SlideShare a Scribd company logo
Formulasi Strategi Sistem
Logistik Maritim
Togar M. Simatupang
Rektor Institut Teknologi Del
Diskusi Penyusunan Formulasi Sistem Logistik Maritim dalam rangka mendukung Kebijakan
Kelautan Indonesia terkait Program Prioritas Industri Maritim dan Konektivitas Laut
Depok, 12-13 November 2018
Kilasan
1. Pendahuluan
2. Sistem Logistik
3. Sistem Logistik Nasional
4. Prioritas Nasional
5. Pengukuran Kinerja Logistik
6. Sistem Logistik Maritim
7. Pemantauan Kinerja Sistem Logistik Maritim
8. Penutup
2
Pendahuluan
• Cita-cita menjadikan Indonesia menjadi poros maritim dunia salah satunya adalah
dengan membangun konektivitas dan logistik maritim.
• Fokus membangun konektivitas maritim melalui tol laut adalah untuk
memperkecil disparitas harga dan menjamin ketersediaan barang pokok.
• Biaya logistik maritim yang mahal karena adanya beberapa inefisiensi di
pelabuhan yang masih perlu terus dibenahi.
• Pembenahan sistem logistik maritim belum mendapat perhatian yang memadai
untuk dapat meningkatan efisiensi dan produktivitas.
• Permasalahan utama bidang sistem logistik maritim adalah adanya kebijakan
yang cenderung tumpang tindih, konflik antar pelaku, minimnya data lapangan,
dan rendahnya upaya peningkatan kinerja logistik maritim.
• Perlunya suatu upaya untuk dapat mengidentifikasi indikator kinerja utama dari
sistem logistik maritim dan cara yang dapat memadukan berbagai pemangku
kepentingan untuk melukan pembenahan yang terus-menerus.
3
Sistem Logistik
4
Logistik dan Rantai Pasok
5
This chart illustrates the relationship among materials
management, physical distribution, logistics management, and
supply chain management. Distribution is a component of logistics
management, and logistics management is a component of supply
chain management.
Source: Markus Hesse and Jean-Paul Rodrigue (2004), "The
transport geography of logistics and freight distribution",
Journal of Transport Geography, Vol. 12, No. 3, pp. 171–184.
http://www.wtgblog.com/history-of-logistics-and-supply-
chain-management-infographic/
Lingkup Rantai Pasok, Rantai Logistik, dan
Rantai Transportasi
Source: http://people.hofstra.edu/geotrans/eng/ch5en/conc5en/scope_supply_chain.html 6
Definisi Logistik
• Logistik adalah bagian dari rantai pasok (supply chain) yang menangani
arus barang, arus informasi, dan arus uang melalui proses pengadaan
(procurement), penyimpanan (warehousing), transportasi (transportation),
distribusi (distribution), dan pelayanan pengantaran (delivery services)
sesuai dengan jenis, kualitas, jumlah, waktu, dan tempat yang dikehendaki
konsumen, secara aman, efektif dan efisien, mulai dari titik asal (point of
origin) sampai dengan titik tujuan (point of destination).
• Peraturan Presiden RI Nomor 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem
Logistik Nasional
• Ciri-ciri Logistik:
• Aliran: barang, informasi, uang
• Sarana: gudang, pabrik, terminal
• Kegiatan: pengadaan, penyimpanan, transportasi, penyebaran, dan pengantaran
• Misi: menambah kegunaan waktu dan tempat serta tepat guna
7
Pengolahan pesanan
(pengadaan) dan
Layanan Pelanggan
Persediaan
Transportasi
Jaringan
Fasilitas
Gudang,
Penanganan material,
Pengemasan
Fungsi Lainnya:
• Pembelian
• Perencanaan
produksi
• Peramalan
permintaan
• Pentarifan
• Barang kembali
• Sisa, skrap, sampah
Fungsi Logistik
8
28%
8%
5%
59%Inventory Carrying
Warehousing
Transport
Order Entry/Admin
Unsur utama logistik
mewakili 10% dari GDP
dunia, atau sekitar US$ 4.0
trillion
Source: A. T. Kearney
Kegiatan Logistik – Pasar Global
9
Sektor Logistik
10
Pengertian Sistem Logistik
• Sistem logistik adalah proses interaksi yang terintegrasi antara
berbagai pelaku dalam kegiatan logistik (fasilitas, transportasi,
persediaan, komunikasi, penanganan, dan penyimpanan) dimana
terjadi keterkaitan antar peran dan antar fungsi hari hulu ke hilir
untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja logistik dalam
mendapatkan barang atau jasa yang tepat, ke tempat yang tepat,
pada waktu yang tepat, dan dalam kondisi yang diinginkan.
11
Jaringan Sistem Logistik
12
Sistem Logistik Nasional
13
• Cetak Biru merupakan arah dan pola pengembangan Sislognas pada tingkat kebijakan makro yang
dijabarkan lebih lanjut dalam RKP dan RK-Kementerian/Lembaga setiap tahunnya
• Cetak Biru berperan dalam mencapai sasaran RPJMN, menunjang Implementasi MP3EI, dan mewujudkan
visi ekonomi Indonesia Tahun 2025
MP3EI
Konektivitas
Koridor
Ekonomi
Sistem Logistik
Nasional
Misi Ekonomi Indonesia 2025
“Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil,
dan makmur”
IPTEKSIPTEK / INOVASI
1 2
3
Meningkatkan Daya
Saing
Meningkatkan
Kesejahteraan
14
PENDEKATAN
UTAMA
• Berbasis Manajemen Rantai
Pasok (Supply Chain
Management)
• Paradigma:
• ship follows the trade dan
• ship promotes the trade
• Menggunakan pendekatan 6
kunci penggerak utama logistik
(six key drivers)
CETAK BIRU Sistem Logistik Nasional…
Perpres No. 26/2012 tentang Cetak Biru
Pengembangan Sistem Logistik Nasional (Sislognas)
15
Sistem Logistik Nasional
Sumber Daya Manusia (SDM) Logistik
Infrastruktur Logistik
Pelaku dan Penyedia Jasa
Komoditas Utama (Key Commodity)
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Harmonisasi Regulasi
Daya saing
Nasional
Kesejahteran
Masyarakat
ENAM PENGGERAK UTAMA SISLOGNAS
16
Desa
Desa
Desa
Integrasi Jaringan Lokal dan Nasional Koneksi Jaringan Global
Pelabuhan Hub
Internasional
EROPA
Antar Pulau
Kota/
Kab
Pelabuhan Hub
Internasional
ASIA
Pelabuhan Hub
Internasional
AMERIKA
Pelabuhan Hub
Internasional
Indonesia
Antar Pulau
Antar Pulau
Desa
Desa
Desa
Desa
Desa
Kota/
Kab
Kota/
Kab
Pelabuhan Hub
Internasional
AFRIKA
Pelabuhan Hub
Internasional
AUSTRALIA
Desa
17
PRIORITAS NASIONAL
PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH MELALUI PENGUATAN
KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN
18
Meningkatkan Sistem Logistik
1. Membangun infrastruktur dan sarana transportasi dan distribusi
yang handal, efisien dan efektif
2. Mewujudkan Sistem Logistik Perikanan dan Pertanian yang
terintegrasi dengan sistem logistik nasional
19
20
21
22
Paket XV: Perbaikan Sistem Logistik Nasional untuk mempercepat
Pengembangan Usaha dan Daya Saing Penyedia Jasa Logistik Nasional
• Pemberian Kesempatan Meningkatkan Peran dan Skala Usaha, dengan kebijakan yang
memberikan peluang bisnis untuk angkutan dan asuransi nasional dalam mengangkut barang
ekspor impor, serta meningkatkan usaha galangan kapal/pemeliharaan kapal di dalam negeri.
• Kemudahan Berusaha dan Pengurangan Beban Biaya bagi Usaha Penyedia Jasa Logistik Nasional,
dengan kebijakan antara lain:
i. mengurangi biaya operasional jasa transportasi;
ii. menghilangkan persyaratan perizinan angkutan barang;
iii. meringankan biaya investasi usaha kepelabuhanan;
iv. standarisasi dokumen arus barang dalam negeri;
v. mengembangkan pusat distribusi regional;
vi. kemudahan pengadaan kapal tertentu; dan
vii. mekanisme pengembalian biaya jaminan peti kemas, dsb.
• Penyederhanaan Tata Niaga untuk mendukung kelancaran arus barang, dengan membentuk Tim
Tata Niaga Ekspor Impor dalam rangka mengurangi LARTAS dari 49% menjadi sekitar 19% atau
mendekati rata-rata non tariff barrier negara-negara ASEAN sebesar 17%.
23
Pengukuran Kinerja Logistik
24
The Logistics Virtuous and Vicious Cycles
Sumber: https://transportgeography.org/?page_id=4567 25
Pendekatan Pengukuran Kinerja Sistem
Logistik
Makro
•Biaya logistik sebagai prosentase PDB
•Menggunakan asumsi tertentu
•Cepat dan mudah
•Contoh:
•Bahagia, I.; Sandee, H. and R.
Meeuws (2013). “State of logistics
Indonesia 2013”, Washington DC:
World Bank.
•Guasch J.L. and Kogan J (2006).
“Inventories and Logistic Costs in
Developing Countries: Levels and
Determinants”, Policy Research
Working Paper 2552. Washington
DC: World Bank.
Mikro
•Kinerja berdasarkan survei
•Biaya logistik sebagai prosentase nilai
penjualan
•Memerlukan sampel yang besar
untuk keandalan
•Contoh:
•Fast Path dari USAID,
