentang thaharah (kebersihan) dalam Islam, termasuk wudhu, tayammum, dan mandi. Wudhu digunakan untuk membersihkan hadats kecil, tayammum ketika tidak ada air, sedangkan mandi untuk membersihkan hadats besar seperti setelah bersanggama atau haid. Dokumen ini juga menjelaskan rukun, syarat, dan cara melaksanakan ketiga ibadah tersebut secara rinci sesuai aturan fi
1. Dokumen tersebut membahas tentang taharah (bersuci) dalam Islam, termasuk pengertian, jenis-jenisnya, dan cara menghilangkan hadas dan najis.
2. Ada dua jenis taharah yaitu dari najis dan hadas, serta empat jenis air, najis, dan hadas. Untuk menghilangkan hadas kecil cukup wudu atau tayammum, sedangkan untuk hadas besar perlu mandi wajib.
3.
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar yang terkait dengan taharah atau kebersihan dalam agama Islam. Secara khusus membahas tentang pengertian, macam-macam, dan cara menyucikan diri dari najis dan hadats sesuai aturan Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi air dan najis dalam Islam. Air diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan status kesuciannya, seperti air mutlak, air makruh, dan air yang sudah terkena najis. Najis juga dibagi menjadi ringan, sedang, dan berat beserta cara menyucikannya seperti membilas dengan air atau menggosok hingga bersih. Thaharah penting untuk menjaga kebersihan d
Similar to Makalah tugas fiqih tentang thaharah (20)
Ahlussunnah Wal Jama'ah (Aswaja) merupakan metode berfikir Islam yang menekankan moderasi, keseimbangan, dan toleransi. Aswaja tidak dianggap sebagai madzhab tetapi sebagai manhaj al-fikr. PMII melihat pendekatan ini sebagai yang paling relevan untuk masyarakat Indonesia yang beragam. Aswaja menempatkan akal bersama naqli dalam pengambilan hukum dan memandang kehidupan sosial secara netral
Dokumen ini membahas hubungan antara filsafat, manusia, dan pendidikan. Manusia memiliki sisi jasmani dan rohani serta mampu berpikir. Karena lingkungan yang dinamis, manusia selalu berpikir dan berefleksi. Pendidikan dan ilmu pengetahuan harus seimbang dengan nilai-nilai filsafat seperti iman agar tercipta keseimbangan antara manfaat dan tanggung jawab. Sistem pendidikan juga harus disesuaikan dengan perke
Filsafat adalah cinta akan kebijaksanaan. Filsafat mempelajari ontologi, epistemologi, dan aksiologi untuk memperoleh pemahaman tentang realita, metodologi, dan tujuan hidup. Filsafat pendidikan menerapkan pemikiran filosofis untuk menjawab persoalan-persoalan pendidikan.
1. Dokumen membahas tentang isti'adzah dan basmalah sebelum membaca Al Quran.
2. Terdapat beberapa pendapat ulama tentang waktu dan cara membaca isti'adzah dan basmalah, antara lain wajib, sunnah, dan makruh.
3. Dokumen juga membedah perbedaan pendapat madzhab Hanafi, Syafi'i, Hambali, dan Maliki terkait hal tersebut.
- Pakaian berfungsi untuk menutup aurat dan sebagai identitas muslim, serta melindungi dari panas dan perang
- Jilbab adalah pakaian wanita muslim yang menutup kepala dan badan untuk menghindari gangguan dan mudah dikenal sebagai muslim
- Berpakaian harus rapi, sederhana, menutup aurat, dan bersih sesuai adab Islam
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Allah mencintai sesuatu yang bersih dan suci. Dalam hukum Islam bersuci dan
segala seluk beluknya adalah termasuk bagian ilmu dan amalan yang penting
terutama karena diantaranya syarat-syarat sholat telah ditetapkan bahwa seseorang
yang akan melaksanakan sholat, wajib suci dari hadas dan suci pula badan, pakaian
dan tempatnya dari najis. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari sesuatu
(barang) yang kotor dan najis sehingga thaharah dijadikan sebagai alat dan cara
bagaimana mensucikan diri sendiri agar sah saat menjalankan ibadah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian thaharah?
2. Sebutkan pembagian thaharah?
3. Sebutkan macam-macam air dan pembagiannya?
4. Benda apa sajakah yang najis?
5. Sebutkan pembagian najis?
6. Bagaimana cara-cara bersuci dari hadas dan najis?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tentang pengertian thaharah.
2. Untuk mengetahui pembagian thaharah.
3. Untuk mengetahui macam-macam air dan pembagiannya.
4. Untuk memahami benda-benda yang menyebabkan najis.
5. Untuk mengetahui pembagian najis.
6. Memahami cara-cara bersuci dari hadas dan najis.
D. KONTRIBUSI KEILMUAN
Semoga dengan makalah ini mahasiswa dan mahasiswi dapat memahami pengertian
thaharah, klasifikasi air untuk bersuci, pembagian najis dan cara-cara bersuci dari
najis.
