SlideShare a Scribd company logo
Material Teknik.Material Teknik.
Pengujian Kekerasan dan MetalografiPengujian Kekerasan dan Metalografi
I. PENGUJIAN KEKERASAN
Pengujian Kekerasan adalah satu dari sekian banyak pengujian yang dipakai,
karena dapat dilaksanakan pada benda uji yang kecil tanpa kesukaran mengenai
spesifikasi.
Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik (Mechanical properties)
dari suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk
material yang dalam penggunaanya akan mangalami pergesekan (frictional
force) dan dinilai dari ukuran sifat mekanis material yang diperoleh dari
DEFORMASI PLASTIS (deformasi yang diberikan dan setelah dilepaskan, tidak
kembali ke bentuk semula akibat indentasi oleh suatu menda sebagai alat uji.
Dalam hal ini bidang keilmuan yang berperan penting mempelajarinya adalah
Ilmu Bahan Teknik (Metallurgy Engineering). Mengapa diperlukan pengujian
kekerasan? Di dalam aplikasi manufaktur, material terutama semata diuji untuk
dua pertimbangan: yang manapun ke riset karakteristik suatu material baru dan
juga sebagai suatu cek mutu untuk memastikan bahwa contoh material tersebut
menemukan spesifikasi kualitas tertentu .
Penguian yang paling banyak dipakai adalah dengan menekankan
penekan tertentu kepada benda uji dengan beban tertentu dan dengan
mengukur ukuran bekas penekanan yang terbentuk diatasnya, cara ini
dinamakan cara kekerasan dengan penekanan.
Kekerasan juga didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk
menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan). Didunia teknik,
umumnya pengujian kekerasan menggunakan 4 macam metode
pengujian kekerasan, yakni :
1. Brinnel (HB / BHN)
2. Rockwell (HR / RHN)
3. Vikers (HV / VHN)
4. Micro Hardness (Namun jarang sekali dipakai-red)
Skala Penekan
Beban
Skala
Kekerasan
Warna Angka
Awal Utama Jumlah
A
B
C
D
E
F
G
H
K
L
M
P
R
S
V
Kerucut Intan 120°
Bola Baja 1,588 mm (1/6”)
Kerucut Intan 120°
Kerucut Intan 120°
Bola Baja 3,175 mm (1/8”)
Bola Baja 1,588 mm (1/6”)
Bola Baja 1,588 mm (1/6”)
Bola Baja 3,175 mm (1/8”)
Bola Baja 3,175 mm (1/8”)
Bola Baja 6,35 mm (1/4”)
Bola Baja 6,35 mm (1/4”)
Bola Baja 6,35 mm (1/4”)
Bola Baja 12,7 mm (1/2”)
Bola Baja 12,7 mm (1/2”)
Bola Baja 12,7 mm (1/2”)
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
50
90
140
90
90
50
140
50
140
50
90
140
50
90
140
60
100
150
100
100
60
150
60
150
60
100
150
60
100
150
100
130
100
100
130
130
130
130
130
130
130
130
130
130
130
Hitam
Merah
Hitam
Hitam
Merah
Merah
Merah
Merah
Merah
Merah Merah
Merah
Merah
Merah
Merah
Sedangkan pengujian Rockwell cocok untuk semua material yang keras dan yang
lunak, penggunaannya sederhana dan penekanannya dapat dilakukan dengan
leluasa. Tabel di bawah menunjukkan bagaimana memilih skala rockwell.
Pengujian kekerasan Brinell merupakan pengujian standard secara industri, tetapi
karena penekannya terbuat dari bola baja yang berukuran besar dan beban besar, maka
bahan lunak atau keras sekali tidak dapat diukur kekerasannya.
Rockwell Superficial Hardness Test Block
Hardness
Scale
Part No:
Penetrato
r
Load Ranges Material
15N Scale S15N10
N
Diamond
15 Kg All Steel
30N Scale S30N10
N
Diamond