•Latin American and Caribbean (LAC)
Observatory
Persepsi
•Berdasarkan indeks persepsi
subyektif diberikan oleh penyedia
jasa pengiriman
•Indikator yang unik dan dapat
dikorelasikan dengan lainnya
•Data lapangan lainnya juga
dikumpulkan
•Contoh:
•LPI dari World Bank
•Turku: level logistik pabrikan dan
ritel di Finlandia
26
Sistem Logistik Maritim adalah kombinasi yang kompleks dari layanan dan prosedur yang melibatkan operasi publik dan
swasta sehingga tidak mudah untuk melakukan pengukuran untuk sebagian atau keseluruhan rantai pasok.
Masukan dan Keluaran Indikator Indeks
Kinerja Logistik (Logistics Performance Index)
27
Kinerja Logistik Indonesia 2014-2018
• Pada 2018, peringkat Indonesia
meningkat ke posisi 46 dengan skor
3,15 atau naik 17 tingkat dari
sebelumnya di posisi 63 dengan
skor 2,98.
• Dari semua aspek penilaian LPI
2018, aspek kepabeanan meraih
skor terendah sebesar 2,67.
• Sementara itu, aspek penilaian
tertinggi adalah ketepatan waktu
dengan skor 3,67.
• Aspek lainnya yaitu infrastruktur
dengan skor 2,89, pengiriman
barang internasional 3,23, kualitas
dan kompetensi logistik 3,1, dan
pelacakan dan penelusuran barang
sebesar 3,3.
Sumber: “Kinerja Logistik Mulai Kompetitif, Biaya Masih Menjadi PR” (26 Juli 2018) pada
http://industri.bisnis.com/read/20180726/98/820964/kinerja-logistik-mulai-kompetitif-biaya-masih-menjadi-pr 28
Fasilitasi Pedagangan
• Fasilitasi perdagangan yang lebih baik — penyederhanaan, modernisasi, dan harmonisasi
proses ekspor dan impor — dapat mengurangi biaya perdagangan hingga 9% di Asia dan
Pasifik, demikian menurut laporan bersama 2017 dari Asian Development Bank (ADB)
dan United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN-ESCAP).
• Pembentukan Komite Nasional Fasilitasi Perdagangan (KNFP) melalui SK Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 199 Tahun 2018 pada tanggal 11 Mei 2018.
• Perjanjian Fasilitasi Perdagangan mengatur mengenai transparansi informasi terkait
ekspor, impor, dan transit, termasuk di dalamnya prosedur, bea masuk dan pajak yang
dikenakan, biaya-biaya lainnya, pembatasan atau larangan, dan penalti; prosedur
pelepasan dan pembebasan barang; Post-clearance audit; penggunaan standar,
penerapan single window, pemeriksaan sebelum pengiriman; dan ketentuan mengenai
perlakuan khusus untuk negara berkembang dan kurang berkembang.
• Perjanjian Fasilitasi Perdagangan bertujuan untuk meningkatkan perdagangan global
melalui peningkatan transparansi dan simplifikasi prosedur ekspor dan impor untuk
mempercepat pergerakan, pelepasan dan pembebasan (release and clearance) barang,
termasuk barang dalam transit.
29
Indikator Fasilitasi Perdagangan
1. ‘Port efficiency’ is designed to measure the quality of infrastructure of maritime and air ports.
• Port Efficiency Index
• Port facilities and inland waterways
• Air transport
2. ‘Customs environment’ is designed to measure direct customs costs as well as administrative transparency of customs
and border crossings.
• Irregular payments, Import fees are low, Hidden import barriers, Bribery and corruption , Corruption Perceptions Index (Transparency
International)
3. ‘Regulatory Environment’ is designed to measure the economy’s approach to regulations.
• Transparency and stability of environmental regulations
• Stringency of regulatory standards
• Compliance with international environmental agreements
• Enforcement of environmental regulation
4. ‘E-Business Usage’ is designed to measure the extent to which an economy has the necessary domestic infrastructure
(such as telecommunications, financial intermediaries, and logistics firms) and is using networked information to
improve efficiency and to transform activities to enhance economic activity.
• “Percentage of companies that use the Internet for e-commerce”
Sumber: Wilson, J., C. Mann, and T. Otsuki. 2003. “Trade Facilitation and Economic Development: A New Approach to Measuring the Impact.” World Bank Economic Review,
17(3): 367- 389. Wilson, J., C. Mann, and T. Otsuki, 2005. “Assessing the Benefits of Trade Facilitation: A Global Perspective." The World Economy, 28(6): 841-71.
30
Contoh Pemantauan Fasilitasi Perdagangan
Indikator:
• Jumlah Titik periksa
• Sogokan (pungli)
• Keterlambatan
Pemburu rente
menyebabkan
peningkatan biaya
logistik
31
Sistem Logistik Maritim
32
Sistem Logistik Maritim
• Logistik Maritim adalah proses perencanaan, pelaksanan, dan
pengendalian pergerakan barang dan informasi melalui pelayaran.
• Sistem Logistik Maritim adalah proses interaksi yang terintegrasi
antara berbagai pelaku dalam kegiatan logistik melalui perairan untuk
meningkatkan kapasitas dan kinerja logistik dalam mengantar barang
yang tepat, ke tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam
kondisi yang diinginkan.
• Aktor utama:
• Usaha pelayaran
• Operator terminal atau pelabuhan
• Penyedia jasa pengiriman barang (freight forwarder)
33
Sistem Logistik Maritim Antar Pelabuhan
34
Fungsi Utama dan Kegiatan Pendukung Logistik Maritim
Pengiriman Pelabuhan/Terminal
operation
Kargo Penelurusan
Fungsi utama
memindahkan kargo dari
pelabuhan ke pelabuhan
pengiriman penerimaan;
bongkar /muat kargo;
bongkar muat;
menghubungkan ke
transportasi darat.
pemesanan kapal; dan
mempersiapkan dokumen
yang diperlukan untuk
pengangkutan laut dan
perdagangan, atas nama
pengirim.
Kegiatan pendukung
dokumentasi yang
berkaitan dengan
perdagangan laut;
pelacakan container dan
informasi; layanan
intermoda.
pergudangan; menawarkan
pusat distribusi; pengujian;
majelis; memperbaiki.
manajemen persediaan;
pengemasan; pergudangan
Sumber: Dong-Wong Song dan Photis M. Panayides (2012), Maritime Logistics: a complete guide to effective shipping and port Management.
35
Sistem Logistik Maritim
Sumber: Song, D.-W. & Panayides, P.M., 2012. Maritime logistics: a contemporary issues, London: Kogan Page.
36
Ekonomi Maritim
Sumber: “The Ocean Economy”, pada https://transportgeography.org/?page_id=5354 37
Port Management Information System
Sumber: https://www.porttechnology.org/directory/transas_marine/products/8965/Port-Management-
Information-System
38
Smart Ship Platform
Sumber: “Japan develops smart ship platform” (4 Oct 2016), https://www.marinemec.com/news/view,japan-develops-
smart-ship-platform_44850.htm
Monohakobi Technology Institute
ISO 16425:2013 Ships and marine technology -- Guidelines for the installation of ship communication networks for
shipboard equipment and systems
39
Sistem Komunitas Pelabuhan
Sumber: “Port Community System (PCS) at Indian Ports”,
http://www.indianpcs.gov.in/ipacpsweb/html/portlet/aboutpcs/en_US/aboutpcs/AboutIPA.jsp 40
Pemantauan Kinerja Sistem Logistik Maritim
41
Pembinaan Pelayaran
a. memperlancar arus perpindahan orang dan/atau barang secara massal melalui perairan dengan selamat, aman, cepat, lancar,tertib dan
teratur, nyaman, dan berdaya guna, dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat;
b. meningkatkan penyelenggaraan kegiatan angkutan di perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan, serta perlindungan
lingkungan maritim sebagai bagian dari keseluruhan moda transportasi secara terpadu dengan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi;
c. mengembangkan kemampuan armada angkutan nasional yang tangguh di perairan serta didukung industri perkapalan yang andal
sehingga mampu memenuhi kebutuhan angkutan baik di dalam negeri maupun dari dan ke luar negeri;
d. mengembangkan usaha jasa angkutan di perairan nasional yang andal dan berdaya saing serta didukung kemudahan memperoleh
pendanaan, keringanan perpajakan, dan industri perkapalan yang tangguh sehingga mampu mandiri dan bersaing;
e. meningkatkan kemampuan dan peranan kepelabuhanan serta keselamatan dan keamanan pelayaran dengan menjamin tersedianya
alur-pelayaran, kolam pelabuhan, dan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran yang memadai dalam rangka menunjang angkutan di perairan;
