1. TUGAS KELOMPOK
ENZIM DAN PERANANNYA
.
P R O G R A M S A R J A N A
P R O G R A M S T U D I FA R M A S I
FA K U LTA S FA R M A S I
U N I V E R S I TA S M U S L I M N U S A N TA R A ( U M N ) A L - WA S H L I YA H
M E D A N
2 0 2 1
2. DIPRESENTASIKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH: BOTANI FARMASI
DOSEN PENGAMPU: YAYUK PUTRI RAHAYU, S.SI., M.SI.
OLEH :
KELAS – 2H / KELOMPOK – 2
3. ANGGOTA KELOMPOK – 2 :
RIZMA KHOLIFATUS SAADA 212114038
JHON SUMANDRO SINAGA 212114045
ALAIDA HARAMAINI RITONGA 212114046
INTAN SABILA PUTRI PURBA 212114048
4. BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Enzim merupakan bagian dari protein, yang mengkatalisir
reaksi-reaksi kimia. Enzim juga dapat diartikan sebagai protein
katalisator yang memiliki spesifisitas terhadap reaksi
yang dikatalisis dan molekul yang menjadi substratnya. Aktivitas
enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu konsentrasi
substrat, suhu, dan pH (Okoko and Ogbomo, 2010; Richal,
2012). Secara praktis, enzim banyak digunakan di berbagai
bidang kegiatan dan menempati
posisi penting dalam bidang industri. Aplikasi proses enzimatik
pada industri pertama kali mulai berkembang sejak tahun 1960.
Enzim menjadi primadona industri saat ini dan di masa
yang akan datang karena melalui penggunaannya, energi dapat
dihemat dan ramah lingkungan (Sarah dkk, 2009; Richal, 2012).
5. 1.2 Rumusan Masalah
mengetahui Kemampuan enzim yang unik dalam melaksanakan
transformasi kimia yang khas dan dapat meningkatkan
penggunaan enzim dalam berbagai proses
industri.
6. 1.3 Tujuan
mengetahui Kemampuan enzim yang unik dalam melaksanakan
transformasi kimia yang khas dan dapat meningkatkan
penggunaan enzim dalam berbagai proses
industri.
7. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Sejarah Tentang Enzim
Pada awalnya, enzim dikenal sebagai protein oleh Sumner (1926) yang telah berhasil
mengisolasi urease dari tumbuhan kara pedang. Urease adalah enzim yang dapat
menguraikan urea menjadi C02 dan NH3. Beberapa tahun kemudianNorthrop dan.Kimits
dapat mengisolasi pepsin, tripsin, dan kinotripsin. Kemudian makin banyak enzim yang telah
dapat diisolasi dan telah dibuktikan bahwa enzim tersebut ialah protein.Dari hasil penelltian
para ahli biokimia ternyata banyak enzim mempunyai gugus bukan protein, jadi termasuk
golongan protein majemuk. Gugus bukan protein ini disebut dengan kofaktor ada yang terikat
kuat pada protein dan ada pula yang tidak terikat kuat oleh protein
1.2 Pengertian Enzim
Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia.
Bila zat ini tidak ada maka proses-proses tersebut akan teljadi lambat atau
tidak berlangsung sama sekali. Hampir semua enzim· merupakan protein.
Enzim adalah biokatalisator, yang artinya dapat mempercepat reaksi- reaksi
biologi tanpa mengalami perubahan struktur kimia. Pada reaksi yang
dikatalisasi oleh enzim, molekul awal reaksi disebut sebagai substrat, dan
enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang berbeda,
disebut produk
………………
8. 2.3 ENZIM DI DALAM SEL
SEL HIDUP IBARAT PABRIK KIMIA YANG BERGANTUNG PADA
ENERGI YANG HARUS MENGIKUTI BERBAGAIKAIDAH KIMIA.
REAKSI KIMIA YANG MEMUNGKINKAN ADANYA KEHIDUPAN
DISEBUT METABOLISME. TERDAPAT RIBUAN REAKSI
BERKESINAMBUNGAN YANG TEIJADI DI DALAM SETIAP SEL,
SEHINGGA METABOLISME MERUPAKAN REAKSI YANG
MENAKJUBKAN. AGAR SEL BERFUNGSI DAN BERKEMBANG
DENGAN SEBAGAIMANA MESTINYA, LINTASAN METABOLIKNYA
HARUS DIATUR DENGAN SEKSAMA. SEL DAPAT MENGATUR
LINTASAN METABOLIK YANG MANA YANG BEIJALAN, DAN
SEBERAPA CEPAT, DENGAN CARA MEMPRODUKSI KATALIS YANG
TEPAT YANG DINAMAKAN ENZIM, DALAMJUMLAH YANG
SESUAIDAN PADA SAAT DIPERLUKAN. HAMPIR SEMUA REAKSI
KIMIA KEHIDUPAN BERLANGSUNG SANGAT LAMBAT TANPA
KATALIS, DAN ENZIM MERUPAKAN KATALIS YANG LEBIH KHAS
DAN LEBIH KUAT DIBANDINGKAN DENGAN ION LOGAM ATAU
SENYAWA ANORGANIK LAINNYA YANG DAPAT DISERAP
TUMBUHAN DARI TANAH.
