Ada lima pendekatan pembelajaran yang dijelaskan dalam dokumen tersebut: pendekatan kontekstual yang menekankan pembelajaran bermakna melalui pengalaman nyata siswa, pendekatan konstruktivisme yang melibatkan siswa dalam membangun pengetahuan, pendekatan deduktif-induktif yang memulai dari teori ke aplikasi atau sebaliknya, pendekatan konsep dan proses yang fokus pada penguasaan konsep atau keterampilan proses,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran sains kanak-kanak menurut teori konstruktivisme, termasuk pengalaman sedia ada murid dan penyampaian guru.
2. Jenis pengalaman sains yang diidentifikasi meliputi perbincangan kelas, eksperimen, simulasi, dan aplikasi sains dalam kehidupan sehari-hari.
3. Perbincangan kelas
Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran kontekstual yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran dengan menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata. Pembelajaran kontekstual mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah yang terkait dengan lingkungan sekitar melalui pendekatan konstruktivisme, inkuiri, dan refleksi."
Konstruktivisme implikasi baru dalam tep (1)Dedi Yulianto
Konstruktivisme adalah teori pembelajaran dimana pengetahuan dibangun oleh siswa melalui pengalaman pribadi dan interaksi sosial. Menurut teori ini, siswa harus aktif membangun pengetahuannya sendiri daripada sekadar menerima informasi dari guru. Dokumen ini membandingkan pendekatan konstruktivisme dengan objektivisme dalam pembelajaran dan menjelaskan implikasi konstruktivisme terhadap desain pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang kaedah pembelajaran kontekstual dan pelaksanaannya di kelas. Kaedah ini menghubungkan pengajaran dengan konteks kehidupan nyata untuk memberi makna bagi pelajar. Ia menekankan pengalaman, aplikasi, dan kerjasama untuk meningkatkan pemahaman pelajar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran sains kanak-kanak menurut teori konstruktivisme, termasuk pengalaman sedia ada murid dan penyampaian guru.
2. Jenis pengalaman sains yang diidentifikasi meliputi perbincangan kelas, eksperimen, simulasi, dan aplikasi sains dalam kehidupan sehari-hari.
3. Perbincangan kelas
Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran kontekstual yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran dengan menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata. Pembelajaran kontekstual mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah yang terkait dengan lingkungan sekitar melalui pendekatan konstruktivisme, inkuiri, dan refleksi."
Konstruktivisme implikasi baru dalam tep (1)Dedi Yulianto
Konstruktivisme adalah teori pembelajaran dimana pengetahuan dibangun oleh siswa melalui pengalaman pribadi dan interaksi sosial. Menurut teori ini, siswa harus aktif membangun pengetahuannya sendiri daripada sekadar menerima informasi dari guru. Dokumen ini membandingkan pendekatan konstruktivisme dengan objektivisme dalam pembelajaran dan menjelaskan implikasi konstruktivisme terhadap desain pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang kaedah pembelajaran kontekstual dan pelaksanaannya di kelas. Kaedah ini menghubungkan pengajaran dengan konteks kehidupan nyata untuk memberi makna bagi pelajar. Ia menekankan pengalaman, aplikasi, dan kerjasama untuk meningkatkan pemahaman pelajar.
Buku ini membahasikan teori pembelajaran konstruktivisme di mana pengetahuan dibentuk secara aktif oleh murid berdasarkan pengalaman dan interaksi sosial mereka. Buku ini menjelaskan prinsip-prinsip konstruktivisme dan bagaimana pendekatan ini dapat diterapkan dalam pengajaran.
Bab II membahas kajian pustaka tentang belajar, pembelajaran, dan model Problem Based Instruction (PBI). PBI adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar berpikir kritis dan pemecahan masalah serta memperoleh pengetahuan. PBI memiliki 5 tahapan yaitu orientasi masalah, pengorganisasian tugas belajar, pendampingan penyelidikan, pengembangan hasil karya,
Dokumen tersebut membahas pendekatan pembelajaran kontekstual di mana peserta didik diajak untuk belajar secara aktif dengan menghubungkan materi pelajaran dengan konteks kehidupan nyata. Pendekatan ini bertujuan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik."
Dokumen tersebut membahas tentang pengajaran berpusat pada siswa dan pendekatan konstruktivis dalam pengajaran. Teori konstruktivis menekankan bahwa siswa harus menjadikan informasi baru menjadi miliknya sendiri melalui proses konstruksi pengetahuan. Pembelajaran kooperatif digunakan untuk memfasilitasi proses konstruksi pengetahuan dengan bekerja sama dalam kelompok kecil. Guru perlu mengajarkan pemecahan masalah
Model Konstruktivisme 5-Fasa menekankan proses pembelajaran konstruktif melalui 5 fasa: (1) pencetusan idea, (2) penstrukturan semula idea, (3) penggunaan idea, (4) renungan kembali, dan (5) orientasi. Murid diberi peluang untuk mengubah dan membina idea baru melalui interaksi dan pengalaman. Guru berperanan sebagai fasilitator untuk memudahkan proses pembelajaran konstruktif murid.
Konstruktivisme adalah perspektif bahwa individu membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman. Teori ini menekankan pada siswa sebagai pusat pembelajaran, di mana siswa secara aktif membangun pengetahuan mereka melalui eksplorasi, diskusi, dan kolaborasi dengan orang lain. Pembelajaran konstruktivistik memberikan keuntungan seperti memberdayakan kreativitas siswa, tetapi juga menghadapi tantangan sepert
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran konstruktivisme, meliputi pengertian, prinsip, ciri-ciri, implikasi, serta kelebihan dan kekurangan pendekatan pembelajaran konstruktivisme. Secara ringkas, konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan pembelajaran kontekstual, termasuk definisi pembelajaran kontekstual, teori yang mendasarinya, bentuk-bentuk pembelajaran kontekstual, dan manfaat pendekatan ini bagi murid, guru, dan industri."
