SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI (F41.2)
LABORATORIUM ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KASUS BESAR
JANUARI 2024
Oleh:
Novia Desi Deria / K1B123007
Pembimbing:
dr. Edy Husnul Mujahid, Sp. KJ
LABORATORIUM KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JWA
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2024
IDENTITAS PASIEN
NAMA PASIEN : Tn. J
No. Status / No. registrasi : 07 XX XX
Masuk RS : 19 Januari 2024
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir : Kendari, 09/07/1979
Usia : 44 Tahun
Status Perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Suku Bangsa : Muna
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Salesman Farmasi
Alamat : Kendari
Dokter yang Mengobati : dr. Edy Husnul Mujahid, Sp.KJ
A. Keluhan Utama
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang dengan keluhan cemas sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan lain yang
dirasakan adalah rasa berdebar, pusing, dan perut yang kembung. Pasien merasa
gelisah dan kaki yang terasa dingin ketika memikirkan masalah yang dihadapinya.
Pasien baru pertama kali datang berobat ke poliklinik jiwa Rumah Sakit Jiwa Kota
Kendari. Saat merasa cemas, pasien merasa pusing berputar serta perut yang kembung
sehingga pasien berobat ke RSUD dan diberikan obat ranitidine dan betahistin. Masalah
lain seperti sulit tidur, sulit konsentrasi, mendengar bisikan ataupun melihat sesuatu
serta penurunan nafsu makan disangkal oleh pasien. Pasien mengaku mengisi waktu
kosongnya dengan beribadah.
Pasien mengaku cemas karena memikirkan masalah dengan temannya. Masalah
tersebut dikarenakan teman pasien membeli HP iPhone yang kredit menggunakan data
pasien. Setelah melakukan hal tersebut teman pasien menghilang yang mengakibatkan
segala cicilan HP tersebut dibayarkan oleh pasien.
Cemas, pusing, berdebar, dan perut kembung
1. Keluhan dan Gejala
C. Riwayat Penyakit Sebelumnya
1. Penyakit medis : Riwayat sakit lambung (Ranitidin
dan betahistin)
2. Riwayat penggunaan NAPZA : Tidak ada
3. Riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya :
Tidak ada.
Genogram
D. Riwayat Kehidupan Keluarga
Pasien merupakan anak ke-5 dari 5 bersaudara.
Hubungan pasien dengan saudaranya baik.
Hubungan pasien dengan keluarganya baik. Saat ini
pasien tinggal bersama orang tua adan 1 saudara
pasien. Riwayat keluhan yang sama pada keluarga
tidak ada.
E. Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat prenatal dan
perinatal
Pasien lahir di Kendari, 09 Juli 1979. Kehamilan cukup bulan, pasien
lahir normal dan dibantu oleh dukun bersalin, persalinan dilakukan di
rumah orang tua pasien, tidak ada penyulit dan cacat bawaan.
Riwayat masa kanak
awal (usia 1-3 tahun)
Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak pada umumnya, pasien
tidak mengalami keterlambatan dalam perkembangan dan
pertumbuhannya. Perkembangan pada usia 1-3 tahun dimulai dari
merangkak, berjalan, hingga berbicara semua dalam batas normal.
Tidak terdapat riwayat kejang demam dan trauma pada usia ini
Riwayat masa kanak
pertengahan (usia 4-11
tahun)
Pada periode ini pasien tinggal bersama kedua orang tua dan saudara-
saudara kandungnya. Pada usia 6 tahun dia masuk Sekolah Dasar
(SD). Sewaktu sekolah pasien selalu naik kelas dan prestasi di
sekolah biasa-biasa saja. Tidak ada kejadian traumatik pada masa ini.
Riwayat masa kanak
akhir remeja (usia 11-18
tahun)
Pada masa ini pasien telah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah
Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas dengan baik. Tidak
ada kejadian traumatik pada masa ini.
F. Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat masa dewasa • Riwayat Pendidikan: Pasien menyelesaikan pendidikannya sampai
jenjang Sekolah Menengah Atas. Namun pada masa ini karena
keadaan ekonomi pasien tidak dapat melanjutkan pendidikan ke
tahap selanjutnya yaitu kuliah
• Riwayat Pekerjaan: Salesman Farmasi
• Riwayat Pernikahan: Belum menikah
• Riwayat Kehidupan Spiritual: Berdasarkan anamnesis kepada
pasien didapatkan bahwa pasien rajin beribadah sholat 5 waktu.
• Riwayat hukum: Tidak ada
Riwayat kehidupan
sekarang
Saat ini pasien tinggal bersama orangtua dan satu saudaranya.
Presepsi pasien tentang
diri dan kehidupannya
Pasien sadar bahwa dirinya sedang sakit dan mengetahui faktor yang
berhubungan dengan penyakitnya dan membutuhkan pengobatan
untuk kesembuhannya
II. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
• Penampilan umum :
Laki-laki tampak sesuai dengan usianya, perawakan tubuh pendek
dan agak kurus, kulit berwarna sawo matang, menggunakan baju kaos
berwarna hijau, menggunakan celana panjang jeans, serta menggunakan
alas kaki. Perawatan diri nampak baik .
• Kesadaran : Compos Mentis
• Perilaku dan aktivitas psikomotor : Pasien duduk di hadapan pemeriksa
