Program studi logistik dan terkaitnya telah berkembang di berbagai jenjang pendidikan. Ada program sarjana, magister, dan doktor yang menghasilkan gelar terkait logistik. Program vokasi juga ada di diploma III, sarjana terapan, diploma I, dan diploma II dengan berbagai konsentrasi seperti logistik industri. Beberapa perguruan tinggi telah melakukan akreditasi program studi logistiknya.
training motivasi,
pelatihan sdm,
manajemen sumber daya manusia,
materi motivasi,
pelatihan,
materi training motivasi,
pelatihan karyawan,
pelatihan manajemen,
pelatihan wirausaha,
training karyawan,
corporate training,
pengembangan sdm,
pelatihan kewirausahaan,
manajemen pelatihan,
training untuk karyawan,
pelatihan softskill,
pelatihan human capital,
pelatihan periapan purna,
Transportasi merupakan suatu proses pemindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan alat bantu kendaraan darat, kendaraan laut dan kendaraan udara, baik yang pribadi maupun umum (Putri, 2016). Pada era globalisai transportasi memegang sebuah peranan penting dalam menunjang berlangsungnya segala kegiatan dalam kehidupan manusia, karena kebutuhan transportasi adalah kebutuhan turunan akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya (Priyatna, 2013). Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin yang semakin terus meningkat, kebutuhan akan transportasi pun semakin bertambah (Katherine, 2016). Di sisi lain, perubahan gaya hidup yang menuntut masyarakat untuk serba cepat memicu semakin banyak masyarakat yang memilih jasa penerbangan sebagai sarana transportasi mereka (Ritonga, 2015).
Sektor penerbangan dewasa ini merupakan sektor baru yang paling penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi disebuah negara (Archana, 2012). Karakteristik jasa sektor penerbangan memiliki keunggulan dibandingkan dengan jasa transportasi yang lain, dimana sektor penerbangan dapat melayani angkutan dengan kecepatan tinggi, daya angkut yang semakin luas, daya jelajah yang semakin jauh, tingkat kenyamanan pelayanan penumpang semakin tinggi, dan keandalan serta keselamatan terbang pun semakin meningkat (Awaluddin, 2013). Salah satu diselenggarakannya penerbangan adalah mewujudkan penyelenggaraan penerbangan yang aman, tertib dan teratur, nyaman dan ekonomis (Setiani, 2016), namun kondisi saat ini banyak sejumlah maskapai penerbangan yang tidak memperhatikan tingkat ergonomi atau kenyamanan pada penumpang.
Hal ini disebabkan karena beberapa fitur dan kelengkapan komponen pada kabin penumpang (passenger cabin) pesawat terbang dinilai kurang nyaman, efektif dan tidak mampu diakomodasi oleh sebagian orang Asia khususnya orang Indonesia. Salah satunya adalah overhead stowage compartments bin atau lebih dikenal dengan sebutan overhead bins yang merupakan sebuah bagasi yang terletak diatas tempat duduk penumpang dan berada di sepanjang kabin pesawat terbang dari depan ke belakang. Overhead bins berfungsi untuk meletakan atau menyimpan barang muatan penumpang selama penerbangan (Djamal, 2013). Tata letak komponen tersebut membuat penumpang di seluruh dunia khususnya dari Asia (seperti Indonesia yang memiliki tubuh yang lebih pendek), akan mengalami kesulitan dan rasa tidak nyaman pada saat proses memasukan (loading) dan mengeluarkan (unloading) barang muatan serta lorong kabin (jalan diantara dua kursi) yang begitu sempit dapat menimbulkan wasting time pada saat boarding (Milne, 2014). Berdasarkan hal tersebut penulis memiliki gagasan yaitu inovasi pada bagasi kabin pesawat (overhead bins) dengan menambahkan kapasitas ukuran dan beban pada saat proses loading dan unloading barang muatan
Permasalahanutama bidangsistem logistik maritim adalah adanya kebijakanyang cenderungtumpangtindih, konflikantarpelaku, minimnya data lapangan, dan rendahnya upaya peningkatan kinerja logistik maritim.
•Perlunya suatu upaya untuk dapat mengidentifikasi indikator kinerja utama dari sistem logistik maritim dan cara yang dapat memadukan berbagai pemangku kepentingan untuk melukan pembenahan yang terus-menerus.
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTMuhammad Rafi Kambara
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
• Konsep Supply Chain adalah sistem yang memungkinkan perpindahan barang dari produsen agar hal-hal seperti keterlambatan penyampaian, salah barang, dsb bisa dikurangi atau tidak terjadi. • Konsep lama logistik : sebagai persoalan intern perusahaan dan pemecahannya diutamakan pada pemecahan intern perusahaan. • Konsep baru logistik : dilihat sebagai masalah yang lebih luas sejak dari bahan dasar samapai barang jadi yang dipakai oleh konsumen akhir, sehingga merupakan mata rantai penyediaan barang. • Pengertian SCM menurut para ahli :
Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
Webinar “Adapt on New Normal Logistics: We need People with Capability!”
Chartered Institute of Logistics & Transport Indonesia (CILT Indonesia)
Saturday, 19 December 2020
The backbone of trade is logistics and transportation which allows the movement of goods, imports and exports.
The movement of goods has increased from time to time to serve the needs of a wider market and demand better speed and security.
Along with the strong development of science and technology and the trend of globalization, logistics activities from production to consumption are increasingly playing an important role in the competitiveness of companies in industry, production and services in particular and the entire economy in general.
Logistics and transportation performance depends on the capabilities of human resources.
Logistics and transportation human resources require training and professional development.
This presentation presents the current situation of human resources and human resources training in logistics and offers development solutions to further promote the logistics and transportation industry.
training motivasi,
pelatihan sdm,
manajemen sumber daya manusia,
materi motivasi,
pelatihan,
materi training motivasi,
pelatihan karyawan,
pelatihan manajemen,
pelatihan wirausaha,
training karyawan,
corporate training,
pengembangan sdm,
pelatihan kewirausahaan,
manajemen pelatihan,
training untuk karyawan,
pelatihan softskill,
pelatihan human capital,
pelatihan periapan purna,
Transportasi merupakan suatu proses pemindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan alat bantu kendaraan darat, kendaraan laut dan kendaraan udara, baik yang pribadi maupun umum (Putri, 2016). Pada era globalisai transportasi memegang sebuah peranan penting dalam menunjang berlangsungnya segala kegiatan dalam kehidupan manusia, karena kebutuhan transportasi adalah kebutuhan turunan akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya (Priyatna, 2013). Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin yang semakin terus meningkat, kebutuhan akan transportasi pun semakin bertambah (Katherine, 2016). Di sisi lain, perubahan gaya hidup yang menuntut masyarakat untuk serba cepat memicu semakin banyak masyarakat yang memilih jasa penerbangan sebagai sarana transportasi mereka (Ritonga, 2015).
