SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Laporan Hasil Praktikum
KESETIMBANGAN ASAM – BASA
AWAL S.
H 311 65 11
LABORATORIUM KIMIA DASAR
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
HASIL PERCOBAAN
KESETIMBANGAN ASAM – BASA
Disusun dan diajukan oleh ;
AWAL S
H 311 16 511
Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh :
Makassar, 28 September 2016
Gicella Tamara M
H 311 12 259
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Reaksi kesetimbangan adalah reaksi dimana zat-zat hasil reaksi ( produk )
dapat bereaksi kembali membentuk zat-zat semula ( reaktan ). Jadi reaksi
berlangsung dua arah ( reversibel ).
Ciri suatu sistem kesetimbangan adalah adanya nilai tertentu yang tidak
berubah dengan berubahnya waktu. Hal inilah yang disebut sebagai tetapan
kesetimbangan. Nilai atau besaran dari tetapan ini sangat penting untuk diketahui
agar dapat menetapkan derajat lengkapnya suatu reaksi berjalan pada seperangkat
kondisi yang diberikan.
Proses kesetimbangan itu sendiri dapat dirumuskan untuk reaksi-reaksi
yang berlainan, salah satunya ialah kesetimbangan untuk asam dan basa.
Kesetimbangan asam basa adalah suatu kesetimbangan yang prinsip-
prinsipnya terjadi pada suatu senyawa asam, basa, atau asam dan basa. Asam dan
basa yang umumnya mengalami kesetimbangan adalah reaksi asam dan basa
lemah.
Tetapan kesetimbangan asam dan basa lemah sangat mempengaruhi nilai
pH dari suatu larutan. Oleh karena itu pembahasan mengenai kesetimbangan asam
basa sangat perlu untuk dipahami. Dengan pemahaman konsep tentang
kesetimbangan asam dan basa, sehingga dapat mudah memahami dan menentukan
pH suatu larutan.
1.2. Maksud dan Tujuan Percobaan
1.2.1. Maksud Percobaan
Menentukan tetapan kesetimbangan asam lemah HCOOH dan CH3COOH
1.2.2. Tujuan Percobaan
1. Menentukan pH larutan asam lemah dengan menggunakan kertas pH
universal dan pH meter
2. Menentukan pengaruh pengenceran terhadap nilai pH, dan tetapan
kesetimbangan ionisasi, dan derajat ionisasi larutan asam lemah
3. Menentukan derajat ionisasi asam lemah berdasar nilai pH.
1.3. Prinsip Percobaan
Adapun prinsip percobaan yaitu menentukan tetapan kesetimbangan serta
derajat ionisasi asam lemah yaitu dengan mengencerkan HCOOH dan CH3COOH
dengan konsentrasi 1 M ke konsentrasi 0,1 M, 0,01 M, 0,001 M, 0,0001 M,
0,00001 M dengan cara dilarutkan dalam pelarut aquadest lalu menentukan pH-
nya dengan kertas pH universal atau pH meter.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Reaksi Asam – Basa
Gagasan tentang asam dan basa (atau alkali) dimulai sejak zaman dahulu. Kata
asam (acid) diturunkan dari kata Latim acidus (rasa asam). Alkali (basa) berasal
dari kata Arab al- qali, yang mengacu ke abu tumbuhan tertentu yang zat alkalinya
dapat diekstraksi. Konsep asa- basa merupakan tema utama dalam sejarah kimia
( Petrucci dkk, 2008 ).
2.1.1. Asam
Dari sudut pandang praktis, asam dapat didefinisikan dari rasanya yang masam,
kemampuannya bereaksi dengan berbagai logam dan mineral karbonat, dan
pengaruhnya pada warna zat yang dinamakan indikator asam- basa dari
pandangan kimiawan, asam ( acid 0 dapat didefinisikan sebagai suatu zatyang
memberikan ion hidrogen dalam larutan berair.
Bila hidrogen clorida dilarutkan didalam air, terjadi ionisasi sempurna menjadi
H+ dan Cl¯ (HCl adalah elektrolit kuat). ( Petrucci dkk, 2008 ).
Asam kuat (strong acid) adalah senyawa molekul yang nyaris mengion
sempurna manjadi H+ (aq) dan anion yang menyertainya bila berada dalam
larutan berair. Dalam larutan encer, kita akan menganggap ionisasi ini
sempurna.sebenarnya hanya sedikit asam kuat yang lazimdan daftarnya pendek
saja. Asam yang tidak mengion sempurana dalam larutan berair disebut asam
lemah (weak acid). Seperti halnya asetat, sebagian besar asam adalah asam lemah
( Petrucci dkk, 2008 ).
2.1.2. Basa
dari sudut pandang praktis, kita dapat mengidentifikasi basamelalui rasanya
yang pahiit, kesan licin dan pengaruhnya pada indikator asam bas. Definisi
Arreheniustantang basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH¯)dalam
larutan berair. Perhatikan hidroksida ionik dapat larut seperti NaOH. Dalam
wujud padat, senyawa ini terdiri atas ion Na+ dan ion OH¯. Bila padatan ini
dilarutkan didalam air, ion akan berdisiosasi. (petrucci dkk, 2008 ).
2.2. Sifat Asam Basa