f. mewujudkan sumber daya manusia yang berjiwa bahari, profesional, dan mampu mengikuti perkembangan kebutuhan
penyelenggaraan pelayaran; dan
g. memenuhi perlindungan lingkungan maritim dengan upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran yang bersumber dari
kegiatan angkutan di perairan, kepelabuhanan, serta keselamatan dan keamanan.
Sumber: Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang PELAYARAN
Pelayaran adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas
angkutan di perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan
keamanan, serta perlindungan lingkungan maritim.
42
7 Pilar Kebijakan Kelautan Indonesia
Kebijakan
Kelautan
Indonesia
Tata kelola dan kelembagaan kelautan
Ekonomi, infrastruktur, dan peningkatan kesejahteraan
Pengelolaan ruang laut dan perlindungan lingkungan laut
Budaya bahari
Diplomasi maritim
Pengelolaan sumberdaya kelautan dan pengembangan sumberdaya manusia
43
Persoalan dan Pembenahan Sistem Logistik
Maritim (Bank Dunia)
Persoalan:
• Operasi pelabuhan yang tidak efisien:
Pelabuhan sering menjadi titik
penghambat dalam rantai logistik
Indonesia, akibat infrastruktur yang
terbatas, regulasi yang minim atau
tumpang tindih, konflik antar sektor,
dan produktivitas yang rendah.
• Pasar layanan logistik yang tidak
kompetitif.
• Prosedur perdagangan yang panjang.
Pendekatan:
• Memperkuat tatakelola dan operasional
pelabuhan.
• Menumbuhkan lingkungan usaha yang
kompetetif bagi penyedia layanan
logistik untuk meningkatkan masuknya
operator dalam pasar logistik.
• Membuat proses perdagangan menjadi
lebih efisien dan transparan untuk
mengurangi waktu dan biaya proses
perdagangan.
Sumber:
• World Bank (2016) The Indonesia First Logistics Reform Development Policy Loan.
• “Bank Dunia Beri Pinjaman Rp4,2 Triliun ke Indonesia untuk Benahi Logistik Maritim”, 30/06/2018, pada:
https://today.line.me/id/pc/article/Bank+Dunia+Beri+Pinjaman+Rp4+2+Triliun+ke+Indonesia+untuk+Benahi+Logistik+Maritim-PL2mM0
44
Komponen Sistem Logistik Maritim
Pengirim
Pelabuhan
Asal
Pelabuhan
Tujuan
Penerima
Penyedia Jasa Pengiriman, Pengangkutan, Pergudangan, Terminal, Keuangan, dan Dokumen
Standar, Teknologi, Fasilitasi Perdagangan, Kompetensi SDM
Pelayaran
Kebijakan Logistik Maritim
45
Siklus Kebijakan Sistem Logistik Maririm
Penentuan Agenda
(isu dan prioritas)
Formulasi
Adopsi (ratifikasi)
Implementasi
Evaluasi
Pemeliharaan
46
Prakarsa Pemantauan Kinerja Sistem Logistik
Maritim
Permasalahan
•Konflik kepentingan dan
prioritas yang berbeda.
•Dokumen strategi yang
berbeda-beda di lintas
kementerian dan
menghasilkan
rekomendasi praktis
yang berbeda-beda.
•Kesulitan dalam
menentukan kesepatan
dan sasaran perbaikan.
•Data tidak tersedia dan
tidak ada prosedur atau
mekanisme intervensi
pemecahan masalah.
•Produktivitas yang
rendah.
Pendekatan
•Reformasi logistik
maritim
•Penyelarasan prioritas
dengan para pemangku
kepentingan.
•Pandangan holistik
untuk mengatasi
berbagai tantangan
pelaksanaan guna
mewujudkan reformasi
logistik maritim
Prakarsa
•Wahana Pemantauan
Kinerja Sistem Logistik
Maritim (Monitoring and
Evaluation Platform for
Maritime Logistics
Performance – MEP-
MLP) yang
memungkinkan
pemangku kepentingan:
•Memantau indikator
kinerja utama
•Melakukan perbaikan
secara berkelanjutan.
•Menggunakan
mekanisme intervensi
dan penyelesaian
hambatan di lapangan
ketika diperlukan.
Manfaat
•Tersedianya menu
inisiatif kunci dan
dijabarkan lebih lanjut
menjadi inisiatif khusus.
•Adanya dukungan data
dan informasi dari
lapangan agar inisiatif
dapat terwujud secara
efisien
•Terjalinnya kerjsama
Pemerintah dan sektor
swasta di tingkat
operator maupun
pengguna akhir.
•Adanya mekanisme
secara proaktif agar
memastikan koordinasi
yang lebih baik.
47
Apa yang baru?
Bagaimana berkerjasama untuk memperbaiki kinerja logistik maritim
Standarisasi prosedur pemantauan antar agen
Dokumentasi standar
Transparansi dan perbaikan berbasis data
Penelusuran data dan pelacakan pihak yang bertanggung jawab untuk peningkatan kinerja
Manfaat wahana (platform) berbasis web
Tindak lanjut dan akuntabilitas pencapaian sasaran perbaikan
48
Kondisi Yang Diharapkan
Pemantauan Indikator
Kinerja Logistik Maritim
• Tercapainya
kesepakatan indikator
kinerja sistem logistik
maritim
• Terwujudnya platform
yang dapat memantau
indikator kinerja
secara berkala
Peningkatan Kinerja
Logistik Maritim
• Terwujudnya pelaku
yang bertanggung-
jawab dan mampu
melakukan perbaikan
kinerja
• Terwujudnya pelaku
atau agen yang
profesional
Peningkatan Indeks
Kinerja Logistik
Indonesia
• Logistik maritim yang
efisien dan produktif
• Tersedianya jaringan
infrastruktur sistem
logistik maritim
49
Rencana KerjaKonsorsium
Penanggung-
Jawab
Panitia
RAB
Perencanaan
Kebutuhan
Data
Prosedur dan
Platform
Pelaksanaan
Pengumpulan
dan Validasi
Data
Dasbor
Pengendalian
Rencana
Tindak
Perbaikan
Pelaporan
Evaluasi
50
Kerangka Platform
•Pelabuhan
•Usaha Pelayaran
•Jasa Pengiriman
•Pemilik Barang
•Pemerintah
Penyedia Data
•Pemasukan Data
•Validasi Data (approval)
Platform (e-
monitoring) •Perusahaan Kapal
•Pemilik Barang
•Pemerintah
•Otoritas Pelabuhan (OP)
•Lembaga Penelitian
Pengguna Data
•Penilaian Capaian
•Penetapan Target
•Rencana Tindak
•Perbaikan
•Evaluasi Kemajuan
•Pengakuan Pencapaian
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja
Tujuan Platform adalah:
1. Sebagai wahana dalam pemantauan kinerja Sistem Logistik Maritim bagi para pihak terkait (pemangku
kepentingan), baik pemerintah maupun swasta.
2. Penentuan prioritas dan indikator dalam rangka peningkatan kinerja.
3. Pengembangan kegiatan perbaikan yang lebih rinci, baik pada pemerintah pusat, pemerintah daerah,
pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya.
4. Koordinasi sistem akuntabilitas kinerja dan pemberdayaan secara optimal sumber daya yang
dibutuhkan, dalam rangka meningkatkan kinerja sistem logistik maritim.
51
1. Pusat Layanan
2. Koridor Tol Laut
1. Pendekatan Pusat Layanan Logistik Maritim
52
1. Contoh Pendekatan Pusat Layanan:
Port Performance Scorecard (UNCTAD)
Sumber: UNCTAD (2016) Port Performance: Linking Performance Indicators to Strategic Objectives.
Port Performance Scorecard Network
Port Performance Scorecard Flowchart
Normal Port Performance
53
2. Pendekatan Koridor Tol Laut
54
2. Contoh Pendekatan Koridor:
FastPath® a transport logistics diagnostics tool (USAID)
Sumber: USAID (2010) West Africa Transport Logistics Analysis Using FastPath: Tema–Ouagadougou Corridor Final Report.
Charles Kunaka dan Robin Carruthers (2014) Trade and Transport Corridor Management Toolkit. , the World Bank, Washington. 55
Tugas Tim Kerja Pengembangan Sistem
Logistik Maritim (SISLOGMAR)
• Mengoordinasikan dan memfasilitasi pengembangan Pemantauan
Kinerja SISLOGMAR
• Mengidentifikasi permasalahan dan hambatan implementasi
perbaikan kinerja SISLOGMAR
• Melakukan evaluasi implementasi pelaksanaan perbaikan SISLOGMAR
• Menyiapkan rekomendasi kebijakan dan langkah-langkah strategis
yang diperlukan dalam implementasi pelaksanaan SISLOGMAR
56
Penutup
• Sistem Logistik Maritim merupakan interaksi antar pelaku atau agen yang mengalirkan
barang dan jasa lewat pelayaran untuk mencapai nilai tambah dan efisiensi yang lebih
baik.
• Pelaku utama adalah otoritas dan operator pelabuhan, pemilik barang, jasa penyedia
pengiriman, dan usaha pelayaran termasuk pemerintah.
• Mekanisme peningkatan kinerja memerlukan kerjasama antar pelaku kepentingan dan
metode untuk memantau keadaan di lapangan dan usaha untuk memperbaiki kinerja
logistik maritim.
• Paparan ini mengusulkan wahana pemantauan kinerja sistem logistik maritim (e-
platform) berbasis web yang dapat dilakukan dengan dua pendekatan:
1. Pendekatan titik layanan: pelabuhan, kawasan berikat, dan lainnya
2. Pendekatan koridor logistik maritim: koridor tol laut
• Pembentukan tim ad hoc, penugasan, perancangan, dan uji coba dapat diusulkan agar
dapat munculnya komitmen berbagai pihak dalam meningkatkan kinerja sistem logistik
maritim.
57
Terima Kasih
58

