PEMGERTIAN MEDIA 3 DIMENSI
Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Moedjiono (1992) mengatakan bahwa media sederhana tiga dimensi memiliki kelebihan-kelebihan: memberikan pengalaman secara langsung, penyajian secara kongkrit dan menghindari verbalisme, dapat menunjukkan obyek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya, dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas, dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.
Sedangkan kelemahan-kelemahannya adalah: tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah yang besar, penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatannya rumit.
Contoh media tiga dimensi diantaranya adalah model, boneka dan lain sebagainya.
PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
Presentasi ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling diampu oleh Wahidin, S.Pd.I, M.Pd
Kelompok :3 (tiga)
Anggota :Parli : 11 20 90 35
Zumrotun Nida : 11 20 90 37
Muh Nurul Huda : 11 20 90 42
semoga bermanfaat dan mendapat nilai A (4) aminnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
Presentasi ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling diampu oleh Wahidin, S.Pd.I, M.Pd
Kelompok :3 (tiga)
Anggota :Parli : 11 20 90 35
Zumrotun Nida : 11 20 90 37
Muh Nurul Huda : 11 20 90 42
semoga bermanfaat dan mendapat nilai A (4) aminnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
STANDAR KOMPETENSI:
Memahami Teknik pembuatan dan penggunaan media tiga dimensi sebagai media pembelajaran
KOMPETENSI DASAR:
Mendeskrifsikan model- model dan penggunaan benda-benda nyata sebagai media tiga dimensi
Animasi adalah gambar begerak yang terbentuk dari sekumpulan objek (gambar) yang disusun secara beraturan mengikuti alur pergerakan yang telah ditentukan pada setiap pertambahan hitungan waktu yang terjadi.
Menurut Heinich dkk, media merupakan perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima pesan. Menurut Sadiman, media pembelajaraan adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan peserta sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta pembelajaran.
Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar (Arsyad, 2007): 1.) Media pembelajarnan dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses belajar dan hasil belajar. 2.) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3.) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu. 4.) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya, misalnya melalui karya wisata, kunjungan ke museum atau kebun binatang.
proses belajar terdiri dari perhatian, memori, elaboration, berpikir dan problem solving. proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikiomotorik yang terjadi dalam diri seseorang. Perhatian (attention) yaitu sebagai salah satu aktifitas psikis. Ditinjau dari berbagai segi, perhatian dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Ditinjau dari segi timbulya perhatian, maka perhatian dibedakan atas perhatian spontan dan tidak spontan. Perhatian spontan adalah perhatian yang timbul dengan sendirinya (bersifat pasif). Sedangkan perhatian tidak spontan adalah perhatian yang ditimbulkan dengan sengaja, sehingga harus ada kemauan yang menimbulkannya (bersifat aktif).
2. Ditinjau dari segi banyaknya objek yang dicakup oleh perhatian pada saat yang bersamaan, maka perhatian dibedakaan atas perhatian yang sempit dan perhatian yang luas. Perhatian yang sempit adalah perhatian individu pada suatu saat yang hanya memerhatikan objek yang sedikit. Sedangkan perhatian yang luas adalah perhatian individu pada suatu saat yang dapat memerhatikan objek yang banyak sekaligus.
Memori atau ingatan adalah retensi informasi. Bagian utama dari pembahasan ini akan difokuskan pada encoding (penyandian), penyimpanan, dan pengambilan (retrieval).
Ada enam konsep yang berhubungan dengan encoding, yaitu:
a. Atensi, yaitu mengonsentrasikan dan memfokuskan sumber daya mental.
b. Pengulangan, yaitu repetisi informasi dari waktu ke waktu agar informasi lebih lama berada di dalam memori.
c. Pemrosesan mendalam, teori level pemrosesan menyatakan bahwa pemrosesan memori terjadi pada kontinum dari dangkal ke mendalam, di mana pemrosesan yang mendalam akan menghasilkan memori yang lebih kuat.
d. Elaborasi, yaitu ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian.
e. Mengkontruksi citra (imaji),
f. Penataan (organisasi), apabila murid menata informasi ketika mereka menyandikannya, maka memori mereka akan banyak terbantu. Strategi penataan memori yang baik adalah dengan pengemasan (chunking) yaitu dengan mengelompokkan informasi menjadi unit-unit yang dapat diingat sebagai satu unit tunggal.
Elaborasi adalah ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian.