dengan tenang dan menjawab baik selama wawancara berlangsung.
• Pembicaraan : Spontan, lancar, intonasi biasa
• Sikap terhadap pemeriksa : Pasien kooperatif
A. Deskripsi Umum :
1. Mood : Eutimia
2. Ekspresi afektif : Cemas
3. Keserasian : Serasi
4. Empati : Dapat diraba
rasakan
B. Keadaan Afektif
(Mood),perasaan, dan Empati
C. Fungsi Intelektual
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum,
dan kecerdasan: Sesuai taraf pendidikan
2. Orientasi (waktu, tempat, dan orang):
a. Waktu : Baik
b. Tempat : Baik
c. Orang : Baik
3. Daya ingat :
a. Panjang : Baik
b. Sedang : Baik
c. Pendek : Baik
4. Daya konsentrasi dan perhatian : Baik
5. Pikiran abstrak : Baik
6. Bakat kreatif : Tidak ada
7. Kemampuan menolong diri sendiri :
Baik
D. Gangguan Presepsi :
1. Halusinasi : Tidak Ada
2. Ilusi : Tidak Ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
1. Arus pikiran
a. Produktivitas : Cukup
b. Kontinuitas : Relevan, koheren
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi pikiran
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Gangguan isi pikiran : Tidak ada
3. Pengendalian Impuls : Baik
E. Proses Berpikir F. Daya Nilai dan Tilikan
1. Norma sosial : Baik
2. Uji daya nilai : Baik
3. Penilaian realitas : Baik
4. Tilikan : Derajat 6, Pasien sadar bahwa
dirinya sedang sakit, mengetahui faktor
yang berhubungan dengan penyakitnya
dan memiliki motivasi untuk mencapai
perbaikan.
G. Taraf Dapat Dipercaya
Pasien dapat dipercaya
II. PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGIS
Antropometri
TB : 159 cm
BB : 61 kg
IMT : 22.1 kg/m2 (Normal)
Suhu : 36,7 °C
Pernapasan : 21x/menit
Nadi : 89 x/menit
TD : 132/87 mmHg
A. Status Internus B. Status Neurologis
• GCS : E4M6V5
• Refleks fisiologis dbn
• Refleks patologis
tidak ada
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Fisik-biologis : Tidak
dilakukan
• Psikometri : Tidak
dilakukan
IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Laki-laki, 44 tahun, keluhan cemas sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan lain yang
dirasakan adalah rasa berdebar, pusing, dan perut yang kembung. Pasien merasa
gelisah dan kaki yang sering dingin ketika memikirkan masalah yang dihadapinya.
Saat merasa cemas, pasien merasa pusing berputar dan perut yang kembung
sehingga pasien berobat ke RSUD dan diberikan obat ranitidine dan betahistin.
Masalah lain seperti sulit tidur, sulit konsentrasi, mendengar bisikan ataupun melihat
sesuatu serta penurunan nafsu makan disangkal oleh pasien. Pasien mengaku
mengisi waktu kosongnya dengan beribadah. Pasien mengaku cemas karena
memikirkan masalah dengan temannya. Masalah tersebut dikarenakan teman
pasien membeli HP iPhone yang kredit menggunakan data pasien. Setelah
melakukan hal tersebut teman pasien menghilang yang mengakibatkan segala
cicilan HP tersebut dibayarkan oleh pasien.
IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pada pemeriksaan status mental didapatkan kesadaran compos mentis, tenang,
pembicaraan spontan, kooperatif, mood eutimia, afek cemas, keserasian serasi,
empati dapat diraba rasakan. Tidak ada gangguan fungsi intelektual dan proses
berpikir. Tidak ditemukan adanya halusinasi, ilusi, depersonalisasi, dan derealisasi.
Nilai tilikan pasien adalah derajat 6 karena pasien sadar bahwa dirinya sedang sakit
dan mengetahui faktor yang berhubungan dengan penyakitnya namun tidak
menerapkan dalam perilaku praktisnya. Taraf dapat dipercaya adalah pasien dapat
dipercaya
V. EVALUSASI MULTIAKSIAL
Berdasarkan anamnesis, dan pemeriksaan status mental ditemukan tanda dan
gejala yang secara klinis bermakna berupa cemas dimana hal ini menyebabkan timbulnya suatu
distress (penderitaan) dan disability (hendaya) sehingga pasien dapat digolongkan mengalami
Gangguan Jiwa.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan status mental tidak ditemukan adanya
hendaya berat dalam menilai realitas sehingga pasien ini digolongkan dalam Gangguan Jiwa
Non Psikotik.
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak didapatkan riwayat penyakit fisik
ataupun sistemik yang bermakna sebelumnya serta tidak didapatkan riwayat penggunaan
NAPZA sehingga kemungkinan gangguan ini disebabkan oleh Penyalahgunaan NAPZA dapat
disingkirkan
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan status mental. Pada pasien ditemukan
tanda-tanda adanya rasa cemas dan gelisah, ketegangan motorik seperti sakit kepala berputar
dan hiperaktivitas otonom seperti jantung berdebar-debar sehingga pasien ini dikatakan
mengalami gangguan anxietas. Keluhan ini tidak dirasakan terus-menerus dan tidak memenuhi
kriteria pedoman diagnostik gangguan cemas menyeluruh, gangguan campuran anxietas-
depresi, gangguan anxietas campuran dan gangguan anxietas lainnya sehingga dapat
