Lembar kerja siswa (LKS) adalah alat bantu pembelajaran yang digunakan untuk membimbing siswa secara tertulis dalam kegiatan belajar mengajar, dengan tujuan memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan perubahan sikap siswa secara mandiri."
Langkah - langkah pengembangan silabus seharusnya disesuaikan dengan konteks dan karakteristik sekolah serta sumber daya manusia sebagai ekosistem belajar di satuan pendidikan
silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran / tema tertentu yang mencakup SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
PPT yang menguraikan Langkah-langkah dalam pembuatan RPP bagi para calon pendidik. Memudahkan dalam mempelajari mengenai cara pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk menerapkan metode ajar yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik
Animasi adalah gambar begerak yang terbentuk dari sekumpulan objek (gambar) yang disusun secara beraturan mengikuti alur pergerakan yang telah ditentukan pada setiap pertambahan hitungan waktu yang terjadi.
PEMGERTIAN MEDIA 3 DIMENSI
Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Moedjiono (1992) mengatakan bahwa media sederhana tiga dimensi memiliki kelebihan-kelebihan: memberikan pengalaman secara langsung, penyajian secara kongkrit dan menghindari verbalisme, dapat menunjukkan obyek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya, dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas, dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.
Sedangkan kelemahan-kelemahannya adalah: tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah yang besar, penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatannya rumit.
Contoh media tiga dimensi diantaranya adalah model, boneka dan lain sebagainya.
Menurut Heinich dkk, media merupakan perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima pesan. Menurut Sadiman, media pembelajaraan adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan peserta sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta pembelajaran.
Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar (Arsyad, 2007): 1.) Media pembelajarnan dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses belajar dan hasil belajar. 2.) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3.) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu. 4.) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya, misalnya melalui karya wisata, kunjungan ke museum atau kebun binatang.
proses belajar terdiri dari perhatian, memori, elaboration, berpikir dan problem solving. proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikiomotorik yang terjadi dalam diri seseorang. Perhatian (attention) yaitu sebagai salah satu aktifitas psikis. Ditinjau dari berbagai segi, perhatian dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Ditinjau dari segi timbulya perhatian, maka perhatian dibedakan atas perhatian spontan dan tidak spontan. Perhatian spontan adalah perhatian yang timbul dengan sendirinya (bersifat pasif). Sedangkan perhatian tidak spontan adalah perhatian yang ditimbulkan dengan sengaja, sehingga harus ada kemauan yang menimbulkannya (bersifat aktif).
2. Ditinjau dari segi banyaknya objek yang dicakup oleh perhatian pada saat yang bersamaan, maka perhatian dibedakaan atas perhatian yang sempit dan perhatian yang luas. Perhatian yang sempit adalah perhatian individu pada suatu saat yang hanya memerhatikan objek yang sedikit. Sedangkan perhatian yang luas adalah perhatian individu pada suatu saat yang dapat memerhatikan objek yang banyak sekaligus.
Memori atau ingatan adalah retensi informasi. Bagian utama dari pembahasan ini akan difokuskan pada encoding (penyandian), penyimpanan, dan pengambilan (retrieval).
Ada enam konsep yang berhubungan dengan encoding, yaitu:
a. Atensi, yaitu mengonsentrasikan dan memfokuskan sumber daya mental.
b. Pengulangan, yaitu repetisi informasi dari waktu ke waktu agar informasi lebih lama berada di dalam memori.
c. Pemrosesan mendalam, teori level pemrosesan menyatakan bahwa pemrosesan memori terjadi pada kontinum dari dangkal ke mendalam, di mana pemrosesan yang mendalam akan menghasilkan memori yang lebih kuat.
d. Elaborasi, yaitu ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian.
e. Mengkontruksi citra (imaji),
f. Penataan (organisasi), apabila murid menata informasi ketika mereka menyandikannya, maka memori mereka akan banyak terbantu. Strategi penataan memori yang baik adalah dengan pengemasan (chunking) yaitu dengan mengelompokkan informasi menjadi unit-unit yang dapat diingat sebagai satu unit tunggal.
Elaborasi adalah ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian.
Menurut Briggs dan Gagne mengemukakan Sembilan strategi untuk kegiatan intruksional yaitu:
1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian;
2. Menjelaskan tujuan intruksional kepada peserta didik;
3. Meningatkan kompetisi pra syarat;
4. Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep);
5. Memberikan petunjuk belajar;
6. Menentukan penampilan peserta didik;
7. Memberi umpan baik;
8. Menilai penampilan;
9. Menyimpulkan.
Berpikir adalah memanipulasi atau mengolah dan mentransformasi informasi dalam memori. Ini sering dilakukan untuk membentuk konsep, bernalar dan berpikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah.
