2. Logam
Logam FERRO
Bijih besi dari oksid Fe3O4
FeCO3 dinamakan batu besi spat , kokas bahan
batu bara yang diestrakkan abu zat asam C nya
NON FERRO
Alumunium : Bauksit, batu manikam, kyolit ,
lebrador
Tembaga Sulfat : sulfat tembaga, tembaga belerang, bijih
tembaga merah
Seng : sulfit seng (ZnS) atau Oksid (ZnO)
Timah Putih : (Stannum) zinnstain (SnO2) atau
cassiterit
3. LOGAM BESI DAN BAJA
Terdiri dari atom besi (Fe) disebut logam Ferrous metal, diambil dari oksid besi (Fe2O3) disebut
gubal atau (ping iron) 90-95%, carbon 3-4% sisanya belerang, mangan , fosfor dll
Besi Tuang/cor
Sifat :
• Keras
• Mudah melebur
• Getas tida dapat menahan benturan
• Tidak mudah berkarat
• Tidak dapat diberi muatan magnet
• Kuat menahan gaya tekan (max 600 Mpa) tapi lemah
dalam menahan gaya Tarik (Max 50 Mpa)
• Tidak dapat disambungkan dengan paku keeling atau dilas
. Dua besi tuang hanya dapat di sambung dengan
menggunakan baut
Pemakaian
• Pipa yang menahan tekanan dari luar sangat tinggi
• Bagian struktur rangka (struss) yang menahan gaya
tekan
• Bagian-bagian mesin ( blok mesin)
• Pintu gerbang dan tiang lampu
• Sendi dan rool jembatan
4. Besi tempa
Mengandung campuran bahan lain
Carbon 0.05 - 0.15 %
Silikon 0.15 – 0.2 %
Forfor 0.12 – 0.16 %
Sifat :
• Liat (dektail)
• Kuat
• Dapat dilas
• Dapat ditempa
• Tidak dapat dituang Karena sulit mencarir
• Temperature leleh 1535 C
• Kuat Tarik (400Mpa) , kuat tekan (200Mpa)
• Lebih tahan korosi
Besi tempa hanya tinggal digunakan :
paku keeling , pipa gas, baut, tapal kuda , rantai
5. BAJA
• Digunakan untuk bagian struktur yang mehanan gaya Tarik maupun gaya tekan
• Merupakan paduan dengan komposisi tertentu antara besi dan karbon
• Apabila dipadu dengan bahan lain diebut baja paduan (steel alloy)
Macam – macam :
Berdasarkan kandungan karbon
• Baja dengan kandungan karbon sedikit ( < 0.25%) disebut juga baja lunak atau baja struktur
• Baja dengan kandungan karbon sedang ( 0.25-0.7%)
• Baja dengan kandungan karbon banyak ( > 0.7%)
Sifat baja dipengaruhi oleh kandungn karbon, kandungan bahan bahan lain seperti belerang,
silicon, fosfor, mangan dan proses pemanasan
6. Sifat Baja Lunak :
• Berat jenis 7,8
• Temperatur leleh sekitar 1400 derajat
C.
• Daktail (liat)
• Mudah dilas
• Dapat diberi muatan magnit
• Mudah berkarat
• Lebih keras dan kuat dari pada besi
tempa
• Hampir dipakai untuk semua bagian
struktur (kuda-kuda, kolom, balok,
plat buhul, baja tulangan beton, dsb.)
Sifat Baja Keras :
• Dapat diberi muatan magnit yang tetap
• Dapat dilas
• Lebih elastis dan kuat dari pada baja lunak
• Mudah berkarat
• Berat jenis 7,9
• Temperatur leleh sekitar 1300 derajat C
• Kuat tari dan kuat tekan hampir sama besar
• Banyak dipakai untuk bagian alat yang sering
menerima beban kejut dan getaran,
misalnya : pangkal kunci / alat, baja
prategang, baut mutu tinggi.
7. Pencegahan korosi pada baja
Taring
Dilapisi dengan gas batu bara (coaltar)
Electroplating
Dilapisi dengan perak, cooper, nikel
Galvanizing
Disemprot dengan zinc
Metal spraying
Dilapisi dengan seng, aluminium atau timah
sehingga lebih tahan