SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BAJA
1
PENGUJIAN KUAT TARIK BAJA/BESI BETON
(SNI 07-2529-1991)
1. Tujuan Percobaan
Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai kuat tarik baja/besi
beton dan parameter lainnya (Tegangan Leleh, Tegangan Putus dan
Regangan). Pengujian ini selanjutnya dapat digunakan dalam pengendalian
mutu baja.
2. Pengertian
Yang dimaksud dengan :
1) baja beton adalah baja yang digunakan sebagai penulangan dalam
konstruksi beton bertulang;
2) nilai kuat tarik leleh adalah besarnya ‘gaya tarik yang bekerja pada
saat benda uji mengalami, leleh pertama;
3) nilai kuat tarik putus adalah besarnya gaya tarik maksimum yang
bekerja pada saat benda uji putus;
3. Teori Dasar
Kekuatan atau tegangan yang dapat dikerahkan oleh baja tergantung
dari mutu baja, tegangan leleh dan tegangan dasar dari berbagai macam
baja bangunan adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Sifat Mekanis Baja Struktural
Sumber :SNI 03- 1729- 2002)
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BAJA
2
σ Tarik ( MPa)
ε ( %)
A
B
C
E
D
E’
0
Patah
Kekuatan Tarik
Titik Leleh
Daerah elastis
Daerah Perkuatan Regangan
Untuk mengetahui sifat-sifat mekanis dari baja, terutama mengenai
batas leleh, kuat tarik dan regangannya, biasanya dilakukan pengujian kuat
tarik. Umumnya hasil pengujian tersebut dapat digambarkan dalam suatu
diagram yang menyatakan hubungan antara tegangan dan regangan yang
terdiri atas beberapa daerah, seperti tampak pada gambar berikut :
Tabel 2. Sifat Mekanis Baja Tulangan Beton
(Sumber :SNI 07- 2052- 2002)
Gambar 1. Grafik Hubungan antara Tegangan-Regangan Baja
f(MPa)
MUTU TINGGI
MUTU
RENDAH
σ Tarik ( MPa)
ε ( %)0
E
f (MPa)
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BAJA
3
Titik A adalah batas regangan proporsional dengan tegangan proporsional
(fp). sedikit di atas A terdapat daerah elastis (fe) sehingga pada daerah ini
panjang batang akan kembali semula jika beban dihilangkan. Biasanya
dianggap fp = fe. Pada titik B baja mulai meleleh (fy). Pada keadaan ini baja
masih memiliki kekuatan (masih mampu memberikan gaya perlawanan).
Tegangan leleh adalah tegangan yang menimbulkan regangan sebesar 0,2%.
Kondisi ini ditandai dengan pertambahan regangan tanpa pertambahan
tegangan. Pada titik C mulai terjadi perkuatan tegangan sampai tercapai kuat
tarik (TensileStrenght) di titik D. Setelah itu kurva menurun sampai terjadi patah
di titik E. Garis terputus menunjukkan bila penyempitan penampang sesaat
setelah titik C ikut diperhitungkan. Besar tegangan pada titik itu tergantung mutu
baja. Modulus Young (E) tidak dipengaruhi oleh tegangan leleh dan sama untuk
semua jenis mutu baja. Dalam hal ini harga E adalah antara 190-210 GPa.
Semakin tinggi tegangan leleh baja, semakin kecil regangan putusnya (getas).
4. Peralatan
Mesin uji tarik (Universal Testing Machine)
Penggaris, Jangka Sorong, Micrometer
Selotip dan alat bantu.
1) Mesin uji tarik (Universal Testing Machine)
2) Alat pengukur geser (Dial); jangka sorong; micrometer
3) peralatan pembuat benda uji, yaitu :
 alat pemotong baja; alat penggores benda uji; mesin bubut.
Gambar 2. Peralatan Penguji Kuat Tarik Baja
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BAJA
4
5. Benda Uji:
Benda uji ditentukan sebagai berikut :
1) benda uji merupakan batang proporsional dimana perbandingan antara,
panjang dan luas penampang sebelum pengujian adalah sama
2) bentuk dan dimensi benda uji, adalah sebagai berikut :
a. jika diameter contoh ≤ 15 mm sehingga gaya tarik maksimum lebih kecil
dari kapasitas mesin tarik, maka benda uji dibuat dengan bentuk dan
dimensi seperti tercantum pada Gambar 3, tanpa perubahan bentuk
penampang :
Gambar 3 Bentuk Benda uji yang Mempunyai Diameter ≤ 15 mm
b. jika diameter contoh > 15 mm, atau gaya tarik maksimum melebihi
kapasitas mesin tarik, maka bentuk dan dimensi benda uji dibuat
seperti Gambar 4.
