SlideShare a Scribd company logo
Pembelajaran Berbasis Kontekstual 2
Ada sesuatu yang salah dengan proses pendidikan Sebelum Sekolah Anak lincah Selalu belajar apa yang diinginkannya dengan gembira, riang Menggunakan segala sesuatu yang terdapat di sekitarnya, yang menarik perhatiannya Anak membangun sendiri pengetahuan dan pemahaman lewat pengalaman nyata sehari-hari
Setelah Sekolah Anak dipaksa belajar dengan cara guru Suasana tegang Seringkali tidak bermakna Seringkali siswa belajar sesuatu tidak menarik perhatiannya Telah terjadi ā€œpenjinakanā€ pada anak Makin tinggi kelas anak, makin kurang inisiatif dan keberanian bertanya/mengemukakan pendapatnya
Sampai saat inipun  kalau kita berbicara mengenai PBM di sekolah seringkali membuat kita kecewa, apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi ajar.  Mengapa ?
Banyak siswa mampu  menyajikan tingkat  hafalan  yang  baik terhadap  materi ajar yang  diterimanya, tetapi pada kenyataannya mereka tidak memahaminya. Sebagian besar dari siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan/dimanfaatkan.
Siswa memiliki kesulitan untuk memahami konsep akademik sebagaimana mereka biasa diajarkan yaitu dengan mengguna-kan sesuatu yang abstrak dan metode ceramah. Padahal mereka sangat butuh untuk dapat memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan lingkungan dan masyarakat pada umumnya dimana mereka akan hidup dan bekerja.
PERMASALAHANNYA Bagaimana menemukan cara terbaik untuk menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan di dalam mata pelajaran tertentu, sehingga semua siswa dapat menggunakan dan mengingatnya lebih lama konsep tersebut ?.
Bagaimana setiap individual mata pelajaran dipahami sebagai bagian yang saling berhubungan dan membentuk satu pemahaman yang utuh ?.  Bagaimana seorang guru dapat ber-komunikasi secara efektif dengan siswanya yang selalu bertanya-tanya tentang alasan dari sesuatu, arti dari sesuatu, dan hubungan dari apa yang mereka pelajari ?.
Bagaimana guru dapat membuka wawasan berpikir yang beragam dari siswa, sehingga mereka dapat mempelajari berbagai konsep dan mampu mengkaitkannya dengan kehidupan nyata, sehingga dapat membuka berbagai pintu kesempatan selama hidupnya ?.  ā€œTantangan yang dihadapi oleh guru setiap hari dan merupakan tantangan bagi pengembang kurikulumā€.
PENGALAMAN BERHARGA Pengalaman di negara lain menunjukkan bahwa minatdanprestasi siswa dalam bidang matematika, sains, dan bahasa meningkat secara drastis pada saat;
Mereka dibantu untuk membangun keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru dengan penga-laman (pengetahuan lain) yang telah mereka miliki atau mereka kuasai. Mereka diajarkan bagaimana mereka mempelajari konsep, dan bagaimana konsep tersebut dapat dipergunakan di luar kelas.
Mereka diperkenankan untuk bekerja secara bersama-sama (cooperative) Meningkatnya minat dan prestasi siswa tersebut dicapai, karena guru menggunakan suatu pendekatan pembelajaran dan pengajaran kontekstual.
PERBEDAAN CTLļƒ³TRADISIONAL
PENGERTIAN CTL Pembelajaran/pengajaran kontekstual   merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan/konteks lainnya.
KOMPONEN CTL Membuat hubungan yang bermakna (making meaningful connections) antara sekolah dan konteks kehidupan nyata, sehingga siswa merasakan bahwa belajar penting untuk masa depannya. Melakukan pekerjaan yang siginifikan (doing significant work). Pekerjaan yang memiliki suatu tujuan, memiliki kepedulian terhadap orang lain, ikut serta dalam menentukan pilihan, dan menghasilkan produk.
Pembelajaran mandiri (self-regulated learning) yang membangun minat individual siswa untuk bekerja sendiri ataupun kelompok dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna dengan mengaitkan antara materi ajar dan konteks kehidupan sehari-hari. Bekerjasama (collaborating) untuk membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok, membantu mereka untuk mengerti bagaimana berkomunikasi/berinteraksi dengan yang lain dan dampak apa yang ditimbulkannya.
Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thingking); siswa diwajibkan untuk memanfaatkan berpikir kritis dan kreatifnya dalam pengumpulan, analisis dan sintesa data, memahami suatu isu/fakta dan pemecahan masalah. Pendewasaan individu (nurturing individual) dengan mengenalnya, memberikan perhatian, mempunyai harapan tinggi terhadap siswa dan memotivasinya.
Pencapaian standar yang tinggi (reaching high standards) melalui pengidentifikasian tujuan dan memotivasi siswa untuk mencapainya. Menggunakan penilaian autentik (using authentic assessment) yang menantang siswa agar dapat menggunakan informasi akademis baru dan keterampilannya kedalam situasi nyata untuk tujuan yang signifikan.
TEORI YANG MELANDASI CTL Knowledge-Based Constructivism, menekankan kepada pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. Effort-Based Learning/Incremental Theory of Intellegence; Bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar akan memotivasi seseorang untuk terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan komitmen untuk belajar.
Socialization; yang menekankan bahwa belajar merupakan proses sosial yang menentukan tujuan belajar, oleh karenanya, faktor sosial dan budaya perlu diperhatikan selama perencanaan pengajaran. Situated Learning; pengetahuan dan pembelajaran harus dikondisikan dalam fisik tertentu dan konteks sosial (masyarakat, rumah, dsb) dalam mencapai tujuan belajar. Distributed Learning; manusia merupakan bagian terintegrasi dari proses pembelajaran, oleh karenanya harus berbagi pengetahuan dan tugas-tugas
PENDEKATAN CTL Problem-Based Learning, yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar melalui berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah dalam rangka memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran. Authentic Instruction, yaitu pendekatan pengajaran yang menperkenankan siswa untuk mempelajari konteks bermakna melalui pengembangan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah yang penting di dalam konteks kehidupan nyata.
Inquiry-Based Learning;pendekatan pembelajaran yang mengikuti metodologi sains dan memberi ke-sempatan untuk pembelajaran bermakna. Project-Based Learning; pendekatan pembelajaran yang memperkenankan siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruk pembelajarannya (pengetahuan dan keterampilan baru), dan mengkulminasikannya dalam produk nyata.  Work-Based Learning;pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untuk mempelajari materi ajar dan menggunakannya kembali di tempat kerja.