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. THAHARAH
1. Pengertian Thaharah
Thaharah menurut bahasa ialah bersih dan bersuci dari segala kotoran, baik yang
nyata seperti najis, maupun yang tidak nyata seperti aib. Menurut istilah
para fuqaha’ berarti membersihkan diri dari hadas dan najis, seperti mandi berwudlu
dan bertayammum. (Saifuddin Mujtaba’, 2003:1)
Suci dari hadas ialah dengan mengerjakan wudlu, mandi dan tayammum. Suci
dari najis ialah menghilangkan najis yang ada di badan, tempat dan pakaian.
Urusan bersuci meliputi beberapa perkara sebagai berikut:
a. Alat bersuci seperti air, tanah, dan sebagainya.
b. Kaifiat (cara) bersuci.
c. Macam dan jenis-jenis najis yang perlu disucikan.
d. Benda yang wajib disucikan.
e. Sebab-sebab atau keadaan yang menyebabkan wajib bersuci.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
Artinya:
“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu
kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu
haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka
telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah
kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai
orang-orang yang mensucikan diri. (QS. 2:222)
Adapun thaharah dalam ilmu fiqh ialah:
a. Menghilangkan najis.
b. Berwudlu.
c. Mandi.
d. Tayammum.
Alat yang terpenting untuk bersuci ialah air. Jika tidak ada air maka tanah, batu dan
sebagainya dijadikan sebagai alat pengganti air.
Pembagian air
Air tersebut dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Air mutlak (air yang suci dan mensucikan), yaitu air yang masih murni, dan tidak
bercampur dengan sesuatu yang lain. Air mutlak itu ada tujuh jenis, yaitu:
1) Air hujan
2) Air laut
3. 3
3) Air sungai
4) Air sumur
5) Air yang bersumber (dari mata air)
6) Air es
7) Air embun.
2. Air musyammas (air yang suci dan dapat mensucikan tetapi makhruh digunakan),
yaitu air yang dipanaskan dengan terik matahari di tempat logam yang bukan emas.
3. Air musta’mal (air suci tetapi tidak dapat mensucikan), yaitu air yang sudah
digunakan untuk bersuci.
4. Air mutanajis (air yang najis dan tidak dapat mensucikan), yaitu air telah
kemasukan benda najis atau yang terkena najis.
2. Macam-Macam Thaharah
a. Bersuci dari dosa (bertaubat).
Bertaubat kepada Allah yang merupakan thaharah ruhaniah, juga sebagai metode
mensucikan diri dari dosa-dosa yang besar maupun yang kecil kepada Allah. Jika
dosa yang dimaksudkan berhubungan dengan manusia, sebelum bertaubat ia harus
meminta maaf kepada semua orang yang disakitinya. Sebab Allah akan menerima
taubat hamba-Nya secara langsung jika berhubungan dengan dosa-dosa yang menjadi
hak Allah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an
Artinya :
“Dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-
Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang
telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang
berbuat baik. Dan jika kamu berpaling maka sungguh Aku takut kamu akan ditimpa
azab pada hari yang besar (kiamat)”.
Yang dimaksud dengan taubat nashuha adalah taubat yang sesungguhnya. Ciri-
cirinya adalah:
a. Menyesal dengan perbuatan yang telah dilakukan.
b. Berjanji tidak akan mengulanginya.
c. Selalu meminta ampunan kepada Allah dan berzikir.
d. Berusaha terus menerus untuk memperbaiki diri dengan memperbanyak
perbuatan baik dengan mengharap keridhoan dari Allah SWT.
b. Bersuci menghilangkan najis.
Najis menurut bahasa ialah apa saja yang kotor, baik jiwa, benda maupun amal
perbuatan. Sedangkan menurut fuqaha’ berarti kotoran (yang berbentuk zat) yang
mengakibatkan sholat tidak sah.
2.1 Benda-benda najis,yaitu:
4. 4
a. Bangkai (kecuali bangkai ikan dan belalang)
b. Darah
c. Babi
d. Khamer dan benda cair apapun yang memabukkan
e. Anjing
f. Kencing dan kotoran (tinja) manusia maupun binatang
g. Susu binatang yang haram dimakan dagingnya
h. Wadi dan madzi
i. Muntahan dari perut
2.2 Macam-macam najis
Najis dibagi menjadi 3 bagian:
1. Najis mukhaffafah (ringan), ialah air kencing bayi laki-laki yang belum berumur 2
tahun dan belum pernah makan sesuatu kecuali ASI.
