Dokumen tersebut membahas tentang konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan. Termasuk pengertian sastra dan seni, hubungan sastra dengan ilmu budaya dasar, pengertian dan jenis-jenis prosa serta puisinya, dan kreativitas penyair dalam membangun puisi.
3. KONSEPSI IBD
DALAM
KESUSASTRAAN
PENGERTIAN
SASTRA DAN SENI,
DAN PERANAN
SASTRA
HUBUNGAN
SASTRA DAN SENI
DENGAN IBD
PENGERTIAN DAN
JENIS-JENIS PROSA
5 KOMPONEN
PROSA LAMA DAN
BARU
PENGERTIAN PROSA
FIKSI
NILAI-NILAI PROSA
FIKSI
2 KARYA SASTRA , 1
PROSA , 1 PUISI
KREATIVITAS
PENYAIR DALAM
MEMBANGUN
PUISINYA
PENGERTIAN PUISI
ALASAN PENYAJIAN
PUISI DALAM IBD
4. PENGERTIAN SASTRA DAN
SENI
Sastra atau dalam bahasa Indonesia disebut
juga kesusastraan adalah merupakan suatu
tulisan atau kata-kata yang mempunyai nilai
seni dan budaya serta keindahan dengan
makna tertentu.
Seni merupakan suatu kegiatan dimana kita
mencoba menuangkan ide dan gagasan kita
kedalam sebuah karya agar orang lain bisa
merasakan ide tersebut.
5. PERANAN SASTRA
Peran sastra di kehidupan sebagai alat komunikasi bagi
banyak orang yang memiliki pengalaman yang hebat,
pikiran – pikiran cemerlang, dan perasaan – perasaan
yang mendalam yang tidak mampu mengekspresikan
keluar, jadi mereka mengekspresikannya lewat karya
sastra, yang akan diterima atau diketahui orang lain.
Dan dapat diekspresikan keluar dalam berbagai bentuk,
karena tanpa tidak akan mungkin sisampaikan pada
orang lain.
6. HUBUNGAN SASTRA DAN SENI DENGAN
ILMU BUDAYA DASAR
Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar
adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu
manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar
manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka
ragam macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup
tanpa seni. jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan
ekspresi mereka. jika manusia tidak bisa berkomunikasi
dengan manusia lainnya. maka akan menggangu
kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.
7. PENGERTIAN PROSA
Prosa adalah karya sastra yang
berbentuk cerita yang bebas,
tidak terikat oleh rima, irama,
dan kemerduan bunyi seperti
puisi.
8. JENIS-JENIS PROSA
1. Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi
budaya barat.
2. Prosa baru adalah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Menurut isinya prosa dapat dibagi menjadi 2, yaitu prosa fiksi dan nonfiksi :
1. Prosa Fiksi
Prosa fiksi adalah prosa yang berbentuk karangan/Khayalan yang dibuat oleh
pengarangnya. Isi cerita yang dibuat tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta
yang terjadi. Prosa fiksi ini disebut juga karangan narasi sugestif/imajinatif.
Contoh prosa fiksi : Cerpen, novel, dan dongeng
2. Prosa Nonfiksi
Prosa nonfiksi merupakan karangan yang dibuat bukan berdasarkan
rekaan/khayalan sang pengarang, tetapi berisi hal-hal berupa informasi faktual
( kenyataan ) atau berupa pengamatan pengarang. Jenis prosa non fiksi ini juga
disebut karangan semi ilmiah. Contoh Prosa nonfiksi : Artikel, tajuk rencana,
opini, feature, biografi, tips, reportase, jurnalisme baru, iklan dan pidato.
9. PROSA LAMA
1. Statis, lamban perubahannya
2. Istana Sentris, bersifat
kerajaan
3. Bersifat fantastis, bentuknya
hikayat, dongeng
4. Di pengaruhi sastra Hindu dan
Arab
5. Tidak ada pengarang atau
anonim
1. Dinamis, perubahannya cepat
2. Rakyat Sentris, mengambil
bahan dari rakyat sekitar
3. Realistis, bentuknya roman,
novel, cerpen, drama, kisah, dsb.
4. Di pengaruhi sastra Barat
5. Nama pencipta selalu
dicantumkan
PROSA BARU
5 KOMPONEN PROSA LAMA DAN BARU
10. PENGERTIAN PROSA FIKSI
Prosa fiksi adalah prosa yang berupa
cerita rekaan atau khayalan/ imajinasi
pengarangnya. Isi cerita tidak
sepenuhnya berdasarkan pada fakta.
Prosa fiksi disebut juga karangan
narasi sugestif/ imajinatif.
