1. Pembelajaran kontekstual merupakan pendekatan yang menghubungkan materi pelajaran dengan situasi kehidupan nyata siswa untuk membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Pendekatan ini menekankan pada proses belajar siswa secara aktif serta pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
3. Tujuannya adalah agar siswa dapat memahami dan menerapkan pengetahuan ke dalam kehidupan seh
Makalah ini membahas tentang pembelajaran kontekstual (CTL) dan pembelajaran berbasis kearifan lokal (PAIKEM). CTL adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa untuk menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata. PAIKEM adalah pendekatan yang memanfaatkan nilai-nilai budaya lokal dalam pembelajaran. Makalah ini juga menjelaskan karakteristik, penerapan, serta kele
Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran ipa sdM Hivzil Goro
Dokumen tersebut membahas konsep Contextual Teaching and Learning (CTL) yang menekankan pentingnya menghubungkan pelajaran dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat koneksi antara pengetahuan dengan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari melalui tujuh komponen utama pembelajaran efektif. Disebutkan pula peran guru sebagai fasilitator dan kelebihan serta kelemahan pendekatan CTL.
Dokumen tersebut membahas pengertian dan komponen pendekatan kontekstual (CTL) dalam pembelajaran. CTL adalah pendekatan yang membantu guru menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata siswa dan memotivasi siswa untuk menerapkan pengetahuan mereka sehari-hari. CTL memiliki tujuh komponen utama yaitu konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi,
Makalah ini membahas tentang pembelajaran kontekstual (CTL) dan pembelajaran berbasis kearifan lokal (PAIKEM). CTL adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa untuk menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata. PAIKEM adalah pendekatan yang memanfaatkan nilai-nilai budaya lokal dalam pembelajaran. Makalah ini juga menjelaskan karakteristik, penerapan, serta kele
Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran ipa sdM Hivzil Goro
Dokumen tersebut membahas konsep Contextual Teaching and Learning (CTL) yang menekankan pentingnya menghubungkan pelajaran dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat koneksi antara pengetahuan dengan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari melalui tujuh komponen utama pembelajaran efektif. Disebutkan pula peran guru sebagai fasilitator dan kelebihan serta kelemahan pendekatan CTL.
Dokumen tersebut membahas pengertian dan komponen pendekatan kontekstual (CTL) dalam pembelajaran. CTL adalah pendekatan yang membantu guru menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata siswa dan memotivasi siswa untuk menerapkan pengetahuan mereka sehari-hari. CTL memiliki tujuh komponen utama yaitu konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi,
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
Dokumen tersebut membahas pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pendekatan kontekstual menempatkan siswa dalam konteks yang bermakna untuk menghubungkan pengetahuan dengan dunia nyata, sehingga hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Pendekatan ini didasarkan pada konstruktivisme di mana siswa membangun pengetahuan melalui pengalaman. Terdapat tujuh komponen utama pendekatan kontekstual y
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan pendekatan pembelajaran yang membantu menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Pendekatan ini menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif melalui pengalaman langsung."
Dokumen tersebut membahas pendekatan pembelajaran kontekstual di mana peserta didik diajak untuk belajar secara aktif dengan menghubungkan materi pelajaran dengan konteks kehidupan nyata. Pendekatan ini bertujuan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Contextual Teaching and Learning (CTL) berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep matematika siswa SMA Taruna Indonesia Palembang. Hal ini terlihat dari hasil tes siswa kelas eksperimen yang menggunakan CTL mencapai rata-rata skor 77,18%, lebih tinggi dari kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional yaitu 58,25%.
Makalah ini membahas pendekatan, model, dan teknik pembelajaran matematika. Beberapa pendekatan yang dijelaskan meliputi pendekatan konstruktivisme, kontekstual, berbasis masalah, open-ended, dan model pembelajaran deduktif-induktif."
Dokumen tersebut membahas tentang konstruktivisme, yaitu teori bahwa siswa membangun pengetahuan mereka sendiri secara aktif berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang sudah ada. Guru berperan membantu proses konstruksi pengetahuan siswa dengan memberikan situasi belajar yang memotivasi siswa untuk belajar secara mandiri dan berpikir kritis.
