Laporan NDT, magnetic particle inspection (mpi)p4n71
Laporan praktikum ini membahas tentang pengujian cacat pada benda kerja menggunakan metode Magnetic Particle Inspection (MPI). Laporan ini menjelaskan teori dasar MPI, jenis-jenis magnet serta prosedur pengujian menggunakan metode MPI Dry Visible, MPI Wet Visible, dan MPI Wet Fluorescent.
Laporan ini membahas hasil uji kekerasan logam yang dilakukan di Laboratorium Uji Material Jurusan Teknik Mesin Universitas Tadulako. Uji kekerasan dilakukan menggunakan metode Brinell dan Vickers pada spesimen baja yang dirawat dengan pemanasan dan pendinginan menggunakan solar dan minyak tanah serta spesimen standar. Hasilnya menunjukkan spesimen yang dirawat dengan solar memiliki kekerasan tertinggi.
Laporan praktikum uji impak logam menjelaskan tentang pengujian ketangguhan logam dengan metode charpy dan izod. Tujuan praktikum adalah mengetahui temperatur transisi perilaku kegetasan logam dan menganalisis permukaan patahan pada berbagai temperatur.
Laporan ini membahas tentang praktikum pengujian kekerasan logam yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura. Pengujian kekerasan dilakukan menggunakan metode Rockwell B dan Rockwell C dengan perlakuan panas annealing pada baja. Hasilnya menunjukkan nilai kedalaman yang didapatkan lebih besar menggunakan metode Rockwell C karena proses pendinginan annealing yang menyebabkan baja menjadi lebih lunak. N
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
Dokumen tersebut membahas tiga jenis baja karbon berdasarkan kadar karbonnya yaitu baja karbon rendah, menengah, dan tinggi. Baja karbon rendah memiliki kadar karbon hingga 0,3% dan digunakan untuk konstruksi umum. Baja karbon menengah memiliki kadar karbon 0,3-0,7% dan digunakan untuk komponen mesin. Baja karbon tinggi memiliki kadar karbon di atas 0,7% dan digunakan unt
Laporan NDT, magnetic particle inspection (mpi)p4n71
Laporan praktikum ini membahas tentang pengujian cacat pada benda kerja menggunakan metode Magnetic Particle Inspection (MPI). Laporan ini menjelaskan teori dasar MPI, jenis-jenis magnet serta prosedur pengujian menggunakan metode MPI Dry Visible, MPI Wet Visible, dan MPI Wet Fluorescent.
Laporan ini membahas hasil uji kekerasan logam yang dilakukan di Laboratorium Uji Material Jurusan Teknik Mesin Universitas Tadulako. Uji kekerasan dilakukan menggunakan metode Brinell dan Vickers pada spesimen baja yang dirawat dengan pemanasan dan pendinginan menggunakan solar dan minyak tanah serta spesimen standar. Hasilnya menunjukkan spesimen yang dirawat dengan solar memiliki kekerasan tertinggi.
Laporan praktikum uji impak logam menjelaskan tentang pengujian ketangguhan logam dengan metode charpy dan izod. Tujuan praktikum adalah mengetahui temperatur transisi perilaku kegetasan logam dan menganalisis permukaan patahan pada berbagai temperatur.
Laporan ini membahas tentang praktikum pengujian kekerasan logam yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura. Pengujian kekerasan dilakukan menggunakan metode Rockwell B dan Rockwell C dengan perlakuan panas annealing pada baja. Hasilnya menunjukkan nilai kedalaman yang didapatkan lebih besar menggunakan metode Rockwell C karena proses pendinginan annealing yang menyebabkan baja menjadi lebih lunak. N
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
Dokumen tersebut membahas tiga jenis baja karbon berdasarkan kadar karbonnya yaitu baja karbon rendah, menengah, dan tinggi. Baja karbon rendah memiliki kadar karbon hingga 0,3% dan digunakan untuk konstruksi umum. Baja karbon menengah memiliki kadar karbon 0,3-0,7% dan digunakan untuk komponen mesin. Baja karbon tinggi memiliki kadar karbon di atas 0,7% dan digunakan unt
Dokumen tersebut membahas tentang Ilmu Bahan Teknik. Secara umum membahas tentang pengertian ilmu bahan, klasifikasi bahan teknik, pemilihan bahan, dan sifat-sifat mekanik bahan seperti kekuatan, kekerasan, kekakuan dan elastisitas."
Pengujian ketebalan dan kekasaran permukaan dilakukan untuk mengetahui karakteristik material. Alat uji ketebalan (Coating Thickness Gauge TT260) dan kekasaran (Laser Roughness Tester TR240) digunakan untuk mengukur besi, stainless steel, dan aluminium. Hasil pengukuran menunjukkan rata-rata ketebalan lapisan dan nilai kekasaran permukaan masing-masing bahan.
Dokumen tersebut membahas tentang proses blanking, yaitu operasi pemotongan logam lembaran sepanjang garis tertutup untuk memisahkan bagian yang akan diproses lebih lanjut. Dibahas pula perbedaan blanking dengan punching, parameter yang perlu diperhatikan dalam blanking seperti jarak ruang antara punch dan die, serta jenis blanking seperti fine blanking dan normal blanking.
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
Modul perpindahan panas konduksi steady sate-one dimensional ini adalah penjabaran atau penjelasan sederhana untuk persamaan-persamaan matematika yang berlaku pada perpindahan panas konduksi untuk benda padat.
