SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
BAB I 
PENDAHULUAN 
 LATAR BELAKANG 
Pada hakitanya sebuah karya sastra adalah replika kehidupan nyata. 
Walaupun berbentuk fiksi, misalnya cerpen, novel, dan drama, persoalan yang 
disodorkan oleh pengarang tak terlepas dari pengalaman kehidupan nyata sehari-hari. 
Hanya saja dalam penyampaiannya, pengarang sering mengemasnya dengan 
gaya yang berbeda-beda dan syarat pesan moral bagi kehidupan manusia. 
Menurut Iswanto dalam Jabrohim (2003:59), “Karya sastra lahir di tengah-tengah 
masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap 
gejala-gejala sosial di sekitarnya.” Pendapat tersebut mengandung implikasi 
bahwa karya sastra (terutama cerpen, novel, dan drama) dapat menjadi potret 
kehidupan melalui tokoh-tokoh ceritanya. 
Meskipun demikian, karya sastra yang diciptakan pengarang kadang-kadang 
mengandung subjektivitas yang tinggi. Seperti dikemukakan oleh 
Siswantoro (2005:2) berikut ini. 
Imajinasi yang tertuang dalam karya sastra, meski dibalut dalam semangat 
kreativitas, tidak luput dari selera dan kecenderungan subjektif, aspirasi, dan opini 
personal ketika merespons objek di luar dirinya, serta muatan-muatan khas 
individualistik yang melekat pada diri penulisnya sehingga ekspresi karya bekerja 
atas dasar kekuatan intuisi dan khayal, selain kekuatan menyerap realitas 
kehidupan. Itulah sebabnya di dalam sebuah cerita, cerpen atau novel, seorang 
pengarang sering mengangkat fenomena yang terjadi di masyarakat. Dengan 
harapan para pembaca dapat mengambil hikmah dari fenomena tersebut. 
Pada dasarnya isi sebuah karya sastra memuat perilaku manusia melalui 
karakter tokoh-tokoh cerita. Sangat beragam perilaku manusia yang bisa dimuat 
dalam cerita. Kadang-kadang hal ini terjadi perulangan jika diamati secara cermat. 
Pola atau keterulangan inilah yang ditangkap sebagai fenomena dan seterusnya 
PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 1
diklasifikasikan ke dalam kategori tertentu seperti gejala kejiwaan, sosial, dan 
masyarakat. Sebagai misal perilaku yang berhubungan gejala kejiwaan yaitu 
fenomena rasa bersalah atau kebencian (hate). Pemahaman kalsifikasi emosi ini 
dapat dilakukan dengan mengadakan pendekatan psikologis. 
Menurut Semi (1993:79) bahwa pendekatan psikologis menekankan 
analisis terhadap karya sastra dari segi intrinsik, khususnya pada penokohan atau 
perwatakannya. Penekanan ini dipentingkan, sebab tokoh ceritalah yang banyak 
mengalami gejala kejiwaan. 
Secara kategori, sastra berbeda dengan psikologi, sebab sebagaimana 
sudah kita pahami sastra berhubungan dengan dunia fiksi, drama, esai yang 
diklasifikasikan ke dalam seni (art) sedang psikologi merujuk kepada studi ilmiah 
tentang perilaku manusia dan proses mental. Meski berbeda, keduanya memiliki 
titik temu atau kesamaan, yakni keduanya berangkat dari manusia dan kehidupan 
sebagai sumber kajian. Bicara tentang manusia, psikologi jelas terlibat erat, 
karena psikologi mempelajari perilaku. Perilaku manusia tidak lepas dari aspek 
kehidupan yang membungkusnya dan mewarnai perilakunya. Hal ini dinyatakan 
oleh Teeuw (1991:62-64), “Konvensi sastra merupakan alat yang mengarahkan 
kemungkinan pemberian makna yang sesuai pada sebuah karya sastra.” 
Novel atau cerpen sebagai bagian bentuk sastra, merupakan jagad realita di 
dalamnya terjadi peristiwa dan perilaku yang dialami dan diperbuat manusia 
(tokoh). Realita sosial, realita psikologis, realita religius merupakan terma-terma 
yang sering kita dengar ketika seseorang menyoal novel sebagai realita 
kehidupan. Secara spesifik realita psikologis sebagai misal, adalah kehadiran 
fenomena kejiwaan tertentu yang dialami oleh tokoh utama ketika merespons atau 
bereaksi terhadap diri dan lingkungan. Sebagai contoh, penampakan gejala 
klasifikasi emosi dapat penulis temui di dalam novel Lovintrique oleh Wetry 
Febrina. Tokoh utama “Stella dan Shelly” adalah dua orang remaja, yang serupa 
tapi tak sama, sama-sama cantik, pintar dan menarik. 
PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 2
Novel Lovintrique karangan Wetry Febrina sangat menarik bila dikaji 
dengan pendekatan psikologis, khususnya dalam analisis klasifikasi emosi. Novel 
ini mempunyai kelebihan di antaranya ialah dua tokoh utama cerita ternyata 
mampu dan tegar menghadapi berbagai fenomena hidup meskipun di dalamnya 
banyak terjadi konflik. Di lain pihak, melalui tokoh cerita pengarang ingin 
menyampaikan pesan moral kepada pembaca bahwa pentingnya orang tua 
memberikan pendidikan yang baik kepada anak. apa yang diperbuat oleh sang 
tokoh cerita semata-mata akibat dari rasa frustrasi dan kecewa yang berat dengan 
kedua orang tuanya. 
Lovintrique adalah novel perdana Wetry Febrina, anak sulung dari enam 
bersaudara yang lahir tepat dengan hari valentine. Penggemar Dasboard 
Confessional dan Red Hot Chilli Peppers ini sudah hobi menulis sejak SMP. 
Walau sejumlah cerpennya sudah pernah nongol di beberapa majalah dan tabloid, 
ia tetap merasa belum bisa disebut penulis sebelum novelnya terbit. 
Novel ini sangat menarik untuk di baca oleh remaja-remaja masa kini. 
Banyaknya intrik dalam cerita menjadi kelebihan yang dimilki oleh novel 
“Lovintrique”. Dan pelajaran dalam intrik novel ini bisa menjadi pelajaraan bagi 
kita. Banyak pelajaran yang kita dapat ketika membaca novel karangan Wetry 
Febrina. Orangtua adalah panutan bagi kita. Orangtua juga berperan penting 
dalam pertumbuhan kita. Sehingga, orangtua seharusnya bisa menciptakan 
suasana harmonis dalam keluarganya guna mencapai hidup rukun dan bahagia. 
PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 3
 LANDASAN TEORI 
Klasifikasi Emosi 
Kegembiraan, kemarahan, ketakutan, dan kesedihan kerap kali dianggap 
sebagai emosi yang paling mendasar (primary emotions). Situasi yang 
membangkitkan perasaan-perasaan tersebut sangat terkait dengan tindakan yang 
ditimbulkannya dan mengakibatkan meningkat ketegangan (Krech, 1974:471). 
Ciri khas yang menandai perasaan benci ialah timbulnya nafsu atau keinginan 
untuk menghancurkan objek yang menjadi sasaran kebencian. 
1) Konsep Rasa Bersalah 
Bisa disebabkan oleh adanya konflik antara ekspresi impuls dan standar 
moral (impuls expression versus moral standards) 
2) Rasa Bersalah yang Dipendam 
Dalam kasus rasa bersalah,seseorang cenderung merasa bersalah dengan 
cara memendam dalam dirinya sendiri, memeng ia biasanya bersikap baik, 
tetapi ia seorang yang buruk. 
3) Menghukum diri sendiri 
Perasaan bersalah yang paling menggangu adalah sebagaimana terdapat 
dalam sikap menghukum diri sendiri, si individu terlihat sebagai sumber 
dari sikap bersalah. 
4) Rasa Malu 
Timbulnya rasa malu tanpa terkait rasa bersalah 
5) Kesedihan (Dukacita) 
Berhubungan dengan kehilangan sesuatu yang penting atau bernilai. 
6) Kebencian 
Berhubungan erat dengan perasaan marah, cemburu dan iri hati. 
7) Cinta 
Perasaan cinta bervariasi dalam beberapa bentuk; intensitas pengalaman 
pun memiliki rentang dari yang terlembut sampai kepada yang amat 
PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 4
mendalam; derajat sayang yang paling tenang sampai pada gelora nafsu 
yang kasar dan agitatif. 
 TUJUAN 
1. Inggin mengetahui psikologi sastra yang terdapat dalam sebuah karya 
sastra berbentuk novel, ditinjau dari metode, teori dan contoh kasus. 
2. Mendeskripsikan secara lengkap bentuk klasifikasi emosi ditinjau dari 
novel Lovintrique. 
3. Menggambarkan kehidupan dalam novel ini melalui analisis klasifikasi 
emosi. 
 MANFAAT 
1. Manfaat keilmuan dalam kasus ini bersifat confirmatory (membenarkan) 
bahwa ada hubungan antara psikologi dan sastra sebagai teori yang 
dilontarkan oleh pakar-pakar sastra. 
2. Memperoleh deskripsi bentuk klasifikasi emosi ditinjau dari segi novel 
3. Menambah wawasan penulis mengenai psikologi dan sastra yang tepat 
dalam sebuah proses berbahasa pada novel 
4. Meningkatkan minat dan apresiasi bagi para pembelajar bahasa Indonesia 
5. Menjadi referensi bagi penulis selanjutnya yang akan melakukan 
penelitian pada novel 
PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 5
BAB II 
PEMBAHASAN 
 SINOPSIS 
BAHAGIA DALAM KEDAMAIAN HIDUP 
Ø Judul Novel : Lovintrique 
Ø Nama Pengarang : Wetry Febriana 
Ø Kota Terbit : Jl. Haji Montong No. 57 Ciganjur Jagakarsa 
Jakarta Selatan 12630 
Tlep. ( Hunting ) : (0271) 788 83030; Ext.: 213, 214, 216 
Faks. (0271) 727 0996 
E-mail : redaksi@mediakita.com 
Situs web : www.mediakita.com 
PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 6
Ø Jumlah Halaman : viii+150 halaman 
Kebahagiaan, manusia yang hidup di dunia ini pasti ingin hidupnya 
bahagia. Tidak ada seorangpun di dunia ini menginginkan hidup sengsara selama 
hidupnya. Oleh karena itu demi mencapai hidup bahagia, kita harus berusaha dan 
terus berusaha untuk menjalani hidup ini dengan sebaik mungkin. Dengan berusa 
semaksimal kita pasti kita dapat merasakan bahagianya hidup ini. 
Seperti yang dikisahkan dalam novel karangan Wetry Febrina ini, dua 
anak manusia yang bernama Stella dan Shally. Mereka teman sebangku tapi 
hubungan mereka mirip kucing dan tikus. Mereka memiliki sifat yang berbeda 
jauh . Sama-sama cantik, sama-sama pintar. Dan sama-sama ingin menjalani 
hidup yang bahagia. Stella, seorang selebritis yang sedang naik daun, selalu sibuk 
dengan pekerjaannya yang sebenarnya menjadi selebritis bukan keinginannya. Dia 
kehilangan masa remajanya, karena kesibukannya. Stella yang lahir dari 
perselingkuhan mamanya. Papa Stella meninggal, Stella di jadikan ladang emas 
oleh mamanya, Untuk menghidupi keluarganya. Stella merasa tersiksa dengan ini 
semua. 
Sedangkan Shally, orang yang cerdas tapi jutek abis, dan tidak suka 
bersosialisasi, ternyata memendam alasan khusus untuk selalu menjadi juara 
kelas. Ambisi Shally untuk menjadi juara kelas bukan tanpa alasan. Shally depresi 
berat karena kedua orang tuanya mau bercerai, mama Shally seorang pecandu 