Buku ini membahasikan teori pembelajaran konstruktivisme di mana pengetahuan dibentuk secara aktif oleh murid berdasarkan pengalaman dan interaksi sosial mereka. Buku ini menjelaskan prinsip-prinsip konstruktivisme dan bagaimana pendekatan ini dapat diterapkan dalam pengajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berbasis kontekstual (PBC) dengan menjelaskan beberapa poin pentingnya, yaitu: (1) PBC bertujuan membantu siswa memahami materi pelajaran dengan menghubungkannya dengan konteks kehidupan nyata, (2) PBC menerapkan pendekatan seperti pembelajaran berbasis masalah dan proyek, serta penilaian autentik, dan (3) implementasi PBC memerlukan duk
The Primary Years Programme (PYP) exhibition represents a significant event in the life of a PYP school and students, synthesizing the essential elements of the PYP and sharing them with the whole school community. As the culminating experience it is an opportunity for students to exhibit the attributes of the International Baccalaureate (IB) learner profile that have been developing through their engagement with the PYP.
Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi pelajaran dan menghubungkannya dengan konteks kehidupan nyata. CTL memiliki tujuh langkah utama yaitu modeling, questioning, learning community, inquiry, constructivism, reflection, dan authentic assessment. CTL juga memiliki beberapa komponen penting seperti membuat koneksi yang bermakna, melakukan pekerjaan yang bermakna, belajar mandiri, be
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
Dokumen tersebut membahas pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pendekatan kontekstual menempatkan siswa dalam konteks yang bermakna untuk menghubungkan pengetahuan dengan dunia nyata, sehingga hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Pendekatan ini didasarkan pada konstruktivisme di mana siswa membangun pengetahuan melalui pengalaman. Terdapat tujuh komponen utama pendekatan kontekstual y
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan pendekatan pembelajaran yang membantu menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Pendekatan ini menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif melalui pengalaman langsung."
Dokumen tersebut membahas pendekatan pembelajaran kontekstual di mana peserta didik diajak untuk belajar secara aktif dengan menghubungkan materi pelajaran dengan konteks kehidupan nyata. Pendekatan ini bertujuan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Contextual Teaching and Learning (CTL) berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep matematika siswa SMA Taruna Indonesia Palembang. Hal ini terlihat dari hasil tes siswa kelas eksperimen yang menggunakan CTL mencapai rata-rata skor 77,18%, lebih tinggi dari kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional yaitu 58,25%.
Makalah ini membahas pendekatan, model, dan teknik pembelajaran matematika. Beberapa pendekatan yang dijelaskan meliputi pendekatan konstruktivisme, kontekstual, berbasis masalah, open-ended, dan model pembelajaran deduktif-induktif."
Dokumen tersebut membahas tentang konstruktivisme, yaitu teori bahwa siswa membangun pengetahuan mereka sendiri secara aktif berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang sudah ada. Guru berperan membantu proses konstruksi pengetahuan siswa dengan memberikan situasi belajar yang memotivasi siswa untuk belajar secara mandiri dan berpikir kritis.
Buku ini membahasikan teori pembelajaran konstruktivisme di mana pengetahuan dibentuk secara aktif oleh murid berdasarkan pengalaman dan interaksi sosial mereka. Buku ini menjelaskan prinsip-prinsip konstruktivisme dan bagaimana pendekatan ini dapat diterapkan dalam pengajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berbasis kontekstual (PBC) dengan menjelaskan beberapa poin pentingnya, yaitu: (1) PBC bertujuan membantu siswa memahami materi pelajaran dengan menghubungkannya dengan konteks kehidupan nyata, (2) PBC menerapkan pendekatan seperti pembelajaran berbasis masalah dan proyek, serta penilaian autentik, dan (3) implementasi PBC memerlukan duk
The Primary Years Programme (PYP) exhibition represents a significant event in the life of a PYP school and students, synthesizing the essential elements of the PYP and sharing them with the whole school community. As the culminating experience it is an opportunity for students to exhibit the attributes of the International Baccalaureate (IB) learner profile that have been developing through their engagement with the PYP.
Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi pelajaran dan menghubungkannya dengan konteks kehidupan nyata. CTL memiliki tujuh langkah utama yaitu modeling, questioning, learning community, inquiry, constructivism, reflection, dan authentic assessment. CTL juga memiliki beberapa komponen penting seperti membuat koneksi yang bermakna, melakukan pekerjaan yang bermakna, belajar mandiri, be
Video tersebut menampilkan proses pembelajaran tematik kelas 1 SD dengan tema tubuhku. Pembelajaran dilakukan secara menyenangkan dengan menyanyi, bermain, dan menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pengajar mampu menyampaikan materi secara efektif dan membuat siswa aktif belajar.
Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran kontekstual yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran dengan menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata. Pembelajaran kontekstual mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah yang terkait dengan lingkungan sekitar melalui pendekatan konstruktivisme, inkuiri, dan refleksi."
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. CTL adalah pendekatan pembelajaran yang menghubungkan materi pelajaran dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa untuk menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Dokumen ini juga membahas karakteristik CTL, landasan filosofis, pengertian keaktifan dan prestasi belajar
1. CTL adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan aktif siswa untuk menemukan materi pelajaran dan menghubungkannya dengan situasi nyata agar dapat diterapkan dalam kehidupan.
2. CTL berbeda dengan pembelajaran konvensional dimana siswa berperan aktif dalam menemukan materi, belajar secara kelompok, dan materi dikaitkan dengan kehidupan nyata.
3. Tujuan CTL adal
Teks tersebut membahas Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) yang bertujuan untuk membantu siswa memahami makna materi pelajaran dengan menghubungkannya dengan konteks kehidupan sehari-hari. CTL memiliki beberapa karakteristik seperti membuat hubungan bermakna, belajar mandiri, berpikir kritis, dan penilaian otentik."
Dokumen tersebut membahas tentang kontruktivisme dan pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered learning). Kontruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun berdasarkan pengalaman peserta didik, sedangkan pembelajaran berpusat pada peserta didik memberikan peran aktif bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.
MODEL-MODEL PEMBELAJARANINOVATIF
Usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku, melaui interaksi dengan sumber belajar
Perubahan tingkah laku yang dihasilkan bersifat permanen dan ke arah positif.
Perubahan tingkah laku dapat berupa kognitif, afektif, psikhomotorik
Proses belajar hanya bisa berlangsung jika terjadi interaksi antara si belajar dengan sumber belajar
Terjadinya proses belajar tidak selalu harus ada orang yang mengajar
Kegiatan belajar tak dapat diwakili orang lain, harus dialami sendiri oleh si belajar
Mengajar merupakan upaya untuk membuat orang lain belajar
Peran utama (dosen/guru, tutor, Instruktur) adalah menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar pada si belajar
“Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi dosen dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Syntax
Social System
Principle of Reaction
Support system
Instructional and Nurturant Effect
Ciri model pembelajaran
yang baik
Adanya keterlibatan intelektual – emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap
Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran
Dosen bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator dalam kegiatan belajar
Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah suatu rancangan /kebijaksanaan dlm memulai serta melaksanakan pengajaran suatu materi pembelajaran yang memberi arah & corak pd metode pengajarannya.
Fungsinya: sbg pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yg akan digunakan
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Dosen(Teacher Centered Approach)
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Mahasiswa (Student Centered Approach)
Strategi pembelajaran adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh dosen, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan nya lancar dan tujuannya tercapai secara optimal.
Strategi pembelajaran dikelompokkan dalam :
Expository-Discovery Learning
Group-Individual Learning
Metode pembelajaran dpt dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode ceramah : penuturan secara lisan oleh dosen pada mahasiswa di depan kelas.
Metode tanya jawab : metode mengajar di mana dosen menanyakan hal-hal yang sifatnya faktual.
Metode diskusi: dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah.
