SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM
NON DESTRUCTIVE TESTING
ULTRASONIC TESTING (UT)

Disusun Oleh :
Nama

: PANJI SUDARMAWAN

NIM

: 3331110168

Kelompok

:E

Tgl. Praktikum : 19 MEI 2013
Asisten

:

LABORATORIUM NON DESTRUCTIVE TESTING
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON – BANTEN
2013
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur mari kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.
karena dengan rahmat serta hidayahNYA, saya dapat menyelesaikan laporan
pratikum Non Destructive Testing (NDT) dengan metode Ultrasonic Testing.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membimbing dan membantu, terutama kepada asistan laboratorium Non
Destructive Testing (NDT) yang telah memberikan saran, bimbingan, dan bantuan
baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Saya berharap laporan ini dapat berguna bagi semua pihak. Saya sangat
berharap dalam laporan ini adanya kritik serta saran guna memperbaiki laporan
dimasa yang akan datang.

Cilegon,

Mei 2013

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
ABSTRAK.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum .................................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan ........................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum .......................................................................................... 4
2.2 Klasifikasi Metode ................................................................................ 9
BAB III METODE PENGUJIAN
3.1 Instalasi Pengujian .............................................................................. 10
3.2 Prosedur Pengujian ............................................................................ 11
BAB IV ANALISA HASIL PENGUJIAN
4.1 Gambar 3D Hasil Pengujian................................................................ 13
4.3 Sketsa Hasil Pengujian.........................................................................
4.2 Analisa Jenis Cacat................................................... ..........................14
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan................ ........................................................................15
5.2 Saran............ .......................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Sket Benda Kerja
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Praktikum
Uji tak rusak (NDT) adalah grup macam teknik analisis yang digunakan
dalam ilmu pengetahuan dan industri untuk mengevaluasi sifat dari komponen,
material atau sistem tanpa menyebabkan kerusakan. Karena NDT tidak permanen
mengubah anggaran yang diperiksa, itu adalah sangat -berharga teknik yang dapat
menghemat uang dan waktu dalam evaluasi produk, pemecahan masalah, dan
penelitian. NDT umum metode ini termasuk ultrasonik, magnetik-partikel,
penetran cair, radiografi, dan pengujian eddy-saat ini.
Non destructive testing (NDT) adalah aktivitas tes atau inspeksi terhadap
suatu benda untuk mengetahui adanya cacat, retak atau diskontinuitas lain tanpa
merusak struktur benda yang di inspeksi. Pada dasarnya, tes ini dilakukan untuk
menjamin bahwa material yang kita gunakan memiliki mutu yang baik sesuai
dengan standar yang berlaku. NDT ini dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu
komponen dalam proses produksi terutama untuk indusri fabrikasi.
Dalam pengujian ini, kita akan menggunakan metode Ultrasonic Testing
(UT) yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui cacat permukaan
(Surface) dan permukaan bawah (Subsurface) suatu komponen dari material..
Dengan menggunakan prinsip gelombang ultrasonik yang dipantulkan dan
dibiaskan oleh permukaan batas antara dua bahan yang berbeda. Dari sifat
pantulan tersebut dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat serta ukuran cacat.
Cacat yang mudah dideteksi oleh gelombang ultrasonik adalah cacat yang tegak
lurus terhadap arah rambatan gelombang karena cacat tersebut mudah
memantulkan

kembali

gelombang

untuk

diterima

oleh

probe.

Dalam

penggunaannya probe dapat dikotakan langsung dapat pula dengan teknik rendam
(immersion teknik) dimana jarak antara probe dan benda kerja cukup jauh
sehingga kuplan cukup tebal, misal probe dan benda uji direndam didalam bak
berisi kuplan.
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum pada metode ini adalah untuk mendeteksi cacat surface
maupun subsurface pada benda kerja dengan menggunakan gelombang suara
ultrasonik yang memiliki frekuensi antara 250 kHz – 25 MHz.
1.3. Batasan Masalah
Seperti kita ketahui bersama untuk mengetahui cacat tidaknya sebuah
benda kerja kita harus melakukan pengujian terhadap benda kerja tersebut.
Banyak metode yang bisa di gunakan dalam pengujian sebuah benda kerja,
salahsatunya dengan metode Ultrasonic Testing (UT).
Metode Ultrasonic Testing adalah metode gelombang ultrasonik yang
dipantulkan dan dibiaskan oleh permukaan batas antara dua bahan yang berbeda.
Dari sifat pantulan tersebut dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat serta ukuran
cacat. Cacat yang mudah dideteksi oleh gelombang ultrasonik adalah cacat yang
tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang karena cacat tersebut mudah
memantulkan kembali gelombang untuk diterima oleh probe.
Pada praktikum Ultrasonic Testing (UT) ini, terdapat beberapa tahapan.
Adapun tahapan yang akan dilewati adalah praktikum ini diawali dengan
mempersiapkan alat ultrasonik yang telah dikaliberasi, kemudian berlanjut masuk
dalam tahapan cleaning, apply kuplan, apply flow detector, record, dan post
cleaning. Metode yang akan dibahas adalah ultrasonic testing dengan probe
normal.
1.4. Sistematika Penulisan
Bab I. Menjelaskan mengenai latar belakang praktikum, tujuan praktikum,
batasan masalah, sistematika penulisan.
Bab II. Menjelaskan mengenai landasan teori yang berisi mengenai teori dari
praktikum yang dilakukan dan klasifikasinya.
Bab III. Menjelaskan mengenai metode pengujian yang berisi tentang instalasi
pengujian, dan prosedur pengujian.
Bab IV.Menjelaskan mengenai analisa hasil pengujian yang berisi tentang sketsa
hasil pengujian dan analisa jenis cacat.
Bab V. Menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran. Selain itu juga di akhir
laporan terdapat Daftar Pustaka dan Lampiran yang memuat dokumen
pengujian.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1