disimpulkan bahwa pasien ini menderita Gangguan Anxietas YTT (F.41.9).
V. EVALUSASI MULTIAKSIAL
2. Aksis II : Ciri kepribadian tidak khas
3. Aksis III : Masalah system pencernaan (dyspepsia)
4. Aksis IV : Faktor stressor : teman pasien
5. Aksis V : GAF Scale saat ini 90-81 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas
ringan dalam fungsi secara umum masih baik).
VI. DAFTAR PROBLEM
1. Organobiologik : Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna, namun diduga
terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga membutuhkan
psikofarmaka
2. Psikologik : Terdapat gangguan dengan tingkat kecemasan dan depresi pada
pasien sehingga membutuhkan psikoterapi
3. Sosiologik : Ditemukan adanya faktor stressor psikososial dari teman pasien
sehingga membutuhkan sosioterapi .
VII. PROGNOSIS
• Kemauan pasien untuk sembuh
dan berobat
• Pasien sadar bahwa dirinya sakit
• Tidak ada riwayat penyakit yang
sama dalam keluarga
• Pasien memiliki BPJS untuk
pembiayaan kesehatan
• Tilikan baik
Faktor pendukung
Faktor penghambat
• Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang gangguan jiwa
• Faktor stressor yang masih berlanjut
Prognosis
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad fungsionam : dubia ad
bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad
bonam
VIII. DIAGNOSIS BANDING
• Gangguan panik (anxietas
paroksismal episodik) (F41.0)
• Gangguan cemas menyeluruh
(F41.1)
• Gangguan campuran anxietas dan
depresi (F41.2
IX. RENCANA TERAPI
a. Psikofarmaka
Amitriptilin 1x25 mg
Clofritis 1x10 mg
b.Psikoterapi
• Memberikan dukungan kepada pasien dan
membantu dalam memahami penyakitnya.
Memberi penjelasan mengenai
penyakitnya, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, efek samping yang mungkin
dapat timbul selama pengobatan.
• Meminta pasien untuk meminum obat
secara teratur
c. Sosioterapi
Memberikan penjelasan kepada
pasien dan keluarga pasien tentang keadaan
pasien agar dapat memberikan dukungan
sosial sehingga tercipta lingkungan kondusif
X. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Fisik-biologis : Tidak dilakukan
pemeriksaan
b. Psikometri : Tidak dilakukan
pemeriksaan
XI. DISKUSI/PEMBAHASAN
Gangguan anxietas merupakan perasaan kekhawatiran yang tidak jelas,
berkaitan dengan respon emosional terhadap sesuatu. Anxiety (cemas)
merupakan ketidakberdayaan neurotik, rasa tidak aman, tidak matang, dan
kekurangmampuan dalam menghadapi tuntutan realitas (lingkungan), kesulitan
dan tekanan kehidupan sehari-hari. Kecemasan adalah emosi yang tidak
menyenangkan, seperti perasaan tidak enak, perasaan kacau, was-was dan
ditandai dengan istilah kekhawatiran keprihatinan, dan rasa takut yang kadang
dialami dalam tingkat dan situasi yang berbeda-beda
XI. DISKUSI/PEMBAHASAN
Pada pasien tersebut ditemukan gejala-gejala anxietas namun tidak memenuhi
untuk gangguan cemas menyeluruh, gangguan campuran anxietas-depresi,
gangguan anxietas campuran, dan gangguan anxietas lainnya maka diagnosis
pasien menurut PPDGJ III digolongkan sebagai Gangguan Anxietas YTT
(F41.9)
XI. DISKUSI/PEMBAHASAN
• farmakoterapi dapat diberikan golongan Benzodiazepin yang merupakan
pilihan obat pertama
• Jenis obat-obat golongan benzodiazepine ini adalah diazepam, prazepam,
lorazepam, klobazam, bromazepam, oksazolam, alprazolam
• Obat lain yang diberikan pada pasien tersebut adalah amitriptyline.
Amitriptyline berada dalam klasifikasi obat antidepresan trisiklik (TCA)
Penatalaksanaan
TERAPI
Amitriptyline Clofritis (Clobazam)
Golongan : Antidepressan
Cara kerja : menghalangi pengambilan
kembali neurotransmiter serotonin dan
norepinefrin
Dosis : 25 mg per hari sebelum tidur
Golongan : Benzodiazepin
Cara kerja : cara mengikat situs
spesifik pada reseptor GABA
Dosis : 1 x 10 mg per hari
2. Psikoterapi
• Psikoterapi suportif bertujuan untuk memperkuat mekanisme defens (pertahanan)
pasien terhadap stres. Perlu diadakannya terapi untuk meningkatkan kemampuan
pengendalian diri dan memberikan motivasi hidup.
• Psikoterapi reedukatif bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga untuk
mendukung kesembuhan pasien dengan mengawasi pasien untuk minum obat
teratur.
• Psikoterapi rekonstruktif bertujuan membangun kembali kepercayaan diri pasien,
menjelaskan kepada pasien bahwa pasien memiliki semangat hidup dan
keinginan kuat untuk melihat anak pasien bahagia. Menolak semua pikiran negatif.
3. Edukasi
Menyarankan kepada keluarga untuk selalu memberikan dukungan kepada pasien,
jangan membatasi aktivitas positif yang disukai pasien, ajak pasien bergembira,
kurangi hal-hal yang dapat meningkatkan stresor. Berdiskusi terhadap pentingnya
pasien untuk minum obat teratur dan kontrol lagi.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to LAPSUS-K1B123007-Novia Desi Deria.pptx