Menurut Briggs dan Gagne mengemukakan Sembilan strategi untuk kegiatan intruksional yaitu:
1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian;
2. Menjelaskan tujuan intruksional kepada peserta didik;
3. Meningatkan kompetisi pra syarat;
4. Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep);
5. Memberikan petunjuk belajar;
6. Menentukan penampilan peserta didik;
7. Memberi umpan baik;
8. Menilai penampilan;
9. Menyimpulkan.
Berpikir adalah memanipulasi atau mengolah dan mentransformasi informasi dalam memori. Ini sering dilakukan untuk membentuk konsep, bernalar dan berpikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah.
Pemecahan masalah (problem solving) adalah mencari cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
2. PEMGERTIAN MEDIA 3 DIMENSI
Mediatigadimensiialahsekelompokmedia
tanpaproyeksiyangpenyajiannyasecara
visualtigadimensional.
• Moedjiono (1992) mengatakan bahwa
media sederhana tiga dimensi memiliki
kelebihan-kelebihan: memberikan
pengalaman secara langsung, penyajian
secara kongkrit dan menghindari
verbalisme, dapat menunjukkan obyek
secara utuh baik konstruksi maupun cara
kerjanya, dapat memperlihatkan struktur
organisasi secara jelas, dapat
menunjukkan alur suatu proses secara
jelas.
• Sedangkan kelemahan-kelemahannya
adalah: tidak bisa menjangkau sasaran
dalam jumlah yang besar, penyimpanannya
memerlukan ruang yang besar dan
perawatannya rumit.
Contohmediatigadimensi
diantaranyaadalahmodel,
bonekadan lainsebagainya.
3. MODEL
Model adalah tiruan tiga dimensional dari beberapa
objek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu
kecil, terlalu mahal, terlalu jarang atau terlalu ruwet
untuk dibawa ke dalam kelas dan dipelajari siswa
dalam wujud aslinya.
Media tiruan atau Model merupakan tiruan dari
benda yang berbentuk tiga dimensi yang dibuat
sedemikian rupa sehingga serupa dalam bentuk dan
tidak sama dalam hal-hal yang lainnya. Model dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu: model
padat, model penampang, model susun, model kerja,
dan diorama.
4. MODEL
Ada beberapa tujuan belajar dengan menggunakan model, yaitu:
• Untuk mengatasi kesulitan yang muncul ketika mempelajari objek yang terlalu
besar.
• Untuk mempelajari objek yang telah menyejarah di masa lampau.
• Untuk mempelajari objek-objek yang tak terjangkau secara fisik.
• Untuk mempelajari obyek yang mudah dijangkau tetapi tidak memberikan
keterangan yang memadai (misalnya mata manusia, telinga manusia).
• Untuk mempelajari konstruksi-konstruksi yang abstrak
• Untuk memperlihatkan proses dari objek yang luas (misalnya proses peredaran
planet-planet).
Keuntungan-keuntungan menggunakan model adalah:
• Belajar dapat difokuskan pada bagian yang penting-penting saja.
• Dapat mempertunjukkan struktur dalam suatu objek.
• Siswa memperoleh pengalaman yang konkrit.
5. MODEL PADAT
Model padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar dari objek
dan acapkali membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan-
gagasan utama dari bentuk, warna dan susunannya.
Kegiatan membuat model oleh para siswa sangat bermanfaat dalam
mengembangkan konsep realistik pada dirinya. Misalnya siswa diberi tugas
membuat peta timbul, gunung api, pegunungan dan sebagainya.
• Peta Timbul
Peta timbul adalah peta yang dapat menunjukkan tinggi rendahnya
permukaan bumi. Secara fisik peta timbul termasuk model lapangan,
walaupun untuk objek lokasi yang lebih luas. Peta timbul mempunyai
ukuran panjang, lebar, dan dalam (lekukan relief).
Keuntungan peta timbul jika dibandingkan dengan peta datar adalah
lebih mudah memberikan pengertian atau gambaran tentang keadaan
permukaan bumi. Dengan melihat peta timbul siswa memperoleh
gambaran yang jelas tentang perbedaan letak tepi pantai, dataran rendah,
dataran tinggi, pegunungan, gunung berapi, lembah, danau-danau, dan
sebagainya. Siswa akan mudah memperoleh pengertian atau memahami
mengapa tinggi tempat/gunung diukur dari permukaan air laut dan
sebagainya.
