SlideShare a Scribd company logo
APAKAH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL ?

Pembelajaran kontekstual ialah kaedah pembelajaran yang menggabungkan isi
kandungan dengan pengalaman harian individu, masyarakat dan alam
pekerjaan. Kaedah ini menyediakan pembelajaran secara konkrit yang
melibatkan aktiviti hands – on dan minds – on.
7
    Pengalaman Harian Individu
    Persekolahan
    Alam Pekerjaan
    Kehidupan Masyarakat

    Teori pembelajaran secara kontekstual

    Pengetahuan sedia ada

    Pengetahuan baru

    Pembelajaran hanya berlaku apabila murid dapat memproses maklumat atau

    pengetahuan baru dengan cara yang bermakna dalam rangka minda mereka.



Pembelajaran akan menjadi lebih berkesan jika maklumat disampaikan dalam
konteks yang pelbagai dan bermakna kepada murid.

    Budaya
    Fizikal
    Sosial

Penekanan perlu diberi kepada kepelbagaian persekitaran
pembelajaran untuk menghasilkan pembelajaran yang berkesan.

Kepelbagaian PersekitaranPembelajaran

    Bilik Darjah
    Tempat Kerja

Mengapakah pendekatan kontekstual perludalam pengajaran dan pembelajaran?

Individu mengekalkanmaklumat dengan lebih berkesan melalui pengalaman sendiri.
Individu memilikipelbagai jeniskecerdasan.
Pembelajarankontekstual mengambilkira pelbagai gaya pembelajaran.   NG KITA
TAHU TENTANG

PROSES PEMBELAJARAN?
• Kebanyakan murid belajar dengan berkesan melalui pengalaman penglibatan
peribadi,
  aktiviti hands-on dan peluang untuk penemuan kendiri.
• Pembelajaran lebih bermakna apabila konsep disampaikan dalam konteks hubungan
  yang tidak asing kepada murid.
• Kebanyakan murid belajar dengan lebih berkesan melalui komunikasi interpersonal,
  belajar dalamkumpulan, berkongsi maklumat, saling membantu dan maklum balas
  yang positif.
• Pemindahan pembelajaran dari satu situasi ke situasi yang lain adalah satu kemahiran
  yang perlu dipelajari.

Dalam proses pembelajaran secara kontekstual, murid akan melalui satu atau
lebih daripada kaedah-kaedah pembelajaran berikut :

Relating(Menghubungkait)
Belajar dalam konteks menghubungkaitkan pengetahuan baru dengan
pengalaman hidup

Experiencing (Mengalami)
Belajar dalam kontekspenerokaan,penemuan dan reka cipta

Applying(Mengaplikasi)
Belajar dalam konteks bagaimana pengetahuan atau
informasi boleh digunakan dalam situasi lain.

Cooperating (Bekerjasama)
Belajar dalam konteks bekerjasama, member maklum balas dan
Berkomunikasi

Transfering (Memindahkan)
Belajar dalam konteks pengetahuan sedia ada dengan menggunakan atau membina daripada apa
yang telah diketahui

Dalam pendekatan kontekstual, pengajaran dan pembelajaran mesti
memenuhi keperluan strategi berikut:

MOTIVASI
§ Pengenalan § Isu perbincangan § Alat bantu mengajar
PEMAHAMAN
§ Penerangankonsep dan perbincangankelas § Bacaan dan melakukan § Contoh kajian

KEMAHIRANAPLIKASI
§ Aktiviti Hands-On § Penyelesaian masalah

IMBASANKEMBALI DAN PENILAIAN
§ Ingat kembali fakta utama § Penilaian kemajuan
Perkara Yang Perlu Dipertimbangkan Bagi Melaksanakan Pembelajaran Secara
Kontekstual Dengan Berkesan

Matlamat utama pembelajaran secara kontekstual adalah untuk menghasilkan murid yang
berkualiti. Untuk menjayakannya, semua pihak perlu bersetuju mengenai apa yang perlu
dipelajari dan bersetuju mengenai strategi pembelajarannya. Di samping itu, sokongan
daripada organisasi masyarakat diperlukan untuk menjayakan strategi pengajaran dan
pembelajaran kontekstual. Sokongan luaran ini akan memberi galakan dan sumber-sumber untuk
membantu murid dan guru mewujudkan suasana pengajaran dan pembelajaran yang kondusif.


