SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
SEKOLAH TINGGI ISLAM BLAMBANGAN (STIB) BANYUWANGI
Kawasan Kampus Terpadu Bumi Cempoko Sari No.40 Cluring
Banyuwangi
Telp.(0333)392216, Fax.0333 392216
Email: stib_banyuwangi@yamail.com
LEARNING ORGANIZATION
(ORGANISASI PEMBELAJARAN)
MENGAPA PERLUMENGAPA PERLU
LEARNING ?LEARNING ?
• ORGANISASI SEPERTI MANUSIA SELALUORGANISASI SEPERTI MANUSIA SELALU
MENGHADAPI PERUBAHANMENGHADAPI PERUBAHAN
• TAHUN 1990 AN MUNCUL SUATUTAHUN 1990 AN MUNCUL SUATU
KEBUTUHAN DIKALANGAN ORAGNISASIKEBUTUHAN DIKALANGAN ORAGNISASI
BAIK DI DALAM PEMERINTAHAN, BUSINES,BAIK DI DALAM PEMERINTAHAN, BUSINES,
NON PEMERINTAH UNTUK MENYESUAIKANNON PEMERINTAH UNTUK MENYESUAIKAN
PERUBAHAN LINGKUNGANPERUBAHAN LINGKUNGAN
• PROSES PENYESUAIAN ITULAH TIMBULPROSES PENYESUAIAN ITULAH TIMBUL
SUATU KEBUTUHAN UNTUK BELAJARSUATU KEBUTUHAN UNTUK BELAJAR
(LEARNING)(LEARNING)
PENGERTIAN LEARNINGPENGERTIAN LEARNING
• LEARNING BISA BERUPA LEARNING TENTANGLEARNING BISA BERUPA LEARNING TENTANG
PRODUCT, DAN BISA PULA LEARNING TENTANGPRODUCT, DAN BISA PULA LEARNING TENTANG
PROCESS (Argyris dan Schon1966)PROCESS (Argyris dan Schon1966)
• PRODUCT -----pertanyannya ialah APA YANG HARUSPRODUCT -----pertanyannya ialah APA YANG HARUS
DIPELAJARI?DIPELAJARI?
• PROCESS ----- pertanyaannya ialah BAGAIMANA KITAPROCESS ----- pertanyaannya ialah BAGAIMANA KITA
HARUS MEMPELAJARI?HARUS MEMPELAJARI?
• KEDUA PERTANYAAN ITU MERUPAKAN LEARNINGKEDUA PERTANYAAN ITU MERUPAKAN LEARNING
YANG DISEBUT ORGANIZATION LEARNINGYANG DISEBUT ORGANIZATION LEARNING
• DAN ITU BERARTI ORGANISASI MEMBUTUHKANDAN ITU BERARTI ORGANISASI MEMBUTUHKAN
INFORMASIINFORMASI
: lanjutan 1: lanjutan 1
• SECARA UMUM DAPAT DISEBUTKAN BAHWASECARA UMUM DAPAT DISEBUTKAN BAHWA
LEARNING DALAM ORGANISASI TERJADILEARNING DALAM ORGANISASI TERJADI
KETIKA ORGANISASI TERSEBUTKETIKA ORGANISASI TERSEBUT
MEMERLUKAN INFORMASI SEHUBUNGANMEMERLUKAN INFORMASI SEHUBUNGAN
DENGAN ADANYA PERUBAHAN DLAMDENGAN ADANYA PERUBAHAN DLAM
LINGKUNGANNYALINGKUNGANNYA
• INFORMASI (BARU) DIPERLUKAN KETIKAINFORMASI (BARU) DIPERLUKAN KETIKA
INFORMASI YANG ADA DI DALAMINFORMASI YANG ADA DI DALAM
PERSEDIAN ORGANISASI TIDAK LAGIPERSEDIAN ORGANISASI TIDAK LAGI
MENCUKUPI MENJAWAB PERUBAHANMENCUKUPI MENJAWAB PERUBAHAN
TERSEBUT.TERSEBUT.
lanjutan 2lanjutan 2
• LEARNING BISA TERJADI DALAM TATARANLEARNING BISA TERJADI DALAM TATARAN
INDIVUDAL DAN ORGANIZATIONALINDIVUDAL DAN ORGANIZATIONAL
• KEDUA KOMPONEN SANGAT BERKAITAN,KEDUA KOMPONEN SANGAT BERKAITAN,
TIDAK BISA SENDIRI-SENDIRI.TIDAK BISA SENDIRI-SENDIRI.
• LEARNING DALAM ORGANISASI TIDAK BISALEARNING DALAM ORGANISASI TIDAK BISA
TERJADI MANAKALA INDIVIDU-INDIVIDU DLMTERJADI MANAKALA INDIVIDU-INDIVIDU DLM
ORGANISASI TIDAK MAU MELAKUKANORGANISASI TIDAK MAU MELAKUKAN
LEARNINGLEARNING
• LEARNING DI ANTARA KEDUANYA DILEARNING DI ANTARA KEDUANYA DI
DORONG OLEH PERUBAHAN YANG TERJADIDORONG OLEH PERUBAHAN YANG TERJADI
DISEKITAR LINGKUNGANNYA.DISEKITAR LINGKUNGANNYA.
lanjutan 3lanjutan 3
• MENURUT PETER SENGE (1990):MENURUT PETER SENGE (1990):
– ““LEARNING ORGANIZATIONS ADALAHLEARNING ORGANIZATIONS ADALAH
ORGANISASI DIMANA DI DALAMNYA ORANG-ORGANISASI DIMANA DI DALAMNYA ORANG-
ORANG SECARA TERUS-MENERUS MELAKUKANORANG SECARA TERUS-MENERUS MELAKUKAN
PENGEMBANGAN KEMAMPUANNYA UNTUKPENGEMBANGAN KEMAMPUANNYA UNTUK
MENGHASILKAN SUATU HASIL YANG BENAR-MENGHASILKAN SUATU HASIL YANG BENAR-
BENAR DIINGINKAN, DIMANA POLA PIKIR BARUBENAR DIINGINKAN, DIMANA POLA PIKIR BARU
SELALU DIKEMBANGKAN, DAN ASPIRASISELALU DIKEMBANGKAN, DAN ASPIRASI
KOLEKTIF DIRANCANG BEBAS, SERTA DIMANAKOLEKTIF DIRANCANG BEBAS, SERTA DIMANA
ORANG-ORANG SELALU BELAJAR DANORANG-ORANG SELALU BELAJAR DAN
BAGAIMANA BELAJAR BERSAMA”BAGAIMANA BELAJAR BERSAMA”
DISIPLIN LEARNINGDISIPLIN LEARNING
ORGANIZATIONS (PETERORGANIZATIONS (PETER
SENGE)SENGE)
• ADA LIMA HAL YANG HARUSADA LIMA HAL YANG HARUS
DIKETAHUI DALAM DISIPLIN L O INI,DIKETAHUI DALAM DISIPLIN L O INI,
a l :a l :
• (1) SYSTEM TINKING(1) SYSTEM TINKING
• (2) PERSONAL MASTERY(2) PERSONAL MASTERY
• (3) MENTAL MODELS(3) MENTAL MODELS
• (4) BUILDING SHARED VISION(4) BUILDING SHARED VISION
• (5) TEAM LEARNING(5) TEAM LEARNING
Modal intelektual (Stuart 1997)
Terdiri dari :
•Pengetahuan
•Informasi
•Hak pemilikan intelektual
•Pengalaman
Untuk membangun modal intelektual diperlukan
organisasi pembelajaran yang menurut Senge
(1990) dikenal dengan The Fifth Dicipline (Disiplin
Kelima) artinya setiap anggota organisasi
diharapkan untuk membiasakan berfikir secara
sistemik artinya berfikir secara : radikal, rasional
dan universal.
Adapun disiplin keempat lainnya :
• Kematangan Pribadi
• Model Mental
• Membangun Visi Bersama
• Membangun Tim Pembelajaran
Penduduk teknologi informasi
Poorperty
(Kemiskinan)
Under
Development
(ketertinggalan)
Unskill Labour
(kurang ahli)
•Mengejar ketertinggalan
•Akses Informasi
•Pengembangan Kapasitas, melalui Effor
Potensial dan Achievement
Dampak kurang peduli terhadap the fifth dicipline,
setidaknya akan ketinggalan., :
ALUR PIKIRALUR PIKIR
DALAM MENDALAMI ORGANISASIDALAM MENDALAMI ORGANISASI
MANUSIA
MANAJEMEN
KEPEMIMPINAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
HUMAN SKILL
ORGANISASI
UNTUK MEMAHAMI ORGANISASI DENGAN MELIHATUNTUK MEMAHAMI ORGANISASI DENGAN MELIHAT
ASPEK – ASPEKNYA ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKKUT .ASPEK – ASPEKNYA ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKKUT .
ALUR PIKIR TERSEBUT MENYOROTI :ALUR PIKIR TERSEBUT MENYOROTI :
1. MANAJEMEN SEBAGAI INTI ORGANISASI.1. MANAJEMEN SEBAGAI INTI ORGANISASI.
2. KEPEMIMPINAN SEBAGAI INTI MANAJEMEN.2. KEPEMIMPINAN SEBAGAI INTI MANAJEMEN.
3. PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI INTI3. PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI INTI
KEPEMIMPINAN.KEPEMIMPINAN.
4. HUMAN SKILL SEBAGAI INTI PENGAMBILAN4. HUMAN SKILL SEBAGAI INTI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN.KEPUTUSAN.
5. MANUSIA SEBAGAI INTI HUMAN SKILL.5. MANUSIA SEBAGAI INTI HUMAN SKILL.
KEDAHSYATANKEDAHSYATAN
BERFIKIR POSITIFBERFIKIR POSITIF
(( Human learning SpecialistHuman learning Specialist))
TERJEMAHAN DARI AN UBAEDYTERJEMAHAN DARI AN UBAEDY
KEDAHSYATAN BERFIKIR POSITIFKEDAHSYATAN BERFIKIR POSITIF
( Human learning Specialist)( Human learning Specialist)
WIDI HARSONOWIDI HARSONO..
• Berfikir positif mengandung pengertianBerfikir positif mengandung pengertian
11. MUATAN FIKIRAN. MUATAN FIKIRAN ::
a. Nalar (Fikiran, iuntelektual),a. Nalar (Fikiran, iuntelektual),
b. Naluri (perasaan, emosional),b. Naluri (perasaan, emosional),
c. Nurani (hati,, spritual ).c. Nurani (hati,, spritual ).
Jadi otaklah yang menjadi pusat sistim diri kita ( ada otakJadi otaklah yang menjadi pusat sistim diri kita ( ada otak
kanan, dan otak kiri )kanan, dan otak kiri )
Kriteria bentuk pemikiranKriteria bentuk pemikiran ( Thought ) positif :( Thought ) positif :
- Benar (tidak melanggar nilai-nilai yang benar),- Benar (tidak melanggar nilai-nilai yang benar),
- Baik ( bagi kita, dan lingkungan disekitar kita ),- Baik ( bagi kita, dan lingkungan disekitar kita ),
- dan Bermanfaat (menghasilkan sesuatu yang berguna).- dan Bermanfaat (menghasilkan sesuatu yang berguna).
• Proses Berfikir ,Proses Berfikir ,
1.1.Self concept (bagaimana mendifinisikan diri kita,Self concept (bagaimana mendifinisikan diri kita,
2.2.Self worth (bagaimana merasakan diri kita),Self worth (bagaimana merasakan diri kita),
3.3.Self confidence ( bagaimana menilai diri kita ).Self confidence ( bagaimana menilai diri kita ).
• Karakter adalah : sebuah kualitas yangKarakter adalah : sebuah kualitas yang
terbangun dari kebiasaan , maka karakterterbangun dari kebiasaan , maka karakter
inilah yang akan mencetak nasib.inilah yang akan mencetak nasib.
LANJUTANLANJUTAN
2. PENGGUNAAN FIKIRAN2. PENGGUNAAN FIKIRAN
penggunaan fikiran supaya naik skalanya yang lebihpenggunaan fikiran supaya naik skalanya yang lebih
tinggi, maka kita harus berupaya untuktinggi, maka kita harus berupaya untuk
menggunakannya, bentuknya :menggunakannya, bentuknya :
-. Merealisasikan tujuan yang positif,-. Merealisasikan tujuan yang positif,
-. Mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki,-. Mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki,
-. Segera menyelesaikan masalah yang muncul dengan-. Segera menyelesaikan masalah yang muncul dengan
cara yang positif.cara yang positif.
Beberapa fungsi fikiranBeberapa fungsi fikiran (Stemberg, Dosen Yale University USA):(Stemberg, Dosen Yale University USA):
1.1. Fungsi legislatif ( menciptakan, merumuskan, dan merencanakan )Fungsi legislatif ( menciptakan, merumuskan, dan merencanakan )
2.2. Fungsi eksekutif ( menjalankan dan melakukan fikiran )Fungsi eksekutif ( menjalankan dan melakukan fikiran )
3.3. Fungsi yudicatif ( mengoreksi, menilai dan memperbaiki diri ).Fungsi yudicatif ( mengoreksi, menilai dan memperbaiki diri ).
3. PENGAWASAN FIKIRAN3. PENGAWASAN FIKIRAN
terkait kemampuan untuk mengontrol dan mengawasi kemampuan fikiran.terkait kemampuan untuk mengontrol dan mengawasi kemampuan fikiran.
Disebut 3 C dalam proses berfikir,Disebut 3 C dalam proses berfikir,
1.1. CathCath (menangkap) berusaha mengetahui muatan fikiran positif(menangkap) berusaha mengetahui muatan fikiran positif
dan negatif.dan negatif.
2.2. ChangeChange (mengubah) berusaha mengubah dari hal negatif ke(mengubah) berusaha mengubah dari hal negatif ke
hal yang positif.hal yang positif.
3.3. CreateCreate (menciptakan), berusaha menciptakan pemikiran baru(menciptakan), berusaha menciptakan pemikiran baru
yang positif untuk menggantikan pikiran lama yang negatif. “yang positif untuk menggantikan pikiran lama yang negatif. “
• KARENA KAMU BAHAGIA, MAKA HIDUPMU MENJADI NIKMAT, BUKAN KARENAKARENA KAMU BAHAGIA, MAKA HIDUPMU MENJADI NIKMAT, BUKAN KARENA
KAMU MENDAPATKAN NIKMAT LALU KAMU BAHAGIA “ KAMU MENDAPATKAN NIKMAT LALU KAMU BAHAGIA “ 
• ““ ORANG YANG BAHAGIA ITU, ADALAH ORANG YANG BATINNYA TERDAPATORANG YANG BAHAGIA ITU, ADALAH ORANG YANG BATINNYA TERDAPAT
DINAMIKA POSITIF, DAN BATINNYA MEMUNCULKAN DORONGAN UNTUKDINAMIKA POSITIF, DAN BATINNYA MEMUNCULKAN DORONGAN UNTUK
MELAKUKAN AKTIFITAS YANG POSITIF”MELAKUKAN AKTIFITAS YANG POSITIF”
• TEMPAT DAN KEADAAN TIDAK MENJAMIN KEBAHAGIAAN , KARENATEMPAT DAN KEADAAN TIDAK MENJAMIN KEBAHAGIAAN , KARENA
KEBAHAGIAAN ITU KITA SENDIRI YANG MENENTUKAN.KEBAHAGIAAN ITU KITA SENDIRI YANG MENENTUKAN.
Jadi kebahagiaan dari seseorang ditentukan oleh tinggi rendahnya SELFJadi kebahagiaan dari seseorang ditentukan oleh tinggi rendahnya SELF
ESTEEM yang dimiliki.ESTEEM yang dimiliki.
LanjutanLanjutan
• Selain keterangan diatas, ada penjelasan dari Teori CBT ( CoqnitiveSelain keterangan diatas, ada penjelasan dari Teori CBT ( Coqnitive
Behavior Theory) bahwa fikiran manusia itu ada 3 layar yangBehavior Theory) bahwa fikiran manusia itu ada 3 layar yang
melapisi fikiran manusia itu :melapisi fikiran manusia itu :
1. Lapisan depan: NAT1. Lapisan depan: NAT ( Negative Automatic Thought)., secara( Negative Automatic Thought)., secara
naluri otomatis kita sering memang lebih cenderung berfikirannaluri otomatis kita sering memang lebih cenderung berfikiran
negative lebih dulu terhadap hal-hal yang kita jumpai. Misalnyanegative lebih dulu terhadap hal-hal yang kita jumpai. Misalnya
kena musibah, kegagalan dllkena musibah, kegagalan dll
22. Lapisan kedua PROAKTIF. Lapisan kedua PROAKTIF ( pemikiran yang disasari dg( pemikiran yang disasari dg
pengertahuan), artinya kita menciptakan prespektif , kesimpulan ,pengertahuan), artinya kita menciptakan prespektif , kesimpulan ,
pandangan pengalaman yang positif,misalnya filsafat hidup ygpandangan pengalaman yang positif,misalnya filsafat hidup yg
dipedomani, nilai2 hidup yang dianut.dipedomani, nilai2 hidup yang dianut.
3. Lapisan ketiga3. Lapisan ketiga : adalah Pemikiran yg sudah mampu membentuk: adalah Pemikiran yg sudah mampu membentuk
JATIDIRI dan KARAKTER. Sesuatu yg sudah kita jalankan , danJATIDIRI dan KARAKTER. Sesuatu yg sudah kita jalankan , dan
sudah dijadikana suatu kebiasaan dan budaya hidup.sudah dijadikana suatu kebiasaan dan budaya hidup.
BERFIKIR POSITIFBERFIKIR POSITIF
• Berfikir positif itu adalah ; JALAN (menurut Abraham Maslow)Berfikir positif itu adalah ; JALAN (menurut Abraham Maslow)
adalah : yang membedakan antara jalan dan tujuan dalam praktekadalah : yang membedakan antara jalan dan tujuan dalam praktek
kehidupan sehari-hari.kehidupan sehari-hari.
• Andaikan semua orang mengerti perbedaan jalan dan tujuan dalamAndaikan semua orang mengerti perbedaan jalan dan tujuan dalam
praktek kehidupan yang yang dijalani , tentulah ilmu managementpraktek kehidupan yang yang dijalani , tentulah ilmu management
tidak sampai bertuah : Jangan menjadikan aktifitas merupakantidak sampai bertuah : Jangan menjadikan aktifitas merupakan
TUJUANTUJUAN
• Karena aktifitas adalah : Jalan , cara / sarana tujuan : adalah saranaKarena aktifitas adalah : Jalan , cara / sarana tujuan : adalah sarana
yang hendak kita wujudkan dengan cara yang akan kita trapkan.yang hendak kita wujudkan dengan cara yang akan kita trapkan.
• JANGAN HANYA MENENGGELAMKAN DIRI KARENAJANGAN HANYA MENENGGELAMKAN DIRI KARENA
KESIBUKAN DEMI KESIBUKAN , TETAPI BERTANYALAH PADAKESIBUKAN DEMI KESIBUKAN , TETAPI BERTANYALAH PADA
TUJUAN DARI KESIBUKAN YANG ANDA JALANI (Thomas alvaTUJUAN DARI KESIBUKAN YANG ANDA JALANI (Thomas alva
Edison).Edison).
Ada pertanyaan terkait dengan apakah berfikir positif itu JALAN atauTUJUAN ?.Ada pertanyaan terkait dengan apakah berfikir positif itu JALAN atauTUJUAN ?.
Jalan berarti : setelah berfikir positif kita masih ada proses positif yang perluJalan berarti : setelah berfikir positif kita masih ada proses positif yang perlu
kita jalani.kita jalani.
Tujuan berati : kita cukup hanya sampai pada tahap menciptakan pikiranTujuan berati : kita cukup hanya sampai pada tahap menciptakan pikiran
positif dan selesai.positif dan selesai.
• CIRI BERFIKIR POSITIF SEBAGAI JALAN:CIRI BERFIKIR POSITIF SEBAGAI JALAN:
1. Bahagia dengan dirinya.1. Bahagia dengan dirinya.
2. Punya kesimpulan positif terhadap dirinya.2. Punya kesimpulan positif terhadap dirinya.
3. Punya kepercayaan yang bagus terhadap kemampuannya.3. Punya kepercayaan yang bagus terhadap kemampuannya.
4. Bisa menjalani hubungan positif dengan orang lain.4. Bisa menjalani hubungan positif dengan orang lain.
5. Bisa menjalani hubungan yang harmonis dengan kenyataan ,5. Bisa menjalani hubungan yang harmonis dengan kenyataan ,
baik yang oke maupun yang tidak oke.baik yang oke maupun yang tidak oke.
6. Memiliki langkah yang dinamis.6. Memiliki langkah yang dinamis.
7. Prestasi terus bertambah membaik.7. Prestasi terus bertambah membaik.
  “  “ KARENA DIBATINMU ADA MASALAH , MAKA BANYAK MASALAHKARENA DIBATINMU ADA MASALAH , MAKA BANYAK MASALAH
YANG MENDATANGIMU , LALU BATINMU BERMASALAH”YANG MENDATANGIMU , LALU BATINMU BERMASALAH”
  