Cara mensucikannya, cukup dengan memercikkan air ke bagian yang terkena najis
sampai bersih.
2. Najis mutawassithah (sedang), ialah najis yang keluar dari kubul dan dubur
manusia dan binatang, kecuali air mani.
Najis ini dibagi menjadi dua:
a. Najis ‘ainiyah, ialah najis yang berwujud atau tampak.
b. Najis hukmiyah, ialah najis yang tidak tampak seperti bekas kencing atau arak yang
sudah kering dan sebagainya.
Cara mensucikannya, dibilas dengan air sehingga hilang semua sifatnya (bau, warna,
rasa dan rupanya)
3. Najis mughallazah (berat), ialah najis anjing dan babi.
Cara mensucikannya, lebih dulu dihilangkan wujud benda najis itu, kemudian dicuci
dengan air bersih 7 kali dan salah satunya dicampur dengan debu.
2.3 Najis yang dimaafkan
1. Bangkai binatang yang darahnya tidak mengalir seperti nyamuk, kutu, dan
sebagainya.
2. Najis yang sangat sedikit.
3. Darah bisul dan sebangsanya.
4. Kotoran binatang yang mengenai biji-bijian yang akan ditebar, kotoran binatang
ternak yang mengenai susu ketika diperah.
5. Kotoran ikan di dalam air.
6. Darah yang mengenai tukang jagal.
7. Darah yang masih ada pada daging.
c. Bersuci dari hadas
Hadas menurut makna bahasa “peristiwa”. Sedangkan menurut syara’ adalah perkara
yang dianggap mempengaruhi anggora-anggota tubuh sehingga menjadikan sholat
5. 5
dan pekerjaan-pekerjaan lain yang sehukum dengannya tidak sah karenanya, karena
tidak ada sesuatu yang meringankan. Hadas dibagi menjadi dua :
1) Hadas kecil, adalah perkara-perkara yang dianggap mempengaruhi empat anggota
tubuh manusia yaitu wajah, dua tangan dan dua kaki. Lalu menjadikan sholat dan
semisalnya tidak sah. Hadas kecil ini hilang dengan cara berwudlu.
2) Hadas besar, adalah perkara yang dianggap mempengaruhi seluruh tubuh lalu
menjadikan sholat dan pekerjaan-pekerjaan lain yang sehukum dengannya tidak
sah. Hadas besar ini bisa hilang dengan cara mandi besar.
B. WUDLU
1. Pengertian Wudlu
Wudlu secara bahasa berarti keindahan dan kecerahan. Sedangkan menurut istilah
syara’ bersuci dengan air dalam rangka menghilangkan hadas kecil yang terdapat
pada wajah, kedua tangan, kepala dan kedua kaki disertai dengan niat.
2. Rukun Wudlu
Antara lain:
a. Niat
b. Membasuh muka
c. Membasuh dua tangan sampai siku
d. Mengusap sebagian kepala
e. Membasuh kaki sampai mata kaki
f. Tertib, artinya urut.
3. Sunnah Wudlu
a. Membaca basmallah
b. Membasuh tangan sampai pergelangan terlebih dahulu
c. Berkumur-kumur
d. Membersihkan hidung
e. Menyela-nyela janggut yang tebal
f. Mendahulukan anggota yang kanan
g. Mengusap kepala
h. Menyela-nyela jari tangan dan jari kaki
i. Megusap kedua telinga
j. Membasuh sampai tiga kali
k. Berturut-turut
l. Berdo’a sesudah wudlu
4. Hal-hal yang membatalkan wudlu
a. Keluarnya sesuatu dari dua jalan
b. Tertidur dengan posisi tidak duduk yang tetap
c. Hilangnya akal (gila, pingsan, mabuk dan sebagainya)
d. Tersentuh kemaluan dengan telapak tangan
6. 6
e. Tersentuhnya kulit laki-laki dengan kulit perempuan yang bukan muhrim dan
tidak beralas
C. MANDI
1. Pengertian
Mandi dalam bahasa arab al ghuslu artinya mengalirkan alir pada apa saja. Menurut
pengertian syara’ berarti meratakan air yang suci pada seluruh tubuh disertai dengan
niat. Pengertian lain ialah mengalirkan air ke seluruh tubuh baik yang berupa kulit,
rambut, ataupun kuku dengan memakai niat tertentu. Mandi ini ada yang hukumnya
wajib dan ada yang sunnah.