2.2.1. Asam
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum
merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu
zat yang dapat member proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau
dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi
dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam
adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam
baterai atau aki mobil). Ciri-ciri asam diantaranya: rasanya asam, dapat mengubah
warna kertas lakmus biru menjadi merah, mempunyai pH (derajat keasaman)
kurang dari 7, dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit), dengan
logam tertentu dapat mengahasilkan gas hydrogen dan bersifat korosif atau
merusak bahan-bahan benda-benda yang dikenainya.
Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal yang
sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa
Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan
rasa masam ( Amanda, 2007 ).
2.2.2. Basa
Seperti halnya asam, basa juga banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Para ibu rumah tangga menggunakan abu gosok untuk mencuci piring. Basa
dalam abu gosok dapat bereaksi dengan kotoran berupa lemak atau minyak ,
sehingga menjadi larut. Sedangkan, untuk mencuci piring yang sangat berminyak
perlu menggunakan sabun. Sabun dapat melarutkan lemak dan minyak. Para
penderita magh selalu minum obat berupa magnesium hidroksida atau aluminium
hidroksida. Basa memiliki ciri-ciri seperti: pahit dan licin, mempunyai pH lebih
dari 7, mengubah warna lakmus merah menjadi biru, dapat menghantarkan listrik
(termasuk larutan elektrolit), dapat menetralkan sifat asam dan bersifat kausatik
atau dapat merusak kulit . ( Amanda, 2007 ).
2.3. Teori Asam Basa
Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang
meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air.
Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi
asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air, (Amanda, 2007 ).
Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida
sehingga dapat meningkatkan konsentrasi ion hidroksida. (Amanda, 2007 ).
Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton
kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa
konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang
mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).
Basa adalah zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat lain (akseptor
proton). Suatu zat baik yang bermuatan positif, negatif, ataupun netral termasuk
basa Bronsted-Lowry jika mempunyai pasangan elektron bebas yang dapat
berikatan dengan atom H. Misalnya, NH3, CO3
-, dan OH-. ( Amanda, 2007 ).
Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari
basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam
yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi
(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul.
Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital
kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO)
dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung
membentuk orbital molekul ikatan ( Amanda 2007 ).
Suatu zat tergolong basa jika dapat memberi pasangan elektron.
Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya, definisi
Brønsted-Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam
definisi ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium
dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut telah memberi proton ke
dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi
menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan yang lebih tinggi (Amanda,
2007).
suatu produk deodoran menggunakan kertas lakmus yang ditempelkan di
bawah lengan. Nah, kertas lakmus biru akan berubah warna menjadi merah jika
kondisinya asam. Begitu pula kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi
biru dalam kondisi basa (Amanda, 2007).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Bahan Percobaan
Adapun bahan – bahan yang digunakan dalam percobaan adalah ; aquades,
kertas pH universal, larutan asam formiat dan larutan cuka.
3.2. Alat Percobaan
Adapun alat alat yang digunakan dalam percobaan adalah ; erlemeyer 100
mL, Pipet volume 25 mL, Labutakar 100 mL, Thermometer dan Bulb.
3.3. Prosedur Percobaan
3.3.1 Prosedur Percobaan Asam Forniat