1) The document reports on a laboratory experiment to determine the Young's modulus of various metal types. Samples of steel and aluminum were tested by applying incremental loads and measuring the change in height using a dial indicator.
2) For steel, the measured Young's modulus values ranged from 192.3 to 230.04 GPa. For aluminum, the values ranged from 68.1 to 71.27 GPa.
3) Young's modulus is a measure of a material's elasticity and indicates how much a material will deform under an applied load. Determining the Young's modulus of different metals can help select appropriate materials for structures.
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...Ir. Najamudin, MT
Pengukuran adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu
besaran dalam bentuk angka (kwantitatif). Jadi mengukur adalah suatu proses yang
mengaitkan angka secara empirik dan obyektif pada sifat-sifat obyek atau kejadian nyata
sehingga angka yang diperoleh tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai
obyek atau kejadian yang diukur.
Makalah ini membahas peran laser dalam berbagai bidang seperti kedokteran, industri, kimia, dan kehidupan sehari-hari. Laser digunakan untuk terapi kecantikan, mengobati nyeri, penyembuhan luka, proses khitan, pengelasan, pemotongan logam, pengeboran, mengidentifikasi bahan kimia, dan mendinginkan molekul. Laser memiliki manfaat besar dalam berbagai aspek kehidupan modern.
Dokumen tersebut membahas tentang kelelahan logam dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara ringkas, kelelahan logam dipengaruhi oleh jenis dan besar beban, kondisi material, proses pengerjaan, temperatur operasi, dan lingkungan. Kelelahan logam diawali dengan retak mikro dan berlanjut dengan penjalaran retakan hingga terjadi patah.
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
(1) Laporan praktikum menguji Hukum Kirchoff menggunakan dua sumber tegangan dan tiga resistor;
(2) Hasil percobaan menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus sesuai Hukum Ohm;
(3) Kesalahan terjadi pada amperemeter sehingga nilai arus tidak sesuai perhitungan.
Diagram fasa menunjukkan hubungan antara komposisi, temperatur, dan fasa yang terbentuk pada suatu paduan logam. Diagram ini berguna untuk memprediksi sifat dan perubahan fasa pada suatu paduan dengan variasi komposisi dan temperatur. Terdapat beberapa jenis diagram fasa berdasarkan kelarutan logam dalam keadaan cair dan padat.
Teks ini membahas tentang cacat kristal dan dislokasi pada bahan padat. Dijelaskan berbagai jenis cacat kristal seperti cacat titik, cacat bidang, dan cacat ruang. Dislokasi didefinisikan sebagai pergeseran atom-atom akibat tegangan mekanik yang dapat menyebabkan deformasi plastis pada logam."
Bahan, beban, tegangan, dan faktor keamanan merupakan aspek penting dalam perancangan elemen mesin. Jenis beban yang diterima oleh elemen mesin dapat berupa beban konstan, tidak konstan, kejut, atau tumbukan, sementara tegangan diukur sebagai gaya dibagi luas penampang. Faktor keamanan digunakan untuk mempertimbangkan beban yang tidak terduga.
Dokumen tersebut membahas mengenai struktur gedung bertingkat dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangannya, seperti kekuatan, kestabilan, dan ekonomis. Disebutkan pula bahwa bentuk struktur yang teratur dan simetris lebih tahan gempa daripada yang tidak beraturan. Dilatasi perlu disediakan untuk memisahkan bagian-bagian bangunan agar dapat mengurangi risiko keretakan akibat gempa.
Dokumen tersebut membahas tentang Ilmu Bahan Teknik. Secara umum membahas tentang pengertian ilmu bahan, klasifikasi bahan teknik, pemilihan bahan, dan sifat-sifat mekanik bahan seperti kekuatan, kekerasan, kekakuan dan elastisitas."
Pengujian ketebalan dan kekasaran permukaan dilakukan untuk mengetahui karakteristik material. Alat uji ketebalan (Coating Thickness Gauge TT260) dan kekasaran (Laser Roughness Tester TR240) digunakan untuk mengukur besi, stainless steel, dan aluminium. Hasil pengukuran menunjukkan rata-rata ketebalan lapisan dan nilai kekasaran permukaan masing-masing bahan.
Dokumen tersebut membahas tentang proses blanking, yaitu operasi pemotongan logam lembaran sepanjang garis tertutup untuk memisahkan bagian yang akan diproses lebih lanjut. Dibahas pula perbedaan blanking dengan punching, parameter yang perlu diperhatikan dalam blanking seperti jarak ruang antara punch dan die, serta jenis blanking seperti fine blanking dan normal blanking.
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
Modul perpindahan panas konduksi steady sate-one dimensional ini adalah penjabaran atau penjelasan sederhana untuk persamaan-persamaan matematika yang berlaku pada perpindahan panas konduksi untuk benda padat.
1) The document reports on a laboratory experiment to determine the Young's modulus of various metal types. Samples of steel and aluminum were tested by applying incremental loads and measuring the change in height using a dial indicator.
2) For steel, the measured Young's modulus values ranged from 192.3 to 230.04 GPa. For aluminum, the values ranged from 68.1 to 71.27 GPa.
3) Young's modulus is a measure of a material's elasticity and indicates how much a material will deform under an applied load. Determining the Young's modulus of different metals can help select appropriate materials for structures.
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...Ir. Najamudin, MT
Pengukuran adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu
besaran dalam bentuk angka (kwantitatif). Jadi mengukur adalah suatu proses yang
mengaitkan angka secara empirik dan obyektif pada sifat-sifat obyek atau kejadian nyata
sehingga angka yang diperoleh tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai
obyek atau kejadian yang diukur.