Pembelajaran Kontekstual
A. Latar belakang




             Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan
belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak
mengalami apa yang dipelajarinya, bukan memgetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada
penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi menggingat jangka pendek tetapi gagal
dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang

Pendekatan kontektual (Contextual Teaching and Learning /CTL) merupakan konsep belajar
yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa
dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan
konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran
berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer
pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil

Dalam kelas kontektual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya,
guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola
kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi
anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata
guru.Begitulah peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan kontekstual




B. Pemikiran tentang belajar

Pendekatan kontekstual mendasarkan diri pada kecenderungan pemikiran tentang belajar sebagai
berikut.

1. Proses belajar

   •   Belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkontruksi pengetahuan di
       benak mereka.
   •   Anak belajar dari mengalami. Anak mencatat sendiri pola-pola bermakna dari
       pengetahuan baru, dan bukan diberi begitu saja oleh guru.
   •   Para ahli sepakat bahwa pengetahuan yang dimiliki sesorang itu terorganisasi dan
       mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu persoalan.
   •   Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang
       terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan.
   •   Manusia mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyikapi situasi baru.

   •   Siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi
       dirinya, dan bergelut dengan ide-ide.
   •   Proses belajar dapat mengubah struktur otak. Perubahan struktur otak itu berjalan terus
       seiring dengan perkembangan organisasi pengetahuan dan keterampilan sesorang.

2. Transfer Belajar

   •   Siswa belajar dari mengalami sendiri, bukan dari pemberian orang lain.
   •   Keterampilan dan pengetahuan itu diperluas dari konteks yang terbatas (sedikit demi
       sedikit)
   •   Penting bagi siswa tahu untuk apa dia belajar dan bagaimana ia menggunakan
       pengetahuan dan keterampilan itu

3. Siswa sebagai Pembelajar

   •   Manusia mempunyai kecenderungan untuk belajar dalam bidang tertentu, dan seorang
       anak mempunyai kecenderungan untuk belajar dengan cepat hal-hal baru.
•   Strategi belajar itu penting. Anak dengan mudah mempelajari sesuatu yang baru. Akan
       tetapi, untuk hal-hal yang sulit, strategi belajar amat penting.
   •   Peran orang dewasa (guru) membantu menghubungkan antara yang baru dan yang sudah
       diketahui.
   •   Tugas guru memfasilitasi agar informasi baru bermakna, memberi kesempatan kepada
       siswa untuk menemukan dan menerapkan ide mereka sendiri, dan menyadarkan siswa
       untuk menerapkan strategi mereka sendiri.

4. Pentingnya Lingkungan Belajar

   •   Belajar efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Dari guru
       akting di depan kelas, siswa menonton ke siswa akting bekerja dan berkarya, guru
       mengarahkan.
   •   Pengajaran harus berpusat pada bagaimana cara siswa menggunakan pengetahuan baru
       mereka.Strategi belajar lebih dipentingkan dibandingkan hasilnya.
   •   Umpan balik amat penting bagi siswa, yang berasal dari proses penilaian yang benar.

   •   Menumbuhkan komunitas belajar dalam bentuk kerja kelompok itu penting.

C. Hakekat Pembelajaran Kontekstual

Pembelajarn kontekstual (Contextual Teaching and learning) adalah konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa
dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama
pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning),
menemukan ( Inquiri), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), dan
penilaian sebenarnya (Authentic Assessment)

D. Pengertian Pembelajaran Kontekstual

   1. Merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk
      memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi
      tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan
      kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat
      diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan /konteks ke permasalahan/ konteks
      lainnya.
   2. Merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang
      diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong pebelajar membuat hubungan
      antara materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
      anggota keluarga dan masyarakat

E. Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan Pendekatan Tradisional
Kontekstual

   1. Menyandarkan pada pemahaman makna.
   2. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa.
   3. Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
   4. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata/masalah yang disimulasikan.
   5. Selalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
   6. Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang.
   7. Siswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan, menggali, berdiskusi, berpikir
      kritis, atau mengerjakan proyek dan pemecahan masalah (melalui kerja kelompok).
   8. Perilaku dibangun atas kesadaran diri.
   9. Keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman.
   10. Hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri. yang bersifat subyektif.
   11. Siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal tersebut merugikan.
   12. Perilaku baik berdasarkan motivasi intrinsik.
   13. Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks dan setting.
   14. Hasil belajar diukur melalui penerapan penilaian autentik.