Service Learning, yaitu pendekatan pembelajar-an yang menyajikan suatu penerapan praktis dari pengetahuan baru dan berbagai keterampilan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui proyek/tugas terstruktur dan kegiatan lainnya. Cooperative Learning, yaitu pendekatan pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam rangka memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
IMPLEMENTASI CTL Sesuai dengan faktor kebutuhan individual siswa, maka untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran dan pengajaran kontekstual guru seharusnya; Merencanakan pembelajaran sesuai dengan perkem-bangan mental (developmentally appropriate) siswa.  Membentuk group belajar yang saling tergantung (interdependent learning groups). Mempertimbangan keragaman siswa (disversity of students).
Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri (self-regulated learning) dengan 3 karakteristik umumnya (kesadaran berpikir, penggunaan strategi dan motivasi berkelanjutan).  Memperhatikan multi-intelegensi (multiple intelli-gences) siswa.   Menggunakan teknik bertanya  (quesioning) yang meningkatkan pembelajaran siswa, perkembangan pemecahan masalah dan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna jika ia diberi kesempatan untuk bekerja, menemukan, dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru (contructivism). Memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri (bukan hasil mengingat sejumlah fakta). Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pengajuan pertanyaan (quesioning).
Menciptakan masyarakat belajar (learning community) dengan membangun kerjasama antar siswa. Memodelkan (modelling) sesuatu agar siswa dapat menirunya untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. Mengarahkan siswa untuk merefleksikan tentang apa yang sudah dipelajari. Menerapkan penilaian autentik (authentic assessment).
Sedangkan berkaitan dengan faktor peran guru, agar proses pengajaran kontekstual dapat lebih efektif, maka guru seharusnya; Mengkaji konsep atau teori (materi ajar) yang akan dipelajari oleh siswa. Memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswamelalui proses pengkajian secara seksama. Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggalsiswa, selanjutnya memilih dan mengkaitkannya dengan konsep atau teori yang akan dibahas.
Merancang pengajaran dengan mengkaitkan konsep atau teori yang dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman siswa dan lingkungan kehidupannya. Melaksanakan pengajaran dengan selalu mendorong siswa untuk mengkaitkan apa yang sedang dipelajari dengan pengetahuan/pengalaman sebelumnya dan fenomena kehidupan sehari-hari, serta mendorong siswa untuk membangun kesimpulan yang merupakan pemahaman siswa terhadap konsep atau teori yang sedang dipelajarinya. Melakukan penilaian autentik (authentic assessment) yang memungkinkan siswa untuk menunjukkan penguasaan tujuan dan pemahaman yang mendalam terhadap pembelajarannya, sekaligus pada saat yang bersamaan dapat meningkatkan dan menemukan cara untuk peningkatan pengetahuannya.
PENILAIAN AUTENTIK Penilaian autentik adalah suatu istilah/terminologi yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah.  Sekaligus, mengekspresikan pengetahuan dan keterampilannya dengan cara mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam dunia nyata di luar lingkungan sekolah (Hymes, 1991). 	Dalam hal ini adalah simulasi yang dapat mengekspresikan prestasi (performance) siswa yang ditemui di dalam praktek dunia nyata.
TUJUAN PENILAIAN AUTENTIK Penilaian autentik bertujuan mengevaluasi kemampuan siswa dalam konteks dunia nyata. Dengan kata lain, siswa belajar bagaimana mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilannya ke dalam tugas-tugas yang autentik.  	Melalui penilaian autentik ini, diharapkan berbagai informasi yang absah/benar dan akurat dapat terjaring berkaitan dengan apa yang benar-benar diketahui dan dapat dilakukan oleh siswa atau tentang kualitas program pendidikan.
STRATEGI PENILAIAN AUTENTIK Penilaian kinerja (Performance assessment) yang  dikembangkan untuk menguji kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan pengetahuan dan ke-terampilannya (apa yang mereka ketahui dan dapat dilakukan) pada berbagai situasi nyata dan konteks tertentu.  Observasi sistematik atau investigasi jangka pendek (System Observation ā€“ short investigation) yang ber-manfaat untuk menyajikan informasi tentang dampak aktivitas pembelajaran terhadap sikap siswa.
Pertanyaan terbuka. Sama halnya observasi sistematik, ia memberikan stimulus dan bertanya kepada siswa untuk memberikan tanggapan (respond). Tanggapan ini dapat berupa, antara lain (i) suatu tulisan singkat atau jawaban lisan; (ii) suatu pemecahan matematik; (iii) suatu gambar; (iv) suatu diagram, chart atau grafik. Portefolio (Portfolio) adalah koleksi/kumpulan dari berbagai ketrampilan, ide, minat dan keberhasilan atau prestasi siswa selama jangka waktu tertentu (Hart, 1994). Koleksi tersebut memberikan gambaran perkembangan siswa setiap saat.
Kajian/penilaian pribadi (self assessment)Siswa untuk mengevaluasi partisipasi, proses dan produk mereka. Pertanyaan evaluatif merupakan alat dasar dalam kajian pribadi.  Jurnal (Journal) merupakan suatu proses refleksi dimana siswa berpikir tentang proses belajar dan hasilnya, kemudian menuliskan ide-ide, minat dan pengalamannya. Dengan kata lain jurnal membantu siswa dalam mengorgani-sasikan cara berpikirnya dan menuangkannya secara eksplisit dalam bentuk gambar, tulisan dan bentuk lainnya.
DIAGRAM SISTEM DUKUNGAN UNTUK PELAKSANAAN CTL Pembelajaran Siswa Pengajaran Dukungan  Keorganisasian Sekolah Dukungan  Masyarakat
Diagram tsb menunjukkan  bahwa tujuan akhir  pelaksanaan CTL adalah mendukung pembelajaran yang berkualitas bagi siswa. Untuk itu, setiap orang di sekolah terlebih dahulu menyetujui tentang apa yang akan dipelajari  oleh siswa dan strategi  apa yang akan digunakan.  Keorganisasian sekolah juga sedapat mungkin harus mendukung keterlaksanaan proses pembelajaran dimanapun (ruang kelas, sekolah atau masyarakat).  Terakhir, dukungan eksternal dari masyarakat adalah dalam hal penyediaan sumber dorongan yang dapat membantu siswa dan pendidik  menciptakan lingkungan belajar mengajar yang berkualitas.
Selesai