Makalah ini membahas peran laser dalam berbagai bidang seperti kedokteran, industri, kimia, dan kehidupan sehari-hari. Laser digunakan untuk terapi kecantikan, mengobati nyeri, penyembuhan luka, proses khitan, pengelasan, pemotongan logam, pengeboran, mengidentifikasi bahan kimia, dan mendinginkan molekul. Laser memiliki manfaat besar dalam berbagai aspek kehidupan modern.
Dokumen tersebut membahas tentang kelelahan logam dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara ringkas, kelelahan logam dipengaruhi oleh jenis dan besar beban, kondisi material, proses pengerjaan, temperatur operasi, dan lingkungan. Kelelahan logam diawali dengan retak mikro dan berlanjut dengan penjalaran retakan hingga terjadi patah.
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
(1) Laporan praktikum menguji Hukum Kirchoff menggunakan dua sumber tegangan dan tiga resistor;
(2) Hasil percobaan menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus sesuai Hukum Ohm;
(3) Kesalahan terjadi pada amperemeter sehingga nilai arus tidak sesuai perhitungan.
Diagram fasa menunjukkan hubungan antara komposisi, temperatur, dan fasa yang terbentuk pada suatu paduan logam. Diagram ini berguna untuk memprediksi sifat dan perubahan fasa pada suatu paduan dengan variasi komposisi dan temperatur. Terdapat beberapa jenis diagram fasa berdasarkan kelarutan logam dalam keadaan cair dan padat.
Teks ini membahas tentang cacat kristal dan dislokasi pada bahan padat. Dijelaskan berbagai jenis cacat kristal seperti cacat titik, cacat bidang, dan cacat ruang. Dislokasi didefinisikan sebagai pergeseran atom-atom akibat tegangan mekanik yang dapat menyebabkan deformasi plastis pada logam."
Bahan, beban, tegangan, dan faktor keamanan merupakan aspek penting dalam perancangan elemen mesin. Jenis beban yang diterima oleh elemen mesin dapat berupa beban konstan, tidak konstan, kejut, atau tumbukan, sementara tegangan diukur sebagai gaya dibagi luas penampang. Faktor keamanan digunakan untuk mempertimbangkan beban yang tidak terduga.
Dokumen tersebut membahas mengenai struktur gedung bertingkat dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangannya, seperti kekuatan, kestabilan, dan ekonomis. Disebutkan pula bahwa bentuk struktur yang teratur dan simetris lebih tahan gempa daripada yang tidak beraturan. Dilatasi perlu disediakan untuk memisahkan bagian-bagian bangunan agar dapat mengurangi risiko keretakan akibat gempa.
2 (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan rayamrtunsyiah
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar perencanaan perkerasan jalan raya khususnya perkerasan lentur. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan tebal perkerasan seperti beban lalu lintas, daya dukung tanah dasar, dan mutu struktur perkerasan. Selain itu juga dibahas mengenai prosedur perencanaan perkerasan lentur dengan metode analisis komponen serta penentuan
Dokumen tersebut membahas tentang:
1) Distribusi tegangan pada balok dan wilayah tarik serta tekan.
2) Model beban dan struktur untuk balok lantai 2 dan 3 serta ring balk.
3) Fungsi tulangan tarik, tekan, dan geser dalam perencanaan balok.
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANMOSES HADUN
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Terdapat tiga jenis pemeliharaan yaitu pemeliharaan rutin yang dilakukan sepanjang tahun, pemeliharaan berkala pada waktu tertentu, dan rehabilitasi untuk memperbaiki kerusakan yang parah. Dokumen ini juga menjelaskan proses manajemen pemeliharaan rutin yang dilakukan secara swakel
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016Bimo Radifan A
Dokumen tersebut merangkum desain perkerasan jalan untuk Jalan Kapten Mulyadi di Solo. Terdapat dua jenis perkerasan yang direncanakan, yaitu perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Berdasarkan perhitungan CESA-5, dipilih perkerasan kaku dengan tebal 254 mm sebagai rekomendasi karena memiliki umur layanan yang lebih lama dan tahan terhadap suhu tinggi.
Reliability is defined as the probability that a device will perform its intended function under stated conditions for a stated period of time. A system is considered reliable if it performs its function without failure over the specified period with high probability. The reliability of complex, multi-component systems depends not only on the reliability of individual components but also on how the components interact. Ensuring high reliability in complex, expensive systems is important to avoid economic losses, safety issues, and loss of reputation from failures. Common approaches to improve reliability include using redundant components, quality control, and maintenance. However, reliability improvements often increase costs, so a balance must be found.
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedungAgus Fitriyanto
Dokumen tersebut merupakan laporan tugas akhir mahasiswa jurusan teknik sipil yang membahas perencanaan struktur pelat beton bertulang untuk rumah tinggal 3 lantai. Laporan tersebut membahas perhitungan struktur pelat atap dan pelat lantai 1 sampai 2 dengan mempertimbangkan beban dan peraturan teknik yang berlaku.
