SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
[1] Kelompok 2
Kata pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
tuntunan-Nya kami kelompok dapat menyelesaikan makalah Pengantar Dasar Matematika ini
dengan baik. Di dalam makalah ini berisikan penjelasan mengenai Relasi antara Himpunan.
Penulis berterima kasih kepada Dosen yang telah memberi bimbingan dan arahan kepada penulis
serta kepada teman-teman yang telah membantu penulis dari tahap awal sampai terselesainya
makalah ini.
Tanpa kerja sama dari kelompok,makalah ini tentulah tidak dapat terselesaikan.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu perlu adanya kritik dan saran bagi
pembaca.
Akhir kata , semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tondano, Maret 2013
Penulis,
[2] Kelompok 2
Daftar isi
Kata pengantar……………………………………………….....................................................................1
Daftar isi……………………………………………………………..........................................................2
BAB 1 Pendahuluan
Latar belakang……………………………………………………………………………………………...3
Rumusan masalah…………………………………………………………………………………………..3
Tujuan……………………………………………………………………...................................................3
Manfaat……………………………………………………………………………………………………..3
Metode Pengumpulan Data………………………………………………...................................................3
Sistematika………………………………………………………………………………………………….3
BAB 2 Pembahasan
1.1 Himpunan bagian…………………………………………………………………………………..4
1.2 Himpunan yang sama………………………………………………………………………………4
1.3 Himpunan yang berpotongan………………………………………………………………………5
1.4 Himpunan yang lepas………………………………………………………………………………5
1.5 Dua himpunan finit yang ekivalen…………………………………………………………………5
1.6 Diagram venn euler………………………………………………………………………………...6
BAB 3 Penutup
Kesimpulan…………………………………………………………………………………………..........7
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………..8
[3] Kelompok 2
BAB I
Pendahuluan
A.Latar belakang
Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan jelas, sehingga
dengan tepat dapat diketahui objek yang termasuk himpunan dan yang tidak termasuk dalam
himpunan tersebut.
Syarat tertentu dan jelas dalam menentukan himpunan itu menyebabkan kita dapat membedakan
obyek yang merupakan anggota himpunan dan obyek yang bukan anggota himpunan. Himpunan
yang mempunyai syarat tertentu dan jelas sehingga kita dapat menentukan obyek mana yang
menjadi anggota anggota himpunan itu,contoh Kumpulan hewan berkaki dua antara lain ayam,
itik, dan burung. Kumpulan hewan berkaki dua adalah suatu himpunan, karena setiap disebut
hewan berkaki dua, maka hewan tersebut pasti termasuk dalam kumpulan tersebut dan obyek
mana yang bukan anggota himpunan itu disebut himpunan yang terdefinisi dengan baik,contoh
kumpulan orang kaya,kumpulan ini bukan suatu himpunan.
B.Rumusan masalah
Perumusan masalah dalam makalah ini berisikan antara lain :
Himpunan bagian
Himpunan yang sama
Himpunan yang berpotongan
Himpunan yang lepas
Dua himpunan finit yang ekivalen
Diagram venn euler
C.Tujuan
Menjelaskan tentang relasi antara himpunan dan menyelesaikan soal-soal.
D.Manfaat
Dapat memahami bagaimana cara menghitung relasi antara himpunan
E.Metode pengumpulan data
Cara pengumpulan data dan informasi untuk membuat makalah ini adalah sbb
- Membaca buku
- Pencarian informasi dari internet