Tradisional

   1. Menyandarkan pada hapalan
   2. Pemilihan informasi lebih banyak ditentukan oleh guru.
   3. Siswa secara pasif menerima informasi, khususnya dari guru.
   4. Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis, tidak bersandar pada realitas kehidupan.
   5. Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai saatnya diperlukan.
   6. Cenderung terfokus pada satu bidang (disiplin) tertentu.
   7. Waktu belajar siswa sebagian besar dipergunakan untuk mengerjakan buku tugas,
      mendengar ceramah, dan mengisi latihan (kerja individual).
   8. Perilaku dibangun atas kebiasaan.
   9. Keterampilan dikembangkan atas dasar latihan.
   10. Hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai rapor.
11. Siswa tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman.
   12. Perilaku baik berdasarkan motivasi entrinsik.
   13. Pembelajaran terjadi hanya terjadi di dalam ruangan kelas.
   14. Hasil belajar diukur melalui kegiatan akademik dalam bentuk tes/ujian/ulangan.

F. Penerapan Pendekatan Kontekstual Di Kelas

Pembelajaran Kontekstual dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan
kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual dalam kelas cukup
mudah. Secara garis besar, langkahnya sebagai berikut ini.

Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri,
dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya

   1. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik
   2. kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
   3. Ciptakan masyarakat belajar.
   4. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran
   5. Lakukan refleksi di akhir pertemuan
   6. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara

G. Tujuh Komponen Pembelajaran Kontekstual

1. Konstruktivisme

   •   Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada
       pengetahuan awal.
   •   Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima
       pengetahuan

2. Inquiry

   •   Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman.
   •   Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis

3. Questioning (Bertanya)

   •   Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa.
   •   Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry

4. Learning Community (Masyarakat Belajar)
•   Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar.
   •   Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri.

   •   Tukar pengalaman.

   •   Berbagi ide

5. Modeling (Pemodelan)

   •   Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar.
   •   Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya

6. Reflection ( Refleksi)

   •   Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari.
   •   Mencatat apa yang telah dipelajari.

   •   Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok

7. Authentic Assessment (Penilaian Yang Sebenarnya)

   •   Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa.
   •   Penilaian produk (kinerja).

   •   Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual

H. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual

   •   Kerjasama
   •   Saling menunjang

   •   Menyenangkan, tidak membosankan

   •   Belajar dengan bergairah

   •   Pembelajaran terintegrasi

   •   Menggunakan berbagai sumber

   •   Siswa aktif

   •   Sharing dengan teman

   •   Siswa kritis guru kreatif

   •   Dinding dan lorong-lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta-peta, gambar, artikel,
       humor dan lain-lain
•   Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor tetapi hasil karya siswa, laporan hasil
       pratikum, karangan siswa dan lain-lain

I. Menyusun Rencana Pembelajaran Berbasis Kontekstual

Dalam pembelajaran kontekstual, program pembelajaran lebih merupakan rencana kegiatan kelas
yang dirancang guru, yang berisi skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan dilakukan
bersama siswanya sehubungan dengan topik yang akan dipelajarinya. Dalam program tercermin
tujuan pembelajaran, media untuk mencapai tujuan tersebut, materi pembelajaran, langkah-
langkah pembelajaran, dan authentic assessmennya.

Dalam konteks itu, program yang dirancang guru benar-benar rencana pribadi tentang apa yang
akan dikerjakannya bersama siswanya.

Secara umum tidak ada perbedaan mendasar format antara program pembelajaran konvensional
dengan program pembelajaran kontekstual. Sekali lagi, yang membedakannya hanya pada
penekanannya. Program pembelajaran konvensional lebih menekankan pada deskripsi tujuan
yang akan dicapai (jelas dan operasional), sedangkan program untuk pembelajaran kontekstual
lebih menekankan pada skenario pembelajarannya.

Atas dasar itu, saran pokok dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis
kontekstual adalah sebagai berikut.