More Related Content

What's hot

Kontekstual
KontekstualKontekstual
KontekstualJimmy Siow
Ā 
Modul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextualModul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextual
PratiwiKartikaSari
Ā 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
putri-uki
Ā 
Pembelajaran kontekstual (CTL)
Pembelajaran kontekstual (CTL)Pembelajaran kontekstual (CTL)
Pembelajaran kontekstual (CTL)Dessy Maria
Ā 
Kaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstualKaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstualHazanah Abdullah
Ā 
Ppt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikemPpt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikem
Khusnul Kotimah
Ā 
makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem
Khusnul Kotimah
Ā 
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--200616 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006syifaul123
Ā 
Model pembelajaran kontekstual
Model pembelajaran kontekstualModel pembelajaran kontekstual
Model pembelajaran kontekstualjoelief
Ā 
Contextual teaching learning
Contextual teaching learningContextual teaching learning
Contextual teaching learning
SMKN 36 JAKARTA UTARA
Ā 
Strategi Pembelajaran kontekstual
Strategi Pembelajaran kontekstualStrategi Pembelajaran kontekstual
Strategi Pembelajaran kontekstual
Nanda Itmi
Ā 
5 fasa needham
5 fasa needham5 fasa needham
5 fasa needhamSuzana Tsusze
Ā 
15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)
mamogi
Ā 
Student centered learning scl
Student centered learning sclStudent centered learning scl
Student centered learning sclnoviyanty
Ā 
Kaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstualKaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstual
Nor Hamizah Sahari
Ā 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismethongsewkim
Ā 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualRomi Afrizal
Ā 
Teori Pembelajaran Konstruktivisme
Teori Pembelajaran KonstruktivismeTeori Pembelajaran Konstruktivisme
Teori Pembelajaran Konstruktivisme
Shahrizzat Md Sukor
Ā 