Teori Umum
Uji ultrasonic adalah pengujian baik pengukuran tebal maupun

pendeteksian cacat internal ( flaw detection ) dengan menggunakan getaran ultra ,
yakni gelombang mekanis yang berfrequensi diatas 20 KHz .
Gelombang ultrasonic dihasilkan oleh suatu transducer yang biasanya
bekerja berdasarkakan konversi enerji listrik ( piezo electric ) menjadi enerji
mekanik .
Gelombang ultrasonic akan terdifraksi ( tersimpangkan ) sedemikian besar
didalam udara sehingga untuk mendapatkan perambatan yang konsisten dari
transducer kebenda uji , kedua permukaan benda yang berhimpitan ( interface )
harus diberi zat perantara yang dapat menghantarkan gelombang ultrasonic yang
berupa cairan ( air , gemuk , minyak pelumas , dll ) yang disebut couplant .
Perambatan gelombang ultrasonic ini dapat dimanipulasikan untuk maksud
pengukuran ketebalan bahan , bentuk dan besaran serta lokasi ketidak sesuaian /
cacat internal , dan homoginitas bahan yang dilewatinya .
Seperti telah disebutkan pada halaman sebelumnya, bahwa metoda
ultrasonic digunakan untuk mengidentifikasi adanya cacat di bawah permukaan
komponen yang diuji, yang tidak tampak dari bagian luar permukaan. Adanya
cacat di bawah permukaan suatu bidang / komponen dapat diindikasikan melalui
penurunan angka ketebalan dari pada bagian yang sedang diuji, terhadap nilai
normal

rerata

padabagian

disekitarnya,

atau terhadap

tebal sesuai

data spesifikasinya. Teknik pengujian ini, didasarkan pada teori perambatan
gelombang

ultrasonik,

yaitu

gelombang

yangmemiliki

frekuensi di atas

20 kHz. Secara ringkas prinsip kerjanya dijelaskansebagai berikut (Gambar 2.1):
Gambar. 2.1. Perambatan Gelombang Ultrasonik pada Bidang Datar

Amplifier

IP

Screen

Horizontal Sweep

BE
Clock
Pulser

Probe
Workpiece

Gambar. 2.2 Diagram rangkaian pada sistem peralatan ultrasonik.
Jarak antara IP dan BE mencerminkan waktu tempuh dari gelombang
sepanjang 2 kali tebal bidang yang diuji. Gambar 3 memperlihatkan urutan
perjalanan gelombang saat masuk dan kembali. Waktu yang diperlukan untuk
mencapai permukaan bagianbelakang ditunjukkan pada tampilan pertama yaitu 4
(dua skala waktu) dan untuk kembali ke permukaan bagian depan. Tampilan
kedua

memperlihatkan

keadaansetelah

kembali

dimana

oscilloscope

menunjukkan angka 8 (4 skala). Tampilan ketiga memperlihatkan sesaat setelah
gelombang menyentuh permukaan bidangdepan dipantulkan kembali kea rah
permukaan

bidang belakang,

yang diindikasikandengan munculnya pulsa

kedua. Ukuran dari tinggi pulsa kedua lebih pendek daripulsa pertama, karena
sinyal yang terpantul sudah semakin lemah.

Gambar. 2.3. Skema Perjalanan Gelombang Didalam Bidang Datar

Prinsip kerja dari Ultrasonic Testing (UT) adalah gelombang ultrasonik
yang dipantulkan dan dibiaskan oleh permukaan batas antara dua bahan yang
berbeda. Dari sifat pantulan tersebut dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat,
serta ukuran cacat. Cacat yang mudah dideteksi oleh gelombang ultrasonik adalah
cacat yang tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang karena cacat tersebut
mudah memantulkan kembali gelombang untuk diterima oleh probe. Dalam
penggunaannya probe dapat dikotakan langsung dapat pula dengan teknik rendam
(immersion teknik) dimana jarak antara probe dan benda kerja cukup jauh
sehingga kuplan cukup tebal, misal probe dan benda uji direndam didalam bak
berisi kuplan.
Pengaruh Kuplan
Fungsi Kuplan adalah untuk memudahkan merambatnya gelombang dari
probe ke dalam benda uji karena bila antara probe dan benda uji terdapat udara
maka hamper 100% gelombang akan dipantulkan kembali ke dalam probe. Jenis –
jenis kuplan yang sering digunakan dalam pengujian ultrasonik antara lain :

1. Oli
2. Greese
3. Emulsi Plastik
4. Air (Untuk bahan yang tidak bersifat korosi)
Probe
Probe adalah alat yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik menggunaka efek piezoelectric dan efek magnetostriktif. Kedua
efek ini reversible artinya dapat terjadi perubahan dari energy mekanik menjadi
energy listrik dan sebaliknya. Karena proobe dapat berfungsi sebagai sumber dan
penerima gelombang ultrasonik.

Gambar. 2.4. Straight – beam probe
Efek Piezoelektrik
Efek ini terjadi pada kristal, suatu bahan tertetu seperti barium titanat,
kuarsa dan sebagainya. Bila kristal menerima tegangan listrik, dimensi kristal
akan berubah dan bila tegangan tersebut dimatikan maka kristal akan kembali ke
dimensi semula dan terjadi getaran.

Gambar. 2.5 Efek Piezoelektrik

Efek Magnetostriktif
Beberapa macam bahan seperti baja, ferit, nikel dan paduannya dapat
berubah dimensinya bila berada dalam medan magnet yang kuat. Bahan tersebut
mempunyai sifat magnetoostriktif. Medan magnet yang timbul diperoleh dari
kumparan yang dilalui oleh arus listrik. Bila arus listrik mengalir, bahan
magnetostriktif akan berubah dimensinya dan bila arus dihentikan maka bahan
akan kembali ke dimensi semula dan bergetar menimbulkan getaran ultrasonik,
sebaliknya bila gelombbang ultrasonik datang pada bahan, dalam bahan akan
terjadi medan magnet. Medan magnet ini akan menginduksi kumparan sehingga
terjadi tegangan listrik yang selanjutnya diperkuat untuk pendeteksian. Untuk
mengurangi panas sebagai arus eddy yang timbul pada bahan magnetostriktif,
bahhan ini dibuat berlapis-lapis seperti trasfomator. Jadi bahan magnetostriktif
juga mempunyai sifat reversible.
Tipe Gelombang
1. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal terjadi bila gelombang ultrasonik merambat pada
suatu arah sejajar dengan arah gerakan atom digetarkan, misalnya atom
digerakkan ke kanan maka gelombang akan merambat ke kanan juga.
Gelombang longitudinal ( longitudinal / pressure wave) dapat merambat
pada semua jenis bahan.
2. Gelombang Transversal
Gelombanng transversal terjadi bila gelombang ultrasonik merambat pada
suatu arah tegak lurus arah gerakan atom digetarkan, misalnya atom
digetarkan ke atas ke bawah maka gelombang rambat dari kanan ke kiri.
Gelombang transversal (transverse/shear wave) hanya dapat merambat
pada benda padat.
2.2