F.Sistematika
- Kata pengantar
- Daftar isi
- BAB 1 Pendahuluan
- BAB 2 Isi
- BAB 3 Penutup
[4] Kelompok 2
BAB II
Pembahasan
 Himpunan Bagian
Relasi ini dinyatakan dengan notasi (dibaca A “himpunan bagian” atau “subset” dari B).
Contoh:
1. C = {1, 3, 5} adalah himpunan bagian dari Q = {1, 3, 5, 7, 9} karena 1, 3, 5 yang anggota C
juga menjadi anggota Q. Maka dapat ditulis C Q
2. Diketahui D = {a, i, o, e} dan E = {i, a, e, o}. Karena a, i, o, e yang menjadi anggota D juga
menjadi anggota E, maka dapat ditulis D E
3. Diketahui G = {bilangan bulat genap} dan B = {bilangan bulat}. Maka G B
 Himpunan yang Sama
Jika banyaknya anggota himpunan P = banyaknya anggota himpunan Q, atau n(P) = n(Q) maka P dan Q
dikatakan ekuivalen
Contoh :
1. Ditentukan himpunan A = {a, b, c, d} dan B = {b, d, a, c}. Maka himpunan A = B, berarti
{a, b, c, d} = {b, d, a, c} karena setiap anggota himpunan A juga menjadi anggota himpunan
B begitu juga sebaliknya. Dengan demikian urutan anggota tidak diperhatikan.
2. Ditentukan himpunan P = {1, 2, 3} dan Q = {1, 3, 2, 1,2}. Maka himpunan P = Q, berarti {1,
2, 3} = {1, 3, 2, 1, 2} karena setiap anggota himpunan P juga menjadi anggota himpunan Q
begitu juga sebaliknya. Dengan demikian penulisan ulang anggota suatu himpunan tidak
diperhatikan dan ditulis tanpa pengulangan.
3. Ditentukan himpunan K = {x |x – 2x – 3 = 0} dan L = {3, -1, 1} serta M = {-1,3}. Karena
setiap anggota ketiga himpunan itu sama, maka K = L = M.
Definisi : Himpunan A disebut himpunan bagian (subset) dari himpunan B jika setiap anggota A juga
merupakan anggota B
Definisi : Himpunan A dan himpunan B adalah sama (ditulis A=B) jika dan hanya jika A B dan
B A
[5] Kelompok 2
 Himpunan yang Berpotongan
Contoh :
1. C = {3, 4, 5, 6} dan D = {2, 5, 8} adalah dua himpunan yang berpotongan, karena ada anggota C yaitu 5
yang menjadi anggota D.
2. Ditentukan X = { x |x2
+ 3x + 2 = 0} dan Y = { x |x2
– x – 6 = 0}. Maka X dan Y berpotongan, karena X =
{-1, -2} dan Y = {3, -2} ada anggota X yang juga menjadi anggota Y , yaitu -2.
 Himpunan yang Lepas
Diketahui A = {burung, ayam, bebek} dan
B = {kucing, anjing, ikan}.
Perhatikan bahwa tidak ada satupun anggota himpunan A yang menjadi anggota himpunan B. Demikian pula
sebaliknya, tidak ada satu pun anggota himpunan B yang menjadi anggota himpunan A. Dalam hal ini
dikatakan bahwa tidak ada anggota persekutuan antara himpunan A dan B. Hubungan antara himpunan A
dan B seperti ini disebut himpunan saling lepas atau saling asing.
Contoh :
1. F = himpunan bilangan bulat positif dan G = himpunan bilangan bulat negatif merupakan dua
himpunan yang saling lepas, karena kedua himpunan itu tidak mempunyai elemen yang sama.
2. Ditentukan V = {1, 3, 5} dan W = {2, 3, 4}. Maka V dan W tidak saling lepas , karena kedua
himpunan itu mempunyai anggota persekutuan yaitu 3.
 Dua Himpunan Finit yang Ekivalen
 Bilangan Kardinal dari himpunan yang berhingga (finit)
Banyak anggota yang berbeda di dalam suatu himpunan A disebut bilangan kardinal himpunan A,
ditulis n(A) .
Contoh :
1. X = {a, b, c, d} maka n(X) = 4 (Baca : bilangan cardinal himpunan X ada 4)
2. K = himpunan nama-nama hari dalam satu minggu , maka n(K) = 7
Definisi : Dua himpunan A dan B dikatakan berpotongan jika dan hanya jika ada anggota A yang menjadi
anggota B
