SlideShare a Scribd company logo
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
Erwina Rizki Ilma, ST, MT
MEKANIKATEKNIK
Faktor yang timbul akibat adanya tekanan, tarikan, bengkokan, dan
reaksi. Pada pembebanan tarik terjadi tegangan tarik, sedangkan pada
pembebanan tekan terjadi tegangan tekan, begitu pula pada
pembebanan yang lain.
Tegangan Normal
Tegangan normal terjadi akibat adanya reaksi yang diberikan
pada benda. Jika gaya dalam diukur dalam N, sedangkan luas
penampang dalam m2, maka satuan tegangan adalah N/m2 (Pa)
Dimana :
𝜎 = Tegangan (Pa, Mpa)
F = Gaya (N)
A = Luasan penampang (m2)
Tegangan Geser
Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan dua gaya
yang berlawanan arah, dalam arah sejajar terhadap permukaan
suatu benda.
Tegangan ini banyak terjadi pada konstruksi, misalnya:
sambungan keling, dan sambungan baut
Untuk hal ini tegangan yang
terjadi adalah apabila pada
konstruksi mempunyai n buah
paku keling, maka persamaan
tegangan gesernya adalah :
Dimana:
D = diameter paku keling
Contoh soal
Suatu plat baja sebagaimana ditunjukkan pada gambar
dihubungkan oleh dua buah baut dengan diameter 19 mm.
Apabila bekerja beban tarik sebesar 80 kN, hitung tegangan geser
rata-rata pada baut.
Dianggap beban ditahan sama besar oleh masing-masing baut dan
tegangan geser yang ditimbulkan adalah terdistribusi merata
pada setiap baut. Karena hanya ada satu bidang geser
Latihan Soal
Tiga buah kayu yang direkatkan satu sama lain (lihat gambar)
akan digunakan untuk menguji kekuatan geser sambungan lem.
Beban P sebesar 50 kN bekerja pada kayu. Hitung tegangan geser
rata-rata tiap sambungan.
Tegangan Ijin
Untuk analisis masalah dalam penentuan kapasitas pembebanan,
digunakan rumus:
Dimana:
P = kapasitas beban aksial (beban aksial ijin maksimum)
σ (all) = tegangan aksial ijin
A = luas penampang batang (m2, mm2)
S = safety factor
Latihan Soal
Suatu kolom terbuat dari balok kayu (ukuran 140 x 140 mm)
dikenai beban 22.000 N, sebagaimana ditunjukkan pada gambar.
Kolom kayu ditumpu oleh kaki (footing) beton (dimensi 600 x 400
mm). Kaki beton ditumpu oleh tanah.
Hitung :
1. Tegangan bantalan akibat kontak permukaan antara kolom
dan kaki beton.
2. Tegangan bantalan pada dasar kaki beton.
Latihan Soal
Sebuah bola lampu dengan berat 178 N
ditumpu di bagian tengah kabel dengan
panjang 3 m. Kabel terbuat dari baja
hardening 0,2% C (yield = 430 Mpa)
sebagaimana ditunjukkan pada gambar
di bawah ini. Untuk keamanan dipilih
safety factor 3 berdasarkan kekuatan
mulur kabel. Spool kabel baja tersedia
dengan diameter 0,25 mm ; 0,5 mm ;
0,75 mm ; 1 mm ; 1,25 mm.
Berapa ukuran spool kabel yang dipilih
untuk menyangga lampu?
Sebuah benda yang mendapat gaya tarik atau tekan akan mengalami
perubahan panjang. Benda akan mulur (bertambah panjang) dengan
gaya tarik dan mengkerut (semakin pendek) dengan gaya tekan.
Regangan dinyatakan dengan ε (epsilon),
dihitung dengan membagi deformasi total
dengan panjang awal, atau secara
sistematis :
Dimana:
ε = Regangan nominal
Lo = Panjang ukur mula – mula
ΔL = Perpanjangan
Kekakuan (stiffness) suatu bahan yang memiliki kekakuan yang tinggi
bila mendapatkan beban (dalam batas elastiknya) sehingga hanya
mengalami deformasi elastik yang kecil. Kekakuan ini ditunjukkan oleh
modulus elastisitasnya ( Modulus Young = E)
Hubungan linier antara tegangan dan
regangan dinyatakan oleh persamaan
(hukum Hooke)
Dimana:
E = Modulus elastis (N/m2)
σ = Tegangan elastis (N/m2)
ε = Regangan
Latihan Soal
Seutas kawat mempunyai luas penampang 4 mm2. Kawat tersebut
diregangkan oleh gaya sebesar 3,2 N sehingga bertambah panjang
0,03 mm. Jika diketahui panjang kawat mula-mula 60 cm, maka
hitunglah tegangan kawat (σ), regangan kawat (ε) dan modulus
elastisitas (E) kawat tersebut!
Diketahui :
A = 4 mm2 = … m2
F = 3,2 N
ΔL = 0,03 mm = … m
Lo = 60 cm = … m
QUESTION ???