Sektor penerbangan dewasa ini merupakan sektor baru yang paling penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi disebuah negara (Archana, 2012). Karakteristik jasa sektor penerbangan memiliki keunggulan dibandingkan dengan jasa transportasi yang lain, dimana sektor penerbangan dapat melayani angkutan dengan kecepatan tinggi, daya angkut yang semakin luas, daya jelajah yang semakin jauh, tingkat kenyamanan pelayanan penumpang semakin tinggi, dan keandalan serta keselamatan terbang pun semakin meningkat (Awaluddin, 2013). Salah satu diselenggarakannya penerbangan adalah mewujudkan penyelenggaraan penerbangan yang aman, tertib dan teratur, nyaman dan ekonomis (Setiani, 2016), namun kondisi saat ini banyak sejumlah maskapai penerbangan yang tidak memperhatikan tingkat ergonomi atau kenyamanan pada penumpang.
Hal ini disebabkan karena beberapa fitur dan kelengkapan komponen pada kabin penumpang (passenger cabin) pesawat terbang dinilai kurang nyaman, efektif dan tidak mampu diakomodasi oleh sebagian orang Asia khususnya orang Indonesia. Salah satunya adalah overhead stowage compartments bin atau lebih dikenal dengan sebutan overhead bins yang merupakan sebuah bagasi yang terletak diatas tempat duduk penumpang dan berada di sepanjang kabin pesawat terbang dari depan ke belakang. Overhead bins berfungsi untuk meletakan atau menyimpan barang muatan penumpang selama penerbangan (Djamal, 2013). Tata letak komponen tersebut membuat penumpang di seluruh dunia khususnya dari Asia (seperti Indonesia yang memiliki tubuh yang lebih pendek), akan mengalami kesulitan dan rasa tidak nyaman pada saat proses memasukan (loading) dan mengeluarkan (unloading) barang muatan serta lorong kabin (jalan diantara dua kursi) yang begitu sempit dapat menimbulkan wasting time pada saat boarding (Milne, 2014). Berdasarkan hal tersebut penulis memiliki gagasan yaitu inovasi pada bagasi kabin pesawat (overhead bins) dengan menambahkan kapasitas ukuran dan beban pada saat proses loading dan unloading barang muatan
Permasalahanutama bidangsistem logistik maritim adalah adanya kebijakanyang cenderungtumpangtindih, konflikantarpelaku, minimnya data lapangan, dan rendahnya upaya peningkatan kinerja logistik maritim.
•Perlunya suatu upaya untuk dapat mengidentifikasi indikator kinerja utama dari sistem logistik maritim dan cara yang dapat memadukan berbagai pemangku kepentingan untuk melukan pembenahan yang terus-menerus.
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTMuhammad Rafi Kambara
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
• Konsep Supply Chain adalah sistem yang memungkinkan perpindahan barang dari produsen agar hal-hal seperti keterlambatan penyampaian, salah barang, dsb bisa dikurangi atau tidak terjadi. • Konsep lama logistik : sebagai persoalan intern perusahaan dan pemecahannya diutamakan pada pemecahan intern perusahaan. • Konsep baru logistik : dilihat sebagai masalah yang lebih luas sejak dari bahan dasar samapai barang jadi yang dipakai oleh konsumen akhir, sehingga merupakan mata rantai penyediaan barang. • Pengertian SCM menurut para ahli :
Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
Webinar “Adapt on New Normal Logistics: We need People with Capability!”
Chartered Institute of Logistics & Transport Indonesia (CILT Indonesia)
Saturday, 19 December 2020
The backbone of trade is logistics and transportation which allows the movement of goods, imports and exports.
The movement of goods has increased from time to time to serve the needs of a wider market and demand better speed and security.
Along with the strong development of science and technology and the trend of globalization, logistics activities from production to consumption are increasingly playing an important role in the competitiveness of companies in industry, production and services in particular and the entire economy in general.
Logistics and transportation performance depends on the capabilities of human resources.
Logistics and transportation human resources require training and professional development.
This presentation presents the current situation of human resources and human resources training in logistics and offers development solutions to further promote the logistics and transportation industry.
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanTogar Simatupang
Disampaikan pada acara Dies Natalis Politeknik APP Kemenperin Jakarta Dengan Tema: “Sinergi Teknologi Inovasi Logistik 4.0 Bagi Dunia Pendidikan dan Industri” dan Gelar Wicara Webinar: “Teknologi Inovasi Logistik 4.0” pada hari Jumat 23 Oktober 2020 pukul 08.00-10.30 WIB
Indeks Kinerja Logistik/Logistics Performance Index (LPI) tahun 2014 menunjukkan kinerja sistem logistik Indonesia yang belum optimal,
Rencana perbaikan dan pengembangan sistem logistik Indonesia telah tertuang dalam Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2012
Sebagai bagian dari PJL, perusahaan-perusahaan BUMN sektor logistik mempunyai potensi besar untuk berperan dalam implementasi sistem logistik nasional, termasuk dalam peningkatan efisiensi biaya logistik
9. Sinergi BUMN/anak usaha di sektor logistik akan meningkatkan efisiensi operasional yang akan berdampak bagi perusahaan-perusahaan yang dilayani (baik swasta maupun BUMN produsen) dan meningkatkan profitabilitas BUMN/anak usaha di sektor logistik itu sendiri.
Dalam ruang lingkup yang lebih luas, sinergi BUMN/anak usaha di sektor logistik akan berdampak terhadap peningkatan efisiensi logistik nasional. Sinergi ini juga akan mendukung pencapaian misi Sislognas, yaitu memperlancar arus barang secara efektif dan efisien, serta membangun simpul simpul logistik nasional dan konektivitasnya mulai dari pedesaan, perkotaan, antar wilayah, dan antar pulau. Selain itu, sinergi ini juga berpotensi meningkatkan LPI Indonesia, terutama berkaitan dengan komponen competence and quality of logistics services.
Bioeconomy is a major opportunity for regional and local communities.
Agricultural growth is central to poverty reduction in rural areas, and one opportunity for such growth lies in increasing exports of agricultural products from poor countries to global markets.
The potential of Indonesia to develop a bio-based economy based on local resources remains largely untapped.
The solution is to develop technology options or business models for local deployment.
Raising awareness activities, knowledge development (studies), clustering, and networking are needed to support new bio-based value chains and business models.
The analysis of governance aims to investigate the rules operating in a value chain, and the system of coordination, regulation and control in which value is generated along a chain.
Governance refers to both the "official" rules that address output, and the commercial imperatives of competition that influence how production is structured.
Governance implies that interactions between actors in the value chain are frequently organized in a system that allows competitive firms to meet specific requirements in terms of products, processes, and logistics in serving their markets.
As such, it recognizes that power is not evenly distributed, and access to market opportunities for the poor requires understanding of how production systems are organized to meet these competitive requirements.
Because "governance" looks and sounds like “government”, the term is often interpreted narrowly to include only the legal and regulatory requirements that influence business operation and market access in a value chain.
In actual fact, the instruments of governance range from contracts between value chain participants to government regulatory frameworks to unwritten "norms" that determine who can participate in a market.
The rise of the digital economy could open a range of new opportunities for firms to play a more active role in global value chains (GVCs).
New digital technologies are radically changing the outlook of manufacturing and services industries by altering the way how companies organize their production processes and which business models they adopt.