30 Kg All Steel
45N Scale S45N10
N
Diamond
45 Kg All Steel
15T Scale S15T10 1/16" Ball 15 Kg All Brass
30T Scale S30T10 1/16" Ball 30 Kg All Brass
45T Scale S45T10 1/16" Ball 45 Kg All Brass
15W Scale S15W10 1/8" Ball 15 Kg All Brass
30W Scale S30W10 1/8" Ball 30 Kg All Brass
45W Scale S45W10 1/8" Ball 45 Kg All Brass
15X Scale S15X10 1/4" Ball 15 Kg All Brass
30X Scale S30X10 1/4" Ball 30 Kg All Brass
45X Scale S45X10 1/4" Ball 45 Kg All Brass
15Y Scale S15Y10 1/2" Ball 15 Kg All Brass
30Y Scale S30Y10 1/2" Ball 30 Kg All Brass
45Y Scale S45Y10 1/2" Ball 45 Kg All Brass
Pada Tabel ditunjukkan skala kekerasan A, B dan C adalah untuk bahan logam, skala A
dapat dipakai untuk bahan sangat keras seperti Karbida tungsen. Skala D dan di
bawahnya dipakai untuk batu gerinda sampai plastik.
Pengujian Rockwel superfisial mempergunakan beban yang ringan untuk memperbaiki
ketelitian dari penekan dengan cara penggunaan yang sama, juga dapat mengukur
kekerasan permukaan dari bahan yang dikeraskan kulitnya.
Gambar di bawah ini menunjukkan ukuran perbandingan dari penekanan pada pengujian
bahan yang sama dengan berbagai pengujian kekerasan.
Brinell
Bola Baja 10 mm
Beban 300 Kg
Rockwell
Penekan C, 150 Kg
Rockwell
Penekan N, 30 Kg
Permukaan
Pemilihan masing-masing skala (metode pengujian) tergantung pada :
a. Permukaan material
b. Jenis dan dimensi material
c. Jenis data yang diinginkan
d. Ketersedian alat uji
Pengujian Kekerasan dengan metode : Brinnel, Rockwell dan Vickers menggunakan:
Alat/ Pengujian
Benda Uji (test speciment)
yang bertujuan untuk Memahami cara Menguji Kekerasan logam dengan ketiga Metode
tersebut
Dalam pengujian kekerasan seperti pada pengujian statik lainnya, diukur ketahanan
terhadap deformasi. Tetapi ukuran penekan, beban dan ukuran penekanan, derajat
pengerasan regangan, berbeda. Jadi pertama korelasi antara kekerasan yang diperoleh
dengan berbagai cara pengujian kekerasan menjadi permasalahan.
Tidak ada cara lain kecuali mendapatkan hubungan tersebut secara eksperimen, jadi
kekerasan yang diperoleh dengan berbagai cara ditulis sebagai tabel konversi kekerasan.
Tetapi hal yang diutarakan di atas berbeda menurut bahan, oleh karena itu untuk baja
atau paduan tembaga perlu memakai tabel yang berlainan sesuai dengan paduan mesing-
masing.
Sejumlah data tersedia berkenaan dengan hubungan antara kekerasan dan kekuatan tarik
atau kekuatan lelah. Hubungan ini sangan memudahkan untuk mengetahui kekuatan
bahan dengan pengujian sederhana dari kekerasan. Tetapi karena hubungan itu memuat
banyak faktor variabel, perlu berhati-hati dalam penggunaannya. Sebagai tambahan
dalam penggunaan bagi bahan yang sama jenisnya, disarankan untuk memperhatikan
metalografinya.
DIARGAM ALIR UJI KEKERASANDIARGAM ALIR UJI KEKERASAN
LOGAMLOGAM
Menyiapkan Specimen:
-Baja
-Besi Cor
-Tembaga
-Alumunium
Menggrinda
Mengampelas
Pengujian kekerasan
(Masing-masing dari tiga metode)
Pengambilan Data
Memotong Specimen:
-Ukuran : 5 s/d 8 mm
-Harus rata
ALAT UJI KEKERASAN MATERIAL LOGAM
GAMBAR MACAM-MACAM MEDIA PENGUJIANGAMBAR MACAM-MACAM MEDIA PENGUJIAN
BRINELL
ROCKWELL VICKERS
Untuk pengujian Vickers, belum dilakukan / dipraktikumkan.