   1. Nyatakan kegiatan pertama pembelajarannya, yaitu sebuah pernyataan kegiatan siswa
      yang merupakan gabungan antara Standar Kompetensi, Kompetensi dasar, Materi Pokok
      dan Pencapaian Hasil Belajar.
   2. Nyatakan tujuan umum pembelajarannya.
   3. Rincilah media untuk mendukung kegiatan itu
   4. Buatlah skenario tahap demi tahap kegiatan siswa
   5. Nyatakan authentic assessmentnya, yaitu dengan data apa siswa dapat diamati
      partisipasinya dalam pembelajaran.
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual

More Related Content

What's hot

Modul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextualModul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextual
PratiwiKartikaSari
 
Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1zabidah awang
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualSyam Sheya
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
putri-uki
 
Ppt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikemPpt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikem
Khusnul Kotimah
 
Kaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstualKaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstualHazanah Abdullah
 
Strategi Pembelajaran kontekstual
Strategi Pembelajaran kontekstualStrategi Pembelajaran kontekstual
Strategi Pembelajaran kontekstual
Nanda Itmi
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006slametwdt
 
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaranDefinisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Dani Novita Rahma
 
makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem
Khusnul Kotimah
 
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--200616 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006syifaul123
 
12 makalah ctl
12   makalah ctl12   makalah ctl
12 makalah ctlFafa Pie
 
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekolaPendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
Muhammad Iqbal
 
Model pembelajaran kontekstual
Model pembelajaran kontekstualModel pembelajaran kontekstual
Model pembelajaran kontekstualjoelief
 

What's hot (19)

Modul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextualModul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextual
 
Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1
 
Metode ctl
Metode ctlMetode ctl
Metode ctl
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Ppt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikemPpt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikem
 
Kaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstualKaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstual
 
Strategi Pembelajaran kontekstual
Strategi Pembelajaran kontekstualStrategi Pembelajaran kontekstual
Strategi Pembelajaran kontekstual
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006
 
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaranDefinisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
 
penelitian
penelitianpenelitian
penelitian
 
makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem
 
Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran KontekstualPembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual
 
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--200616 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
 
12 makalah ctl
12   makalah ctl12   makalah ctl
12 makalah ctl
 
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekolaPendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
 
Kolaboratif
KolaboratifKolaboratif
Kolaboratif
 
5 fasa needham
5 fasa needham5 fasa needham
5 fasa needham
 
Model pembelajaran kontekstual
Model pembelajaran kontekstualModel pembelajaran kontekstual
Model pembelajaran kontekstual
 

Viewers also liked

Skripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalah
Skripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalahSkripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalah
Skripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalahPoetra Chebhungsu
 
An Expandable Prosthesis with Dual Cage-and-Plate Function in a Single Device...
An Expandable Prosthesis with Dual Cage-and-Plate Function in a Single Device...An Expandable Prosthesis with Dual Cage-and-Plate Function in a Single Device...
An Expandable Prosthesis with Dual Cage-and-Plate Function in a Single Device...
Erwin Chiquete, MD, PhD
 
Oblast excel 2007
Oblast excel 2007Oblast excel 2007
Oblast excel 2007
Viktoriya Donchik
 
St. Croix Agriculture Fair 2014
St. Croix Agriculture Fair 2014St. Croix Agriculture Fair 2014
St. Croix Agriculture Fair 2014
Don Buchanan
 
Pecha kucha 1
Pecha kucha 1Pecha kucha 1
Pecha kucha 1
Nigell Haha
 
Les voyelles orales
Les voyelles oralesLes voyelles orales
Les voyelles orales
helenaaldaz
 
Sabra's nice brammar gook
Sabra's nice brammar gookSabra's nice brammar gook
Sabra's nice brammar gookSadiaa24
 
Seguridad en internet
Seguridad en internetSeguridad en internet
Seguridad en internetgarcichale
 
Trabajo sobre vietnam
Trabajo sobre vietnamTrabajo sobre vietnam
Trabajo sobre vietnammcarmeb
 
Challenge ogx gip 2012.1
Challenge ogx gip 2012.1Challenge ogx gip 2012.1
Challenge ogx gip 2012.1Leotornel
 
El taj mahal
El taj mahalEl taj mahal
El taj mahallaucs1975
 
Solar system by John
Solar system by JohnSolar system by John
Solar system by JohnLECrascall
 
Katyn jako symbol polityczny i quasireligijny
Katyn jako symbol polityczny i quasireligijnyKatyn jako symbol polityczny i quasireligijny
Katyn jako symbol polityczny i quasireligijnyMagdalena Mateja
 
中國醫藥大學線上新生手冊
中國醫藥大學線上新生手冊中國醫藥大學線上新生手冊
中國醫藥大學線上新生手冊晴峯 鄭晴峯
 
PRML 10.3, 10.4 (Pattern Recognition and Machine Learning)
PRML 10.3, 10.4 (Pattern Recognition and Machine Learning)PRML 10.3, 10.4 (Pattern Recognition and Machine Learning)
PRML 10.3, 10.4 (Pattern Recognition and Machine Learning)
Toshiyuki Shimono
 

Viewers also liked (20)

Skripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalah
Skripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalahSkripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalah
Skripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalah
 
An Expandable Prosthesis with Dual Cage-and-Plate Function in a Single Device...
An Expandable Prosthesis with Dual Cage-and-Plate Function in a Single Device...An Expandable Prosthesis with Dual Cage-and-Plate Function in a Single Device...
An Expandable Prosthesis with Dual Cage-and-Plate Function in a Single Device...
 