narkoba, papa Shally seorang selebritis. Setelah perselingkuhan papa Shally 
dengan seorang selebritis pendatang baru mencuat ke permukaan, keluarga Shally 
semakin kacau. Itu lah penyebabnya kenapa Shally begitu membenci Stella karena 
bagi Shally, artis tak lebih dari wanita murahan. 
Hubungan Stella dan Shally semakin meruncing karena Jason, anak indo-aussie 
yang membuat mereka jatuh hati. Jason lebih menyukai Stella daripada 
Shally, tetapi Stella menolak Jason karena iba kepada Shally. Dia ingin Shally 
yang mendapatkan Jason, terlebih lagi mama Shally koma karena mencoba 
membunuh diri karena tidak tahan dengan kelakuan suaminya. Stella lebih 
PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 7
memilih Robby lawan mainnya dalam sebuah sinetron, dengan tujuan Jason 
berpaling dari Stella. Stella bertekat untuk memperbaiki hubungannya dengan 
Shally, dengan mendonorkan darahnya untuk mama Shally. Karena pengorbanan 
Stella, Shally pun luluh. Dan pada akhirnya mereka bersahabat. Orangtua Shally 
rujuk, dan sekarang Stella tidak dituntut untuk berkarya di dunia hiburan. Mama 
Stella lah yang kini menjadi selebritis. Dan kebahagiaan menjadi milik mereka. 
 UNSUR INTRINSIK 
 TEMA 
Percintaan, Perjuangan hidup untuk mengapai kebahagiaan. 
 TOKOH DAN PENOKOHAN 
Penokohan pada novel ini digambarkan oleh pengarang denagn 
sangat jelas. Melalui cirri-ciri fisik maupun penggambaran sifat. Sifat 
tokoh yang digunakan adalah Protagonis dan Tritagonis. 
 Stella Diatmojo : seorang gadis yang baik hati, pintar, berani 
 Shally Budianta : seorang gadis cerdas, galak, jutek, tidak 
suka bersosialisasi 
 Mama Stella (Diana) : seorang ibu yang ambisisus, menjadikan 
anaknya ladang uang baginya 
 Jason Jennings : kakak tiri dari Stella, pendendam 
 Robby : seorang pria baik, setia, tulus, rela 
berkorban, sangat mencintai Stella 
 Marco Budianta : Ayah dari Shally, seorang aktor yang 
terlibat perselingkuhan, namun akhirnya ia bertanggung jawab atas 
perbuatannya. 
 ALUR : 
Maju mundur (flash back) kaerena menceritakan kejadian 
sekarang kemudian menceritakan kejadian masa yang telah 
terlewati, kemudian menceritakan kembali kejadian sekarang. 
 LATAR 
PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 8
 TEMPAT : Rumah, Kompleks Perunahan, Sekolah, Perkotaan, 
Rumah sakit, tempat Syuting, Restoran Padang Sederhana Baru, 
Ruang Guru, Ruang Sidang, Mall 
 WAKTU : pagi, malam, 4.30am, 5.18 am, 6.45 pm, 10.45 am, 
12.20 pm, 6.00 pm, 1.00 pm, 2.45 pm, 10.15 pm, 11.10 pm 
 SUASANA : bahagia, sedih, marah, cemburu, panik, hujan, 
mendung, murung, 
 SUDUT PANDANG 
Novel ini menggunakan Sudut pandang Stella dan Shally, 
yaitu sudut pandang orang pertama, sudut pandang ini biasanya 
menggunakan kata ganti aku atau saya. Dalam hal ini pengarang 
seakan-akan terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai tokoh 
cerita. 
 GAYA BAHASA 
Bahasa yang digunakan tidak terlalu berbelit-belit 
mengikuti perkembangan zaman sekarang(modern) dan sesuai 
dengan kondisi remaj sekarang, sehingga, memudahkan kita untuk 
memahami isi novel ini. 
 Kata Ganti Orang 
Kata-kata ganti orang yang digunakan dalam Lovintrique adalah 
gue, loe, saya, aku, kamu, ia, dia, kita. 
o Gue-lo digunakan antara tokoh-tokoh remaja yang saling 
mengenal. 
o Saya digunakan dalam dialog antara tokoh-tokoh remaja dalam 
situasi formal dan dialog antara tokoh remaja dengan tokoh 
dewasa selain orang tua dalam situasi apa pun. Remaja 
menggunakan nama sendiri sebagai kata ganti orang pertama 
tunggal bila berbicara dengan orang tuanya. 
o Aku digunakan oleh tokoh utama bila sedang merenung atau 
berbicara dalam hati pada dirinya sendiri. 
PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 9
o Kamu digunakan oleh orang tua terhadap anaknya. 
o Tidak ada konsistensi dalam penggunaan dia dan ia, baik dalam 
dialog maupun narasi. 
o Kita digunakan sebagai kata ganti orang pertama jamak dan 
kata ganti orang pertama sekaligus kedua jamak. 
Pilihan Kata 
Kata-kata dalam dialog-dialog Lovintrique juga banyak 
yang menggunakan kata-kata baku, termasuk dalam dialog antara 
tokoh-tokoh remaja dalam situasi nonformal. 
Kata-kata tidak baku juga banayak dalam narasi ataupun dialog 
Lovintrique. 
Terdapat banyak ungkapan fatis, baik dalam dialog maupun narasi 
Lovintrique seperti deh, tuh, nih, dong, lho, kan, dan sih. 
Pengunaan Bahasa Asing 
Novel ini juga menggunakan kata-kata dalam bahasa 
Inggris (hampir semuanya dicetak miring). Banyak istilah-istilah 
lain yang menggunakan kata-kata dalam bahasa Inggris. 
Simile 
Simile merupakan perbandingan yang bersifat eksplisit, 
maksudnya ialah bahwa ia lansung mengatakan sesuatu sama 
dengan hal lain. Dalam hal ini bahasa yang membandingkan 
mengunakan kata-kata perbandingan, terlihat dalam ketipan 
berikut: 
Seorang bintang tanpa penggemar itu ibarat malam tanpa 
bintang. Kegelapan dan kesepian tanpa cahaya (hlm 4 pargraf dua) 
PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 10
Mataku menerawang, percayalah, meski di luar aku 
kelihatan tegar, sebenarnya hatiku sangat gamang, seperti 
seseorang yang sedang meniti tali di awang-awang. (hlm 111 
paragraf lima) 
Hiperbola 
Adalah gaya bahasa yang mangandung ungkapan yang berlebihan, 
dengan membesar-besarkan sesuatu hal Contohnya: 
Seseorang yang untuk pertama kalinya, bisa membuat jantungku 
berdetak ribut, hanya karena melihat punggungnya dikelas. (hlm 33 
prgraf pertama). 
Pelipisku berdenyut, Sialan! Cowok berkacamata itu membuatku 
hilang ingatan. Dan, mendadak, soal-soal ulangan fisika di papan 
tulis jadi sangat sulit dipecahkan. (hlm 34 prgraf satu). 
 AMANAT 
 Jangan pernah dendam kepada seseorang. karena hal itu, 
selain dapat merugikan diri sendiri, juga dapat merugikan 
orang lain. 
 Kekuatan cinta, dapat mengubah segalanya. Seperti 
mengubah sesuatu hal yang paling buruk menjadi sesuatu 
yang dapat dimengerti dan disukai banyak orang. 
 Dalam menghadapi masalah, tidak boleh putus asa, apalagi 
melakukan sesuatu yang dapat merugikan diri sendiri, atau 
orang lain 
 Setiap ada kemauan, pasti ada jalan. 
 Pilihan itu ada, namun tergantung siap atau tidak kita 
menanggung resiko dari pilihan yang kita itu. 
PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 11
 ANALISIS 
 Konsep Rasa Bersalah 
 Sekarang aku sedikit menyesal telah menanyakan hal itu, karena 
wajah Jason mendadak meberubah mendung dan murung. 
Sepertinya aku sudah membuatnya menginggat sesuatu yang pahit. 
(Hlm 45 paragraf lima) 
Saat Itu Stella sedang bercakap-cakap dengan Jason. Stella 
bertanya tentang sesuatu yang bersifat pribadi, dan Jasonpun tidak 
berkeberatan menjawabnya. Namun karena pertanyaan Stella 
tersebut, Jason menceritakan kisah sedih yang dialami dirinya dan 
mamanya, hingga membuat Jason kembali mengingat masa lalunya 
yang suram, hal itu tergambar jelas di raut wajahnya. Disana Stella 
merasa sangat bersalah karena sudah bertanya hal yang membuat 
Jason bersedih, seharusnya ia tidak bertanya yang aneh-aneh. 
Akhirnya Stella memutuskan untuk tidak bertanya lagi dan 
mengalihkan pada hal yang lain. 
Stella menangkap situasi rasa bersalah yang ia alami, ia sadar apa 
yang harus dilakukannya dan ia sungguh memahami bahwa ia telah 
melanggar suatu keharusan 
 Rasa Bersalah yang dipendam 
 “Stella, sejujurnya, bukan loe yang gue benci, tapi orang-orang 
yang berfrofesi seperti lo...,”desis Shally pelan. (hlm 104 paragraf 
tiga) 
Setelah Shally mengamati lebih seksama tentang Stella dari 
kejadian di Rumah Sakit. Maka, Shally memiliki perasaan bersalah 
yang dipendam. Ternyata tidak semua artis itu kotor dan munafik. 
Meskipun sebagian benar tapi Stella tidak seperti itu. Namun disini 
Shally belum sepenuhnya bersikap baik, karena setelah bercerita 
tentang masa kanak-kanaknya, Shally kembali bersikap buruk 
kepada Stella, sehingga rasa bersalahnya terus dipendam. 
 Aku membeku. Seolah-olah seseorang baru saja menyiram 
kepalaku dengan seember es, mendadak tubuhku mati rasa. 
“Maksud mama apa, sih?” 
AKU TAK MEMPERCAYAI TELINGAKU. “Dia apa? Masak 
sih?” tanyaku lemah. Mendadak, aku digeleyuti berton-ton 
perasaan bersalah. (hal 131 paragraf lima dan tujuh) 
Ketika mendengar dari mamanya bahwa Stellalah yang telah 
mendonorkan darah untuk mamanya. Shally merasa sangat 
PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 12
bersalah, rasa bersalahnya yang dahulu di pendam kini semakin 
menjadi. Rasa bersalah yang dipendam membuatnya ingin 
menghukum diri sendiri. 
 “Lalu kenapa Pa?” tanyaku terisak. “Kenapa Papa nggak pernah 
cerita?” Aku menutup wajah dengan telapak tangan. Stella..., ya, 
Tuhan. (hlm 132 pargraf pertama dan ketiga) 
Shally sangat menyesal dengan segala hal yang telah ia perbuat 
kepada Stella, selama ini Shally selalu berbuat Jahat kepada Stella 
hanya karena profesi Stella sama dengan wanita simpanan 
papanya. Akhirnya, demi menebus rasa bersalah yang 
dipendamnya selama ini Shally akan berbicara di persidangan 
untuk membantu Stella. 
 Menghukum diri sendiri 
 “Gue frustasi,” keluh Robby seraya kembali mengisap lintingan 
ganjanya. “Orangtua gue cerai. Bokap gue balik ke Belanda. 
Nyokap gue dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Sekolah gue ancur 
karena gue bodoh, disleksia pula. (hlm 76 paragraf tiga) 
Perasaan bersalah yang dimiliki Robby atas kehidupannya, 
membuat Robby menghukum diri sendiri dengan terjun kedalam 
hal-hal negatif. Ia merasa tidak berguna dan tidak memiliki cahaya 
dalam hidupnya. 
 Kalau lo mau nerima gue, gue janji akan berubah. Gue akan 
berhenti dugem, berhenti ngeganja, berhenti melakukan apapun 
yang elo nggak suka!" Katanya lagi. 
Jika Stella menerima cinta Robby maka Robby akan menghukum 
dirinya sendiri dengan tidak melakukan segala hal yang Stella tidak 
suka. Robby rela tidak melakukan hal yang biasanya ia lakukan 
demi cintanya kepada Stella. 
 Rasa Malu 