Klasifikasi Metode
Pada Ultrasonic Testing (UT), untuk memeriksa tebal bahan dan atau

adanya cacat dalam bahan dengan menggunakan gelombang ultrasonik dapat
digunakan beberapa teknik seperti, teknik resonansi, teknik transmisi, dan teknik
gema.
 Teknik Resonansi
Tebal bahan dapat diukur dengan cara mengukur frekuensi/panjang
gelombang ultrasonik yang dapat menimbulkan resonansi maksimum
pada bahan tersebut. Adanya cacat dapat dideteksi dengan terjadinya
perubahan resonansi karena jarak bahan yang beresonansi berubah.
 Teknik Transmisi
Adanya cacat di dalam bahan dapat diketahui dari adanya penurunan
intensitas gelombang ultrasonik yang diterima oleh probe penerima,
sedangkan tebal bahan tidak lazim diukur dengan teknik transmisi ini.
 Teknik Gema
Tebal bahan, lokasi dan besarnya cacat dapat diketahui dari waktu
rambat dan amplitude gelombang yang diterima oleh probe.
BAB III
METODE PENGUJIAN
3.1

Instalasi Pengujian
Dalam melakukan pengujian ini, Alat-alat yang digunakan dalam

pengujian Ultrasonic Testing ini diperlukan alat-alat dan bahan serta prosedur
pengujian yang benar. Alat-alat yang digunakan seperti flow diagram, blok
kalibrasi, probe, majun, penggaris. Sedangkan untuk bahan-bahannya digunakan
seperti benda uji, kuplan ( Oli atau Greese)
 Gambar Alat-alat :

Flow Diagram

Blok kalibrasi

Majun

Probe

Penggaris

Blok kaliberasi Alat
Gambar 3.1. Alat – alat pengujian



Bahan-bahan :
1. Benda Uji
Benda uji yang digunakan adalah alumunium dengan ukuran lebar 52
mm dan Tebal 10 mm.

Gambar 3.2 benda uji

2. Kuplan
Jenis kuplan yang digunakan adalah oli.

Gambar 3.3 jenis kuplan
3.2

Prosedur Pengujian
1. Persiapan Pengujian
Sebelum melakukan pengujian dengan menggunakan metode ultrasonik
ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu yaitu melakukan
kalibrasi pada alat ultrasonik dengan menggunakan blok kalibraasi V1
(K1=IIW Blok), V2 (K2), step wedge dan sebagainya. Apabila ultrasonik
sudah terkalibrasi maka ultrasonik siap digunakan.
2. Langkah pengujian menggunakan probe normal
-

Cleaning

Kondisi permukaan harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang
menempel dipermukaan sehingga tidak mengganggu proses inspeksi pada
benda kerja.
-

Apply kuplan

Setelah permukaan dipastikan bersih dari kotoran maka dilakukan
pengolesan kuplan secara merata pada bagian yang ingin diinspeksi
menggunakan

ultrasonik.

Hal

ini

dilakukan

untuk

memudahkan

merambatnya gelombang ultrasonik dari probe ke dalam benda uji.
-

Apply flow detector dengan probe normal

Probe yang sudah dikalibrasi ditempelkan pada benda kerja lalu
digerakkan sedikit demi sedikit secara merata ke seluruh permukaan benda
kerja sehingga ditemukan cacat yang berada di dalam permukaan benda
kerja.
-

Record

Dimaksudkan untuk merekam atau menginterpretasikan hasil inspeksi
yang dilakukan pada benda kerja sehingga dapat terlihat pada plan view
scan A, B, dan C.
-

Post Cleaning
Post cleaning dimaksudkan untuk membersihkan benda uji dari sisa-sisa
pemberian kuplan pada permukaan benda kerja setelah pengujian.
4.3 Analisa Jenis Cacat
Cacat merupakan suatu ketidakhomogenan yang nampak pada benda
kerja. Pada pengujian ultrasonic Cacat tersebut dapat terlihat setelah
dilakukan pengujian tanpa merusak benda tersebut dengan menggunakan
probe. Bila terdapat cacat di dalam benda uji, maka gelombang ultrasonik
akan dipantulkan dan diterima oleh transduser yang sama atau transduser
yang lain.
Jenis cacat yang teridentifikasi pada praktikum ultrasonic testing
adalah cacat yang berbentuk lambang “huruf U” dengan kedalaman cacat
sebesar 3 mm dengan tebal bahan uji 10 mm dan cacat berada pada dasar
benda sehingga metode NDT yang tepat untuk mengidentifikasi cacat
adalah dengan menggunakan ultrasonic testing. Cacat ini biasa terjadi pada
saat proses pengecoran atau pencetakan.
Dalam metode ultrasonic ini semua langkah kerja tidak bisa diabaikan
begitu saja dan harus berurutan. Untuk menunjang keberhasilan suatu
pengujian menggunakan uji ultrasonic, persiapan alat dan bahan harus
lengkap. Selain itu, persiapan permukaan benda kerja juga sangat perlu
untuk diperhatikan.
BAB V
PENUTUP
5.1

Kesimpulan
Gelombang Ultrasonik adalah gelombang mekanik seperti suara yang
mempunyai frekuensi antara 250 kHz – 25 MHz. Gelombang ini dihasilkan
oleh probe yang bekerja berdasarkan perubahan energi listrik menjadi energi
mekanik dan sebaliknya. Selama dalam perambatannya pada material ; massa
jenis, homogenitas, besar buutiran, kekerasan, dan sebagainya. Dari sifat –
sifat tersebut gelombang ini dapat digunakan untuk mengetahui jenis bahan,
tebal dan ada tidaknya cacat dalam material tersebut.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan benda uji dengan tebal 16 mm
tedapat cacat yang berbentuk “huruf U” dengan kedalaman cacat 3 mm.