More Related Content

What's hot

Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
INDAHMAWARNI1
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan
Simon Patabang
 
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi ABab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
alawwapnp
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
AdityoDwinanto
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
billy bahesa
 
Perencanaan manajemen retail Alfamart
Perencanaan manajemen retail AlfamartPerencanaan manajemen retail Alfamart
Perencanaan manajemen retail Alfamart
Adria Rex
 
Presentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
Presentasi Sidang Laporan Kerja PraktekPresentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
Presentasi Sidang Laporan Kerja PraktekYahya Zulkarnain
 
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
Arya Dewantara
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasi
yy rahmat
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
ahmad fauzan
 
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTKonsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Muhammad Rafi Kambara
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
Lembayung Senja
 
Scm 05 strategi supply chain
Scm 05   strategi supply chainScm 05   strategi supply chain
Scm 05 strategi supply chain
Abrianto Nugraha
 
11 biaya dalam proyek
11  biaya dalam proyek11  biaya dalam proyek
11 biaya dalam proyek
Simon Patabang
 
Contoh tugas besar pemodelan sistem
Contoh tugas besar pemodelan sistemContoh tugas besar pemodelan sistem
Contoh tugas besar pemodelan sistem
yussiwi purwitasari
 
Presentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
Presentation in manajemen persediaan Universitas SriwijayaPresentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
Presentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
Ahhmadd Yansyah
 
MULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGYMULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGY
Alfrianty Sauran
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
padlah1984
 
Strategi Rantai Pasok
Strategi Rantai PasokStrategi Rantai Pasok
Strategi Rantai Pasok
Togar Simatupang
 

What's hot (20)

Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan
 
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi ABab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
Perencanaan manajemen retail Alfamart
Perencanaan manajemen retail AlfamartPerencanaan manajemen retail Alfamart
Perencanaan manajemen retail Alfamart
 
Presentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
Presentasi Sidang Laporan Kerja PraktekPresentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
Presentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
 
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasi
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
 
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTKonsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 
Scm 05 strategi supply chain
Scm 05   strategi supply chainScm 05   strategi supply chain
Scm 05 strategi supply chain
 
11 biaya dalam proyek
11  biaya dalam proyek11  biaya dalam proyek
11 biaya dalam proyek
 
Contoh tugas besar pemodelan sistem
Contoh tugas besar pemodelan sistemContoh tugas besar pemodelan sistem
Contoh tugas besar pemodelan sistem
 
Presentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
Presentation in manajemen persediaan Universitas SriwijayaPresentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
Presentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
 
MULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGYMULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGY
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
Analisis lingkungan perusahaan
Analisis lingkungan perusahaanAnalisis lingkungan perusahaan
Analisis lingkungan perusahaan
 
Strategi Rantai Pasok
Strategi Rantai PasokStrategi Rantai Pasok
Strategi Rantai Pasok
 

Similar to Formulasi Strategi Sistem Logistik Maritim

NLE.pdf
NLE.pdfNLE.pdf
NLE.pdf
LamanPajak
 
PETA PANDUAN (ROAD MAP) DAN RENCANA AKSI SISTEM LOGISTIK NASIONAL
PETA PANDUAN (ROAD MAP) DAN RENCANA AKSI SISTEM LOGISTIK NASIONALPETA PANDUAN (ROAD MAP) DAN RENCANA AKSI SISTEM LOGISTIK NASIONAL
PETA PANDUAN (ROAD MAP) DAN RENCANA AKSI SISTEM LOGISTIK NASIONAL
Firdaus Albarqoni
 
Road Map System Logistic
Road Map System LogisticRoad Map System Logistic
Road Map System Logistic
josefboediarto
 
logistikdandistribusi5desember2011-111205201151-phpapp02 (1).pptx
logistikdandistribusi5desember2011-111205201151-phpapp02 (1).pptxlogistikdandistribusi5desember2011-111205201151-phpapp02 (1).pptx
logistikdandistribusi5desember2011-111205201151-phpapp02 (1).pptx
GedeBudiasa1
 
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikPeningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Togar Simatupang
 
Kurikulum Sarjana Manajemen Logistik
Kurikulum Sarjana Manajemen LogistikKurikulum Sarjana Manajemen Logistik
Kurikulum Sarjana Manajemen Logistik
Togar Simatupang
 
