SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Logam merupakan salah satu bahan yang sangat penting dan paling banyak
digunakan dalam memenuhi berbagai kebutuhan bahan teknik. Hal ini
dikarenakan berbagai keunggulan dari sifat logam yang hampir semua sifat bahan
produk dapat dipenuhi oleh sifat logam, di samping logam yang dapat diperbaiki
sifat-sifatnya sesuai dengan kebutuhan sifat produk yang diinginkan.Keberagaman
sifat dan karakteristik produk itulah maka logam dibentuk sedemikian rupa
sebagai bahan baku (raw materials) dengan berbagai spesifikasi dan komposisi
serta cara perbaikan sifatnya yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan.
Upaya mengubah bahan dan energi menjadi produk yang berguna sering
disertai dengan keharusan untuk memilih bahan dengan sifat-sifat yang optimum.
Oleh karena itu pengetahuan tentang sifat-sifat bahan perlu dipelajari dan dimiliki
oleh ahli teknik. Pemilihan jenis bahan-bahan tentu saja dengan alasan-alasan
yang kuat, yakni dengan memperhatikan sifat-sifat bahan seperti kekuatan,
kelenturan, konduktifitas, berat jenis, dan lain sebagainya. Selain itu juga
diperhatikan sifat bahan selama proses pembentukannya, perilaku selama
penggunaannya (mampu bentuk, ketahanan kimia, panas, dsb.nya), masalah biaya
dan pengadaannya. Selanjutnya dengan perkembangan dan penemuan bahan-
bahan yang baru, desain akan terpengaruh dengan sendirinya menjadi lebih
ekonomis dan efisien.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa fungsi dilakukannya pengujian tarik-tekan?
b. Bagaimana konstruksi mesin uji untuk pengujian tarik-tekan?
c. Bagaimana standardisasi bahan uji pada pengujian tarik-tekan?
d. Bagaimana proses pengujian tarik-tekan?
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui fungsi dilakukannya pengujian tarik-tekan.
b. Untuk mengetahui konstruksi mesin uji untuk pengujian tarik-tekan.
c. Untuk mengetahui standardisasi bahan uji pada pengujian tarik-tekan.
d. Untuk mengetahui proses pengujian tarik-tekan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kualitas suatu produk ditentukan oleh terpenuhinya berbagai sifat yang
disyaratkan oleh produk itu sendiri, dan di antara syarat kualitas tersebut antara
lain syarat fungsional dan syarat mekanis. Kualitas fungsional merupakan syarat
kegunaan apakah suatu produk itu dapat memenuhi syarat dalam fungsi
dan kegunaannya. Kualitas mekanis merupakan syarat kualitas produk yang
berhubungan dengan kekuatan atau ketahanan produk tersebut. Keragaman fungsi
dan dimensional produk ini menjadikan beragam pula syarat mekanik yang harus
dipenuhi karena akan beragam pula gaya dan arah gaya yang harus ditopang oleh
produk tersebut, seperti : tarik, geser, puntir, lengkung dan lain-lain dengan
kondisi fisik yang baik, artinya tidak terdapat cacat, baik cacat luar seperti
keretakan ataupun cacat dalam seperti keropos dan lain-lain.
2.1. Fungsi Pengujian Tarik-Tekan
Fungsi pengujian tarik adalah (1) untuk mengetahui sifat mekanis dari suatu
logam terhadap tarikan di mana sifat mekanis tersebut antara lain mengetahui titik
luluh, titik tarik maksimum, titik putus, dan karakter bahan (ulet, getas), terutama
untuk keperluan perencanaan konstruksi maupun pengerjaan logam tersebut, (2)
untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan, dan (3)
sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan (Qolik, 1991 : 1).
Kekuatan tekan dan kekuatan tarik sebenarnya hampir sama, sehingga
fungsinya pun hampir sama. Pada beberapa bahan uji yang dibuat panjang, dia
akan melengkung jika diuji menggunakan pengujian tekan. Namun pengujian
tekan ini masih diperlukan karena ada beberapa bahan yang memiliki perbedaan
sehingga bahan tersebut berbeda pula sifat bahan dalam menerima pengujian
tekan. Umumnya, pengujian tekan ini dilakukan pada logam yang bersifat getas,
karena bahan uji yang demikian memiliki titik hancur yang terlihat jelas saat
dilakukan pengujian tekan.
2.2. Konstruksi Mesin Uji Pengujian Tarik-Tekan
Mesin uji tarik memiliki secara spesifik memiliki karakteristik tersendiri,
dimana konstruksinya didesain agar dapat memberikan gaya axial sepanjang
3
bahan uji yang masing-masing ujungnya dijepit pada ujung masing-masing
spindle yang terdiri dari bagian spindle tetap dan spindle panarik, gaya tarik ini
dapat diperoleh dari power hidrolik atau dengan motor listrik melalui transmisi
roda gigi dan ulir, akan tetapi yang paling penting bahwa gaya yang
diberikan untuk melakukan penarikan pada spesimen (benda uji) ini dapat
terindikasi dalam penunjukan ukuran sebagai prilaku spesimen akibat
penarikan tersebut. Pada beberapa jenis mesin dengan power hidrolik, gaya tarik
yang dikeluarkan untuk menarik spesimen ini dapat terlihat secara langsung pada
penunjuk tekanan hidrolik (pressure gauge), namun bagaimana perubahan bentuk
yang terjadi karena penarikan ini harus diperlihatkan melalui grafik yang disebut
grafik diagram tegangan regangan.
Dalam perkembangannya apapun sistem tenaga yang digunakan dalam
penarikan ini sekarang sudah dapat terbaca secara digital dengan grafik secara