 “Kamu memeng benar-benar memalukan Stella,” Mama berdecak 
kesal. “Mama benar-benar kehilangan muka di depan Marco! ( hlm 
99 pargraf tiga) 
Saat itu Mama Stella sangat malu di depan Marco, mamanya 
merasa Stella sudah keterlaluan. Stella hanya sekedar kolega di 
dunia seni peran tidak pantas berkata hal yang menyinggung 
perasaan terhadap orang yang memiliki pengaruh besar dalam 
dunia seni peran, begitu pikir mamanya 
PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 13
 “Ya ampun, Stella. Mama malu...! Mama malu, nak!: teriak 
mamaku histeris. “Mau ditaruh dimana mukaku ini, Mas hendar? 
Aduh, Stella....Mama bilang juga apa?jauhi Robby! Eh malah 
kamu pake pacaran segala sama dia. Lihat sendiri, kan, 
akibatnya?!” (hlm 125 paragraf dua dan empat) 
Sebagai Ibu sekaligus manager Stella, Diana sangat tidak tenang. 
Anaknya yang merupakan artis terkenal diduga terlibat kasus 
narkoba. Berita dimana-mana membuat mama Stella panik, ia 
merasa malu luar biasa, karena itu merupakan ancaman sosial 
baginya, ia tidak mau pamor Stella menurun. Mama Stella 
memandang bahwa apa yang telah terjadi pada anaknya akibat 
pengaruh pergaulan dengan anak yang kelas sosialnya sama. 
 Kesedihan 
 “KITA BERCERAI SAJA!” samar-samar kudengar papaku 
berteriak. Membuatku mendadak menggigil pilu. Segera saja aku 
berlari menerjang kamar tidur orangtuaku, mengamuk! 
Mengapa? AKU TAK KEBERATAN KALIAN BERTENGKAR 
TIAP HARI, ASAL JANGAN BERCERAI! Tolong, Pa, Ma. Aku 
ngak mau jadi anak yatim piatu!” teriakku setengah meratap, 
dengan pandangan kabur oleh air mata. (hal 39, paragraf satu dua 
tiga) 
Pada saat itu kedua orang tua Shally sedang bertengkar, sebagai 
seorang anak tunggal Shally merasa sangat sedih, iaa tidak mau 
kehilangan salah satu dari kedua orang tuanya. Shally memohon 
kepada orang tuanya agar tidak bercerai, setiap hari bertengkar saja 
sudah membuatnya sangat sedih, apalagi bercerai, itu akan 
menghancurkannya. 
 Tetesan-tetesan hangat menetes di bahuku saat tubuh mama 
berguncang menahan isak. (hlm 107 paragraf enam) 
Shally dan mamanya berpelukan dengan kesedihan yang sama 
mereka sangat berharap papanya bisa seperti dahulu. Tapi 
kenyataan tidak bisa dibohongi dia sangat sedih karena tidak bisa 
berkumpul seperti dahulu. Dia berharap papanya akan kembali. 
Andai dia seperti Stella pasti bisa bertemu dengan papanya setiap 
hari. Karena sangat sedih mama Shelly melampiaskannya pada 
ganja. Mereka berdua berharap bisa bahagia bersama papanya 
sampai akhirnya mamanya menangis. 
PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 14
 Mataku menerawang, percayalah, meski di luar aku kelihatan 
tegar, sebenarnya hatiku sangat gamang, seperti seseorang yang 
sedang meniti tali di awang-awang. (hlm 111 paragraf lima) 
Saat itu Shally sedang bersedih karena kondisi mamanya 
memburuk namun ia tetap berusaha tegar dihadapan papanya. 
Ia juga tak mau melihat papanya bertambah sedih jika melihatnya 
juga tengah bersedih. 
 “Ibu saya sedang koma di rumah sakit.” Beliau kekurangan 
darah, “ucap Shally terbata. “Rumah sakit tak punya lagi 
persediaan golongan darah AB resus positif. Kalau tidak 
secepatnya ditransfusi, mama saya... mama saya...” (hlm 112 
paragraf tiga) 
Shally sangat berharap bisa mendapatkan donor darah yang sama 
dengan mamanya. Maka dari itu dia menyiarkan permohonan 
tersebut malalui media TV. Tapi kalimatnya terputus karena 
Shally terisak di depan kamer, ia tidak dapat membendung rasa 
sedihnya sehingga sampai menangis dan tidak melanjutkan kata-katanya. 
 Aku menopang kepalaku. Terlalu sedih untuk menangis. Aku leleh 
menangis. Aku lelah diinterogasi. Aku lelah menghadapi semua 
ini. (hlm 124 pararaf tiga) 
Stella sedang berada di kantor polisi. Intensitas rasa sedih yang 
sangat mendalam membuat Stella tidak mampu untu menangis 
lagi. Ia berat menerima kenyataan itu, karena ia harus bertanggung 
jawab atas sesuatu yang tidak ia lakukan. 
 Kebencian 
 “AKU BENCI PAPA! PAPA YANG MEMBUNUH MAMA, KAN?” 
(hlm 84 paragraf kedua) 
Pada saat itu Shally sangat marah ketika melihat mamanya nya tak 
berdaya, sementara papanya persis berada di depan sang mama 
dengan berlumuran darah. Seketika Shally sangat benci papanya ia 
berteriak-teriak pada papanya sebagai sasaran kebenciannya. 
 Kalau mama mati, aku akan bunuh diri. Shit! aku benci papa! Aku 
dendam pada papa! Gelap di sekelilingku. Tubuhku mendadak 
dingin dan beku. (hlm 85 paragraf pertama) 
PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 15
Shally berada diatas kebencian yang membara, papanya menampar 
pipi Shally untuk pertama kalinya. 
 Aku mendengus jijik. “Kenapa sih, Papa selalu membela Stella? 
Seolah olah, di mata Papa, Stella itu seperti malaikat saja. (hlm 129 
prgraf lima) 
Rasa benci Shally terhadap Stella sangat jelas tergambar dalam 
ucapannya. Apalagi orang yang dia sukai Jason juga menyukai 
Stella dan papanya pun membela Stella. Ia semakin cemburu 
kepada Stella sehingga menjadi sangat benci kepada Stella 
 “Dia adik tiri saya. Anak wanita yang telah merampas ayah saya. 
Anak wanita yang menyebabkan ibu saya menderita, kembali ke 
kampung halamannya di Australia, lalu mati karena penyakit 
peneumonia. (hal 138 paragraf dua) 
Jason sangat membenci Stella, karena Stella adalah anak dari 
wanita yang telah merebut papanya. Maka dari itu Jason sangat 
ingin mencelakai Stella, membuat hidup Stella menderita dan 
hancur seperti apa yang pernah ia rasakan. Membalas dendam agar 
dia merasa puas 
 Watch Out, Stella! Nerakamu belum berakhir! Selama aku hidup, 
nerakamu tak akan pernah berakhir! (hal 147 paragraf dua) 
Kebencian Jason tak kunjung hilang walaupun ia sudah menerima 
hukuman atas perbuatannya pada Stella. Ia tidak akan pernah 
merasa puas sebelum menghancurkannya. 
 Cinta 
 Aku jatuh cinta? Terlalu dini untuk mengatakannya, karenacowok 
berkacamata minus dan berambut ikal cokelat keemasan itu baru 
kemarin masuk kesekolah ini. (hal 11 paragraf dua) 
Pada saat itu Stella sedang mengamati murid baru di sekolahnya 
dan ia merasa tertarik kepada cowok tersebut, namun dalam tahap 
ini cinta Stella pada murid baru itu baru sebatas suka 
 Aku jatuh cinta? 
Terlalu dini untuk mengatakannya, karena cowok berwajah bule 
dan berkacamata minus itu baru kemarin masuk ke sekolah ini. 
PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 16
Sesekali aku mencuri pandang ke arah bangku ketiga dari depan 
itu. Gelenyer-gelenyer aneh mulai berdenyut di dadaku setiap kali 
dia balas memendang (hal 33 paragraf lima dan enam) 
Pada saat itu Shally sedang mengamati murid baru di sekolahnya 
dan ia merasa tertarik kepada cowok tersebut, namun dalam tahap 
ini cinta Shally pada murid baru itu baru sebatas suka 
 “Ngak masalah, lo cinta ama gue atau ngak. Gue Cuma mau, lo ada 
di sisi gue, itu saja! Save my life, Stella. Cuma lo yang bisa, 
Please....” (hlm 83 pargraf lima) 
Saat itu Robby sedang memohon kepada Stella untuk menerima 
cintanya. Robby tidak peduli Stella akan balas mencintainya atau 
tidak, yang paling penting Stella selalu ada mendampinggi Robby. 
 Robby berjongkok di sebelahku, menggenggam tanganku. “Stella, 
gue nggak mungkin bikin lo celaka,” katanya lembut. “Lo tau kan 
gue cinta banget sama lo!?” 
Robby berusaha meyakinkan Stella akan cinta tulus yang dia 
miliki, dia tidak mungkin mencelakai gadis yang sangat di 
cintainya itu. Dia berusaha membuat Stella merasa aman berada di 
sampingnya. Robby pun tidak marah ketika Stella bertanya tentang 
hal yang tidak mungkin ia lakukan. 
PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 17
BAB III 
PENUTUP 
 SIMPULAN 
Dari hasil analisis sederhana yang telah diuraikan di atas, dapat di 
ambil kesimpulan, Novel Lovinrique cukup berhasil menggambarkan 
kejiwaan anak-anak remaja saat ini. Dengan sifat-sifat khasnya yang 
mencoba mencari pemahaman terhadap dunia. Tokoh Stella dan Shally 
digambarkan memiliki karakter yang gigih. Berjuang sekuat tenaga 
dengan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Usaha 
Stella dan Shally tidak mendapat jalan yang mudah. Banyak mendapat 
kendala. Juga banyak konflik yang ikut menyertainya. Antara lain konflik 
dengan dirinya sendiri dan konflik dengan tokoh lain. Tapi keduanya tidak 
putus asa dan terus melakukan perjuangannya. 
Pembaca yang pas untuk novel ini adalah anak-anak remaja SMA 
dan ABG . Hal ini karena logika-logika dan pengetahuan yang tergambar 
di dalam novel cukup sulit untuk dipahami oleh anak-anak di bawah usia 
lima belas tahun, dan dikhawatirkan akan meniru. 
Keberadaan klasifikasi emosi yang ditulis berdasarkan hasil 
pengamatan analisis yang terdapat dalam novel sastra “Lovintrique” ialah 
(1) Konsep Rasa Bersalah (2) Rasa Bersalah yang Dipendam (3) Rasa 
Malu (4) Kesedihan (5) Kebencian (6) Cinta . Klasifikasi Emosi terdapat, 
pada dialog dan pernyataan antara Stella, Shally dan tokoh lainnya. 
 SARAN 
Melalui analisis Novel sastra “Lovintrique”. Saya berharap akan 
ada analisis-analisis psikosastra lainnya yang jauh lebih baik dari saya, 
sehingga sayapun dapat belajar lebih banyak lagi. Dengan menganalisis, 
PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 18
menambah wawasan saya tentang psikologi dan sastra dalam satu 
buku. Demikian yang dapat saya paparkan mengenai analisis psikosastra, 
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya 
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya 
dengan judul novel ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang 
budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada 
penulis demi sempurnanya analisis ini dan penulisan di kesempatan - 
kesempatan berikutnya. Semoga analisis ini berguna bagi penulis pada 
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya. 
 DAFTAR PUSTAKA 
Febrina Wetry 2007. Lovintrique. Jakarta: Media Kita 
Ahmadi, H.Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta 
PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 19