Metode kerja kelompok, dengan metode ini mahasiswa dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Metode demonstrasi & eksperimen:
1. Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) menekankan pentingnya menghubungkan pengetahuan dengan konteks kehidupan nyata siswa untuk memotivasi belajar. 2. CTL memiliki tujuh komponen utama yaitu konstruktivisme, inkuiri, pertanyaan, komunitas belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian otentik. 3. Permasalahan utama siswa saat ini adalah kesulitan menghubungkan pengetahuan den
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi proses pembelajaran IPA di SD yang mencakup 3 jenis alat evaluasi untuk mengukur kognitif, afektif, dan keterampilan siswa. Alat evaluasi kognitif berupa tes tertulis, afektif melalui pengamatan sikap hidup, dan keterampilan dengan menggunakan alat pembelajaran IPA.
Surat keputusan ini membentuk tim perencana dan pengawas pembangunan laboratorium komputer dan dua ruang kelas baru di SMA Negeri 02 Nanga Tayap. Tim ini akan merencanakan dan mengawasi proses pembangunan, mulai dari perencanaan, pengadaan bahan, pelaksanaan hingga serah terima proyek. Anggota tim terdiri atas kepala sekolah, konsultan, staf dinas pendidikan, ketua komite sekolah, guru dan tok
Dokumen tersebut membahas tentang peran multimedia dan komputer dalam pembelajaran, termasuk definisi multimedia, jenis-jenisnya seperti multimedia kits, hypermedia, media interaktif, realitas virtual, dan sistem ahli. Kemudian dijelaskan implikasi penggunaan multimedia dalam pembelajaran dan peran komputer sebagai objek pengajaran, alat, tujuan pengajaran, dan alat untuk membantu berfikir logis. [/ringkasan]
Evaluasi merupakan proses sistematis untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran dengan menggunakan alat ukur seperti tes dan non tes. Evaluasi bertujuan untuk menilai tingkat penguasaan siswa, mengukur perkembangan siswa, merangking prestasi siswa, mendiagnosa kesulitan belajar, serta mengevaluasi efektivitas metode mengajar dan program pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang desain instruksional untuk merancang program perkuliahan yang efektif. Saat ini, banyak dosen kurang mampu merancang pembelajaran yang menarik dan terdapat tumpang tindih materi antar unit. Dokumen ini menjelaskan tahapan desain instruksional yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi serta pendekatan seperti berbasis kompetensi dan model sistemik untuk merancang sistem
Penerapan prinsip desain pesan dalam pembelajaran PAKEM bertujuan untuk menyediakan kondisi belajar yang efektif bagi peserta didik agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Prinsip-prinsip desain pesan meliputi situasi, pengelompokan siswa, jembatan pengetahuan, pertanyaan, penampilan hasil belajar, dan refleksi. Guru dituntut untuk menciptakan lingkungan belajar yang aktif, kreatif, men
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksiDedi Yulianto
Teks tersebut membahas perbedaan antara teori pembelajaran deskriptif dan preskriptif serta hubungannya dengan proses pembelajaran. Teori deskriptif menggambarkan hubungan antara kondisi, tindakan, dan hasil pembelajaran, sedangkan teori preskriptif memberikan petunjuk tindakan untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Proses pembelajaran dapat berupa algoritma atau non-algoritma, dan guru perlu memahami keduanya unt
Dokumen tersebut membahas pendekatan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning/PBL) sebagai salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan konsep pembelajaran berbasis kontekstual (contextual teaching and learning/CTL)."
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) yang memungkinkan siswa menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam memecahkan masalah-masalah dunia nyata atau masalah-masalah yang disimulasikan. CTL mencakup berbagai prinsip seperti konstruktivisme, inkuiri, pertanyaan, komunitas belajar, pemodelan, dan penilaian autentik. Dokumen tersebut juga member
The document discusses CTL, CTL*, and LTL temporal logics. It presents an example comparing the formulas AF AG p and AFG p, noting they are not equivalent, and AFG p does not have an equivalent CTL formula. It asks what the relationship is between the formulas AF EG p and AFG p.
1. Ilmu pengetahuan, filsafat, dan agama merupakan cara manusia mencari kebenaran.
2. Ilmu pengetahuan menggunakan pengalaman empiris dan eksperimen, filsafat menggunakan akal secara radikal dan integral, sedangkan agama mengacu pada wahyu Allah.
3. Ketiga metode tersebut melengkapi satu sama lain dalam upaya manusia memahami alam semesta, Tuhan, dan dirinya sendiri.