CIRI ORANG YANG TANGGUHCIRI ORANG YANG TANGGUH
(menurut Fox 1995)(menurut Fox 1995)
• Keputusan melangkah untuk majuKeputusan melangkah untuk maju
• Mampu menyerap pelajaran positif dibalik kekacauanMampu menyerap pelajaran positif dibalik kekacauan
(learning from chaos)(learning from chaos)
• Memilikikemampuan untuk menyeleksimateri yang ditekuninya,Memilikikemampuan untuk menyeleksimateri yang ditekuninya,
• Mampu membaca peluangMampu membaca peluang
• Memiliki banyak opsi untuk bisa mencapai tujuanMemiliki banyak opsi untuk bisa mencapai tujuan
• Memiliki keyakinan yang kuat, untuk mewujudkan apa yangMemiliki keyakinan yang kuat, untuk mewujudkan apa yang
diinginkandiinginkan
Agama manganjurkan, jalani hidup seperti musyafir bukan sepertiAgama manganjurkan, jalani hidup seperti musyafir bukan seperti
orang yang mendiami terminal, artinya: kita diperintahkan untukorang yang mendiami terminal, artinya: kita diperintahkan untuk
terus melakukan upaya-upaya mencapai prestasi / menuju keadaanterus melakukan upaya-upaya mencapai prestasi / menuju keadaan
yang lebih bagus dari hari ini, karena musyafir selalu melakukanyang lebih bagus dari hari ini, karena musyafir selalu melakukan
perjalanan, musyafir tidak pernah berhenti pada suatu terminalperjalanan, musyafir tidak pernah berhenti pada suatu terminal
untuk selama-lamanya.untuk selama-lamanya.
PROSES PEMBELAJARANPROSES PEMBELAJARAN
• Dalam proses pembelajaran ada hal-hal penting untuk dijalani :Dalam proses pembelajaran ada hal-hal penting untuk dijalani :
1. Temukan pelajaran yang spesifik1. Temukan pelajaran yang spesifik
2. Gunakan hal yang spesifih2. Gunakan hal yang spesifih
3. Sikap terbuka dan membuka diri (Javanese Spiritual Doctrine )3. Sikap terbuka dan membuka diri (Javanese Spiritual Doctrine )
Bahasa Kejawen.Bahasa Kejawen.
  