What's hot (19)

Kontekstual
KontekstualKontekstual
Kontekstual
Ā 
Modul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextualModul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextual
Ā 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
Ā 
Pembelajaran kontekstual (CTL)
Pembelajaran kontekstual (CTL)Pembelajaran kontekstual (CTL)
Pembelajaran kontekstual (CTL)
Ā 
Kaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstualKaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstual
Ā 
Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran KontekstualPembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual
Ā 
Ppt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikemPpt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikem
Ā 
makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem
Ā 
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--200616 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
Ā 
Model pembelajaran kontekstual
Model pembelajaran kontekstualModel pembelajaran kontekstual
Model pembelajaran kontekstual
Ā 
Contextual teaching learning
Contextual teaching learningContextual teaching learning
Contextual teaching learning
Ā 
Strategi Pembelajaran kontekstual
Strategi Pembelajaran kontekstualStrategi Pembelajaran kontekstual
Strategi Pembelajaran kontekstual
Ā 
5 fasa needham
5 fasa needham5 fasa needham
5 fasa needham
Ā 
15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)
Ā 
Student centered learning scl
Student centered learning sclStudent centered learning scl
Student centered learning scl
Ā 
Kaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstualKaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstual
Ā 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme
Ā 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual
Ā 
Teori Pembelajaran Konstruktivisme
Teori Pembelajaran KonstruktivismeTeori Pembelajaran Konstruktivisme
Teori Pembelajaran Konstruktivisme
Ā 

Similar to Ctl smp 2006

Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
Dunia Pendidikan
Ā 
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdfARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
JamaalChannel
Ā 
jurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdfjurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdf
ZakiCell1
Ā 
Teori Konsep Konstruktivisme pengetahuan Kel.10.pptx
Teori Konsep Konstruktivisme pengetahuan Kel.10.pptxTeori Konsep Konstruktivisme pengetahuan Kel.10.pptx
Teori Konsep Konstruktivisme pengetahuan Kel.10.pptx
SiskaPane
Ā 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sainsNurilza Salleh
Ā 
Teori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivismeTeori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivisme
Moh Imron Aja
Ā 
Mengamati strategi pembelajaran terpadu
Mengamati strategi pembelajaran terpaduMengamati strategi pembelajaran terpadu
Mengamati strategi pembelajaran terpadu
Febby Noer Oktavia
Ā 
Tugas metodologi pembelajaran A
Tugas  metodologi pembelajaran ATugas  metodologi pembelajaran A
Tugas metodologi pembelajaran A
jatmiko1234
Ā 
12 makalah ctl
12   makalah ctl12   makalah ctl
12 makalah ctlFafa Pie
Ā 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran Konstektual
Gigyh Ardians
Ā 
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
Ā 
Model Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptxModel Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptx
kartimikartimi
Ā 
2.docx
2.docx2.docx
Pendekatan kontekstual 1
Pendekatan kontekstual 1Pendekatan kontekstual 1
Pendekatan kontekstual 1MOH. SHOFI'I
Ā 
Best Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdfBest Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdf
andriansuhaimi
Ā 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisan
Rahmat Kosala
Ā 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisanRahmat Kosala
Ā 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisan
Rahmat Kosala
Ā 

Similar to Ctl smp 2006 (20)

penelitian
penelitianpenelitian
penelitian
Ā 
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
Ā 
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdfARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
Ā 
jurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdfjurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdf
Ā 
Teori Konsep Konstruktivisme pengetahuan Kel.10.pptx
Teori Konsep Konstruktivisme pengetahuan Kel.10.pptxTeori Konsep Konstruktivisme pengetahuan Kel.10.pptx
Teori Konsep Konstruktivisme pengetahuan Kel.10.pptx
Ā 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
Ā 
Teori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivismeTeori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivisme
Ā 
Makalah CTL
Makalah CTLMakalah CTL
Makalah CTL
Ā 
Mengamati strategi pembelajaran terpadu
Mengamati strategi pembelajaran terpaduMengamati strategi pembelajaran terpadu
Mengamati strategi pembelajaran terpadu
Ā 
Tugas metodologi pembelajaran A
Tugas  metodologi pembelajaran ATugas  metodologi pembelajaran A
Tugas metodologi pembelajaran A
Ā 
12 makalah ctl
12   makalah ctl12   makalah ctl
12 makalah ctl
Ā 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran Konstektual
Ā 
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
Ā 
Model Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptxModel Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptx
Ā 
2.docx
2.docx2.docx
2.docx
Ā 
Pendekatan kontekstual 1
Pendekatan kontekstual 1Pendekatan kontekstual 1
Pendekatan kontekstual 1
Ā 
Best Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdfBest Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdf
Ā 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisan
Ā 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisan
Ā 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisan
Ā 