elektronik yang dapat dicopy dan diduplikasikan sebagai dokumen pengujian.
Gambar 2.2 : Gambar 2.3 :
Mesin Uji Pengujian Tarik Mesin Uji Pengujian Tekan
4
Gambar 2.4. :Mesin Uji Pengujian Tekan
2.3. Standardisasi Bahan Uji Pengujian Tarik-Tekan
Untuk menghindari variasi bentuk bahan uji atau spesimen, maka untuk
bahan uji ini diatur berdasarkan standardisasi pengujian, dimana bahan uji tarik-
tekan ini dikelompokan ke dalam dua jenis bahan uji, yaitu bahan uji yang masuk
dalam standarisasi ketentuan secara proporsional dan non-proporsional.
5
Angka konstanta bahan uji sebagaimana ditentukan untuk bahan yang
memenuhi syarat proporsional diatur pula berdasarkan standar Dp, yakni DP-5
dan Dp-10, dimana DP-5 adalah Lo = 5.do ; dan Dp-10 adalah Lo = 10.do.
Beberapa bagian lain dari bentuk bahan uji proporsional ini ialah pada
bagian prismatis Le = Lo + 2m. Untuk bahan uji bulat harga Le harus diantara Lo
+ d dan Lo + 2d. Sedangkan untuk benda uji segi empat perbandingan antara tebal
dengan lebarnya adalah 1 : 4 , tapi tidak berlaku untuk bahan uji yang tipis. Untuk
bahan uji yang tidak proporsional ketentuan sebagaimana dipakai dalam
menentukan ukuran bahan uji proporsional ini tidak berlaku, yang termasuk
dalam kelompok bahan ini ialah bahan-bahan yang tipis kurang dari 3 mm serta
kawat dan besi tuang.
Gambar 2.5 : Ukuran Standar Bahan untuk Uji Tarik-Tekan
2.4. Proses Pengujian Tarik-Tekan
Dalam pelaksanaannya, proses pengujian tarik-tekan tidak hanya
memerlukan alat dan bahan utama yaitu mesin uji dan spesimen uji, namun juga
memerlukan alat bantu pengukuran spesimen, yaitu jangka sorong dan
mikrometer. Pengujian ini secara umum dilakukan sebagaimana dalam pengujian
yang lainnya, yaitu :
6
Merumuskan tujuan pengujian yang akan kita lakukan sehingga
hasil pengujian dapat memberikan informasi yang akurat mengenai aspek-
aspek karakteristik bahan yang akan diuji.
Melakukan analisis terhadap bahan uji untuk menentukan metode pengujian
yang tepat sesuai dengan ketentuan pengujian, dalam pengujian tarik-tekan
bahan uji ini dikelompokan kedalam dua jenis bahan uji, yaitu bahan uji
yang memenuhi ukuran dalam ketentuan proporsional, atau bahan yang
termasuk non-proporsional. Untuk bahan uji yang memenuhi syarat
proporsional bahan uji dibentuk menurut ketentuan ukuran dalam standar
Dp-5 atau Dp-10 atau menurut ukuran. Jika bahan ini diperlukan
pembentukan, biasanya dibentuk pada mesin perkakas seperti pekerjaan
bubut, yang perlu diperhatikan adalah pengendalian temperatur pada saat
pembentukan itu dilakukan dengan memberikan pendinginan yang
memadai. Setelah proses pembentukan dilakukan, bahan uji tarik diberi
tanda pembagian dengan menggunakan penitik atau penggores, hati-hati
dalam pemberian tanda-tanda ini agar tidak mengakibatkan
pengaruh terhadap sifat mekanik bahan tersebut selama proses
pengujian tarik.
Mengukur dimensi spesimen, tiap dimensi diukur 3 kali untuk kecermatan.
Memasang spesimen pada cekam mesin uji.
Mengatur skala pembebanan.
Pemberian pembebanan dengan kecepatan maksimum.
Selama penarikan maupun penekanan, perhatikan perubahan yang terjadi
pada spesimen maupun grafik.
Setelah patah, spesimen dilepaskan dari pencekam.
Spesimen yang telah patah keduanya digabungkan kembali kemudian
diukur untuk mengetahui perpanjangan.
Mengukur diameter spesimen pada bagian yang patah.
Menghitung dan menampilkan hasil.
(Qolik, 1991 : 29).
7
Gambar 2.6 : Proses Pengujian Tarik-Tekan
8
BAB III
KESIMPULAN
Uji tarik adalah salah satu uji mekanik yang bertujuan untuk mengetahui
kekuatan bahan terhadap gaya tarik. Batang yang dipakai untuk pengujian
material biasanya mempunyai diameter standar do dan panjang ukur standar lo.
Panjang ukur adalah panjang tertentu sepanjang bagian yang berdiameter kecil
dari spesimen yang ditandai dengan dua takikan sehingga pertambahan
panjangnya dapat diukur selama pengujian. Dalam pengujiannya, bahan uji ditarik
perlahan sampai putus.
Bahan uji tekan biasanya material yang getas karena umumnya material
getas mempunyai kekuatan tarik dan kekuatan tekan yang berbeda. Uji tekan
dilakukan dengan memberikan beban tekan kepada spesimen yang merupakan
silinder dengan diameter konstan. Rumus tegangan dan regangan sama dengan
pada uji tarik, hanya saja tanda beban adalah negatif (-) karena merupakan gaya
tekan. Hasil uji juga akan memberikan harga negatif.
9
DAFTAR RUJUKAN
Anggapanno, S. 2009. Pengujian Logam. (Online).
(http://blog.djarumbeasiswaplus.org/satria/). Diakses 28 September 2013.
Hardi. 2012. Pengujian Logam. (Online).
(http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_X_PENGUJIAN_LOGAM_HARD
I). Diakses 28 September 2013.
Qolik, A. 1991. Pengujian Logam. Malang : Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Malang.
Sastranegara, A. 2009. Mengenal Uji Tarik dan Sifat-sifat Mekanik Logam.
(Online). (http://www.infometrik.com). Diakses 28 September 2013.
Siregar, DBM. 2005. Ilmu Bahan II.
Pujiyanto, E. Karakteristik Mekanik Logam. (Online).
(http://www.eko.staff.uns.ac.id/3-material-teknik). Diakses 28 September
2013.