1. PEMBELAJARAN CTL (Contextual
Teaching And Learning):
•
•
•
•
•
Pembelajaran Mandiri dan Kerjasama
Berpikir Kritis dan Kreatif
Membantu Individu Tumbuh dan Berkembang
Penilaian Autentik
CTL: Sebuah Jalan Menuju Keunggulan untuk
Semua Pebelajar
3. Suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada
proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan
materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan
situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk
menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Suatu sistem atau pendekatan pembelajaran yang
bersifat holistik, terdiri dari komponen yang saling
terkait, apabila dilaksanakan masing-masing
memberikan dampak sesuai dengan peranannya.
4. Model pembelajaran kontektual merupakan konsep bagi
pembelajaran yang menolong guru dalam
menghubungkan topik yang diajarkan dengan situasi
yang nyata, sedangkan bagi siswa sebagai motivasi untuk
membuat pengkaitan antara pengetahuan dengan
kehidupannya baik dalam keluarga, masyarakat dan
aktivitas lainnya.
Konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
6. KOMPONEN
PEMBELAJARAN CTL
A. Pembelajaran
Mandiri dan
Kerjasama
Pentingnya Proses
Dalam pembelajaran mandiri ini, siswa menemukan
kaitan antara materi yang diterima di sekolah
dengan pengalaman nyata yang mereka alami
sehari-hari. Proses penemuan ini membutuhkan
waktu, namun hal ini akan mendorong siswa untuk
tumbuh dan berkembang.
11. B. Berpikir
Kritis dan
Kreatif
Berpikir kritis tidak sama dengan mengakumulasi
informasi. Seseorang dengan daya ingat baik dan
memiliki banyak fakta tidak berarti seseorang
pemikir kritis. Seorang pemikir kritis mampu
menyimpulkan dari apa yang diketahuinya, dan
mengetahui cara memanfaatkan informasi untuk
memecahkan masalah dan mencari sumber-sumber
informasi yang relevan untuk dirinya.
Teacher Centered
Learning
12. Berpikir kreatif (Dalam Gunawan, Adi W, 2007) adalah
kemampuan untuk menggunakan struktur berpikir yang
rumit untuk menghasilkan ide yang baru dan orisinal.
Berpikir kreatif meliputi:
Kemahiran : kemahiran menghasilkan banyak ide
Flekbilitas : kemampuan meghasilkan ide-ide yang
berbeda.
Originalitas : kemampuan menghasikan ide yang unik
Elaborasi : kemampuan menghasilkan hal yang bersifat
detail
Sintesis : kemampuan menggabungkan komponenkomponen atau ide menjadi suatu rangkaian
pemikiran yang baru.
13. C. Membantu Individu
Tumbuh dan Berkembang
Para guru yang mengenal siswanya
dapat melakukan lebih dari sekadar
memberikan kesempatan untuk
menghubungkan pembelajaran dengan
minat pribadi mereka. Seorang guru
harus dapat mempengaruhi bagaimana
seorang siswa melihat dirinya dan
berhubungan dengan orang lain.
14. D. Penilaian Autentik
Karakteristik Penilaian
Autentik :
Dilaksanakan sebelum dan sesudah
pembelajaran
Bisa digunakan untuk formatif
maupun sumatif
Yang diukur keterampilan
dan performansi, bukan
mengingat fakta
Berkesinambungan atau
Kontinu
Terintegrasi
Dapat digunakan sebagai
feed back
15.
16. E. CTL: Sebuah Jalan Menuju Keunggulan untuk Semua
Pebelajar
CTL memberikan kesempatan kepada semua
siswa untuk mengembangkan harapan, bakat
dan menerima informasi terbaru, serta
menjadikan para siswa menjadi anggota
masyarakat demokrasi yang cakap dan cerdas.
18. 2. Agar dalam belajar itu tidak hanya sekadar
menghafal tetapi perlu dengan adanya
pemahaman.
3. Menekankankan pada pengembangan minat
pengalaman siswa.
4. Untuk melatih siswa agar dapat berpikir kritis
dan terampil dalam memproses pengetahuan
agar dapat menemukan dan menciptakan
sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri
dan orang lain.