More Related Content

What's hot

Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-
Lala Sgl
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Indah Rosa
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
Julia Maidar
 
Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur baja
tanchul
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
Farid Thahura
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Ayu Fatimah Zahra
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Dewi Izza
 
Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1
Ibrahim Husain
 

What's hot (20)

2 struktur-statis-tertentu2-libre
2 struktur-statis-tertentu2-libre2 struktur-statis-tertentu2-libre
2 struktur-statis-tertentu2-libre
 
(2)analisa tegangan
(2)analisa tegangan(2)analisa tegangan
(2)analisa tegangan
 
05 momen inersia 2
05   momen inersia 205   momen inersia 2
05 momen inersia 2
 
Perencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaPerencanaan struktur baja
Perencanaan struktur baja
 
Analisa matriks
Analisa matriksAnalisa matriks
Analisa matriks
 
Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
 
Modul 1- mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
Modul 1-  mekanika teknik, statika dan mekanika dasarModul 1-  mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
Modul 1- mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
06 momen inersia 3
06  momen inersia 306  momen inersia 3
06 momen inersia 3
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
 
Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur baja
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
04 momen inersia
04   momen inersia04   momen inersia
04 momen inersia
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1
 

Viewers also liked

Elastisitas bahan smkn 48
Elastisitas bahan smkn 48Elastisitas bahan smkn 48
Elastisitas bahan smkn 48
EKO SUPRIYADI
 

Viewers also liked (18)

Studi kelayakan bisnis bab 1
Studi kelayakan bisnis bab  1Studi kelayakan bisnis bab  1
Studi kelayakan bisnis bab 1
 
Elastisitas bahan smkn 48
Elastisitas bahan smkn 48Elastisitas bahan smkn 48
Elastisitas bahan smkn 48
 
202 02.1 beban aksial (tegangan-regangan)
202 02.1 beban aksial (tegangan-regangan)202 02.1 beban aksial (tegangan-regangan)
202 02.1 beban aksial (tegangan-regangan)
 
Ilmu alamiah dasar bab 2
Ilmu alamiah dasar bab 2Ilmu alamiah dasar bab 2
Ilmu alamiah dasar bab 2
 
Studi kelayakan bisnis bab 2
Studi kelayakan bisnis bab 2Studi kelayakan bisnis bab 2
Studi kelayakan bisnis bab 2
 
Pengantar teknik industri, modul 1
Pengantar teknik industri,  modul 1Pengantar teknik industri,  modul 1
Pengantar teknik industri, modul 1
 
Ilmu alamiah dasar bab1
Ilmu alamiah dasar bab1Ilmu alamiah dasar bab1
Ilmu alamiah dasar bab1
 
Ilmu alamiah dasar bab 6.
Ilmu alamiah dasar bab 6.Ilmu alamiah dasar bab 6.
Ilmu alamiah dasar bab 6.
 