More from slametwdt

Materi gaya
Materi gayaMateri gaya
Materi gayaslametwdt
Ā 
Kkm fis genap 8 2011
Kkm fis genap 8 2011Kkm fis genap 8 2011
Kkm fis genap 8 2011slametwdt
Ā 
Kkm fis genap 8 2011
Kkm fis genap 8 2011Kkm fis genap 8 2011
Kkm fis genap 8 2011slametwdt
Ā 
Promes kl. 8 sem 1
Promes kl. 8 sem 1Promes kl. 8 sem 1
Promes kl. 8 sem 1slametwdt
Ā 
Promes fis 8genap 2011
Promes fis 8genap 2011Promes fis 8genap 2011
Promes fis 8genap 2011slametwdt
Ā 
Promes kl. 8 sem 1
Promes kl. 8 sem 1Promes kl. 8 sem 1
Promes kl. 8 sem 1slametwdt
Ā 
Minggu efektif 2011 2012. kelas 8 doc
Minggu efektif 2011 2012. kelas  8 docMinggu efektif 2011 2012. kelas  8 doc
Minggu efektif 2011 2012. kelas 8 docslametwdt
Ā 
Silabus ipa fisika gasal 8
Silabus ipa fisika gasal 8Silabus ipa fisika gasal 8
Silabus ipa fisika gasal 8slametwdt
Ā 
Kkm gasal 8
Kkm gasal 8Kkm gasal 8
Kkm gasal 8slametwdt
Ā 
Promes fis 8genap 2011
Promes fis 8genap 2011Promes fis 8genap 2011
Promes fis 8genap 2011slametwdt
Ā 
Promes kl. 8 sem 1
Promes kl. 8 sem 1Promes kl. 8 sem 1
Promes kl. 8 sem 1slametwdt
Ā 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahayaslametwdt
Ā 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhanaslametwdt
Ā 
24 bab 22 cahaya
24 bab 22 cahaya24 bab 22 cahaya
24 bab 22 cahayaslametwdt
Ā 
21 bab 19 tekanan
21 bab 19 tekanan21 bab 19 tekanan
21 bab 19 tekananslametwdt
Ā 
19 bab 17 energi dan usaha
19 bab 17 energi dan usaha19 bab 17 energi dan usaha
19 bab 17 energi dan usahaslametwdt
Ā 
20 bab 18 pesawat sederhana
20 bab 18 pesawat sederhana20 bab 18 pesawat sederhana
20 bab 18 pesawat sederhanaslametwdt
Ā 
18 bab 16 hukum hukum newton
18 bab 16 hukum hukum newton18 bab 16 hukum hukum newton
18 bab 16 hukum hukum newtonslametwdt
Ā 
17 bab 15 gaya
17 bab 15 gaya17 bab 15 gaya
17 bab 15 gayaslametwdt
Ā 
Penyusunan ktsp
Penyusunan ktspPenyusunan ktsp
Penyusunan ktspslametwdt
Ā 

More from slametwdt (20)

Materi gaya
Materi gayaMateri gaya
Materi gaya
Ā 
Kkm fis genap 8 2011
Kkm fis genap 8 2011Kkm fis genap 8 2011
Kkm fis genap 8 2011
Ā 
Kkm fis genap 8 2011
Kkm fis genap 8 2011Kkm fis genap 8 2011
Kkm fis genap 8 2011
Ā 
Promes kl. 8 sem 1
Promes kl. 8 sem 1Promes kl. 8 sem 1
Promes kl. 8 sem 1
Ā 
Promes fis 8genap 2011
Promes fis 8genap 2011Promes fis 8genap 2011
Promes fis 8genap 2011
Ā 
Promes kl. 8 sem 1
Promes kl. 8 sem 1Promes kl. 8 sem 1
Promes kl. 8 sem 1
Ā 
Minggu efektif 2011 2012. kelas 8 doc
Minggu efektif 2011 2012. kelas  8 docMinggu efektif 2011 2012. kelas  8 doc
Minggu efektif 2011 2012. kelas 8 doc
Ā 
Silabus ipa fisika gasal 8
Silabus ipa fisika gasal 8Silabus ipa fisika gasal 8
Silabus ipa fisika gasal 8
Ā 
Kkm gasal 8
Kkm gasal 8Kkm gasal 8
Kkm gasal 8
Ā 
Promes fis 8genap 2011
Promes fis 8genap 2011Promes fis 8genap 2011
Promes fis 8genap 2011
Ā 
Promes kl. 8 sem 1
Promes kl. 8 sem 1Promes kl. 8 sem 1
Promes kl. 8 sem 1
Ā 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
Ā 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
Ā 
24 bab 22 cahaya
24 bab 22 cahaya24 bab 22 cahaya
24 bab 22 cahaya
Ā 
21 bab 19 tekanan
21 bab 19 tekanan21 bab 19 tekanan
21 bab 19 tekanan
Ā 
19 bab 17 energi dan usaha
19 bab 17 energi dan usaha19 bab 17 energi dan usaha
19 bab 17 energi dan usaha
Ā 
20 bab 18 pesawat sederhana
20 bab 18 pesawat sederhana20 bab 18 pesawat sederhana
20 bab 18 pesawat sederhana
Ā 
18 bab 16 hukum hukum newton
18 bab 16 hukum hukum newton18 bab 16 hukum hukum newton
18 bab 16 hukum hukum newton
Ā 
17 bab 15 gaya
17 bab 15 gaya17 bab 15 gaya
17 bab 15 gaya
Ā 
Penyusunan ktsp
Penyusunan ktspPenyusunan ktsp
Penyusunan ktsp
Ā 