9. 2.4 SIFAT-SIFAT ENZIM
1. ENZIM AKTIF DALAM JUMLAH YANG SANGAT SEDIKIT.
DALAM REAKSI BIOKIMIA HANYA SEJUMLAH KECIL ENZIM
YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENGUBAH SEJUMLAH BESAR
SUBSTRAT MENJADI PRODUK HASIL.
3. WALAUPUN ENZIM MEMPERCEPAT PENYELESAIAN SUATU
REAKSI, ENZIM TIDAK MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN
REAKSI TERSEBUT. TANPA ENZIM REAKSI DAPAT BALIK YANG
BIASA TERDAPAT DALAM SISTEM HIDUP BERLANGSUNG KE
ARAH KESE- TIMBANGAN PADA LAJU YANG SANGAT LAMBAT.
SUATU ENZIM AKAN MENGHASILKAN KESETIMBANGAN
REAKSI ITU PADA KECEPATAN YANG LEBIH TINGGI.
10. • 2. Enzim tidak terpengaruh oleh reaksiyang dikatalisnya
pada kondisi stabil. Karena sifat protein dan enzim,
aktivitasnya dipengaruhi antara lain oleh pH dan suhu.
Pada kondisi yang dianggap tidak optimum suatu enzim
merupakan senyawa relatif tidak stabil dan dipengaruhi
oleh reaksi yang dikatalisisnya
11. • 3. Walaupun enzim mempercepat penyelesaian suatu
reaksi, enzim tidak mempengaruhi kesetimbangan reaksi
tersebut. Tanpa enzim reaksi dapat balik yang biasa
terdapat dalam sistem hidup berlangsung ke arah kese-
timbangan pada laju yang sangat lambat. Suatu enzim
akan menghasilkan kesetimbangan reaksi itu pada
kecepatan yang lebih tinggi.
12. • 4. Kerja katalis enzim spesifik. Enzim menunjukkan
kekhasan untuk reaksi yang dikatalisnya. Suatu enzim
yang mengkatalisis satu reaksi, tidak akan mengkatalis
reaksi yang lain.
13. 2.5 Nomenklatur Enzim
Lebih dari 5000 macam enzim telah ditemukan pada organisme hidup,
dan akan bertambah terus sejalan dengan terus berlangsungnya
penelitian. Tiap enzim dinamai menurut sistem baku dan juga
diberinama urnurn yang sederhana. Pada kedua sistem tersebut,
nama enzim umumnya diakhiri dengan - ase dan mencirikan
substrat yang terlibat dan jenis reaksi yang dikatalisinya. Sebagai
contoh sitokrom oksidase, suatu enzim utama dalam respirasi,
mengoksidasi (melepas elektron dari) molekul sitokrom. Asam malat
dehidrogenase : melepaskan dua atom hidrogen dari (meng-
dehidrogenasi) asam malat. Nama umum ini walaupun singkat tidak
memberikan keterangan yang cukup tentang reaksi yang dikatalisis.
Contoh di atas tidak menjelaskan siapa penerima elektron atau
atom hidrogen yang dilepaskan
14. • 2.6 Klasifikasi Enzim
• 2.6.1 Hidrolase
1. Hidrolase merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu zat denganpertolongan
air. Hidrolase dibagi atas kelompok kecil berdasarkan substratnya
yaitu:Karbohidrase,yaituenzim-enzimyangmenguraikangolongankarbohidrat.
Kelompok inimasih dipecah lagi menurut karbohidrat yang diuraikannya
•Amilase
Amilase, yaitu enzim yang menguraikan amilum (suatu polisakarida) menjadi
maltosa 9 suatu disakarida).
•Maltase
Maltase, yaitu enzim yang menguraikan maltosa menjadi glukosa
•Sukrase
Sukrase, yaitu enzim yang mengubah sukrosa (gula tebu) menjadi glukosa dan
fruktosa.
•Laktase
Laktase yaitu enzim yang mengubah laktase menjadi glukosa dan galaktosa.
•Selulase
emzim yang menguraikan selulosa ( suatu polisakarida) menjadi selobiosa ( suatu
disakarida)
•Pektinase
Pektinase, yaitu enzim yang menguraikan pektin menjadi asam- pektin.
15. • 2.Esterase
Esterase, yaitu enzim-enzim yang memecah golongan
ester. Contoh-contohnya :
•Lipase, yaitu enzim yang menguraikan lemak menjadi
gliserol dan asam lemak.
•Fosfatase, yaitu enzim yang menguraikan suatu ester
hingga terlepas asam fosfat.
• 3.Proteinase atau Protease, yaitu enzim enzim yang
menguraikan golongan protein.
Contoh-contohnya:
•Peptidase, yaitu enzim yang menguraikan peptida menjadi
asam amino.
•Gelatinase, yaitu enzim yang menguraikan gelatin.
•Renin, yaitu enzim yang menguraikan kasein dari susu.