Manajemenlogistikmaterial 121205042747-phpapp02
Manajemenlogistikmaterial 121205042747-phpapp02Manajemenlogistikmaterial 121205042747-phpapp02
Manajemenlogistikmaterial 121205042747-phpapp02
eryeryey
 
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanPeran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Togar Simatupang
 
Sinergi BUMN Logistik & Peningkatan Kinerja dan Efisiensi Logistik Nasional
Sinergi BUMN Logistik & Peningkatan Kinerja dan Efisiensi Logistik NasionalSinergi BUMN Logistik & Peningkatan Kinerja dan Efisiensi Logistik Nasional
Sinergi BUMN Logistik & Peningkatan Kinerja dan Efisiensi Logistik Nasional
Secretariat Sci
 
Intro to logistics
Intro to logisticsIntro to logistics
Intro to logistics
Rizky103
 
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Togar Simatupang
 
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
Bayu Ardiansyah
 
Government strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportationGovernment strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportation
Indonesia Infrastructure Initiative
 
Transportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi
Transportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomiTransportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi
Transportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi
Dr. Zar Rdj
 
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera UtaraPengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
Togar Simatupang
 
Konsep Manajemen Logistik - Riki ardoni
Konsep Manajemen Logistik  - Riki ardoniKonsep Manajemen Logistik  - Riki ardoni
Konsep Manajemen Logistik - Riki ardoni
Riki Ardoni
 
Ppt bsc op_priok_final
Ppt bsc op_priok_finalPpt bsc op_priok_final
Ppt bsc op_priok_final
otto bakapana
 
Industri Logistik Indonesia
Industri Logistik IndonesiaIndustri Logistik Indonesia
Industri Logistik Indonesia
Togar Simatupang
 
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasPaparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasIndonesia Infrastructure Initiative
 

Similar to Formulasi Strategi Sistem Logistik Maritim (20)

Rpjm multimoda pak bona
Rpjm multimoda pak bonaRpjm multimoda pak bona
Rpjm multimoda pak bona
 
NLE.pdf
NLE.pdfNLE.pdf
NLE.pdf
 
PETA PANDUAN (ROAD MAP) DAN RENCANA AKSI SISTEM LOGISTIK NASIONAL
PETA PANDUAN (ROAD MAP) DAN RENCANA AKSI SISTEM LOGISTIK NASIONALPETA PANDUAN (ROAD MAP) DAN RENCANA AKSI SISTEM LOGISTIK NASIONAL
PETA PANDUAN (ROAD MAP) DAN RENCANA AKSI SISTEM LOGISTIK NASIONAL
 
Road Map System Logistic
Road Map System LogisticRoad Map System Logistic
Road Map System Logistic
 
logistikdandistribusi5desember2011-111205201151-phpapp02 (1).pptx
logistikdandistribusi5desember2011-111205201151-phpapp02 (1).pptxlogistikdandistribusi5desember2011-111205201151-phpapp02 (1).pptx
logistikdandistribusi5desember2011-111205201151-phpapp02 (1).pptx
 
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikPeningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
 
Kurikulum Sarjana Manajemen Logistik
Kurikulum Sarjana Manajemen LogistikKurikulum Sarjana Manajemen Logistik
Kurikulum Sarjana Manajemen Logistik
 
Manajemenlogistikmaterial 121205042747-phpapp02
Manajemenlogistikmaterial 121205042747-phpapp02Manajemenlogistikmaterial 121205042747-phpapp02
Manajemenlogistikmaterial 121205042747-phpapp02
 
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanPeran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
 
Sinergi BUMN Logistik & Peningkatan Kinerja dan Efisiensi Logistik Nasional
Sinergi BUMN Logistik & Peningkatan Kinerja dan Efisiensi Logistik NasionalSinergi BUMN Logistik & Peningkatan Kinerja dan Efisiensi Logistik Nasional
Sinergi BUMN Logistik & Peningkatan Kinerja dan Efisiensi Logistik Nasional
 
Intro to logistics
Intro to logisticsIntro to logistics
Intro to logistics
 
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
 
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
 
Government strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportationGovernment strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportation
 
Transportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi
Transportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomiTransportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi
Transportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi
 
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera UtaraPengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
Pengembangan Super Koridor Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
 
Konsep Manajemen Logistik - Riki ardoni
Konsep Manajemen Logistik  - Riki ardoniKonsep Manajemen Logistik  - Riki ardoni
Konsep Manajemen Logistik - Riki ardoni
 
Ppt bsc op_priok_final
Ppt bsc op_priok_finalPpt bsc op_priok_final
Ppt bsc op_priok_final
 
Industri Logistik Indonesia
Industri Logistik IndonesiaIndustri Logistik Indonesia
Industri Logistik Indonesia
 
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasPaparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
 

More from Togar Simatupang

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood Sector
Togar Simatupang
 
Value Chain Governance
Value Chain GovernanceValue Chain Governance
Value Chain Governance
Togar Simatupang
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Togar Simatupang
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value Chain
Togar Simatupang
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Togar Simatupang
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Togar Simatupang
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Togar Simatupang
 
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaPengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Togar Simatupang
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Togar Simatupang
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Togar Simatupang
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Togar Simatupang
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Togar Simatupang
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Togar Simatupang
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Togar Simatupang
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Togar Simatupang
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Togar Simatupang
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Togar Simatupang
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai Pasokan
Togar Simatupang
 
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
Togar Simatupang
 
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
Togar Simatupang
 

More from Togar Simatupang (20)

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood Sector
 
Value Chain Governance
Value Chain GovernanceValue Chain Governance
Value Chain Governance
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value Chain
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
 
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaPengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai Pasokan
 
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
 
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
 

Recently uploaded

10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
humancapitalfcs
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 

Recently uploaded (14)