How the digitalization is affecting, or could affect future, enterprises (actors) contributions to GVCs.
The various opportunities that the digital economy opens for actors, especially in terms of cost reductions and the emergence of new business models, but also discusses policy measures that could be taken to promote actors participation in GVCs.
Significant challenges remain for SMEs to enter GVCs, some of which are exacerbated by the new digital economy.
Over the past three decades, global trade has grown and many new exporting countries, particularly in Asia, have been incorporated into the global economy.
The Global Value Chain (GVC) literature emerged as an attempt to describe how multinational firms have integrated production activities in Asia into their global strategies and what the consequences might be for the newly-integrated economies.
The GVC analysis is a useful tool to trace the shifting patterns of global production, link geographically dispersed activities and actors within a single industry, and determine the roles they play in developed and developing countries alike.
This course provides competency sets (mind set, tool set, knowledge set, and skill set) used for analyzing and synthesizing a new value chain system in order to extend the current value chain and to promote participation and upgrading in global value chains.
Sebagai implementasi dari Bali Agenda for Creative Economy 2018, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membentuk Global Center of Excellence for International Cooperation and Creative Economy (G-CINC).
Pendirian G-CINC merupakan komitmen untuk mengarusutamakan isu-isu di bidang ekonomi kreatif dan berbagi praktik terbaik serta mengembangkan kerja sama internasional di bidang ekonomi kreatif.
Menanggapi peluang (dan tantangan) yang ada, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan mengadakan penelitian tentang pengembangan skena kreatif.
Acara pengembangan skena kreatif mengundang perwakilan dari sivitas akademika dan dunia kreatif untuk berbagi keahlian mereka dalam menyelesaikan studi model pengembangan skena kreatif dan faktor kunci untuk menopang kesuksesan skena kreatif.
Paparan ini untuk berbagi temuan terkini dari studi tentang definisi skena kreatif, model pengembangan skena kreatif, faktor kunci sukses dari skena kreatif, dan beberapa gagasan untuk pengembangan skena kreatif di beberapa kota kreatif di Indonesia.
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifTogar Simatupang
Era Industri 4.0 mendorong Ekonomi Kreatif menjadi salah satu pilihan strategi dalam memenangkan persaingan global.
Ekonomi kreatif juga mendukung perkembangan pariwisata melalui inovasi dan kreativitas produk dan jasa yang meningkatkan nilai tambah ekonomi.
Pada tahun 2018, the World Conference on Creative Economy (WCCE) atau Konferensi Global tentang Ekonomi Kreatif mengesahkan dokumen “Bali Agenda for Creative Economy” yang salah satu isinya adalah menyepakati pembentukan Pusat Keunggulan untuk Ekonomi Kreatif (Center of Excellence for Creative Economy/CoE) di Indonesia.
CoE itu berfungsi sebagai serambi pelaku ekonomi kreatif dari seluruh dunia untuk menghubungkan gagasan, sumber daya, informasi, dan konsep-konsep bisnis di sektor ekonomi kreatif.
CoE ke depan diharapkan memiliki peran dalam mengakselerasi UMKM menjadi unggul.
Program yang dapat dilakukan dalam pengembangan CoE antara lain pelatihan, pengembangan produk, dan litbang.
Namun, untuk program kegiatan tersebut perlu adanya identifikasi kebutuhan dan potensi atau model CoE yang dapat dikembangkan.
Perlu juga adanya rekomendasi kebijakan yang perlu dilakukan oleh masing-masing pemangku kepentingan terkait agar pusat unggulan ekonomi kreatif di Indonesia bisa berkembang.
Kewirausahaan adalah metode merancang, meluncurkan, dan menjalankan bisnis baru.
Ini adalah kapasitas dan kemauan untuk mengembangkan, mengatur, dan mengelola usaha bisnis bersama dengan risikonya untuk mengenali potensi komersial dari penemuan dan mengatur modal, bakat, dan sumber daya lain yang akan mengubah penemuan menjadi inovasi yang layak secara komersial.
Kewirausahaan melintasi setiap sektor kehidupan manusia yang dapat merupakan proses memanfaatkan peluang bisnis di bidang tertentu dan mengubahnya menjadi inovasi komersial yang menguntungkan.
Pendidikan kewirausahaan berusaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi untuk mendorong keberhasilan wirausaha dalam berbagai suasana.
Pendidikan kewirausahaan ditawarkan di jenjang program sarjana dengan tujuan memberikan pendidikan yang memadai kepada peserta didik yang akan memungkinkan mereka untuk menjadi kreatif dan inovatif dalam mengidentifikasi peluang bisnis baru dan menjalankan bisnis yang berhasil.
Tinjauan kurikulum program pendidikan kewirausahaan diperlukan sebagai sarana untuk menjamin mutu pembelajaran kewirausahaan.
Paparan ini mengajukan tinjauan dengan mengacu pada standar kurikulum dan format tubuh pengetahuan kewirausahaan.
Manajemen Talenta (26 Juli 2019)
Peringkat Talenta Dunia
Isu-Isu Sistem Talenta Nasional
Manajemen Talenta Nasional
Terobosan Sistem Manajemen Talenta Nasional
Strategi Pengembangan Talenta Nasional (inisiatif reaktif, proaktif, antisipatif)
Desain Pembangunan Talenta Nasional
Transformasi Talenta Nasional 2020-2024
Ilustrasi Terobosan Pembangunan Talenta Nasional
Rantai Nilai Nikel (acuan)
Manufaktur
Pariwisata
Ekonomi Digital
Program Persiapan Keberangkatan (PK) Angkatan 163
Penerima Beasiswa Program Magister (S2) dan Doktor (S3) Dengan Tujuan Universitas Dalam dan Luar Negeri
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)
9 Oktober 2020
Disampaikan Pada Kegiatan Rapat “Penyusunan Butir-Butir Rancangan Peraturan Menteri PUPR tentang Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi" Direktorat Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaam Umum dan Perumahan Rakyat Kamis, 24 September 2020
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Togar Simatupang
Registrasi alat berat konstruksi merupakan suatu langkah awal yang diharapkan mampu menjawab belum tersedianya informasi alat berat secara komprehensif, waktu riil, dan dapat dipercaya antara lain terkait jumlah/populasi, lokasi/posisi, kondisi/kinerja, status kepemilikan, umur layanan, dan lain sebagainya.
Ketersediaan informasi tersebut dapat bermanfaat bagi semua pihak (stakeholders) terkait baik pengguna, penyedia jasa konstruksi, dan produsen/pemasok dalam menyusun rencana program kerja maupun kelancaran usaha mereka.
Ketersediaan informasi yang kredibel akan lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
Paparan ini bertujuan untuk mengungkapkan pentingnya Registrasi Alat Berat Konstruksi pada perusahaan vendor, perusahaan rental, dan Badan Usaha Jasa Konstruki (BUJK) dalam rangka memperkuat sistem pasok alat berat konstruki nasional dalam menjamin ketersediaan alat berat untuk mendukung pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Urgensi Penyusunan Basis Data Alat Berat diketahui melalui pembahasan Registrasi dan kaji banding Pengelolaan Registrasi Alat Berat di Negara Maju.