More Related Content

What's hot

Pierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan Simbolik
Pierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan SimbolikPierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan Simbolik
Pierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan SimbolikSatrio Arismunandar
 
Teori dan praxis
Teori dan praxisTeori dan praxis
Teori dan praxisDavid Jones
 
Beda psikiater, psikolog dan konselor
Beda psikiater, psikolog dan konselorBeda psikiater, psikolog dan konselor
Beda psikiater, psikolog dan konselorBagus Utomo
 
Farah r.a 6019210081 kelas c_ ppt t&d pio
Farah r.a 6019210081 kelas c_ ppt t&d pioFarah r.a 6019210081 kelas c_ ppt t&d pio
Farah r.a 6019210081 kelas c_ ppt t&d pioFarahAnanda2
 
MANAJEMEN PENERBITAN JURNAL BERBASIS OJS 3
MANAJEMEN PENERBITAN JURNAL BERBASIS OJS 3MANAJEMEN PENERBITAN JURNAL BERBASIS OJS 3
MANAJEMEN PENERBITAN JURNAL BERBASIS OJS 3Relawan Jurnal Indonesia
 
Bimbingan & konseling karir 2
Bimbingan & konseling karir 2Bimbingan & konseling karir 2
Bimbingan & konseling karir 2tianachris
 
Analisis sosial 2018
Analisis sosial 2018Analisis sosial 2018
Analisis sosial 2018AgataMelati
 
POWER POINT JENIS-JENIS BAHAN AJAR
POWER POINT JENIS-JENIS BAHAN AJARPOWER POINT JENIS-JENIS BAHAN AJAR
POWER POINT JENIS-JENIS BAHAN AJARTatik prisnamasari
 
Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)
Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)
Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)Al Marson
 
PENGENALAN_PENGUKURAN_KALIBRASI_Modul_re.ppt.pptx
PENGENALAN_PENGUKURAN_KALIBRASI_Modul_re.ppt.pptxPENGENALAN_PENGUKURAN_KALIBRASI_Modul_re.ppt.pptx
PENGENALAN_PENGUKURAN_KALIBRASI_Modul_re.ppt.pptxQAKKVIndofarma
 
02. korelasi antropologi dan ilmu lain
02. korelasi  antropologi dan ilmu lain02. korelasi  antropologi dan ilmu lain
02. korelasi antropologi dan ilmu lainIrman Aras
 

What's hot (20)

Pierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan Simbolik
Pierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan SimbolikPierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan Simbolik
Pierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan Kekerasan Simbolik
 
12 pokok panggilan PPGT
12 pokok panggilan PPGT12 pokok panggilan PPGT
12 pokok panggilan PPGT
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
 
Teori dan praxis
Teori dan praxisTeori dan praxis
Teori dan praxis
 
Beda psikiater, psikolog dan konselor
Beda psikiater, psikolog dan konselorBeda psikiater, psikolog dan konselor
Beda psikiater, psikolog dan konselor
 
Farah r.a 6019210081 kelas c_ ppt t&d pio
Farah r.a 6019210081 kelas c_ ppt t&d pioFarah r.a 6019210081 kelas c_ ppt t&d pio
Farah r.a 6019210081 kelas c_ ppt t&d pio
 
MANAJEMEN PENERBITAN JURNAL BERBASIS OJS 3
MANAJEMEN PENERBITAN JURNAL BERBASIS OJS 3MANAJEMEN PENERBITAN JURNAL BERBASIS OJS 3
MANAJEMEN PENERBITAN JURNAL BERBASIS OJS 3
 
Bimbingan & konseling karir 2
Bimbingan & konseling karir 2Bimbingan & konseling karir 2
Bimbingan & konseling karir 2
 
Analisis sosial 2018
Analisis sosial 2018Analisis sosial 2018
Analisis sosial 2018
 
Notulensi focus group discussion rujakota
Notulensi focus group discussion rujakotaNotulensi focus group discussion rujakota
Notulensi focus group discussion rujakota
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
POWER POINT JENIS-JENIS BAHAN AJAR
POWER POINT JENIS-JENIS BAHAN AJARPOWER POINT JENIS-JENIS BAHAN AJAR
POWER POINT JENIS-JENIS BAHAN AJAR
 
Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)
Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)
Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)
 
Kode etik konselor
Kode etik konselorKode etik konselor
Kode etik konselor
 
PPT TERAPI REALITAS
PPT TERAPI REALITASPPT TERAPI REALITAS
PPT TERAPI REALITAS
 
Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)
 
Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Kritik sastra
 
PENGENALAN_PENGUKURAN_KALIBRASI_Modul_re.ppt.pptx
PENGENALAN_PENGUKURAN_KALIBRASI_Modul_re.ppt.pptxPENGENALAN_PENGUKURAN_KALIBRASI_Modul_re.ppt.pptx
PENGENALAN_PENGUKURAN_KALIBRASI_Modul_re.ppt.pptx
 
Konsep media
Konsep mediaKonsep media
Konsep media
 
02. korelasi antropologi dan ilmu lain
02. korelasi  antropologi dan ilmu lain02. korelasi  antropologi dan ilmu lain
02. korelasi antropologi dan ilmu lain
 

Similar to BAHAGIA38

TEORI PSIKOLOGI ISLAM DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH
TEORI PSIKOLOGI ISLAM DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIHTEORI PSIKOLOGI ISLAM DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH
TEORI PSIKOLOGI ISLAM DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIHMomee Rain
 
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"Marliena An
 
Aspek Psikologi Sastra PPT.pptx
Aspek Psikologi Sastra PPT.pptxAspek Psikologi Sastra PPT.pptx
Aspek Psikologi Sastra PPT.pptxAdhimasHariyanto
 
MENGUNGKAP MAKNA YANG TERSIRAT DALAM SURAT CINTANYA NOVEL AZAB DAN SENGSARA K...
MENGUNGKAP MAKNA YANG TERSIRAT DALAM SURAT CINTANYA NOVEL AZAB DAN SENGSARA K...MENGUNGKAP MAKNA YANG TERSIRAT DALAM SURAT CINTANYA NOVEL AZAB DAN SENGSARA K...
MENGUNGKAP MAKNA YANG TERSIRAT DALAM SURAT CINTANYA NOVEL AZAB DAN SENGSARA K...Inunks Peihhcc
 
KAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADU
KAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADUKAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADU
KAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADUMomee Rain
 
Contoh analisis ekspresif
Contoh analisis ekspresifContoh analisis ekspresif
Contoh analisis ekspresifHermanZoni
 
PSIKOLOGI SASTRA-SITI NURFAIZAH.pptx
PSIKOLOGI SASTRA-SITI NURFAIZAH.pptxPSIKOLOGI SASTRA-SITI NURFAIZAH.pptx
PSIKOLOGI SASTRA-SITI NURFAIZAH.pptxssuseraba534
 
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen Sagra karya Oka Rusmini
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen  Sagra  karya Oka RusminiPotret Bali dalam Kumpulan Cerpen  Sagra  karya Oka Rusmini
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen Sagra karya Oka Rusminiahmad bahtiar
 
Psikologis tokoh novel novel burung burung manyar karya y.b.mangunwijaya
Psikologis tokoh novel novel burung   burung manyar karya y.b.mangunwijayaPsikologis tokoh novel novel burung   burung manyar karya y.b.mangunwijaya
Psikologis tokoh novel novel burung burung manyar karya y.b.mangunwijayamujahidah khilafah (Shintia Minandar)
 
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAANKONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAANJoseviraLintang
 
Piyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastraPiyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastrapiyanumaild
 

Similar to BAHAGIA38 (20)

Il
IlIl
Il
 
TEORI PSIKOLOGI ISLAM DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH
TEORI PSIKOLOGI ISLAM DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIHTEORI PSIKOLOGI ISLAM DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH
TEORI PSIKOLOGI ISLAM DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH
 
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
 
Aspek Psikologi Sastra PPT.pptx
Aspek Psikologi Sastra PPT.pptxAspek Psikologi Sastra PPT.pptx
Aspek Psikologi Sastra PPT.pptx
 
MODUL "NOVEL"
MODUL "NOVEL"MODUL "NOVEL"
MODUL "NOVEL"
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
MENGUNGKAP MAKNA YANG TERSIRAT DALAM SURAT CINTANYA NOVEL AZAB DAN SENGSARA K...
MENGUNGKAP MAKNA YANG TERSIRAT DALAM SURAT CINTANYA NOVEL AZAB DAN SENGSARA K...MENGUNGKAP MAKNA YANG TERSIRAT DALAM SURAT CINTANYA NOVEL AZAB DAN SENGSARA K...
MENGUNGKAP MAKNA YANG TERSIRAT DALAM SURAT CINTANYA NOVEL AZAB DAN SENGSARA K...
 
Psikologi sastra
Psikologi sastraPsikologi sastra
Psikologi sastra
 
KAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADU
KAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADUKAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADU
KAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADU
 
Contoh analisis ekspresif
Contoh analisis ekspresifContoh analisis ekspresif
Contoh analisis ekspresif
 
PSIKOLOGI SASTRA-SITI NURFAIZAH.pptx
PSIKOLOGI SASTRA-SITI NURFAIZAH.pptxPSIKOLOGI SASTRA-SITI NURFAIZAH.pptx
PSIKOLOGI SASTRA-SITI NURFAIZAH.pptx
 
Lintas Budaya - Emosi.pdf
Lintas Budaya - Emosi.pdfLintas Budaya - Emosi.pdf
Lintas Budaya - Emosi.pdf
 
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen Sagra karya Oka Rusmini
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen  Sagra  karya Oka RusminiPotret Bali dalam Kumpulan Cerpen  Sagra  karya Oka Rusmini
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen Sagra karya Oka Rusmini
 
Psikologis tokoh novel novel burung burung manyar karya y.b.mangunwijaya
Psikologis tokoh novel novel burung   burung manyar karya y.b.mangunwijayaPsikologis tokoh novel novel burung   burung manyar karya y.b.mangunwijaya
Psikologis tokoh novel novel burung burung manyar karya y.b.mangunwijaya
 
Penjelasan Cerita Rakyat
Penjelasan Cerita RakyatPenjelasan Cerita Rakyat
Penjelasan Cerita Rakyat
 
Cerita Rakyat
Cerita RakyatCerita Rakyat
Cerita Rakyat
 
CERPEN.pdf
CERPEN.pdfCERPEN.pdf
CERPEN.pdf
 
materi_cerpen.pptx
materi_cerpen.pptxmateri_cerpen.pptx
materi_cerpen.pptx
 
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAANKONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
 
Piyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastraPiyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastra
 

More from DHEluvELI

More from DHEluvELI (11)

Soal PERBANUS
Soal PERBANUSSoal PERBANUS
Soal PERBANUS
 
PRAGMATIK
PRAGMATIKPRAGMATIK
PRAGMATIK
 
Kabaretisasi cerpen
Kabaretisasi cerpenKabaretisasi cerpen
Kabaretisasi cerpen
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Mind mapping
Mind mappingMind mapping
Mind mapping
 
Revisi teks
Revisi teks Revisi teks
Revisi teks
 
Puisi lama
Puisi lamaPuisi lama
Puisi lama
 
PPBI
PPBIPPBI
PPBI
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Drama
DramaDrama
Drama
 