5. skizofrenia paranoid
5. skizofrenia paranoid5. skizofrenia paranoid
5. skizofrenia paranoidvani tj
 
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptxPRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptxFadhli Hasif
 
Refleksi Kasus jiwa.pdf
Refleksi Kasus jiwa.pdfRefleksi Kasus jiwa.pdf
Refleksi Kasus jiwa.pdfhahahahacim
 
ppt seminar jiwa.pptx
ppt seminar jiwa.pptxppt seminar jiwa.pptx
ppt seminar jiwa.pptxNeptaYulita
 
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptDeteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptssuser1a94271
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demamEka Yuliana
 
LKK 1 Wawancara Psikotik BARU.docx
LKK 1 Wawancara Psikotik BARU.docxLKK 1 Wawancara Psikotik BARU.docx
LKK 1 Wawancara Psikotik BARU.docxOtchiPutri
 
Refleksi kasus tentnag anxietas disorder
Refleksi kasus tentnag anxietas disorderRefleksi kasus tentnag anxietas disorder
Refleksi kasus tentnag anxietas disordermeilyrahmalia91
 
Lapkas ISIP - Ensefalopati Dengue - Maria Gabriella Ananta.pdf
Lapkas ISIP - Ensefalopati Dengue - Maria Gabriella Ananta.pdfLapkas ISIP - Ensefalopati Dengue - Maria Gabriella Ananta.pdf
Lapkas ISIP - Ensefalopati Dengue - Maria Gabriella Ananta.pdfgabriella946536
 
Anamnesis dr Denny FKIK UMY 2021.ppt
Anamnesis dr Denny FKIK UMY  2021.pptAnamnesis dr Denny FKIK UMY  2021.ppt
Anamnesis dr Denny FKIK UMY 2021.pptananta54
 