10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 

Formulasi Strategi Sistem Logistik Maritim

  • 1. Formulasi Strategi Sistem Logistik Maritim Togar M. Simatupang Rektor Institut Teknologi Del Diskusi Penyusunan Formulasi Sistem Logistik Maritim dalam rangka mendukung Kebijakan Kelautan Indonesia terkait Program Prioritas Industri Maritim dan Konektivitas Laut Depok, 12-13 November 2018
  • 2. Kilasan 1. Pendahuluan 2. Sistem Logistik 3. Sistem Logistik Nasional 4. Prioritas Nasional 5. Pengukuran Kinerja Logistik 6. Sistem Logistik Maritim 7. Pemantauan Kinerja Sistem Logistik Maritim 8. Penutup 2
  • 3. Pendahuluan • Cita-cita menjadikan Indonesia menjadi poros maritim dunia salah satunya adalah dengan membangun konektivitas dan logistik maritim. • Fokus membangun konektivitas maritim melalui tol laut adalah untuk memperkecil disparitas harga dan menjamin ketersediaan barang pokok. • Biaya logistik maritim yang mahal karena adanya beberapa inefisiensi di pelabuhan yang masih perlu terus dibenahi. • Pembenahan sistem logistik maritim belum mendapat perhatian yang memadai untuk dapat meningkatan efisiensi dan produktivitas. • Permasalahan utama bidang sistem logistik maritim adalah adanya kebijakan yang cenderung tumpang tindih, konflik antar pelaku, minimnya data lapangan, dan rendahnya upaya peningkatan kinerja logistik maritim. • Perlunya suatu upaya untuk dapat mengidentifikasi indikator kinerja utama dari sistem logistik maritim dan cara yang dapat memadukan berbagai pemangku kepentingan untuk melukan pembenahan yang terus-menerus. 3
  • 5. Logistik dan Rantai Pasok 5 This chart illustrates the relationship among materials management, physical distribution, logistics management, and supply chain management. Distribution is a component of logistics management, and logistics management is a component of supply chain management. Source: Markus Hesse and Jean-Paul Rodrigue (2004), "The transport geography of logistics and freight distribution", Journal of Transport Geography, Vol. 12, No. 3, pp. 171–184. http://www.wtgblog.com/history-of-logistics-and-supply- chain-management-infographic/
  • 6. Lingkup Rantai Pasok, Rantai Logistik, dan Rantai Transportasi Source: http://people.hofstra.edu/geotrans/eng/ch5en/conc5en/scope_supply_chain.html 6
  • 7. Definisi Logistik • Logistik adalah bagian dari rantai pasok (supply chain) yang menangani arus barang, arus informasi, dan arus uang melalui proses pengadaan (procurement), penyimpanan (warehousing), transportasi (transportation), distribusi (distribution), dan pelayanan pengantaran (delivery services) sesuai dengan jenis, kualitas, jumlah, waktu, dan tempat yang dikehendaki konsumen, secara aman, efektif dan efisien, mulai dari titik asal (point of origin) sampai dengan titik tujuan (point of destination). • Peraturan Presiden RI Nomor 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional • Ciri-ciri Logistik: • Aliran: barang, informasi, uang • Sarana: gudang, pabrik, terminal • Kegiatan: pengadaan, penyimpanan, transportasi, penyebaran, dan pengantaran • Misi: menambah kegunaan waktu dan tempat serta tepat guna 7
  • 8. Pengolahan pesanan (pengadaan) dan Layanan Pelanggan Persediaan Transportasi Jaringan Fasilitas Gudang, Penanganan material, Pengemasan Fungsi Lainnya: • Pembelian • Perencanaan produksi • Peramalan permintaan • Pentarifan • Barang kembali • Sisa, skrap, sampah Fungsi Logistik 8
  • 9. 28% 8% 5% 59%Inventory Carrying Warehousing Transport Order Entry/Admin Unsur utama logistik mewakili 10% dari GDP dunia, atau sekitar US$ 4.0 trillion Source: A. T. Kearney Kegiatan Logistik – Pasar Global 9
  • 11. Pengertian Sistem Logistik • Sistem logistik adalah proses interaksi yang terintegrasi antara berbagai pelaku dalam kegiatan logistik (fasilitas, transportasi, persediaan, komunikasi, penanganan, dan penyimpanan) dimana terjadi keterkaitan antar peran dan antar fungsi hari hulu ke hilir untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja logistik dalam mendapatkan barang atau jasa yang tepat, ke tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam kondisi yang diinginkan. 11
  • 14. • Cetak Biru merupakan arah dan pola pengembangan Sislognas pada tingkat kebijakan makro yang dijabarkan lebih lanjut dalam RKP dan RK-Kementerian/Lembaga setiap tahunnya • Cetak Biru berperan dalam mencapai sasaran RPJMN, menunjang Implementasi MP3EI, dan mewujudkan visi ekonomi Indonesia Tahun 2025 MP3EI Konektivitas Koridor Ekonomi Sistem Logistik Nasional Misi Ekonomi Indonesia 2025 “Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur” IPTEKSIPTEK / INOVASI 1 2 3 Meningkatkan Daya Saing Meningkatkan Kesejahteraan 14
  • 15. PENDEKATAN UTAMA • Berbasis Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management) • Paradigma: • ship follows the trade dan • ship promotes the trade • Menggunakan pendekatan 6 kunci penggerak utama logistik (six key drivers) CETAK BIRU Sistem Logistik Nasional… Perpres No. 26/2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) 15
  • 16. Sistem Logistik Nasional Sumber Daya Manusia (SDM) Logistik Infrastruktur Logistik Pelaku dan Penyedia Jasa Komoditas Utama (Key Commodity) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Harmonisasi Regulasi Daya saing Nasional Kesejahteran Masyarakat ENAM PENGGERAK UTAMA SISLOGNAS 16
  • 17. Desa Desa Desa Integrasi Jaringan Lokal dan Nasional Koneksi Jaringan Global Pelabuhan Hub Internasional EROPA Antar Pulau Kota/ Kab Pelabuhan Hub Internasional ASIA Pelabuhan Hub Internasional AMERIKA Pelabuhan Hub Internasional Indonesia Antar Pulau Antar Pulau Desa Desa Desa Desa Desa Kota/ Kab Kota/ Kab Pelabuhan Hub Internasional AFRIKA Pelabuhan Hub Internasional AUSTRALIA Desa 17
  • 18. PRIORITAS NASIONAL PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH MELALUI PENGUATAN KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN 18
  • 19. Meningkatkan Sistem Logistik 1. Membangun infrastruktur dan sarana transportasi dan distribusi yang handal, efisien dan efektif 2. Mewujudkan Sistem Logistik Perikanan dan Pertanian yang terintegrasi dengan sistem logistik nasional 19
  • 20. 20
  • 21. 21
  • 22. 22
  • 23. Paket XV: Perbaikan Sistem Logistik Nasional untuk mempercepat Pengembangan Usaha dan Daya Saing Penyedia Jasa Logistik Nasional • Pemberian Kesempatan Meningkatkan Peran dan Skala Usaha, dengan kebijakan yang memberikan peluang bisnis untuk angkutan dan asuransi nasional dalam mengangkut barang ekspor impor, serta meningkatkan usaha galangan kapal/pemeliharaan kapal di dalam negeri. • Kemudahan Berusaha dan Pengurangan Beban Biaya bagi Usaha Penyedia Jasa Logistik Nasional, dengan kebijakan antara lain: i. mengurangi biaya operasional jasa transportasi; ii. menghilangkan persyaratan perizinan angkutan barang; iii. meringankan biaya investasi usaha kepelabuhanan; iv. standarisasi dokumen arus barang dalam negeri; v. mengembangkan pusat distribusi regional; vi. kemudahan pengadaan kapal tertentu; dan vii. mekanisme pengembalian biaya jaminan peti kemas, dsb. • Penyederhanaan Tata Niaga untuk mendukung kelancaran arus barang, dengan membentuk Tim Tata Niaga Ekspor Impor dalam rangka mengurangi LARTAS dari 49% menjadi sekitar 19% atau mendekati rata-rata non tariff barrier negara-negara ASEAN sebesar 17%. 23
  • 25. The Logistics Virtuous and Vicious Cycles Sumber: https://transportgeography.org/?page_id=4567 25