More Related Content

What's hot

Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
ichsan_madya
 
Instalasi perpipaan
Instalasi perpipaanInstalasi perpipaan
Instalasi perpipaan
Amirul AmMu
 
Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)
Mukhamad Suwardo
 
Laporan pratikum NDT, ultraonic testing (ut)
Laporan pratikum NDT, ultraonic testing (ut)Laporan pratikum NDT, ultraonic testing (ut)
Laporan pratikum NDT, ultraonic testing (ut)p4n71
 
Mekanika Kekuatan Material 1
Mekanika Kekuatan Material 1Mekanika Kekuatan Material 1
Mekanika Kekuatan Material 1frendi prasetyo
 
Uji tarik
Uji tarikUji tarik
Uji tarik
alainbagus
 
Material teknik (2)
Material teknik (2)Material teknik (2)
Material teknik (2)
YOHANIS SAHABAT
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cBayu Fajri
 
03 tegangan regangan (2)
03   tegangan regangan (2)03   tegangan regangan (2)
03 tegangan regangan (2)
tekpal14
 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
Khairul Fadli
 
Struktur baja-dasar
Struktur baja-dasarStruktur baja-dasar
Struktur baja-dasar
Umar Fathoni
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Dewi Izza
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
Charis Muhammad
 
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Surya BS
 
Baja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyaBaja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinya
wizdan ozil
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Abdul Ghofur
 
Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar Teknik
Ahmad Faozi
 
Diktat pengujian material
Diktat pengujian materialDiktat pengujian material
Diktat pengujian materialOmpu Kurniawan
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
MOSES HADUN
 

What's hot (20)

Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
 
Instalasi perpipaan
Instalasi perpipaanInstalasi perpipaan
Instalasi perpipaan
 
Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)
 
Laporan pratikum NDT, ultraonic testing (ut)
Laporan pratikum NDT, ultraonic testing (ut)Laporan pratikum NDT, ultraonic testing (ut)
Laporan pratikum NDT, ultraonic testing (ut)
 
Mekanika Kekuatan Material 1
Mekanika Kekuatan Material 1Mekanika Kekuatan Material 1
Mekanika Kekuatan Material 1
 
Uji tarik
Uji tarikUji tarik
Uji tarik
 
Material teknik (2)
Material teknik (2)Material teknik (2)
Material teknik (2)
 
Laporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasanLaporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasan
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
 
03 tegangan regangan (2)
03   tegangan regangan (2)03   tegangan regangan (2)
03 tegangan regangan (2)
 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
 
Struktur baja-dasar
Struktur baja-dasarStruktur baja-dasar
Struktur baja-dasar
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
 
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
 
Baja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyaBaja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinya
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
 
Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar Teknik
 
Diktat pengujian material
Diktat pengujian materialDiktat pengujian material
Diktat pengujian material
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
 

Viewers also liked

pengujian lentur
pengujian lenturpengujian lentur
pengujian lentur
cresendo sitorus
 
Laporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikLaporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarik
Badrul Qomar
 
Laporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahanLaporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahan
Tri Lestari
 
Modul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji KekerasanModul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji Kekerasan
Achmad Agung Ferrianto
 
Multivariate Analysis
Multivariate AnalysisMultivariate Analysis
Multivariate Analysisdyahanindita
 
batas batas-atterberg
batas batas-atterbergbatas batas-atterberg
batas batas-atterbergleekprie
 
Metode pengujian kuat lentur beton
Metode pengujian kuat  lentur beton Metode pengujian kuat  lentur beton
Metode pengujian kuat lentur beton Arnas Aidil
 
laporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cairlaporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cair
Vickha Idris
 
Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3
Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3
Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3
Septiana Nugraha
 
Laporan modulus puntir
Laporan modulus puntirLaporan modulus puntir
Laporan modulus puntir
dedeknurhuda
 
Logam dan Baja
Logam dan Baja Logam dan Baja
Logam dan Baja
Kartic Muna
 
Lampiran gaambar kerja
Lampiran gaambar kerjaLampiran gaambar kerja
Lampiran gaambar kerja
Xi Imam
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
Motor Bakar
Motor BakarMotor Bakar
Motor Bakar
Yahya Ynh
 
Laporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahLaporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika Tanah
Reza Bae
 
Rangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan ResonansiRangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Muhammad Amal
 
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen MesinMekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin
lombkTBK
 

Viewers also liked (20)

Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
 
pengujian lentur
pengujian lenturpengujian lentur
pengujian lentur
 
Laporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikLaporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarik
 
Laporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahanLaporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahan
 
Modul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji KekerasanModul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji Kekerasan
 
Motor bakarku 3
Motor bakarku 3Motor bakarku 3
Motor bakarku 3
 
Multivariate Analysis
Multivariate AnalysisMultivariate Analysis
Multivariate Analysis
 
batas batas-atterberg
batas batas-atterbergbatas batas-atterberg
batas batas-atterberg
 
Metode pengujian kuat lentur beton
Metode pengujian kuat  lentur beton Metode pengujian kuat  lentur beton
Metode pengujian kuat lentur beton
 
laporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cairlaporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cair
 
Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3
Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3
Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3
 
Laporan modulus puntir
Laporan modulus puntirLaporan modulus puntir
Laporan modulus puntir
 
Logam dan Baja
Logam dan Baja Logam dan Baja
Logam dan Baja
 
Lampiran gaambar kerja
Lampiran gaambar kerjaLampiran gaambar kerja
Lampiran gaambar kerja
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
Motor Bakar
Motor BakarMotor Bakar
Motor Bakar
 
Laporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahLaporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika Tanah
 
Material teknik dan proses
Material teknik dan prosesMaterial teknik dan proses
Material teknik dan proses
 
Rangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan ResonansiRangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
 
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen MesinMekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin
 

Similar to Makalah Pengujian Tarik Tekan

Sifat material1
Sifat material1Sifat material1
Sifat material1
Indra Septiawan
 
Testing
TestingTesting
Testing
K .
 
Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012
Feby Aulia
 
Metrologi Industri
Metrologi IndustriMetrologi Industri
Metrologi IndustriOpi Sumardi
 
Mengenal Alat Uji Tarik dan Alat Uji Tekan
Mengenal Alat Uji Tarik dan Alat Uji TekanMengenal Alat Uji Tarik dan Alat Uji Tekan
Mengenal Alat Uji Tarik dan Alat Uji Tekan
Whoro Prayogo Budi Kartika
 
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Adolvin Mahadiputra
 
Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)
andrinofa
 
Material+teknik+(uji+kekerasan)
Material+teknik+(uji+kekerasan)Material+teknik+(uji+kekerasan)
Material+teknik+(uji+kekerasan)Mochamad Nurcholis
 
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.pptASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
TonyKurniawan16
 
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptxPPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
FahrezaSitompul
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
Rumah Belajar
 
Elemen mesin 1
Elemen mesin 1 Elemen mesin 1
Elemen mesin 1
Polban
 
torsi.pdf
torsi.pdftorsi.pdf
torsi.pdf
andikamaulana27
 
Tin107 2-sifat-material
Tin107 2-sifat-materialTin107 2-sifat-material
Tin107 2-sifat-material
Yuneo Nurcahya
 
Bab 2 tarik
Bab 2 tarikBab 2 tarik
Bab 2 tarik
Afif Sy
 
Laporan1
Laporan1Laporan1
Laporan1
Admal Wijaya
 

Similar to Makalah Pengujian Tarik Tekan (20)

Sifat material1
Sifat material1Sifat material1
Sifat material1
 
Pengbang redesain
Pengbang redesainPengbang redesain
Pengbang redesain
 
Testing
TestingTesting
Testing
 
Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012
 
737 1613-1-sm
737 1613-1-sm737 1613-1-sm
737 1613-1-sm
 
Metrologi Industri
Metrologi IndustriMetrologi Industri
Metrologi Industri
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Mengenal Alat Uji Tarik dan Alat Uji Tekan
Mengenal Alat Uji Tarik dan Alat Uji TekanMengenal Alat Uji Tarik dan Alat Uji Tekan
Mengenal Alat Uji Tarik dan Alat Uji Tekan
 
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
 
Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)
 
Material+teknik+(uji+kekerasan)
Material+teknik+(uji+kekerasan)Material+teknik+(uji+kekerasan)
Material+teknik+(uji+kekerasan)
 
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.pptASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
 
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptxPPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Elemen mesin 1
Elemen mesin 1 Elemen mesin 1
Elemen mesin 1
 
torsi.pdf
torsi.pdftorsi.pdf
torsi.pdf
 
Tin107 2-sifat-material
Tin107 2-sifat-materialTin107 2-sifat-material
Tin107 2-sifat-material
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab 2 tarik
Bab 2 tarikBab 2 tarik
Bab 2 tarik
 
Laporan1
Laporan1Laporan1
Laporan1
 

More from Rizqiana Yogi Cahyaningtyas

2 RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas2
2 RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas22 RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas2
2 RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas2
Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)
Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
RPP Pembuatan Inti dan Cetakan
RPP Pembuatan Inti dan CetakanRPP Pembuatan Inti dan Cetakan
RPP Pembuatan Inti dan Cetakan
Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
Presentasi Turbin Air
Presentasi Turbin AirPresentasi Turbin Air
Presentasi Turbin Air
Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
Laporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum PengelasanLaporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum Pengelasan
Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran Hidrolik
PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran HidrolikPESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran Hidrolik
PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran HidrolikRizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
Presentasi Tes dan Non Tes
Presentasi Tes dan Non Tes Presentasi Tes dan Non Tes
Presentasi Tes dan Non Tes
Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
Perawatan Mesin Bubut
Perawatan Mesin Bubut Perawatan Mesin Bubut
Perawatan Mesin Bubut
Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi Kejuruan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi KejuruanRencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi Kejuruan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi Kejuruan
Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
Modul Dasar Otomasi
Modul Dasar OtomasiModul Dasar Otomasi
Modul Dasar Otomasi
Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 

More from Rizqiana Yogi Cahyaningtyas (20)

2 RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas2
2 RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas22 RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas2
2 RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas2
 
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)
 
RPP Pembuatan Inti dan Cetakan
RPP Pembuatan Inti dan CetakanRPP Pembuatan Inti dan Cetakan
RPP Pembuatan Inti dan Cetakan
 
Presentasi Turbin Air
Presentasi Turbin AirPresentasi Turbin Air
Presentasi Turbin Air
 
Laporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum PengelasanLaporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum Pengelasan
 