2. Hal-hal yang mewajibkan mandi (mandi besar/ mandi wajib)
a. Hubungan suami istri
b. Mengeluarkan mani
c. Mati
d. Haid
e. Nifas
f. Wiladah (melahirkan)
3. Rukun mandi
a. Niat
b. Menghilangkan najis bila terdapat pada badannya
c. Meratakan air ke seluruh tubuh, baik berupa rambut maupun kulit
4. Sunnah mandi
a. Membaca basmallah
b. Berwudlu sebelum mandi
c. Menggosok badan dengan tangan
d. Menyela-nyela pada rambut yang tebal
e. Membasuh sampai tiga kali
f. Berturut-turut
g. Mendahulukan anggota yang kanan
h. Memakai basahan
D. TAYAMMUM
1. Pengertian
Tayammum adalah salah satu cara bersuci, sebagai ganti berwudlu atau mandi
apabila berhalangan memakai air. (Imam Zarkasyi, 1995:20)
2. Syarat tayammum
a. Islam
b. Tidak ada air dan telah berusaha mencarinya, tetapi tidak bertemu
7. 7
c. Berhalangan mengguankan air, misalnya karena sakit yang apabila menggunakan
air akan kambuh sakitnya
d. Telah masuk waktu shalat
e. Dengan debu yang suci
f. Bersih dari Haid dan Nifas
3. Rukun tayammum, yaitu:
a. Niat
b. Mengusap muka dengan debu dari tangan yang baru dipukulkan atau diletakkan
ke debu
c. Mengusap kedua tangan sampai siku, dengan debu dari tangan yang baru
dipukulkan atau diletakkan ke debu, jadi dua kali memukul.
d. Tertib
4. Sunnah tayammum, yaitu:
a. Membaca basmallah
b. Mendahulukan anggota kanan
c. Menipiskan debu di telapak tangan
d. Berturut-turut
5. Hal-hal yang membatalkan tayammum
a. Semua yang membatalkan wudlu
b. Melihat air, bagi yang sebabnya ketiadaan air
c. Karena murtad
E. ISTINJA’
Apabila keluar kotoran dari salah satu dua jalan, wajib istinja’ dengan air atau dengan
tiga buah batu, yang lebih baik mula-mula dengan batu atau sebagainya kemudian
diikuti dengan air. (Sulaiman Rasjid, 1981:37)
Adab buang air:
1. Sunnah mendahulukan kaki kiri ketika masuk ke dalam kamar mandi,
mendahulukan kaki kanan ketika keluar dari kamar mandi.
2. Tidak berbicara selama ada di dalam kamar mandi.
3. Memakai alas kaki.
4. Hendaklah jauh dari orang sehingga bau kotoran tidak sampai kepadanya.
5. Tidak buang air di air yang tenang.
6. Tidak buang air di lubang lubang tanah.
7. Tidak buang air di tempat perhentian.
8. 8
F. HIKMAH BERSUCI
1. Thaharah termasuk tuntutan fitrah.
2. Memelihara kehormatan dan harga diri orang Islam.
3. Memelihara kesehatan.
4. Menghadap Allah dalam keadaan suci dan bersih.
5. Thaharah berfungsi menghilangkan hadas dan najis juga berfungsi sebagai
penghapus dosa kecil dan berhikmah membersihkan kotoran indrawi.
9. 9
BAB III
KESIMPULAN
Kebersihan yang sempurna menurut syara’ disebut thaharah, merupakan
masalah yang sangat penting dalam beragama dan menjadi pangkal dalam beribadah
yang menghantarkan manusia berhubungan dengan Allah SWT. Tidak ada cara
bersuci yang lebih baik dari pada cara yang dilakukan oleh syarit Islam, karena
syariat Islam menganjurkan manusia mandi dan berwudlu. Walaupun manusia masih
dalam keadaan bersih, tapi ketika hendak melaksanakan sholat dan ibadah-ibadah
lainnya yang mengharuskan berwudlu, begitu juga dia harus pula membuang kotoran
pada diri dan tempat ibadahnya dan mensucikannya karena kotoran itu sangat
menjijikkan bagi manusia
10. 10
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Moch, Fiqih Islam Tarjamah Matan Taqrib, Bandung: PT Alma’arif,
1987
H. Muqarrabin, Fiqih awam, Demak: Cv. Media Ilmu, 1997,
Mushtafa, Abid Bishri, Tarjamah Shahih Muslim, Semarang: CV Asy-Syifa,
1993
Al-Gazzi Ibnu Qosim, Hasiyah Asy-Syekh Ibrahim Al-Baijuuri, Baerut: Dar
Al-Fikr, 2005
Hasan bin Ahmad bin Muhammad bin Salim Al-Kafi, Taqrirqtus Sadidah Fi
Masailil Mufidah, Surabaya: Dar Al-Ulum Al-Islamiyah, 2006
Abu Bakar Imam Taqiyuddin, Bin Muhammad Alhusaini , Kifayatul
Akhyar, Surabaya: Bina Imam, 2003
Muhammad Arsyad Al-Banjari Syekh, Sabilal Muhtadin, (Surabaya: PT Bina
Ilmu)