Gambar 2 Bentuk Benda uji yang Mempunyai Diameter > 15 mm
Keterangan Gambar 4:
D = diameter contoh, mm
Do = diameter terkecil benda uji, mm
lt = panjang total benda uji, mm
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BAJA
5
lo = panjang ukur semula benda uji, mm
lj = panjang bagian benda uji yang terjepit pada mesin tarik
r = jari-jari cekungan, bagian benda uji yang konis
p = panjang bagian benda uji yang berbentuk yang berbentuk konis, mm
m = panjang bebas benda uji, mm
Aso = luas penampang benda uji semula, mm
Besarnya parameter dimensi benda ujitercantum pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3. Parameter benda uji (ukuran dalam mm)
6. Cara Melakukan
a. Mengukur panjang batang baja (lt)
b. Menetapkan panjang ukuran, l0 = 5 x d0 atau l0 = 10 x d0
c. Menandai batang baja yang telah diukur pada kedua ujungnya dengan
selotip, sedemikian hingga panjang ukur l0 tetap sama dengan 5 do atau
10 do.
d. Memasang batang baja yang telah disiapkan tepat pada bagian yang
telah ditandai kedua ujungnya pada mesin UTM
e. Membebani (menarik batang baja yang telah dijepit) dan mencatat beban
yang mengakibatkan batang baja tersebut leleh dan putus
f. Menyambung batang baja yang telah putus dan mengukur panjangnya
sebagai panjang setelah putus (lU)
lu
DU
Putus
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BAJA
6
Gambar 5. Benda Uji sesudah pengujian.
7. Data BU, Hasil Pengujian dan Perhitungan
A. Baja Tulangan Polos (Bj. TP)
Sampel baja tulangan polos yang akan diperiksa, adalah: P.10
Berdasarkan Tabel 3, maka data benda uji sesuai Gambar 3, adalah:
 Data benda uji:
 D = 10 mm,
 Do= 10 mm,
 r = 5 mm,
 p = 3 mm,
 m = 5 mm,
 lo = 100 mm,
 lj = 35 mm,
 lt = 186 mm
 Data hasil uji:
 Du = 8,1 mm,
 lu = 135 mm,
 Py = 25132 N,
 Pmaks = 32000 N
Perhitungan:
a. Luas penampang awal:
Aso = ¼ π d02 = ¼ . 3,1416 . 102 = 78,540 mm2
b. Luas penampang akhir:
Asu = ¼ π du2 = ¼ . 3,1416 . 8,12 = 51,530 mm2
c. Tegangan Leleh:
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BAJA
7
fy =
𝑃 𝑦
𝐴 𝑠𝑜
=
25132
78,540
= 319,991 MPa
d. Tegangan Putus:
fu =
𝑃 𝑚 𝑎𝑘𝑠
𝐴 𝑠𝑜
=
32000
78,540
= 407,436 MPa
e. Regangan Maksimum:
𝜀 𝑚𝑎𝑘𝑠 =
𝑙 𝑢 − 𝑙 𝑜
𝑙 𝑜
𝑥 100% =
135 − 100
100
= 0,35
f. Kontraksi:
𝑆 =
𝐴 𝑠𝑜 − 𝐴 𝑠𝑢
𝐴 𝑠𝑜
𝑥 100% =
78,540 – 51,530
78,540
𝑥 100% = 34,39 %
B. Baja Tulangan Sirip (Bj. TS)
Sampel baja tulangan sirip yang akan diperiksa, adalah: S.13
Berdasarkan Tabel 3, maka data benda uji sesuai Gambar 3, adalah:
 Data benda uji:
 D = 13 mm,
 Do = 11 mm,
 r = 5,5 mm,
 p = 3,5 mm,
 m = 5,5 mm,
 lo = 120 mm,
 lj = 37,5 mm,
 lt = 203 mm.
 Data hasil uji:
 Du = 9,5 mm,
 lu = 182 mm,
 Py = 38013 N,
 Pmaks = 48000 N
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BAJA
8
Perhitungan:
a. Luas penampang awal:
Aso = ¼ π d02 = ¼ . 3,1416 . 112 = 95,033 mm2
b. Luas penampang akhir:
Asu = ¼ π du2 = ¼ . 3,1416 . 9,52 = 70,882 mm2
c. Tegangan Leleh:
fy =
𝑃 𝑦
𝐴 𝑠𝑜
=
38013
95,033
= 399,998 MPa
d. Tegangan Putus:
fu =
𝑃 𝑚 𝑎𝑘𝑠
𝐴 𝑠𝑜
=
48000
95.033
= 505,088 MPa
e. Regangan Maksimum:
𝜀 𝑚𝑎𝑘𝑠 =
𝑙 𝑢 − 𝑙 𝑜
𝑙 𝑜
𝑥 100% =
182 − 120
120
= 0,517
f. Kontraksi:
𝑆 =
𝐴 𝑠𝑜 − 𝐴 𝑠𝑢
𝐴 𝑠𝑜
𝑥 100% =
95,033−70.882
95,033
𝑥 100% = 28,40 %
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BAJA
9
8. Kesimpulan
Hasil pemeriksaan kuat tarik baja tulangan, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Baja tulangan polos:
- Tegangan leleh, (fy) = 319,990 MPa
- Tegangan putus, (fu) = 407,436 MPa
- Regangan maksimum, (εmaks) = 0,35
Berdasarkan nilai Tegangan Leleh dan Tegangan Putus yang diperoleh,
maka dapat diklasifikasikan bahwa baja tulangan polos tersebut dapat
digolongkan dalam jenis mutu baja Bj TP. 10
2. Baja tulangan sirip:
- Tegangan leleh, (fy) = 399,998 MPa
- Tegangan putus, (fu) = 505,088 MPa
- Regangan maksimum, (εmaks) = 0,517
Berdasarkan nilai Tegangan Leleh dan Tegangan Putus yang diperoleh,
maka dapat diklasifikasikan bahwa baja tulangan sirip tersebut dapat
digolongkan dalam jenis mutu baja Bj TS. 13