Pembelajaran berbasis masalah (PBM) adalah pendekatan pembelajaran yang diawali dengan penyajian masalah yang relevan dengan materi pelajaran. PBM melibatkan siswa dalam penyelidikan mandiri untuk menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata serta membangun pemahaman mereka. Tujuan PBM adalah membantu siswa berpikir kritis dan menemukan solusi masalah secara mandiri.
Artikel ini membahas teori pembelajaran Gagne tentang sembilan peristiwa pembelajaran dan bagaimana hal itu dapat diimplementasikan dengan baik oleh guru. Peristiwa-peristiwa tersebut meliputi menarik perhatian siswa, menyampaikan tujuan, memanggil kembali pengetahuan lama, menyajikan materi baru, memberikan panduan belajar, memberikan latihan, memberikan umpan balik, menilai hasil belajar, dan mempertahank
Model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui observasi dan eksperimen. Model ini terdiri atas lima tahapan untuk merekonstruksi gagasan siswa, yaitu orientasi, pemunculan gagasan, penyusunan ulang gagasan, penerapan gagasan, dan pemantapan gagasan. Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa sesuai pandangan konstru
Pembelajaran kontekstual dalam matematik sekolah rendah melibatkan pengintegrasian konsep matematik ke dalam konteks kehidupan nyata murid untuk meningkatkan minat dan pemahaman mereka. Pendekatan ini membantu murid melihat relevansi matematik melalui pengalaman, penerokaan, kerjasama, dan penggunaan pengetahuan dalam berbagai situasi. Pembelajaran kontekstual memberi manfaat kepada murid, guru, dan industri dengan menghubung
Dokumen ini membahas perbedaan dan hubungan antara model pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan teknik pembelajaran. Model pembelajaran merupakan kerangka proses pembelajaran yang terdiri atas pendekatan, strategi, metode, dan teknik. Pendekatan memberikan panduan umum, strategi merupakan perencanaan, metode adalah implementasi, sedangkan teknik adalah cara konkrit melaksanakan suatu metode.
Quarterly Forum Reaches out to Young LeadersScott Reiman
A recent change in leadership at Denver's Quarterly Forum saw the founder step down as executive director and take the role of chairwoman, appointing the co-founder of a private equity firm as the new executive director. This change aims to raise the organization's profile in the community and engage younger business leaders, with plans to boost social media and reach out to young leaders while keeping its focus on providing a forum for business leaders to network and discuss business issues and practices.
Storytelling in Web Design for NonprofitsMaggie Hall
The document discusses how storytelling is important for web design. It suggests that stories are effective because they are memorable, help create sustainable brands, and inspire people. The presentation provides guidance on how to design a story bank by considering characters, plot, and narrative point of view. It encourages attendees to get creative with storytelling.
RFID, or Radio Frequency Identification, is a technology that uses radio waves to automatically identify objects. An RFID tag contains information like a serial number that is transmitted to an RFID reader when passed through its electromagnetic field. The basic components of an RFID system are the tag/inlay containing a chip and antenna, a reader/antenna system, and application software. There are three main types of RFID tags: passive, semi-passive, and active. Current applications of RFID include credit cards, public transit cards, electronic toll collection, access control, and supply chain/inventory management. While RFID offers benefits like contactless reading of multiple tags and rewritable data, its adoption faces challenges from higher costs
Buku ini membahasikan teori pembelajaran konstruktivisme di mana pengetahuan dibentuk secara aktif oleh murid berdasarkan pengalaman dan interaksi sosial mereka. Buku ini menjelaskan prinsip-prinsip konstruktivisme dan bagaimana pendekatan ini dapat diterapkan dalam pengajaran.
Bab II membahas kajian pustaka tentang belajar, pembelajaran, dan model Problem Based Instruction (PBI). PBI adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar berpikir kritis dan pemecahan masalah serta memperoleh pengetahuan. PBI memiliki 5 tahapan yaitu orientasi masalah, pengorganisasian tugas belajar, pendampingan penyelidikan, pengembangan hasil karya,
Dokumen tersebut membahas pendekatan pembelajaran kontekstual di mana peserta didik diajak untuk belajar secara aktif dengan menghubungkan materi pelajaran dengan konteks kehidupan nyata. Pendekatan ini bertujuan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik."
Dokumen tersebut membahas tentang pengajaran berpusat pada siswa dan pendekatan konstruktivis dalam pengajaran. Teori konstruktivis menekankan bahwa siswa harus menjadikan informasi baru menjadi miliknya sendiri melalui proses konstruksi pengetahuan. Pembelajaran kooperatif digunakan untuk memfasilitasi proses konstruksi pengetahuan dengan bekerja sama dalam kelompok kecil. Guru perlu mengajarkan pemecahan masalah
Model Konstruktivisme 5-Fasa menekankan proses pembelajaran konstruktif melalui 5 fasa: (1) pencetusan idea, (2) penstrukturan semula idea, (3) penggunaan idea, (4) renungan kembali, dan (5) orientasi. Murid diberi peluang untuk mengubah dan membina idea baru melalui interaksi dan pengalaman. Guru berperanan sebagai fasilitator untuk memudahkan proses pembelajaran konstruktif murid.
Konstruktivisme adalah perspektif bahwa individu membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman. Teori ini menekankan pada siswa sebagai pusat pembelajaran, di mana siswa secara aktif membangun pengetahuan mereka melalui eksplorasi, diskusi, dan kolaborasi dengan orang lain. Pembelajaran konstruktivistik memberikan keuntungan seperti memberdayakan kreativitas siswa, tetapi juga menghadapi tantangan sepert
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran konstruktivisme, meliputi pengertian, prinsip, ciri-ciri, implikasi, serta kelebihan dan kekurangan pendekatan pembelajaran konstruktivisme. Secara ringkas, konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan pembelajaran kontekstual, termasuk definisi pembelajaran kontekstual, teori yang mendasarinya, bentuk-bentuk pembelajaran kontekstual, dan manfaat pendekatan ini bagi murid, guru, dan industri."