Makalah ini membahas langkah-langkah perencanaan dan perancangan bendungan, meliputi studi kelayakan pendahuluan, studi kelayakan, perencanaan teknis, dan pelaksanaan pembangunan. Tahapan tersebut melibatkan penelitian topografi, hidrologi, klimatologi, geoteknik, dan sosial ekonomi untuk menentukan lokasi, desain, dan spesifikasi teknis bendungan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan mutu pada proyek konstruksi bangunan gedung. Terdapat beberapa poin penting yaitu: (1) pengawasan mutu material dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, (2) acuan standar nasional Indonesia untuk desain, spesifikasi material dan pelaksanaan, (3) ruang lingkup pengawasan mutu meliputi material dan pelaksanaan elemen konstruksi.
Jalan terletak di Karanganyar menghubungkan Duyung-Pondok Kulon. Lebar 7m, satu lajur dua arah. Umur rencana jalan 20 tahun, beban lalu lintas 1.149 ton/hari. Rekomendasi perkerasan kaku tebal 305mm karena tanah lempung membutuhkan perbaikan tanah dasar yang mahal untuk perkerasan lentur.
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)Herlyn Meylisa
Dokumen tersebut merangkum prosedur desain perkerasan jalan untuk proyek pembangunan jalan tol dengan umur rencana 40 tahun. Terdapat beberapa langkah yang dijelaskan seperti menentukan CESA, daya dukung tanah, struktur pondasi, dan rekomendasi penggunaan perkerasan kaku karena jalan tol akan dilalui banyak kendaraan berat.
The document is a lab report from a group of civil engineering students at Lambung Mangkurat University on their practicum about road pavement materials (HSKB 622). The group, consisting of 4 students, conducted experiments on road pavement materials under the guidance of their assistant Artheo Fajar. The report documents their experiments and is submitted to the Ministry of Research, Technology and Higher Education at Lambung Mangkurat University's Faculty of Engineering.
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)Juleha Usmad
PERHITUNGAN MOMEN DISTRIBUSI (CROSS)
perhitungan beban mati, beban hidup, beban angin, dan beban gempa pada gedung 5 lantai dengan menentukan dimensi balok dan kolom.
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Testinka -chan
PDA test dan hammer test merupakan uji dinamis untuk mengetahui kapasitas tiang pancang dan kekuatan tekan beton secara non-destruktif. PDA test mengukur gelombang yang ditimbulkan oleh tumbukan hammer untuk menghitung kapasitas tiang, sedangkan hammer test mengukur pantulan hammer untuk memperkirakan kekuatan tekan beton. Kedua tes memerlukan peralatan khusus dan harus dilakukan sesuai standar untuk hasil yang akurat
Laporan ini memberikan ringkasan singkat tentang hasil praktikum pengujian non destruktif menggunakan metode ultrasonik. Metode ini digunakan untuk mendeteksi cacat pada spesimen uji dengan menggunakan gelombang ultrasonik. Hasil pengujian menunjukkan adanya cacat berbentuk tanda tambah dan lingkaran pada spesimen uji."
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian ultrasonik, yaitu metode inspeksi tanpa merusak untuk mendeteksi cacat pada material dengan menggunakan gelombang ultrasonik. Dokumen ini menjelaskan prinsip, alat, prosedur kalibrasi dan pemeriksaan pengujian ultrasonik, serta kelebihan dan kekurangannya.
Dokumen tersebut merangkum materi tentang Non-Destructive Testing (NDT) yang mencakup beberapa metode pengujian tanpa merusak seperti radiografi, ultrasonik, cairan penetran, arus eddy, dan butir magnetik. Metode-metode tersebut digunakan untuk mendeteksi cacat seperti keretakan pada benda tanpa merusaknya.
Praktikum pengetahuan bahan teknik modul 1 mengenai pengujian NDT dengan metode liquid penetrant inspection yang bertujuan untuk mendeteksi keberadaan retak pada baja ST-37. Prosedur pelaksanaannya meliputi pembersihan sampel, aplikasi cairan penetran dan developer, serta pengamatan hasil untuk mengidentifikasi retak. Praktikum ini memberikan pemahaman tentang proses inspeksi NDT menggunakan metode liquid penetrant inspection.
Dokumen tersebut membahas tentang Non Destructive Testing (NDT) yang merupakan metode pengujian bahan atau komponen tanpa merusaknya. Terdapat beberapa metode NDT seperti penetrant test, magnetic particle test, ultrasonic test, dan lain-lain. Setiap metode memiliki prosedur pengujian yang berbeda untuk mendeteksi cacat baik di permukaan maupun dalam bahan.
Dokumen tersebut membahas tentang dua jenis pengujian material, yaitu pengujian dengan merusak (destructive test) dan pengujian tanpa merusak (non-destructive test). Pengujian dengan merusak akan merusak sampel uji untuk mengetahui sifat mekaniknya, sementara pengujian tanpa merusak tidak akan merusak sampel uji untuk mendeteksi cacat menggunakan teknik seperti cairan penetran, partikel magnetik, arus Eddy, sin
Dokumen ini membahas tentang pemeriksaan mikrostruktur bahan dengan metode Non Destructive Test (NDT) khususnya liquid penetrant inspection. Metode ini digunakan untuk mendeteksi cacat permukaan tanpa merusak bahan yang diuji dengan menggunakan proses pencelupan bahan dalam cairan penetran dan pewarna.
Dokumen tersebut membahas tentang survei non destruktif pada bangunan dengan menggunakan beberapa teknik seperti gelombang elektromagnetik, gelombang suara, dan indera hewan dan manusia untuk mendeteksi kerusakan pada bagian bangunan yang tertutup tanpa merusak struktur bangunan.