Definisi : Dua himpunan A dan B dikatakan lepas (ditulis A || B) jika dan hanya jika kedua himpunan itu
tidak kosong dan tidak mempunyai elemen yang sama.
[6] Kelompok 2
Contoh :
1. Ditentukan P = {1, 2, 3} dan Q = {a, b, c}. Maka P ∞ Q, karena n(P) = n(Q)
2. Ditentukan A = { x |x2
– 2x + 1 = 0} dan B = {-1} maka A ∞ B, tetapi juga A = B
 Diagram Venn Euler
Diagram Venn pertama kali diketemukan oleh John Venn, seorang ahli matematika dari Inggris yang
hidup pada tahun 1834–1923. Dalam diagram Venn, himpunan semesta dinyatakan dengan daerah persegi
panjang, sedangkan himpunan lain dalam semesta pembicaraan dinyatakan dengan kurva mulus tertutup
sederhana dan noktah-noktah untuk menyatakan anggotanya.
Diketahui : S = {0, 1, 2, 3, 4, ..., 9};
P = {0, 1, 2, 3}; dan
Q = {4, 5, 6, 7}
Himpunan S = {0, 1, 2, 3, 4, ..., 9} adalah himpunan semesta (semesta pembicaraan). Dalam diagram Venn,
himpunan semesta dinotasikan dengan S berada di pojok kiri. Perhatikan himpunan P dan Q. Karena tidak
ada anggota persekutuan antara P dan Q, maka P Q = { }. Jadi, dapat dikatakan bahwa kedua himpunan
saling lepas. Dalam hal ini, kurva yang dibatasi oleh himpunan P dan Q saling terpisah. Selanjutnya,
anggota-anggota himpunan P diletakkan pada kurva P, sedangkan anggota-anggota himpunan Q
diletakkan pada kurvaQ. Anggota himpunan S yang tidak menjadi anggota himpunan P dan Q diletakkan
di luar kurva P dan Q.
Diagram Venn-nya seperti di bawah ini
Definisi : Dua himpunan finit A dan B dikatakan ekivalen (ditulis A ∞ B) jika dan hanya jika banyak
anggota kedua himpunan itu sama.
S P Q
●8 ●9
●0 ●2
●1 ●3
●4 ●5
●6 ●7
[7] Kelompok 2
Himpunan yang berpotongan Himpunan Bagian
Himpunan yang sama Himpunan saling lepas
[8] Kelompok 2
BAB 3
KESIMPULAN
Suatu himpunan disebut himpunan bagian (subset) dari suatu himpunan lain jika dan hanya jika setiap
anggota himpunan itu juga menjadi anggota himpunan lain tersebut.
Dua himpunan dikatakan sama jika dan hanya jika kedua himpunan itu merupakan subset satu dan
lainnya.
Dua himpunan dikatakan berpotongan jika dan hanya jika ada anggota himpunan yang satu yang juga
menjadi anggota himpunan lainnya.
Dua himpunan dikatakan lepas jika dan hanya jika kedua himpunan itu tidak kosong dan tidak
mempunyai elemen yang sama.
Banyak anggota yang berbeda di dalam suatu himpunan disebut bilangan cardinal himpunan itu.
Dua himpunan finit dikatakan ekivalen jika dan hanya jika banyak anggota kedua himpunan itu sama.
[9] Kelompok 2
Daftar pustaka
Buku Pengantar Dasar Matematika ,penerbit erlangga
[10] Kelompok
2
LAPORAN KELOMPOK
 Kelompok 1
Stella Pailah : bagaimana bentuk dari himpunan semesta yang berbentuk persegi dan segitiga?
 Kelompok 2
Yopi Laloring : Apa yang dimaksud dengan diagram Venn?
 Kelompok 3
William Sumendap : Bagaimana gambar diagram venn jika himpunan bagian terdapat
himpunan kosong?
 Kelompok 4
Abdul malik : dalam 2 himpunan apakah boleh langsung menghasilkan 2 penyelesaian?
 Kelompok 5
Reza Sumaila : apa perbedaan himpunan yang berpotongan dan himpunan irisan
 Kelompok 6
Julisa Sambur : bagaimana membandingkan 2 himpunan bagian itu?
 Kelompok 7
Anderzend Awuy : apa perbedaan himpunan bagian dan himpunan yang sama ?
 Kelompok 8
PRESENTASI
 Kelompok 9
Wiwin Djojobo: Apa bedanya x |x dan x/x ?
 Kelompok 10
Sofia : apa perbedaan diagram venn dan diagram euler?