Pembelajaran berbasis masalah (PBM) adalah pendekatan pembelajaran yang diawali dengan penyajian masalah yang relevan dengan materi pelajaran. PBM melibatkan siswa dalam penyelidikan mandiri untuk menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata serta membangun pemahaman mereka. Tujuan PBM adalah membantu siswa berpikir kritis dan menemukan solusi masalah secara mandiri.
Artikel ini membahas teori pembelajaran Gagne tentang sembilan peristiwa pembelajaran dan bagaimana hal itu dapat diimplementasikan dengan baik oleh guru. Peristiwa-peristiwa tersebut meliputi menarik perhatian siswa, menyampaikan tujuan, memanggil kembali pengetahuan lama, menyajikan materi baru, memberikan panduan belajar, memberikan latihan, memberikan umpan balik, menilai hasil belajar, dan mempertahank
Model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui observasi dan eksperimen. Model ini terdiri atas lima tahapan untuk merekonstruksi gagasan siswa, yaitu orientasi, pemunculan gagasan, penyusunan ulang gagasan, penerapan gagasan, dan pemantapan gagasan. Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa sesuai pandangan konstru
Pembelajaran kontekstual dalam matematik sekolah rendah melibatkan pengintegrasian konsep matematik ke dalam konteks kehidupan nyata murid untuk meningkatkan minat dan pemahaman mereka. Pendekatan ini membantu murid melihat relevansi matematik melalui pengalaman, penerokaan, kerjasama, dan penggunaan pengetahuan dalam berbagai situasi. Pembelajaran kontekstual memberi manfaat kepada murid, guru, dan industri dengan menghubung
Dokumen ini membahas perbedaan dan hubungan antara model pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan teknik pembelajaran. Model pembelajaran merupakan kerangka proses pembelajaran yang terdiri atas pendekatan, strategi, metode, dan teknik. Pendekatan memberikan panduan umum, strategi merupakan perencanaan, metode adalah implementasi, sedangkan teknik adalah cara konkrit melaksanakan suatu metode.
Quarterly Forum Reaches out to Young LeadersScott Reiman
A recent change in leadership at Denver's Quarterly Forum saw the founder step down as executive director and take the role of chairwoman, appointing the co-founder of a private equity firm as the new executive director. This change aims to raise the organization's profile in the community and engage younger business leaders, with plans to boost social media and reach out to young leaders while keeping its focus on providing a forum for business leaders to network and discuss business issues and practices.
Storytelling in Web Design for NonprofitsMaggie Hall
The document discusses how storytelling is important for web design. It suggests that stories are effective because they are memorable, help create sustainable brands, and inspire people. The presentation provides guidance on how to design a story bank by considering characters, plot, and narrative point of view. It encourages attendees to get creative with storytelling.
RFID, or Radio Frequency Identification, is a technology that uses radio waves to automatically identify objects. An RFID tag contains information like a serial number that is transmitted to an RFID reader when passed through its electromagnetic field. The basic components of an RFID system are the tag/inlay containing a chip and antenna, a reader/antenna system, and application software. There are three main types of RFID tags: passive, semi-passive, and active. Current applications of RFID include credit cards, public transit cards, electronic toll collection, access control, and supply chain/inventory management. While RFID offers benefits like contactless reading of multiple tags and rewritable data, its adoption faces challenges from higher costs
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
The document provides feedback on missing elements in a movie poster draft and how the student addressed each element. It discusses adding a film website, certification logo, and credit block. It also covers changing fonts based on feedback and adjusting the layout to make it more balanced and professional. The final piece of feedback was to work on brightness to improve visibility of content.
Representation in ethnicity mise cine ad adaption upload1[1]ibz10
The document discusses key concepts for analyzing the representation of ethnicity in media. It mentions common stereotypes of ethnic groups as exotic, dangerous, pitied, humorous, or sexualized. It also notes how representation can portray ethnic groups as unified or in conflict. An example clip from Hotel Babylon is provided to demonstrate these concepts.
Jekyll Island Convention Center Opening 2012Jekyll Island
The document provides details about the new 128,000 square foot convention center opening in 2012 on Jekyll Island, Georgia. It will have 78,000 square feet of flexible meeting space overlooking the beach with various room sizes and layouts that can accommodate different events. Outdoor breakout space is also available for events.
The document analyzes features of effective music magazine covers. Key elements identified include a neutral background to avoid clutter, placing the subject in front of the magazine name, using 3 colors for text that flow nicely together, including edited photos of subjects relating to text on the cover, writing the subject's name in big bold letters, listing celebrity names as features, and organizing all elements neatly with a barcode to fill empty space. The analysis provides guidance on crafting covers that make subjects and content stand out clearly.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang pembelajaran bahasa Indonesia kelas 4 SD tentang pantun. Ringkasan utamanya adalah bahwa dokumen tersebut menjelaskan tentang ciri-ciri, contoh, dan tugas siswa terkait pembelajaran pantun.
The document discusses the autonomous versus ideological views of literacy and their implications. An autonomous view defines literacy narrowly as traditional reading and writing skills, but this is not value-neutral as it pressures students to conform to dominant ideology. In contrast, an ideological view recognizes that literacy is culturally situated. However, teaching still positions academic literacy as conventional, disconnecting students whose cultural literacy practices differ.
Rotary International Spain District 2203 fundraising profilePablo Ruiz Amo
In the 2014-2015 fiscal year, District 2203 had 1,512 members across 125 clubs. They raised $118,796 for the Annual Fund, achieving 47.2% of their $84,048 goal. For PolioPlus, they raised $52,995, achieving 193.8% of their $27,350 goal with 4 non-giving clubs. Their total giving for the year was $186,721.