5.2 Saran
Metode yang digunakan dapat lebih bervariasi agar dapat mengetahui cara
penggunaannya seperti metode ultrasonic menggunakan probe sudut. Dan
benda uji yang dilakukan berbeda bahan seperti non logam lainnya.

.
DAFTAR PUSTAKA
Asisten. 2013. Modul Praktikum Non Destructive Testing. Fakultas Teknik
Untirta: Cilegon.
http://www.scribd.com/doc/82166719/DIKTAT-NDT1-2005
http://www.alatuji.com/article/detail/69/non-destructive-test-ultrasonic-test-flawdetector
http://victorwelding.blogspot.com/2012/02/ndendtpengujian-tidak-merusak.html
http://www.google.com/imghp
LAMPIRAN
DOKUMENTASI PERCOBAAN

More Related Content

What's hot

Cold and hot working
Cold and hot workingCold and hot working
Cold and hot working
Feliks Sitopu
 
Ilmu Bahan
Ilmu BahanIlmu Bahan
Ilmu Bahan
tanalialayubi
 
Laporan pengujian
Laporan pengujianLaporan pengujian
Laporan pengujian
Chache Go
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
universitas negri yogyakarta
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Ali Hasimi Pane
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Ali Hasimi Pane
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
Rumah Belajar
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNGLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Dewi Izza
 
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
Ir. Najamudin, MT
 
Peran Teknologi Laser dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Peran Teknologi Laser dalam Berbagai Bidang KehidupanPeran Teknologi Laser dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Peran Teknologi Laser dalam Berbagai Bidang Kehidupan
azzam zukhrofani iman
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
Abrianto Akuan
 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Rumah Belajar
 
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Chusnan Aprianto
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
umammuhammad27
 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
Fajar Istu
 
Laporan praktikum jangka sorong
Laporan praktikum jangka sorongLaporan praktikum jangka sorong
Laporan praktikum jangka sorongwindi pujiwati
 
Non destructive test (ndt)
Non destructive test (ndt)Non destructive test (ndt)
Non destructive test (ndt)
Dwi Andriyanto
 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasi
syamsul huda
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
Eko Purwanto
 

What's hot (20)

Cold and hot working
Cold and hot workingCold and hot working
Cold and hot working
 
Ilmu Bahan
Ilmu BahanIlmu Bahan
Ilmu Bahan
 
Laporan pengujian
Laporan pengujianLaporan pengujian
Laporan pengujian
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNGLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
 
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
 
Peran Teknologi Laser dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Peran Teknologi Laser dalam Berbagai Bidang KehidupanPeran Teknologi Laser dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Peran Teknologi Laser dalam Berbagai Bidang Kehidupan
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1
 
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
 
Laporan praktikum jangka sorong
Laporan praktikum jangka sorongLaporan praktikum jangka sorong
Laporan praktikum jangka sorong
 
Non destructive test (ndt)
Non destructive test (ndt)Non destructive test (ndt)
Non destructive test (ndt)
 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasi
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
 

Viewers also liked

Laboratorium pengujian tak merusak
Laboratorium pengujian tak merusakLaboratorium pengujian tak merusak
Laboratorium pengujian tak merusak
Hamzah Arfah
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
Versa Apriana
 
Contoh metoda pelaksanaan drainase
Contoh metoda pelaksanaan drainaseContoh metoda pelaksanaan drainase
Contoh metoda pelaksanaan drainase
Metza d'Arch
 
2 (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya
2  (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya2  (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya
2 (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya
mrtunsyiah
 
Perencanaan balok
Perencanaan balokPerencanaan balok
Perencanaan balok
Iqbal Pratama
 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
Iqbal Pratama
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
MOSES HADUN
 
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
Bimo Radifan A
 
Sistem Pemeliharaan (01)
Sistem Pemeliharaan (01)Sistem Pemeliharaan (01)
Sistem Pemeliharaan (01)
Institut Teknologi Bandung
 
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptxDokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Muh.Nasir Lewa
 
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedungpenulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
Agus Fitriyanto
 
01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk
Byox Olii
 
Perencanaan Plat
Perencanaan PlatPerencanaan Plat
Perencanaan Plat
Iqbal Pratama
 
Analysis Water Content of Fine Aggregate
Analysis Water Content of Fine Aggregate Analysis Water Content of Fine Aggregate
Analysis Water Content of Fine Aggregate
Iqbal Pratama
 
modul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekmodul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyek
MOSES HADUN
 
Contoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan JalanContoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan Jalan
Fahreza Lukman
 
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Herlyn Meylisa
 
Cover pjr
Cover pjrCover pjr
Cover pjr
Ahmad Fadillah
 
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
Juleha Usmad
 
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Test
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer TestPile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Test
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Test
inka -chan
 

Viewers also liked (20)

Laboratorium pengujian tak merusak
Laboratorium pengujian tak merusakLaboratorium pengujian tak merusak
Laboratorium pengujian tak merusak
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
 
Contoh metoda pelaksanaan drainase
Contoh metoda pelaksanaan drainaseContoh metoda pelaksanaan drainase
Contoh metoda pelaksanaan drainase
 
2 (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya
2  (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya2  (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya
2 (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya
 
Perencanaan balok
Perencanaan balokPerencanaan balok
Perencanaan balok
 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
 
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
 
Sistem Pemeliharaan (01)
Sistem Pemeliharaan (01)Sistem Pemeliharaan (01)
Sistem Pemeliharaan (01)
 
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptxDokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
 
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedungpenulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
 
01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk
 
Perencanaan Plat
Perencanaan PlatPerencanaan Plat
Perencanaan Plat
 
Analysis Water Content of Fine Aggregate
Analysis Water Content of Fine Aggregate Analysis Water Content of Fine Aggregate
Analysis Water Content of Fine Aggregate
 
modul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekmodul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyek
 
Contoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan JalanContoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan Jalan
 
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
 
Cover pjr
Cover pjrCover pjr
Cover pjr
 
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
 
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Test
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer TestPile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Test
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Test
 

Similar to Laporan pratikum NDT, ultraonic testing (ut)

modul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode utmodul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode ut
dinabihaqqi
 
Pengujian tidak merusak utrasonic testing
Pengujian tidak merusak  utrasonic testingPengujian tidak merusak  utrasonic testing
Pengujian tidak merusak utrasonic testing
artyudy
 
non destructive test
non destructive testnon destructive test
non destructive test
ArdHian Milanisti
 
Modul1_NDT
Modul1_NDTModul1_NDT
1. PENGUJIAN NDT.pptx
1. PENGUJIAN NDT.pptx1. PENGUJIAN NDT.pptx
1. PENGUJIAN NDT.pptx
IrfanAfrinaldi
 
Pengujian las
Pengujian lasPengujian las
Pengujian las
Nurman Asyari
 
Mikrostruktur Bahan
Mikrostruktur BahanMikrostruktur Bahan
Mikrostruktur Bahan
Agung Firdausi Ahsan
 
1h last exam
1h last exam1h last exam
1h last exam
tekat cahyono
 
Makalah Aplikasi Fiber Optic
Makalah Aplikasi Fiber OpticMakalah Aplikasi Fiber Optic
Makalah Aplikasi Fiber Optic
Nurfaizatul Jannah
 
analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1
mila_indriani
 
Lapres Akustik & Getaran [kerusakan dan vibrasi pada pompa]
Lapres Akustik & Getaran [kerusakan dan vibrasi pada pompa]Lapres Akustik & Getaran [kerusakan dan vibrasi pada pompa]
Lapres Akustik & Getaran [kerusakan dan vibrasi pada pompa]
Dionisius Kristanto
 
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.pptASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
TonyKurniawan16
 
Modul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji KekerasanModul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji Kekerasan
Achmad Agung Ferrianto
 
PSA AKAR TUNGGAL
PSA AKAR TUNGGALPSA AKAR TUNGGAL
PSA AKAR TUNGGAL
ElsyaMaharani1
 
Bab1
Bab1Bab1
Bab1
Edho Idho
 
proposal pengembangan alat praktikum bandul matematis
proposal pengembangan alat praktikum bandul matematisproposal pengembangan alat praktikum bandul matematis
proposal pengembangan alat praktikum bandul matematis
arina wardha
 
Makalah fisdas
Makalah fisdasMakalah fisdas
Makalah fisdas
ikkanurmasruroh
 
PPT SIDANG.pptx
PPT SIDANG.pptxPPT SIDANG.pptx
PPT SIDANG.pptx
galihbela
 
ppt. Ultrasonic
ppt. Ultrasonicppt. Ultrasonic
ppt. Ultrasonic
Melda RD
 

Similar to Laporan pratikum NDT, ultraonic testing (ut) (20)

modul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode utmodul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode ut
 
Pengujian tidak merusak utrasonic testing
Pengujian tidak merusak  utrasonic testingPengujian tidak merusak  utrasonic testing
Pengujian tidak merusak utrasonic testing
 
non destructive test
non destructive testnon destructive test
non destructive test
 
Modul1_NDT
Modul1_NDTModul1_NDT
Modul1_NDT
 
1. PENGUJIAN NDT.pptx
1. PENGUJIAN NDT.pptx1. PENGUJIAN NDT.pptx
1. PENGUJIAN NDT.pptx
 
Pengujian las
Pengujian lasPengujian las
Pengujian las
 
Mikrostruktur Bahan
Mikrostruktur BahanMikrostruktur Bahan
Mikrostruktur Bahan
 
1h last exam
1h last exam1h last exam
1h last exam
 
Makalah Aplikasi Fiber Optic
Makalah Aplikasi Fiber OpticMakalah Aplikasi Fiber Optic
Makalah Aplikasi Fiber Optic
 
analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1
 
Lapres Akustik & Getaran [kerusakan dan vibrasi pada pompa]
Lapres Akustik & Getaran [kerusakan dan vibrasi pada pompa]Lapres Akustik & Getaran [kerusakan dan vibrasi pada pompa]
Lapres Akustik & Getaran [kerusakan dan vibrasi pada pompa]
 
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.pptASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
 
Modul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji KekerasanModul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji Kekerasan
 
PSA AKAR TUNGGAL
PSA AKAR TUNGGALPSA AKAR TUNGGAL
PSA AKAR TUNGGAL
 
Bab1
Bab1Bab1
Bab1
 
makalah fotometer
makalah fotometermakalah fotometer
makalah fotometer
 
proposal pengembangan alat praktikum bandul matematis
proposal pengembangan alat praktikum bandul matematisproposal pengembangan alat praktikum bandul matematis
proposal pengembangan alat praktikum bandul matematis
 
Makalah fisdas
Makalah fisdasMakalah fisdas
Makalah fisdas
 
PPT SIDANG.pptx
PPT SIDANG.pptxPPT SIDANG.pptx
PPT SIDANG.pptx
 
ppt. Ultrasonic
ppt. Ultrasonicppt. Ultrasonic
ppt. Ultrasonic
 

Laporan pratikum NDT, ultraonic testing (ut)