More Related Content

What's hot

Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenBAIDILAH Baidilah
 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKRaden Ilyas
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Arvina Frida Karela
 
Diferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinuDiferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinubobbyrey
 
Kekongruenan
KekongruenanKekongruenan
Kekongruenanpooeetry
 
Soal dan pembahasan operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
Soal dan pembahasan   operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997Soal dan pembahasan   operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
Soal dan pembahasan operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997HabibisSaleh1
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaranNia Matus
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiSeptian Amri
 
RPP dan LKS materi persamaan kuadrat
RPP dan LKS  materi persamaan kuadrat RPP dan LKS  materi persamaan kuadrat
RPP dan LKS materi persamaan kuadrat Yulia Angraini
 
PPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxPPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxYanniFryda
 
Materi Pangkat dan akar SMP. ppt
Materi Pangkat dan akar SMP. ppt Materi Pangkat dan akar SMP. ppt
Materi Pangkat dan akar SMP. ppt Arif Lubis
 
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan GrupSholiha Nurwulan
 
Persamaan Diferensial
Persamaan DiferensialPersamaan Diferensial
Persamaan DiferensialDian Arisona
 
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematikaPendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematikaIrianto Aras
 

What's hot (20)

Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Diferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinuDiferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinu
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Analisis real
Analisis realAnalisis real
Analisis real
 
Bab ii ring
Bab ii ringBab ii ring
Bab ii ring
 
Kekongruenan
KekongruenanKekongruenan
Kekongruenan
 
Soal dan pembahasan operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
Soal dan pembahasan   operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997Soal dan pembahasan   operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
Soal dan pembahasan operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
 
Contoh ruang metrik
Contoh ruang metrikContoh ruang metrik
Contoh ruang metrik
 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi Rekurensi
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
RPP dan LKS materi persamaan kuadrat
RPP dan LKS  materi persamaan kuadrat RPP dan LKS  materi persamaan kuadrat
RPP dan LKS materi persamaan kuadrat
 
PPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxPPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptx
 
Materi Pangkat dan akar SMP. ppt
Materi Pangkat dan akar SMP. ppt Materi Pangkat dan akar SMP. ppt
Materi Pangkat dan akar SMP. ppt
 
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
 
Persamaan Diferensial
Persamaan DiferensialPersamaan Diferensial
Persamaan Diferensial
 
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematikaPendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
 

Viewers also liked (20)

Points lsph séries (ronde3 2013)
Points lsph séries (ronde3 2013)Points lsph séries (ronde3 2013)
Points lsph séries (ronde3 2013)
 
Dibujo barcos
Dibujo barcosDibujo barcos
Dibujo barcos
 
Blackhole fix
Blackhole fixBlackhole fix
Blackhole fix
 
Ioga juliol
Ioga juliolIoga juliol
Ioga juliol
 
Test 1
Test 1Test 1
Test 1
 
Lina
LinaLina
Lina
 
Livro
LivroLivro
Livro
 
Hsse komitmen yusuf
Hsse komitmen yusufHsse komitmen yusuf
Hsse komitmen yusuf
 
Sanjoy Sen- Business Times - Jan 2013
Sanjoy Sen- Business Times - Jan 2013Sanjoy Sen- Business Times - Jan 2013
Sanjoy Sen- Business Times - Jan 2013
 
Grafica grupal
Grafica grupalGrafica grupal
Grafica grupal
 
Pog1127
Pog1127Pog1127
Pog1127
 
Sghfghfghdfhg
SghfghfghdfhgSghfghfghdfhg
Sghfghfghdfhg
 
Documento30001
Documento30001Documento30001
Documento30001
 
Anunt d100
Anunt d100Anunt d100
Anunt d100
 
Organigrama
OrganigramaOrganigrama
Organigrama
 
Actividad marista7
Actividad marista7Actividad marista7
Actividad marista7
 
26
2626
26
 
Etica
EticaEtica
Etica
 
João Alves no seu Auge!!!
João Alves no seu Auge!!!João Alves no seu Auge!!!
João Alves no seu Auge!!!
 