Diambil 5 mL larutan asam formiat sebanyak 0,1 M lalu dimasukkan
kedalam labu takar 50 mL kemudian ditambahkan akuades sampai batas tanda.
Dikocok sampai merata lalu diambil 10 mL larutan asam asetat lalu dimasukkan
kedalam erlemeyer kemudian dimasukkan thermometer untuk mengukur suhu
larutan tersebut kemudian setelah selesai masukkan kertas pH universal kedalam
larutan tersebut untuk mengukur pH darilarutan tersebut. Diulangi pengenceran
ini sebanyak empat kali pengenceran dengan menggunakan sisa-sisa larutan dari
pengenceran sebelumnya.
3.3.2 ProsedurPercobaanAsamCuka
Diambil 5 mL larutan asam cuka sebanyak 0,1 M lalu dimasukkan
kedalam labu takar 50 mL kemudian ditambahkan akuades sampai batas tanda.
Dikocok sampai merata lalu diambil 10mL larutan asam asetat lalu dimasukkan
kedalam erlemeyer kemudian dimasukkan thermometer untuk mengukur suhu
larutan tersebut kemudian setelah selesai masukkan kertas pH universal kedalam
larutan tersebut untuk mengukur pH dari larutan tersebut.Diulangi pengenceran
ini sebanyak empat kali pengenceran dengan menggunakan sisa-sisa larutan dari
pengenceran sebelumnya.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil percobaa keesetimbangan asam basa dapat disimpulkan bahwa :
1. Semakin encer suatu larutan asam lemah maka pH larutannya akan semaki
tinggi.
2. Pengaruh pengenceran terhadap nilai Ka akan semakin kecil, jika larutan
semakin diencerkan. Pengaruh pengenceran terhadap suhu yaitu semakin encer
suatu larutan maka semakin rendah suhunya.
3. Derajat ionisasi asam lemah semakin kecil jika larutan diencerkan. Artinya,
derajat ionisasi asam lemah berbanding lurus dengan faktor pengencerannya.
5.2. Saran
5.2.1. Saran Untuk Laboratorium
Sebaiknya diadakan pembeharuan untuk alat yang mulai rusak, kebersihan
laboratorium agar diperhatikan.
5.2.2. Saran Untuk Asisten
Cara menjelaskannya dipertahankan.
DAFTAR PUSTAKA
Amanda, Y. N. W. Dkk., 2007, Identifikasi sifat asam basa dengan menggunakan
indikator alami, Jurnal Kimia Indonesia.
Petrucci dkk, 2007, General Chemistry principles and modern applications, Edisi
Kesembilan, Diterjemahkan Oleh Pearson Education, Jakarta : Erlangga.
LAMPIRAN III PERHHITUNGAN
1. PERHITUNGAN ASAM FORMIAT
a. Pengenceran
M1 . V1 = M2 . V2
1. 0,01 M = M1 . V1 = M2 . V2
0,01 M . 5 Ml = M2 . 50 mL
M2 = 0,01 M . 5 mL
50 mL
M2 = 0,001 M
2. 0,001 M = M1 .V 1 = M2 . V2
0,001 M . 5 mL = M2 . 50 mL
M2 = 0,001 M . 5 mL
50 mL
M2 = 0,0001 M
3. 0,0001 M = M1 . V1 = M2 . V2
0,0001 M . 5 Ml = M2 . 50 mL
M2 = 0,0001 M . 5 mL
50 mL
M2 = 0,00001 M
4. 0, 00001 M = M1 . V1 = M2 . V2
0,00001 M . 5 mL = M2 . 50 mL
M2 = 0,00001 M . 5 mL
50 mL
M2 = 0,000001 M
b. Kesetimbangan Asam Lemah 10 -pH
𝐾𝑎 =
[10−pH
]
[ 𝑀 ]
𝐾𝑎1 =
[10−3
]2
[ 𝑀 ]
𝐾𝑎1 =
[10−3
]2
[ 0,01 𝑀]
𝐾𝑎1 =
[10−6
]
[ 0,01 ]
Ka1 = 10-4
𝐾𝑎2 =
[10−5
]2
[ 0,001 ]
𝐾𝑎2 =
[10−10
]
[ 0,001 𝑀]
𝐾𝑎2 =
[10−10
]
[ 0,001 ]
Ka2 = 10-7
𝐾𝑎3 =
[10−6
]2
[ 0,001 ]
𝐾𝑎3 =
[10−12
]
[ 0,0001 𝑀]
Ka3 = 10-8
𝐾𝑎4 =
[10−6
]2
[ 0,0001 ]
𝐾𝑎4 =
[10−12
]
[ 0,00001 𝑀]
Ka4 = 10-7
c. Penentuan Derajat Ionisasi
∝=
[10−pH
]
[M]
× 100
∝1=
[10−3
]
[0,01]
× 100 %
∝1= 10%
∝2=
[10−5
]
[0,001]
× 100 %
∝2= 1%
∝3=
[10−6
]
[0,0001]
× 100 %
∝3= 1%
∝4=
[10−6
]
[0,00001]
× 100 %
∝4= 10%
∝ =
∝1 + ∝2 +∝3 + ∝4
n
∝ =
10% + 1% + 1% + 10%
4
∝ = 5, 5 %
2. PERHITUNGAN ASAM CUKA
a. Pengenceran
M1 . V1 = M2 . V2
1. 0,01 M = M1 . V1 = M2 . V2
0,01 M . 5 mL = M2 . 50 mL
M2 = 0,01 M . 5 mL
50 mL
M2 = 0,001 M
2. 0,001 M = M1 .V 1 = M2 . V2
0,001 M . 5 mL = M2 . 50 mL
M2 = 0,001 M . 5 mL
50 mL
M2 = 0,0001 M
3. 0,0001 M = M1 . V1 = M2 . V2
0,0001 M . 5 Ml = M2 . 50 mL
M2 = 0,0001 M . 5 mL
50 mL
M2 = 0,00001 M
4. 0, 00001 M = M1 . V1 = M2 . V2
0,00001 M . 5 mL = M2 . 50 mL
M2 = 0,00001 M . 5 mL
50 mL
M2 = 0,000001 M
b. Kesetimbangan Asam Lemah 10 -pH
𝐾𝑎 =
[10−pH
]
[ 𝑀 ]
𝐾𝑎1 =
[10−4
]2
[ 0,01 𝑀]
𝐾𝑎1 =
[10−8
]
[ 0,01 ]
Ka1 = 10-6
𝐾𝑎2 =
[10−6
]2
[ 0,001 ]
𝐾𝑎2 =
[10−12
]
[ 0,001 𝑀]
Ka2 = 10-9
𝐾𝑎3 =
[10−6
]2
[ 0,0001 ]
𝐾𝑎3 =
[10−12
]
[ 0,0001 𝑀]
Ka3 = 10-4
𝐾𝑎4 =
[10−7
]2
[ 0,00001 ]
𝐾𝑎4 =
[10−14
]
[ 0,00001 𝑀]
Ka3 = 10-9
c. Penentuan Derajat Ionisasi
∝=
[10−pH
]
[M]
× 100
∝1=
[10−4
]
[0,01]
× 100 %
∝1= 1%
∝2=
[10−6
]
[0,001]
× 100 %
∝2= 0,1%
∝3=
[10−6
]
[0,0001]
× 100 %
∝3= 1%
∝4=
[10−7
]
[0,00001]
× 100 %
∝4= 1%
∝ =
∝1 + ∝2 +∝3 + ∝4
n
∝ =
1% + 0, 1% + 1% + 1%
4
∝ = 0, 775 %