Laporan Observasi PLTMH dan PLTS
Laporan Observasi PLTMH dan PLTSLaporan Observasi PLTMH dan PLTS
Laporan Observasi PLTMH dan PLTS
 
MAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin PendinginMAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin Pendingin
 
Portofolio Evaluasi Pendidikan
Portofolio Evaluasi PendidikanPortofolio Evaluasi Pendidikan
Portofolio Evaluasi Pendidikan
 
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut KelapaPerencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
 
PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran Hidrolik
PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran HidrolikPESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran Hidrolik
PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran Hidrolik
 
Rangkuman Teknik Tenaga Listrik
Rangkuman Teknik Tenaga ListrikRangkuman Teknik Tenaga Listrik
Rangkuman Teknik Tenaga Listrik
 
Laporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum PemesinanLaporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum Pemesinan
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
Presentasi Tes dan Non Tes
Presentasi Tes dan Non Tes Presentasi Tes dan Non Tes
Presentasi Tes dan Non Tes
 
Perawatan Mesin Bubut
Perawatan Mesin Bubut Perawatan Mesin Bubut
Perawatan Mesin Bubut
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi Kejuruan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi KejuruanRencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi Kejuruan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran_Dasar Kompetensi Kejuruan
 
Modul Dasar Otomasi
Modul Dasar OtomasiModul Dasar Otomasi
Modul Dasar Otomasi
 
Makalah Jangka Sorong dan Mikrometer
Makalah Jangka Sorong dan MikrometerMakalah Jangka Sorong dan Mikrometer
Makalah Jangka Sorong dan Mikrometer
 
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
 
Portofolio Pengantar Pendidikan
Portofolio Pengantar PendidikanPortofolio Pengantar Pendidikan
Portofolio Pengantar Pendidikan
 