More Related Content

What's hot

Komposit matrik logam
Komposit  matrik logamKomposit  matrik logam
Komposit matrik logam
Maisaroh A. Kasbak
 
Teknologi Pahat
Teknologi PahatTeknologi Pahat
Teknologi Pahat
DeviKharisma3
 
Makalah baja
Makalah bajaMakalah baja
Makalah baja
SeptianHidayat8
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Rumah Belajar
 
SIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIKSIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIK
Lifia Citra Ramadhanti
 
Baja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyaBaja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinya
wizdan ozil
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
Rumah Belajar
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Abdul Ghofur
 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
Fajar Istu
 
DRAWING PROSES
DRAWING PROSESDRAWING PROSES
DRAWING PROSES
M. Rio Rizky Saputra
 
Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)
Mukhamad Suwardo
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
ichsan_madya
 
1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM) 2. ULTRASONICMACHINING (USM) ...
1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM)              2. ULTRASONICMACHINING (USM)  ...1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM)              2. ULTRASONICMACHINING (USM)  ...
1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM) 2. ULTRASONICMACHINING (USM) ...
ejacock
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton
Intan Kusuma
 
2 sambungan paku keling
2 sambungan paku keling2 sambungan paku keling
2 sambungan paku keling
Frederikus Konrad
 
Pengukuran kekasaran permukaan bab7
Pengukuran kekasaran permukaan bab7Pengukuran kekasaran permukaan bab7
Pengukuran kekasaran permukaan bab7LAZY MAGICIAN
 
Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)
Khairul Fadli
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
Abrianto Akuan
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja BangkuLaporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja Bangku
 
Komposit matrik logam
Komposit  matrik logamKomposit  matrik logam
Komposit matrik logam
 
Teknologi Pahat
Teknologi PahatTeknologi Pahat
Teknologi Pahat
 
Makalah baja
Makalah bajaMakalah baja
Makalah baja
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
 
SIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIKSIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIK
 
Baja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyaBaja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinya
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
 
DRAWING PROSES
DRAWING PROSESDRAWING PROSES
DRAWING PROSES
 
Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
 
1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM) 2. ULTRASONICMACHINING (USM) ...
1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM)              2. ULTRASONICMACHINING (USM)  ...1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM)              2. ULTRASONICMACHINING (USM)  ...
1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM) 2. ULTRASONICMACHINING (USM) ...
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton
 
Rumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurusRumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurus
 
2 sambungan paku keling
2 sambungan paku keling2 sambungan paku keling
2 sambungan paku keling
 
Pengukuran kekasaran permukaan bab7
Pengukuran kekasaran permukaan bab7Pengukuran kekasaran permukaan bab7
Pengukuran kekasaran permukaan bab7
 
Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
 

Viewers also liked

Modul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji KekerasanModul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji Kekerasan
Achmad Agung Ferrianto
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
Dwi Andriyanto
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
Sulton Amna
 
Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)Abrianto Akuan
 
Diffusion in-solids-difusi-dalam-padatan
Diffusion in-solids-difusi-dalam-padatanDiffusion in-solids-difusi-dalam-padatan
Diffusion in-solids-difusi-dalam-padatan
riski890
 
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
Hendra Sreemoballer's
 
Diktat pengujian material
Diktat pengujian materialDiktat pengujian material
Diktat pengujian materialOmpu Kurniawan
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi Baja
Yusrizal Mahendra
 

Viewers also liked (8)

Modul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji KekerasanModul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji Kekerasan
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
 
Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)
 
Diffusion in-solids-difusi-dalam-padatan
Diffusion in-solids-difusi-dalam-padatanDiffusion in-solids-difusi-dalam-padatan
Diffusion in-solids-difusi-dalam-padatan
 
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
 
Diktat pengujian material
Diktat pengujian materialDiktat pengujian material
Diktat pengujian material
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi Baja
 

Similar to Material teknik (uji kekerasan)

Alat uji kekerasaan indentasi
Alat uji kekerasaan indentasiAlat uji kekerasaan indentasi
Alat uji kekerasaan indentasi
Whoro Prayogo Budi Kartika
 
Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012
Feby Aulia
 
Bab 1 kekerasan edisi 2009
Bab 1 kekerasan edisi 2009Bab 1 kekerasan edisi 2009
Bab 1 kekerasan edisi 2009
Must Angin
 