Presentation for the August 2009 "SMART Gals Invent!" program, part of the SMART Gals (Exploring Science, Math & Art) ongoing series at The Discovery Museums, Acton MA.
La estadística se encarga de buscar, organizar, representar e interpretar información. Busca datos, los organiza en tablas de frecuencias, y los representa en diagramas de barras y circulares para facilitar su interpretación y conclusiones como la edad de la mayoría de jugadores o la proporción de cada edad.
Libraries can use social networking sites like Facebook and blogging to connect with patrons and promote their services and resources. Facebook allows easy access to library information and a way to share news about new books and events. Blogs give librarians a space to review materials, discuss topics relevant to the community, and suggest additional resources to patrons. These online platforms can help libraries engage more patrons and increase awareness of what they offer.
Investir na qualidade de vida dos funcionários aumenta a produtividade e reduz custos para as empresas. Estudos mostram que saúde, bem-estar e motivação no trabalho influenciam positivamente a produtividade, retenção de talentos e desempenho financeiro das organizações. Benefícios como shows, palestras e atividades físicas melhoram o relacionamento entre funcionários e trazem efeitos a longo prazo.
O documento discute os efeitos das drogas no cérebro e corpo humano, como elas afetam o sistema nervoso central e podem levar a dependência química e problemas de saúde. É importante evitar o uso de drogas ilegais e apenas usar medicamentos sob prescrição médica.
Ada beberapa pendekatan pembelajaran yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, yaitu pendekatan kontekstual, konstruktivisme, deduktif-induktif, konsep dan proses, serta sains, teknologi dan masyarakat. Pendekatan-pendekatan tersebut berfokus pada pembelajaran yang bermakna bagi siswa dengan menghubungkan materi pelajaran dengan konteks kehidupan nyata.
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptxLeli85
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori pembelajaran dan model-model pembelajaran inovatif seperti kognitivisme, behaviorisme, konstruktivisme, andragogi, problem based instruction, conceptual change instruction, dan investigation.
Assigment prof madya dr christina l sendkirutping71
[Ringkasan]
Teori konstruktivisme menyatakan bahawa pelajar membina pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Teori ini memberi penekanan kepada proses pembelajaran aktif di mana pelajar membentuk makna melalui pengalaman dan pengetahuan sedia ada.
Teks tersebut membahas tentang pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran pada pendidikan IPA di sekolah dasar. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah hubungan antara pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran, contoh tematik dan RPP IPA SD, serta kelebihan dan kelemahan pembelajaran tematik.
Teks tersebut membahas tentang teori konstruktivisme dalam pengajaran dan pembelajaran. Teori ini menekankan bahwa pelajar membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan interaksi. Teks tersebut juga menjelaskan lima fase model konstruktivisme Needham yang digunakan oleh guru untuk memberikan dampak positif terhadap pembelajaran siswa. Fase-fase tersebut meliputi orientasi, pencetusan ide, penyusunan ul
Pembelajaran kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan konten pelajaran dengan pengalaman harian siswa, masyarakat, dan lingkungan kerja. Pendekatan ini memungkinkan siswa belajar melalui pengalaman langsung dan menggunakan pengalaman tersebut untuk membangun pengetahuan mereka sendiri. Metode pembelajaran kontekstual mencakup lima proses yaitu menghubungkan, mengalami, menerapkan, beker
SLIDE BERKAITAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL. SALAH SATU MATAPELAJARAN DALAM KURSUS PDPP IPG SEBAGAI RUJUKAN KEPADA PELAJAR AKAN DATANG. SEMOGA IANYA BERMANFAAT DAN MEMBERIKAN BANTUAN KEPADA ORANG LAIN. SEKIAN TERIMA KASIH.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTIONS PADA SISWA SMA DENGAN...Dunia Komputer
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Instruction/PBI) pada pelajaran Hukum Archimedes di SMA. PBI merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks belajar siswa untuk berpikir kritis dan pemecahan masalah serta memperoleh pengetahuan. Dokumen ini menjelaskan karakteristik PBI dan langkah-langkahnya serta kesesuaian model ini untuk
Teori Belajar Gestalt menyatakan bahwa pembelajaran manusia terkait dengan persepsi dan pemecahan masalah. Teori ini mempengaruhi pembelajaran melalui pengalaman wawasan, pembelajaran bermakna, dan perilaku bertujuan. Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran melibatkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa untuk mencapai pemahaman yang lebih baik.
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka adalah suatu pendekatan pendidikan yang diperkenalkan dalam kerangka Kurikulum Merdeka Belajar. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan kebebasan yang lebih besar kepada siswa dalam proses pembelajaran. Dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, siswa diarahkan untuk aktif berpartisipasi dalam mengatur dan mengelola pembelajarannya sendiri.
Deskripsi dari Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka mencakup beberapa poin penting:
Kemandirian Siswa: Model ini menekankan pada pengembangan kemandirian siswa dalam mengelola pembelajarannya sendiri. Siswa diberi kebebasan untuk menentukan jalannya pembelajaran sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kemampuan masing-masing.
Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa diundang untuk terlibat dalam proyek-proyek pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata. Melalui proyek-proyek ini, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang materi pelajaran serta keterampilan praktis yang diperlukan di dunia nyata.
Kolaborasi dan Komunikasi: Pembelajaran dalam model ini juga mendorong kolaborasi antar siswa dan komunikasi yang efektif. Siswa didorong untuk bekerja sama dalam tim, berbagi pengetahuan, dan memecahkan masalah bersama.
Penilaian Formatif: Penilaian dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada penilaian formatif daripada penilaian sumatif. Siswa diberikan umpan balik secara terus-menerus sehingga mereka dapat terus meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka.