More Related Content

What's hot

laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
wd_amaliah
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
Tillapia
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimia
Indah Fitri Hapsari
 
Peneraan volumetri
Peneraan volumetriPeneraan volumetri
Peneraan volumetri
Tillapia
 
Senyawa obat-organik-fix
Senyawa obat-organik-fixSenyawa obat-organik-fix
Senyawa obat-organik-fix
Dyah Ratnasari
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
wd_amaliah
 
Substitusi, eliminasi, adisi
Substitusi, eliminasi, adisiSubstitusi, eliminasi, adisi
Substitusi, eliminasi, adisi
novadwiyanti08
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Titrasi asam basa 2
Titrasi asam basa 2Titrasi asam basa 2
Titrasi asam basa 2
 
Pr. 5 kinetika kimia
Pr. 5 kinetika kimiaPr. 5 kinetika kimia
Pr. 5 kinetika kimia
 
Kimia volumetri
Kimia volumetriKimia volumetri
Kimia volumetri
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
Laporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriLaporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetri
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
POTENSIOMETRI
POTENSIOMETRIPOTENSIOMETRI
POTENSIOMETRI
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimia
 
9 larutan ideal
9 larutan ideal9 larutan ideal
9 larutan ideal
 
Peneraan volumetri
Peneraan volumetriPeneraan volumetri
Peneraan volumetri
 
Senyawa obat-organik-fix
Senyawa obat-organik-fixSenyawa obat-organik-fix
Senyawa obat-organik-fix
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Jurnal termokimia
Jurnal termokimiaJurnal termokimia
Jurnal termokimia
 
Substitusi, eliminasi, adisi
Substitusi, eliminasi, adisiSubstitusi, eliminasi, adisi
Substitusi, eliminasi, adisi
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Asam basa
Asam basaAsam basa
Asam basa
 
Larutan dan Kelarutan
Larutan dan KelarutanLarutan dan Kelarutan
Larutan dan Kelarutan
 
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
 

Viewers also liked

Tugas PKN kelompok 1
Tugas PKN kelompok 1Tugas PKN kelompok 1
Tugas PKN kelompok 1
MMuhsn14
 

Viewers also liked (13)

Abstrak proposal skripsi
Abstrak proposal skripsiAbstrak proposal skripsi
Abstrak proposal skripsi
 
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
 
Asal usul-kehidupan
Asal usul-kehidupanAsal usul-kehidupan
Asal usul-kehidupan
 
komunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologikomunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologi
 
Ekosistem kebun
Ekosistem kebunEkosistem kebun
Ekosistem kebun
 
Biologi evolusi
Biologi evolusiBiologi evolusi
Biologi evolusi
 
Teori Evolusi
Teori EvolusiTeori Evolusi
Teori Evolusi
 
Tugas PKN kelompok 1
Tugas PKN kelompok 1Tugas PKN kelompok 1
Tugas PKN kelompok 1
 
Makalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautMakalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem Laut
 
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGANMAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
Biologi "EVOLUSI"
Biologi "EVOLUSI"Biologi "EVOLUSI"
Biologi "EVOLUSI"
 
Teori evolusi Power Point
Teori evolusi Power PointTeori evolusi Power Point
Teori evolusi Power Point
 

Similar to Laporan kesetimbangan asam basa

Matter and Energy - Science - 10th Grade by Slidesgo.pptx
Matter and Energy - Science - 10th Grade by Slidesgo.pptxMatter and Energy - Science - 10th Grade by Slidesgo.pptx
Matter and Energy - Science - 10th Grade by Slidesgo.pptx
panggabeanmaulana4
 
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
Paarief Udin
 
Larutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan Neutral
Larutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan NeutralLarutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan Neutral
Larutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan Neutral
Friskilla Suwita
 

Similar to Laporan kesetimbangan asam basa (20)

Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)
Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)
Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)
 
Tugas_Presentasi_Mata_Kuliah_Kimia_Dasar (1).pptx
Tugas_Presentasi_Mata_Kuliah_Kimia_Dasar (1).pptxTugas_Presentasi_Mata_Kuliah_Kimia_Dasar (1).pptx
Tugas_Presentasi_Mata_Kuliah_Kimia_Dasar (1).pptx
 
Larutan asam dan basa
Larutan asam dan basa Larutan asam dan basa
Larutan asam dan basa
 
Laporan Kimia
Laporan KimiaLaporan Kimia
Laporan Kimia
 
Bab ii amami
Bab ii amamiBab ii amami
Bab ii amami
 
Kimia Dasar - Bab 11.docx
Kimia Dasar - Bab 11.docxKimia Dasar - Bab 11.docx
Kimia Dasar - Bab 11.docx
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Asam, basa & garam
Asam, basa & garamAsam, basa & garam
Asam, basa & garam
 
Bahan ajar Asam Basa
Bahan ajar Asam BasaBahan ajar Asam Basa
Bahan ajar Asam Basa
 
Rangkuman Asam Basa
Rangkuman Asam Basa Rangkuman Asam Basa
Rangkuman Asam Basa
 
Matter and Energy - Science - 10th Grade by Slidesgo.pptx
Matter and Energy - Science - 10th Grade by Slidesgo.pptxMatter and Energy - Science - 10th Grade by Slidesgo.pptx
Matter and Energy - Science - 10th Grade by Slidesgo.pptx
 
Kesetimbangan elektrolit1
Kesetimbangan elektrolit1Kesetimbangan elektrolit1
Kesetimbangan elektrolit1
 
Asam basa
Asam basaAsam basa
Asam basa
 
Kimia asam basa
Kimia asam basaKimia asam basa
Kimia asam basa
 
LAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI
LAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMILAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI
LAPORAN PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI
 
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
Tik cita rahmi maulida xii ipa 2
 
Kesetimbangan asam basa KLP.8
Kesetimbangan asam basa KLP.8Kesetimbangan asam basa KLP.8
Kesetimbangan asam basa KLP.8
 
Rangkuman buffer
Rangkuman bufferRangkuman buffer
Rangkuman buffer
 
Tugas anorganik
Tugas anorganikTugas anorganik
Tugas anorganik
 
Larutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan Neutral
Larutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan NeutralLarutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan Neutral
Larutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan Neutral
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Recently uploaded (20)