Makalah ini membahas tentang aplikasi serat optik dalam dunia kedokteran khususnya untuk endoskopi. Endoskopi adalah alat untuk memeriksa organ dalam tubuh secara visual menggunakan serat optik dan teknologi video. Endoskopi memiliki kelebihan seperti sensitivitas tinggi dan minim radiasi. Sejarah perkembangan endoskopi dimulai dari tabung kaku, semi lentur, hingga berbasis serat optik saat ini. Prinsip
Lapres Akustik & Getaran [kerusakan dan vibrasi pada pompa]Dionisius Kristanto
Laporan ini membahas tentang vibrasi dan jenis kerusakan pada pompa air. Dijelaskan teknik pengukuran vibrasi menggunakan akselerometer dan analisis data vibrasi dengan FFT untuk mengetahui kondisi mesin. Jenis kerusakan yang dianalisis antara lain unbalance, misalignment, dan pararel misalignment yang memengaruhi kinerja pompa.
Laporan ini membahas tentang perawatan saluran akar gigi 11 pasien bernama Gibran Djokdja. Tahapan perawatan saluran akar meliputi pembersihan kavitas, devitalisasi pulpa, preparasi akses, eksplorasi dan negosiasi, ekstirpasi pulpa, pengukuran panjang kerja, preparasi biomekanik, dan obturasi saluran akar menggunakan gutta percha dan sealer. Prosedur ini bertujuan membersihkan dan membentuk saluran akar sebelum dit
Dokumen tersebut membahas pengujian mutu beton pada landasan bandara Soekarno-Hatta dengan tiga metode, yaitu hammer test, UPVT metode indirect, dan core drill. UPVT dijelaskan sebagai metode non-destruktif untuk memperkirakan kekerasan beton berdasarkan kecepatan gelombang ultrasonik. Hipotesis penelitian adalah terdapat hubungan antara hasil ketiga metode pengujian, dengan nilai tertinggi diperoleh dari hammer test.
Makalah ini membahas tentang aplikasi gelombang ultrasonik dalam bidang kedokteran khususnya untuk ultrasonografi (USG). USG digunakan untuk mendiagnosa kondisi organ dalam tubuh dengan memanfaatkan sifat pemantulan gelombang ultrasonik. Makalah ini menjelaskan pengertian USG, sejarah, komponen, dan manfaat USG dalam mendiagnosa penyakit.
1. LAPORAN PRAKTIKUM
NON DESTRUCTIVE TESTING
ULTRASONIC TESTING (UT)
Disusun Oleh :
Nama
: PANJI SUDARMAWAN
NIM
: 3331110168
Kelompok
:E
Tgl. Praktikum : 19 MEI 2013
Asisten
:
LABORATORIUM NON DESTRUCTIVE TESTING
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON – BANTEN
2. 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur mari kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.
karena dengan rahmat serta hidayahNYA, saya dapat menyelesaikan laporan
pratikum Non Destructive Testing (NDT) dengan metode Ultrasonic Testing.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membimbing dan membantu, terutama kepada asistan laboratorium Non
Destructive Testing (NDT) yang telah memberikan saran, bimbingan, dan bantuan
baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Saya berharap laporan ini dapat berguna bagi semua pihak. Saya sangat
berharap dalam laporan ini adanya kritik serta saran guna memperbaiki laporan
dimasa yang akan datang.
Cilegon,
Mei 2013
Penulis
3. DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
ABSTRAK.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum .................................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan ........................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum .......................................................................................... 4
2.2 Klasifikasi Metode ................................................................................ 9
BAB III METODE PENGUJIAN
3.1 Instalasi Pengujian .............................................................................. 10
3.2 Prosedur Pengujian ............................................................................ 11
BAB IV ANALISA HASIL PENGUJIAN
4.1 Gambar 3D Hasil Pengujian................................................................ 13
4.3 Sketsa Hasil Pengujian.........................................................................
4.2 Analisa Jenis Cacat................................................... ..........................14
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan................ ........................................................................15
5.2 Saran............ .......................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Sket Benda Kerja
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Praktikum
Uji tak rusak (NDT) adalah grup macam teknik analisis yang digunakan
dalam ilmu pengetahuan dan industri untuk mengevaluasi sifat dari komponen,
material atau sistem tanpa menyebabkan kerusakan. Karena NDT tidak permanen
mengubah anggaran yang diperiksa, itu adalah sangat -berharga teknik yang dapat
menghemat uang dan waktu dalam evaluasi produk, pemecahan masalah, dan
penelitian. NDT umum metode ini termasuk ultrasonik, magnetik-partikel,
penetran cair, radiografi, dan pengujian eddy-saat ini.
Non destructive testing (NDT) adalah aktivitas tes atau inspeksi terhadap
suatu benda untuk mengetahui adanya cacat, retak atau diskontinuitas lain tanpa
merusak struktur benda yang di inspeksi. Pada dasarnya, tes ini dilakukan untuk
menjamin bahwa material yang kita gunakan memiliki mutu yang baik sesuai
dengan standar yang berlaku. NDT ini dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu
komponen dalam proses produksi terutama untuk indusri fabrikasi.
Dalam pengujian ini, kita akan menggunakan metode Ultrasonic Testing
(UT) yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui cacat permukaan
(Surface) dan permukaan bawah (Subsurface) suatu komponen dari material..
Dengan menggunakan prinsip gelombang ultrasonik yang dipantulkan dan
dibiaskan oleh permukaan batas antara dua bahan yang berbeda. Dari sifat
pantulan tersebut dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat serta ukuran cacat.