Fleksibilitas: Model ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal waktu, tempat, dan cara pembelajaran. Siswa dapat belajar secara mandiri, dalam kelompok kecil, atau dalam kelas secara keseluruhan, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Penggunaan Teknologi: Penggunaan teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Teknologi digunakan untuk mendukung pembelajaran yang interaktif, akses sumber daya pembelajaran yang beragam, serta memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi antar siswa.
Dengan mengadopsi Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, diharapkan siswa dapat menjadi pembelajar yang lebih aktif, kreatif, dan mandiri, serta siap menghadapi tantangan di era yang terus berkembang dengan cepat.
Paradigma baru pendidikan menekankan pembelajaran yang berpusat pada pembelajar, di mana pembelajar aktif dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri berdasarkan pengalaman dan konteks yang relevan. Pembelajaran orang dewasa berfokus pada memfasilitasi pembelajar untuk menemukan pengetahuan yang dibutuhkan melalui pengalaman, dengan peran pengajar sebagai pendukung proses belajar mandiri. Perbedaan utama antara pedagogi dan and
Paradigma baru pendidikan menekankan pembelajaran yang berpusat pada pembelajar, di mana pembelajar aktif dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri berdasarkan pengalaman dan konteks yang relevan. Pembelajaran orang dewasa berfokus pada memfasilitasi pembelajar untuk menemukan pengetahuan yang dibutuhkan melalui pengalaman, dengan peran pengajar sebagai pendukung proses belajar mandiri. Perbedaan utama antara pedagogi dan and
Dokumen tersebut membahas model-model pembelajaran IPA berdasarkan pandangan konstruktivisme. Secara singkat, dokumen menjelaskan tiga model pembelajaran IPA konstruktivis yaitu model pembelajaran interaktif yang menitikberatkan pada pertanyaan siswa, model pembelajaran terpadu yang melibatkan konsep-konsep terkait dalam satu tema, dan model pembelajaran siklus belajar yang terdiri atas tiga fase yaitu eksplorasi,
WARNET VAST
JALAN MADESABARA NO. 50 RAHA
SAMPING SMA NEGERI 1 RAHA
INTERNETAN RP. 2.500 / JAM
SCANNER
- FOTO RP. 2.000
- GAMBAR RP. 2.000
- TEKS RP. 2.000
PRINT
- HITAM PUTIH RP. 750 / LEMBAR
- PRINT WARNA RP. 1.500 / LEMBAR
CETAK FOTO
- UKURAN 2 X3 RP. 500
- UKURAN 3X4 RP. 1.000
- UKURAN 4X6 RP. 1.500
- UKURAN 2 R RP. 2.000
- UKURAN 3 R RP. 2.500
- UKURAN 4 R RP. 4.000
- UKURAN 5 R RP. 5.000
- UKURAN 6 R RP. 6.000
- UKURAN 8 R RP. 8.000
PENJILITAN RP. 3.000
KETIKAN KOMPUTER RP. 2.000 / LEMBAR
INSTAL ULANG KOMPUTER / LEPTOP Rp. 50.000
HOTSPOT (WI-FI) Rp. 5.000
This document provides guidance on how to write a story in first or third person perspective with a past tense structure. It includes suggestions for: using pronouns like I, he, she in first and third person; adding '-ed' to verbs to write in past tense; including details like characters, locations, times; ordering events chronologically; describing actions and feelings; and concluding the story. The document aims to help writers structure a story with perspective, tense, characters, plot elements, descriptions and a conclusion.
This document provides guidance on how to write a story in first or third person perspective with a past tense structure. It includes suggestions for: using pronouns like I, you, she, he in first and third person; setting the context with time and location words; ordering events chronologically; describing the events with adjectives and verbs; and concluding with how things finished and potential future events. The document aims to help structure a story with perspective, tense, descriptive language, and a beginning, middle and end.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help boost feelings of calmness, happiness and focus.
Buku pegangan siswa bahasa inggris sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2...Yuanita Papamama
This document contains an English textbook used in Indonesian schools to teach English as a foreign language. It includes several chapters that focus on teaching language functions like talking about oneself, complimenting others, expressing intentions, and congratulating others. Each chapter provides vocabulary, pronunciation practice, reading comprehension activities and writing exercises to help students improve their English communication skills. The textbook is part of Indonesia's 2013 national curriculum to prepare students to use English in an increasingly globalized world.
Ada lima pendekatan pembelajaran yang dijelaskan dalam dokumen tersebut: pendekatan kontekstual yang menekankan pembelajaran bermakna melalui pengalaman nyata siswa, pendekatan konstruktivisme yang melibatkan siswa dalam membangun pengetahuan, pendekatan deduktif-induktif yang memulai dari teori ke aplikasi atau sebaliknya, pendekatan konsep dan proses yang fokus pada penguasaan konsep atau keterampilan proses,
This document outlines 10 major methods of language teaching: grammar-translation, direct approach, reading approach, audiolingual method, community language learning, suggestopedia, the silent way, total physical response, the natural approach, and communicative language teaching. Each method is described in 1-2 paragraphs outlining its key principles and procedures.
The document discusses various elements of poetry including sound, form, structure, meter, rhythm, rhyme, assonance, and alliteration. It provides examples of different poetic forms and their characteristics such as rhyme schemes, line structure, and use of meter. Various poetic devices are defined including stanza, blank verse, sonnet form, and free verse. Examples are given to illustrate different forms of poetry including works by Coleridge, Whitman, Gray, Shelley, and Wordsworth. Scansion and feet are also described as the basic units of poetic meter.
The document discusses various elements of poetry including sound, form, structure, meter, rhythm, rhyme, assonance, and alliteration. It provides examples of different poetic forms and their characteristics such as rhyme schemes, line structure, and use of meter. These include the sonnet, blank verse, free verse, and examples from poems by Coleridge, Whitman, Gray, Shelley, and Wordsworth. Scansion and feet are also defined as the basic units of poetic rhythm.