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
Kurikulum kewirausahaan menjadi landasan bagi perguruan tinggi dan universitas untuk mewujudkan tujuan pendidikan kewirausahaan.
Pengetahuan, kemampuan, dan struktur kualitas kewirausahaan siswa ditentukan oleh sistem kurikulum kewirausahaan yang ilmiah dan wajar pada tingkat tertentu.
Namun dilihat dari situasi pendidikan kewirausahaan saat ini di perguruan tinggi dan perguruan tinggi dalam negeri, belum ada kurikulum kewirausahaan yang matang dan efektif.
Pemikiran kreatif pengembangan sistem kurikulum kewirausahaan untuk perguruan tinggi dan perguruan tinggi dikedepankan dengan memadukan kaidah dasar kegiatan mengajar dari perseptif proses kewirausahaan.
Kurikulumnya berorientasi pada tindakan: lebih dari 50 persen waktu program terdiri dari penelitian praktis dalam mengidentifikasi peluang bisnis, menilai sumber daya untuk mendirikan dan mengarahkan bisnis, dan belajar dari pengusaha sukses di perusahaan mereka dan di kelas.
Paparan ini mencoba menyajikan perkembangan kurikulum kewirausahaan, evaluasi kurikulum, dan program merdeka belajar bidang kewirausahaan.
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaTogar Simatupang
Indonesia tengah berada pada perangkap penghasilan menengah.
Apakah Indonesia bisa keluar dari perangkap pengasilan menengah?
Bioekonomi: gelombang ekonomi berikutnya
Bagaimana memetik peluang dari pengembangan bioekonomi?
Apa yang perlu dilakukan Sekolah Ekspor ke depan?
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Togar Simatupang
Perubahan dalam kondisi ekonomi dan sosial, termasuk meningkatnya keragaman kebutuhan konsumen, perubahan perilaku pembelian, dan globalisasi aktivitas perusahaan, mendorong inovasi di sektor industri, distribusi, dan ritel.
Kemampuan perusahaan untuk mengelola rantai pasokan yang bertanggung jawab secara rumit dapat dipersulit dengan perubahan yang cepat dan preferensi konsumen yang seringkali tidak dapat diprediksi.
Seringkali, biaya keuangan untuk meningkatkan layanan mungkin terlalu tinggi untuk ditanggung oleh satu organisasi. Dalam hal demikian, mengandalkan inisiatif kolaboratif mungkin merupakan strategi yang lebih baik.
Perhatian bukan lagi melulu pada perusahaan tetapi pada kolaborasi rantai nilai yang memiliki dampak penting pada peningkatan nilai dan bukan hanya pasokan barang atau jasa.
Masa depan rantai pasokan didasarkan pada kolaborasi, konektivitas dan ketangkasan, dan yang paling penting, menjadi ulet atau memiliki resiliensi.
Pendekatan rantai nilai memberikan pemahaman bagaimana meningkatkan berbagai tahapan dalam rantai nilai, memberikan wawasan tentang bagaimana merancang strategi bisnis yang memanfaatkan manajemen rantai nilai untuk menciptakan nilai, dan menimbulkan pertanyaan penting tentang implikasi rantai nilai bagi masa depan yang didorong oleh teknologi digital.
Paparan ini membahas masalah konseptual rantai nilai dan memperkenalkan pengembangan rantai nilai yang dapat berkontribusi pada inovasi.
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataTogar Simatupang
Bagaimana situasi kekinian di lapangan atau di daerah?
Bagaimana ada upaya/inovasi, bentuk kearifan lokal dalam melakukan mitigasi dan memperkuat resiliensi?
Apa upaya kita yang lebih kreatif dan inovatif untuk merespons situasi kenikian?
Misalnya, industri pariwisata menghadapi dilema rendah sentuh dan tinggi sentuh, bagaimana membuat aspek kesehatan dan aspek ekonomi agar hadir keyakinan dan kepercayaan para wisatawan?
Skema yang menjadi luaran:
Kerangka dan pedoman (brief policy) yang dirumuskan di dalam rangka mitigasi dan resiliensi usaha
Strategi dan skenario apa yang dilakukan di jangka pendek dan menengah, seperti apa etapenya sehingga tercapai percepatan: langkah memperkuat upaya program pemulihan industri pariwisata dan kreatif
Saat ini sudah ada skema tanggap darurat, pemulihan, dan normalisasi
Di bagian mana mitigasi dan resiliensi bisa mempercepat pemulihan?
Apakah dapat dilakukan penajaman untuk fokus dan rencana tindak?
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Togar Simatupang
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) memberikan peringatan kemungkinan krisis pangan yang melanda dunia akibat pandemi Covid-19 dan juga pergantian musim dinilai tidak bisa diprediksi.
Pemerintah merespons peringatan FAO untuk menggarap masalah pangan dengan melakukan pengembangan food estate.
Konsep food estate memungkinkan Indonesia mampu memproduksi pangan secara masif sekaligus mengendalikan sistem produksi komoditas keamanan pangan.
Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan food Estate di Kalteng dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional dipandang sebagai bagian dari kedaulatan negara.
Food estate dianggap sebagai upaya memodernisir kegiatan di sektor pertanian karena penyempitan lahan pertanian memperlemah petani untuk swa sembada pangan.
Namun program food estate merupakan cerita lama yang belum membukukan kisah sukses. Proyek food estate memerlukan investasi yang sangat besar dan sebaiknya mempelajari kegagalan program sebelumnya untuk diperbaiki dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Food estate perlu dirancang secara sistem pangan berkelanjutan. Sejak tahap perencanaan perlu saling bekerja sama mulai dari persiapan lahan, aspek produksi, aspek distribusi, dan aspek pemasaran dengan konsep.
Paparan ini mencoba untuk menawarkan pola pengembangan food estate sebagai konsep pertanian modern yang memiliki pola kemitraan dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan peluang sukses.
Langkah pertama ketika merencanakan dan menulis makalah penelitian adalah memilih topik yang bagus.
Topik penelitian yang didefinisikan dengan baik adalah titik awal dari setiap proyek penelitian yang berhasil.
Topik yang baik adalah yang relevan dengan tugas kedalaman tesis dan memiliki cukup informasi yang tersedia untuk digunakan.
Topik penelitian dapat diartikan sebagai kejadian, peristiwa, atau fenomena yang dijadikan subjek atau masalah yang menarik minat peneliti saat melakukan penelitian.
Topik dapat berupa persoalan pokok yang memerlukan pemecahan, penjelasan, pendeskripsian, dan penegasan lebih lanjut.
Memilih topik adalah proses berkelanjutan yang dilakukan oleh para peneliti untuk mengeksplorasi, mendefinisikan, dan memperbaiki ide-ide mereka.
Topik yang dipilih haruslah penting untuk diteliti. Ada dua hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih topik yang penting yaitu: pertama, sumbangan hasil penelitiannya dapat memenuhi minat akademis dan minat masyarakat luas; kedua, sifat topik tidak merupakan duplikasi dari topik-topik yang telah diteliti oleh orang lain.