Drama
DramaDrama
Drama
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 

BAHAGIA38

  • 1. BAB I PENDAHULUAN  LATAR BELAKANG Pada hakitanya sebuah karya sastra adalah replika kehidupan nyata. Walaupun berbentuk fiksi, misalnya cerpen, novel, dan drama, persoalan yang disodorkan oleh pengarang tak terlepas dari pengalaman kehidupan nyata sehari-hari. Hanya saja dalam penyampaiannya, pengarang sering mengemasnya dengan gaya yang berbeda-beda dan syarat pesan moral bagi kehidupan manusia. Menurut Iswanto dalam Jabrohim (2003:59), “Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya.” Pendapat tersebut mengandung implikasi bahwa karya sastra (terutama cerpen, novel, dan drama) dapat menjadi potret kehidupan melalui tokoh-tokoh ceritanya. Meskipun demikian, karya sastra yang diciptakan pengarang kadang-kadang mengandung subjektivitas yang tinggi. Seperti dikemukakan oleh Siswantoro (2005:2) berikut ini. Imajinasi yang tertuang dalam karya sastra, meski dibalut dalam semangat kreativitas, tidak luput dari selera dan kecenderungan subjektif, aspirasi, dan opini personal ketika merespons objek di luar dirinya, serta muatan-muatan khas individualistik yang melekat pada diri penulisnya sehingga ekspresi karya bekerja atas dasar kekuatan intuisi dan khayal, selain kekuatan menyerap realitas kehidupan. Itulah sebabnya di dalam sebuah cerita, cerpen atau novel, seorang pengarang sering mengangkat fenomena yang terjadi di masyarakat. Dengan harapan para pembaca dapat mengambil hikmah dari fenomena tersebut. Pada dasarnya isi sebuah karya sastra memuat perilaku manusia melalui karakter tokoh-tokoh cerita. Sangat beragam perilaku manusia yang bisa dimuat dalam cerita. Kadang-kadang hal ini terjadi perulangan jika diamati secara cermat. Pola atau keterulangan inilah yang ditangkap sebagai fenomena dan seterusnya PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 1
  • 2. diklasifikasikan ke dalam kategori tertentu seperti gejala kejiwaan, sosial, dan masyarakat. Sebagai misal perilaku yang berhubungan gejala kejiwaan yaitu fenomena rasa bersalah atau kebencian (hate). Pemahaman kalsifikasi emosi ini dapat dilakukan dengan mengadakan pendekatan psikologis. Menurut Semi (1993:79) bahwa pendekatan psikologis menekankan analisis terhadap karya sastra dari segi intrinsik, khususnya pada penokohan atau perwatakannya. Penekanan ini dipentingkan, sebab tokoh ceritalah yang banyak mengalami gejala kejiwaan. Secara kategori, sastra berbeda dengan psikologi, sebab sebagaimana sudah kita pahami sastra berhubungan dengan dunia fiksi, drama, esai yang diklasifikasikan ke dalam seni (art) sedang psikologi merujuk kepada studi ilmiah tentang perilaku manusia dan proses mental. Meski berbeda, keduanya memiliki titik temu atau kesamaan, yakni keduanya berangkat dari manusia dan kehidupan sebagai sumber kajian. Bicara tentang manusia, psikologi jelas terlibat erat, karena psikologi mempelajari perilaku. Perilaku manusia tidak lepas dari aspek kehidupan yang membungkusnya dan mewarnai perilakunya. Hal ini dinyatakan oleh Teeuw (1991:62-64), “Konvensi sastra merupakan alat yang mengarahkan kemungkinan pemberian makna yang sesuai pada sebuah karya sastra.” Novel atau cerpen sebagai bagian bentuk sastra, merupakan jagad realita di dalamnya terjadi peristiwa dan perilaku yang dialami dan diperbuat manusia (tokoh). Realita sosial, realita psikologis, realita religius merupakan terma-terma yang sering kita dengar ketika seseorang menyoal novel sebagai realita kehidupan. Secara spesifik realita psikologis sebagai misal, adalah kehadiran fenomena kejiwaan tertentu yang dialami oleh tokoh utama ketika merespons atau bereaksi terhadap diri dan lingkungan. Sebagai contoh, penampakan gejala klasifikasi emosi dapat penulis temui di dalam novel Lovintrique oleh Wetry Febrina. Tokoh utama “Stella dan Shelly” adalah dua orang remaja, yang serupa tapi tak sama, sama-sama cantik, pintar dan menarik. PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 2
  • 3. Novel Lovintrique karangan Wetry Febrina sangat menarik bila dikaji dengan pendekatan psikologis, khususnya dalam analisis klasifikasi emosi. Novel ini mempunyai kelebihan di antaranya ialah dua tokoh utama cerita ternyata mampu dan tegar menghadapi berbagai fenomena hidup meskipun di dalamnya banyak terjadi konflik. Di lain pihak, melalui tokoh cerita pengarang ingin menyampaikan pesan moral kepada pembaca bahwa pentingnya orang tua memberikan pendidikan yang baik kepada anak. apa yang diperbuat oleh sang tokoh cerita semata-mata akibat dari rasa frustrasi dan kecewa yang berat dengan kedua orang tuanya. Lovintrique adalah novel perdana Wetry Febrina, anak sulung dari enam bersaudara yang lahir tepat dengan hari valentine. Penggemar Dasboard Confessional dan Red Hot Chilli Peppers ini sudah hobi menulis sejak SMP. Walau sejumlah cerpennya sudah pernah nongol di beberapa majalah dan tabloid, ia tetap merasa belum bisa disebut penulis sebelum novelnya terbit. Novel ini sangat menarik untuk di baca oleh remaja-remaja masa kini. Banyaknya intrik dalam cerita menjadi kelebihan yang dimilki oleh novel “Lovintrique”. Dan pelajaran dalam intrik novel ini bisa menjadi pelajaraan bagi kita. Banyak pelajaran yang kita dapat ketika membaca novel karangan Wetry Febrina. Orangtua adalah panutan bagi kita. Orangtua juga berperan penting dalam pertumbuhan kita. Sehingga, orangtua seharusnya bisa menciptakan suasana harmonis dalam keluarganya guna mencapai hidup rukun dan bahagia. PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 3
  • 4.  LANDASAN TEORI Klasifikasi Emosi Kegembiraan, kemarahan, ketakutan, dan kesedihan kerap kali dianggap sebagai emosi yang paling mendasar (primary emotions). Situasi yang membangkitkan perasaan-perasaan tersebut sangat terkait dengan tindakan yang ditimbulkannya dan mengakibatkan meningkat ketegangan (Krech, 1974:471). Ciri khas yang menandai perasaan benci ialah timbulnya nafsu atau keinginan untuk menghancurkan objek yang menjadi sasaran kebencian. 1) Konsep Rasa Bersalah Bisa disebabkan oleh adanya konflik antara ekspresi impuls dan standar moral (impuls expression versus moral standards) 2) Rasa Bersalah yang Dipendam Dalam kasus rasa bersalah,seseorang cenderung merasa bersalah dengan cara memendam dalam dirinya sendiri, memeng ia biasanya bersikap baik, tetapi ia seorang yang buruk. 3) Menghukum diri sendiri Perasaan bersalah yang paling menggangu adalah sebagaimana terdapat dalam sikap menghukum diri sendiri, si individu terlihat sebagai sumber dari sikap bersalah. 4) Rasa Malu Timbulnya rasa malu tanpa terkait rasa bersalah 5) Kesedihan (Dukacita) Berhubungan dengan kehilangan sesuatu yang penting atau bernilai. 6) Kebencian Berhubungan erat dengan perasaan marah, cemburu dan iri hati. 7) Cinta Perasaan cinta bervariasi dalam beberapa bentuk; intensitas pengalaman pun memiliki rentang dari yang terlembut sampai kepada yang amat PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 4
  • 5. mendalam; derajat sayang yang paling tenang sampai pada gelora nafsu yang kasar dan agitatif.  TUJUAN 1. Inggin mengetahui psikologi sastra yang terdapat dalam sebuah karya sastra berbentuk novel, ditinjau dari metode, teori dan contoh kasus. 2. Mendeskripsikan secara lengkap bentuk klasifikasi emosi ditinjau dari novel Lovintrique. 3. Menggambarkan kehidupan dalam novel ini melalui analisis klasifikasi emosi.  MANFAAT 1. Manfaat keilmuan dalam kasus ini bersifat confirmatory (membenarkan) bahwa ada hubungan antara psikologi dan sastra sebagai teori yang dilontarkan oleh pakar-pakar sastra. 2. Memperoleh deskripsi bentuk klasifikasi emosi ditinjau dari segi novel 3. Menambah wawasan penulis mengenai psikologi dan sastra yang tepat dalam sebuah proses berbahasa pada novel 4. Meningkatkan minat dan apresiasi bagi para pembelajar bahasa Indonesia 5. Menjadi referensi bagi penulis selanjutnya yang akan melakukan penelitian pada novel PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 5
  • 6. BAB II PEMBAHASAN  SINOPSIS BAHAGIA DALAM KEDAMAIAN HIDUP Ø Judul Novel : Lovintrique Ø Nama Pengarang : Wetry Febriana Ø Kota Terbit : Jl. Haji Montong No. 57 Ciganjur Jagakarsa Jakarta Selatan 12630 Tlep. ( Hunting ) : (0271) 788 83030; Ext.: 213, 214, 216 Faks. (0271) 727 0996 E-mail : redaksi@mediakita.com Situs web : www.mediakita.com PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 6
  • 7. Ø Jumlah Halaman : viii+150 halaman Kebahagiaan, manusia yang hidup di dunia ini pasti ingin hidupnya bahagia. Tidak ada seorangpun di dunia ini menginginkan hidup sengsara selama hidupnya. Oleh karena itu demi mencapai hidup bahagia, kita harus berusaha dan terus berusaha untuk menjalani hidup ini dengan sebaik mungkin. Dengan berusa semaksimal kita pasti kita dapat merasakan bahagianya hidup ini. Seperti yang dikisahkan dalam novel karangan Wetry Febrina ini, dua anak manusia yang bernama Stella dan Shally. Mereka teman sebangku tapi hubungan mereka mirip kucing dan tikus. Mereka memiliki sifat yang berbeda jauh . Sama-sama cantik, sama-sama pintar. Dan sama-sama ingin menjalani hidup yang bahagia. Stella, seorang selebritis yang sedang naik daun, selalu sibuk dengan pekerjaannya yang sebenarnya menjadi selebritis bukan keinginannya. Dia kehilangan masa remajanya, karena kesibukannya. Stella yang lahir dari perselingkuhan mamanya. Papa Stella meninggal, Stella di jadikan ladang emas oleh mamanya, Untuk menghidupi keluarganya. Stella merasa tersiksa dengan ini semua. Sedangkan Shally, orang yang cerdas tapi jutek abis, dan tidak suka bersosialisasi, ternyata memendam alasan khusus untuk selalu menjadi juara kelas. Ambisi Shally untuk menjadi juara kelas bukan tanpa alasan. Shally depresi berat karena kedua orang tuanya mau bercerai, mama Shally seorang pecandu narkoba, papa Shally seorang selebritis. Setelah perselingkuhan papa Shally dengan seorang selebritis pendatang baru mencuat ke permukaan, keluarga Shally semakin kacau. Itu lah penyebabnya kenapa Shally begitu membenci Stella karena bagi Shally, artis tak lebih dari wanita murahan. Hubungan Stella dan Shally semakin meruncing karena Jason, anak indo-aussie yang membuat mereka jatuh hati. Jason lebih menyukai Stella daripada Shally, tetapi Stella menolak Jason karena iba kepada Shally. Dia ingin Shally yang mendapatkan Jason, terlebih lagi mama Shally koma karena mencoba membunuh diri karena tidak tahan dengan kelakuan suaminya. Stella lebih PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 7