More Related Content

What's hot

Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
WSKT
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaperkasa45
 
Tabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfdTabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfd
Gunawan Sulistyo
 
Menghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaMenghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum Gempa
Rafi Perdana Setyo
 
perhitungan-atap
perhitungan-atapperhitungan-atap
perhitungan-atap
pratamadika3
 
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balok
Leticia Freidac
 
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
afat civik
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
Nurul Angreliany
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
noussevarenna
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
Aristo Amir
 
Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)
wildan grenadi
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
MOSES HADUN
 
Tugas besar baja 1
Tugas besar baja 1Tugas besar baja 1
Tugas besar baja 1
Aziz Adi
 
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Afret Nobel
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Angga Nugraha
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton
Intan Kusuma
 
Desain Pondasi
Desain PondasiDesain Pondasi
Desain Pondasi
Nanang s
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingGraham Atmadja
 
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPAPERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
Sumarno Feriyal
 

What's hot (20)

Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
 
Tabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfdTabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfd
 
Menghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaMenghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum Gempa
 
perhitungan-atap
perhitungan-atapperhitungan-atap
perhitungan-atap
 
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balok
 
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
 
Tugas besar baja 1
Tugas besar baja 1Tugas besar baja 1
Tugas besar baja 1
 
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton
 
Desain Pondasi
Desain PondasiDesain Pondasi
Desain Pondasi
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPAPERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
 

Viewers also liked

Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Andika Wahyu Al Amin
 
Logam dan Baja
Logam dan Baja Logam dan Baja
Logam dan Baja
Kartic Muna
 
Makalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik TekanMakalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik Tekan
Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
Sni 07 2052-2002 baja tulangan beton
Sni 07 2052-2002 baja tulangan betonSni 07 2052-2002 baja tulangan beton
Sni 07 2052-2002 baja tulangan beton
Ryan Pradana
 