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM NON DESTRUCTIVE TESTING ULTRASONIC TESTING (UT) Disusun Oleh : Nama : PANJI SUDARMAWAN NIM : 3331110168 Kelompok :E Tgl. Praktikum : 19 MEI 2013 Asisten : LABORATORIUM NON DESTRUCTIVE TESTING JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON – BANTEN
  • 2. 2013 KATA PENGANTAR Puji dan syukur mari kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. karena dengan rahmat serta hidayahNYA, saya dapat menyelesaikan laporan pratikum Non Destructive Testing (NDT) dengan metode Ultrasonic Testing. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing dan membantu, terutama kepada asistan laboratorium Non Destructive Testing (NDT) yang telah memberikan saran, bimbingan, dan bantuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Saya berharap laporan ini dapat berguna bagi semua pihak. Saya sangat berharap dalam laporan ini adanya kritik serta saran guna memperbaiki laporan dimasa yang akan datang. Cilegon, Mei 2013 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii ABSTRAK.............................................................................................................iii DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv 1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1 1.2 Tujuan Praktikum .................................................................................. 2 1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 2 1.4 Sistematika Penulisan ........................................................................... 2 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum .......................................................................................... 4 2.2 Klasifikasi Metode ................................................................................ 9 BAB III METODE PENGUJIAN 3.1 Instalasi Pengujian .............................................................................. 10 3.2 Prosedur Pengujian ............................................................................ 11 BAB IV ANALISA HASIL PENGUJIAN 4.1 Gambar 3D Hasil Pengujian................................................................ 13 4.3 Sketsa Hasil Pengujian......................................................................... 4.2 Analisa Jenis Cacat................................................... ..........................14 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan................ ........................................................................15 5.2 Saran............ .......................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Sket Benda Kerja
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktikum Uji tak rusak (NDT) adalah grup macam teknik analisis yang digunakan dalam ilmu pengetahuan dan industri untuk mengevaluasi sifat dari komponen, material atau sistem tanpa menyebabkan kerusakan. Karena NDT tidak permanen mengubah anggaran yang diperiksa, itu adalah sangat -berharga teknik yang dapat menghemat uang dan waktu dalam evaluasi produk, pemecahan masalah, dan penelitian. NDT umum metode ini termasuk ultrasonik, magnetik-partikel, penetran cair, radiografi, dan pengujian eddy-saat ini. Non destructive testing (NDT) adalah aktivitas tes atau inspeksi terhadap suatu benda untuk mengetahui adanya cacat, retak atau diskontinuitas lain tanpa merusak struktur benda yang di inspeksi. Pada dasarnya, tes ini dilakukan untuk menjamin bahwa material yang kita gunakan memiliki mutu yang baik sesuai dengan standar yang berlaku. NDT ini dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu komponen dalam proses produksi terutama untuk indusri fabrikasi. Dalam pengujian ini, kita akan menggunakan metode Ultrasonic Testing (UT) yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui cacat permukaan (Surface) dan permukaan bawah (Subsurface) suatu komponen dari material.. Dengan menggunakan prinsip gelombang ultrasonik yang dipantulkan dan dibiaskan oleh permukaan batas antara dua bahan yang berbeda. Dari sifat pantulan tersebut dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat serta ukuran cacat. Cacat yang mudah dideteksi oleh gelombang ultrasonik adalah cacat yang tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang karena cacat tersebut mudah memantulkan kembali gelombang untuk diterima oleh probe. Dalam penggunaannya probe dapat dikotakan langsung dapat pula dengan teknik rendam (immersion teknik) dimana jarak antara probe dan benda kerja cukup jauh sehingga kuplan cukup tebal, misal probe dan benda uji direndam didalam bak berisi kuplan.
  • 5. 1.2. Tujuan Praktikum Tujuan praktikum pada metode ini adalah untuk mendeteksi cacat surface maupun subsurface pada benda kerja dengan menggunakan gelombang suara ultrasonik yang memiliki frekuensi antara 250 kHz – 25 MHz. 1.3. Batasan Masalah Seperti kita ketahui bersama untuk mengetahui cacat tidaknya sebuah benda kerja kita harus melakukan pengujian terhadap benda kerja tersebut. Banyak metode yang bisa di gunakan dalam pengujian sebuah benda kerja, salahsatunya dengan metode Ultrasonic Testing (UT). Metode Ultrasonic Testing adalah metode gelombang ultrasonik yang dipantulkan dan dibiaskan oleh permukaan batas antara dua bahan yang berbeda. Dari sifat pantulan tersebut dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat serta ukuran cacat. Cacat yang mudah dideteksi oleh gelombang ultrasonik adalah cacat yang tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang karena cacat tersebut mudah memantulkan kembali gelombang untuk diterima oleh probe. Pada praktikum Ultrasonic Testing (UT) ini, terdapat beberapa tahapan. Adapun tahapan yang akan dilewati adalah praktikum ini diawali dengan mempersiapkan alat ultrasonik yang telah dikaliberasi, kemudian berlanjut masuk dalam tahapan cleaning, apply kuplan, apply flow detector, record, dan post cleaning. Metode yang akan dibahas adalah ultrasonic testing dengan probe normal. 1.4. Sistematika Penulisan Bab I. Menjelaskan mengenai latar belakang praktikum, tujuan praktikum, batasan masalah, sistematika penulisan. Bab II. Menjelaskan mengenai landasan teori yang berisi mengenai teori dari praktikum yang dilakukan dan klasifikasinya.