Untuk mempermudah pemilihan topik, maka perlu suatu pendekatan untuk memilih topik yang baik dan menguraikan topik ke dalam kalimat pertanyaan dan mengetahui kebutuhan data, proses atau metode pengolahan, dan luaran dari suatu topik penelitian yang perlu diuraian dengan jelas dan analitis.
Presentasi ini akan membantu Anda memilih subjek yang menarik minat Anda, dan memperhalus subjek tersebut ke topik tertentu.
Keberhasilan bersaing tergantung pada peningkatan kinerja rantai pasokan di mana kemampuan untuk berinovasi terletak di dalam hubungan yang baik di antara mitra bisnis yang merupakan anggota rantai pasokan.
Anggota rantai menjadi entitas bisnis independen yang seringkali memiliki tujuan bisnis yang saling bertentangan.
Mitra dalam rantai pasokan harus menyetujui struktur tata kelola bersama yang akan mengarahkan hubungan mereka dan mengurangi ancaman oportunisme dalam suatu pertukaran.
Tata kelola adalah struktur yang memastikan bahwa keputusan dibuat yang mengarah pada nilai jangka panjang, berkelanjutan untuk entitas seperti perusahaan atau, dalam hal ini, kolaborasi formal antara banyak organisasi.
Mekanisme tata kelola harus dirancang untuk mengakomodasi potensi tujuan yang saling bertentangan dari anggota independen.
Tujuan dari paparan ini adalah untuk menyajikan model dari mekanisme tata kelola dalam memungkinkan koordinasi antara mitra dalam rantai pasokan.
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...Togar Simatupang
Governansi perusahaan adalah seperangkat prinsip yang mencakup tujuan ekonomi dan sosial serta antara tujuan individu dan kolektif sehingga dapat menyelaraskan kepentingan berbagai pemegang kepentingan untuk pencapaian keunggulan bersaing.
Apakah perkembangan governansi perusahaan terkini membantu perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing?
Paparan ini melengkapi upaya untuk mengemukakan argumen bahwa keunggulan bersaing perusahaan muncul dari sistem governansi perusahaan yang baik.
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital di Masa Kenormalan Baru
Membahas tentang Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital dan bagaimana sistem dapat dikembangkan untuk memasuki masa kenormalan baru.
Webinar Asosiasi Sistem Manajemen (ASM): “Reformulasi Sistem Manajemen dalam Menghadapi Tatanan Kenormalan Baru” pada hari Kamis 25 Juni 2020
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Perkembangan Kurikulum
Sarjana Manajemen Logistik
Togar M. Simatupang
Institut Teknologi Bandung
EVALUASI KURIKULUM PROGRAM STUDI MANAJEMEN LOGISTIK
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN LOGISTIK INDONESIA
KAMPUS STIMLOG
Selasa, 27 November 2018
2. Kilasan
• Pendahuluan
• Pengertian Manajemen Logistik
• Tubuh Pengetahuan Manajemen Logistik
• Logistik 4.0
• Peta Okupasi, SKKNI, dan KKNI Bidang Logistik
• Kaji Banding Program Studi Bidang Logistik
• Evaluasi Kurikulum Manajemen Logistik
• Penutup
2
3. Pendahuluan
• Manajemen logistik merupakan tulang punggung perdagangan dan
pembangunan ekonomi dan sosial.
• Manajemen logistik mengalami perkembangan dari masa ke masa yang
hinga kini berada pada era Industri 4.0.
• Pengertian manajemen logistik lebih kepada urusan pada satu atau
kelompok perusahaan yang melayani pelanggan yang sama.
• Perkembangan baru menuntut adanya penyesuaian pada kurikulum
manajemen logistik.
• Paparan ini menyajikan perkembangan manajemen logistik dan
pengaruhnya pada pengembangan kurikulum manajemen logistik di tingkat
sarjana.
3
5. Definisi Logistik
• Logistik adalah bagian dari rantai pasok (supply chain) yang menangani
arus barang, arus informasi, dan arus uang melalui proses pengadaan
(procurement), penyimpanan (warehousing), transportasi (transportation),
distribusi (distribution), dan pelayanan pengantaran (delivery services)
sesuai dengan jenis, kualitas, jumlah, waktu, dan tempat yang dikehendaki
konsumen, secara aman, efektif dan efisien, mulai dari titik asal (point of
origin) sampai dengan titik tujuan (point of destination).
• Peraturan Presiden RI Nomor 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem
Logistik Nasional
• Ciri-ciri Logistik:
• Aliran: barang, informasi, uang
• Sarana: gudang, pabrik, terminal
• Kegiatan: pengadaan, penyimpanan, transportasi, penyebaran, dan pengantaran
• Misi: menambah kegunaan waktu dan tempat serta tepat guna
5
6. Logistik dan Rantai Pasok
6
This chart illustrates the relationship among materials
management, physical distribution, logistics management, and
supply chain management. Distribution is a component of logistics
management, and logistics management is a component of supply
chain management.
Source: Markus Hesse and Jean-Paul Rodrigue (2004), "The
transport geography of logistics and freight distribution",
Journal of Transport Geography, Vol. 12, No. 3, pp. 171–184.
http://www.wtgblog.com/history-of-logistics-and-supply-
chain-management-infographic/
7. Manajemen Logistik
• Manajemen logistik adalah proses pengelolaan logistik
Penanggulangan Bencana yang meliputi perencanaan/inventarisasi
kebutuhan, pengadaan dan/atau penerimaan, pergudangan dan/atau
penyimpanan, pendistribusian, pengangkutan, penerimaan di tujuan
dan penghapusan.
Sumber: KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI MANAJEMEN
LOGISTIK PENANGGULANGAN BENCANA
7
8. Manajemen Logistik
• Manajemen logistik adalah tindakan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian arus barang, uang, dan informasi terkait melalui proses
pengadaan, penyimpanan, transportasi, distribusi, dan pelayanan
pengantaran sesuai dengan jenis, kualitas, jumlah, waktu, dan tempat
yang dikehendaki konsumen, secara aman, efektif dan efisien, mulai
dari titik asal sampai dengan titik tujuan.
8
12. Pengertian Sistem Logistik
• Sistem logistik adalah proses interaksi yang terintegrasi antara
berbagai pelaku dalam kegiatan logistik (fasilitas, transportasi,
persediaan, komunikasi, penanganan, dan penyimpanan) dimana
terjadi keterkaitan antar peran dan antar fungsi hari hulu ke hilir
untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja logistik dalam
mendapatkan barang atau jasa yang tepat, ke tempat yang tepat,
pada waktu yang tepat, dan dalam kondisi yang diinginkan.
12
18. Pengolahan pesanan
(pengadaan) dan
Layanan Pelanggan
Persediaan
Transportasi
Jaringan
Fasilitas
Gudang,
Penanganan material,
Pengemasan
Fungsi Lainnya:
• Pembelian
• Perencanaan
produksi
• Peramalan
permintaan
• Pentarifan
• Barang kembali
• Sisa, skrap, sampah
Fungsi Logistik
18
34. Permasalahan
• AQRF dan ASEAN Guiding Principle for Quality Assurance and Recognition
of Certification System.