Sni 7394-2008 hit beton tulang
Sni 7394-2008 hit beton tulangSni 7394-2008 hit beton tulang
Sni 7394-2008 hit beton tulang
Ronny wisanggeni
 
Penyaluran tulangan beton
Penyaluran tulangan betonPenyaluran tulangan beton
Penyaluran tulangan beton
Achmat Nasrulloh
 

Viewers also liked (7)

Material teknik dan proses
Material teknik dan prosesMaterial teknik dan proses
Material teknik dan proses
 
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
 
Logam dan Baja
Logam dan Baja Logam dan Baja
Logam dan Baja
 
Makalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik TekanMakalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik Tekan
 
Sni 07 2052-2002 baja tulangan beton
Sni 07 2052-2002 baja tulangan betonSni 07 2052-2002 baja tulangan beton
Sni 07 2052-2002 baja tulangan beton
 
Sni 7394-2008 hit beton tulang
Sni 7394-2008 hit beton tulangSni 7394-2008 hit beton tulang
Sni 7394-2008 hit beton tulang
 
Penyaluran tulangan beton
Penyaluran tulangan betonPenyaluran tulangan beton
Penyaluran tulangan beton
 

Similar to Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)

Testing
TestingTesting
Testing
K .
 
Bab 2 tarik
Bab 2 tarikBab 2 tarik
Bab 2 tarik
Afif Sy
 
zat padat fatique
zat padat fatiquezat padat fatique
zat padat fatique
annisaayua
 
7.sni 07 0329-2005 baja profil i-beam proses canai panas
7.sni 07 0329-2005 baja profil i-beam proses canai panas7.sni 07 0329-2005 baja profil i-beam proses canai panas
7.sni 07 0329-2005 baja profil i-beam proses canai panas
KHRISTIAN MAUKO
 
586 2181-1-pb
586 2181-1-pb586 2181-1-pb
586 2181-1-pb
VickyRamadi
 
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptx
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptxLAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptx
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptx
ferdiankurniawan4
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajafrans2014
 
sambungan baut mutu tinggi dalam pekerjaan baja
sambungan baut mutu tinggi dalam pekerjaan bajasambungan baut mutu tinggi dalam pekerjaan baja
sambungan baut mutu tinggi dalam pekerjaan baja
mundakirmundakir2
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
Fajar Istu
 
Fauji ponzeka dan rahmad la ode
Fauji ponzeka dan rahmad la odeFauji ponzeka dan rahmad la ode
Fauji ponzeka dan rahmad la ode
AndirenaldiAndirenal
 
Bab iii ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...
Bab iii ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...Bab iii ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...
Bab iii ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...
bram santo
 
PENGUJIAN MATERIAL DT.pptx
PENGUJIAN MATERIAL DT.pptxPENGUJIAN MATERIAL DT.pptx
PENGUJIAN MATERIAL DT.pptx
achmadkurniawanZakar
 
Laporan Uji Bahan
Laporan Uji BahanLaporan Uji Bahan
Laporan Uji Bahan
tanalialayubi
 
Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012
Feby Aulia
 
7. Impact Test.pptx
7. Impact Test.pptx7. Impact Test.pptx
7. Impact Test.pptx
Nurman Pamungkas
 
Konstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan trussKonstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan truss
Mughny Halim
 
pengujian lentur
pengujian lenturpengujian lentur
pengujian lentur
cresendo sitorus
 
1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan
eidhy setiawan eidhy Edy
 
STRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATANSTRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATAN
Cut Nawalul Azka
 

Similar to Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum) (20)

Testing
TestingTesting
Testing
 
Bab 2 tarik
Bab 2 tarikBab 2 tarik
Bab 2 tarik
 
zat padat fatique
zat padat fatiquezat padat fatique
zat padat fatique
 
7.sni 07 0329-2005 baja profil i-beam proses canai panas
7.sni 07 0329-2005 baja profil i-beam proses canai panas7.sni 07 0329-2005 baja profil i-beam proses canai panas
7.sni 07 0329-2005 baja profil i-beam proses canai panas
 
586 2181-1-pb
586 2181-1-pb586 2181-1-pb
586 2181-1-pb
 
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptx
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptxLAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptx
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptx
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
 