• Keterbukaan mengandung 2 pengertian :Keterbukaan mengandung 2 pengertian :
1. Kita menyimpan dan menggunakan pengetahuan yang sudah kita1. Kita menyimpan dan menggunakan pengetahuan yang sudah kita
dapatkan.dapatkan.
2.2. Kita siapkan diri kita untuk menerima pengetahuan baru.Kita siapkan diri kita untuk menerima pengetahuan baru.
• Membuka diri disebut ( Street smart ), mengasah kecerdasan yangMembuka diri disebut ( Street smart ), mengasah kecerdasan yang
kita miliki berdasarkan proses hidup yang kita jalani.kita miliki berdasarkan proses hidup yang kita jalani.
FAKTOR MENUJU SUKSESFAKTOR MENUJU SUKSES
  
FIKIRAN POSITIF DAN FAKTOR MENUJU SUKSESFIKIRAN POSITIF DAN FAKTOR MENUJU SUKSES
Ada 2 hal keinginan manusiaAda 2 hal keinginan manusia
• Keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkanKeinginan untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan
• Keinginan untuk terhindar dari sesuatu yang tidak kita inginkan.Keinginan untuk terhindar dari sesuatu yang tidak kita inginkan.
  
• Bentuk muatan fikiran positif , antara lain :Bentuk muatan fikiran positif , antara lain :
1. Punya fikiran positif terhadap dirinya.1. Punya fikiran positif terhadap dirinya.
2. Punya fikiran positif terhadap orang lain2. Punya fikiran positif terhadap orang lain
3. Punya fikiran positif terhadap keadaan eksternal3. Punya fikiran positif terhadap keadaan eksternal
4. Punya fikiran positif terhadap TUHAN.4. Punya fikiran positif terhadap TUHAN.
BERFIKIR POSITIFBERFIKIR POSITIF
Syarat berfikir Positif ada 3 ( Self Concept, Self Esteem, Self Worth )Syarat berfikir Positif ada 3 ( Self Concept, Self Esteem, Self Worth )
1.1. SELF CONCEPT (Konsep diri ) Menurut Harter 1991,SELF CONCEPT (Konsep diri ) Menurut Harter 1991,
Pengaruh konsep diri , Cara menilai diri kita :Pengaruh konsep diri , Cara menilai diri kita :
a.a. AfeksiAfeksi , mengarah pada kondisi emosi seseorang, mengarah pada kondisi emosi seseorang
- Konsep diri negatif, seperti kesedihan, tekanan ,depresi, dst.- Konsep diri negatif, seperti kesedihan, tekanan ,depresi, dst.
- Konsep diri positif seperti kebahagiaan, kepuasan dst- Konsep diri positif seperti kebahagiaan, kepuasan dst
b.b. MotivasiMotivasi, mengarah pada pengertian kwalitas motiv seseorang, mengarah pada pengertian kwalitas motiv seseorang
guna mengembangkan potensinya.guna mengembangkan potensinya.
   HubunganHubungan Percaya DiriPercaya Diri dengan prestasi/kinerja.( Teori Kompetensi Harter 1991)dengan prestasi/kinerja.( Teori Kompetensi Harter 1991)
1. Orang yg PD nya bagus, biasanya punya keputusan hidup yang mantap, tidak plin1. Orang yg PD nya bagus, biasanya punya keputusan hidup yang mantap, tidak plin
plan, tidak ragu-ragu, tidak minder.plan, tidak ragu-ragu, tidak minder.
2. Orang yang PD nya bagus , punya power yang kuat, charismatik, dan disegani.2. Orang yang PD nya bagus , punya power yang kuat, charismatik, dan disegani.
3. Orang yang PD nya bagus, biasanya relatif lebih terbebas dari berbagai tasa3. Orang yang PD nya bagus, biasanya relatif lebih terbebas dari berbagai tasa
terancam/rasa tertekan oleh keadaan lingkungan.terancam/rasa tertekan oleh keadaan lingkungan.
4. Orang yang PD nya bagus, biasanya punya komitment yang kuat untuk maju /4. Orang yang PD nya bagus, biasanya punya komitment yang kuat untuk maju /
punya kesadaran tanggung jawab yang lebih tinggi.punya kesadaran tanggung jawab yang lebih tinggi.
KARAKTERISTIK UMUM ORANGKARAKTERISTIK UMUM ORANG
YANG PD NYA RENDAHYANG PD NYA RENDAH
• Hidup tidak memiliki target ,tidak ada perjuangan hidup.secaraHidup tidak memiliki target ,tidak ada perjuangan hidup.secara
sungguh-sungguhsungguh-sungguh
• Mengambang, mudah frustasi/give up, malas-malasan, seringMengambang, mudah frustasi/give up, malas-malasan, sering
gagal,gagal,
• Canggung menghadapi orang,Canggung menghadapi orang,
• Kurang mampu mendemonstrasikan kemampuan dirinya.Kurang mampu mendemonstrasikan kemampuan dirinya.
• Sering memiliki harapan yang tidak realistisSering memiliki harapan yang tidak realistis
• Peka, perasa, dan mudah tersinggungPeka, perasa, dan mudah tersinggung
• PANDAI BERSYUKURPANDAI BERSYUKUR, ada 3 Pengertiuan, ada 3 Pengertiuan
• Senantiasa berkesimpulan positif pada dirinya sendiriSenantiasa berkesimpulan positif pada dirinya sendiri
• Menggunakan potensi diri dengan tujuan yang positifMenggunakan potensi diri dengan tujuan yang positif
• Menempuh sesuatu jalan dengan cara-cara yang positifMenempuh sesuatu jalan dengan cara-cara yang positif
2. SELF CONCEPT (harga diri)2. SELF CONCEPT (harga diri)
CCara sesorang merasakan dirinya ,mengandungara sesorang merasakan dirinya ,mengandung
beberapa hal , sebagai berikutbeberapa hal , sebagai berikut
a. Orang yang merasakan bagus dan positif terhadapa. Orang yang merasakan bagus dan positif terhadap
dirinya.dirinya.
b. Berbasis realitab. Berbasis realita
c. Memiliki asset mental ( fell good).c. Memiliki asset mental ( fell good).
3. SELF WORTH (sumber berbagai malapetaka emosi) seperti stres,3. SELF WORTH (sumber berbagai malapetaka emosi) seperti stres,
distressdistress
atau dipresi. Artinya :bagaimana seseorang merasakan dirinya akanatau dipresi. Artinya :bagaimana seseorang merasakan dirinya akan
menentukan tingkat kerentanannya thd stresor atau tekanan eksternal.menentukan tingkat kerentanannya thd stresor atau tekanan eksternal.
Misalnya, merasa terhina, merasa harus balas dendam, merasa tertekan,Misalnya, merasa terhina, merasa harus balas dendam, merasa tertekan,
merasa ancur, merasa terancam dst.merasa ancur, merasa terancam dst.
TUJUH LANGKAHTUJUH LANGKAH
MENJADI ORANG YANG BAHAGIAMENJADI ORANG YANG BAHAGIA
• Bebaskan hatimu dari kebencianBebaskan hatimu dari kebencian
• Bebaskan hatimu dari kekhawatiranBebaskan hatimu dari kekhawatiran
• Hiduplah sederhanaHiduplah sederhana
• Jangan berharap terlalu banyakJangan berharap terlalu banyak
• Ulurkan tanganmu untuk memberi orang lainUlurkan tanganmu untuk memberi orang lain
• Isilah hidupmu dengan cintamuIsilah hidupmu dengan cintamu
• Lakukan sesuatu, seperti orang lain melakukan sesuatu.Lakukan sesuatu, seperti orang lain melakukan sesuatu.
EQ ( Emosional QuotiensEQ ( Emosional Quotiens) pada dasarnya kemampuan) pada dasarnya kemampuan
seseorang dalam menciptakan hubungan yangseseorang dalam menciptakan hubungan yang
harmonis dengan dirinya dan orang lain sertaharmonis dengan dirinya dan orang lain serta
dengan lingkungan.dengan lingkungan.
EQ, adalah kecerdasan yang berguna untukEQ, adalah kecerdasan yang berguna untuk
mengaktifkan bakat, akal dan logika,mengaktifkan bakat, akal dan logika,
• Dengan asumsi bahwa EQ kita bagus,Dengan asumsi bahwa EQ kita bagus, bagus dengan diribagus dengan diri
kita, orang lain dan lingkungankita, orang lain dan lingkungan , maka energi yang, maka energi yang
bekerja dari dalam hidup kita adalah adalah energibekerja dari dalam hidup kita adalah adalah energi
positif. Hal ini berbentuk :positif. Hal ini berbentuk :
-. Rasa tanggung jawab yang tinggi ( self Responsibility)-. Rasa tanggung jawab yang tinggi ( self Responsibility)
-. Adanya keseimbangan ahidup ( balance life)-. Adanya keseimbangan ahidup ( balance life)
-. Keteraturan ( Self control)-. Keteraturan ( Self control)
-. Kesadaran diri yang bagus ( self awareness)-. Kesadaran diri yang bagus ( self awareness)
- adanya hubungan yang harmonis dengaqn orang lain- adanya hubungan yang harmonis dengaqn orang lain
( Harmoni )( Harmoni )
SEBALIKNYASEBALIKNYA
• Menurut ( Golemen ), kalau EQ Jelek , makaMenurut ( Golemen ), kalau EQ Jelek , maka
energi emosional yang bekerja didalam diri jugaenergi emosional yang bekerja didalam diri juga
jelek , atau negatif, yang bentuknya antara lain:jelek , atau negatif, yang bentuknya antara lain:
1. Mudah dibikin kalut1. Mudah dibikin kalut
2. Kurang mampu bekerja sama2. Kurang mampu bekerja sama
3. Gampang kalap3. Gampang kalap
4. Mudah terserang virus ,4. Mudah terserang virus ,
5. Mudah kehilangan motivasi.,5. Mudah kehilangan motivasi.,
6. Terlalu hati-hati dan kadang-kadang mudah6. Terlalu hati-hati dan kadang-kadang mudah
kebablasan.kebablasan.