The document discusses how parents should deal with children talking back. It recommends that parents stay calm, give and ask for respect from their children, and remember that talking back is natural for kids to do as they become more independent. Parents are advised to respond positively to keep the behavior in check while teaching children to express opinions respectfully.
This photo album document contains vocabulary words with definitions. It includes verbs like confess, seize, evolve, starve, occupy, rebel, alter, accuse, compel, dissolve, dismiss and adjectives like useless, hostile, adequate. The document appears to be a collection of vocabulary for a student to learn with some example sentences.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
1. MACAM – MACAM PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Ada beberapa macam pendekatan pembelajaran yang digunakan pada kegiatan belajar
mengajar, antara lain :
1. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan konstekstual berlatar belakang bahwa siswa belajar lebih bermakna
dengan melalui kegiatan mengalami sendiri dalam lingkungan alamiah, tidak hanya
sekedar mengetahui, mengingat, dan memahami. Pembelajaran tidak hanya berorientasi
target penguasaan materi, yang akan gagal dalam membekali siswa untuk memecahkan
masalah dalam kehidupannya. Dengan demikian proses pembelajaran lebih diutamakan
daripada hasil belajar, sehingga guru dituntut untuk merencanakan strategi pembelajaran
yang variatif dengan prinsip membelajarkan – memberdayakan siswa, bukan mengajar
siswa(http://smacepiring.wordpress.com/2008/02/19/pendekatan-dan-metode-pembelajaran/).
Borko dan Putnam mengemukakan bahwa dalam pembelajaran kontekstual,
guru memilih konteks pembelajaran yang tepat bagi siswa dengan cara mengaitkan
pembelajaran dengan kehidupan nyata dan lingkungan di mana anak hidup dan berada
serta dengan budaya yang berlaku dalam masyarakatnya (http.//www.contextual.org.id).
Pemahaman, penyajian ilmu pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang ada dalam
materi dikaitkan dengan apa yang dipelajari dalam kelas dan dengan kehidupan sehari-hari
(Dirjen Dikdasmen, 2001: 8). Dengan memilih konteks secara tepat, maka siswa
dapat diarahkan kepada pemikiranagar tidak hanya berkonsentrasi dalam pembelajaran di
lingkungan kelas saja, tetapi diajak untuk mengaitkan aspek-aspek yang benar-benar
terjadi dalam kehidupan mereka sehari-hari, masa depan mereka, dan lingkungan
masyarakat luas.
Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa dalam mencapai
tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi
informasi.Guru bertugas mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk
2. merumuskan, menemukan sesuatu yang baru bagi kelas yang dapat berupa pengetahuan,
keterampilan dari hasil “menemukan sendiri” dan bukan dari “apa kata guru.
Penggunaan pembelajaran kontekstual memiliki potensi tidak hanya untuk
mengembangkan ranah pengetahuan dan keterampilan proses, tetapi juga untuk
mengembangkan sikap, nilai, serta kreativitas siswa dalam memecahkan masalah
yang terkait dengan kehidupan mereka sehari-hari melalui interaksi dengan sesama
teman, misalnya melalui pembelajaran kooperatif, sehingga juga mengembangkan
ketrampilan sosial (social skills) (Dirjen Dikmenum, 2002:6). Lebih lanjut Schaible,
Klopher, dan Raghven, dalam Joyce-Well (2000:172) menyatakan bahwa pendekatan
kontekstual melibatkan siswa dalam masalah yang sebenarnya dalam penelitian dengan
menghadapkan anak didik pada bidang penelitian, membantu mereka mengidentifikasi
masalah yang konseptual atau metodologis dalam bidang penelitian dan mengajak
mereka untuk merancang cara dalam mengatasi masalah.
2. Pendekatan Konstruktivisme
Kontruktivisme merupakan landasan berfikir pendekatan kontekstual. Yaitu
bahwa pendekatan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas
melalui konteks yang terbatas dan tidak dengan tiba-tiba(Suwarna,2005).
Piaget (1970), Brunner dan Brand 1966), Dewey (1938) dan Ausubel (1963).
Menurut Caprio (1994), McBrien Brandt (1997), dan Nik Aziz (1999) kelebihan teori
konstruktivisme ialah pelajar berpeluang membina pengetahuan secara aktif melalui
proses saling pengaruh antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru.
Pembelajaran terdahulu dikaitkan dengan pembelajaran terbaru. Perkaitan ini dibina
sendiri oleh pelajar.
Menurut teori konstruktivisme, konsep-konsep yang dibina pada struktur kognitif
seorang akan berkembang dan berubah apabila ia mendapat pengetahuan atau
pengalaman baru. Rumelhart dan Norman (1978) menjelaskan seseorang akan dapat
membina konsep dalam struktur kognitifnya dengan menghubungkan pengetahuan baru
dengan pengetahuan yang sedia ada padanya dan proses ini dikenali sebagai accretion.
Selain itu, konsep-konsep yang ada pada seseorang boleh berubah selaras dengan
pengalaman baru yang dialaminya dan ini dikenali sebagai penalaan atau tuning.
3. Seseorang juga boleh membina konsep-konsep dalam struktur kognitifnya dengan
menggunakan analogi, iaitu berdasarkan pengetahuan yang ada padanya. Menurut Gagne,
Yekovich, dan Yekovich (1993) konsep baru juga boleh dibina dengan menggabungkan
konsep-konsep yang sedia ada pada seseorang dan ini dikenali sebagai parcing.
Pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam proses pembelajaran kerana
belajar digalakkan membina konsep sendiri dengan menghubungkaitkan perkara yang
dipelajari dengan pengetahuan yang sedia ada pada mereka. Dalam proses ini, pelajar
dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang sesuatu perkara.