Cacat yang mudah dideteksi oleh gelombang ultrasonik adalah cacat yang tegak
lurus terhadap arah rambatan gelombang karena cacat tersebut mudah
memantulkan
kembali
gelombang
untuk
diterima
oleh
probe.
Dalam
penggunaannya probe dapat dikotakan langsung dapat pula dengan teknik rendam
(immersion teknik) dimana jarak antara probe dan benda kerja cukup jauh
sehingga kuplan cukup tebal, misal probe dan benda uji direndam didalam bak
berisi kuplan.
5. 1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum pada metode ini adalah untuk mendeteksi cacat surface
maupun subsurface pada benda kerja dengan menggunakan gelombang suara
ultrasonik yang memiliki frekuensi antara 250 kHz – 25 MHz.
1.3. Batasan Masalah
Seperti kita ketahui bersama untuk mengetahui cacat tidaknya sebuah
benda kerja kita harus melakukan pengujian terhadap benda kerja tersebut.
Banyak metode yang bisa di gunakan dalam pengujian sebuah benda kerja,
salahsatunya dengan metode Ultrasonic Testing (UT).
Metode Ultrasonic Testing adalah metode gelombang ultrasonik yang
dipantulkan dan dibiaskan oleh permukaan batas antara dua bahan yang berbeda.
Dari sifat pantulan tersebut dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat serta ukuran
cacat. Cacat yang mudah dideteksi oleh gelombang ultrasonik adalah cacat yang
tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang karena cacat tersebut mudah
memantulkan kembali gelombang untuk diterima oleh probe.
Pada praktikum Ultrasonic Testing (UT) ini, terdapat beberapa tahapan.
Adapun tahapan yang akan dilewati adalah praktikum ini diawali dengan
mempersiapkan alat ultrasonik yang telah dikaliberasi, kemudian berlanjut masuk
dalam tahapan cleaning, apply kuplan, apply flow detector, record, dan post
cleaning. Metode yang akan dibahas adalah ultrasonic testing dengan probe
normal.
1.4. Sistematika Penulisan
Bab I. Menjelaskan mengenai latar belakang praktikum, tujuan praktikum,
batasan masalah, sistematika penulisan.
Bab II. Menjelaskan mengenai landasan teori yang berisi mengenai teori dari
praktikum yang dilakukan dan klasifikasinya.
6. Bab III. Menjelaskan mengenai metode pengujian yang berisi tentang instalasi
pengujian, dan prosedur pengujian.
Bab IV.Menjelaskan mengenai analisa hasil pengujian yang berisi tentang sketsa
hasil pengujian dan analisa jenis cacat.
Bab V. Menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran. Selain itu juga di akhir
laporan terdapat Daftar Pustaka dan Lampiran yang memuat dokumen
pengujian.
7. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum
Uji ultrasonic adalah pengujian baik pengukuran tebal maupun
pendeteksian cacat internal ( flaw detection ) dengan menggunakan getaran ultra ,
yakni gelombang mekanis yang berfrequensi diatas 20 KHz .
Gelombang ultrasonic dihasilkan oleh suatu transducer yang biasanya
bekerja berdasarkakan konversi enerji listrik ( piezo electric ) menjadi enerji
mekanik .
Gelombang ultrasonic akan terdifraksi ( tersimpangkan ) sedemikian besar
didalam udara sehingga untuk mendapatkan perambatan yang konsisten dari
transducer kebenda uji , kedua permukaan benda yang berhimpitan ( interface )
harus diberi zat perantara yang dapat menghantarkan gelombang ultrasonic yang
berupa cairan ( air , gemuk , minyak pelumas , dll ) yang disebut couplant .
Perambatan gelombang ultrasonic ini dapat dimanipulasikan untuk maksud
pengukuran ketebalan bahan , bentuk dan besaran serta lokasi ketidak sesuaian /
cacat internal , dan homoginitas bahan yang dilewatinya .
Seperti telah disebutkan pada halaman sebelumnya, bahwa metoda
ultrasonic digunakan untuk mengidentifikasi adanya cacat di bawah permukaan
komponen yang diuji, yang tidak tampak dari bagian luar permukaan. Adanya
cacat di bawah permukaan suatu bidang / komponen dapat diindikasikan melalui
penurunan angka ketebalan dari pada bagian yang sedang diuji, terhadap nilai
normal
rerata
padabagian
disekitarnya,
atau terhadap
tebal sesuai
data spesifikasinya. Teknik pengujian ini, didasarkan pada teori perambatan
gelombang
ultrasonik,
yaitu
gelombang
yangmemiliki
frekuensi di atas
20 kHz. Secara ringkas prinsip kerjanya dijelaskansebagai berikut (Gambar 2.1):
8. Gambar. 2.1. Perambatan Gelombang Ultrasonik pada Bidang Datar
Amplifier
IP
Screen
Horizontal Sweep
BE
Clock
Pulser
Probe
Workpiece
Gambar. 2.2 Diagram rangkaian pada sistem peralatan ultrasonik.
Jarak antara IP dan BE mencerminkan waktu tempuh dari gelombang
sepanjang 2 kali tebal bidang yang diuji. Gambar 3 memperlihatkan urutan
perjalanan gelombang saat masuk dan kembali. Waktu yang diperlukan untuk
mencapai permukaan bagianbelakang ditunjukkan pada tampilan pertama yaitu 4
(dua skala waktu) dan untuk kembali ke permukaan bagian depan. Tampilan
9. kedua
memperlihatkan
keadaansetelah
kembali
dimana
oscilloscope
menunjukkan angka 8 (4 skala). Tampilan ketiga memperlihatkan sesaat setelah
gelombang menyentuh permukaan bidangdepan dipantulkan kembali kea rah
permukaan
bidang belakang,
yang diindikasikandengan munculnya pulsa
kedua. Ukuran dari tinggi pulsa kedua lebih pendek daripulsa pertama, karena
sinyal yang terpantul sudah semakin lemah.