Sambungan baut
Sambungan bautSambungan baut
Sambungan baut
 
sambungan baut mutu tinggi dalam pekerjaan baja
sambungan baut mutu tinggi dalam pekerjaan bajasambungan baut mutu tinggi dalam pekerjaan baja
sambungan baut mutu tinggi dalam pekerjaan baja
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
 
Fauji ponzeka dan rahmad la ode
Fauji ponzeka dan rahmad la odeFauji ponzeka dan rahmad la ode
Fauji ponzeka dan rahmad la ode
 
Bab iii ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...
Bab iii ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...Bab iii ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...
Bab iii ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...
 
PENGUJIAN MATERIAL DT.pptx
PENGUJIAN MATERIAL DT.pptxPENGUJIAN MATERIAL DT.pptx
PENGUJIAN MATERIAL DT.pptx
 
Laporan Uji Bahan
Laporan Uji BahanLaporan Uji Bahan
Laporan Uji Bahan
 
Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012
 
7. Impact Test.pptx
7. Impact Test.pptx7. Impact Test.pptx
7. Impact Test.pptx
 
Konstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan trussKonstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan truss
 
pengujian lentur
pengujian lenturpengujian lentur
pengujian lentur
 
1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan
 
STRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATANSTRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATAN
 

Recently uploaded

TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 

Recently uploaded (11)

TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 

Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM UJI BAHAN KONSTRUKSI BAJA 1 PENGUJIAN KUAT TARIK BAJA/BESI BETON (SNI 07-2529-1991) 1. Tujuan Percobaan Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai kuat tarik baja/besi beton dan parameter lainnya (Tegangan Leleh, Tegangan Putus dan Regangan). Pengujian ini selanjutnya dapat digunakan dalam pengendalian mutu baja. 2. Pengertian Yang dimaksud dengan : 1) baja beton adalah baja yang digunakan sebagai penulangan dalam konstruksi beton bertulang; 2) nilai kuat tarik leleh adalah besarnya ‘gaya tarik yang bekerja pada saat benda uji mengalami, leleh pertama; 3) nilai kuat tarik putus adalah besarnya gaya tarik maksimum yang bekerja pada saat benda uji putus; 3. Teori Dasar Kekuatan atau tegangan yang dapat dikerahkan oleh baja tergantung dari mutu baja, tegangan leleh dan tegangan dasar dari berbagai macam baja bangunan adalah sebagai berikut. Tabel 1. Sifat Mekanis Baja Struktural Sumber :SNI 03- 1729- 2002)
  • 2. LAPORAN PRAKTIKUM UJI BAHAN KONSTRUKSI BAJA 2 σ Tarik ( MPa) ε ( %) A B C E D E’ 0 Patah Kekuatan Tarik Titik Leleh Daerah elastis Daerah Perkuatan Regangan Untuk mengetahui sifat-sifat mekanis dari baja, terutama mengenai batas leleh, kuat tarik dan regangannya, biasanya dilakukan pengujian kuat tarik. Umumnya hasil pengujian tersebut dapat digambarkan dalam suatu diagram yang menyatakan hubungan antara tegangan dan regangan yang terdiri atas beberapa daerah, seperti tampak pada gambar berikut : Tabel 2. Sifat Mekanis Baja Tulangan Beton (Sumber :SNI 07- 2052- 2002) Gambar 1. Grafik Hubungan antara Tegangan-Regangan Baja f(MPa) MUTU TINGGI MUTU RENDAH σ Tarik ( MPa) ε ( %)0 E f (MPa)
  • 3. LAPORAN PRAKTIKUM UJI BAHAN KONSTRUKSI BAJA 3 Titik A adalah batas regangan proporsional dengan tegangan proporsional (fp). sedikit di atas A terdapat daerah elastis (fe) sehingga pada daerah ini panjang batang akan kembali semula jika beban dihilangkan. Biasanya dianggap fp = fe. Pada titik B baja mulai meleleh (fy). Pada keadaan ini baja masih memiliki kekuatan (masih mampu memberikan gaya perlawanan). Tegangan leleh adalah tegangan yang menimbulkan regangan sebesar 0,2%. Kondisi ini ditandai dengan pertambahan regangan tanpa pertambahan tegangan. Pada titik C mulai terjadi perkuatan tegangan sampai tercapai kuat tarik (TensileStrenght) di titik D. Setelah itu kurva menurun sampai terjadi patah di titik E. Garis terputus menunjukkan bila penyempitan penampang sesaat setelah titik C ikut diperhitungkan. Besar tegangan pada titik itu tergantung mutu baja. Modulus Young (E) tidak dipengaruhi oleh tegangan leleh dan sama untuk semua jenis mutu baja. Dalam hal ini harga E adalah antara 190-210 GPa. Semakin tinggi tegangan leleh baja, semakin kecil regangan putusnya (getas). 4. Peralatan Mesin uji tarik (Universal Testing Machine) Penggaris, Jangka Sorong, Micrometer Selotip dan alat bantu. 1) Mesin uji tarik (Universal Testing Machine) 2) Alat pengukur geser (Dial); jangka sorong; micrometer 3) peralatan pembuat benda uji, yaitu :  alat pemotong baja; alat penggores benda uji; mesin bubut. Gambar 2. Peralatan Penguji Kuat Tarik Baja
  • 4. LAPORAN PRAKTIKUM UJI BAHAN KONSTRUKSI BAJA 4 5. Benda Uji: Benda uji ditentukan sebagai berikut : 1) benda uji merupakan batang proporsional dimana perbandingan antara, panjang dan luas penampang sebelum pengujian adalah sama 2) bentuk dan dimensi benda uji, adalah sebagai berikut : a. jika diameter contoh ≤ 15 mm sehingga gaya tarik maksimum lebih kecil dari kapasitas mesin tarik, maka benda uji dibuat dengan bentuk dan dimensi seperti tercantum pada Gambar 3, tanpa perubahan bentuk penampang : Gambar 3 Bentuk Benda uji yang Mempunyai Diameter ≤ 15 mm b. jika diameter contoh > 15 mm, atau gaya tarik maksimum melebihi kapasitas mesin tarik, maka bentuk dan dimensi benda uji dibuat seperti Gambar 4. Gambar 2 Bentuk Benda uji yang Mempunyai Diameter > 15 mm Keterangan Gambar 4: D = diameter contoh, mm Do = diameter terkecil benda uji, mm lt = panjang total benda uji, mm