• Sangat terbatasnya SKKNI yang terkemas dalam KKNI/Okupasi.
• Sertifikat kompetensi tidak diakui oleh industri.
• SKKNI yang tidak mengandung “skill for employability” sehingga membuat
skema tidak membuat siap kerja. Kondisi SKKNI yang belum tepat guna
dapat menghambat perkembangan industrinya.
• Sertifikasi kompetensi bidang logistik tidak hanya diperuntukan bagi sektor
swasta atau privat saja, tetapi sektor publik juga berkepentingan.
• Belum ada Pedoman Umum Penyelengaraaan Diklat Teknis Logistik.
34
35. Pemangku Kepentingan Pengelola SDM
Logistik
• Akademisi,
• industriawan,
• praktisi,
• pemerintah,
• lembaga sertifikasi profesi,
• perusahaan jasa keuangan,
• operator telekomunikasi, dan
• asosiasi-asosiasi bidang logistika dan rantai pasokan.
Contoh SKKNI Bidang Logistik:
• Kepmen Ketenagakerjaan Nomor 105 Tahun 2016 tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Karegori
Transportasi dan Pergudangan Golongan Pokok Pergudangan dan
Jasa Penunjang Angkutan Bidang Logistik Industri Agro.
• Kepmen Ketenagakerjaan Nomor 136 Tahun 2016 tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori
Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Kegiatan Kantor
Pusat dan Konsulasi Manajemen Bidang Sistem Manufaktur.
35
36. Draf Peta Okupasi Bidang Logistik?
• Peta okupasi bidang Logistika sebagai kerangka yang menjabarkan
kebutuhan keahlian dan kompetensi untuk berbagai jenis pekerjaan atau
okupasi bidang Logistik.
• Profesional logistik dan perusahaan di Indonesia dapat memanfaatkan peta
okupasi untuk menentukan jenis-jenis keahlian dan kompetensi yang
dibutuhkan untuk berbagai pekerjaan logistic dan untuk mengembangkan
strategi pelatihan guna mendapatkan penguasaan atas keahlian tersebut.
• Kementerian pembina bersama-sama dengan Kementerian Tenaga Kerja,
Kadin, Bappenas, BNSP, dan asosiasi-asosiasi profesi bidang logistik perlu
memetakan okupasi yang idealnya masing-masing memiliki SKKNI sendiri.
36
38. Program Sarjana, Program Magister, dan
Program Doktor
No. Nama PS dalam Bahasa
Indonesia
PS dalam Bahasa Inggris Program Gelar
S M Dr.
28. Logistik Logistics
Logistik Logistics √ √ √ Log.
Manajemen Logistik Logistics Management - √ - Log.
33. Teknik atau Rekayasa
Industri
Industrial Engineering
Teknik atau Rekayasa
Logistik
Logistics Engineering √ √ √ T.
Sumber: LAMPIRAN I: KEPUTUSAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/M/KPT/2017 TENTANG
NAMA PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI
38
39. Program Vokasi Diploma III dan Sarjana
Terapan
No. Nama PS dalam Bahasa
Indonesia
PS dalam Bahasa Inggris Program Gelar
D3 S.Tr.
16. Logistik Logistics
Manajemen Logistik Logistics Management √ - Log.
Manajemen Logistik
Transportasi Udara
Air Transportation Logistics √ - Log.
Logistik Pembekalan Supplies Logistics √ - Log.
Manajemen Logistik
Industri Elektronika
Electronic Industry Logistics
Management
√ - Log.
Manajemen Logistik
Industri Agro
Agro Industry Logistics
Management
√ - Log.
20. Teknologi Rekayasa Logistik Logistic Engineering Technology - √ T.
Sumber: LAMPIRAN IV: KEPUTUSAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/M/KPT/2017 TENTANG
NAMA PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI 39
40. Program Vokasi Diploma I dan Diploma II
No. Nama PS dalam Bahasa
Indonesia
PS dalam Bahasa Inggris Program Gelar
D1 D2
C. Logistik Logistics
Distribusi Barang Goods Distribution √ - -
Sumber: LAMPIRAN V: KEPUTUSAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/M/KPT/2017 TENTANG
NAMA PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI 40
41. Permenristekdikti No.15 Tahun 2017 tentang
Penamaan Program Studi pada Perguruan Tinggi
• Pasal 4
(1) Kementerian melakukan penamaan Program Studi
• Pasal 5
(1) Penamaan Program Studi dinyatakan dalam bentuk daftar nama Program
Studi
(2) Daftar nama ditetapkan oleh Menteri setelah mendapat pertimbangan
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
(3) Menteri dapat menambah, mengurangi, dan/atau mengubah daftar nama
Program studi secara berkala
41
42. DIREKTORI HASIL AKREDITASI PROGRAM
STUDI
Perguruan Tinggi Program Studi Strata Wilayah No. SK Tahun
SK
Pering
kat
Tanggal
Daluarsa
Status
Daluarsa
Institut Ilmu Sosial Dan
Manajemen Stiami
Manajemen Logistik S1 03 4198/SK/BAN-
PT/Akred/S/XI/2017
2017 C 2022-11-07 Masih berlaku
Politeknik Kelapa Sawit Citra
Widya Edukasi
Manajemen Logistik D-III 04 2745/SK/BAN-
PT/Akred/Dipl-
III/VIII/2017
2017 B 2022-08-15 Masih berlaku
Sekolah Tinggi Manajemen
Logistik Indonesia
Manajemen Logistik S1 04 4978/SK/BAN-
PT/Akred/S/XII/2017
2017 B 2022-12-27 Masih berlaku
Akademi Angkatan Laut
Surabaya
Manajemen Logistik Dan Keuangan
Matra La
D-IV 2517/SK/BAN-
PT/Akred/Dipl-
IV/IX/2018
2018 A 2023-09-12 Masih berlaku
Sekolah Tinggi Manajemen
Transportasi Trisakti
Manajemen Logistik Dan Material D-III 03 362/SK/BAN-
PT/Akred/Dpl-III/IX/2014
2014 B 2019-09-10 Masih berlaku
Politeknik Ati Padang Manajemen Logistik Industri Agro D-III 10 326/SK/BAN-PT/Ak-
PNB/Dipl-III/VI/2018
2014 B 2019-12-28 Masih berlaku
Politeknik App Jakarta Manajemen Logistik Industri
Elektronika
D-III 2667/SK/BAN-PT/Ak-
PNB/Dipl-III/IX/2018
2018 B 2021-08-04 Masih berlaku
42
43. Program Studi Sarjana Logistik ITHB
Kompetensi Inti
• Memiliki pengetahuan mengenai sistem rantai
pasok yang terintegrasi dengan teknologi informasi
untuk meningkatkan daya saing.
• Mampu melakukan rekayasa sistem rantai pasok
yang mencakup perancangan aliran barang, sistem
persediaan dan pergudangan, distribusi,
transportasi, dan sistem informasi.