16. • 2.6.2 Oksidase dan Reduktase
Yaitu enzime yang menolong dalam proses oksidasi dan
reduksi. Enzim Oksidase dibagi lagi menjadi;
•Dehidrogenase : enzim ini memegang peranan penting
dalam mengubah zat-zat organik menjadi hasil-hasil
oksidasi.
•Katalase : enzim yang menguraikan hidrogen peroksida
menjadi air dan oksigen.
17. • 2.6.3 Desmolase
Yaitu enzim-enzim yang memutuskan ikatan-ikatan C-C, C-N
dan beberapa ikatan lainnya.
Enzim Desmolase dibagi lagi menjadi :
•Karboksilase yaitu enzim yang mengubah asam piruyat
menjadi asetaldehida.
•Transaminase yaitu enzim yang memindahkan gugusan
amine dari suatu asam amino ke suatu asam organik
sehingga yang terakhir ini berubah menjadi suatu asam
amino.
18. 2.7 Kajian biomedik enzim amilase
Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk
reaksi-reaksi kimia didalam sistem biologi (Arunsasi et al, 2010;
Nyoman SA, 2013). Satu jenis enzim mengkatalisis satu jenis
substrat saja, jadi enzim adalah katalisator yang reaksi-spesifik.
Enzim bekerja dengan mengurangi energi aktivasi dari substrat
tertentu. Mekanisme kerja enzim yaitu dengan terikat sementara
ke substrat untuk membentuk sebuah kompleks enzim-substrat
yang lebih tidak stabil dibanding substrat jika berdiri sendiri. Ini
menyebabkan substrat mudah bereaksi. Dengan demikian
substrat tereksitasi ke tingkat energi lebih rendah dengan
membentuk produk reaksi yang baru. Selama berlangsungnya
reaksi, enzim dilepaskan dalam keadaan tidak berubah.
Pelepasan enzim tetap utuh sehingga bisa terus bereaksi dan
menyebabkan enzim tetap efektif meski dalam jumlah yang
sangat kecil. Kegiatan enzim dapat berlangsung dengan baik
jika kondisi lingkungannya mendukung (Nyoman SA, 2013).
19. 2.8 Peran enzim amilase pada pembuatan roti
Tahapan proses pembuatan roti dan formulasinya sangat
bervariasi dari satu pabrik dengan pabrik roti yang lain.
Namun demikian, secara umum tahapan proses terdiri dari:
(Nyoman SA, 2013).
1. Pencampuran adonan
Granula pati yang terkandung di dalam tepung gandum
dapat dirusak oleh α-amilase menghasilkan amilosa yang
terlarut yang merupakan substrat enzim untuk proses
degradasi amilosa selanjutnya. Hidrolisis pati ini sangat
penting perannya terhadap karakteristik reologi adonan
karena sejumlah air akan diikat oleh pati yang terhidrolisis
(amilosa terlarut). Pada proses pencampuran adonan
terjadi transfer massa yang lebih intensif. Kontak enzim
dengan substrat (amilosa terlarut) dapat berjalan dengan
lebih baik sehingga akan dihasilkan gula- gula sederhana
seperti glukosa dan maltosa
20. BAB 3 APLIKASI BOTANI
FARMASI
Enzim merupakan komposisi penting pada sebagian besar produk roti. Banyak
enzim yang akhir-akhir ini ditemukan memberikan manfaat yang sangat besar
pada pembuatan roti karena mulai dibatasinya penggunaan bahan tambahan
kimia, khususnya pada pembuatan roti dan produk fermentasi lainnya (Miguel
et.al., 2013). Penambahan enzim pada tepung dan adonan merupakan langkah
yang biasa digunakan untuk standarisasi tepung dan juga membantu
mempercepat proses pematangan. Enzim biasanya ditambahkan untuk
modifikasi dough rheology, retensi udara dan melembutkan remahan pada
produksi pembuatan roti,modifikasi dough rheology pastry dan biskuit, untuk
mengubah kadar kelembutan produk pada pembuatan kue dan mengurangi
pembentukan akrilamid. Meluasnya aplikasi enzim di berbagai industri ternyata
tidak disertai dengan pengetahuan masyarakat awam mengenai peranan penting
enzim dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kami ingin mengetahui
persepsi masyarakat tentang peranan enzim khususnya dalam pembuatan roti.
21. BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Enzim merupakan bagian dari protein, yang mengkatalisir
reaksi-reaksi kimia dan memiliki spesifisitas terhadap reaksi
yang dikatalisis dan molekul yang menjadi substratnya. Pada
beberapa produk, peranan enzim endogenus tidak memadai,
sehingga muncul ide untuk menambahkan enzim dari luar
(eksogenus) untuk memperoleh hasil yang diharapkan dengan
waktu yang lebih cepat. Dari berbagai sumber amilase
eksogenus, amilase bakteri yang menjadi primadona pada
industri pangan terutama dalam pembuatan roti, dikarenakan
sifatnya yang termostabil.
22. 4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disarankan
Penggunaan enzim dalam industri pangan memberi banyak
keuntungan sebagai bahan tambahan yang alami baik makanan,
minuman dan lainnya terhadap aktivitas enzim