  • 5. LAPORAN PRAKTIKUM UJI BAHAN KONSTRUKSI BAJA 5 lo = panjang ukur semula benda uji, mm lj = panjang bagian benda uji yang terjepit pada mesin tarik r = jari-jari cekungan, bagian benda uji yang konis p = panjang bagian benda uji yang berbentuk yang berbentuk konis, mm m = panjang bebas benda uji, mm Aso = luas penampang benda uji semula, mm Besarnya parameter dimensi benda ujitercantum pada tabel 3 dibawah ini. Tabel 3. Parameter benda uji (ukuran dalam mm) 6. Cara Melakukan a. Mengukur panjang batang baja (lt) b. Menetapkan panjang ukuran, l0 = 5 x d0 atau l0 = 10 x d0 c. Menandai batang baja yang telah diukur pada kedua ujungnya dengan selotip, sedemikian hingga panjang ukur l0 tetap sama dengan 5 do atau 10 do. d. Memasang batang baja yang telah disiapkan tepat pada bagian yang telah ditandai kedua ujungnya pada mesin UTM e. Membebani (menarik batang baja yang telah dijepit) dan mencatat beban yang mengakibatkan batang baja tersebut leleh dan putus f. Menyambung batang baja yang telah putus dan mengukur panjangnya sebagai panjang setelah putus (lU) lu DU Putus
  • 6. LAPORAN PRAKTIKUM UJI BAHAN KONSTRUKSI BAJA 6 Gambar 5. Benda Uji sesudah pengujian. 7. Data BU, Hasil Pengujian dan Perhitungan A. Baja Tulangan Polos (Bj. TP) Sampel baja tulangan polos yang akan diperiksa, adalah: P.10 Berdasarkan Tabel 3, maka data benda uji sesuai Gambar 3, adalah:  Data benda uji:  D = 10 mm,  Do= 10 mm,  r = 5 mm,  p = 3 mm,  m = 5 mm,  lo = 100 mm,  lj = 35 mm,  lt = 186 mm  Data hasil uji:  Du = 8,1 mm,  lu = 135 mm,  Py = 25132 N,  Pmaks = 32000 N Perhitungan: a. Luas penampang awal: Aso = ¼ π d02 = ¼ . 3,1416 . 102 = 78,540 mm2 b. Luas penampang akhir: Asu = ¼ π du2 = ¼ . 3,1416 . 8,12 = 51,530 mm2 c. Tegangan Leleh:
  • 7. LAPORAN PRAKTIKUM UJI BAHAN KONSTRUKSI BAJA 7 fy = 𝑃 𝑦 𝐴 𝑠𝑜 = 25132 78,540 = 319,991 MPa d. Tegangan Putus: fu = 𝑃 𝑚 𝑎𝑘𝑠 𝐴 𝑠𝑜 = 32000 78,540 = 407,436 MPa e. Regangan Maksimum: 𝜀 𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑙 𝑢 − 𝑙 𝑜 𝑙 𝑜 𝑥 100% = 135 − 100 100 = 0,35 f. Kontraksi: 𝑆 = 𝐴 𝑠𝑜 − 𝐴 𝑠𝑢 𝐴 𝑠𝑜 𝑥 100% = 78,540 – 51,530 78,540 𝑥 100% = 34,39 % B. Baja Tulangan Sirip (Bj. TS) Sampel baja tulangan sirip yang akan diperiksa, adalah: S.13 Berdasarkan Tabel 3, maka data benda uji sesuai Gambar 3, adalah:  Data benda uji:  D = 13 mm,  Do = 11 mm,  r = 5,5 mm,  p = 3,5 mm,  m = 5,5 mm,  lo = 120 mm,  lj = 37,5 mm,  lt = 203 mm.  Data hasil uji:  Du = 9,5 mm,  lu = 182 mm,  Py = 38013 N,  Pmaks = 48000 N
  • 8. LAPORAN PRAKTIKUM UJI BAHAN KONSTRUKSI BAJA 8 Perhitungan: a. Luas penampang awal: Aso = ¼ π d02 = ¼ . 3,1416 . 112 = 95,033 mm2 b. Luas penampang akhir: Asu = ¼ π du2 = ¼ . 3,1416 . 9,52 = 70,882 mm2 c. Tegangan Leleh: fy = 𝑃 𝑦 𝐴 𝑠𝑜 = 38013 95,033 = 399,998 MPa d. Tegangan Putus: fu = 𝑃 𝑚 𝑎𝑘𝑠 𝐴 𝑠𝑜 = 48000 95.033 = 505,088 MPa e. Regangan Maksimum: 𝜀 𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑙 𝑢 − 𝑙 𝑜 𝑙 𝑜 𝑥 100% = 182 − 120 120 = 0,517 f. Kontraksi: 𝑆 = 𝐴 𝑠𝑜 − 𝐴 𝑠𝑢 𝐴 𝑠𝑜 𝑥 100% = 95,033−70.882 95,033 𝑥 100% = 28,40 %
  • 9. LAPORAN PRAKTIKUM UJI BAHAN KONSTRUKSI BAJA 9 8. Kesimpulan Hasil pemeriksaan kuat tarik baja tulangan, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Baja tulangan polos: - Tegangan leleh, (fy) = 319,990 MPa - Tegangan putus, (fu) = 407,436 MPa - Regangan maksimum, (εmaks) = 0,35 Berdasarkan nilai Tegangan Leleh dan Tegangan Putus yang diperoleh, maka dapat diklasifikasikan bahwa baja tulangan polos tersebut dapat digolongkan dalam jenis mutu baja Bj TP. 10 2. Baja tulangan sirip: - Tegangan leleh, (fy) = 399,998 MPa - Tegangan putus, (fu) = 505,088 MPa - Regangan maksimum, (εmaks) = 0,517 Berdasarkan nilai Tegangan Leleh dan Tegangan Putus yang diperoleh, maka dapat diklasifikasikan bahwa baja tulangan sirip tersebut dapat digolongkan dalam jenis mutu baja Bj TS. 13