Material teknik dan proses
Material teknik dan prosesMaterial teknik dan proses
Laporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahanLaporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahan
Tri Lestari
 
Makalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik TekanMakalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik Tekan
Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
Laporan Uji Bahan
Laporan Uji BahanLaporan Uji Bahan
Laporan Uji Bahan
tanalialayubi
 
What is hardness test
What is hardness testWhat is hardness test
What is hardness test
jesslyne
 
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptxPPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
FahrezaSitompul
 
Ilmu Bahan
Ilmu BahanIlmu Bahan
Ilmu Bahan
tanalialayubi
 
Sifat material1
Sifat material1Sifat material1
Sifat material1
Indra Septiawan
 
Testing
TestingTesting
Testing
K .
 
Bab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanBab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanEdwin Harsiga
 
Laporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikLaporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarik
Badrul Qomar
 
KEKERASAN,IMPAK,,FATIQUE,CREEP.ppt
KEKERASAN,IMPAK,,FATIQUE,CREEP.pptKEKERASAN,IMPAK,,FATIQUE,CREEP.ppt
KEKERASAN,IMPAK,,FATIQUE,CREEP.ppt
bambang irawan
 
Hardness 4
Hardness 4Hardness 4
Hardness 4
RichoOdys
 
Alat ukur kekerasan logam
Alat ukur kekerasan logamAlat ukur kekerasan logam
Alat ukur kekerasan logam
kenshin prabowo
 
Alat ukur kekerasan logam
Alat ukur kekerasan logamAlat ukur kekerasan logam
Alat ukur kekerasan logam
kenshin prabowo
 
PENGUJIAN MATERIAL DT.pptx
PENGUJIAN MATERIAL DT.pptxPENGUJIAN MATERIAL DT.pptx
PENGUJIAN MATERIAL DT.pptx
achmadkurniawanZakar
 

Similar to Material teknik (uji kekerasan) (20)

Alat uji kekerasaan indentasi
Alat uji kekerasaan indentasiAlat uji kekerasaan indentasi
Alat uji kekerasaan indentasi
 
Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012
 
Bab 1 kekerasan edisi 2009
Bab 1 kekerasan edisi 2009Bab 1 kekerasan edisi 2009
Bab 1 kekerasan edisi 2009
 
Material teknik dan proses
Material teknik dan prosesMaterial teknik dan proses
Material teknik dan proses
 
Laporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahanLaporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahan
 
Makalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik TekanMakalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik Tekan
 
Laporan Uji Bahan
Laporan Uji BahanLaporan Uji Bahan
Laporan Uji Bahan
 
What is hardness test
What is hardness testWhat is hardness test
What is hardness test
 
Pengbang redesain
Pengbang redesainPengbang redesain
Pengbang redesain
 
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptxPPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
 
Ilmu Bahan
Ilmu BahanIlmu Bahan
Ilmu Bahan
 
Sifat material1
Sifat material1Sifat material1
Sifat material1
 
Testing
TestingTesting
Testing
 
Bab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanBab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuan
 
Laporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikLaporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarik
 
KEKERASAN,IMPAK,,FATIQUE,CREEP.ppt
KEKERASAN,IMPAK,,FATIQUE,CREEP.pptKEKERASAN,IMPAK,,FATIQUE,CREEP.ppt
KEKERASAN,IMPAK,,FATIQUE,CREEP.ppt
 
Hardness 4
Hardness 4Hardness 4
Hardness 4
 
Alat ukur kekerasan logam
Alat ukur kekerasan logamAlat ukur kekerasan logam
Alat ukur kekerasan logam
 
Alat ukur kekerasan logam
Alat ukur kekerasan logamAlat ukur kekerasan logam
Alat ukur kekerasan logam
 
PENGUJIAN MATERIAL DT.pptx
PENGUJIAN MATERIAL DT.pptxPENGUJIAN MATERIAL DT.pptx
PENGUJIAN MATERIAL DT.pptx
 

Recently uploaded

Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu GampingProses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
RonaMentari2
 
13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx
13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx
13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx
noviardi261188
 