Lalalallaalalalalallaalalalalalalaa
LalalallaalalalalallaalalalalalalaaLalalallaalalalalallaalalalalalalaa
Lalalallaalalalalallaalalalalalalaa
 

Similar to Operasi himpunan

Similar to Operasi himpunan (20)

himpunan.pptx
himpunan.pptxhimpunan.pptx
himpunan.pptx
 
Modul matematika-smp-himpunan
Modul matematika-smp-himpunanModul matematika-smp-himpunan
Modul matematika-smp-himpunan
 
HIMPUNAN MATEMATIKA
HIMPUNAN MATEMATIKAHIMPUNAN MATEMATIKA
HIMPUNAN MATEMATIKA
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Puspasari Ramadhani_ PPT Himpunan
Puspasari Ramadhani_ PPT HimpunanPuspasari Ramadhani_ PPT Himpunan
Puspasari Ramadhani_ PPT Himpunan
 
1268850 himpunan joniwarman.wordpress
1268850 himpunan joniwarman.wordpress1268850 himpunan joniwarman.wordpress
1268850 himpunan joniwarman.wordpress
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
1. himpunan.ppt
1. himpunan.ppt1. himpunan.ppt
1. himpunan.ppt
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan (syarifah hubaba zainah aliyah)
Himpunan (syarifah hubaba zainah aliyah)Himpunan (syarifah hubaba zainah aliyah)
Himpunan (syarifah hubaba zainah aliyah)
 
1_2.pdf
1_2.pdf1_2.pdf
1_2.pdf
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
R5 b kel 6
R5 b kel 6R5 b kel 6
R5 b kel 6
 
Modul himpunan kelas VII k13
Modul himpunan kelas VII k13Modul himpunan kelas VII k13
Modul himpunan kelas VII k13
 
Review himpunan
Review himpunanReview himpunan
Review himpunan
 
Teori-himpunan
Teori-himpunanTeori-himpunan
Teori-himpunan
 
Bab ii lanjutan
Bab ii lanjutanBab ii lanjutan
Bab ii lanjutan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 

More from Anderzend Awuy

Soal pilihan ganda fungsi
Soal pilihan ganda fungsiSoal pilihan ganda fungsi
Soal pilihan ganda fungsiAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda validitas pembuktian
Soal pilihan ganda validitas pembuktianSoal pilihan ganda validitas pembuktian
Soal pilihan ganda validitas pembuktianAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksi
Soal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksiSoal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksi
Soal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksiAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda operasi himpunan
Soal pilihan ganda operasi himpunanSoal pilihan ganda operasi himpunan
Soal pilihan ganda operasi himpunanAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda pendahuluan pengantar dasar matematika
Soal pilihan ganda pendahuluan pengantar dasar matematikaSoal pilihan ganda pendahuluan pengantar dasar matematika
Soal pilihan ganda pendahuluan pengantar dasar matematikaAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda logika matematika
Soal pilihan ganda logika matematikaSoal pilihan ganda logika matematika
Soal pilihan ganda logika matematikaAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda kuantor
Soal pilihan ganda kuantorSoal pilihan ganda kuantor
Soal pilihan ganda kuantorAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda himpunan
Soal pilihan ganda himpunanSoal pilihan ganda himpunan
Soal pilihan ganda himpunanAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasAnderzend Awuy
 
Logika dan teori himpunan
Logika dan teori himpunanLogika dan teori himpunan
Logika dan teori himpunanAnderzend Awuy
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 

More from Anderzend Awuy (16)

Soal pilihan ganda fungsi
Soal pilihan ganda fungsiSoal pilihan ganda fungsi
Soal pilihan ganda fungsi
 
Soal pilihan ganda validitas pembuktian
Soal pilihan ganda validitas pembuktianSoal pilihan ganda validitas pembuktian
Soal pilihan ganda validitas pembuktian
 
Soal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksi
Soal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksiSoal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksi
Soal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksi
 
Soal pilihan ganda operasi himpunan
Soal pilihan ganda operasi himpunanSoal pilihan ganda operasi himpunan
Soal pilihan ganda operasi himpunan
 
Soal pilihan ganda pendahuluan pengantar dasar matematika
Soal pilihan ganda pendahuluan pengantar dasar matematikaSoal pilihan ganda pendahuluan pengantar dasar matematika
Soal pilihan ganda pendahuluan pengantar dasar matematika
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitas
 
Soal pilihan ganda logika matematika
Soal pilihan ganda logika matematikaSoal pilihan ganda logika matematika
Soal pilihan ganda logika matematika
 
Soal pilihan ganda kuantor
Soal pilihan ganda kuantorSoal pilihan ganda kuantor
Soal pilihan ganda kuantor
 