  • 26. Pendekatan Pengukuran Kinerja Sistem Logistik Makro •Biaya logistik sebagai prosentase PDB •Menggunakan asumsi tertentu •Cepat dan mudah •Contoh: •Bahagia, I.; Sandee, H. and R. Meeuws (2013). “State of logistics Indonesia 2013”, Washington DC: World Bank. •Guasch J.L. and Kogan J (2006). “Inventories and Logistic Costs in Developing Countries: Levels and Determinants”, Policy Research Working Paper 2552. Washington DC: World Bank. Mikro •Kinerja berdasarkan survei •Biaya logistik sebagai prosentase nilai penjualan •Memerlukan sampel yang besar untuk keandalan •Contoh: •Fast Path dari USAID, •Latin American and Caribbean (LAC) Observatory Persepsi •Berdasarkan indeks persepsi subyektif diberikan oleh penyedia jasa pengiriman •Indikator yang unik dan dapat dikorelasikan dengan lainnya •Data lapangan lainnya juga dikumpulkan •Contoh: •LPI dari World Bank •Turku: level logistik pabrikan dan ritel di Finlandia 26 Sistem Logistik Maritim adalah kombinasi yang kompleks dari layanan dan prosedur yang melibatkan operasi publik dan swasta sehingga tidak mudah untuk melakukan pengukuran untuk sebagian atau keseluruhan rantai pasok.
  • 27. Masukan dan Keluaran Indikator Indeks Kinerja Logistik (Logistics Performance Index) 27
  • 28. Kinerja Logistik Indonesia 2014-2018 • Pada 2018, peringkat Indonesia meningkat ke posisi 46 dengan skor 3,15 atau naik 17 tingkat dari sebelumnya di posisi 63 dengan skor 2,98. • Dari semua aspek penilaian LPI 2018, aspek kepabeanan meraih skor terendah sebesar 2,67. • Sementara itu, aspek penilaian tertinggi adalah ketepatan waktu dengan skor 3,67. • Aspek lainnya yaitu infrastruktur dengan skor 2,89, pengiriman barang internasional 3,23, kualitas dan kompetensi logistik 3,1, dan pelacakan dan penelusuran barang sebesar 3,3. Sumber: “Kinerja Logistik Mulai Kompetitif, Biaya Masih Menjadi PR” (26 Juli 2018) pada http://industri.bisnis.com/read/20180726/98/820964/kinerja-logistik-mulai-kompetitif-biaya-masih-menjadi-pr 28
  • 29. Fasilitasi Pedagangan • Fasilitasi perdagangan yang lebih baik — penyederhanaan, modernisasi, dan harmonisasi proses ekspor dan impor — dapat mengurangi biaya perdagangan hingga 9% di Asia dan Pasifik, demikian menurut laporan bersama 2017 dari Asian Development Bank (ADB) dan United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN-ESCAP). • Pembentukan Komite Nasional Fasilitasi Perdagangan (KNFP) melalui SK Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 199 Tahun 2018 pada tanggal 11 Mei 2018. • Perjanjian Fasilitasi Perdagangan mengatur mengenai transparansi informasi terkait ekspor, impor, dan transit, termasuk di dalamnya prosedur, bea masuk dan pajak yang dikenakan, biaya-biaya lainnya, pembatasan atau larangan, dan penalti; prosedur pelepasan dan pembebasan barang; Post-clearance audit; penggunaan standar, penerapan single window, pemeriksaan sebelum pengiriman; dan ketentuan mengenai perlakuan khusus untuk negara berkembang dan kurang berkembang. • Perjanjian Fasilitasi Perdagangan bertujuan untuk meningkatkan perdagangan global melalui peningkatan transparansi dan simplifikasi prosedur ekspor dan impor untuk mempercepat pergerakan, pelepasan dan pembebasan (release and clearance) barang, termasuk barang dalam transit. 29
  • 30. Indikator Fasilitasi Perdagangan 1. ‘Port efficiency’ is designed to measure the quality of infrastructure of maritime and air ports. • Port Efficiency Index • Port facilities and inland waterways • Air transport 2. ‘Customs environment’ is designed to measure direct customs costs as well as administrative transparency of customs and border crossings. • Irregular payments, Import fees are low, Hidden import barriers, Bribery and corruption , Corruption Perceptions Index (Transparency International) 3. ‘Regulatory Environment’ is designed to measure the economy’s approach to regulations. • Transparency and stability of environmental regulations • Stringency of regulatory standards • Compliance with international environmental agreements • Enforcement of environmental regulation 4. ‘E-Business Usage’ is designed to measure the extent to which an economy has the necessary domestic infrastructure (such as telecommunications, financial intermediaries, and logistics firms) and is using networked information to improve efficiency and to transform activities to enhance economic activity. • “Percentage of companies that use the Internet for e-commerce” Sumber: Wilson, J., C. Mann, and T. Otsuki. 2003. “Trade Facilitation and Economic Development: A New Approach to Measuring the Impact.” World Bank Economic Review, 17(3): 367- 389. Wilson, J., C. Mann, and T. Otsuki, 2005. “Assessing the Benefits of Trade Facilitation: A Global Perspective." The World Economy, 28(6): 841-71. 30
  • 31. Contoh Pemantauan Fasilitasi Perdagangan Indikator: • Jumlah Titik periksa • Sogokan (pungli) • Keterlambatan Pemburu rente menyebabkan peningkatan biaya logistik 31
  • 33. Sistem Logistik Maritim • Logistik Maritim adalah proses perencanaan, pelaksanan, dan pengendalian pergerakan barang dan informasi melalui pelayaran. • Sistem Logistik Maritim adalah proses interaksi yang terintegrasi antara berbagai pelaku dalam kegiatan logistik melalui perairan untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja logistik dalam mengantar barang yang tepat, ke tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam kondisi yang diinginkan. • Aktor utama: • Usaha pelayaran • Operator terminal atau pelabuhan • Penyedia jasa pengiriman barang (freight forwarder) 33
  • 34. Sistem Logistik Maritim Antar Pelabuhan 34
  • 35. Fungsi Utama dan Kegiatan Pendukung Logistik Maritim Pengiriman Pelabuhan/Terminal operation Kargo Penelurusan Fungsi utama memindahkan kargo dari pelabuhan ke pelabuhan pengiriman penerimaan; bongkar /muat kargo; bongkar muat; menghubungkan ke transportasi darat. pemesanan kapal; dan mempersiapkan dokumen yang diperlukan untuk pengangkutan laut dan perdagangan, atas nama pengirim. Kegiatan pendukung dokumentasi yang berkaitan dengan perdagangan laut; pelacakan container dan informasi; layanan intermoda. pergudangan; menawarkan pusat distribusi; pengujian; majelis; memperbaiki. manajemen persediaan; pengemasan; pergudangan Sumber: Dong-Wong Song dan Photis M. Panayides (2012), Maritime Logistics: a complete guide to effective shipping and port Management. 35
  • 36. Sistem Logistik Maritim Sumber: Song, D.-W. & Panayides, P.M., 2012. Maritime logistics: a contemporary issues, London: Kogan Page. 36
  • 37. Ekonomi Maritim Sumber: “The Ocean Economy”, pada https://transportgeography.org/?page_id=5354 37
  • 38. Port Management Information System Sumber: https://www.porttechnology.org/directory/transas_marine/products/8965/Port-Management- Information-System 38
  • 39. Smart Ship Platform Sumber: “Japan develops smart ship platform” (4 Oct 2016), https://www.marinemec.com/news/view,japan-develops- smart-ship-platform_44850.htm Monohakobi Technology Institute ISO 16425:2013 Ships and marine technology -- Guidelines for the installation of ship communication networks for shipboard equipment and systems 39
  • 40. Sistem Komunitas Pelabuhan Sumber: “Port Community System (PCS) at Indian Ports”, http://www.indianpcs.gov.in/ipacpsweb/html/portlet/aboutpcs/en_US/aboutpcs/AboutIPA.jsp 40
  • 41. Pemantauan Kinerja Sistem Logistik Maritim 41
  • 42. Pembinaan Pelayaran a. memperlancar arus perpindahan orang dan/atau barang secara massal melalui perairan dengan selamat, aman, cepat, lancar,tertib dan teratur, nyaman, dan berdaya guna, dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat; b. meningkatkan penyelenggaraan kegiatan angkutan di perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan, serta perlindungan lingkungan maritim sebagai bagian dari keseluruhan moda transportasi secara terpadu dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; c. mengembangkan kemampuan armada angkutan nasional yang tangguh di perairan serta didukung industri perkapalan yang andal sehingga mampu memenuhi kebutuhan angkutan baik di dalam negeri maupun dari dan ke luar negeri; d. mengembangkan usaha jasa angkutan di perairan nasional yang andal dan berdaya saing serta didukung kemudahan memperoleh pendanaan, keringanan perpajakan, dan industri perkapalan yang tangguh sehingga mampu mandiri dan bersaing; e. meningkatkan kemampuan dan peranan kepelabuhanan serta keselamatan dan keamanan pelayaran dengan menjamin tersedianya alur-pelayaran, kolam pelabuhan, dan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran yang memadai dalam rangka menunjang angkutan di perairan; f. mewujudkan sumber daya manusia yang berjiwa bahari, profesional, dan mampu mengikuti perkembangan kebutuhan penyelenggaraan pelayaran; dan g. memenuhi perlindungan lingkungan maritim dengan upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran yang bersumber dari kegiatan angkutan di perairan, kepelabuhanan, serta keselamatan dan keamanan. Sumber: Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang PELAYARAN Pelayaran adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas angkutan di perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan, serta perlindungan lingkungan maritim. 42