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 

Laporan kesetimbangan asam basa

  • 1. Laporan Hasil Praktikum KESETIMBANGAN ASAM – BASA AWAL S. H 311 65 11 LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016
  • 2. HASIL PERCOBAAN KESETIMBANGAN ASAM – BASA Disusun dan diajukan oleh ; AWAL S H 311 16 511 Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh : Makassar, 28 September 2016 Gicella Tamara M H 311 12 259
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Reaksi kesetimbangan adalah reaksi dimana zat-zat hasil reaksi ( produk ) dapat bereaksi kembali membentuk zat-zat semula ( reaktan ). Jadi reaksi berlangsung dua arah ( reversibel ). Ciri suatu sistem kesetimbangan adalah adanya nilai tertentu yang tidak berubah dengan berubahnya waktu. Hal inilah yang disebut sebagai tetapan kesetimbangan. Nilai atau besaran dari tetapan ini sangat penting untuk diketahui agar dapat menetapkan derajat lengkapnya suatu reaksi berjalan pada seperangkat kondisi yang diberikan. Proses kesetimbangan itu sendiri dapat dirumuskan untuk reaksi-reaksi yang berlainan, salah satunya ialah kesetimbangan untuk asam dan basa. Kesetimbangan asam basa adalah suatu kesetimbangan yang prinsip- prinsipnya terjadi pada suatu senyawa asam, basa, atau asam dan basa. Asam dan basa yang umumnya mengalami kesetimbangan adalah reaksi asam dan basa lemah. Tetapan kesetimbangan asam dan basa lemah sangat mempengaruhi nilai pH dari suatu larutan. Oleh karena itu pembahasan mengenai kesetimbangan asam basa sangat perlu untuk dipahami. Dengan pemahaman konsep tentang kesetimbangan asam dan basa, sehingga dapat mudah memahami dan menentukan pH suatu larutan. 1.2. Maksud dan Tujuan Percobaan
  • 4. 1.2.1. Maksud Percobaan Menentukan tetapan kesetimbangan asam lemah HCOOH dan CH3COOH 1.2.2. Tujuan Percobaan 1. Menentukan pH larutan asam lemah dengan menggunakan kertas pH universal dan pH meter 2. Menentukan pengaruh pengenceran terhadap nilai pH, dan tetapan kesetimbangan ionisasi, dan derajat ionisasi larutan asam lemah 3. Menentukan derajat ionisasi asam lemah berdasar nilai pH. 1.3. Prinsip Percobaan Adapun prinsip percobaan yaitu menentukan tetapan kesetimbangan serta derajat ionisasi asam lemah yaitu dengan mengencerkan HCOOH dan CH3COOH dengan konsentrasi 1 M ke konsentrasi 0,1 M, 0,01 M, 0,001 M, 0,0001 M, 0,00001 M dengan cara dilarutkan dalam pelarut aquadest lalu menentukan pH- nya dengan kertas pH universal atau pH meter.
  • 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Reaksi Asam – Basa Gagasan tentang asam dan basa (atau alkali) dimulai sejak zaman dahulu. Kata asam (acid) diturunkan dari kata Latim acidus (rasa asam). Alkali (basa) berasal dari kata Arab al- qali, yang mengacu ke abu tumbuhan tertentu yang zat alkalinya dapat diekstraksi. Konsep asa- basa merupakan tema utama dalam sejarah kimia ( Petrucci dkk, 2008 ). 2.1.1. Asam Dari sudut pandang praktis, asam dapat didefinisikan dari rasanya yang masam, kemampuannya bereaksi dengan berbagai logam dan mineral karbonat, dan pengaruhnya pada warna zat yang dinamakan indikator asam- basa dari pandangan kimiawan, asam ( acid 0 dapat didefinisikan sebagai suatu zatyang memberikan ion hidrogen dalam larutan berair. Bila hidrogen clorida dilarutkan didalam air, terjadi ionisasi sempurna menjadi H+ dan Cl¯ (HCl adalah elektrolit kuat). ( Petrucci dkk, 2008 ). Asam kuat (strong acid) adalah senyawa molekul yang nyaris mengion sempurna manjadi H+ (aq) dan anion yang menyertainya bila berada dalam larutan berair. Dalam larutan encer, kita akan menganggap ionisasi ini sempurna.sebenarnya hanya sedikit asam kuat yang lazimdan daftarnya pendek saja. Asam yang tidak mengion sempurana dalam larutan berair disebut asam lemah (weak acid). Seperti halnya asetat, sebagian besar asam adalah asam lemah ( Petrucci dkk, 2008 ).