6. MODEL PADAT
Kelebihan dari model padat:
• Dapat memberikan pengalaman secara langsung
• Dapat dibuat dengan biaya yang murah
• Dapat mengembangkan konsep realisme siswa
Kekurangandari model padat:
• Tidak dapat menjangkausasaran dalamjumlah besar.
• Anak tunanetra sulit untuk mengaplikasikannya.
7. MODEL PENAMPANG
Model penampang yaitu media tiga
dimensi yang memperlihatkan
bagaimana sebuah objek tampak,
apabila bagian permukaannya dibuang
untuk mengetahui susunan dalamnya,
misalnya model penampang melintas
dari lapisan bumi.
8. MODEL PENAMPANG
Kelebihan dari model penampang:
• Dapat memberikan pengalaman secara langsung.
• Hasil belajar lebih mendalam dan mantap.
• Dapat mempermudah pemahaman karena merupakan pengganti objek yang
sesungguhnya.
• Dapat dibuat dengan biaya yang relatif murah.
• Belajar dapat difokuskan pada bagian yang penting-penting saja.
Kekurangan dari model penampang:
• Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah yang banyak.
• Penyimpanan memerlukan ruang dan perawatan.
• Anak tunanetra sulit membandingkannya.
• Jika membeli alat perga membutuhkan biaya yang besar.
9. MODEL SUSUN
Model susun terdiri dari beberapa
bagian objek yang lengkap atau
sedikitnya suatu bagian penting dari
objek itu. Seorang guru mempersiapkan
peta yang terbuat dari kayu atau benda
padat lainnya yang terdiri dari bagian-
bagian tertentu. Selanjutnya siswa
disuruh menyusun bagian-bagian itu
agar ia bermakna.
MODEL SUSUN
10. MODEL SUSUN
Kelebihan dari model susun:
• Memberikan pengalaman secara langsung.
• Penyajian secara kongkrit dan menghindari verbalisme.
• Dapat menunjukkan objek secara utuh baik kontruksi maupun cara
kerjanya.
• Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
• Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.
Kekurangan dari model susun:
• Tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah besar.
• Anak tunanetra sulit untuk membandingkannya.
• Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan
yang rumit.
11. MODEL SUSUNAN
Model susunan dimaksudkan struktur bagian dalam dari
suatu benda, disamping memperlihatkan bagian dalam
obyek juga dapat dilepas atau dipreteli untuk dipelajari
satu per satu sehingga memperjelas pengertian.
Bila sudah selesai dapat diletakkan kembali pada
posisinya semula. Model ini dapat berupa variasi dari
model irisan.
Model irisan sendiri dapat disebut model terbuka,
karena menggambarkan obyek yang aslinya dalam
keadaan tertutup ditampilkan dalam model yang terbuka.
Untuk model terbuka sebaiknya siswa disuruh hati-hati
waktu mempelajarinya. Karena disamping mahal harganya,
juga agak mudah rusak dan apabila alat penyetelnya
rusak dapat mengganggu penampilan model tersebut dan
mungkin tidak dapat disusun seperti semula.
13. MODEL KERJA
Kelebihan dari model kerja:
• Memberikan pengalaman secara langsung.
• Dapat menunjukkan objek secara utuh baik cara kerjanya.
• Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
• Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.
Kekurangan dari model kerja:
• Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar.
• Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.
• Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya yang besar.
• Anak tunanetra sulit untuk mengaplikasikannya secara sempura.
14. DIORAMA
Diorama adalah sebuah pemandangan
tiga dimensi mini, bertujuan untuk
menggambarkan pemandangan
sebenarnya. Dalam mata pelajaran
geografi dibuat diorama berupa gua
tiruan dengan bahan dari kertas semen
bekas. Disana dapat dilihat stalaktit dan
stalakmit, bisa juga dibuat mengenai
lingkungan hidup dan sebagainya.
15. MODEL IRISAN
Untuk memperlihatkan struktur bagian dalam suatu
bentuk atau objek agar mendapatkan pengertian yang
jelas tentang bagian-bagiannya maka digunakanlah
model irisan.
Model irisan ini dibuat dengan beberapa alasan
yang antara lain benda aslinya tertutup dan terlalu
besar, misalnya gunung berapi, sedang murid
memerlukan penjelasan tentang struktur bagian
dalamnya.
Alasan lain adalah alasan kesesuaian, misalnya
untuk mendapat pemahaman yang jelas tentang
struktur bagian dalam mata manusia, kita tidak
mungkin membuat irisan langsung pada tubuh
manusia, sekalipun sudah mati. Untuk itu
diperlihatkan tiruan untuknya.