Pemecahan masalah (problem solving) adalah mencari cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. PENGERTIAN LKS
Lembar kerja siswa (LKS) adalah bagian
dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang menunjang kepada pencapaian
indikator melalui Berbuat (Hands on
Activity) dan Berfikir (Minds on Activity),
sehingga siswa memperoleh kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotorik.
Apasih LKS itu?
3. Lembar kerja siswa untuk mengarahkan siswa secara tertulis dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
Digunakan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan adanya perubahan sikap.
Sebagai lembar penemuan (discovery), dimana siswa mengekspresikan temuannya berupa
hal-hal baru yang belum pernah ia kenal sebelumnya.
Sebagai wahana untuk melatih siswa berfikir lebih kritis dalam kegiatan belajar mengajar.
Sebagai lembar diskusi, dimana LKS berisi sejumlah pertanyaan yang menuntun siswa
melakukan diskusi dalam rangka konseptualisasi.
Sebagai lembar pengamatan, dimana LKS menyediakan dan memandu siswa menuliskan data
hasil pengamatan.
Meningkatkan minat siswa untuk belajar jika kegiatan belajar yang dipandu melalui LKS
lebih sistematis, berwarna serta bergambar serta menarik perhatian siswa.
FUNGSI LKS
4. MANFAAT LKS
•Dapat mempercepat proses belajar mengajar dan hemat waktu mengajar.
•Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas karena siswa dapat menggunakan alat bantu secara bergantian.
Menurut tim instruktur PKG dalam Sudiati (2003 : 11-12), tujuan Lembar
Kerja Siswa (LKS), antara lain:
• Sebagai alternatif guru untuk mengarahkan pengajaran atau
memperkenalkan suatu kegiatan tertentu.
• Dapat mempercepat proses belajar mengajar dan hemat waktu
mengajar.
• Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas karena
siswa dapat menggunakan alat bantu secara bergantian.
5. TUJUAN PENYUSUNAN LKS
Lembar Kerja Siswa yang baik, mencerminkan karakteristik mata
pelajaran.
Tujuan dari penyusunan LKS adalah untuk:
1. Memperkuat dan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran,
indikator dan kompetensi dasar serta standar kompetensi yang telah
dirumuskan.
2. Membantu siswa melakukan aktivitas pembelajaran yang terarah.
3. Membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran dengan cara
mengkontruksi pengetahuan secara mandiri.
6. SYARAT BAHAN PENYUSUN LKS
1. Dikembangkan dari konsep yang memiliki kekuatan untuk
dilakukannya kegiatan observasi
2. Isi LKS tersusun logis dan sistematis
3. Sesuai dengan kemampuan dan tahap perkembangan siswa
4. Bahan yang dibuat LKS memicu keingintahuan siswa
5. Mutakhir
7. JENIS-JENIS LKS
Jenis-jenis LKS diantaranya adalah:
1. LKS yang bersifat eksperimental adalah LKS yang mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan, berbuat, berpikir, dan
membangun pengetahuan yang dilakukan secara eksperimen.
2. LKS verifikatif adalah LKS yang mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan untuk penguatan atau membuktikan teori.
3. LKS yang melatih keterampilan adalah LKS yang mengarahkan siswa untuk berlatih yang menekankan membangun
kemampuan psikomotor.
Menurut Sadiq (Widiyanto, 2008: 14), LKS dikategorikan menjadi 2 yaitu:
1. LKS tak berstruktur adalah lembaran yang berisi sarana untuk materi pelajaran, sebagai alat bantu kegiatan peserta didik.
LKS ini dipakai untuk mempercepat pembelajaran, memberi dorongan belajar pada tiap individu, berisi sedikit petunjuk
tertulis atau lisan untuk mengarahkan kerja pada peserta didik.
2. LKS berstruktur, LKS ini dirancang untuk membimbing peserta didik dalam satu program kerja atau mata pelajaran,
dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan pembimbing untuk mencapai sasaran pembelajaran. LKS berstuktur
memuat informasi, contoh dan tugas-tugas.
8. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN LKS
1. Melakukan analisis kurikulum, standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, dan materi pembelajaran, serta alokasi waktu.
2. Menganalisis silabi dan memilih alternatif kegiatan belajar yang paling
sesuai dengan hasil analisis SK, KD, dan indikator.