  • 8. memilih Robby lawan mainnya dalam sebuah sinetron, dengan tujuan Jason berpaling dari Stella. Stella bertekat untuk memperbaiki hubungannya dengan Shally, dengan mendonorkan darahnya untuk mama Shally. Karena pengorbanan Stella, Shally pun luluh. Dan pada akhirnya mereka bersahabat. Orangtua Shally rujuk, dan sekarang Stella tidak dituntut untuk berkarya di dunia hiburan. Mama Stella lah yang kini menjadi selebritis. Dan kebahagiaan menjadi milik mereka.  UNSUR INTRINSIK  TEMA Percintaan, Perjuangan hidup untuk mengapai kebahagiaan.  TOKOH DAN PENOKOHAN Penokohan pada novel ini digambarkan oleh pengarang denagn sangat jelas. Melalui cirri-ciri fisik maupun penggambaran sifat. Sifat tokoh yang digunakan adalah Protagonis dan Tritagonis.  Stella Diatmojo : seorang gadis yang baik hati, pintar, berani  Shally Budianta : seorang gadis cerdas, galak, jutek, tidak suka bersosialisasi  Mama Stella (Diana) : seorang ibu yang ambisisus, menjadikan anaknya ladang uang baginya  Jason Jennings : kakak tiri dari Stella, pendendam  Robby : seorang pria baik, setia, tulus, rela berkorban, sangat mencintai Stella  Marco Budianta : Ayah dari Shally, seorang aktor yang terlibat perselingkuhan, namun akhirnya ia bertanggung jawab atas perbuatannya.  ALUR : Maju mundur (flash back) kaerena menceritakan kejadian sekarang kemudian menceritakan kejadian masa yang telah terlewati, kemudian menceritakan kembali kejadian sekarang.  LATAR PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 8
  • 9.  TEMPAT : Rumah, Kompleks Perunahan, Sekolah, Perkotaan, Rumah sakit, tempat Syuting, Restoran Padang Sederhana Baru, Ruang Guru, Ruang Sidang, Mall  WAKTU : pagi, malam, 4.30am, 5.18 am, 6.45 pm, 10.45 am, 12.20 pm, 6.00 pm, 1.00 pm, 2.45 pm, 10.15 pm, 11.10 pm  SUASANA : bahagia, sedih, marah, cemburu, panik, hujan, mendung, murung,  SUDUT PANDANG Novel ini menggunakan Sudut pandang Stella dan Shally, yaitu sudut pandang orang pertama, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti aku atau saya. Dalam hal ini pengarang seakan-akan terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai tokoh cerita.  GAYA BAHASA Bahasa yang digunakan tidak terlalu berbelit-belit mengikuti perkembangan zaman sekarang(modern) dan sesuai dengan kondisi remaj sekarang, sehingga, memudahkan kita untuk memahami isi novel ini.  Kata Ganti Orang Kata-kata ganti orang yang digunakan dalam Lovintrique adalah gue, loe, saya, aku, kamu, ia, dia, kita. o Gue-lo digunakan antara tokoh-tokoh remaja yang saling mengenal. o Saya digunakan dalam dialog antara tokoh-tokoh remaja dalam situasi formal dan dialog antara tokoh remaja dengan tokoh dewasa selain orang tua dalam situasi apa pun. Remaja menggunakan nama sendiri sebagai kata ganti orang pertama tunggal bila berbicara dengan orang tuanya. o Aku digunakan oleh tokoh utama bila sedang merenung atau berbicara dalam hati pada dirinya sendiri. PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 9
  • 10. o Kamu digunakan oleh orang tua terhadap anaknya. o Tidak ada konsistensi dalam penggunaan dia dan ia, baik dalam dialog maupun narasi. o Kita digunakan sebagai kata ganti orang pertama jamak dan kata ganti orang pertama sekaligus kedua jamak. Pilihan Kata Kata-kata dalam dialog-dialog Lovintrique juga banyak yang menggunakan kata-kata baku, termasuk dalam dialog antara tokoh-tokoh remaja dalam situasi nonformal. Kata-kata tidak baku juga banayak dalam narasi ataupun dialog Lovintrique. Terdapat banyak ungkapan fatis, baik dalam dialog maupun narasi Lovintrique seperti deh, tuh, nih, dong, lho, kan, dan sih. Pengunaan Bahasa Asing Novel ini juga menggunakan kata-kata dalam bahasa Inggris (hampir semuanya dicetak miring). Banyak istilah-istilah lain yang menggunakan kata-kata dalam bahasa Inggris. Simile Simile merupakan perbandingan yang bersifat eksplisit, maksudnya ialah bahwa ia lansung mengatakan sesuatu sama dengan hal lain. Dalam hal ini bahasa yang membandingkan mengunakan kata-kata perbandingan, terlihat dalam ketipan berikut: Seorang bintang tanpa penggemar itu ibarat malam tanpa bintang. Kegelapan dan kesepian tanpa cahaya (hlm 4 pargraf dua) PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 10
  • 11. Mataku menerawang, percayalah, meski di luar aku kelihatan tegar, sebenarnya hatiku sangat gamang, seperti seseorang yang sedang meniti tali di awang-awang. (hlm 111 paragraf lima) Hiperbola Adalah gaya bahasa yang mangandung ungkapan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu hal Contohnya: Seseorang yang untuk pertama kalinya, bisa membuat jantungku berdetak ribut, hanya karena melihat punggungnya dikelas. (hlm 33 prgraf pertama). Pelipisku berdenyut, Sialan! Cowok berkacamata itu membuatku hilang ingatan. Dan, mendadak, soal-soal ulangan fisika di papan tulis jadi sangat sulit dipecahkan. (hlm 34 prgraf satu).  AMANAT  Jangan pernah dendam kepada seseorang. karena hal itu, selain dapat merugikan diri sendiri, juga dapat merugikan orang lain.  Kekuatan cinta, dapat mengubah segalanya. Seperti mengubah sesuatu hal yang paling buruk menjadi sesuatu yang dapat dimengerti dan disukai banyak orang.  Dalam menghadapi masalah, tidak boleh putus asa, apalagi melakukan sesuatu yang dapat merugikan diri sendiri, atau orang lain  Setiap ada kemauan, pasti ada jalan.  Pilihan itu ada, namun tergantung siap atau tidak kita menanggung resiko dari pilihan yang kita itu. PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 11
  • 12.  ANALISIS  Konsep Rasa Bersalah  Sekarang aku sedikit menyesal telah menanyakan hal itu, karena wajah Jason mendadak meberubah mendung dan murung. Sepertinya aku sudah membuatnya menginggat sesuatu yang pahit. (Hlm 45 paragraf lima) Saat Itu Stella sedang bercakap-cakap dengan Jason. Stella bertanya tentang sesuatu yang bersifat pribadi, dan Jasonpun tidak berkeberatan menjawabnya. Namun karena pertanyaan Stella tersebut, Jason menceritakan kisah sedih yang dialami dirinya dan mamanya, hingga membuat Jason kembali mengingat masa lalunya yang suram, hal itu tergambar jelas di raut wajahnya. Disana Stella merasa sangat bersalah karena sudah bertanya hal yang membuat Jason bersedih, seharusnya ia tidak bertanya yang aneh-aneh. Akhirnya Stella memutuskan untuk tidak bertanya lagi dan mengalihkan pada hal yang lain. Stella menangkap situasi rasa bersalah yang ia alami, ia sadar apa yang harus dilakukannya dan ia sungguh memahami bahwa ia telah melanggar suatu keharusan  Rasa Bersalah yang dipendam  “Stella, sejujurnya, bukan loe yang gue benci, tapi orang-orang yang berfrofesi seperti lo...,”desis Shally pelan. (hlm 104 paragraf tiga) Setelah Shally mengamati lebih seksama tentang Stella dari kejadian di Rumah Sakit. Maka, Shally memiliki perasaan bersalah yang dipendam. Ternyata tidak semua artis itu kotor dan munafik. Meskipun sebagian benar tapi Stella tidak seperti itu. Namun disini Shally belum sepenuhnya bersikap baik, karena setelah bercerita tentang masa kanak-kanaknya, Shally kembali bersikap buruk kepada Stella, sehingga rasa bersalahnya terus dipendam.  Aku membeku. Seolah-olah seseorang baru saja menyiram kepalaku dengan seember es, mendadak tubuhku mati rasa. “Maksud mama apa, sih?” AKU TAK MEMPERCAYAI TELINGAKU. “Dia apa? Masak sih?” tanyaku lemah. Mendadak, aku digeleyuti berton-ton perasaan bersalah. (hal 131 paragraf lima dan tujuh) Ketika mendengar dari mamanya bahwa Stellalah yang telah mendonorkan darah untuk mamanya. Shally merasa sangat PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 12
  • 13. bersalah, rasa bersalahnya yang dahulu di pendam kini semakin menjadi. Rasa bersalah yang dipendam membuatnya ingin menghukum diri sendiri.  “Lalu kenapa Pa?” tanyaku terisak. “Kenapa Papa nggak pernah cerita?” Aku menutup wajah dengan telapak tangan. Stella..., ya, Tuhan. (hlm 132 pargraf pertama dan ketiga) Shally sangat menyesal dengan segala hal yang telah ia perbuat kepada Stella, selama ini Shally selalu berbuat Jahat kepada Stella hanya karena profesi Stella sama dengan wanita simpanan papanya. Akhirnya, demi menebus rasa bersalah yang dipendamnya selama ini Shally akan berbicara di persidangan untuk membantu Stella.  Menghukum diri sendiri  “Gue frustasi,” keluh Robby seraya kembali mengisap lintingan ganjanya. “Orangtua gue cerai. Bokap gue balik ke Belanda. Nyokap gue dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Sekolah gue ancur karena gue bodoh, disleksia pula. (hlm 76 paragraf tiga) Perasaan bersalah yang dimiliki Robby atas kehidupannya, membuat Robby menghukum diri sendiri dengan terjun kedalam hal-hal negatif. Ia merasa tidak berguna dan tidak memiliki cahaya dalam hidupnya.  Kalau lo mau nerima gue, gue janji akan berubah. Gue akan berhenti dugem, berhenti ngeganja, berhenti melakukan apapun yang elo nggak suka!" Katanya lagi. Jika Stella menerima cinta Robby maka Robby akan menghukum dirinya sendiri dengan tidak melakukan segala hal yang Stella tidak suka. Robby rela tidak melakukan hal yang biasanya ia lakukan demi cintanya kepada Stella.  Rasa Malu  “Kamu memeng benar-benar memalukan Stella,” Mama berdecak kesal. “Mama benar-benar kehilangan muka di depan Marco! ( hlm 99 pargraf tiga) Saat itu Mama Stella sangat malu di depan Marco, mamanya merasa Stella sudah keterlaluan. Stella hanya sekedar kolega di dunia seni peran tidak pantas berkata hal yang menyinggung perasaan terhadap orang yang memiliki pengaruh besar dalam dunia seni peran, begitu pikir mamanya PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 13