Oblast excel 2007
Oblast excel 2007Oblast excel 2007
Oblast excel 2007
 
St. Croix Agriculture Fair 2014
St. Croix Agriculture Fair 2014St. Croix Agriculture Fair 2014
St. Croix Agriculture Fair 2014
 
Pecha kucha 1
Pecha kucha 1Pecha kucha 1
Pecha kucha 1
 
Les voyelles orales
Les voyelles oralesLes voyelles orales
Les voyelles orales
 
Black and white
Black and whiteBlack and white
Black and white
 
J acobs
J acobsJ acobs
J acobs
 
Sabra's nice brammar gook
Sabra's nice brammar gookSabra's nice brammar gook
Sabra's nice brammar gook
 
Mktg 1 Mdterms
Mktg 1 MdtermsMktg 1 Mdterms
Mktg 1 Mdterms
 
Question 6
Question 6Question 6
Question 6
 
Chalk festival 2014
Chalk festival 2014Chalk festival 2014
Chalk festival 2014
 
Seguridad en internet
Seguridad en internetSeguridad en internet
Seguridad en internet
 
Trabajo sobre vietnam
Trabajo sobre vietnamTrabajo sobre vietnam
Trabajo sobre vietnam
 
Challenge ogx gip 2012.1
Challenge ogx gip 2012.1Challenge ogx gip 2012.1
Challenge ogx gip 2012.1
 
El taj mahal
El taj mahalEl taj mahal
El taj mahal
 
Solar system by John
Solar system by JohnSolar system by John
Solar system by John
 
Katyn jako symbol polityczny i quasireligijny
Katyn jako symbol polityczny i quasireligijnyKatyn jako symbol polityczny i quasireligijny
Katyn jako symbol polityczny i quasireligijny
 
中國醫藥大學線上新生手冊
中國醫藥大學線上新生手冊中國醫藥大學線上新生手冊
中國醫藥大學線上新生手冊
 
PRML 10.3, 10.4 (Pattern Recognition and Machine Learning)
PRML 10.3, 10.4 (Pattern Recognition and Machine Learning)PRML 10.3, 10.4 (Pattern Recognition and Machine Learning)
PRML 10.3, 10.4 (Pattern Recognition and Machine Learning)
 

Similar to 21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual

Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006slametwdt
 
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
 
Pembelajaran secara kontekstual
Pembelajaran secara kontekstualPembelajaran secara kontekstual
Pembelajaran secara kontekstualzabidah awang
 
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdfARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
JamaalChannel
 
jurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdfjurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdf
ZakiCell1
 
Pembelajaran Kontekstual.ppt
Pembelajaran Kontekstual.pptPembelajaran Kontekstual.ppt
Pembelajaran Kontekstual.ppt
huda adilah
 
Teori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivismeTeori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivisme
Moh Imron Aja
 
model model pembelajaran yang bisa dicontoh
model model pembelajaran yang bisa dicontohmodel model pembelajaran yang bisa dicontoh
model model pembelajaran yang bisa dicontoh
mustamin17
 
Teori Konsep Konstruktivisme pengetahuan Kel.10.pptx
Teori Konsep Konstruktivisme pengetahuan Kel.10.pptxTeori Konsep Konstruktivisme pengetahuan Kel.10.pptx
Teori Konsep Konstruktivisme pengetahuan Kel.10.pptx
SiskaPane
 
Bab 6 pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...
Bab 6   pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...Bab 6   pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...
Bab 6 pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...
Harry Elson Anderson (IPGK Pulau Pinang)
 
AplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptx
AplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptxAplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptx
AplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptx
TeeAngel2
 
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Atifah Ruzana Abd Wahab
 
2.docx
2.docx2.docx
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sainsNurilza Salleh
 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisan
Rahmat Kosala
 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisanRahmat Kosala
 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisan
Rahmat Kosala
 