11. NILAI-NILAI YANG ADA DALAM PROSA
FIKSI
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistemawaan yang diperoleh adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana
mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan.
2. Prosa fiksi memberikan Informasi
Fiksi memberikan informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat
belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini,
kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi, dan merupakan saran bagi pemindahan yang tak henti-
hentinya dari warisan budaya bangsa. Novel yang berlatar nelakang tentang perjuangan revolusi
seperti jalan tak ada ujung, yang oleh generasi muda sekarang tidak lagi mengalami secara fisik. Dan
karena mahasiswa tidak lagi mengalami secara fisik itulah, jiwa kepahlawanan perlu disentuhkan lewat
hasil-hasil sastra.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Adanya semacam kaidah kemungkinan yang tidak mungkin dalam fiksi inilah yang memungkinkan
pembaca untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasannya tentang tokoh,
hidup dan kehidupan manusia.
12. KARYA SASTRA
LEGENDA
Contoh: Terjadinya Candi
Pramban an, Terjadinya
Gunung Tangkuban
Perahu, dan Asal-usul
Banyuwangi
FABEL
Contoh: Dongeng Anoa
dan Tikus, Kancil dan Bu
aya, Siput dengan Burun g
Centawi, dan Harimau
dengan Kancil.
HIKAYAT
Contoh: Hikayat Hang
Tuah, Hikay at Patani, dan
Hikayat Si Miskin.
SAGA
Contoh: Joko Bereg,
Cerita si Bada ng, dan
Ciung Wanara
13. CONTOH PROSA
“DILARANG MENCINTAI BUNGA-BUNGA”
Jumat sore aku tidak pergi mengaji. Ditanganku ada sebuah layang-layang buatanku yang terbagus, dengan benang gelasan. Udara meruah
menerbangkan layang-layangku. Dari kampung lain menyembul pula layang-layang. Layang-layangku terputus. Kawa-kawan bersorak dan
lari mengejar. Itu layang-layang terbagusku, aku berdiri saja memandangnya. Tiba-tiba pundakku terasa dipegang. Aku terkejut. Seorang laki-
laki tua degan rambut putih dan piyama. Dia tersenyum kepadaku. “Jangan sedih, Cucu,” katanya. Suara itu serak dan berat. Langsung
darahku tersirap. Aku teringat rumah tua berpagar tembok tinggi. Mataku melayang kepadanya. Di tangannya ada setangkai bunga berwarna
ungu. Tubuhku menjadi dingin.
“Jangan sedih, Cucu. Hidup adalah permainan layang-layang. setiap orang suka hidup. Tidak seorang pun lebih suka mati. Layang-layang bisa
putus. Engkau bisa sedih. Engkau bisa sengsara. Tetapi, engkau akan terus memainkan layang-layang. Tetapi, engkau akan terus mengharap
hidup. Katakanlah, hidup itu permainan. Tersenyumlah, Cucu.”
Dia menjangkau tangan kananku. Membungkuk. Dan, tanganku dicium. Aku tidak berdaya. Bunga itu dipindahkannya ke tanganku. Aku
menggenggamnya. Seolah dalam mimpi. Dia menarik tanganku. dan, aku mengikutinya. Di tangan kananku setangkai bunga. Ketika aku
sempat menyadari, kulihat pintu pagar rumah tua itu. Pasti dialah kakek itu! Ya Allah! Aku menjerit sekerasnya. Teriakan itu tersumbat di
kerongkongan. Aku meronta. Dia memegangku lebih keras. Tertawa terkekeh. Aku meronta, dan tertawanya serak alangkah kerasnya. Ibu
membawaku pulang. Aku tidak begitu sadar, tiba-tiba Ibu sudah menuntun aku. Di rumah, kulihat Ayah membaca di kursi. Aku merasa
tenang. Aku merasa malu.
“Untuk apa teriak-teriak, heh?” kata Ayah menyambut. Ayah mengamati aku dari atas ke bawah. Dia berdiri dan menjangkau tangan
kananku. Katanya: “Untuk apa bunga ini, heh?”
Aku tidak tahu karena apa, telah mencintai bunga di tanganku ini. Ayah meraih. Merenggutnya dari tanganku. Kulihat bongkah otot tangan
Ayah menggenggam bunga kecil itu. Aku menahan untuk tidak berteriak.
“Laki-laki tidak perlu bunga, Buyung. Kalau perempuan, bolehlah. Tetapi, engkau laki-laki.”
Ayah melemparkan bunga itu. Aku menjerit. Ayah pergi. Ibu masih berdiri. Aku mebungkuk, mengambil bunga itu, membawanya ke kamar.