More Related Content

What's hot

PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGDadang Solihin
 
Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukSiti Sahati
 
Inovasi Kebijakan di Masa Pandemi Covid 19
Inovasi Kebijakan di Masa Pandemi Covid 19Inovasi Kebijakan di Masa Pandemi Covid 19
Inovasi Kebijakan di Masa Pandemi Covid 19Tri Widodo W. UTOMO
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004Dadang Solihin
 
Meramal kebijakan
Meramal kebijakan Meramal kebijakan
Meramal kebijakan Erta Erta
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritRidho Fitrah Hyzkia
 
Nurul khaiva kebijakan publik sp
Nurul khaiva kebijakan publik spNurul khaiva kebijakan publik sp
Nurul khaiva kebijakan publik spnurul khaiva
 
Kebijakan Inovasi di Pemerintahan
Kebijakan Inovasi di PemerintahanKebijakan Inovasi di Pemerintahan
Kebijakan Inovasi di PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
 
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAAKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAFajar Dolly
 
sumber data kependudukan
sumber data kependudukansumber data kependudukan
sumber data kependudukanDicko Agustian
 
Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial
Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosialPertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial
Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosialUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
 
2 Model Formulasi Kebijakan
2 Model Formulasi Kebijakan2 Model Formulasi Kebijakan
2 Model Formulasi KebijakanMuh Firyal Akbar
 

What's hot (20)

Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan  sosialPertemuan ke 3 - perencanaan  sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
 
Kawasan perbatasan final
Kawasan perbatasan finalKawasan perbatasan final
Kawasan perbatasan final
 
siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
 
Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk
 
Inovasi Kebijakan di Masa Pandemi Covid 19
Inovasi Kebijakan di Masa Pandemi Covid 19Inovasi Kebijakan di Masa Pandemi Covid 19
Inovasi Kebijakan di Masa Pandemi Covid 19
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencana
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencanaBahaya, kerentanan, resiko dan bencana
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencana
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
 
Meramal kebijakan
Meramal kebijakan Meramal kebijakan
Meramal kebijakan
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
 
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasiPerhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
 
Nurul khaiva kebijakan publik sp
Nurul khaiva kebijakan publik spNurul khaiva kebijakan publik sp
Nurul khaiva kebijakan publik sp
 
Kebijakan Inovasi di Pemerintahan
Kebijakan Inovasi di PemerintahanKebijakan Inovasi di Pemerintahan
Kebijakan Inovasi di Pemerintahan
 
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAAKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
 
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosialPertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
 
sumber data kependudukan
sumber data kependudukansumber data kependudukan
sumber data kependudukan
 
Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial
Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosialPertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial
Pertemuan ke 2 - definisi studi dan praktek kebijakan sosial
 
2 Model Formulasi Kebijakan
2 Model Formulasi Kebijakan2 Model Formulasi Kebijakan
2 Model Formulasi Kebijakan
 

Viewers also liked

MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJOMODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJODaniel Doni
 
Bahasa arab kelas x semester 1 tiga jenis kata dalam bahasa arab
Bahasa arab kelas x semester 1 tiga jenis kata dalam bahasa arabBahasa arab kelas x semester 1 tiga jenis kata dalam bahasa arab
Bahasa arab kelas x semester 1 tiga jenis kata dalam bahasa arabtatiksuwartinah
 
Evaluasi pendidikan dan pembelajaran
Evaluasi pendidikan dan pembelajaranEvaluasi pendidikan dan pembelajaran
Evaluasi pendidikan dan pembelajarantatiksuwartinah
 
Aswaja kelas 7 semester 2 shalad jum'at
Aswaja kelas 7 semester 2 shalad jum'atAswaja kelas 7 semester 2 shalad jum'at
Aswaja kelas 7 semester 2 shalad jum'attatiksuwartinah
 
Aswaja kelas 7 semester 2 shalad id
Aswaja kelas 7 semester 2 shalad idAswaja kelas 7 semester 2 shalad id
Aswaja kelas 7 semester 2 shalad idtatiksuwartinah
 
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)Muhammad Noer
 
Inovasi1 747 - Program Strategis Inovasi Indonesia
Inovasi1 747 - Program Strategis Inovasi IndonesiaInovasi1 747 - Program Strategis Inovasi Indonesia
Inovasi1 747 - Program Strategis Inovasi IndonesiaPuguh Nugroho
 

Viewers also liked (9)

MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJOMODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
 
Mc arab 3
Mc arab 3Mc arab 3
Mc arab 3
 
Bahasa arab kelas x semester 1 tiga jenis kata dalam bahasa arab
Bahasa arab kelas x semester 1 tiga jenis kata dalam bahasa arabBahasa arab kelas x semester 1 tiga jenis kata dalam bahasa arab
Bahasa arab kelas x semester 1 tiga jenis kata dalam bahasa arab
 
Mewarnai 12
Mewarnai 12Mewarnai 12
Mewarnai 12
 
Evaluasi pendidikan dan pembelajaran
Evaluasi pendidikan dan pembelajaranEvaluasi pendidikan dan pembelajaran
Evaluasi pendidikan dan pembelajaran
 
Aswaja kelas 7 semester 2 shalad jum'at
Aswaja kelas 7 semester 2 shalad jum'atAswaja kelas 7 semester 2 shalad jum'at
Aswaja kelas 7 semester 2 shalad jum'at
 
Aswaja kelas 7 semester 2 shalad id
Aswaja kelas 7 semester 2 shalad idAswaja kelas 7 semester 2 shalad id
Aswaja kelas 7 semester 2 shalad id
 
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)
 
Inovasi1 747 - Program Strategis Inovasi Indonesia
Inovasi1 747 - Program Strategis Inovasi IndonesiaInovasi1 747 - Program Strategis Inovasi Indonesia
Inovasi1 747 - Program Strategis Inovasi Indonesia
 

Similar to Organisasi Pembelajaran

Budaya, kreatif dan inovatif
Budaya, kreatif dan inovatifBudaya, kreatif dan inovatif
Budaya, kreatif dan inovatifSaiful Rohman
 
BT_2289 pemimpin era disrupsi.pdf
BT_2289 pemimpin era disrupsi.pdfBT_2289 pemimpin era disrupsi.pdf
BT_2289 pemimpin era disrupsi.pdfcipta73
 
Episode03-IlustrasiBudayaOrganisasi.ppt
Episode03-IlustrasiBudayaOrganisasi.pptEpisode03-IlustrasiBudayaOrganisasi.ppt
Episode03-IlustrasiBudayaOrganisasi.pptaryfakturrachmanarya
 
18_Tujuan prilaku organisasi_perilaku_2214018.pptx
18_Tujuan prilaku organisasi_perilaku_2214018.pptx18_Tujuan prilaku organisasi_perilaku_2214018.pptx
18_Tujuan prilaku organisasi_perilaku_2214018.pptxWulanCece1
 