Recently uploaded

SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
Ā 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
Ā 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Ā 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
Ā 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
Ā 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
Ā 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
Ā 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
Ā 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
Ā 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
Ā 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
Ā 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
Ā 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
Ā 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
Ā 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
Ā 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
Ā 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
Ā 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
Ā 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
Ā 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
Ā 

Recently uploaded (20)

SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
Ā 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
Ā 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Ā 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Ā 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
Ā 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
Ā 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Ā 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
Ā 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
Ā 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Ā 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Ā 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Ā 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Ā 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
Ā 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Ā 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Ā 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
Ā 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Ā 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
Ā 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Ā 

Ctl smp 2006

  • 2. Ada sesuatu yang salah dengan proses pendidikan Sebelum Sekolah Anak lincah Selalu belajar apa yang diinginkannya dengan gembira, riang Menggunakan segala sesuatu yang terdapat di sekitarnya, yang menarik perhatiannya Anak membangun sendiri pengetahuan dan pemahaman lewat pengalaman nyata sehari-hari
  • 3. Setelah Sekolah Anak dipaksa belajar dengan cara guru Suasana tegang Seringkali tidak bermakna Seringkali siswa belajar sesuatu tidak menarik perhatiannya Telah terjadi ā€œpenjinakanā€ pada anak Makin tinggi kelas anak, makin kurang inisiatif dan keberanian bertanya/mengemukakan pendapatnya
  • 4. Sampai saat inipun kalau kita berbicara mengenai PBM di sekolah seringkali membuat kita kecewa, apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi ajar. Mengapa ?
  • 5. Banyak siswa mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya, tetapi pada kenyataannya mereka tidak memahaminya. Sebagian besar dari siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan/dimanfaatkan.
  • 6. Siswa memiliki kesulitan untuk memahami konsep akademik sebagaimana mereka biasa diajarkan yaitu dengan mengguna-kan sesuatu yang abstrak dan metode ceramah. Padahal mereka sangat butuh untuk dapat memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan lingkungan dan masyarakat pada umumnya dimana mereka akan hidup dan bekerja.
  • 7. PERMASALAHANNYA Bagaimana menemukan cara terbaik untuk menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan di dalam mata pelajaran tertentu, sehingga semua siswa dapat menggunakan dan mengingatnya lebih lama konsep tersebut ?.
  • 8. Bagaimana setiap individual mata pelajaran dipahami sebagai bagian yang saling berhubungan dan membentuk satu pemahaman yang utuh ?. Bagaimana seorang guru dapat ber-komunikasi secara efektif dengan siswanya yang selalu bertanya-tanya tentang alasan dari sesuatu, arti dari sesuatu, dan hubungan dari apa yang mereka pelajari ?.
  • 9. Bagaimana guru dapat membuka wawasan berpikir yang beragam dari siswa, sehingga mereka dapat mempelajari berbagai konsep dan mampu mengkaitkannya dengan kehidupan nyata, sehingga dapat membuka berbagai pintu kesempatan selama hidupnya ?. ā€œTantangan yang dihadapi oleh guru setiap hari dan merupakan tantangan bagi pengembang kurikulumā€.
  • 10. PENGALAMAN BERHARGA Pengalaman di negara lain menunjukkan bahwa minatdanprestasi siswa dalam bidang matematika, sains, dan bahasa meningkat secara drastis pada saat;
  • 11. Mereka dibantu untuk membangun keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru dengan penga-laman (pengetahuan lain) yang telah mereka miliki atau mereka kuasai. Mereka diajarkan bagaimana mereka mempelajari konsep, dan bagaimana konsep tersebut dapat dipergunakan di luar kelas.