  • 6. Bab III. Menjelaskan mengenai metode pengujian yang berisi tentang instalasi pengujian, dan prosedur pengujian. Bab IV.Menjelaskan mengenai analisa hasil pengujian yang berisi tentang sketsa hasil pengujian dan analisa jenis cacat. Bab V. Menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran. Selain itu juga di akhir laporan terdapat Daftar Pustaka dan Lampiran yang memuat dokumen pengujian.
  • 7. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Uji ultrasonic adalah pengujian baik pengukuran tebal maupun pendeteksian cacat internal ( flaw detection ) dengan menggunakan getaran ultra , yakni gelombang mekanis yang berfrequensi diatas 20 KHz . Gelombang ultrasonic dihasilkan oleh suatu transducer yang biasanya bekerja berdasarkakan konversi enerji listrik ( piezo electric ) menjadi enerji mekanik . Gelombang ultrasonic akan terdifraksi ( tersimpangkan ) sedemikian besar didalam udara sehingga untuk mendapatkan perambatan yang konsisten dari transducer kebenda uji , kedua permukaan benda yang berhimpitan ( interface ) harus diberi zat perantara yang dapat menghantarkan gelombang ultrasonic yang berupa cairan ( air , gemuk , minyak pelumas , dll ) yang disebut couplant . Perambatan gelombang ultrasonic ini dapat dimanipulasikan untuk maksud pengukuran ketebalan bahan , bentuk dan besaran serta lokasi ketidak sesuaian / cacat internal , dan homoginitas bahan yang dilewatinya . Seperti telah disebutkan pada halaman sebelumnya, bahwa metoda ultrasonic digunakan untuk mengidentifikasi adanya cacat di bawah permukaan komponen yang diuji, yang tidak tampak dari bagian luar permukaan. Adanya cacat di bawah permukaan suatu bidang / komponen dapat diindikasikan melalui penurunan angka ketebalan dari pada bagian yang sedang diuji, terhadap nilai normal rerata padabagian disekitarnya, atau terhadap tebal sesuai data spesifikasinya. Teknik pengujian ini, didasarkan pada teori perambatan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang yangmemiliki frekuensi di atas 20 kHz. Secara ringkas prinsip kerjanya dijelaskansebagai berikut (Gambar 2.1):
  • 8. Gambar. 2.1. Perambatan Gelombang Ultrasonik pada Bidang Datar Amplifier IP Screen Horizontal Sweep BE Clock Pulser Probe Workpiece Gambar. 2.2 Diagram rangkaian pada sistem peralatan ultrasonik. Jarak antara IP dan BE mencerminkan waktu tempuh dari gelombang sepanjang 2 kali tebal bidang yang diuji. Gambar 3 memperlihatkan urutan perjalanan gelombang saat masuk dan kembali. Waktu yang diperlukan untuk mencapai permukaan bagianbelakang ditunjukkan pada tampilan pertama yaitu 4 (dua skala waktu) dan untuk kembali ke permukaan bagian depan. Tampilan
  • 9. kedua memperlihatkan keadaansetelah kembali dimana oscilloscope menunjukkan angka 8 (4 skala). Tampilan ketiga memperlihatkan sesaat setelah gelombang menyentuh permukaan bidangdepan dipantulkan kembali kea rah permukaan bidang belakang, yang diindikasikandengan munculnya pulsa kedua. Ukuran dari tinggi pulsa kedua lebih pendek daripulsa pertama, karena sinyal yang terpantul sudah semakin lemah. Gambar. 2.3. Skema Perjalanan Gelombang Didalam Bidang Datar Prinsip kerja dari Ultrasonic Testing (UT) adalah gelombang ultrasonik yang dipantulkan dan dibiaskan oleh permukaan batas antara dua bahan yang berbeda. Dari sifat pantulan tersebut dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat, serta ukuran cacat. Cacat yang mudah dideteksi oleh gelombang ultrasonik adalah cacat yang tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang karena cacat tersebut mudah memantulkan kembali gelombang untuk diterima oleh probe. Dalam penggunaannya probe dapat dikotakan langsung dapat pula dengan teknik rendam (immersion teknik) dimana jarak antara probe dan benda kerja cukup jauh sehingga kuplan cukup tebal, misal probe dan benda uji direndam didalam bak berisi kuplan. Pengaruh Kuplan Fungsi Kuplan adalah untuk memudahkan merambatnya gelombang dari probe ke dalam benda uji karena bila antara probe dan benda uji terdapat udara
  • 10. maka hamper 100% gelombang akan dipantulkan kembali ke dalam probe. Jenis – jenis kuplan yang sering digunakan dalam pengujian ultrasonik antara lain : 1. Oli 2. Greese 3. Emulsi Plastik 4. Air (Untuk bahan yang tidak bersifat korosi) Probe Probe adalah alat yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik menggunaka efek piezoelectric dan efek magnetostriktif. Kedua efek ini reversible artinya dapat terjadi perubahan dari energy mekanik menjadi energy listrik dan sebaliknya. Karena proobe dapat berfungsi sebagai sumber dan penerima gelombang ultrasonik. Gambar. 2.4. Straight – beam probe Efek Piezoelektrik Efek ini terjadi pada kristal, suatu bahan tertetu seperti barium titanat, kuarsa dan sebagainya. Bila kristal menerima tegangan listrik, dimensi kristal
  • 11. akan berubah dan bila tegangan tersebut dimatikan maka kristal akan kembali ke dimensi semula dan terjadi getaran. Gambar. 2.5 Efek Piezoelektrik Efek Magnetostriktif Beberapa macam bahan seperti baja, ferit, nikel dan paduannya dapat berubah dimensinya bila berada dalam medan magnet yang kuat. Bahan tersebut mempunyai sifat magnetoostriktif. Medan magnet yang timbul diperoleh dari kumparan yang dilalui oleh arus listrik. Bila arus listrik mengalir, bahan magnetostriktif akan berubah dimensinya dan bila arus dihentikan maka bahan akan kembali ke dimensi semula dan bergetar menimbulkan getaran ultrasonik, sebaliknya bila gelombbang ultrasonik datang pada bahan, dalam bahan akan terjadi medan magnet. Medan magnet ini akan menginduksi kumparan sehingga terjadi tegangan listrik yang selanjutnya diperkuat untuk pendeteksian. Untuk mengurangi panas sebagai arus eddy yang timbul pada bahan magnetostriktif, bahhan ini dibuat berlapis-lapis seperti trasfomator. Jadi bahan magnetostriktif juga mempunyai sifat reversible. Tipe Gelombang 1. Gelombang Longitudinal