BUDAYA ORGANISASI.pptx
BUDAYA ORGANISASI.pptxBUDAYA ORGANISASI.pptx
BUDAYA ORGANISASI.pptxRetniPratiwi2
 
Citra diri etika profesi
Citra diri etika profesiCitra diri etika profesi
Citra diri etika profesijasa16
 
Bahan Kuliah Budaya Org.ppt
Bahan Kuliah Budaya Org.pptBahan Kuliah Budaya Org.ppt
Bahan Kuliah Budaya Org.pptDrDarwanTan
 
7 habits-summary-vind1
7 habits-summary-vind17 habits-summary-vind1
7 habits-summary-vind1Rahmat Hidayat
 
Sesi.1.kepemimpinan, manajemen & organisasi
Sesi.1.kepemimpinan, manajemen & organisasiSesi.1.kepemimpinan, manajemen & organisasi
Sesi.1.kepemimpinan, manajemen & organisasiFitriKhana
 
POWERPOINT-KONSEP DASAR SUMBER DAYA INSANI.pptx
POWERPOINT-KONSEP DASAR SUMBER DAYA INSANI.pptxPOWERPOINT-KONSEP DASAR SUMBER DAYA INSANI.pptx
POWERPOINT-KONSEP DASAR SUMBER DAYA INSANI.pptxAmbia AL-Yusuf
 
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan HidupRaffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan HidupRaffiDarmawan1
 
Budaya, Kreativitas, dan Inovasi
Budaya, Kreativitas, dan InovasiBudaya, Kreativitas, dan Inovasi
Budaya, Kreativitas, dan InovasiArum Puspitarini
 
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSNMembangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSNSeta Wicaksana
 
Jenis jenis pola pikir
Jenis jenis pola pikirJenis jenis pola pikir
Jenis jenis pola pikirTabok Muter
 

Similar to Organisasi Pembelajaran (20)

Budaya, kreatif dan inovatif
Budaya, kreatif dan inovatifBudaya, kreatif dan inovatif
Budaya, kreatif dan inovatif
 
BT_2289 pemimpin era disrupsi.pdf
BT_2289 pemimpin era disrupsi.pdfBT_2289 pemimpin era disrupsi.pdf
BT_2289 pemimpin era disrupsi.pdf
 
Episode03-IlustrasiBudayaOrganisasi.ppt
Episode03-IlustrasiBudayaOrganisasi.pptEpisode03-IlustrasiBudayaOrganisasi.ppt
Episode03-IlustrasiBudayaOrganisasi.ppt
 
budaya organisasi
budaya organisasibudaya organisasi
budaya organisasi
 
18_Tujuan prilaku organisasi_perilaku_2214018.pptx
18_Tujuan prilaku organisasi_perilaku_2214018.pptx18_Tujuan prilaku organisasi_perilaku_2214018.pptx
18_Tujuan prilaku organisasi_perilaku_2214018.pptx
 
BUDAYA ORGANISASI.pptx
BUDAYA ORGANISASI.pptxBUDAYA ORGANISASI.pptx
BUDAYA ORGANISASI.pptx
 
Pola pikir pns prajab iii
Pola pikir  pns prajab iiiPola pikir  pns prajab iii
Pola pikir pns prajab iii
 
Citra diri etika profesi
Citra diri etika profesiCitra diri etika profesi
Citra diri etika profesi
 
Perhubungan awam8
Perhubungan awam8Perhubungan awam8
Perhubungan awam8
 
1 teori-kelompok
1 teori-kelompok1 teori-kelompok
1 teori-kelompok
 
Bahan Kuliah Budaya Org.ppt
Bahan Kuliah Budaya Org.pptBahan Kuliah Budaya Org.ppt
Bahan Kuliah Budaya Org.ppt
 
7 habits-summary-vind1
7 habits-summary-vind17 habits-summary-vind1
7 habits-summary-vind1
 
Sesi.1.kepemimpinan, manajemen & organisasi
Sesi.1.kepemimpinan, manajemen & organisasiSesi.1.kepemimpinan, manajemen & organisasi
Sesi.1.kepemimpinan, manajemen & organisasi
 
Change
ChangeChange
Change
 
POWERPOINT-KONSEP DASAR SUMBER DAYA INSANI.pptx
POWERPOINT-KONSEP DASAR SUMBER DAYA INSANI.pptxPOWERPOINT-KONSEP DASAR SUMBER DAYA INSANI.pptx
POWERPOINT-KONSEP DASAR SUMBER DAYA INSANI.pptx
 
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan HidupRaffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
 
Budaya, Kreativitas, dan Inovasi
Budaya, Kreativitas, dan InovasiBudaya, Kreativitas, dan Inovasi
Budaya, Kreativitas, dan Inovasi
 
Makalahku
MakalahkuMakalahku
Makalahku
 
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSNMembangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
 
Jenis jenis pola pikir
Jenis jenis pola pikirJenis jenis pola pikir
Jenis jenis pola pikir
 

More from tatiksuwartinah

visi misi Mts.Syamsul Huda
visi misi Mts.Syamsul Hudavisi misi Mts.Syamsul Huda
visi misi Mts.Syamsul Hudatatiksuwartinah
 
Test keseimbangan mata dan otak
Test keseimbangan mata dan otakTest keseimbangan mata dan otak
Test keseimbangan mata dan otaktatiksuwartinah
 
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum pai 3
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum pai  3Prinsip prinsip pengembangan kurikulum pai  3
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum pai 3tatiksuwartinah
 
Landasan pengemb kurikulum pai 2.
Landasan pengemb kurikulum pai  2.Landasan pengemb kurikulum pai  2.
Landasan pengemb kurikulum pai 2.tatiksuwartinah
 

More from tatiksuwartinah (9)

wajah kurikulum kita
wajah kurikulum kitawajah kurikulum kita
wajah kurikulum kita
 
visi misi Mts.Syamsul Huda
visi misi Mts.Syamsul Hudavisi misi Mts.Syamsul Huda
visi misi Mts.Syamsul Huda
 
Test keseimbangan mata dan otak
Test keseimbangan mata dan otakTest keseimbangan mata dan otak
Test keseimbangan mata dan otak
 
Udin disekolah
Udin disekolahUdin disekolah
Udin disekolah
 
Supervisi pai
Supervisi paiSupervisi pai
Supervisi pai
 
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum pai 3
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum pai  3Prinsip prinsip pengembangan kurikulum pai  3
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum pai 3
 
kurikulum pai 1
kurikulum pai  1kurikulum pai  1
kurikulum pai 1
 
Pengawasan dan evaluasi
Pengawasan dan evaluasiPengawasan dan evaluasi
Pengawasan dan evaluasi
 
Landasan pengemb kurikulum pai 2.
Landasan pengemb kurikulum pai  2.Landasan pengemb kurikulum pai  2.
Landasan pengemb kurikulum pai 2.
 

Recently uploaded

manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsedyardy
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 

Recently uploaded (12)

manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 

Organisasi Pembelajaran

  • 1. SEKOLAH TINGGI ISLAM BLAMBANGAN (STIB) BANYUWANGI Kawasan Kampus Terpadu Bumi Cempoko Sari No.40 Cluring Banyuwangi Telp.(0333)392216, Fax.0333 392216 Email: stib_banyuwangi@yamail.com LEARNING ORGANIZATION (ORGANISASI PEMBELAJARAN)
  • 2. MENGAPA PERLUMENGAPA PERLU LEARNING ?LEARNING ? • ORGANISASI SEPERTI MANUSIA SELALUORGANISASI SEPERTI MANUSIA SELALU MENGHADAPI PERUBAHANMENGHADAPI PERUBAHAN • TAHUN 1990 AN MUNCUL SUATUTAHUN 1990 AN MUNCUL SUATU KEBUTUHAN DIKALANGAN ORAGNISASIKEBUTUHAN DIKALANGAN ORAGNISASI BAIK DI DALAM PEMERINTAHAN, BUSINES,BAIK DI DALAM PEMERINTAHAN, BUSINES, NON PEMERINTAH UNTUK MENYESUAIKANNON PEMERINTAH UNTUK MENYESUAIKAN PERUBAHAN LINGKUNGANPERUBAHAN LINGKUNGAN • PROSES PENYESUAIAN ITULAH TIMBULPROSES PENYESUAIAN ITULAH TIMBUL SUATU KEBUTUHAN UNTUK BELAJARSUATU KEBUTUHAN UNTUK BELAJAR (LEARNING)(LEARNING)
  • 3. PENGERTIAN LEARNINGPENGERTIAN LEARNING • LEARNING BISA BERUPA LEARNING TENTANGLEARNING BISA BERUPA LEARNING TENTANG PRODUCT, DAN BISA PULA LEARNING TENTANGPRODUCT, DAN BISA PULA LEARNING TENTANG PROCESS (Argyris dan Schon1966)PROCESS (Argyris dan Schon1966) • PRODUCT -----pertanyannya ialah APA YANG HARUSPRODUCT -----pertanyannya ialah APA YANG HARUS DIPELAJARI?DIPELAJARI? • PROCESS ----- pertanyaannya ialah BAGAIMANA KITAPROCESS ----- pertanyaannya ialah BAGAIMANA KITA HARUS MEMPELAJARI?HARUS MEMPELAJARI? • KEDUA PERTANYAAN ITU MERUPAKAN LEARNINGKEDUA PERTANYAAN ITU MERUPAKAN LEARNING YANG DISEBUT ORGANIZATION LEARNINGYANG DISEBUT ORGANIZATION LEARNING • DAN ITU BERARTI ORGANISASI MEMBUTUHKANDAN ITU BERARTI ORGANISASI MEMBUTUHKAN INFORMASIINFORMASI
  • 4. : lanjutan 1: lanjutan 1 • SECARA UMUM DAPAT DISEBUTKAN BAHWASECARA UMUM DAPAT DISEBUTKAN BAHWA LEARNING DALAM ORGANISASI TERJADILEARNING DALAM ORGANISASI TERJADI KETIKA ORGANISASI TERSEBUTKETIKA ORGANISASI TERSEBUT MEMERLUKAN INFORMASI SEHUBUNGANMEMERLUKAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN ADANYA PERUBAHAN DLAMDENGAN ADANYA PERUBAHAN DLAM LINGKUNGANNYALINGKUNGANNYA • INFORMASI (BARU) DIPERLUKAN KETIKAINFORMASI (BARU) DIPERLUKAN KETIKA INFORMASI YANG ADA DI DALAMINFORMASI YANG ADA DI DALAM PERSEDIAN ORGANISASI TIDAK LAGIPERSEDIAN ORGANISASI TIDAK LAGI MENCUKUPI MENJAWAB PERUBAHANMENCUKUPI MENJAWAB PERUBAHAN TERSEBUT.TERSEBUT.
  • 5. lanjutan 2lanjutan 2 • LEARNING BISA TERJADI DALAM TATARANLEARNING BISA TERJADI DALAM TATARAN INDIVUDAL DAN ORGANIZATIONALINDIVUDAL DAN ORGANIZATIONAL • KEDUA KOMPONEN SANGAT BERKAITAN,KEDUA KOMPONEN SANGAT BERKAITAN, TIDAK BISA SENDIRI-SENDIRI.TIDAK BISA SENDIRI-SENDIRI. • LEARNING DALAM ORGANISASI TIDAK BISALEARNING DALAM ORGANISASI TIDAK BISA TERJADI MANAKALA INDIVIDU-INDIVIDU DLMTERJADI MANAKALA INDIVIDU-INDIVIDU DLM ORGANISASI TIDAK MAU MELAKUKANORGANISASI TIDAK MAU MELAKUKAN LEARNINGLEARNING • LEARNING DI ANTARA KEDUANYA DILEARNING DI ANTARA KEDUANYA DI DORONG OLEH PERUBAHAN YANG TERJADIDORONG OLEH PERUBAHAN YANG TERJADI DISEKITAR LINGKUNGANNYA.DISEKITAR LINGKUNGANNYA.
  • 6. lanjutan 3lanjutan 3 • MENURUT PETER SENGE (1990):MENURUT PETER SENGE (1990): – ““LEARNING ORGANIZATIONS ADALAHLEARNING ORGANIZATIONS ADALAH ORGANISASI DIMANA DI DALAMNYA ORANG-ORGANISASI DIMANA DI DALAMNYA ORANG- ORANG SECARA TERUS-MENERUS MELAKUKANORANG SECARA TERUS-MENERUS MELAKUKAN PENGEMBANGAN KEMAMPUANNYA UNTUKPENGEMBANGAN KEMAMPUANNYA UNTUK MENGHASILKAN SUATU HASIL YANG BENAR-MENGHASILKAN SUATU HASIL YANG BENAR- BENAR DIINGINKAN, DIMANA POLA PIKIR BARUBENAR DIINGINKAN, DIMANA POLA PIKIR BARU SELALU DIKEMBANGKAN, DAN ASPIRASISELALU DIKEMBANGKAN, DAN ASPIRASI KOLEKTIF DIRANCANG BEBAS, SERTA DIMANAKOLEKTIF DIRANCANG BEBAS, SERTA DIMANA ORANG-ORANG SELALU BELAJAR DANORANG-ORANG SELALU BELAJAR DAN BAGAIMANA BELAJAR BERSAMA”BAGAIMANA BELAJAR BERSAMA”
  • 7. DISIPLIN LEARNINGDISIPLIN LEARNING ORGANIZATIONS (PETERORGANIZATIONS (PETER SENGE)SENGE) • ADA LIMA HAL YANG HARUSADA LIMA HAL YANG HARUS DIKETAHUI DALAM DISIPLIN L O INI,DIKETAHUI DALAM DISIPLIN L O INI, a l :a l : • (1) SYSTEM TINKING(1) SYSTEM TINKING • (2) PERSONAL MASTERY(2) PERSONAL MASTERY • (3) MENTAL MODELS(3) MENTAL MODELS • (4) BUILDING SHARED VISION(4) BUILDING SHARED VISION • (5) TEAM LEARNING(5) TEAM LEARNING
  • 8. Modal intelektual (Stuart 1997) Terdiri dari : •Pengetahuan •Informasi •Hak pemilikan intelektual •Pengalaman
  • 9. Untuk membangun modal intelektual diperlukan organisasi pembelajaran yang menurut Senge (1990) dikenal dengan The Fifth Dicipline (Disiplin Kelima) artinya setiap anggota organisasi diharapkan untuk membiasakan berfikir secara sistemik artinya berfikir secara : radikal, rasional dan universal. Adapun disiplin keempat lainnya : • Kematangan Pribadi • Model Mental • Membangun Visi Bersama • Membangun Tim Pembelajaran
  • 10. Penduduk teknologi informasi Poorperty (Kemiskinan) Under Development (ketertinggalan) Unskill Labour (kurang ahli) •Mengejar ketertinggalan •Akses Informasi •Pengembangan Kapasitas, melalui Effor Potensial dan Achievement Dampak kurang peduli terhadap the fifth dicipline, setidaknya akan ketinggalan., :
  • 11. ALUR PIKIRALUR PIKIR DALAM MENDALAMI ORGANISASIDALAM MENDALAMI ORGANISASI MANUSIA MANAJEMEN KEPEMIMPINAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN HUMAN SKILL ORGANISASI
  • 12. UNTUK MEMAHAMI ORGANISASI DENGAN MELIHATUNTUK MEMAHAMI ORGANISASI DENGAN MELIHAT ASPEK – ASPEKNYA ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKKUT .ASPEK – ASPEKNYA ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKKUT . ALUR PIKIR TERSEBUT MENYOROTI :ALUR PIKIR TERSEBUT MENYOROTI : 1. MANAJEMEN SEBAGAI INTI ORGANISASI.1. MANAJEMEN SEBAGAI INTI ORGANISASI. 2. KEPEMIMPINAN SEBAGAI INTI MANAJEMEN.2. KEPEMIMPINAN SEBAGAI INTI MANAJEMEN. 3. PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI INTI3. PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI INTI KEPEMIMPINAN.KEPEMIMPINAN. 4. HUMAN SKILL SEBAGAI INTI PENGAMBILAN4. HUMAN SKILL SEBAGAI INTI PENGAMBILAN KEPUTUSAN.KEPUTUSAN. 5. MANUSIA SEBAGAI INTI HUMAN SKILL.5. MANUSIA SEBAGAI INTI HUMAN SKILL.
  • 13. KEDAHSYATANKEDAHSYATAN BERFIKIR POSITIFBERFIKIR POSITIF (( Human learning SpecialistHuman learning Specialist)) TERJEMAHAN DARI AN UBAEDYTERJEMAHAN DARI AN UBAEDY
  • 14. KEDAHSYATAN BERFIKIR POSITIFKEDAHSYATAN BERFIKIR POSITIF ( Human learning Specialist)( Human learning Specialist) WIDI HARSONOWIDI HARSONO.. • Berfikir positif mengandung pengertianBerfikir positif mengandung pengertian 11. MUATAN FIKIRAN. MUATAN FIKIRAN :: a. Nalar (Fikiran, iuntelektual),a. Nalar (Fikiran, iuntelektual), b. Naluri (perasaan, emosional),b. Naluri (perasaan, emosional), c. Nurani (hati,, spritual ).c. Nurani (hati,, spritual ). Jadi otaklah yang menjadi pusat sistim diri kita ( ada otakJadi otaklah yang menjadi pusat sistim diri kita ( ada otak kanan, dan otak kiri )kanan, dan otak kiri ) Kriteria bentuk pemikiranKriteria bentuk pemikiran ( Thought ) positif :( Thought ) positif : - Benar (tidak melanggar nilai-nilai yang benar),- Benar (tidak melanggar nilai-nilai yang benar), - Baik ( bagi kita, dan lingkungan disekitar kita ),- Baik ( bagi kita, dan lingkungan disekitar kita ), - dan Bermanfaat (menghasilkan sesuatu yang berguna).- dan Bermanfaat (menghasilkan sesuatu yang berguna).
  • 15. • Proses Berfikir ,Proses Berfikir , 1.1.Self concept (bagaimana mendifinisikan diri kita,Self concept (bagaimana mendifinisikan diri kita, 2.2.Self worth (bagaimana merasakan diri kita),Self worth (bagaimana merasakan diri kita), 3.3.Self confidence ( bagaimana menilai diri kita ).Self confidence ( bagaimana menilai diri kita ). • Karakter adalah : sebuah kualitas yangKarakter adalah : sebuah kualitas yang terbangun dari kebiasaan , maka karakterterbangun dari kebiasaan , maka karakter inilah yang akan mencetak nasib.inilah yang akan mencetak nasib. LANJUTANLANJUTAN