  • 12. Mereka diperkenankan untuk bekerja secara bersama-sama (cooperative) Meningkatnya minat dan prestasi siswa tersebut dicapai, karena guru menggunakan suatu pendekatan pembelajaran dan pengajaran kontekstual.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18. PENGERTIAN CTL Pembelajaran/pengajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan/konteks lainnya.
  • 19. KOMPONEN CTL Membuat hubungan yang bermakna (making meaningful connections) antara sekolah dan konteks kehidupan nyata, sehingga siswa merasakan bahwa belajar penting untuk masa depannya. Melakukan pekerjaan yang siginifikan (doing significant work). Pekerjaan yang memiliki suatu tujuan, memiliki kepedulian terhadap orang lain, ikut serta dalam menentukan pilihan, dan menghasilkan produk.
  • 20. Pembelajaran mandiri (self-regulated learning) yang membangun minat individual siswa untuk bekerja sendiri ataupun kelompok dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna dengan mengaitkan antara materi ajar dan konteks kehidupan sehari-hari. Bekerjasama (collaborating) untuk membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok, membantu mereka untuk mengerti bagaimana berkomunikasi/berinteraksi dengan yang lain dan dampak apa yang ditimbulkannya.
  • 21. Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thingking); siswa diwajibkan untuk memanfaatkan berpikir kritis dan kreatifnya dalam pengumpulan, analisis dan sintesa data, memahami suatu isu/fakta dan pemecahan masalah. Pendewasaan individu (nurturing individual) dengan mengenalnya, memberikan perhatian, mempunyai harapan tinggi terhadap siswa dan memotivasinya.
  • 22. Pencapaian standar yang tinggi (reaching high standards) melalui pengidentifikasian tujuan dan memotivasi siswa untuk mencapainya. Menggunakan penilaian autentik (using authentic assessment) yang menantang siswa agar dapat menggunakan informasi akademis baru dan keterampilannya kedalam situasi nyata untuk tujuan yang signifikan.
  • 23. TEORI YANG MELANDASI CTL Knowledge-Based Constructivism, menekankan kepada pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. Effort-Based Learning/Incremental Theory of Intellegence; Bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar akan memotivasi seseorang untuk terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan komitmen untuk belajar.
  • 24. Socialization; yang menekankan bahwa belajar merupakan proses sosial yang menentukan tujuan belajar, oleh karenanya, faktor sosial dan budaya perlu diperhatikan selama perencanaan pengajaran. Situated Learning; pengetahuan dan pembelajaran harus dikondisikan dalam fisik tertentu dan konteks sosial (masyarakat, rumah, dsb) dalam mencapai tujuan belajar. Distributed Learning; manusia merupakan bagian terintegrasi dari proses pembelajaran, oleh karenanya harus berbagi pengetahuan dan tugas-tugas
  • 25. PENDEKATAN CTL Problem-Based Learning, yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar melalui berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah dalam rangka memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran. Authentic Instruction, yaitu pendekatan pengajaran yang menperkenankan siswa untuk mempelajari konteks bermakna melalui pengembangan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah yang penting di dalam konteks kehidupan nyata.
  • 26. Inquiry-Based Learning;pendekatan pembelajaran yang mengikuti metodologi sains dan memberi ke-sempatan untuk pembelajaran bermakna. Project-Based Learning; pendekatan pembelajaran yang memperkenankan siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruk pembelajarannya (pengetahuan dan keterampilan baru), dan mengkulminasikannya dalam produk nyata. Work-Based Learning;pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untuk mempelajari materi ajar dan menggunakannya kembali di tempat kerja.
  • 27. Service Learning, yaitu pendekatan pembelajar-an yang menyajikan suatu penerapan praktis dari pengetahuan baru dan berbagai keterampilan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui proyek/tugas terstruktur dan kegiatan lainnya. Cooperative Learning, yaitu pendekatan pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam rangka memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
  • 28. IMPLEMENTASI CTL Sesuai dengan faktor kebutuhan individual siswa, maka untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran dan pengajaran kontekstual guru seharusnya; Merencanakan pembelajaran sesuai dengan perkem-bangan mental (developmentally appropriate) siswa. Membentuk group belajar yang saling tergantung (interdependent learning groups). Mempertimbangan keragaman siswa (disversity of students).
  • 29. Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri (self-regulated learning) dengan 3 karakteristik umumnya (kesadaran berpikir, penggunaan strategi dan motivasi berkelanjutan). Memperhatikan multi-intelegensi (multiple intelli-gences) siswa. Menggunakan teknik bertanya (quesioning) yang meningkatkan pembelajaran siswa, perkembangan pemecahan masalah dan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