16. MODEL LAPANGAN
Model lapangan ini dibuat untuk menerangkan suatu daerah
tertentu atau kondisi wilayah tertentu. Misalnya pelabuhan
udara, daerah perkebunan, proyek perumahan, dan
sebagainya. Model lapangan dibuat untuk memperjelas
lokasi suatu bangunan tertentu. Tentu saja model lapangan
ini perlu dilengkapi dengan berbagai bentuk model yang
sedang disederhanakan. Biasanya model semacam ini
disebut maket (maquette). Walaupun dilengkapi dengan
berbagai model yang disederhanakan dan juga
menggunakan prinsip model perbandingan, dalam model ini
yang diutamakan adalah bentuk kejelasan lokasinya.
Dengan model ini, orang yang akan mempelajari atau
menyelidiki lokasi suatu daerah akan mendapat kejelasan
yang memadai melalui model ini.
17. GLOBE
Globe adalah benda tiruan bentuk bumi yang diperkecil. Tujuan penggunaan
globe adalah menunjukkan bentuk bumi yang sebenarnyadalam skala kecil,
menunjukkan jarak pada suatu titik tertentu, menunjukkan skala- skala tentang
jarak pada lingkungan yang luas.
18. BONEKA
Boneka adalah benda tiruan dari bentuk manusia dan binatang. Sebagai media
pendidikan, dalam penggunaan boneka dimainkan dalam bentuk sandiwara boneka
(diodrama). Keuntungan menggunakan boneka:
• Efisien terhadap waktu, tempat, biaya dan persiapan.
• Tidak memerlukan keterampilan yang rumit.
• Dapat mengembangkan imajinasi dan aktivitas anak dalam suasana gembira.
Supaya alat- alat visual tiga dimensi itu baik itu yang asli maupun contoh menjadi
alat peraga yang efektif. Ada beberpa persyaratan yang perlu diperhatikan:
• Alat visual tiga dimensi harus dapat dilihat oleh semua yang sedang belajar secara
bersama.
• Beri kesempatan bagi mereka yang belajar untuk memeriksa alat-alat dimensi yang
digunakan.
• Gunakan alat peraga tambahan seperti gambar dua dimensi.
• Perhatikan alat-alat visual tiga dimensi itu pada waktu diperlukan saja.
19. Contoh boneka:
BONEKA
Macam-macam boneka diantaranya adalah:
• Boneka jari (dimainkan dengan jari tangan)
• Boneka tangan (satu tangan memainkan satu boneka)
• Boneka tongkat seperti wayang-wayangan
• Boneka tali sering disebut marionet (cara
menggerakkan melalui tali yang menghubungkan
kepala, tangan, dan kaki)
• Boneka bayang-bayang (shadow puppet) dimainkan
dengan cara mempertontonkan gerak bayang-
bayangnya.
20. MOCK-UP
Mock-up adalah alat tiruan tiga dimensi yang dapat memperlihatkan fungsi
atau gerakan dari aspek tertentu saja dari benda, alat atau objek yang akan
diterangkan. Pada mock-up hanya nampak bagian yang penting yang perlu
diperagakan gerakannya atau proses kerjanya kepada siswa, sedang bagian kecil
lainnya yang dianggap tidak penting atau yang dapat mengganggu perhatian siswa
dihilangkan.
Misalnya siswa waktu belajar tentang fungsi bel listrik. Pertama dapat dibuat
model rumah yang sederhana, kemudian dibuat perangkat bel listrik yang
sebenarnya dan dihubungkan dengan listrik (battery atau accu). Bel listrik
ditempelkan pada dinding rumah-rumahan tersebut. Dengan demikian siswa dapat
melihat proses kerjanya bel listrik dan tahu cara meletakkan bel listrik dan tahu
cara meletakkan bel listrik yang baik.
Contoh lain misalnya dibuat mock-up traffick light ukuran kecil yang dapat
menyala. Kemudian dibuatkan model lapangan yang menggambarkan perempatan
jalan dan traffick light tadi dipasang pada posisi yang tepat.
22. RITATOON
• Ritatoon adalah serangkaian gambar berbingkai atau gambar seri. Jadi
sebenarnya wujud gambarnya sendiri bukan tiga dimensi, melainkan dua
dimensi. Tetapi karena perangkat untuk meletakkan gambar berbingkai tersebut
tiga dimensi, maka ritatoon termasuk golongan media yang wujud perangkatnya
tiga dimensi. Tempat gambar seri tersebut berupa sebuah papan yang diberi
lajur-lajur berlubang seperti parit untuk menempatkan bingkai-bingkai gambar
tadi secara vertikal dan berjajar.