  • 6. 2.1.2. Basa dari sudut pandang praktis, kita dapat mengidentifikasi basamelalui rasanya yang pahiit, kesan licin dan pengaruhnya pada indikator asam bas. Definisi Arreheniustantang basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH¯)dalam larutan berair. Perhatikan hidroksida ionik dapat larut seperti NaOH. Dalam wujud padat, senyawa ini terdiri atas ion Na+ dan ion OH¯. Bila padatan ini dilarutkan didalam air, ion akan berdisiosasi. (petrucci dkk, 2008 ). 2.2. Sifat Asam Basa 2.2.1. Asam Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat member proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Ciri-ciri asam diantaranya: rasanya asam, dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah, mempunyai pH (derajat keasaman) kurang dari 7, dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit), dengan logam tertentu dapat mengahasilkan gas hydrogen dan bersifat korosif atau merusak bahan-bahan benda-benda yang dikenainya. Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa
  • 7. Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam ( Amanda, 2007 ). 2.2.2. Basa Seperti halnya asam, basa juga banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari- hari. Para ibu rumah tangga menggunakan abu gosok untuk mencuci piring. Basa dalam abu gosok dapat bereaksi dengan kotoran berupa lemak atau minyak , sehingga menjadi larut. Sedangkan, untuk mencuci piring yang sangat berminyak perlu menggunakan sabun. Sabun dapat melarutkan lemak dan minyak. Para penderita magh selalu minum obat berupa magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida. Basa memiliki ciri-ciri seperti: pahit dan licin, mempunyai pH lebih dari 7, mengubah warna lakmus merah menjadi biru, dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit), dapat menetralkan sifat asam dan bersifat kausatik atau dapat merusak kulit . ( Amanda, 2007 ). 2.3. Teori Asam Basa Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air, (Amanda, 2007 ). Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida sehingga dapat meningkatkan konsentrasi ion hidroksida. (Amanda, 2007 ). Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).
  • 8. Basa adalah zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat lain (akseptor proton). Suatu zat baik yang bermuatan positif, negatif, ataupun netral termasuk basa Bronsted-Lowry jika mempunyai pasangan elektron bebas yang dapat berikatan dengan atom H. Misalnya, NH3, CO3 -, dan OH-. ( Amanda, 2007 ). Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi (III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan ( Amanda 2007 ). Suatu zat tergolong basa jika dapat memberi pasangan elektron. Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya, definisi Brønsted-Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam definisi ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan yang lebih tinggi (Amanda, 2007). suatu produk deodoran menggunakan kertas lakmus yang ditempelkan di bawah lengan. Nah, kertas lakmus biru akan berubah warna menjadi merah jika kondisinya asam. Begitu pula kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru dalam kondisi basa (Amanda, 2007).
  • 9. BAB III METODOLOGI PERCOBAAN 3.1. Bahan Percobaan Adapun bahan – bahan yang digunakan dalam percobaan adalah ; aquades, kertas pH universal, larutan asam formiat dan larutan cuka. 3.2. Alat Percobaan Adapun alat alat yang digunakan dalam percobaan adalah ; erlemeyer 100 mL, Pipet volume 25 mL, Labutakar 100 mL, Thermometer dan Bulb. 3.3. Prosedur Percobaan 3.3.1 Prosedur Percobaan Asam Forniat Diambil 5 mL larutan asam formiat sebanyak 0,1 M lalu dimasukkan kedalam labu takar 50 mL kemudian ditambahkan akuades sampai batas tanda. Dikocok sampai merata lalu diambil 10 mL larutan asam asetat lalu dimasukkan kedalam erlemeyer kemudian dimasukkan thermometer untuk mengukur suhu larutan tersebut kemudian setelah selesai masukkan kertas pH universal kedalam larutan tersebut untuk mengukur pH darilarutan tersebut. Diulangi pengenceran ini sebanyak empat kali pengenceran dengan menggunakan sisa-sisa larutan dari pengenceran sebelumnya. 3.3.2 ProsedurPercobaanAsamCuka Diambil 5 mL larutan asam cuka sebanyak 0,1 M lalu dimasukkan kedalam labu takar 50 mL kemudian ditambahkan akuades sampai batas tanda. Dikocok sampai merata lalu diambil 10mL larutan asam asetat lalu dimasukkan kedalam erlemeyer kemudian dimasukkan thermometer untuk mengukur suhu