Tangkai bunga itu patah-patah. Selembar daun bunganya luka. Aku menciumnya, lama, lama sekali.
KARYA : KUNTOWIJOYO
14. PENGERTIAN PUISI
Puisi (dari bahasa Yunani
kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I
create) adalah sebuah seni tertulis.
Puisi merupakan karya sastra
seseorang dalam menyampaikan
pesan melalui diksi dan pola tertulis.
Penyair adalah orang yang membuat
atau menciptakan puisi. Dalam bentuk
seni ini, seorang penyair
menggunakan bahasa untuk
menambah kualitas estetis pada
makna semantis.
15. KREATIVITAS PENYAIR DALAM
MEMBANGUN PUISINYA
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi di sebadkan oleh
kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dan menggunakan :
1. figura bahasa (figurative language)
2. kata yang ambiquitas yaitu kata kata yang bermakna ganda .
3. kata kata berjiwa kata kata yang di beri suasana tertentu.
4. kata kata yang konotatif yaitu kata kkata yang di beri tambahan nilai nilai
rasa
5. pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan,
sehingga lebih menggunggah hati
Dibalik kata-katanya yang padat , ekonomis dan sukar dicerna maknanya itu,
puisi berisi potret kehidupan manusia . puisi menyujuhkan kepada kita
suasana-suasana dan peristiwa kehidupan manusia dan juga dalam kaitan
kehidupannya dengan alam dan Tuhan. Ia merupakan hasil penghayatan dan
pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan Tuhan
yang diekspresikannya melalui bahasa yang artistik
16. ALASAN-ALASAN YANG MENDASARI
PENYAJIAN PUISI DALAM IBD
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut ‘’pengalaman
perwakilan’’. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan
dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan
pengalaman langsung yang terbatas..
2. Puisi dan keinsyafan/ kesadaran individual.
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak menjenguk hati manusia, baik diri sendiri
maupun orang lain. Karena melalui puisinya sang penyair menunjukan kepada bagian dalam
hati manusia , ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
3. Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial ,
yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Secara imaginatif, puisi dapat menafsirkan situasi
dasar manusia sosial yang berupa :
Penderitaan atas ketidak adilan
Perjuangan untuk kekerasan
Konflik dengan sesamanya
Pemberontakan terhadap hokum Tuhan
17. CONTOH PUISI
“RINDU IBU”
Malam belum lagi tergantikan
Masih saja gelap mencekam
Rindu begitu erat mengikat
Bersama lamunan suara tak teriramakan
Terlihat jauh di sana
Tergores sembilu tajam menyayat hati
Teringat kasih sayang seorang ibu
Yang tidak pernah bosan tersenyum
Bersama angin semilir lembut
Hanya mampu terbuai dengan bayang semu
Temani lamunan yang tak tercurahkan
Ibu.. Aku rindu
Aku rindu padamu
Andai engkau di sini
Akan ku peluk erat dan tidak terlepaskan
Malam… Sampaikan padanya
Aku ingin bertemu, ibu yang ku rindu
18. DAFTAR PUSTAKA
• Purwandono, Andre (2015, 20 Maret) http://andrepurwandono.blogspot.com/2015/03/konsepsi-ilmu-
budaya-dasar-dalam.html (Diakses tanggal 28 Maret 2019)
• Pengertian Prosa Fiksi https://www.temukanpengertian.com/2015/09/pengertian-prosa-fiksi.html?m=1
(Diakses tanggal 28 Maret 2019)
• Maliqren (2011, 20 April) Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi
https://maliqren.wordpress.com/2011/04/20/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/ (Diakses
tanggal 28 Maret 2019)
• Wikipedia (2019, 17 Maret) Pengertian Puisi https://id.wikipedia.org/wiki/Puisi (Diakses tanggal 28 Maret
2019)
• Sumarni,Ratna (2018, 8 Mei) Contoh Prosa https://dosenbahasa.com/contoh-prosa-baru-cerpen (Diakses
tanggal 28 Maret 2019)
• Khoiriyah,Siti (2016) Karya Sastra http://www.nyekolah.com/2016/10/mengaitkan-isi-karya-sastra-lama-
dengan.html (Diakses tanggal 28 Maret 2019)
• Admin (2017, 30 Maret) Contoh Puisi https://ruangseni.com/kumpulan-puisi-pendek-tentang-ibu-tercinta/
(Diakses tanggal 28 Maret 2019)
• Musdikar (2013, 21 Maret) https://musdikar.wordpress.com/2013/03/21/ilmu-budaya-dasar-yang-di-
hubungkan-dengan-puisi/ (Diakses tanggal 28 Maret 2019)