3. Menganalisis RPP dan menentukan langkah-langkah kegiatan belajar
(Pembukaan, Inti: eksplorasi, elaborasi, konfirmasi, dan Penutup).
4. Menyusun LKS sesuai dengan kegiatan eksplorasi dalam RPP.
9. Secara metodologi LKS sebaiknya
1) Memperkaya kegiatan dalam kelas
2) Memotivasi siswa
3) Memberikan pengarahan dan instruksi jelas yang mudah dipahami
4) Mengembangkan keterampilan proses siswa
5) Mengembangkan kemampuan inkuiri sesuai dengan tahap perkembangan siswa
6) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
7) Mengembangkan kemampuan penguasaan materi pelajaran bagi siswa
8) Menanamkan sikap ilmiah melalui proses pengerjaan LKS dalam pembelajaran
10. PERTIMBANGAN PENGGUNAAN LKS
• Menarik minat siswa
• Atraktif
• Menambah keyakinan dan rasa “berhasil” bagi siswa
• Memotivasi siswa
• Pemilihan kosa kata dan istilah sains sesuai dengan
perkembangan kognitif siswa
• Merangsang self assessment
12. PRINSIP PENggunaan LKS
Bila kelas heterogen, maka dapat dirancang latihan yang bersifat individual.
Penggunaan LKS bukanlah untuk menggantikan tanggung jawab guru dalam pembelajaran melainkan sebagai sarana untuk mempercepat pencapaian tujuan
pembelajaran.
Penggunaan LKS sebaiknya dapat menumbuhkan minat siswa terhadap pembelajaran melalui diskusi dan pelaksanaan langkah kerja berupa pengamatan,
percobaan atau demonstrasi.
Guru sebaiknya memiliki kesiapan dalam pengelolaan kelas berkaitan dengan pengajaran individual, berhubung LKS disusun mempertimbangkan aspek
perbedaan individu dan mengembangkan kemampuan self assessment bagi siswa
13. KOMPONEN PENYUSUN LKS
o Judul menggambarkan isi LKS secara keseluruhan.
o Tujuan dinyatakan sebagai kalimat pencapaian akhir dari kegiatan pembelajaran pengerjaan LKS.
o Landasan Teori isinya memaparkan teori yang sesuai dengan konsep yang dibahas dalam LKS, namun
tidak memberi jawaban secara langsung terhadap tujuan.
o Alat dan Bahan merupakan daftar alat dan daftar bahan yang akan digunakan dalam kegiatan, baik
jenis maupun jumlahnya.
o Langkah-Langkah Kegiatan adalah langkah-langkah prosedural kegiatan yang harus dilaksanakan oleh
siswa.
o Hasil Pengamatan berisi perolehan data dari hasil langkah-langkah melaksanakan kegiatan pengerjaan
LKS.
o Pertanyaan Pengarah merupakan pertanyaan-pertanyaan produktif agar siswa terbimbing dan bisa
menyimpulkan hasil pengamatannya.
o Kesimpulan kegiatan akhir pengerjaan LKS, merupakan langkah membangun pengetahuan dari hasil
pelaksanaan kegiatan pengerjaan LKS.
14. ISI LEMBAR KERJA SISWA
Judul LKS
Tujuan
Teori
Alat dan Bahan
Langkah-Langkah Kegiatan
Hasil Pengamatan
Pertanyaan-Pertanyaan
Pengarah/Produktif
Kesimpulan
15. No ASPEK YANG DINILAI SKOR
1
Judul menggambarkan tujuan yang akan dicapai sesuai
indikator yang dikembangkan
1 2 3 4 5
2
Tujuan dinyatakan secara tepat sesuai dengan indikator dan
kegiatan yang dilaksanakan
1 2 3 4 5
3
Landasan teori dituliskan secara jelas dan melandasi
kegiatan yang akan dilaksanakan
1 2 3 4 5
4 Menuliskan alat dan bahan secara rinci sesuai kebutuhan 1 2 3 4 5
5 Cara kerja dinyatakan secara terinci dan jelas 1 2 3 4 5
6
Terdapat pernyataan yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mencatat dan menggambarkan hasil
pengamatan
1 2 3 4 5
7
Terdapat pertanyaan –pertanyaan yang tepat untuk
mengarahkan pada kesimpulan
1 2 3 4 5
8
Terdapat perintah yang tepat bagi siswa untuk
menyimpulkan hasil kegiatan
1 2 3 4 5
CONTOHRUBRIKINSTRUMENPENILAIANLKS