  • 43. 7 Pilar Kebijakan Kelautan Indonesia Kebijakan Kelautan Indonesia Tata kelola dan kelembagaan kelautan Ekonomi, infrastruktur, dan peningkatan kesejahteraan Pengelolaan ruang laut dan perlindungan lingkungan laut Budaya bahari Diplomasi maritim Pengelolaan sumberdaya kelautan dan pengembangan sumberdaya manusia 43
  • 44. Persoalan dan Pembenahan Sistem Logistik Maritim (Bank Dunia) Persoalan: • Operasi pelabuhan yang tidak efisien: Pelabuhan sering menjadi titik penghambat dalam rantai logistik Indonesia, akibat infrastruktur yang terbatas, regulasi yang minim atau tumpang tindih, konflik antar sektor, dan produktivitas yang rendah. • Pasar layanan logistik yang tidak kompetitif. • Prosedur perdagangan yang panjang. Pendekatan: • Memperkuat tatakelola dan operasional pelabuhan. • Menumbuhkan lingkungan usaha yang kompetetif bagi penyedia layanan logistik untuk meningkatkan masuknya operator dalam pasar logistik. • Membuat proses perdagangan menjadi lebih efisien dan transparan untuk mengurangi waktu dan biaya proses perdagangan. Sumber: • World Bank (2016) The Indonesia First Logistics Reform Development Policy Loan. • “Bank Dunia Beri Pinjaman Rp4,2 Triliun ke Indonesia untuk Benahi Logistik Maritim”, 30/06/2018, pada: https://today.line.me/id/pc/article/Bank+Dunia+Beri+Pinjaman+Rp4+2+Triliun+ke+Indonesia+untuk+Benahi+Logistik+Maritim-PL2mM0 44
  • 45. Komponen Sistem Logistik Maritim Pengirim Pelabuhan Asal Pelabuhan Tujuan Penerima Penyedia Jasa Pengiriman, Pengangkutan, Pergudangan, Terminal, Keuangan, dan Dokumen Standar, Teknologi, Fasilitasi Perdagangan, Kompetensi SDM Pelayaran Kebijakan Logistik Maritim 45
  • 46. Siklus Kebijakan Sistem Logistik Maririm Penentuan Agenda (isu dan prioritas) Formulasi Adopsi (ratifikasi) Implementasi Evaluasi Pemeliharaan 46
  • 47. Prakarsa Pemantauan Kinerja Sistem Logistik Maritim Permasalahan •Konflik kepentingan dan prioritas yang berbeda. •Dokumen strategi yang berbeda-beda di lintas kementerian dan menghasilkan rekomendasi praktis yang berbeda-beda. •Kesulitan dalam menentukan kesepatan dan sasaran perbaikan. •Data tidak tersedia dan tidak ada prosedur atau mekanisme intervensi pemecahan masalah. •Produktivitas yang rendah. Pendekatan •Reformasi logistik maritim •Penyelarasan prioritas dengan para pemangku kepentingan. •Pandangan holistik untuk mengatasi berbagai tantangan pelaksanaan guna mewujudkan reformasi logistik maritim Prakarsa •Wahana Pemantauan Kinerja Sistem Logistik Maritim (Monitoring and Evaluation Platform for Maritime Logistics Performance – MEP- MLP) yang memungkinkan pemangku kepentingan: •Memantau indikator kinerja utama •Melakukan perbaikan secara berkelanjutan. •Menggunakan mekanisme intervensi dan penyelesaian hambatan di lapangan ketika diperlukan. Manfaat •Tersedianya menu inisiatif kunci dan dijabarkan lebih lanjut menjadi inisiatif khusus. •Adanya dukungan data dan informasi dari lapangan agar inisiatif dapat terwujud secara efisien •Terjalinnya kerjsama Pemerintah dan sektor swasta di tingkat operator maupun pengguna akhir. •Adanya mekanisme secara proaktif agar memastikan koordinasi yang lebih baik. 47
  • 48. Apa yang baru? Bagaimana berkerjasama untuk memperbaiki kinerja logistik maritim Standarisasi prosedur pemantauan antar agen Dokumentasi standar Transparansi dan perbaikan berbasis data Penelusuran data dan pelacakan pihak yang bertanggung jawab untuk peningkatan kinerja Manfaat wahana (platform) berbasis web Tindak lanjut dan akuntabilitas pencapaian sasaran perbaikan 48
  • 49. Kondisi Yang Diharapkan Pemantauan Indikator Kinerja Logistik Maritim • Tercapainya kesepakatan indikator kinerja sistem logistik maritim • Terwujudnya platform yang dapat memantau indikator kinerja secara berkala Peningkatan Kinerja Logistik Maritim • Terwujudnya pelaku yang bertanggung- jawab dan mampu melakukan perbaikan kinerja • Terwujudnya pelaku atau agen yang profesional Peningkatan Indeks Kinerja Logistik Indonesia • Logistik maritim yang efisien dan produktif • Tersedianya jaringan infrastruktur sistem logistik maritim 49
  • 51. Kerangka Platform •Pelabuhan •Usaha Pelayaran •Jasa Pengiriman •Pemilik Barang •Pemerintah Penyedia Data •Pemasukan Data •Validasi Data (approval) Platform (e- monitoring) •Perusahaan Kapal •Pemilik Barang •Pemerintah •Otoritas Pelabuhan (OP) •Lembaga Penelitian Pengguna Data •Penilaian Capaian •Penetapan Target •Rencana Tindak •Perbaikan •Evaluasi Kemajuan •Pengakuan Pencapaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Tujuan Platform adalah: 1. Sebagai wahana dalam pemantauan kinerja Sistem Logistik Maritim bagi para pihak terkait (pemangku kepentingan), baik pemerintah maupun swasta. 2. Penentuan prioritas dan indikator dalam rangka peningkatan kinerja. 3. Pengembangan kegiatan perbaikan yang lebih rinci, baik pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya. 4. Koordinasi sistem akuntabilitas kinerja dan pemberdayaan secara optimal sumber daya yang dibutuhkan, dalam rangka meningkatkan kinerja sistem logistik maritim. 51 1. Pusat Layanan 2. Koridor Tol Laut
  • 52. 1. Pendekatan Pusat Layanan Logistik Maritim 52
  • 53. 1. Contoh Pendekatan Pusat Layanan: Port Performance Scorecard (UNCTAD) Sumber: UNCTAD (2016) Port Performance: Linking Performance Indicators to Strategic Objectives. Port Performance Scorecard Network Port Performance Scorecard Flowchart Normal Port Performance 53
  • 54. 2. Pendekatan Koridor Tol Laut 54
  • 55. 2. Contoh Pendekatan Koridor: FastPath® a transport logistics diagnostics tool (USAID) Sumber: USAID (2010) West Africa Transport Logistics Analysis Using FastPath: Tema–Ouagadougou Corridor Final Report. Charles Kunaka dan Robin Carruthers (2014) Trade and Transport Corridor Management Toolkit. , the World Bank, Washington. 55
  • 56. Tugas Tim Kerja Pengembangan Sistem Logistik Maritim (SISLOGMAR) • Mengoordinasikan dan memfasilitasi pengembangan Pemantauan Kinerja SISLOGMAR • Mengidentifikasi permasalahan dan hambatan implementasi perbaikan kinerja SISLOGMAR • Melakukan evaluasi implementasi pelaksanaan perbaikan SISLOGMAR • Menyiapkan rekomendasi kebijakan dan langkah-langkah strategis yang diperlukan dalam implementasi pelaksanaan SISLOGMAR 56
  • 57. Penutup • Sistem Logistik Maritim merupakan interaksi antar pelaku atau agen yang mengalirkan barang dan jasa lewat pelayaran untuk mencapai nilai tambah dan efisiensi yang lebih baik. • Pelaku utama adalah otoritas dan operator pelabuhan, pemilik barang, jasa penyedia pengiriman, dan usaha pelayaran termasuk pemerintah. • Mekanisme peningkatan kinerja memerlukan kerjasama antar pelaku kepentingan dan metode untuk memantau keadaan di lapangan dan usaha untuk memperbaiki kinerja logistik maritim. • Paparan ini mengusulkan wahana pemantauan kinerja sistem logistik maritim (e- platform) berbasis web yang dapat dilakukan dengan dua pendekatan: 1. Pendekatan titik layanan: pelabuhan, kawasan berikat, dan lainnya 2. Pendekatan koridor logistik maritim: koridor tol laut • Pembentukan tim ad hoc, penugasan, perancangan, dan uji coba dapat diusulkan agar dapat munculnya komitmen berbagai pihak dalam meningkatkan kinerja sistem logistik maritim. 57