  • 16. 2. PENGGUNAAN FIKIRAN2. PENGGUNAAN FIKIRAN penggunaan fikiran supaya naik skalanya yang lebihpenggunaan fikiran supaya naik skalanya yang lebih tinggi, maka kita harus berupaya untuktinggi, maka kita harus berupaya untuk menggunakannya, bentuknya :menggunakannya, bentuknya : -. Merealisasikan tujuan yang positif,-. Merealisasikan tujuan yang positif, -. Mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki,-. Mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki, -. Segera menyelesaikan masalah yang muncul dengan-. Segera menyelesaikan masalah yang muncul dengan cara yang positif.cara yang positif. Beberapa fungsi fikiranBeberapa fungsi fikiran (Stemberg, Dosen Yale University USA):(Stemberg, Dosen Yale University USA): 1.1. Fungsi legislatif ( menciptakan, merumuskan, dan merencanakan )Fungsi legislatif ( menciptakan, merumuskan, dan merencanakan ) 2.2. Fungsi eksekutif ( menjalankan dan melakukan fikiran )Fungsi eksekutif ( menjalankan dan melakukan fikiran ) 3.3. Fungsi yudicatif ( mengoreksi, menilai dan memperbaiki diri ).Fungsi yudicatif ( mengoreksi, menilai dan memperbaiki diri ).
  • 17. 3. PENGAWASAN FIKIRAN3. PENGAWASAN FIKIRAN terkait kemampuan untuk mengontrol dan mengawasi kemampuan fikiran.terkait kemampuan untuk mengontrol dan mengawasi kemampuan fikiran. Disebut 3 C dalam proses berfikir,Disebut 3 C dalam proses berfikir, 1.1. CathCath (menangkap) berusaha mengetahui muatan fikiran positif(menangkap) berusaha mengetahui muatan fikiran positif dan negatif.dan negatif. 2.2. ChangeChange (mengubah) berusaha mengubah dari hal negatif ke(mengubah) berusaha mengubah dari hal negatif ke hal yang positif.hal yang positif. 3.3. CreateCreate (menciptakan), berusaha menciptakan pemikiran baru(menciptakan), berusaha menciptakan pemikiran baru yang positif untuk menggantikan pikiran lama yang negatif. “yang positif untuk menggantikan pikiran lama yang negatif. “ • KARENA KAMU BAHAGIA, MAKA HIDUPMU MENJADI NIKMAT, BUKAN KARENAKARENA KAMU BAHAGIA, MAKA HIDUPMU MENJADI NIKMAT, BUKAN KARENA KAMU MENDAPATKAN NIKMAT LALU KAMU BAHAGIA “ KAMU MENDAPATKAN NIKMAT LALU KAMU BAHAGIA “  • ““ ORANG YANG BAHAGIA ITU, ADALAH ORANG YANG BATINNYA TERDAPATORANG YANG BAHAGIA ITU, ADALAH ORANG YANG BATINNYA TERDAPAT DINAMIKA POSITIF, DAN BATINNYA MEMUNCULKAN DORONGAN UNTUKDINAMIKA POSITIF, DAN BATINNYA MEMUNCULKAN DORONGAN UNTUK MELAKUKAN AKTIFITAS YANG POSITIF”MELAKUKAN AKTIFITAS YANG POSITIF” • TEMPAT DAN KEADAAN TIDAK MENJAMIN KEBAHAGIAAN , KARENATEMPAT DAN KEADAAN TIDAK MENJAMIN KEBAHAGIAAN , KARENA KEBAHAGIAAN ITU KITA SENDIRI YANG MENENTUKAN.KEBAHAGIAAN ITU KITA SENDIRI YANG MENENTUKAN. Jadi kebahagiaan dari seseorang ditentukan oleh tinggi rendahnya SELFJadi kebahagiaan dari seseorang ditentukan oleh tinggi rendahnya SELF ESTEEM yang dimiliki.ESTEEM yang dimiliki.
  • 18. LanjutanLanjutan • Selain keterangan diatas, ada penjelasan dari Teori CBT ( CoqnitiveSelain keterangan diatas, ada penjelasan dari Teori CBT ( Coqnitive Behavior Theory) bahwa fikiran manusia itu ada 3 layar yangBehavior Theory) bahwa fikiran manusia itu ada 3 layar yang melapisi fikiran manusia itu :melapisi fikiran manusia itu : 1. Lapisan depan: NAT1. Lapisan depan: NAT ( Negative Automatic Thought)., secara( Negative Automatic Thought)., secara naluri otomatis kita sering memang lebih cenderung berfikirannaluri otomatis kita sering memang lebih cenderung berfikiran negative lebih dulu terhadap hal-hal yang kita jumpai. Misalnyanegative lebih dulu terhadap hal-hal yang kita jumpai. Misalnya kena musibah, kegagalan dllkena musibah, kegagalan dll 22. Lapisan kedua PROAKTIF. Lapisan kedua PROAKTIF ( pemikiran yang disasari dg( pemikiran yang disasari dg pengertahuan), artinya kita menciptakan prespektif , kesimpulan ,pengertahuan), artinya kita menciptakan prespektif , kesimpulan , pandangan pengalaman yang positif,misalnya filsafat hidup ygpandangan pengalaman yang positif,misalnya filsafat hidup yg dipedomani, nilai2 hidup yang dianut.dipedomani, nilai2 hidup yang dianut. 3. Lapisan ketiga3. Lapisan ketiga : adalah Pemikiran yg sudah mampu membentuk: adalah Pemikiran yg sudah mampu membentuk JATIDIRI dan KARAKTER. Sesuatu yg sudah kita jalankan , danJATIDIRI dan KARAKTER. Sesuatu yg sudah kita jalankan , dan sudah dijadikana suatu kebiasaan dan budaya hidup.sudah dijadikana suatu kebiasaan dan budaya hidup.
  • 19. BERFIKIR POSITIFBERFIKIR POSITIF • Berfikir positif itu adalah ; JALAN (menurut Abraham Maslow)Berfikir positif itu adalah ; JALAN (menurut Abraham Maslow) adalah : yang membedakan antara jalan dan tujuan dalam praktekadalah : yang membedakan antara jalan dan tujuan dalam praktek kehidupan sehari-hari.kehidupan sehari-hari. • Andaikan semua orang mengerti perbedaan jalan dan tujuan dalamAndaikan semua orang mengerti perbedaan jalan dan tujuan dalam praktek kehidupan yang yang dijalani , tentulah ilmu managementpraktek kehidupan yang yang dijalani , tentulah ilmu management tidak sampai bertuah : Jangan menjadikan aktifitas merupakantidak sampai bertuah : Jangan menjadikan aktifitas merupakan TUJUANTUJUAN • Karena aktifitas adalah : Jalan , cara / sarana tujuan : adalah saranaKarena aktifitas adalah : Jalan , cara / sarana tujuan : adalah sarana yang hendak kita wujudkan dengan cara yang akan kita trapkan.yang hendak kita wujudkan dengan cara yang akan kita trapkan. • JANGAN HANYA MENENGGELAMKAN DIRI KARENAJANGAN HANYA MENENGGELAMKAN DIRI KARENA KESIBUKAN DEMI KESIBUKAN , TETAPI BERTANYALAH PADAKESIBUKAN DEMI KESIBUKAN , TETAPI BERTANYALAH PADA TUJUAN DARI KESIBUKAN YANG ANDA JALANI (Thomas alvaTUJUAN DARI KESIBUKAN YANG ANDA JALANI (Thomas alva Edison).Edison).
  • 20. Ada pertanyaan terkait dengan apakah berfikir positif itu JALAN atauTUJUAN ?.Ada pertanyaan terkait dengan apakah berfikir positif itu JALAN atauTUJUAN ?. Jalan berarti : setelah berfikir positif kita masih ada proses positif yang perluJalan berarti : setelah berfikir positif kita masih ada proses positif yang perlu kita jalani.kita jalani. Tujuan berati : kita cukup hanya sampai pada tahap menciptakan pikiranTujuan berati : kita cukup hanya sampai pada tahap menciptakan pikiran positif dan selesai.positif dan selesai. • CIRI BERFIKIR POSITIF SEBAGAI JALAN:CIRI BERFIKIR POSITIF SEBAGAI JALAN: 1. Bahagia dengan dirinya.1. Bahagia dengan dirinya. 2. Punya kesimpulan positif terhadap dirinya.2. Punya kesimpulan positif terhadap dirinya. 3. Punya kepercayaan yang bagus terhadap kemampuannya.3. Punya kepercayaan yang bagus terhadap kemampuannya. 4. Bisa menjalani hubungan positif dengan orang lain.4. Bisa menjalani hubungan positif dengan orang lain. 5. Bisa menjalani hubungan yang harmonis dengan kenyataan ,5. Bisa menjalani hubungan yang harmonis dengan kenyataan , baik yang oke maupun yang tidak oke.baik yang oke maupun yang tidak oke. 6. Memiliki langkah yang dinamis.6. Memiliki langkah yang dinamis. 7. Prestasi terus bertambah membaik.7. Prestasi terus bertambah membaik.   “  “ KARENA DIBATINMU ADA MASALAH , MAKA BANYAK MASALAHKARENA DIBATINMU ADA MASALAH , MAKA BANYAK MASALAH YANG MENDATANGIMU , LALU BATINMU BERMASALAH”YANG MENDATANGIMU , LALU BATINMU BERMASALAH”   
  • 21. CIRI ORANG YANG TANGGUHCIRI ORANG YANG TANGGUH (menurut Fox 1995)(menurut Fox 1995) • Keputusan melangkah untuk majuKeputusan melangkah untuk maju • Mampu menyerap pelajaran positif dibalik kekacauanMampu menyerap pelajaran positif dibalik kekacauan (learning from chaos)(learning from chaos) • Memilikikemampuan untuk menyeleksimateri yang ditekuninya,Memilikikemampuan untuk menyeleksimateri yang ditekuninya, • Mampu membaca peluangMampu membaca peluang • Memiliki banyak opsi untuk bisa mencapai tujuanMemiliki banyak opsi untuk bisa mencapai tujuan • Memiliki keyakinan yang kuat, untuk mewujudkan apa yangMemiliki keyakinan yang kuat, untuk mewujudkan apa yang diinginkandiinginkan Agama manganjurkan, jalani hidup seperti musyafir bukan sepertiAgama manganjurkan, jalani hidup seperti musyafir bukan seperti orang yang mendiami terminal, artinya: kita diperintahkan untukorang yang mendiami terminal, artinya: kita diperintahkan untuk terus melakukan upaya-upaya mencapai prestasi / menuju keadaanterus melakukan upaya-upaya mencapai prestasi / menuju keadaan yang lebih bagus dari hari ini, karena musyafir selalu melakukanyang lebih bagus dari hari ini, karena musyafir selalu melakukan perjalanan, musyafir tidak pernah berhenti pada suatu terminalperjalanan, musyafir tidak pernah berhenti pada suatu terminal untuk selama-lamanya.untuk selama-lamanya.