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptxUJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
priyantifitri
 
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan KomputerMateri 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
MuhammadZidan94
 
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
MuhammadIkmalWiawan
 
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRONMateri Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
haikal136839
 

Recently uploaded (6)

Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu GampingProses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
 
13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx
13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx
13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx
 
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptxUJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
 
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan KomputerMateri 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
 
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
 
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRONMateri Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
 

Material teknik (uji kekerasan)

  • 1. Material Teknik.Material Teknik. Pengujian Kekerasan dan MetalografiPengujian Kekerasan dan Metalografi I. PENGUJIAN KEKERASAN Pengujian Kekerasan adalah satu dari sekian banyak pengujian yang dipakai, karena dapat dilaksanakan pada benda uji yang kecil tanpa kesukaran mengenai spesifikasi. Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik (Mechanical properties) dari suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material yang dalam penggunaanya akan mangalami pergesekan (frictional force) dan dinilai dari ukuran sifat mekanis material yang diperoleh dari DEFORMASI PLASTIS (deformasi yang diberikan dan setelah dilepaskan, tidak kembali ke bentuk semula akibat indentasi oleh suatu menda sebagai alat uji. Dalam hal ini bidang keilmuan yang berperan penting mempelajarinya adalah Ilmu Bahan Teknik (Metallurgy Engineering). Mengapa diperlukan pengujian kekerasan? Di dalam aplikasi manufaktur, material terutama semata diuji untuk dua pertimbangan: yang manapun ke riset karakteristik suatu material baru dan juga sebagai suatu cek mutu untuk memastikan bahwa contoh material tersebut menemukan spesifikasi kualitas tertentu .
  • 2. Penguian yang paling banyak dipakai adalah dengan menekankan penekan tertentu kepada benda uji dengan beban tertentu dan dengan mengukur ukuran bekas penekanan yang terbentuk diatasnya, cara ini dinamakan cara kekerasan dengan penekanan. Kekerasan juga didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan). Didunia teknik, umumnya pengujian kekerasan menggunakan 4 macam metode pengujian kekerasan, yakni : 1. Brinnel (HB / BHN) 2. Rockwell (HR / RHN) 3. Vikers (HV / VHN) 4. Micro Hardness (Namun jarang sekali dipakai-red)
  • 3. Skala Penekan Beban Skala Kekerasan Warna Angka Awal Utama Jumlah A B C D E F G H K L M P R S V Kerucut Intan 120° Bola Baja 1,588 mm (1/6”) Kerucut Intan 120° Kerucut Intan 120° Bola Baja 3,175 mm (1/8”) Bola Baja 1,588 mm (1/6”) Bola Baja 1,588 mm (1/6”) Bola Baja 3,175 mm (1/8”) Bola Baja 3,175 mm (1/8”) Bola Baja 6,35 mm (1/4”) Bola Baja 6,35 mm (1/4”) Bola Baja 6,35 mm (1/4”) Bola Baja 12,7 mm (1/2”) Bola Baja 12,7 mm (1/2”) Bola Baja 12,7 mm (1/2”) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 50 90 140 90 90 50 140 50 140 50 90 140 50 90 140 60 100 150 100 100 60 150 60 150 60 100 150 60 100 150 100 130 100 100 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 Hitam Merah Hitam Hitam Merah Merah Merah Merah Merah Merah Merah Merah Merah Merah Merah Sedangkan pengujian Rockwell cocok untuk semua material yang keras dan yang lunak, penggunaannya sederhana dan penekanannya dapat dilakukan dengan leluasa. Tabel di bawah menunjukkan bagaimana memilih skala rockwell.