• Ritatoon terdiri dari seri beberapa gambar dapat lima atau enam dan dapat pula
lebih banyak lagi. Pada tiap gambar dibaliknya terdapat sketsa gambar yang
serupa dengan gambar yang ditampilkan dengan sedikit keterangan tentang
gambar tersebut. Satu set gambar seri yang dipersiapkan merupakan serangkaian
gambar yang dapat menunjang pencapaiantujuanpembelajarantertentu.
24. Rotatoon sebenarnya prinsipnya adalah gambar seri juga. Bedanya dengan ritatoon adalah rotatoon
merupakan gambar seri yang berhubungan. Rotatoon dibahas dalam media tiga dimensi bukan karena
gambarnya, melainkan karena perangkat untuk menampilkan berujud tiga dimensi. Rotatoon
sebenarnya adalah merupakan penggunaan semacam “wayang beber” yang disempurnakan.
Dengan menggunakan kotak persegi panjang yang dilubangi bagian muka dan bagian belakangnya,
sehingga dapat terlihat gambar-gambar yang telah digulung pada gulungan yang diletakkan pada
bagian tepi kotak tersebut. Besar lubang yang kita buat adalah dengan perbandingan seperti pada
layar televisi. Dengan alat pemutar gambar seri tersebut dapat ditampilkan secara berurutan. Dengan
kata lain rotatoon adalah semacam film strip tanpa proyeksi. Lubang depan dibuat sedemikian rupa
sehingga menyerupai layar telivisi dan dengan demikian akan menarik perhatian anak.
ROTATOON
26. Media yang berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang sangat
penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman si anak dan
memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat
memberikan minat dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dan
dunia nyata.
• Agar efektif, visual sebaiknya diletakkan pada kontek yang bermakna dan siswa
harus berinteraksi dengan visual tersebut untuk meyakinkan terjadinya proses
informasi.
• Usahakkan media tersebut sesederhana mungkin.
• Media yang digunakan harus menekankan pada informasi pembelajaran yang akan
disampaikan oleh guru.
• Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua media visual tiga dimensi tersebut.
• Media visual tiga dimensinya ditampilkan harus dapat terbaca kejelasannya.
• Unsur-unsur pesan dalam media itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan
dari unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi.
• Hindari pada media tersebut yang menggunakan gambar-gambar yang akan
mengalihkan perhatian siswa terhadap media utama.
PRINSIP KEEFEKTIFAN MEDIA VISUAL TIGA DIMENSI
27. 1.Belajar melalui benda sebenarnya dan melalui specimen Terminology
Benda sebenarnya digolongkan atas dua macam, yaitu objek dan
benda contoh (specimen). Objek adalah semua benda yang masih dalam
keadaan asli dan alami. Specimen adalah benda-benda asli atau
sebagian benda asli yang digunakan sebagai contoh. Namun ada juga
benda asli tidak alami atau benda asli buatan, yaitu jenis benda asli
yang telah dimodifikasi bentuknya oleh manusia.
Contoh-contoh specimen benda yang masih hidup adalah aquarium,
terrarium, kebun binatang, kebun percobaan dan insectariums. Contoh
specimen benda yang sudah mati adalah herbarium, awetan dalam
botol, awetan dalam cairan plastik. Contoh-contoh specimen benda
yang tak hidup adalah berbagai benda yang berasal dari batuan dan
mineral.
KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL TIGA DIMENSI
28. 2. Belajar melalui media tiruan
Media tiruan sering disebut sebagai model. Belajar melalui model dilakukan
untuk pokok bahasan tertentu yang tidak mungkin dapat dilakukan melalui
pengalaman langsung atau melalui benda yang sebenarnya.
Tujuan belajar dengan menggunakan model adalah mengatasi kesulitan yang
muncul ketika mempelajari objek yang terlalu besar, untuk mempelajari orang
yang telah menyejarah di masa lampau, untuk mempelajari objek-objek yang
tak terjangkau secara fisik, untuk mempelajari objek yang mudah di jangkau
tetapi tidak memberikan keterangan yang memadai, contohnya mata manusia,
telinga manusia, untuk mempelajari konstrukksi-konstruksi yang abstrak, untuk
memperlihatkan dari objek yang luas.
KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL TIGA DIMENSI