5. Agar pembelajaran lebih produktif dan
bermakna.
19. 6. Untuk mengajak siswa pada suatu aktivitas
yang mengaitkan materi akademik dengan
konteks kehidupan sehari-hari.
7. Agar siswa secara individu dapat menemukan
dan mentransfer informasi-informasi
kompleks dan siswa dapat menjadikan
informasi itu miliknya sendiri.
20. Penerapan dan Pendekatan CTL
1. Guru yang berwawasan
2. Materi dalam pembelajaran
3. Strategi metode dan teknik
belajar dan mengajar
4. Media pendidikan
5. Fasilitas
6. Proses belajar dan mengajar
7. Kancah pembelajaran
8. Penilaian
9. Suasana
21. Tahapan-tahapan Pelaksanaan Pembelajaran
CTL
1. Mengkaji materi pelajaran yang akan
diajarkan.
2. Mengkaji konteks kehidupan siswa seharihari.
3. Memilih materi pelajaran yang dapat
dikaitkan dengan kehidupan siswa.
4. Menyusun persiapan proses KBM yang telah
memasukkan konteks dengan materi
pelajaran.
5. Melaksanakan proses belajar mengajar
kontekstual.
6. Melakukan penilaian autentik terhadap apa
yang telah dipelajari siswa.
23. NO.
CTL
4.
pembelajaran
dikaitkan dengan
kehidupan nyata/masalah yang disimulasikan
5.
selalu mengkaitkan
informasi dengan
pengetahuan yang
telah dimiliki siswa
6.
cenderung
mengintegrasikan
beberapa bidang
TRADISONAL
pembelajaran sangat
abstrak dan teoretis
memberikan
tumpukan informasi
kepada siswa sampai
saatnya diperlukan
cenderung terfokus
pada satu bidang
(disiplin) tertentu
23
24. NO.
7.
8.
CTL
TRADISONAL
siswa menggunakan
waktu belajarnya
untuk menemukan,
menggali, berdiskusi,
berpikir kritis, atau
mengerjakan proyek
dan pemecahan
masalah (melalui
kerja kelompok)
perilaku dibangun
atas kesadaran diri
waktu belajar siswa sebagian besar dipergunakan untuk mengerjakan buku tugas, mendengarkan ceramah, dan
mengisi latihan yang
membosankan (melalui
kerja individual)
perilaku dibangun atas
kebiasaan
24
25. NO.
9.
10.
11.
CTL
TRADISONAL
keterampilan dikembangkan atas dasar
pemahaman
hadiah dari perilaku
baik adalah kepuasan
diri
siswa tidak melakukan
hal yang buruk karena
sadar hal itu keliru dan
merugikan
keterampilan dikembangkan atas dasar
pelatihan
hadiah dari perilaku baik
adalah pujian atau nilai
(angka) rapor
siswa tidak melakukan
sesuatu yang buruk
karena takut akan
hukuman
25
26. NO.
12.
13.
14.
CTL
perilaku baik
berdasar-kan
motivasi intrinsik
pembelajaran terjadi
di berbagai tempat,
konteks, dan setting
hasil belajar diukur
melalui penerapan
penilaian autentik.
TRADISONAL
perilaku baik
berdasar-kan
motivasi ekstrinsik
pembelajaran hanya
terjadi dalam kelas
hasil belajar diukur
melalui kegiatan
akademik dalam bentuk
tes/ujian/ulangan.
26
27. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil.
Pembelajaran lebih produktif dan mampu
menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa
Lebih menekankan pada aktivitas siswa secara
penuh, baik fisik maupun mental.
Sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan
siswa dilapangan.
Materi pelajaran dapat ditemukan oleh siswa
sendiri, bukan hasil pemberian guru.
Dapat menciptakan suasana pembelajaran bermakna.
Keunggulan Pembelajaran
CTL
34. 2. Proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan
menggunakan pendekatan CTL yang di laksanakan di Luar
Kelas
Sekolah : SMA Negeri 1 Nanga Tayap
Tema Pembelajaran: Lingkungan
Materi Pembelajaran: Membuat Laporan Pengamatan