Green+productivity
Green+productivityGreen+productivity
Green+productivity
 
Ilmu alamiah dasar bab 4
Ilmu alamiah dasar bab 4Ilmu alamiah dasar bab 4
Ilmu alamiah dasar bab 4
 
Pengantar teknik industri, modul 3
Pengantar teknik industri,  modul 3Pengantar teknik industri,  modul 3
Pengantar teknik industri, modul 3
 
Ilmu alamiah dasar bab 5
Ilmu alamiah dasar bab 5Ilmu alamiah dasar bab 5
Ilmu alamiah dasar bab 5
 
Pengantar teknik industri modul 4
Pengantar teknik industri modul 4Pengantar teknik industri modul 4
Pengantar teknik industri modul 4
 
Ilmu alamiah dasar bab 7
Ilmu alamiah dasar bab 7Ilmu alamiah dasar bab 7
Ilmu alamiah dasar bab 7
 
Ilmu alamiah dasar bab 3
Ilmu alamiah dasar bab 3Ilmu alamiah dasar bab 3
Ilmu alamiah dasar bab 3
 
Studi kelayakan bisnis bab 3
Studi kelayakan bisnis bab 3Studi kelayakan bisnis bab 3
Studi kelayakan bisnis bab 3
 
Pengantar teknik industri, modul 2
Pengantar teknik industri,  modul 2 Pengantar teknik industri,  modul 2
Pengantar teknik industri, modul 2
 
Material teknik dan proses
Material teknik dan prosesMaterial teknik dan proses
Material teknik dan proses
 

Similar to 03 tegangan regangan (2)

Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptxPertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
bagus281236
 
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
TotohHanafiah1
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarik
kaatteell
 
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
andeifan
 

Similar to 03 tegangan regangan (2) (20)

Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptxPertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
 
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarik
 
tarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdftarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdf
 
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.pptbab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt
 
Bahan Ajar Elastisitas
Bahan Ajar ElastisitasBahan Ajar Elastisitas
Bahan Ajar Elastisitas
 
Ba elastisitas
Ba elastisitasBa elastisitas
Ba elastisitas
 
Kelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zatKelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zat
 
S-Tekanan-Strain-Gauge.pptx
S-Tekanan-Strain-Gauge.pptxS-Tekanan-Strain-Gauge.pptx
S-Tekanan-Strain-Gauge.pptx
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdfFISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
 
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptx
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptxPPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptx
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptx
 
Metal and semiconductor resistive strain gauges [Autosaved].pdf
Metal and semiconductor resistive strain gauges [Autosaved].pdfMetal and semiconductor resistive strain gauges [Autosaved].pdf
Metal and semiconductor resistive strain gauges [Autosaved].pdf
 
Sensor strain gauge: Pengertian, Tokoh penemu Strain Gauge
Sensor strain gauge: Pengertian, Tokoh penemu Strain GaugeSensor strain gauge: Pengertian, Tokoh penemu Strain Gauge
Sensor strain gauge: Pengertian, Tokoh penemu Strain Gauge
 
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx
 
Sifat zat mekanik
Sifat zat mekanikSifat zat mekanik
Sifat zat mekanik
 
Isi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarikIsi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarik
 
torsi.pdf
torsi.pdftorsi.pdf
torsi.pdf
 
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
 
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
 

Recently uploaded

Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfTugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
nimrodnapitu
 
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
aldreyuda
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
MichaelBluer
 

Recently uploaded (7)

Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfTugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
 
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
 
medium.com-Mengenal Ikatan Supervisi Nasional ISPI Nasional.pdf
medium.com-Mengenal Ikatan Supervisi Nasional ISPI Nasional.pdfmedium.com-Mengenal Ikatan Supervisi Nasional ISPI Nasional.pdf
medium.com-Mengenal Ikatan Supervisi Nasional ISPI Nasional.pdf
 
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).pptSUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
 
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
 

03 tegangan regangan (2)