Soal pilihan ganda himpunan
Soal pilihan ganda himpunanSoal pilihan ganda himpunan
Soal pilihan ganda himpunan
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitas
 
Logika dan teori himpunan
Logika dan teori himpunanLogika dan teori himpunan
Logika dan teori himpunan
 
Operasi himpunan
Operasi himpunanOperasi himpunan
Operasi himpunan
 
Operasi himpunan
Operasi himpunanOperasi himpunan
Operasi himpunan
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Cover ptp 2
Cover ptp 2Cover ptp 2
Cover ptp 2
 

Operasi himpunan

  • 1. [1] Kelompok 2 Kata pengantar Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan tuntunan-Nya kami kelompok dapat menyelesaikan makalah Pengantar Dasar Matematika ini dengan baik. Di dalam makalah ini berisikan penjelasan mengenai Relasi antara Himpunan. Penulis berterima kasih kepada Dosen yang telah memberi bimbingan dan arahan kepada penulis serta kepada teman-teman yang telah membantu penulis dari tahap awal sampai terselesainya makalah ini. Tanpa kerja sama dari kelompok,makalah ini tentulah tidak dapat terselesaikan. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu perlu adanya kritik dan saran bagi pembaca. Akhir kata , semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Tondano, Maret 2013 Penulis,
  • 2. [2] Kelompok 2 Daftar isi Kata pengantar……………………………………………….....................................................................1 Daftar isi……………………………………………………………..........................................................2 BAB 1 Pendahuluan Latar belakang……………………………………………………………………………………………...3 Rumusan masalah…………………………………………………………………………………………..3 Tujuan……………………………………………………………………...................................................3 Manfaat……………………………………………………………………………………………………..3 Metode Pengumpulan Data………………………………………………...................................................3 Sistematika………………………………………………………………………………………………….3 BAB 2 Pembahasan 1.1 Himpunan bagian…………………………………………………………………………………..4 1.2 Himpunan yang sama………………………………………………………………………………4 1.3 Himpunan yang berpotongan………………………………………………………………………5 1.4 Himpunan yang lepas………………………………………………………………………………5 1.5 Dua himpunan finit yang ekivalen…………………………………………………………………5 1.6 Diagram venn euler………………………………………………………………………………...6 BAB 3 Penutup Kesimpulan…………………………………………………………………………………………..........7 Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………..8
  • 3. [3] Kelompok 2 BAB I Pendahuluan A.Latar belakang Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan jelas, sehingga dengan tepat dapat diketahui objek yang termasuk himpunan dan yang tidak termasuk dalam himpunan tersebut. Syarat tertentu dan jelas dalam menentukan himpunan itu menyebabkan kita dapat membedakan obyek yang merupakan anggota himpunan dan obyek yang bukan anggota himpunan. Himpunan yang mempunyai syarat tertentu dan jelas sehingga kita dapat menentukan obyek mana yang menjadi anggota anggota himpunan itu,contoh Kumpulan hewan berkaki dua antara lain ayam, itik, dan burung. Kumpulan hewan berkaki dua adalah suatu himpunan, karena setiap disebut hewan berkaki dua, maka hewan tersebut pasti termasuk dalam kumpulan tersebut dan obyek mana yang bukan anggota himpunan itu disebut himpunan yang terdefinisi dengan baik,contoh kumpulan orang kaya,kumpulan ini bukan suatu himpunan. B.Rumusan masalah Perumusan masalah dalam makalah ini berisikan antara lain : Himpunan bagian Himpunan yang sama Himpunan yang berpotongan Himpunan yang lepas Dua himpunan finit yang ekivalen Diagram venn euler C.Tujuan Menjelaskan tentang relasi antara himpunan dan menyelesaikan soal-soal. D.Manfaat Dapat memahami bagaimana cara menghitung relasi antara himpunan E.Metode pengumpulan data Cara pengumpulan data dan informasi untuk membuat makalah ini adalah sbb - Membaca buku - Pencarian informasi dari internet F.Sistematika - Kata pengantar - Daftar isi - BAB 1 Pendahuluan - BAB 2 Isi - BAB 3 Penutup