Gambar. 2.3. Skema Perjalanan Gelombang Didalam Bidang Datar
Prinsip kerja dari Ultrasonic Testing (UT) adalah gelombang ultrasonik
yang dipantulkan dan dibiaskan oleh permukaan batas antara dua bahan yang
berbeda. Dari sifat pantulan tersebut dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat,
serta ukuran cacat. Cacat yang mudah dideteksi oleh gelombang ultrasonik adalah
cacat yang tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang karena cacat tersebut
mudah memantulkan kembali gelombang untuk diterima oleh probe. Dalam
penggunaannya probe dapat dikotakan langsung dapat pula dengan teknik rendam
(immersion teknik) dimana jarak antara probe dan benda kerja cukup jauh
sehingga kuplan cukup tebal, misal probe dan benda uji direndam didalam bak
berisi kuplan.
Pengaruh Kuplan
Fungsi Kuplan adalah untuk memudahkan merambatnya gelombang dari
probe ke dalam benda uji karena bila antara probe dan benda uji terdapat udara
10. maka hamper 100% gelombang akan dipantulkan kembali ke dalam probe. Jenis –
jenis kuplan yang sering digunakan dalam pengujian ultrasonik antara lain :
1. Oli
2. Greese
3. Emulsi Plastik
4. Air (Untuk bahan yang tidak bersifat korosi)
Probe
Probe adalah alat yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik menggunaka efek piezoelectric dan efek magnetostriktif. Kedua
efek ini reversible artinya dapat terjadi perubahan dari energy mekanik menjadi
energy listrik dan sebaliknya. Karena proobe dapat berfungsi sebagai sumber dan
penerima gelombang ultrasonik.
Gambar. 2.4. Straight – beam probe
Efek Piezoelektrik
Efek ini terjadi pada kristal, suatu bahan tertetu seperti barium titanat,
kuarsa dan sebagainya. Bila kristal menerima tegangan listrik, dimensi kristal
11. akan berubah dan bila tegangan tersebut dimatikan maka kristal akan kembali ke
dimensi semula dan terjadi getaran.
Gambar. 2.5 Efek Piezoelektrik
Efek Magnetostriktif
Beberapa macam bahan seperti baja, ferit, nikel dan paduannya dapat
berubah dimensinya bila berada dalam medan magnet yang kuat. Bahan tersebut
mempunyai sifat magnetoostriktif. Medan magnet yang timbul diperoleh dari
kumparan yang dilalui oleh arus listrik. Bila arus listrik mengalir, bahan
magnetostriktif akan berubah dimensinya dan bila arus dihentikan maka bahan
akan kembali ke dimensi semula dan bergetar menimbulkan getaran ultrasonik,
sebaliknya bila gelombbang ultrasonik datang pada bahan, dalam bahan akan
terjadi medan magnet. Medan magnet ini akan menginduksi kumparan sehingga
terjadi tegangan listrik yang selanjutnya diperkuat untuk pendeteksian. Untuk
mengurangi panas sebagai arus eddy yang timbul pada bahan magnetostriktif,
bahhan ini dibuat berlapis-lapis seperti trasfomator. Jadi bahan magnetostriktif
juga mempunyai sifat reversible.
Tipe Gelombang
1. Gelombang Longitudinal
12. Gelombang longitudinal terjadi bila gelombang ultrasonik merambat pada
suatu arah sejajar dengan arah gerakan atom digetarkan, misalnya atom
digerakkan ke kanan maka gelombang akan merambat ke kanan juga.
Gelombang longitudinal ( longitudinal / pressure wave) dapat merambat
pada semua jenis bahan.
2. Gelombang Transversal
Gelombanng transversal terjadi bila gelombang ultrasonik merambat pada
suatu arah tegak lurus arah gerakan atom digetarkan, misalnya atom
digetarkan ke atas ke bawah maka gelombang rambat dari kanan ke kiri.
Gelombang transversal (transverse/shear wave) hanya dapat merambat
pada benda padat.
2.2
Klasifikasi Metode
Pada Ultrasonic Testing (UT), untuk memeriksa tebal bahan dan atau
adanya cacat dalam bahan dengan menggunakan gelombang ultrasonik dapat
digunakan beberapa teknik seperti, teknik resonansi, teknik transmisi, dan teknik
gema.
Teknik Resonansi
Tebal bahan dapat diukur dengan cara mengukur frekuensi/panjang
gelombang ultrasonik yang dapat menimbulkan resonansi maksimum
pada bahan tersebut. Adanya cacat dapat dideteksi dengan terjadinya
perubahan resonansi karena jarak bahan yang beresonansi berubah.
Teknik Transmisi
Adanya cacat di dalam bahan dapat diketahui dari adanya penurunan
intensitas gelombang ultrasonik yang diterima oleh probe penerima,
sedangkan tebal bahan tidak lazim diukur dengan teknik transmisi ini.
Teknik Gema
Tebal bahan, lokasi dan besarnya cacat dapat diketahui dari waktu
rambat dan amplitude gelombang yang diterima oleh probe.