Makalah Pengujian Tarik Tekan

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Logam merupakan salah satu bahan yang sangat penting dan paling banyak digunakan dalam memenuhi berbagai kebutuhan bahan teknik. Hal ini dikarenakan berbagai keunggulan dari sifat logam yang hampir semua sifat bahan produk dapat dipenuhi oleh sifat logam, di samping logam yang dapat diperbaiki sifat-sifatnya sesuai dengan kebutuhan sifat produk yang diinginkan.Keberagaman sifat dan karakteristik produk itulah maka logam dibentuk sedemikian rupa sebagai bahan baku (raw materials) dengan berbagai spesifikasi dan komposisi serta cara perbaikan sifatnya yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. Upaya mengubah bahan dan energi menjadi produk yang berguna sering disertai dengan keharusan untuk memilih bahan dengan sifat-sifat yang optimum. Oleh karena itu pengetahuan tentang sifat-sifat bahan perlu dipelajari dan dimiliki oleh ahli teknik. Pemilihan jenis bahan-bahan tentu saja dengan alasan-alasan yang kuat, yakni dengan memperhatikan sifat-sifat bahan seperti kekuatan, kelenturan, konduktifitas, berat jenis, dan lain sebagainya. Selain itu juga diperhatikan sifat bahan selama proses pembentukannya, perilaku selama penggunaannya (mampu bentuk, ketahanan kimia, panas, dsb.nya), masalah biaya dan pengadaannya. Selanjutnya dengan perkembangan dan penemuan bahan- bahan yang baru, desain akan terpengaruh dengan sendirinya menjadi lebih ekonomis dan efisien. 1.2. Rumusan Masalah a. Apa fungsi dilakukannya pengujian tarik-tekan? b. Bagaimana konstruksi mesin uji untuk pengujian tarik-tekan? c. Bagaimana standardisasi bahan uji pada pengujian tarik-tekan? d. Bagaimana proses pengujian tarik-tekan? 1.3. Tujuan a. Untuk mengetahui fungsi dilakukannya pengujian tarik-tekan. b. Untuk mengetahui konstruksi mesin uji untuk pengujian tarik-tekan. c. Untuk mengetahui standardisasi bahan uji pada pengujian tarik-tekan. d. Untuk mengetahui proses pengujian tarik-tekan.
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN Kualitas suatu produk ditentukan oleh terpenuhinya berbagai sifat yang disyaratkan oleh produk itu sendiri, dan di antara syarat kualitas tersebut antara lain syarat fungsional dan syarat mekanis. Kualitas fungsional merupakan syarat kegunaan apakah suatu produk itu dapat memenuhi syarat dalam fungsi dan kegunaannya. Kualitas mekanis merupakan syarat kualitas produk yang berhubungan dengan kekuatan atau ketahanan produk tersebut. Keragaman fungsi dan dimensional produk ini menjadikan beragam pula syarat mekanik yang harus dipenuhi karena akan beragam pula gaya dan arah gaya yang harus ditopang oleh produk tersebut, seperti : tarik, geser, puntir, lengkung dan lain-lain dengan kondisi fisik yang baik, artinya tidak terdapat cacat, baik cacat luar seperti keretakan ataupun cacat dalam seperti keropos dan lain-lain. 2.1. Fungsi Pengujian Tarik-Tekan Fungsi pengujian tarik adalah (1) untuk mengetahui sifat mekanis dari suatu logam terhadap tarikan di mana sifat mekanis tersebut antara lain mengetahui titik luluh, titik tarik maksimum, titik putus, dan karakter bahan (ulet, getas), terutama untuk keperluan perencanaan konstruksi maupun pengerjaan logam tersebut, (2) untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan, dan (3) sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan (Qolik, 1991 : 1). Kekuatan tekan dan kekuatan tarik sebenarnya hampir sama, sehingga fungsinya pun hampir sama. Pada beberapa bahan uji yang dibuat panjang, dia akan melengkung jika diuji menggunakan pengujian tekan. Namun pengujian tekan ini masih diperlukan karena ada beberapa bahan yang memiliki perbedaan sehingga bahan tersebut berbeda pula sifat bahan dalam menerima pengujian tekan. Umumnya, pengujian tekan ini dilakukan pada logam yang bersifat getas, karena bahan uji yang demikian memiliki titik hancur yang terlihat jelas saat dilakukan pengujian tekan. 2.2. Konstruksi Mesin Uji Pengujian Tarik-Tekan Mesin uji tarik memiliki secara spesifik memiliki karakteristik tersendiri, dimana konstruksinya didesain agar dapat memberikan gaya axial sepanjang
  • 3. 3 bahan uji yang masing-masing ujungnya dijepit pada ujung masing-masing spindle yang terdiri dari bagian spindle tetap dan spindle panarik, gaya tarik ini dapat diperoleh dari power hidrolik atau dengan motor listrik melalui transmisi roda gigi dan ulir, akan tetapi yang paling penting bahwa gaya yang diberikan untuk melakukan penarikan pada spesimen (benda uji) ini dapat terindikasi dalam penunjukan ukuran sebagai prilaku spesimen akibat penarikan tersebut. Pada beberapa jenis mesin dengan power hidrolik, gaya tarik yang dikeluarkan untuk menarik spesimen ini dapat terlihat secara langsung pada penunjuk tekanan hidrolik (pressure gauge), namun bagaimana perubahan bentuk yang terjadi karena penarikan ini harus diperlihatkan melalui grafik yang disebut grafik diagram tegangan regangan. Dalam perkembangannya apapun sistem tenaga yang digunakan dalam penarikan ini sekarang sudah dapat terbaca secara digital dengan grafik secara elektronik yang dapat dicopy dan diduplikasikan sebagai dokumen pengujian. Gambar 2.2 : Gambar 2.3 : Mesin Uji Pengujian Tarik Mesin Uji Pengujian Tekan