  • 4. [4] Kelompok 2 BAB II Pembahasan  Himpunan Bagian Relasi ini dinyatakan dengan notasi (dibaca A “himpunan bagian” atau “subset” dari B). Contoh: 1. C = {1, 3, 5} adalah himpunan bagian dari Q = {1, 3, 5, 7, 9} karena 1, 3, 5 yang anggota C juga menjadi anggota Q. Maka dapat ditulis C Q 2. Diketahui D = {a, i, o, e} dan E = {i, a, e, o}. Karena a, i, o, e yang menjadi anggota D juga menjadi anggota E, maka dapat ditulis D E 3. Diketahui G = {bilangan bulat genap} dan B = {bilangan bulat}. Maka G B  Himpunan yang Sama Jika banyaknya anggota himpunan P = banyaknya anggota himpunan Q, atau n(P) = n(Q) maka P dan Q dikatakan ekuivalen Contoh : 1. Ditentukan himpunan A = {a, b, c, d} dan B = {b, d, a, c}. Maka himpunan A = B, berarti {a, b, c, d} = {b, d, a, c} karena setiap anggota himpunan A juga menjadi anggota himpunan B begitu juga sebaliknya. Dengan demikian urutan anggota tidak diperhatikan. 2. Ditentukan himpunan P = {1, 2, 3} dan Q = {1, 3, 2, 1,2}. Maka himpunan P = Q, berarti {1, 2, 3} = {1, 3, 2, 1, 2} karena setiap anggota himpunan P juga menjadi anggota himpunan Q begitu juga sebaliknya. Dengan demikian penulisan ulang anggota suatu himpunan tidak diperhatikan dan ditulis tanpa pengulangan. 3. Ditentukan himpunan K = {x |x – 2x – 3 = 0} dan L = {3, -1, 1} serta M = {-1,3}. Karena setiap anggota ketiga himpunan itu sama, maka K = L = M. Definisi : Himpunan A disebut himpunan bagian (subset) dari himpunan B jika setiap anggota A juga merupakan anggota B Definisi : Himpunan A dan himpunan B adalah sama (ditulis A=B) jika dan hanya jika A B dan B A
  • 5. [5] Kelompok 2  Himpunan yang Berpotongan Contoh : 1. C = {3, 4, 5, 6} dan D = {2, 5, 8} adalah dua himpunan yang berpotongan, karena ada anggota C yaitu 5 yang menjadi anggota D. 2. Ditentukan X = { x |x2 + 3x + 2 = 0} dan Y = { x |x2 – x – 6 = 0}. Maka X dan Y berpotongan, karena X = {-1, -2} dan Y = {3, -2} ada anggota X yang juga menjadi anggota Y , yaitu -2.  Himpunan yang Lepas Diketahui A = {burung, ayam, bebek} dan B = {kucing, anjing, ikan}. Perhatikan bahwa tidak ada satupun anggota himpunan A yang menjadi anggota himpunan B. Demikian pula sebaliknya, tidak ada satu pun anggota himpunan B yang menjadi anggota himpunan A. Dalam hal ini dikatakan bahwa tidak ada anggota persekutuan antara himpunan A dan B. Hubungan antara himpunan A dan B seperti ini disebut himpunan saling lepas atau saling asing. Contoh : 1. F = himpunan bilangan bulat positif dan G = himpunan bilangan bulat negatif merupakan dua himpunan yang saling lepas, karena kedua himpunan itu tidak mempunyai elemen yang sama. 2. Ditentukan V = {1, 3, 5} dan W = {2, 3, 4}. Maka V dan W tidak saling lepas , karena kedua himpunan itu mempunyai anggota persekutuan yaitu 3.  Dua Himpunan Finit yang Ekivalen  Bilangan Kardinal dari himpunan yang berhingga (finit) Banyak anggota yang berbeda di dalam suatu himpunan A disebut bilangan kardinal himpunan A, ditulis n(A) . Contoh : 1. X = {a, b, c, d} maka n(X) = 4 (Baca : bilangan cardinal himpunan X ada 4) 2. K = himpunan nama-nama hari dalam satu minggu , maka n(K) = 7 Definisi : Dua himpunan A dan B dikatakan berpotongan jika dan hanya jika ada anggota A yang menjadi anggota B Definisi : Dua himpunan A dan B dikatakan lepas (ditulis A || B) jika dan hanya jika kedua himpunan itu tidak kosong dan tidak mempunyai elemen yang sama.