13. BAB III
METODE PENGUJIAN
3.1
Instalasi Pengujian
Dalam melakukan pengujian ini, Alat-alat yang digunakan dalam
pengujian Ultrasonic Testing ini diperlukan alat-alat dan bahan serta prosedur
pengujian yang benar. Alat-alat yang digunakan seperti flow diagram, blok
kalibrasi, probe, majun, penggaris. Sedangkan untuk bahan-bahannya digunakan
seperti benda uji, kuplan ( Oli atau Greese)
Gambar Alat-alat :
Flow Diagram
Blok kalibrasi
Majun
Probe
Penggaris
Blok kaliberasi Alat
14. Gambar 3.1. Alat – alat pengujian
Bahan-bahan :
1. Benda Uji
Benda uji yang digunakan adalah alumunium dengan ukuran lebar 52
mm dan Tebal 10 mm.
Gambar 3.2 benda uji
2. Kuplan
Jenis kuplan yang digunakan adalah oli.
Gambar 3.3 jenis kuplan
15. 3.2
Prosedur Pengujian
1. Persiapan Pengujian
Sebelum melakukan pengujian dengan menggunakan metode ultrasonik
ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu yaitu melakukan
kalibrasi pada alat ultrasonik dengan menggunakan blok kalibraasi V1
(K1=IIW Blok), V2 (K2), step wedge dan sebagainya. Apabila ultrasonik
sudah terkalibrasi maka ultrasonik siap digunakan.
2. Langkah pengujian menggunakan probe normal
-
Cleaning
Kondisi permukaan harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang
menempel dipermukaan sehingga tidak mengganggu proses inspeksi pada
benda kerja.
-
Apply kuplan
Setelah permukaan dipastikan bersih dari kotoran maka dilakukan
pengolesan kuplan secara merata pada bagian yang ingin diinspeksi
menggunakan
ultrasonik.
Hal
ini
dilakukan
untuk
memudahkan
merambatnya gelombang ultrasonik dari probe ke dalam benda uji.
-
Apply flow detector dengan probe normal
Probe yang sudah dikalibrasi ditempelkan pada benda kerja lalu
digerakkan sedikit demi sedikit secara merata ke seluruh permukaan benda
kerja sehingga ditemukan cacat yang berada di dalam permukaan benda
kerja.
-
Record
Dimaksudkan untuk merekam atau menginterpretasikan hasil inspeksi
yang dilakukan pada benda kerja sehingga dapat terlihat pada plan view
scan A, B, dan C.
-
Post Cleaning
16. Post cleaning dimaksudkan untuk membersihkan benda uji dari sisa-sisa
pemberian kuplan pada permukaan benda kerja setelah pengujian.
17.
18.
19. 4.3 Analisa Jenis Cacat
Cacat merupakan suatu ketidakhomogenan yang nampak pada benda
kerja. Pada pengujian ultrasonic Cacat tersebut dapat terlihat setelah
dilakukan pengujian tanpa merusak benda tersebut dengan menggunakan
probe. Bila terdapat cacat di dalam benda uji, maka gelombang ultrasonik
akan dipantulkan dan diterima oleh transduser yang sama atau transduser
yang lain.
Jenis cacat yang teridentifikasi pada praktikum ultrasonic testing
adalah cacat yang berbentuk lambang “huruf U” dengan kedalaman cacat
sebesar 3 mm dengan tebal bahan uji 10 mm dan cacat berada pada dasar
benda sehingga metode NDT yang tepat untuk mengidentifikasi cacat
adalah dengan menggunakan ultrasonic testing. Cacat ini biasa terjadi pada
saat proses pengecoran atau pencetakan.
Dalam metode ultrasonic ini semua langkah kerja tidak bisa diabaikan
begitu saja dan harus berurutan. Untuk menunjang keberhasilan suatu
pengujian menggunakan uji ultrasonic, persiapan alat dan bahan harus
lengkap. Selain itu, persiapan permukaan benda kerja juga sangat perlu
untuk diperhatikan.
20. BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Gelombang Ultrasonik adalah gelombang mekanik seperti suara yang
mempunyai frekuensi antara 250 kHz – 25 MHz. Gelombang ini dihasilkan
oleh probe yang bekerja berdasarkan perubahan energi listrik menjadi energi
mekanik dan sebaliknya. Selama dalam perambatannya pada material ; massa
jenis, homogenitas, besar buutiran, kekerasan, dan sebagainya. Dari sifat –
sifat tersebut gelombang ini dapat digunakan untuk mengetahui jenis bahan,
tebal dan ada tidaknya cacat dalam material tersebut.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan benda uji dengan tebal 16 mm
tedapat cacat yang berbentuk “huruf U” dengan kedalaman cacat 3 mm.
5.2 Saran
Metode yang digunakan dapat lebih bervariasi agar dapat mengetahui cara
penggunaannya seperti metode ultrasonic menggunakan probe sudut. Dan
benda uji yang dilakukan berbeda bahan seperti non logam lainnya.
.
21. DAFTAR PUSTAKA
Asisten. 2013. Modul Praktikum Non Destructive Testing. Fakultas Teknik
Untirta: Cilegon.
http://www.scribd.com/doc/82166719/DIKTAT-NDT1-2005
http://www.alatuji.com/article/detail/69/non-destructive-test-ultrasonic-test-flawdetector
http://victorwelding.blogspot.com/2012/02/ndendtpengujian-tidak-merusak.html
http://www.google.com/imghp