Pendekatan Kontekstual
Pendekatan KontekstualPendekatan Kontekstual
Pendekatan Kontekstual
matematikauntirta
 
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.pptMODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
ZuhriyyahHidayati2
 

Similar to 21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual (20)

penelitian
penelitianpenelitian
penelitian
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006
 
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
 
Pembelajaran secara kontekstual
Pembelajaran secara kontekstualPembelajaran secara kontekstual
Pembelajaran secara kontekstual
 
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdfARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
 
jurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdfjurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdf
 
Pembelajaran Kontekstual.ppt
Pembelajaran Kontekstual.pptPembelajaran Kontekstual.ppt
Pembelajaran Kontekstual.ppt
 
Teori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivismeTeori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivisme
 
model model pembelajaran yang bisa dicontoh
model model pembelajaran yang bisa dicontohmodel model pembelajaran yang bisa dicontoh
model model pembelajaran yang bisa dicontoh
 
Teori Konsep Konstruktivisme pengetahuan Kel.10.pptx
Teori Konsep Konstruktivisme pengetahuan Kel.10.pptxTeori Konsep Konstruktivisme pengetahuan Kel.10.pptx
Teori Konsep Konstruktivisme pengetahuan Kel.10.pptx
 
Bab 6 pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...
Bab 6   pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...Bab 6   pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...
Bab 6 pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...
 
AplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptx
AplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptxAplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptx
AplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptx
 
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
 
2.docx
2.docx2.docx
2.docx
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisan
 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisan
 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisan
 
Pendekatan Kontekstual
Pendekatan KontekstualPendekatan Kontekstual
Pendekatan Kontekstual
 
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.pptMODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
 