Kajian Sharan dan Sachar (1992, disebut dalam Sushkin, 1999) membuktikan
kumpulan pelajar yang diajar menggunakan pendekatan konstruktivisme telah mendapat
pencapaian yang lebih tinggi dan signifikan berbanding kumpulan pelajar yang diajar
menggunakan pendekatan tradisional. Kajian Caprio (1994), Nor Aini (2002), Van Drie
dan Van Boxtel (2003), Curtis (1998), dan Lieu (1997) turut membuktikan bahawa
pendekatan konstruktivisme dapat membantu pelajar untuk mendapatkan pemahaman dan
pencapaian yang lebih tinggi dan signifikan.
3. Pendekatan Deduktif – Induktif
a. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif ditandai dengan pemaparan konsep, definisi dan istilah-istilah
pada bagian awal pembelajaran. Pendekatan deduktif dilandasi oleh suatu
pemikiran bahwa proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik bila siswa telah
mengetahui wilayah persoalannya dan konsep dasarnya(Suwarna,2005).
b. Pendekatan Induktif
Ciri uatama pendekatan induktif dalam pengolahan informasi adalah
menggunakan data untuk membangun konsep atau untuk memperoleh pengertian.
Data yang digunakan mungkin merupakan data primer atau dapat pula berupa kasus-kasus
nyata yang terjadi dilingkungan.
Prince dan Felder (2006) menyatakan pembelajaran tradisional adalah
pembelajaran dengan pendekatan deduktif, memulai dengan teori-teori dan meningkat ke
penerapan teori. Di bidang sain dan teknik dijumpai upaya mencoba pembelajaran dan
topik baru yang menyajikan kerangka pengetahuan, menyajikan teori-teori dan rumus
4. dengan sedikit memperhatikan pengetahuan utama mahasiswa, dan kurang atau tidak
mengkaitkan dengan pengalaman mereka. Pembelajaran dengan pendekatan deduktif
menekankan pada guru mentransfer informasi atau pengetahuan. Bransford (dalam Prince
dan Felder, 2006) melakukan penelitian dibidang psikologi dan neurologi. Temuannya
adalah: ”All new learning involves transfer of information based on previous learning”,
artinya semua pembelajaran baru melibatkan transfer informasi berbasis pembelajaran
sebelumnya.
Major (2006) menyatakan dalam pembelajaran dengan pendekatan deduktif
dimulai dengan menyajikan generalisasi atau konsep. Dikembangkan melalui kekuatan
argumen logika. Contoh urutan pembelajaran: (1) definisi disampaikan; dan (2) memberi
contoh, dan beberapa tugas mirip contoh dikerjakan siswa dengan maksud untuk menguji
pemahaman siswa tentang definisi yang disampaikan.
Alternatif pendekatan pembelajaran lainnya selain dengan pembelajaran pendekatan
deduktif adalah dengan pendekatan induktif . Beberapa contoh pembelajaran dengan
pendekatan induktif misalnya pembelajaran inkuiri, pembelajaran berbasis masalah,
pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis kasus, dan pembelajaran
penemuan. Pembelajaran dengan pendekatan induktif dimulai dengan melakukan
pengamati terhadap hal-hal khusus dan menginterpretasikannya, menganalisis kasus, atau
memberi masalah konstekstual, siswa dibimbing memahami konsep, aturan-aturan, dan
prosedur-prosedur berdasar pengamatan siswa sendiri.
Major (2006) berpendapat bahwa pembelajaran dengan pendekatan induktif
efektif untuk mengajarkan konsep atau generalisasi. Pembelajaran diawali dengan
memberikan contoh-contoh atau kasus khusus menuju konsep atau generalisasi. Siswa
melakukan sejumlah pengamatan yang kemudian membangun dalam suatu konsep atau
geralisasi. Siswa tidak harus memiliki pengetahuan utama berupa abstraksi, tetapi sampai
pada abstraksi tersebut setelah mengamati dan menganalisis apa yang diamati.
Dalam fase pendekatan induktif-deduktif ini siswa diminta memecahkan soal atau
masalah. Kemp (1994: 90) menyatakan ada dua kategori yang dapat dipakai dalam
membahas materi pembelajaran yaitu metode induktif dan deduktif. Pada prinsipnya
matematika bersifat deduktif. Matematika sebagai “ilmu” hanya diterima pola pikir
deduktif. Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan pemikiran “yang
5. berpangkal dari hal yang bersifat umum diterapkan atau diarahkan kepada hal yang
bersifat khusus” Soedjadi (2000: 16). Dalam kegiatan memecahkan masalah siswa dapat
terlibat berpikir dengan dengan menggunakan pola pikir induktif, pola pikir deduktif,
atau keduanya digunakan secara bergantian.
(http://rochmad-unnes.blogspot.com/2008/01/penggunaan-pola-pikir-induktif-deduktif.
html)
4. Pendekatan Konsep dan Proses
a. Pendekatan Konsep
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa
dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung
di dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan
subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk
memahami konsep. (http://smacepiring.wordpress.com/2008/02/19/pendekatan-dan-
metode-pembelajaran/).
b. Pendekatan Proses
Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah
mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses seperti
mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan.
Pendekatan keterampilan proses digunakan dan dikembangkan sejak kurikulum
1984. Penggunaan pendekatan proses menuntut keterlibatan langsung siswa
dalam kegiatan belajar.
(http://smacepiring.wordpress.com/2008/02/19/pendekatan-dan-metode-pembelajaran/).
Dalam pendekatan proses, ada dua hal mendasar yang harus selalu
dipegang pada setiap proses yang berlangsung dalam pendidikan. Pertama, proses
mengalami. Pendidikan harus sungguh menjadi suatu pengalaman pribadi bagi
peserta didik. Dengan proses mengalami, maka pendidikan akan menjadi bagian
integral dari diri peserta didik; bukan lagi potongan-potongan pengalaman
6. yang disodorkan untuk diterima, yang sebenarnya bukan miliknya sendiri.