  • 1. INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA Erwina Rizki Ilma, ST, MT MEKANIKATEKNIK
  • 2. Faktor yang timbul akibat adanya tekanan, tarikan, bengkokan, dan reaksi. Pada pembebanan tarik terjadi tegangan tarik, sedangkan pada pembebanan tekan terjadi tegangan tekan, begitu pula pada pembebanan yang lain.
  • 3. Tegangan Normal Tegangan normal terjadi akibat adanya reaksi yang diberikan pada benda. Jika gaya dalam diukur dalam N, sedangkan luas penampang dalam m2, maka satuan tegangan adalah N/m2 (Pa) Dimana : 𝜎 = Tegangan (Pa, Mpa) F = Gaya (N) A = Luasan penampang (m2)
  • 4. Tegangan Geser Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan dua gaya yang berlawanan arah, dalam arah sejajar terhadap permukaan suatu benda. Tegangan ini banyak terjadi pada konstruksi, misalnya: sambungan keling, dan sambungan baut Untuk hal ini tegangan yang terjadi adalah apabila pada konstruksi mempunyai n buah paku keling, maka persamaan tegangan gesernya adalah : Dimana: D = diameter paku keling
  • 5. Contoh soal Suatu plat baja sebagaimana ditunjukkan pada gambar dihubungkan oleh dua buah baut dengan diameter 19 mm. Apabila bekerja beban tarik sebesar 80 kN, hitung tegangan geser rata-rata pada baut. Dianggap beban ditahan sama besar oleh masing-masing baut dan tegangan geser yang ditimbulkan adalah terdistribusi merata pada setiap baut. Karena hanya ada satu bidang geser
  • 6. Latihan Soal Tiga buah kayu yang direkatkan satu sama lain (lihat gambar) akan digunakan untuk menguji kekuatan geser sambungan lem. Beban P sebesar 50 kN bekerja pada kayu. Hitung tegangan geser rata-rata tiap sambungan.
  • 7. Tegangan Ijin Untuk analisis masalah dalam penentuan kapasitas pembebanan, digunakan rumus: Dimana: P = kapasitas beban aksial (beban aksial ijin maksimum) σ (all) = tegangan aksial ijin A = luas penampang batang (m2, mm2) S = safety factor
  • 8. Latihan Soal Suatu kolom terbuat dari balok kayu (ukuran 140 x 140 mm) dikenai beban 22.000 N, sebagaimana ditunjukkan pada gambar. Kolom kayu ditumpu oleh kaki (footing) beton (dimensi 600 x 400 mm). Kaki beton ditumpu oleh tanah. Hitung : 1. Tegangan bantalan akibat kontak permukaan antara kolom dan kaki beton. 2. Tegangan bantalan pada dasar kaki beton.
  • 9. Latihan Soal Sebuah bola lampu dengan berat 178 N ditumpu di bagian tengah kabel dengan panjang 3 m. Kabel terbuat dari baja hardening 0,2% C (yield = 430 Mpa) sebagaimana ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Untuk keamanan dipilih safety factor 3 berdasarkan kekuatan mulur kabel. Spool kabel baja tersedia dengan diameter 0,25 mm ; 0,5 mm ; 0,75 mm ; 1 mm ; 1,25 mm. Berapa ukuran spool kabel yang dipilih untuk menyangga lampu?
  • 10. Sebuah benda yang mendapat gaya tarik atau tekan akan mengalami perubahan panjang. Benda akan mulur (bertambah panjang) dengan gaya tarik dan mengkerut (semakin pendek) dengan gaya tekan. Regangan dinyatakan dengan ε (epsilon), dihitung dengan membagi deformasi total dengan panjang awal, atau secara sistematis : Dimana: ε = Regangan nominal Lo = Panjang ukur mula – mula ΔL = Perpanjangan
  • 11. Kekakuan (stiffness) suatu bahan yang memiliki kekakuan yang tinggi bila mendapatkan beban (dalam batas elastiknya) sehingga hanya mengalami deformasi elastik yang kecil. Kekakuan ini ditunjukkan oleh modulus elastisitasnya ( Modulus Young = E) Hubungan linier antara tegangan dan regangan dinyatakan oleh persamaan (hukum Hooke) Dimana: E = Modulus elastis (N/m2) σ = Tegangan elastis (N/m2) ε = Regangan
  • 12. Latihan Soal Seutas kawat mempunyai luas penampang 4 mm2. Kawat tersebut diregangkan oleh gaya sebesar 3,2 N sehingga bertambah panjang 0,03 mm. Jika diketahui panjang kawat mula-mula 60 cm, maka hitunglah tegangan kawat (σ), regangan kawat (ε) dan modulus elastisitas (E) kawat tersebut! Diketahui : A = 4 mm2 = … m2 F = 3,2 N ΔL = 0,03 mm = … m Lo = 60 cm = … m