  • 14.  “Ya ampun, Stella. Mama malu...! Mama malu, nak!: teriak mamaku histeris. “Mau ditaruh dimana mukaku ini, Mas hendar? Aduh, Stella....Mama bilang juga apa?jauhi Robby! Eh malah kamu pake pacaran segala sama dia. Lihat sendiri, kan, akibatnya?!” (hlm 125 paragraf dua dan empat) Sebagai Ibu sekaligus manager Stella, Diana sangat tidak tenang. Anaknya yang merupakan artis terkenal diduga terlibat kasus narkoba. Berita dimana-mana membuat mama Stella panik, ia merasa malu luar biasa, karena itu merupakan ancaman sosial baginya, ia tidak mau pamor Stella menurun. Mama Stella memandang bahwa apa yang telah terjadi pada anaknya akibat pengaruh pergaulan dengan anak yang kelas sosialnya sama.  Kesedihan  “KITA BERCERAI SAJA!” samar-samar kudengar papaku berteriak. Membuatku mendadak menggigil pilu. Segera saja aku berlari menerjang kamar tidur orangtuaku, mengamuk! Mengapa? AKU TAK KEBERATAN KALIAN BERTENGKAR TIAP HARI, ASAL JANGAN BERCERAI! Tolong, Pa, Ma. Aku ngak mau jadi anak yatim piatu!” teriakku setengah meratap, dengan pandangan kabur oleh air mata. (hal 39, paragraf satu dua tiga) Pada saat itu kedua orang tua Shally sedang bertengkar, sebagai seorang anak tunggal Shally merasa sangat sedih, iaa tidak mau kehilangan salah satu dari kedua orang tuanya. Shally memohon kepada orang tuanya agar tidak bercerai, setiap hari bertengkar saja sudah membuatnya sangat sedih, apalagi bercerai, itu akan menghancurkannya.  Tetesan-tetesan hangat menetes di bahuku saat tubuh mama berguncang menahan isak. (hlm 107 paragraf enam) Shally dan mamanya berpelukan dengan kesedihan yang sama mereka sangat berharap papanya bisa seperti dahulu. Tapi kenyataan tidak bisa dibohongi dia sangat sedih karena tidak bisa berkumpul seperti dahulu. Dia berharap papanya akan kembali. Andai dia seperti Stella pasti bisa bertemu dengan papanya setiap hari. Karena sangat sedih mama Shelly melampiaskannya pada ganja. Mereka berdua berharap bisa bahagia bersama papanya sampai akhirnya mamanya menangis. PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 14
  • 15.  Mataku menerawang, percayalah, meski di luar aku kelihatan tegar, sebenarnya hatiku sangat gamang, seperti seseorang yang sedang meniti tali di awang-awang. (hlm 111 paragraf lima) Saat itu Shally sedang bersedih karena kondisi mamanya memburuk namun ia tetap berusaha tegar dihadapan papanya. Ia juga tak mau melihat papanya bertambah sedih jika melihatnya juga tengah bersedih.  “Ibu saya sedang koma di rumah sakit.” Beliau kekurangan darah, “ucap Shally terbata. “Rumah sakit tak punya lagi persediaan golongan darah AB resus positif. Kalau tidak secepatnya ditransfusi, mama saya... mama saya...” (hlm 112 paragraf tiga) Shally sangat berharap bisa mendapatkan donor darah yang sama dengan mamanya. Maka dari itu dia menyiarkan permohonan tersebut malalui media TV. Tapi kalimatnya terputus karena Shally terisak di depan kamer, ia tidak dapat membendung rasa sedihnya sehingga sampai menangis dan tidak melanjutkan kata-katanya.  Aku menopang kepalaku. Terlalu sedih untuk menangis. Aku leleh menangis. Aku lelah diinterogasi. Aku lelah menghadapi semua ini. (hlm 124 pararaf tiga) Stella sedang berada di kantor polisi. Intensitas rasa sedih yang sangat mendalam membuat Stella tidak mampu untu menangis lagi. Ia berat menerima kenyataan itu, karena ia harus bertanggung jawab atas sesuatu yang tidak ia lakukan.  Kebencian  “AKU BENCI PAPA! PAPA YANG MEMBUNUH MAMA, KAN?” (hlm 84 paragraf kedua) Pada saat itu Shally sangat marah ketika melihat mamanya nya tak berdaya, sementara papanya persis berada di depan sang mama dengan berlumuran darah. Seketika Shally sangat benci papanya ia berteriak-teriak pada papanya sebagai sasaran kebenciannya.  Kalau mama mati, aku akan bunuh diri. Shit! aku benci papa! Aku dendam pada papa! Gelap di sekelilingku. Tubuhku mendadak dingin dan beku. (hlm 85 paragraf pertama) PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 15
  • 16. Shally berada diatas kebencian yang membara, papanya menampar pipi Shally untuk pertama kalinya.  Aku mendengus jijik. “Kenapa sih, Papa selalu membela Stella? Seolah olah, di mata Papa, Stella itu seperti malaikat saja. (hlm 129 prgraf lima) Rasa benci Shally terhadap Stella sangat jelas tergambar dalam ucapannya. Apalagi orang yang dia sukai Jason juga menyukai Stella dan papanya pun membela Stella. Ia semakin cemburu kepada Stella sehingga menjadi sangat benci kepada Stella  “Dia adik tiri saya. Anak wanita yang telah merampas ayah saya. Anak wanita yang menyebabkan ibu saya menderita, kembali ke kampung halamannya di Australia, lalu mati karena penyakit peneumonia. (hal 138 paragraf dua) Jason sangat membenci Stella, karena Stella adalah anak dari wanita yang telah merebut papanya. Maka dari itu Jason sangat ingin mencelakai Stella, membuat hidup Stella menderita dan hancur seperti apa yang pernah ia rasakan. Membalas dendam agar dia merasa puas  Watch Out, Stella! Nerakamu belum berakhir! Selama aku hidup, nerakamu tak akan pernah berakhir! (hal 147 paragraf dua) Kebencian Jason tak kunjung hilang walaupun ia sudah menerima hukuman atas perbuatannya pada Stella. Ia tidak akan pernah merasa puas sebelum menghancurkannya.  Cinta  Aku jatuh cinta? Terlalu dini untuk mengatakannya, karenacowok berkacamata minus dan berambut ikal cokelat keemasan itu baru kemarin masuk kesekolah ini. (hal 11 paragraf dua) Pada saat itu Stella sedang mengamati murid baru di sekolahnya dan ia merasa tertarik kepada cowok tersebut, namun dalam tahap ini cinta Stella pada murid baru itu baru sebatas suka  Aku jatuh cinta? Terlalu dini untuk mengatakannya, karena cowok berwajah bule dan berkacamata minus itu baru kemarin masuk ke sekolah ini. PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 16
  • 17. Sesekali aku mencuri pandang ke arah bangku ketiga dari depan itu. Gelenyer-gelenyer aneh mulai berdenyut di dadaku setiap kali dia balas memendang (hal 33 paragraf lima dan enam) Pada saat itu Shally sedang mengamati murid baru di sekolahnya dan ia merasa tertarik kepada cowok tersebut, namun dalam tahap ini cinta Shally pada murid baru itu baru sebatas suka  “Ngak masalah, lo cinta ama gue atau ngak. Gue Cuma mau, lo ada di sisi gue, itu saja! Save my life, Stella. Cuma lo yang bisa, Please....” (hlm 83 pargraf lima) Saat itu Robby sedang memohon kepada Stella untuk menerima cintanya. Robby tidak peduli Stella akan balas mencintainya atau tidak, yang paling penting Stella selalu ada mendampinggi Robby.  Robby berjongkok di sebelahku, menggenggam tanganku. “Stella, gue nggak mungkin bikin lo celaka,” katanya lembut. “Lo tau kan gue cinta banget sama lo!?” Robby berusaha meyakinkan Stella akan cinta tulus yang dia miliki, dia tidak mungkin mencelakai gadis yang sangat di cintainya itu. Dia berusaha membuat Stella merasa aman berada di sampingnya. Robby pun tidak marah ketika Stella bertanya tentang hal yang tidak mungkin ia lakukan. PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 17
  • 18. BAB III PENUTUP  SIMPULAN Dari hasil analisis sederhana yang telah diuraikan di atas, dapat di ambil kesimpulan, Novel Lovinrique cukup berhasil menggambarkan kejiwaan anak-anak remaja saat ini. Dengan sifat-sifat khasnya yang mencoba mencari pemahaman terhadap dunia. Tokoh Stella dan Shally digambarkan memiliki karakter yang gigih. Berjuang sekuat tenaga dengan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Usaha Stella dan Shally tidak mendapat jalan yang mudah. Banyak mendapat kendala. Juga banyak konflik yang ikut menyertainya. Antara lain konflik dengan dirinya sendiri dan konflik dengan tokoh lain. Tapi keduanya tidak putus asa dan terus melakukan perjuangannya. Pembaca yang pas untuk novel ini adalah anak-anak remaja SMA dan ABG . Hal ini karena logika-logika dan pengetahuan yang tergambar di dalam novel cukup sulit untuk dipahami oleh anak-anak di bawah usia lima belas tahun, dan dikhawatirkan akan meniru. Keberadaan klasifikasi emosi yang ditulis berdasarkan hasil pengamatan analisis yang terdapat dalam novel sastra “Lovintrique” ialah (1) Konsep Rasa Bersalah (2) Rasa Bersalah yang Dipendam (3) Rasa Malu (4) Kesedihan (5) Kebencian (6) Cinta . Klasifikasi Emosi terdapat, pada dialog dan pernyataan antara Stella, Shally dan tokoh lainnya.  SARAN Melalui analisis Novel sastra “Lovintrique”. Saya berharap akan ada analisis-analisis psikosastra lainnya yang jauh lebih baik dari saya, sehingga sayapun dapat belajar lebih banyak lagi. Dengan menganalisis, PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 18
  • 19. menambah wawasan saya tentang psikologi dan sastra dalam satu buku. Demikian yang dapat saya paparkan mengenai analisis psikosastra, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul novel ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya analisis ini dan penulisan di kesempatan - kesempatan berikutnya. Semoga analisis ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.  DAFTAR PUSTAKA Febrina Wetry 2007. Lovintrique. Jakarta: Media Kita Ahmadi, H.Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta PSIKOSASTRA (Aprilina Savitri) HAL 19