Pengantar
Analisis Gas Darah Arteri merupakan prosedur pengujian yang dilakukan untuk mengukur konsentrasi oksigen, karbon dioksida, dan pH darah arteri, yang memberikan informasi penting tentang fungsi pernapasan, ventilasi, dan keseimbangan asam-basa pasien. Komponen utama yang dianalisis dalam BGA mencakup pH darah, yang mengindikasikan tingkat keasaman atau kebasaan; PaCO2, yang merupakan partial pressure of carbon dioxide dan menggambarkan efisiensi ventilasi; PaO2, yang adalah partial pressure of oxygen dan menunjukkan seberapa efektif oksigen difusikan ke dalam darah; HCO3- (bicarbonate), yang merupakan komponen penyangga yang membantu menjaga pH darah tetap stabil; serta saturasi oksigen, yang menunjukkan fraksi hemoglobin yang terikat oksigen.
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Lecturer Notes BGA (Blood Gas Analysis).
1. Lecturer Notes
By Baharuddin
Head of Medical Biochemistry Laboratory, University of Surabaya,
Indonesia.
https://orcid.org/0000-0002-7079-5748
Topic: Blood Gas Analysis
Penemuan dan Pengembangan awal metode BGA ini dimulai pada
era 1960-an.
Strateginya baca nilai pH lalu lihat asiodsis atau alkalosis--> Lihat nilai
HCO3 dan PCO2.. untuk menentukan respiratorik atau metabolik
Darah menjadi media alternatif untuk mengetahui bagaimana fungsi
fisiologis paru-paru bekerja dan jaringan melakukan metabolisme.
Apakah pertukaran dan transport zat antara paru-paru dan jaringan
berlangsung dalam keadaan homeostatis.
Analisis Gas Darah Arteri merupakan prosedur pengujian yang
dilakukan untuk mengukur konsentrasi oksigen, karbon dioksida, dan
pH darah arteri, yang memberikan informasi penting tentang fungsi
pernapasan, ventilasi, dan keseimbangan asam-basa pasien.
Komponen utama yang dianalisis dalam BGA mencakup pH darah,
yang mengindikasikan tingkat keasaman atau kebasaan; PaCO2,
yang merupakan partial pressure of carbon dioxide dan
menggambarkan efisiensi ventilasi; PaO2, yang adalah partial
pressure of oxygen dan menunjukkan seberapa efektif oksigen
difusikan ke dalam darah; HCO3- (bicarbonate), yang merupakan
komponen penyangga yang membantu menjaga pH darah tetap
stabil; serta saturasi oksigen, yang menunjukkan fraksi hemoglobin
yang terikat oksigen.
Deteksi Gangguan Asam-Basa: BGA memungkinkan deteksi cepat
dan akurat dari gangguan asam-basa, seperti asidosis dan alkalosis,
baik yang bersifat respiratorik maupun metabolik. Asidosis terjadi
ketika terdapat kelebihan asam dalam tubuh, sementara alkalosis
terjadi ketika tubuh memiliki kelebihan basa.
Pengelolaan Kondisi Kritis: Dalam kondisi kritis seperti gagal
napas, syok, sepsis, dan gagal ginjal, pemeriksaan asam-basa dapat
memberikan petunjuk penting tentang kondisi pasien dan memandu
intervensi medis yang diperlukan. Misalnya, asidosis metabolik sering
terjadi pada pasien dengan gagal ginjal kronis, sedangkan asidosis
respiratorik dapat terjadi pada pasien dengan Chronic Obstructive
Pulmonary Disease (COPD) yang mengalami eksaserbasi akut.
Pemantauan Terapi: BGA digunakan untuk memantau efektivitas
pengobatan pada kondisi yang mempengaruhi keseimbangan asam-
2. basa, seperti penggunaan bikarbonat pada asidosis metabolik atau
ventilasi mekanis pada asidosis respiratorik. Pemeriksaan berulang
dapat membantu menyesuaikan terapi untuk mencapai
keseimbangan asam-basa yang optimal.
Evaluasi Fungsi Respirasi: Melalui pengukuran PaCO2 dan pH,
BGA memberikan insight tentang fungsi respirasi dan ventilasi pasien.
Ini sangat penting dalam kasus-kasus seperti asma berat, PPOK, dan
penyakit interstisial paru, di mana manajemen ventilasi memegang
peranan kunci.
Implikasi pada Elektrolit Tubuh dan Fungsi Organ: Gangguan
asam-basa seringkali berhubungan dengan perubahan konsentrasi
elektrolit seperti kalium, kalsium, dan natrium, yang dapat berdampak
pada fungsi otot, jantung, dan sistem saraf. Misalnya, asidosis sering
dikaitkan dengan hiperkalemia (tingginya kalium dalam darah), yang
bisa mengancam kehidupan karena efeknya pada jantung.
Manajemen Perioperatif: Dalam setting operasi, khususnya operasi
besar yang melibatkan perubahan volume cairan besar atau potensi
perubahan metabolisme yang signifikan, BGA penting untuk
memantau dan mengelola status asam-basa dan gas darah pasien
secara real-time.
Segala Tindakan merupakan langkah klinis untuk membuat
“mengmebalikan” berbagai parameter BGA berada pada rentang
normalnya.
Pada Kondisi Hipoksia pemberian oksigen memang dibutuhkan
secara langsung. Namun harus juga mengecek kondisinya melalui
BGA apakah alkalosis atau asiodis. Selain itu harus segera
menemukan sumber pemicu alkalosis atau asidosis ini. Karena tidak
akan efektif jika hanya diberikan oksigen saja.
Reference
1. https://doi.org/10.3390/bioengineering10030340 (Introduction)
2. https://www.nursingtimes.net/clinical-archive/critical-care/essential-
critical-care-skills-6-arterial-blood-gas-analysis-28-03-2022/
(All Section)
3. https://www.sciencedirect.com/topics/chemistry/blood-gas-analysis
(Principle, Definition)