• Mampu mengumpulkan dan menganalisis
informasi serta mengembangkan alternatif solusi
dalam rangka pengambilan keputusan untuk
memecahkan masalah dengan menggunakan
metode kuantitatif dan kualitatif.
• Dapat diberi tanggung jawab dalam pekerjaan
teknis di bidang logistik dan dalam mencapai hasil
kerja organisasi.
Kompetensi Pendukung
• Memiliki financial literacy, pengetahuan dasar
dalam bidang marketing, akuntansi, dan
manajemen proyek serta mampu
menggunakannya dalam konteks profesi logistik.
• Mampu bekerja dalam tim dan mampu
berkomunikasi dengan efektif termasuk dengan
bahasa Inggris.
• Mampu belajar mandiri dan berkelanjutan.
• Memiliki sertifikasi profesional dalam bidang
Logistik dan Enterprise Resource Planning.
43
44. Program Studi Sarjana Logistik ITHB
The curriculum is specifically designed to:
1. Develop ability required in understanding and applying the principles of Supply Chan
Integration
2. Develop skills to implement IT-based supply chain information system.
3. Develop ability to determine policies related to demand management and service
management
4. Develop knowledge to understand production planning and process, in order to
deliver optimum product distribution and transportation plans.
5. Develop ability to design effective and efficient material handling, packaging and
warehousing systems
6. Develop professionalism through a certification program acknowledged by the
International Logistics Association;
7. Develop prospective graduates who possess good character, integrity, and a sense of
purpose needed in the attainment of success in their future career and life.
44
45. Program Sarjana Teknik Logistik UISI
Profil Lulusan:
• Berkarir di bidang pengiriman barang domestik maupun internasional, bidang
manajemen persediaan dan pergudangan, bidang transportasi, bidang perencanaan dan
pengoperasian rantai pasok baik di industri jasa maupun manufaktur.
Capaian Pembelajaran:
• Lulusan memiliki keungulan di bidang keilmuan Logistik dan Rantai Pasok dan mampu
responsif, adaptif serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu
dan teknologi.
• Lulusan memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan di
tempat kerjanya baik dalam melakukan perencanaan, pengoperasian, pengendalian
maupun pengintegrasian antar unit perusahaan dan/atau menciptakan peluang kerja.
• Lulusan mempunyai kemampuan entrepreneur, kerjasama dan komunikasi yang baik
dalam bekerja.
• Lulusan mempunyai kompetensi di bidangnya, inovatif, kreatif, berbudaya dan bermoral.
45
47. Sekolah Tinggi Manajemen Citra Widya
Edukasi
• Visi
• Menjadi program studi yang unggul di bidang manajemen logistik di tingkat nasional pada tahun 2025
• Tujuan
• Melaksanakan dan mengembangkan program S1-Manajemen Logistik berlandaskan pada kebutuhan industri
serta kompetensi profesi;
• Menyediakan atmosfir pendidikan akademik yang bermutu;
• Menghasilkan lulusan yang berpikiran terbuka, serta mampu mengelola, mengevaluasi , serta
mengimprovisasi proses , terutama dalam bidang manajemen logistik mengacu pada standar yang berlaku;
• Menjadi wahana penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan penelitian
berbasis industri;
• Menjadi wahana pelatihan dan pelayanan melalui kegiatan pengabdian maupun pelayanan profesional kepada
masyarakat;
• Menerapkan tata kelola Program Studi S1 Manajemen Logistik yang baik (good university governance) dengan
melaksanakan sistem penjaminan mutu internal;
• Menghasilkan kerja sama dengan industri sehingga tercapai pendidikan bermutu, dan akses masyarakat ke
pendidikan tinggi meningkat.
47
48. Profil Lulusan
• Perencana Produksi/Production Planner
• Perencana produksi (nasional ) atau production planner (internasional) merupakan profesi yang sangat vital dalam industri
manufaktur, yang akan membuat rencana produksi selama periode waktu tertentu berdasarkan permintaan pelanggan sehingga
bagian operasional dapat melakukan proses produksi sesuai kebutuhannya.
• Pengendali Persediaan/Inventory Controller
• Pengendali persediaan (nasional ) atau inventory controller(internasional ) adalah profesi yang akan menjaga persediaan barang di
gudang secara optimal sehingga perusahaan tidak sampai mengalami kelebihan ataupun kekurangan persediaan bahan baku untuk
kebutuhan produksi maupun produk jadi untuk kebutuhan pelanggan.
• Pengendali Mutu/Quality Controller
• Pengendal i mutu (nas ional ) atau quality controller (internas ional ) adalah profesi yang akan menjaga kualitas bahan baku yang
masuk atau produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh perusahaan.
• Konsultan Logistik/Logistics Consultant
• Konsultan logistik (nasional) atau logistic consultant (internasional) adalah profesi yang akan membantu industri-industri yang
mengalami permasalahan di bidang logistik, seperti transportasi, distribusi, rencana produksi, dll .
• Analis Rantai Pasok/Supply Chain Analyst
• Analis rantai pasok (nasional) atau supply chain analyst (internasional) adalah profesi yang akan menganalisis jalur rantai pasokan
dalam industri, mulai dari pemasok hingga pelanggan, sehingga operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik.
48
49. Pengetahuan
Lulusan Manajemen Logistik wajib memiliki pengetahuan sebagai berikut:
1. Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan keselamatan
kerja/belajar di laboratorium maupun di luar laboratorium.
2. Memahami potensi, karakteristik dan pengembangan karir peserta didik.
3. Menguasai teori/model pembelajaran untuk merancang, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembelajaran logistik sesuai perkembangan peserta didik.
4. Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) ilmu-ilmu
logistik dan ilmu-ilmu lain yang terkait.
5. Mampu bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses logistik.
6. Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori logistik serta
penerapannya secara fleksibel.
49
50. Keterampilan Umum
Lulusan Manajemen Logistik wajib memiliki keterampilan umum sebagai berikut:
1. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya.
2. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur.
3. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka
menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni, menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau
laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi.
4. Menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya
dalam laman perguruan tinggi.
5. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil
analisis informasi dan data.
6. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar
lembaganya.
7. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian
pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya.
8. Mampu membuat konsep pengelolaan sistem logistik yang optimal sesuai dengan kondisi dan batasan yang ada.
50
51. Keterampilan Khusus
Lulusan Manajemen Logistik wajib memiliki keterampilan khusus
sebagai berikut:
1. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam
penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi
yang dihadapi.
2. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis
informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam
memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.
3. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
51
52. Bahan Kajian
1. Pergudangan
2. PPIC
3. Supply Chain
4. Keuangan & Akuntansi
5. Perdagangan
6. Kepribadian
7. Hukum
8. Bahasa
9. Manajemen
10. Matematika
11. Komputer
52
54. The APICS Certified in Logistics, Transportation,
and Distribution (CLTD) program
Logistics and
Supply Chain
Overview
Capacity Planning
and Demand
Management
Order
Management
Inventory and
Warehouse
Management
Transportation Global Logistics
Logistics Network
Design
Reverse Logistics
and Sustainability
54
57. Konsep &
Strategi
pembelajaran
Pemilihan bahan
kajian:
Tingkat keluasan,
Tingkat kedalaman,
Tingkat kemampuan
yang ingin dicapai
Konsep mata kuliah
terintegrasi
Matriks bahan kajian-
capaian pembelajaran
Konsep mata kuliah
dan besarnya SKS
Struktur Kurikulum dan
Rancangan pembelajaran
DOKUMEN KURIKULUM BARU
Kebijakan
Universitas &
Program Studi
Peta keilmuan
Program Studi
Kelompok Studi/
Bidang studi /
Laboratorium
Keterlibatan
semua dosen
Tugas Tim
Pengembang
Kurikulum Prodi
Masukan
Asosiasi &
Stakeholders
Ketetapan
Program studi
Konsep
kurikulum
4 pilar pendidikan
UNESCO
Tugas Tim
Pengembang
Kurikulum Prodi
Analisis SWOT
(University values)
(Scientific vision Prodi)
Tracer study
(Need assessment)
(Market signal)
(1) PROFIL LULUSAN
RUMUSAN
(2) CAPAIAN PEMBELAJARAN
(Learning Outcomes)
57
58. Tujuan Perubahan Kurikulum
• Menghasilkan kurikulum manajemen Logistik Unggul dalam bidang e-
commerce yang bisa mengakomodasi kebutuhan dalam Industry 4.0.
• Menghasilkan kurikulum yang bisa membekali lulusan dengan konsep
manajemen Planning, Organising, Action, and Controling (POAC) yang
baik.
58
60. 2. Capaian Pembelajaran Lulusan
1. Lulusan yang unggul dalam keilmuannya dan mampu menerapkan
pemikiran logis, kritis dan inovatif dalam konteks implementasi
iptek yang menerapkan nilai humaniora sesuai bidang keahliannya
khususnya dalam merancang, merencanakan, mengoperasikan,
mengendalikan, mengintegrasikan dan memperbaiki sistem
transportasi logistik dalam rantai pasok secara berkelanjutan dan
berguna untuk kemashalatan masyarakat
2. Lulusan yang mampu menyelesaikan masalah di area manajemen
transportasi yaitu mampu: memahami konteks permasalahan,
mengidentifikasikan dan merumuskan masalah serta
membangkitkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan
manajemen transportasi logistik.
3. Lulusan yang mampu merancang dan melakukan penelitian di
bidang manajemen logistik termasuk didalamnya
mendokumentasikan data, menganalisa dan menginterpretasikan
data serta menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil
penelitiannya
4. Lulusan yang mampu berkomunikasi dengan sopan dan efektif
baik secara tulisan maupun lisan
5. Lulusan yang mampu bekerjasama dalam sebuah tim multidisiplin
untuk menghasilkan solusi interdisiplin dan berwawasan luas
memahami dampak-dampak solusi yang ditawarkan terhadap
ekonomi, lingkungan, sosial dan global
6. Lulusan yang terampil menggunakan teknik/tools-tools
manajemen transportasi terkini dalam menyelesaikan masalah
manajemen transportasi logistik dalam rantai pasok
7. Lulusan yang memahami tanggungjawab dan etika profesi yaitu
mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur
8. Lulusan berkompetensi dibidangnya kreatif, inovatif dan
berwawasan kewirausahaan
9. Lulusan yang responsif, adaptif serta menyadari kebutuhan dan
memiliki kemampuan untuk mengevaluasi diri dan selalu terus
belajar mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu
dan teknologi.
10. mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok
dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian
pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah
tanggung jawabnya.
11. mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan
pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar
lembaganya.
12. Lulusan yang memiliki pengetahuan tentang masalah-masalah
terkini di bidang manajemen transportasi logistik dan rantai pasok.
13. Lulusan yang berbudaya, bermoral dan mampu menjadi teladan
dalam berkehidupan bermasyarakat.
60
65. 6. Pembentukan Mata Kuliah
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
BAHAN
KAJIAN
MATA
KULIAH
PROFIL
LULUSAN
1
2
3
Mata kuliah A bersifat komprehensif KONSEP BLOK
Mata kuliah B bersifat parsial 65
66. Bahan Kajian dan Mata Kuliah
Dasar sains
•Matematika
Bisnis
•Statistik 1 dan 2
Konteks Logistik
•Logistik Postal
•Manajemen
Freight
•Fasilitas Lokasi
Logistik
•Manajemen
Pembelian
•Ekspor-Impor
(+P)
•Manajemen
Ritel
•Strategi Logistik
dan Rantai Pasok
•Barang
Berbahaya
•Logistik UKM
•Kepabeanan
•Logistik dan
Rantai Pasok
Global
•Logistik Ramah
Lingkungan
Manajemen
•Pengantar
Manajemen
•Manajemen
Akuntansi Biaya
•Manajemen
Operasi
•Manajemen
Mutu Terpadu
•Pemasaran
Logistik
•Manajemen
Hubungan
Pelanggan
•MSDM
•K3
Informasi Digital
•Pengantar
Teknologi Digital
(+P)
•E-commece
logistik
•Sistem Informasi
Manajemen (+P)
•Sistem Informasi
Logistik (+P)
•ERP (+P)
Perancangan dan
Perbaikan
•Riset Operasi 1
dan 2
•Metodologi
Penelitian
•Manajemen
Protek Rantai
Pasok
•Pemodelan
Sistem Logistik
(+P)
•Sistem Ramping
•Teori
Pengambilan
Keputusan
•Optimasi Rantai
Pasok
•Manajemen
Risiko
Pergudangan
•Manajemen
Persediaan
•Manajemen
Pergudangan
(+P)
•Teori Kemasan
Transportasi
•Manajemen
Distribusi
•Manajemen
Fleet
Pengembangan
Bisnis
•Kewirausahaan
•Bisnis Jasa
Logistik
66
67. Laboratorium Logistik Cerdas
Sumber: The Smart Logistics Lab is located at the Eindhoven University of Technology (TU/e) in the Netherlands in the School of Industrial
Engineering embedded in the OPAC (Operations, Planning, Accounting and Control) group. Situs: http://www.smartlogisticslab.nl/
Smart Logistics System:
• Practicing controlling through the
concept of smart factory network
system and the interface technology
Smart logistics:
• Decision support system for
Production (DSS-P)
• Process simulation
• Warehouse logistics
• Advanced planning and scheduling
• Procurement logistics
• Supply chain planning
• Intra-logistics diagnosis
67
70. Penutup
• Manajemen logistik mengalami perkembangan sesuai dengan
kemajuan teknologi dan kebutuhan pemangku kepentingan.
• Prosedur pengembangan kurikulum mempunyai tahapan yang baku
dan memerlukan iterasi.
• Proses pembelajaran memerlukan laboratorium yang mendukung
terwujudnya capaian pembelajaran.
• Ada baiknya dibentuk LSP pihak pertama untuk memberikan
pelatihan dan pengujian kompetensi bidang logistik bagi mahasiswa
STIMLOG dan mahasiswa dari PT lainnya.
70