  • 30. Mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna jika ia diberi kesempatan untuk bekerja, menemukan, dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru (contructivism). Memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri (bukan hasil mengingat sejumlah fakta). Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pengajuan pertanyaan (quesioning).
  • 31. Menciptakan masyarakat belajar (learning community) dengan membangun kerjasama antar siswa. Memodelkan (modelling) sesuatu agar siswa dapat menirunya untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. Mengarahkan siswa untuk merefleksikan tentang apa yang sudah dipelajari. Menerapkan penilaian autentik (authentic assessment).
  • 32. Sedangkan berkaitan dengan faktor peran guru, agar proses pengajaran kontekstual dapat lebih efektif, maka guru seharusnya; Mengkaji konsep atau teori (materi ajar) yang akan dipelajari oleh siswa. Memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswamelalui proses pengkajian secara seksama. Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggalsiswa, selanjutnya memilih dan mengkaitkannya dengan konsep atau teori yang akan dibahas.
  • 33. Merancang pengajaran dengan mengkaitkan konsep atau teori yang dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman siswa dan lingkungan kehidupannya. Melaksanakan pengajaran dengan selalu mendorong siswa untuk mengkaitkan apa yang sedang dipelajari dengan pengetahuan/pengalaman sebelumnya dan fenomena kehidupan sehari-hari, serta mendorong siswa untuk membangun kesimpulan yang merupakan pemahaman siswa terhadap konsep atau teori yang sedang dipelajarinya. Melakukan penilaian autentik (authentic assessment) yang memungkinkan siswa untuk menunjukkan penguasaan tujuan dan pemahaman yang mendalam terhadap pembelajarannya, sekaligus pada saat yang bersamaan dapat meningkatkan dan menemukan cara untuk peningkatan pengetahuannya.
  • 34. PENILAIAN AUTENTIK Penilaian autentik adalah suatu istilah/terminologi yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah. Sekaligus, mengekspresikan pengetahuan dan keterampilannya dengan cara mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam dunia nyata di luar lingkungan sekolah (Hymes, 1991). Dalam hal ini adalah simulasi yang dapat mengekspresikan prestasi (performance) siswa yang ditemui di dalam praktek dunia nyata.
  • 35. TUJUAN PENILAIAN AUTENTIK Penilaian autentik bertujuan mengevaluasi kemampuan siswa dalam konteks dunia nyata. Dengan kata lain, siswa belajar bagaimana mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilannya ke dalam tugas-tugas yang autentik. Melalui penilaian autentik ini, diharapkan berbagai informasi yang absah/benar dan akurat dapat terjaring berkaitan dengan apa yang benar-benar diketahui dan dapat dilakukan oleh siswa atau tentang kualitas program pendidikan.
  • 36. STRATEGI PENILAIAN AUTENTIK Penilaian kinerja (Performance assessment) yang dikembangkan untuk menguji kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan pengetahuan dan ke-terampilannya (apa yang mereka ketahui dan dapat dilakukan) pada berbagai situasi nyata dan konteks tertentu. Observasi sistematik atau investigasi jangka pendek (System Observation ā€“ short investigation) yang ber-manfaat untuk menyajikan informasi tentang dampak aktivitas pembelajaran terhadap sikap siswa.
  • 37. Pertanyaan terbuka. Sama halnya observasi sistematik, ia memberikan stimulus dan bertanya kepada siswa untuk memberikan tanggapan (respond). Tanggapan ini dapat berupa, antara lain (i) suatu tulisan singkat atau jawaban lisan; (ii) suatu pemecahan matematik; (iii) suatu gambar; (iv) suatu diagram, chart atau grafik. Portefolio (Portfolio) adalah koleksi/kumpulan dari berbagai ketrampilan, ide, minat dan keberhasilan atau prestasi siswa selama jangka waktu tertentu (Hart, 1994). Koleksi tersebut memberikan gambaran perkembangan siswa setiap saat.
  • 38. Kajian/penilaian pribadi (self assessment)Siswa untuk mengevaluasi partisipasi, proses dan produk mereka. Pertanyaan evaluatif merupakan alat dasar dalam kajian pribadi. Jurnal (Journal) merupakan suatu proses refleksi dimana siswa berpikir tentang proses belajar dan hasilnya, kemudian menuliskan ide-ide, minat dan pengalamannya. Dengan kata lain jurnal membantu siswa dalam mengorgani-sasikan cara berpikirnya dan menuangkannya secara eksplisit dalam bentuk gambar, tulisan dan bentuk lainnya.
  • 39. DIAGRAM SISTEM DUKUNGAN UNTUK PELAKSANAAN CTL Pembelajaran Siswa Pengajaran Dukungan Keorganisasian Sekolah Dukungan Masyarakat
  • 40. Diagram tsb menunjukkan bahwa tujuan akhir pelaksanaan CTL adalah mendukung pembelajaran yang berkualitas bagi siswa. Untuk itu, setiap orang di sekolah terlebih dahulu menyetujui tentang apa yang akan dipelajari oleh siswa dan strategi apa yang akan digunakan. Keorganisasian sekolah juga sedapat mungkin harus mendukung keterlaksanaan proses pembelajaran dimanapun (ruang kelas, sekolah atau masyarakat). Terakhir, dukungan eksternal dari masyarakat adalah dalam hal penyediaan sumber dorongan yang dapat membantu siswa dan pendidik menciptakan lingkungan belajar mengajar yang berkualitas.