  • 10. larutan tersebut kemudian setelah selesai masukkan kertas pH universal kedalam larutan tersebut untuk mengukur pH dari larutan tersebut.Diulangi pengenceran ini sebanyak empat kali pengenceran dengan menggunakan sisa-sisa larutan dari pengenceran sebelumnya.
  • 11. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari hasil percobaa keesetimbangan asam basa dapat disimpulkan bahwa : 1. Semakin encer suatu larutan asam lemah maka pH larutannya akan semaki tinggi. 2. Pengaruh pengenceran terhadap nilai Ka akan semakin kecil, jika larutan semakin diencerkan. Pengaruh pengenceran terhadap suhu yaitu semakin encer suatu larutan maka semakin rendah suhunya. 3. Derajat ionisasi asam lemah semakin kecil jika larutan diencerkan. Artinya, derajat ionisasi asam lemah berbanding lurus dengan faktor pengencerannya. 5.2. Saran 5.2.1. Saran Untuk Laboratorium Sebaiknya diadakan pembeharuan untuk alat yang mulai rusak, kebersihan laboratorium agar diperhatikan. 5.2.2. Saran Untuk Asisten Cara menjelaskannya dipertahankan.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Amanda, Y. N. W. Dkk., 2007, Identifikasi sifat asam basa dengan menggunakan indikator alami, Jurnal Kimia Indonesia. Petrucci dkk, 2007, General Chemistry principles and modern applications, Edisi Kesembilan, Diterjemahkan Oleh Pearson Education, Jakarta : Erlangga.
  • 13. LAMPIRAN III PERHHITUNGAN 1. PERHITUNGAN ASAM FORMIAT a. Pengenceran M1 . V1 = M2 . V2 1. 0,01 M = M1 . V1 = M2 . V2 0,01 M . 5 Ml = M2 . 50 mL M2 = 0,01 M . 5 mL 50 mL M2 = 0,001 M 2. 0,001 M = M1 .V 1 = M2 . V2 0,001 M . 5 mL = M2 . 50 mL M2 = 0,001 M . 5 mL 50 mL M2 = 0,0001 M 3. 0,0001 M = M1 . V1 = M2 . V2 0,0001 M . 5 Ml = M2 . 50 mL M2 = 0,0001 M . 5 mL 50 mL M2 = 0,00001 M 4. 0, 00001 M = M1 . V1 = M2 . V2 0,00001 M . 5 mL = M2 . 50 mL M2 = 0,00001 M . 5 mL 50 mL M2 = 0,000001 M b. Kesetimbangan Asam Lemah 10 -pH 𝐾𝑎 = [10−pH ] [ 𝑀 ]
  • 14. 𝐾𝑎1 = [10−3 ]2 [ 𝑀 ] 𝐾𝑎1 = [10−3 ]2 [ 0,01 𝑀] 𝐾𝑎1 = [10−6 ] [ 0,01 ] Ka1 = 10-4 𝐾𝑎2 = [10−5 ]2 [ 0,001 ] 𝐾𝑎2 = [10−10 ] [ 0,001 𝑀] 𝐾𝑎2 = [10−10 ] [ 0,001 ] Ka2 = 10-7 𝐾𝑎3 = [10−6 ]2 [ 0,001 ] 𝐾𝑎3 = [10−12 ] [ 0,0001 𝑀] Ka3 = 10-8 𝐾𝑎4 = [10−6 ]2 [ 0,0001 ] 𝐾𝑎4 = [10−12 ] [ 0,00001 𝑀] Ka4 = 10-7 c. Penentuan Derajat Ionisasi ∝= [10−pH ] [M] × 100
  • 15. ∝1= [10−3 ] [0,01] × 100 % ∝1= 10% ∝2= [10−5 ] [0,001] × 100 % ∝2= 1% ∝3= [10−6 ] [0,0001] × 100 % ∝3= 1% ∝4= [10−6 ] [0,00001] × 100 % ∝4= 10% ∝ = ∝1 + ∝2 +∝3 + ∝4 n ∝ = 10% + 1% + 1% + 10% 4 ∝ = 5, 5 % 2. PERHITUNGAN ASAM CUKA a. Pengenceran M1 . V1 = M2 . V2 1. 0,01 M = M1 . V1 = M2 . V2 0,01 M . 5 mL = M2 . 50 mL M2 = 0,01 M . 5 mL 50 mL M2 = 0,001 M 2. 0,001 M = M1 .V 1 = M2 . V2 0,001 M . 5 mL = M2 . 50 mL M2 = 0,001 M . 5 mL 50 mL
  • 16. M2 = 0,0001 M 3. 0,0001 M = M1 . V1 = M2 . V2 0,0001 M . 5 Ml = M2 . 50 mL M2 = 0,0001 M . 5 mL 50 mL M2 = 0,00001 M 4. 0, 00001 M = M1 . V1 = M2 . V2 0,00001 M . 5 mL = M2 . 50 mL M2 = 0,00001 M . 5 mL 50 mL M2 = 0,000001 M b. Kesetimbangan Asam Lemah 10 -pH 𝐾𝑎 = [10−pH ] [ 𝑀 ] 𝐾𝑎1 = [10−4 ]2 [ 0,01 𝑀] 𝐾𝑎1 = [10−8 ] [ 0,01 ] Ka1 = 10-6 𝐾𝑎2 = [10−6 ]2 [ 0,001 ] 𝐾𝑎2 = [10−12 ] [ 0,001 𝑀] Ka2 = 10-9 𝐾𝑎3 = [10−6 ]2 [ 0,0001 ] 𝐾𝑎3 = [10−12 ] [ 0,0001 𝑀]
  • 17. Ka3 = 10-4 𝐾𝑎4 = [10−7 ]2 [ 0,00001 ] 𝐾𝑎4 = [10−14 ] [ 0,00001 𝑀] Ka3 = 10-9 c. Penentuan Derajat Ionisasi ∝= [10−pH ] [M] × 100 ∝1= [10−4 ] [0,01] × 100 % ∝1= 1% ∝2= [10−6 ] [0,001] × 100 % ∝2= 0,1% ∝3= [10−6 ] [0,0001] × 100 % ∝3= 1% ∝4= [10−7 ] [0,00001] × 100 % ∝4= 1% ∝ = ∝1 + ∝2 +∝3 + ∝4 n ∝ = 1% + 0, 1% + 1% + 1% 4 ∝ = 0, 775 %