  • 6. [6] Kelompok 2 Contoh : 1. Ditentukan P = {1, 2, 3} dan Q = {a, b, c}. Maka P ∞ Q, karena n(P) = n(Q) 2. Ditentukan A = { x |x2 – 2x + 1 = 0} dan B = {-1} maka A ∞ B, tetapi juga A = B  Diagram Venn Euler Diagram Venn pertama kali diketemukan oleh John Venn, seorang ahli matematika dari Inggris yang hidup pada tahun 1834–1923. Dalam diagram Venn, himpunan semesta dinyatakan dengan daerah persegi panjang, sedangkan himpunan lain dalam semesta pembicaraan dinyatakan dengan kurva mulus tertutup sederhana dan noktah-noktah untuk menyatakan anggotanya. Diketahui : S = {0, 1, 2, 3, 4, ..., 9}; P = {0, 1, 2, 3}; dan Q = {4, 5, 6, 7} Himpunan S = {0, 1, 2, 3, 4, ..., 9} adalah himpunan semesta (semesta pembicaraan). Dalam diagram Venn, himpunan semesta dinotasikan dengan S berada di pojok kiri. Perhatikan himpunan P dan Q. Karena tidak ada anggota persekutuan antara P dan Q, maka P Q = { }. Jadi, dapat dikatakan bahwa kedua himpunan saling lepas. Dalam hal ini, kurva yang dibatasi oleh himpunan P dan Q saling terpisah. Selanjutnya, anggota-anggota himpunan P diletakkan pada kurva P, sedangkan anggota-anggota himpunan Q diletakkan pada kurvaQ. Anggota himpunan S yang tidak menjadi anggota himpunan P dan Q diletakkan di luar kurva P dan Q. Diagram Venn-nya seperti di bawah ini Definisi : Dua himpunan finit A dan B dikatakan ekivalen (ditulis A ∞ B) jika dan hanya jika banyak anggota kedua himpunan itu sama. S P Q ●8 ●9 ●0 ●2 ●1 ●3 ●4 ●5 ●6 ●7
  • 7. [7] Kelompok 2 Himpunan yang berpotongan Himpunan Bagian Himpunan yang sama Himpunan saling lepas
  • 8. [8] Kelompok 2 BAB 3 KESIMPULAN Suatu himpunan disebut himpunan bagian (subset) dari suatu himpunan lain jika dan hanya jika setiap anggota himpunan itu juga menjadi anggota himpunan lain tersebut. Dua himpunan dikatakan sama jika dan hanya jika kedua himpunan itu merupakan subset satu dan lainnya. Dua himpunan dikatakan berpotongan jika dan hanya jika ada anggota himpunan yang satu yang juga menjadi anggota himpunan lainnya. Dua himpunan dikatakan lepas jika dan hanya jika kedua himpunan itu tidak kosong dan tidak mempunyai elemen yang sama. Banyak anggota yang berbeda di dalam suatu himpunan disebut bilangan cardinal himpunan itu. Dua himpunan finit dikatakan ekivalen jika dan hanya jika banyak anggota kedua himpunan itu sama.
  • 9. [9] Kelompok 2 Daftar pustaka Buku Pengantar Dasar Matematika ,penerbit erlangga
  • 10. [10] Kelompok 2 LAPORAN KELOMPOK  Kelompok 1 Stella Pailah : bagaimana bentuk dari himpunan semesta yang berbentuk persegi dan segitiga?  Kelompok 2 Yopi Laloring : Apa yang dimaksud dengan diagram Venn?  Kelompok 3 William Sumendap : Bagaimana gambar diagram venn jika himpunan bagian terdapat himpunan kosong?  Kelompok 4 Abdul malik : dalam 2 himpunan apakah boleh langsung menghasilkan 2 penyelesaian?  Kelompok 5 Reza Sumaila : apa perbedaan himpunan yang berpotongan dan himpunan irisan  Kelompok 6 Julisa Sambur : bagaimana membandingkan 2 himpunan bagian itu?  Kelompok 7 Anderzend Awuy : apa perbedaan himpunan bagian dan himpunan yang sama ?  Kelompok 8 PRESENTASI  Kelompok 9 Wiwin Djojobo: Apa bedanya x |x dan x/x ?  Kelompok 10 Sofia : apa perbedaan diagram venn dan diagram euler?