21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual

  • 1. APAKAH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL ? Pembelajaran kontekstual ialah kaedah pembelajaran yang menggabungkan isi kandungan dengan pengalaman harian individu, masyarakat dan alam pekerjaan. Kaedah ini menyediakan pembelajaran secara konkrit yang melibatkan aktiviti hands – on dan minds – on. 7  Pengalaman Harian Individu  Persekolahan  Alam Pekerjaan  Kehidupan Masyarakat  Teori pembelajaran secara kontekstual  Pengetahuan sedia ada  Pengetahuan baru  Pembelajaran hanya berlaku apabila murid dapat memproses maklumat atau  pengetahuan baru dengan cara yang bermakna dalam rangka minda mereka. Pembelajaran akan menjadi lebih berkesan jika maklumat disampaikan dalam konteks yang pelbagai dan bermakna kepada murid.  Budaya  Fizikal  Sosial Penekanan perlu diberi kepada kepelbagaian persekitaran pembelajaran untuk menghasilkan pembelajaran yang berkesan. Kepelbagaian PersekitaranPembelajaran  Bilik Darjah  Tempat Kerja Mengapakah pendekatan kontekstual perludalam pengajaran dan pembelajaran? Individu mengekalkanmaklumat dengan lebih berkesan melalui pengalaman sendiri. Individu memilikipelbagai jeniskecerdasan.
  • 2. Pembelajarankontekstual mengambilkira pelbagai gaya pembelajaran. NG KITA TAHU TENTANG PROSES PEMBELAJARAN? • Kebanyakan murid belajar dengan berkesan melalui pengalaman penglibatan peribadi, aktiviti hands-on dan peluang untuk penemuan kendiri. • Pembelajaran lebih bermakna apabila konsep disampaikan dalam konteks hubungan yang tidak asing kepada murid. • Kebanyakan murid belajar dengan lebih berkesan melalui komunikasi interpersonal, belajar dalamkumpulan, berkongsi maklumat, saling membantu dan maklum balas yang positif. • Pemindahan pembelajaran dari satu situasi ke situasi yang lain adalah satu kemahiran yang perlu dipelajari. Dalam proses pembelajaran secara kontekstual, murid akan melalui satu atau lebih daripada kaedah-kaedah pembelajaran berikut : Relating(Menghubungkait) Belajar dalam konteks menghubungkaitkan pengetahuan baru dengan pengalaman hidup Experiencing (Mengalami) Belajar dalam kontekspenerokaan,penemuan dan reka cipta Applying(Mengaplikasi) Belajar dalam konteks bagaimana pengetahuan atau informasi boleh digunakan dalam situasi lain. Cooperating (Bekerjasama) Belajar dalam konteks bekerjasama, member maklum balas dan Berkomunikasi Transfering (Memindahkan) Belajar dalam konteks pengetahuan sedia ada dengan menggunakan atau membina daripada apa yang telah diketahui Dalam pendekatan kontekstual, pengajaran dan pembelajaran mesti memenuhi keperluan strategi berikut: MOTIVASI § Pengenalan § Isu perbincangan § Alat bantu mengajar
  • 3. PEMAHAMAN § Penerangankonsep dan perbincangankelas § Bacaan dan melakukan § Contoh kajian KEMAHIRANAPLIKASI § Aktiviti Hands-On § Penyelesaian masalah IMBASANKEMBALI DAN PENILAIAN § Ingat kembali fakta utama § Penilaian kemajuan Perkara Yang Perlu Dipertimbangkan Bagi Melaksanakan Pembelajaran Secara Kontekstual Dengan Berkesan Matlamat utama pembelajaran secara kontekstual adalah untuk menghasilkan murid yang berkualiti. Untuk menjayakannya, semua pihak perlu bersetuju mengenai apa yang perlu dipelajari dan bersetuju mengenai strategi pembelajarannya. Di samping itu, sokongan daripada organisasi masyarakat diperlukan untuk menjayakan strategi pengajaran dan pembelajaran kontekstual. Sokongan luaran ini akan memberi galakan dan sumber-sumber untuk membantu murid dan guru mewujudkan suasana pengajaran dan pembelajaran yang kondusif. Pembelajaran Kontekstual A. Latar belakang Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan memgetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi menggingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang Pendekatan kontektual (Contextual Teaching and Learning /CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil Dalam kelas kontektual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi
  • 4. anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru.Begitulah peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan kontekstual B. Pemikiran tentang belajar Pendekatan kontekstual mendasarkan diri pada kecenderungan pemikiran tentang belajar sebagai berikut. 1. Proses belajar • Belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkontruksi pengetahuan di benak mereka. • Anak belajar dari mengalami. Anak mencatat sendiri pola-pola bermakna dari pengetahuan baru, dan bukan diberi begitu saja oleh guru. • Para ahli sepakat bahwa pengetahuan yang dimiliki sesorang itu terorganisasi dan mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu persoalan. • Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan. • Manusia mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyikapi situasi baru. • Siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide. • Proses belajar dapat mengubah struktur otak. Perubahan struktur otak itu berjalan terus seiring dengan perkembangan organisasi pengetahuan dan keterampilan sesorang. 2. Transfer Belajar • Siswa belajar dari mengalami sendiri, bukan dari pemberian orang lain. • Keterampilan dan pengetahuan itu diperluas dari konteks yang terbatas (sedikit demi sedikit) • Penting bagi siswa tahu untuk apa dia belajar dan bagaimana ia menggunakan pengetahuan dan keterampilan itu 3. Siswa sebagai Pembelajar • Manusia mempunyai kecenderungan untuk belajar dalam bidang tertentu, dan seorang anak mempunyai kecenderungan untuk belajar dengan cepat hal-hal baru.
  • 5. Strategi belajar itu penting. Anak dengan mudah mempelajari sesuatu yang baru. Akan tetapi, untuk hal-hal yang sulit, strategi belajar amat penting. • Peran orang dewasa (guru) membantu menghubungkan antara yang baru dan yang sudah diketahui. • Tugas guru memfasilitasi agar informasi baru bermakna, memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide mereka sendiri, dan menyadarkan siswa untuk menerapkan strategi mereka sendiri. 4. Pentingnya Lingkungan Belajar • Belajar efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Dari guru akting di depan kelas, siswa menonton ke siswa akting bekerja dan berkarya, guru mengarahkan. • Pengajaran harus berpusat pada bagaimana cara siswa menggunakan pengetahuan baru mereka.Strategi belajar lebih dipentingkan dibandingkan hasilnya. • Umpan balik amat penting bagi siswa, yang berasal dari proses penilaian yang benar. • Menumbuhkan komunitas belajar dalam bentuk kerja kelompok itu penting. C. Hakekat Pembelajaran Kontekstual Pembelajarn kontekstual (Contextual Teaching and learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan ( Inquiri), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment) D. Pengertian Pembelajaran Kontekstual 1. Merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan /konteks ke permasalahan/ konteks lainnya. 2. Merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong pebelajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat E. Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan Pendekatan Tradisional