  • 12. Gelombang longitudinal terjadi bila gelombang ultrasonik merambat pada suatu arah sejajar dengan arah gerakan atom digetarkan, misalnya atom digerakkan ke kanan maka gelombang akan merambat ke kanan juga. Gelombang longitudinal ( longitudinal / pressure wave) dapat merambat pada semua jenis bahan. 2. Gelombang Transversal Gelombanng transversal terjadi bila gelombang ultrasonik merambat pada suatu arah tegak lurus arah gerakan atom digetarkan, misalnya atom digetarkan ke atas ke bawah maka gelombang rambat dari kanan ke kiri. Gelombang transversal (transverse/shear wave) hanya dapat merambat pada benda padat. 2.2 Klasifikasi Metode Pada Ultrasonic Testing (UT), untuk memeriksa tebal bahan dan atau adanya cacat dalam bahan dengan menggunakan gelombang ultrasonik dapat digunakan beberapa teknik seperti, teknik resonansi, teknik transmisi, dan teknik gema.  Teknik Resonansi Tebal bahan dapat diukur dengan cara mengukur frekuensi/panjang gelombang ultrasonik yang dapat menimbulkan resonansi maksimum pada bahan tersebut. Adanya cacat dapat dideteksi dengan terjadinya perubahan resonansi karena jarak bahan yang beresonansi berubah.  Teknik Transmisi Adanya cacat di dalam bahan dapat diketahui dari adanya penurunan intensitas gelombang ultrasonik yang diterima oleh probe penerima, sedangkan tebal bahan tidak lazim diukur dengan teknik transmisi ini.  Teknik Gema Tebal bahan, lokasi dan besarnya cacat dapat diketahui dari waktu rambat dan amplitude gelombang yang diterima oleh probe.
  • 13. BAB III METODE PENGUJIAN 3.1 Instalasi Pengujian Dalam melakukan pengujian ini, Alat-alat yang digunakan dalam pengujian Ultrasonic Testing ini diperlukan alat-alat dan bahan serta prosedur pengujian yang benar. Alat-alat yang digunakan seperti flow diagram, blok kalibrasi, probe, majun, penggaris. Sedangkan untuk bahan-bahannya digunakan seperti benda uji, kuplan ( Oli atau Greese)  Gambar Alat-alat : Flow Diagram Blok kalibrasi Majun Probe Penggaris Blok kaliberasi Alat
  • 14. Gambar 3.1. Alat – alat pengujian  Bahan-bahan : 1. Benda Uji Benda uji yang digunakan adalah alumunium dengan ukuran lebar 52 mm dan Tebal 10 mm. Gambar 3.2 benda uji 2. Kuplan Jenis kuplan yang digunakan adalah oli. Gambar 3.3 jenis kuplan
  • 15. 3.2 Prosedur Pengujian 1. Persiapan Pengujian Sebelum melakukan pengujian dengan menggunakan metode ultrasonik ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu yaitu melakukan kalibrasi pada alat ultrasonik dengan menggunakan blok kalibraasi V1 (K1=IIW Blok), V2 (K2), step wedge dan sebagainya. Apabila ultrasonik sudah terkalibrasi maka ultrasonik siap digunakan. 2. Langkah pengujian menggunakan probe normal - Cleaning Kondisi permukaan harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menempel dipermukaan sehingga tidak mengganggu proses inspeksi pada benda kerja. - Apply kuplan Setelah permukaan dipastikan bersih dari kotoran maka dilakukan pengolesan kuplan secara merata pada bagian yang ingin diinspeksi menggunakan ultrasonik. Hal ini dilakukan untuk memudahkan merambatnya gelombang ultrasonik dari probe ke dalam benda uji. - Apply flow detector dengan probe normal Probe yang sudah dikalibrasi ditempelkan pada benda kerja lalu digerakkan sedikit demi sedikit secara merata ke seluruh permukaan benda kerja sehingga ditemukan cacat yang berada di dalam permukaan benda kerja. - Record Dimaksudkan untuk merekam atau menginterpretasikan hasil inspeksi yang dilakukan pada benda kerja sehingga dapat terlihat pada plan view scan A, B, dan C. - Post Cleaning
  • 16. Post cleaning dimaksudkan untuk membersihkan benda uji dari sisa-sisa pemberian kuplan pada permukaan benda kerja setelah pengujian.
  • 17.
  • 18.
  • 19. 4.3 Analisa Jenis Cacat Cacat merupakan suatu ketidakhomogenan yang nampak pada benda kerja. Pada pengujian ultrasonic Cacat tersebut dapat terlihat setelah dilakukan pengujian tanpa merusak benda tersebut dengan menggunakan probe. Bila terdapat cacat di dalam benda uji, maka gelombang ultrasonik akan dipantulkan dan diterima oleh transduser yang sama atau transduser yang lain. Jenis cacat yang teridentifikasi pada praktikum ultrasonic testing adalah cacat yang berbentuk lambang “huruf U” dengan kedalaman cacat sebesar 3 mm dengan tebal bahan uji 10 mm dan cacat berada pada dasar benda sehingga metode NDT yang tepat untuk mengidentifikasi cacat adalah dengan menggunakan ultrasonic testing. Cacat ini biasa terjadi pada saat proses pengecoran atau pencetakan. Dalam metode ultrasonic ini semua langkah kerja tidak bisa diabaikan begitu saja dan harus berurutan. Untuk menunjang keberhasilan suatu pengujian menggunakan uji ultrasonic, persiapan alat dan bahan harus lengkap. Selain itu, persiapan permukaan benda kerja juga sangat perlu untuk diperhatikan.
  • 20. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Gelombang Ultrasonik adalah gelombang mekanik seperti suara yang mempunyai frekuensi antara 250 kHz – 25 MHz. Gelombang ini dihasilkan oleh probe yang bekerja berdasarkan perubahan energi listrik menjadi energi mekanik dan sebaliknya. Selama dalam perambatannya pada material ; massa jenis, homogenitas, besar buutiran, kekerasan, dan sebagainya. Dari sifat – sifat tersebut gelombang ini dapat digunakan untuk mengetahui jenis bahan, tebal dan ada tidaknya cacat dalam material tersebut. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan benda uji dengan tebal 16 mm tedapat cacat yang berbentuk “huruf U” dengan kedalaman cacat 3 mm. 5.2 Saran Metode yang digunakan dapat lebih bervariasi agar dapat mengetahui cara penggunaannya seperti metode ultrasonic menggunakan probe sudut. Dan benda uji yang dilakukan berbeda bahan seperti non logam lainnya. .
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Asisten. 2013. Modul Praktikum Non Destructive Testing. Fakultas Teknik Untirta: Cilegon. http://www.scribd.com/doc/82166719/DIKTAT-NDT1-2005 http://www.alatuji.com/article/detail/69/non-destructive-test-ultrasonic-test-flawdetector http://victorwelding.blogspot.com/2012/02/ndendtpengujian-tidak-merusak.html http://www.google.com/imghp