  • 4. Pengujian kekerasan Brinell merupakan pengujian standard secara industri, tetapi karena penekannya terbuat dari bola baja yang berukuran besar dan beban besar, maka bahan lunak atau keras sekali tidak dapat diukur kekerasannya. Rockwell Superficial Hardness Test Block Hardness Scale Part No: Penetrato r Load Ranges Material 15N Scale S15N10 N Diamond 15 Kg All Steel 30N Scale S30N10 N Diamond 30 Kg All Steel 45N Scale S45N10 N Diamond 45 Kg All Steel 15T Scale S15T10 1/16" Ball 15 Kg All Brass 30T Scale S30T10 1/16" Ball 30 Kg All Brass 45T Scale S45T10 1/16" Ball 45 Kg All Brass 15W Scale S15W10 1/8" Ball 15 Kg All Brass 30W Scale S30W10 1/8" Ball 30 Kg All Brass 45W Scale S45W10 1/8" Ball 45 Kg All Brass 15X Scale S15X10 1/4" Ball 15 Kg All Brass 30X Scale S30X10 1/4" Ball 30 Kg All Brass 45X Scale S45X10 1/4" Ball 45 Kg All Brass 15Y Scale S15Y10 1/2" Ball 15 Kg All Brass 30Y Scale S30Y10 1/2" Ball 30 Kg All Brass 45Y Scale S45Y10 1/2" Ball 45 Kg All Brass
  • 5. Pada Tabel ditunjukkan skala kekerasan A, B dan C adalah untuk bahan logam, skala A dapat dipakai untuk bahan sangat keras seperti Karbida tungsen. Skala D dan di bawahnya dipakai untuk batu gerinda sampai plastik. Pengujian Rockwel superfisial mempergunakan beban yang ringan untuk memperbaiki ketelitian dari penekan dengan cara penggunaan yang sama, juga dapat mengukur kekerasan permukaan dari bahan yang dikeraskan kulitnya. Gambar di bawah ini menunjukkan ukuran perbandingan dari penekanan pada pengujian bahan yang sama dengan berbagai pengujian kekerasan. Brinell Bola Baja 10 mm Beban 300 Kg Rockwell Penekan C, 150 Kg Rockwell Penekan N, 30 Kg Permukaan
  • 6. Pemilihan masing-masing skala (metode pengujian) tergantung pada : a. Permukaan material b. Jenis dan dimensi material c. Jenis data yang diinginkan d. Ketersedian alat uji Pengujian Kekerasan dengan metode : Brinnel, Rockwell dan Vickers menggunakan: Alat/ Pengujian Benda Uji (test speciment) yang bertujuan untuk Memahami cara Menguji Kekerasan logam dengan ketiga Metode tersebut
  • 7. Dalam pengujian kekerasan seperti pada pengujian statik lainnya, diukur ketahanan terhadap deformasi. Tetapi ukuran penekan, beban dan ukuran penekanan, derajat pengerasan regangan, berbeda. Jadi pertama korelasi antara kekerasan yang diperoleh dengan berbagai cara pengujian kekerasan menjadi permasalahan. Tidak ada cara lain kecuali mendapatkan hubungan tersebut secara eksperimen, jadi kekerasan yang diperoleh dengan berbagai cara ditulis sebagai tabel konversi kekerasan. Tetapi hal yang diutarakan di atas berbeda menurut bahan, oleh karena itu untuk baja atau paduan tembaga perlu memakai tabel yang berlainan sesuai dengan paduan mesing- masing. Sejumlah data tersedia berkenaan dengan hubungan antara kekerasan dan kekuatan tarik atau kekuatan lelah. Hubungan ini sangan memudahkan untuk mengetahui kekuatan bahan dengan pengujian sederhana dari kekerasan. Tetapi karena hubungan itu memuat banyak faktor variabel, perlu berhati-hati dalam penggunaannya. Sebagai tambahan dalam penggunaan bagi bahan yang sama jenisnya, disarankan untuk memperhatikan metalografinya.
  • 8. DIARGAM ALIR UJI KEKERASANDIARGAM ALIR UJI KEKERASAN LOGAMLOGAM Menyiapkan Specimen: -Baja -Besi Cor -Tembaga -Alumunium Menggrinda Mengampelas Pengujian kekerasan (Masing-masing dari tiga metode) Pengambilan Data Memotong Specimen: -Ukuran : 5 s/d 8 mm -Harus rata
  • 9. ALAT UJI KEKERASAN MATERIAL LOGAM
  • 10. GAMBAR MACAM-MACAM MEDIA PENGUJIANGAMBAR MACAM-MACAM MEDIA PENGUJIAN BRINELL ROCKWELL VICKERS Untuk pengujian Vickers, belum dilakukan / dipraktikumkan.