  • 6. Kontekstual 1. Menyandarkan pada pemahaman makna. 2. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa. 3. Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. 4. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata/masalah yang disimulasikan. 5. Selalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. 6. Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang. 7. Siswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan, menggali, berdiskusi, berpikir kritis, atau mengerjakan proyek dan pemecahan masalah (melalui kerja kelompok). 8. Perilaku dibangun atas kesadaran diri. 9. Keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman. 10. Hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri. yang bersifat subyektif. 11. Siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal tersebut merugikan. 12. Perilaku baik berdasarkan motivasi intrinsik. 13. Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks dan setting. 14. Hasil belajar diukur melalui penerapan penilaian autentik. Tradisional 1. Menyandarkan pada hapalan 2. Pemilihan informasi lebih banyak ditentukan oleh guru. 3. Siswa secara pasif menerima informasi, khususnya dari guru. 4. Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis, tidak bersandar pada realitas kehidupan. 5. Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai saatnya diperlukan. 6. Cenderung terfokus pada satu bidang (disiplin) tertentu. 7. Waktu belajar siswa sebagian besar dipergunakan untuk mengerjakan buku tugas, mendengar ceramah, dan mengisi latihan (kerja individual). 8. Perilaku dibangun atas kebiasaan. 9. Keterampilan dikembangkan atas dasar latihan. 10. Hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai rapor.
  • 7. 11. Siswa tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman. 12. Perilaku baik berdasarkan motivasi entrinsik. 13. Pembelajaran terjadi hanya terjadi di dalam ruangan kelas. 14. Hasil belajar diukur melalui kegiatan akademik dalam bentuk tes/ujian/ulangan. F. Penerapan Pendekatan Kontekstual Di Kelas Pembelajaran Kontekstual dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar, langkahnya sebagai berikut ini. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya 1. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik 2. kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. 3. Ciptakan masyarakat belajar. 4. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran 5. Lakukan refleksi di akhir pertemuan 6. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara G. Tujuh Komponen Pembelajaran Kontekstual 1. Konstruktivisme • Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal. • Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan 2. Inquiry • Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman. • Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis 3. Questioning (Bertanya) • Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa. • Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry 4. Learning Community (Masyarakat Belajar)
  • 8. Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar. • Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri. • Tukar pengalaman. • Berbagi ide 5. Modeling (Pemodelan) • Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar. • Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya 6. Reflection ( Refleksi) • Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari. • Mencatat apa yang telah dipelajari. • Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok 7. Authentic Assessment (Penilaian Yang Sebenarnya) • Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa. • Penilaian produk (kinerja). • Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual H. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual • Kerjasama • Saling menunjang • Menyenangkan, tidak membosankan • Belajar dengan bergairah • Pembelajaran terintegrasi • Menggunakan berbagai sumber • Siswa aktif • Sharing dengan teman • Siswa kritis guru kreatif • Dinding dan lorong-lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor dan lain-lain
  • 9. Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor tetapi hasil karya siswa, laporan hasil pratikum, karangan siswa dan lain-lain I. Menyusun Rencana Pembelajaran Berbasis Kontekstual Dalam pembelajaran kontekstual, program pembelajaran lebih merupakan rencana kegiatan kelas yang dirancang guru, yang berisi skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama siswanya sehubungan dengan topik yang akan dipelajarinya. Dalam program tercermin tujuan pembelajaran, media untuk mencapai tujuan tersebut, materi pembelajaran, langkah- langkah pembelajaran, dan authentic assessmennya. Dalam konteks itu, program yang dirancang guru benar-benar rencana pribadi tentang apa yang akan dikerjakannya bersama siswanya. Secara umum tidak ada perbedaan mendasar format antara program pembelajaran konvensional dengan program pembelajaran kontekstual. Sekali lagi, yang membedakannya hanya pada penekanannya. Program pembelajaran konvensional lebih menekankan pada deskripsi tujuan yang akan dicapai (jelas dan operasional), sedangkan program untuk pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada skenario pembelajarannya. Atas dasar itu, saran pokok dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis kontekstual adalah sebagai berikut. 1. Nyatakan kegiatan pertama pembelajarannya, yaitu sebuah pernyataan kegiatan siswa yang merupakan gabungan antara Standar Kompetensi, Kompetensi dasar, Materi Pokok dan Pencapaian Hasil Belajar. 2. Nyatakan tujuan umum pembelajarannya. 3. Rincilah media untuk mendukung kegiatan itu 4. Buatlah skenario tahap demi tahap kegiatan siswa 5. Nyatakan authentic assessmentnya, yaitu dengan data apa siswa dapat diamati partisipasinya dalam pembelajaran.