  • 22. PROSES PEMBELAJARANPROSES PEMBELAJARAN • Dalam proses pembelajaran ada hal-hal penting untuk dijalani :Dalam proses pembelajaran ada hal-hal penting untuk dijalani : 1. Temukan pelajaran yang spesifik1. Temukan pelajaran yang spesifik 2. Gunakan hal yang spesifih2. Gunakan hal yang spesifih 3. Sikap terbuka dan membuka diri (Javanese Spiritual Doctrine )3. Sikap terbuka dan membuka diri (Javanese Spiritual Doctrine ) Bahasa Kejawen.Bahasa Kejawen.    • Keterbukaan mengandung 2 pengertian :Keterbukaan mengandung 2 pengertian : 1. Kita menyimpan dan menggunakan pengetahuan yang sudah kita1. Kita menyimpan dan menggunakan pengetahuan yang sudah kita dapatkan.dapatkan. 2.2. Kita siapkan diri kita untuk menerima pengetahuan baru.Kita siapkan diri kita untuk menerima pengetahuan baru. • Membuka diri disebut ( Street smart ), mengasah kecerdasan yangMembuka diri disebut ( Street smart ), mengasah kecerdasan yang kita miliki berdasarkan proses hidup yang kita jalani.kita miliki berdasarkan proses hidup yang kita jalani.
  • 23. FAKTOR MENUJU SUKSESFAKTOR MENUJU SUKSES    FIKIRAN POSITIF DAN FAKTOR MENUJU SUKSESFIKIRAN POSITIF DAN FAKTOR MENUJU SUKSES Ada 2 hal keinginan manusiaAda 2 hal keinginan manusia • Keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkanKeinginan untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan • Keinginan untuk terhindar dari sesuatu yang tidak kita inginkan.Keinginan untuk terhindar dari sesuatu yang tidak kita inginkan.    • Bentuk muatan fikiran positif , antara lain :Bentuk muatan fikiran positif , antara lain : 1. Punya fikiran positif terhadap dirinya.1. Punya fikiran positif terhadap dirinya. 2. Punya fikiran positif terhadap orang lain2. Punya fikiran positif terhadap orang lain 3. Punya fikiran positif terhadap keadaan eksternal3. Punya fikiran positif terhadap keadaan eksternal 4. Punya fikiran positif terhadap TUHAN.4. Punya fikiran positif terhadap TUHAN.
  • 24. BERFIKIR POSITIFBERFIKIR POSITIF Syarat berfikir Positif ada 3 ( Self Concept, Self Esteem, Self Worth )Syarat berfikir Positif ada 3 ( Self Concept, Self Esteem, Self Worth ) 1.1. SELF CONCEPT (Konsep diri ) Menurut Harter 1991,SELF CONCEPT (Konsep diri ) Menurut Harter 1991, Pengaruh konsep diri , Cara menilai diri kita :Pengaruh konsep diri , Cara menilai diri kita : a.a. AfeksiAfeksi , mengarah pada kondisi emosi seseorang, mengarah pada kondisi emosi seseorang - Konsep diri negatif, seperti kesedihan, tekanan ,depresi, dst.- Konsep diri negatif, seperti kesedihan, tekanan ,depresi, dst. - Konsep diri positif seperti kebahagiaan, kepuasan dst- Konsep diri positif seperti kebahagiaan, kepuasan dst b.b. MotivasiMotivasi, mengarah pada pengertian kwalitas motiv seseorang, mengarah pada pengertian kwalitas motiv seseorang guna mengembangkan potensinya.guna mengembangkan potensinya.    HubunganHubungan Percaya DiriPercaya Diri dengan prestasi/kinerja.( Teori Kompetensi Harter 1991)dengan prestasi/kinerja.( Teori Kompetensi Harter 1991) 1. Orang yg PD nya bagus, biasanya punya keputusan hidup yang mantap, tidak plin1. Orang yg PD nya bagus, biasanya punya keputusan hidup yang mantap, tidak plin plan, tidak ragu-ragu, tidak minder.plan, tidak ragu-ragu, tidak minder. 2. Orang yang PD nya bagus , punya power yang kuat, charismatik, dan disegani.2. Orang yang PD nya bagus , punya power yang kuat, charismatik, dan disegani. 3. Orang yang PD nya bagus, biasanya relatif lebih terbebas dari berbagai tasa3. Orang yang PD nya bagus, biasanya relatif lebih terbebas dari berbagai tasa terancam/rasa tertekan oleh keadaan lingkungan.terancam/rasa tertekan oleh keadaan lingkungan. 4. Orang yang PD nya bagus, biasanya punya komitment yang kuat untuk maju /4. Orang yang PD nya bagus, biasanya punya komitment yang kuat untuk maju / punya kesadaran tanggung jawab yang lebih tinggi.punya kesadaran tanggung jawab yang lebih tinggi.
  • 25. KARAKTERISTIK UMUM ORANGKARAKTERISTIK UMUM ORANG YANG PD NYA RENDAHYANG PD NYA RENDAH • Hidup tidak memiliki target ,tidak ada perjuangan hidup.secaraHidup tidak memiliki target ,tidak ada perjuangan hidup.secara sungguh-sungguhsungguh-sungguh • Mengambang, mudah frustasi/give up, malas-malasan, seringMengambang, mudah frustasi/give up, malas-malasan, sering gagal,gagal, • Canggung menghadapi orang,Canggung menghadapi orang, • Kurang mampu mendemonstrasikan kemampuan dirinya.Kurang mampu mendemonstrasikan kemampuan dirinya. • Sering memiliki harapan yang tidak realistisSering memiliki harapan yang tidak realistis • Peka, perasa, dan mudah tersinggungPeka, perasa, dan mudah tersinggung • PANDAI BERSYUKURPANDAI BERSYUKUR, ada 3 Pengertiuan, ada 3 Pengertiuan • Senantiasa berkesimpulan positif pada dirinya sendiriSenantiasa berkesimpulan positif pada dirinya sendiri • Menggunakan potensi diri dengan tujuan yang positifMenggunakan potensi diri dengan tujuan yang positif • Menempuh sesuatu jalan dengan cara-cara yang positifMenempuh sesuatu jalan dengan cara-cara yang positif
  • 26. 2. SELF CONCEPT (harga diri)2. SELF CONCEPT (harga diri) CCara sesorang merasakan dirinya ,mengandungara sesorang merasakan dirinya ,mengandung beberapa hal , sebagai berikutbeberapa hal , sebagai berikut a. Orang yang merasakan bagus dan positif terhadapa. Orang yang merasakan bagus dan positif terhadap dirinya.dirinya. b. Berbasis realitab. Berbasis realita c. Memiliki asset mental ( fell good).c. Memiliki asset mental ( fell good). 3. SELF WORTH (sumber berbagai malapetaka emosi) seperti stres,3. SELF WORTH (sumber berbagai malapetaka emosi) seperti stres, distressdistress atau dipresi. Artinya :bagaimana seseorang merasakan dirinya akanatau dipresi. Artinya :bagaimana seseorang merasakan dirinya akan menentukan tingkat kerentanannya thd stresor atau tekanan eksternal.menentukan tingkat kerentanannya thd stresor atau tekanan eksternal. Misalnya, merasa terhina, merasa harus balas dendam, merasa tertekan,Misalnya, merasa terhina, merasa harus balas dendam, merasa tertekan, merasa ancur, merasa terancam dst.merasa ancur, merasa terancam dst.
  • 27. TUJUH LANGKAHTUJUH LANGKAH MENJADI ORANG YANG BAHAGIAMENJADI ORANG YANG BAHAGIA • Bebaskan hatimu dari kebencianBebaskan hatimu dari kebencian • Bebaskan hatimu dari kekhawatiranBebaskan hatimu dari kekhawatiran • Hiduplah sederhanaHiduplah sederhana • Jangan berharap terlalu banyakJangan berharap terlalu banyak • Ulurkan tanganmu untuk memberi orang lainUlurkan tanganmu untuk memberi orang lain • Isilah hidupmu dengan cintamuIsilah hidupmu dengan cintamu • Lakukan sesuatu, seperti orang lain melakukan sesuatu.Lakukan sesuatu, seperti orang lain melakukan sesuatu. EQ ( Emosional QuotiensEQ ( Emosional Quotiens) pada dasarnya kemampuan) pada dasarnya kemampuan seseorang dalam menciptakan hubungan yangseseorang dalam menciptakan hubungan yang harmonis dengan dirinya dan orang lain sertaharmonis dengan dirinya dan orang lain serta dengan lingkungan.dengan lingkungan.
  • 28. EQ, adalah kecerdasan yang berguna untukEQ, adalah kecerdasan yang berguna untuk mengaktifkan bakat, akal dan logika,mengaktifkan bakat, akal dan logika, • Dengan asumsi bahwa EQ kita bagus,Dengan asumsi bahwa EQ kita bagus, bagus dengan diribagus dengan diri kita, orang lain dan lingkungankita, orang lain dan lingkungan , maka energi yang, maka energi yang bekerja dari dalam hidup kita adalah adalah energibekerja dari dalam hidup kita adalah adalah energi positif. Hal ini berbentuk :positif. Hal ini berbentuk : -. Rasa tanggung jawab yang tinggi ( self Responsibility)-. Rasa tanggung jawab yang tinggi ( self Responsibility) -. Adanya keseimbangan ahidup ( balance life)-. Adanya keseimbangan ahidup ( balance life) -. Keteraturan ( Self control)-. Keteraturan ( Self control) -. Kesadaran diri yang bagus ( self awareness)-. Kesadaran diri yang bagus ( self awareness) - adanya hubungan yang harmonis dengaqn orang lain- adanya hubungan yang harmonis dengaqn orang lain ( Harmoni )( Harmoni )
  • 29. SEBALIKNYASEBALIKNYA • Menurut ( Golemen ), kalau EQ Jelek , makaMenurut ( Golemen ), kalau EQ Jelek , maka energi emosional yang bekerja didalam diri jugaenergi emosional yang bekerja didalam diri juga jelek , atau negatif, yang bentuknya antara lain:jelek , atau negatif, yang bentuknya antara lain: 1. Mudah dibikin kalut1. Mudah dibikin kalut 2. Kurang mampu bekerja sama2. Kurang mampu bekerja sama 3. Gampang kalap3. Gampang kalap 4. Mudah terserang virus ,4. Mudah terserang virus , 5. Mudah kehilangan motivasi.,5. Mudah kehilangan motivasi., 6. Terlalu hati-hati dan kadang-kadang mudah6. Terlalu hati-hati dan kadang-kadang mudah kebablasan.kebablasan.