  • 4. 4 Gambar 2.4. :Mesin Uji Pengujian Tekan 2.3. Standardisasi Bahan Uji Pengujian Tarik-Tekan Untuk menghindari variasi bentuk bahan uji atau spesimen, maka untuk bahan uji ini diatur berdasarkan standardisasi pengujian, dimana bahan uji tarik- tekan ini dikelompokan ke dalam dua jenis bahan uji, yaitu bahan uji yang masuk dalam standarisasi ketentuan secara proporsional dan non-proporsional.
  • 5. 5 Angka konstanta bahan uji sebagaimana ditentukan untuk bahan yang memenuhi syarat proporsional diatur pula berdasarkan standar Dp, yakni DP-5 dan Dp-10, dimana DP-5 adalah Lo = 5.do ; dan Dp-10 adalah Lo = 10.do. Beberapa bagian lain dari bentuk bahan uji proporsional ini ialah pada bagian prismatis Le = Lo + 2m. Untuk bahan uji bulat harga Le harus diantara Lo + d dan Lo + 2d. Sedangkan untuk benda uji segi empat perbandingan antara tebal dengan lebarnya adalah 1 : 4 , tapi tidak berlaku untuk bahan uji yang tipis. Untuk bahan uji yang tidak proporsional ketentuan sebagaimana dipakai dalam menentukan ukuran bahan uji proporsional ini tidak berlaku, yang termasuk dalam kelompok bahan ini ialah bahan-bahan yang tipis kurang dari 3 mm serta kawat dan besi tuang. Gambar 2.5 : Ukuran Standar Bahan untuk Uji Tarik-Tekan 2.4. Proses Pengujian Tarik-Tekan Dalam pelaksanaannya, proses pengujian tarik-tekan tidak hanya memerlukan alat dan bahan utama yaitu mesin uji dan spesimen uji, namun juga memerlukan alat bantu pengukuran spesimen, yaitu jangka sorong dan mikrometer. Pengujian ini secara umum dilakukan sebagaimana dalam pengujian yang lainnya, yaitu :
  • 6. 6 Merumuskan tujuan pengujian yang akan kita lakukan sehingga hasil pengujian dapat memberikan informasi yang akurat mengenai aspek- aspek karakteristik bahan yang akan diuji. Melakukan analisis terhadap bahan uji untuk menentukan metode pengujian yang tepat sesuai dengan ketentuan pengujian, dalam pengujian tarik-tekan bahan uji ini dikelompokan kedalam dua jenis bahan uji, yaitu bahan uji yang memenuhi ukuran dalam ketentuan proporsional, atau bahan yang termasuk non-proporsional. Untuk bahan uji yang memenuhi syarat proporsional bahan uji dibentuk menurut ketentuan ukuran dalam standar Dp-5 atau Dp-10 atau menurut ukuran. Jika bahan ini diperlukan pembentukan, biasanya dibentuk pada mesin perkakas seperti pekerjaan bubut, yang perlu diperhatikan adalah pengendalian temperatur pada saat pembentukan itu dilakukan dengan memberikan pendinginan yang memadai. Setelah proses pembentukan dilakukan, bahan uji tarik diberi tanda pembagian dengan menggunakan penitik atau penggores, hati-hati dalam pemberian tanda-tanda ini agar tidak mengakibatkan pengaruh terhadap sifat mekanik bahan tersebut selama proses pengujian tarik. Mengukur dimensi spesimen, tiap dimensi diukur 3 kali untuk kecermatan. Memasang spesimen pada cekam mesin uji. Mengatur skala pembebanan. Pemberian pembebanan dengan kecepatan maksimum. Selama penarikan maupun penekanan, perhatikan perubahan yang terjadi pada spesimen maupun grafik. Setelah patah, spesimen dilepaskan dari pencekam. Spesimen yang telah patah keduanya digabungkan kembali kemudian diukur untuk mengetahui perpanjangan. Mengukur diameter spesimen pada bagian yang patah. Menghitung dan menampilkan hasil. (Qolik, 1991 : 29).
  • 7. 7 Gambar 2.6 : Proses Pengujian Tarik-Tekan
  • 8. 8 BAB III KESIMPULAN Uji tarik adalah salah satu uji mekanik yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan bahan terhadap gaya tarik. Batang yang dipakai untuk pengujian material biasanya mempunyai diameter standar do dan panjang ukur standar lo. Panjang ukur adalah panjang tertentu sepanjang bagian yang berdiameter kecil dari spesimen yang ditandai dengan dua takikan sehingga pertambahan panjangnya dapat diukur selama pengujian. Dalam pengujiannya, bahan uji ditarik perlahan sampai putus. Bahan uji tekan biasanya material yang getas karena umumnya material getas mempunyai kekuatan tarik dan kekuatan tekan yang berbeda. Uji tekan dilakukan dengan memberikan beban tekan kepada spesimen yang merupakan silinder dengan diameter konstan. Rumus tegangan dan regangan sama dengan pada uji tarik, hanya saja tanda beban adalah negatif (-) karena merupakan gaya tekan. Hasil uji juga akan memberikan harga negatif.
  • 9. 9 DAFTAR RUJUKAN Anggapanno, S. 2009. Pengujian Logam. (Online). (http://blog.djarumbeasiswaplus.org/satria/). Diakses 28 September 2013. Hardi. 2012. Pengujian Logam. (Online). (http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_X_PENGUJIAN_LOGAM_HARD I). Diakses 28 September 2013. Qolik, A. 1991. Pengujian Logam. Malang : Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang. Sastranegara, A. 2009. Mengenal Uji Tarik dan Sifat-sifat Mekanik Logam. (Online). (http://www.infometrik.com). Diakses 28 September 2013. Siregar, DBM. 2005. Ilmu Bahan II. Pujiyanto, E. Karakteristik Mekanik Logam. (Online). (http://www.eko.staff.uns.ac.id/3-material-teknik). Diakses 28 September 2013.