Dengan demikian, pendidikan mengejawantah dalam diri peserta didik dalam
setiap proses pendidikan yang dialaminya (http://groups.yahoo.com/group/sd-islam/
message/1907).
5. Pendekatan Sains, Tekhnologi dan Masyarakat
National Science Teachers Association (NSTA) (1990 :1)memandang STM
sebagai the teaching and learning of science in thecontext of human experience. STM
dipandang sebagai proses pembelajaran yang senantiasa sesuai dengan konteks
pengalaman manusia. Dalam pendekatan ini siswa diajak untuk meningkatakan
kreativitas, sikap ilmiah, menggunakan konsep dan proses sains dalam kehidupan sehari-hari.
Definisi lain tentang STM dikemukakan oleh PENN STATE(2006:1) bahwa STM
merupakan an interdisciplinary approach whichreflects the widespread realization that
in order to meet the increasingdemands of a technical society, education must integrate
acrossdisciplines. Dengan demikian, pembelajaran dengan pendekatan STMharuslah
diselenggarakan dengan cara mengintegrasikan berbagaidisiplin (ilmu) dalam rangka
memahami berbagai hubungan yangterjadi di antara sains, teknologi dan masyarakat. Hal
ini berarti bahwa pemahaman kita terhadap hubungan antara sistem politik, tradisi
masyarakat dan bagaimana pengaruh sains dan teknologi terhadap hubungan-hubungan
tersebut menjadi bagian yang penting dalampengembangan pembelajaran di era sekarang
ini.
Pandangan tersebut senada dengan pendapat NC State University (2006: 1),
bahwa STM merupakan an interdisciplinery field of study that seeks to explore a
understand the many ways that scinence and technology shape culture, values, and
institution, and how such factors shape science and technology. STM dengandemikian
adalah sebuah pendekatan yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sains dan
teknologi masuk dan merubah proses-proses sosial di masyarakat, dan bagaimana situasi
sosial mempengaruhi perkembangan sains dan teknologi.
Hasil penelitian dari National Science Teacher Association ( NSTA ) ( dalam
Poedjiadi, 2000 ) menunjukan bahwa pembelajaran sains dengan menggunakan
pendekatan STM mempunyai beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan cara biasa.
7. Perbedaan tersebut ada pada aspek : kaitan dan aplikasi bahan pelajaran, kreativitas,
sikap, proses, dan konsep pengetahuan. Melalui pendekatan STM ini guru dianggap
sebagai fasilitator dan informasi yang diterima siswa akan lebih lama diingat. Sebenarnya
dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM ini tercakup juga adanya
pemecahan masalah, tetapi masalah itu lebih ditekankan pada masalah yang ditemukan
sehari – hari, yang dalam pemecahannya menggunakan langkah – langkah
(ilmiahhttp://smacepiring.wordpress.com/2008/02/19/pendekatan-dan-metode-pembelajaran/).
Sumber :
Abdul Rahim Rashid. (1998). Ilmu Sejarah: Teori dan amalan dalam pengajaran A
dan pembelajaran Sejarah. Kertas kerja yang dibentangkan dalam Simposium Sejarah, Universiti
Malaya, Kuala Lumpur, 30–31 Oktober.
Anwar. (2004). Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education). Bandung: Penerbit
Alfabeta.
Ausubel, D. P. (1963). The psychology of meaningful verbal learning. New York: A
Grune & Stratton Inc.
Bybee, R. W. (1993). Leadership, responsibility and reform in science education. B
Science Educator, 2,1–9.
Depdiknas. (2002). Pengembangan Pelaksanaan Broad-Based Education, High-
Based Education, dan Life Skills di SMU. Jakarta: Depdiknas.
Firdaus M Yunus. (2004). Pendidikan Berbasis Realitas Sosial, Paulo freire-Y.B
Mangunwijaya. Yogyakarta: Logung Pustaka
(http://smacepiring.wordpress.com/2008/02/19/pendekatan-dan-metode-pembelajaran/)
(http.//www.contextual.org.id)
(http://rochmad-unnes.blogspot.com/2008/01/penggunaan-pola-pikir-induktif-deduktif.html)
(http://smacepiring.wordpress.com/2008/02/19/pendekatan-dan-metode-pembelajaran/
8. (http://groups.yahoo.com/group/sd-islam/message/1907).
(ilmiahhttp://smacepiring.wordpress.com/2008/02/19/pendekatan-dan-metode-pembelajaran/).
IOWA State University. (2003). Incorporating Developmentally Appropriate
Learning Opportunities to Assess Impact of Life Skill Development.
Lifeskills4kids. (2000). Introduction & F.A.Q.
Ngalim Purwanto. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Lee, Kwuang-wu. 2000. English Teachers’ Barriers to the Use of Computer
assisted Language Learning. The Internet TESL Journal, Vol. VI, No. 12,
December 2000. http:/www..aitech.ac.jp/~iteslj/
(Frequently Asked Questions). kdavis@LifeSkills4Kids.com
Suhandoyo (1993). Upaya Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui
Interaksi Positif dengan Lingkungan. Yogyakarta: PPM IKIP Yogyakarta.
Supriyadi. (1999). Buku Pegangan Perkuliahan Teknologi Pengajaran Fisika.
Yogyakarta: Jurdik Fisika FMIPA UNY
Suyoso. (2001). Ilmu Alamiah Dasar. Yogyakarta:
Trowbidge dan Byebee. (1986). Becoming a Secondary school science Teacher.
London: Merill Publishing Company.
Utah State Board of Education. (2001). Life Skills. www.caseylifeskills.org
Rusmansyah.(2000). Prospek Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-
Masyarakat (STM) dalam pembelajaran Kimia di Kalimantan Selatan.
9. TUGAS MATA KULIAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Disusun Oleh:
Ida Hariyanti
K3308084
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2008
10. TUGAS MATA KULIAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Disusun Oleh:
Ida Hariyanti
K3308084
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2008