37044 jtptunimus gdl-ikewahyuni-5196-3-bab3
37044 jtptunimus gdl-ikewahyuni-5196-3-bab337044 jtptunimus gdl-ikewahyuni-5196-3-bab3
37044 jtptunimus gdl-ikewahyuni-5196-3-bab3Sri Erawati
 
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN INSPEKSI JANTUNG PADA ANAK
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN INSPEKSI JANTUNG PADA ANAKANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN INSPEKSI JANTUNG PADA ANAK
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN INSPEKSI JANTUNG PADA ANAKSulistia Rini
 
makalah pengkajian anamnesa
makalah pengkajian anamnesamakalah pengkajian anamnesa
makalah pengkajian anamnesaBilaZahra1
 
Askep kelompok cempaka
Askep kelompok cempakaAskep kelompok cempaka
Askep kelompok cempakaEtika Nurasih
 

Similar to LAPSUS-K1B123007-Novia Desi Deria.pptx (20)

5. skizofrenia paranoid
5. skizofrenia paranoid5. skizofrenia paranoid
5. skizofrenia paranoid
 
Demensia.pptx
Demensia.pptxDemensia.pptx
Demensia.pptx
 
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptxPRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
PRESENTATION PENGURUSAN DAN NURSING CARE UNTUK PESAKIT DENGAN SKIZOFRENIA.pptx
 
Psikiatri cbd
Psikiatri cbdPsikiatri cbd
Psikiatri cbd
 
Refleksi Kasus jiwa.pdf
Refleksi Kasus jiwa.pdfRefleksi Kasus jiwa.pdf
Refleksi Kasus jiwa.pdf
 
ppt seminar jiwa.pptx
ppt seminar jiwa.pptxppt seminar jiwa.pptx
ppt seminar jiwa.pptx
 
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptDeteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demam
 
Psikogeriatri
PsikogeriatriPsikogeriatri
Psikogeriatri
 
LKK 1 Wawancara Psikotik BARU.docx
LKK 1 Wawancara Psikotik BARU.docxLKK 1 Wawancara Psikotik BARU.docx
LKK 1 Wawancara Psikotik BARU.docx
 
Refleksi kasus tentnag anxietas disorder
Refleksi kasus tentnag anxietas disorderRefleksi kasus tentnag anxietas disorder
Refleksi kasus tentnag anxietas disorder
 
AKEP HIV AIDS.docx
AKEP HIV AIDS.docxAKEP HIV AIDS.docx
AKEP HIV AIDS.docx
 
Lapkas ISIP - Ensefalopati Dengue - Maria Gabriella Ananta.pdf
Lapkas ISIP - Ensefalopati Dengue - Maria Gabriella Ananta.pdfLapkas ISIP - Ensefalopati Dengue - Maria Gabriella Ananta.pdf
Lapkas ISIP - Ensefalopati Dengue - Maria Gabriella Ananta.pdf
 
Anamnesis dr Denny FKIK UMY 2021.ppt
Anamnesis dr Denny FKIK UMY  2021.pptAnamnesis dr Denny FKIK UMY  2021.ppt
Anamnesis dr Denny FKIK UMY 2021.ppt
 
ALUR.docx
ALUR.docxALUR.docx
ALUR.docx
 
37044 jtptunimus gdl-ikewahyuni-5196-3-bab3
37044 jtptunimus gdl-ikewahyuni-5196-3-bab337044 jtptunimus gdl-ikewahyuni-5196-3-bab3
37044 jtptunimus gdl-ikewahyuni-5196-3-bab3
 
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN INSPEKSI JANTUNG PADA ANAK
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN INSPEKSI JANTUNG PADA ANAKANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN INSPEKSI JANTUNG PADA ANAK
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN INSPEKSI JANTUNG PADA ANAK
 
makalah pengkajian anamnesa
makalah pengkajian anamnesamakalah pengkajian anamnesa
makalah pengkajian anamnesa
 
Kti alen
Kti alenKti alen
Kti alen
 
Askep kelompok cempaka
Askep kelompok cempakaAskep kelompok cempaka
Askep kelompok cempaka
 

Recently uploaded

MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 

Recently uploaded (18)

MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 

LAPSUS-K1B123007-Novia Desi Deria.pptx

  • 1. GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI (F41.2) LABORATORIUM ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO KASUS BESAR JANUARI 2024 Oleh: Novia Desi Deria / K1B123007 Pembimbing: dr. Edy Husnul Mujahid, Sp. KJ LABORATORIUM KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JWA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SULAWESI TENGGARA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2024
  • 2. IDENTITAS PASIEN NAMA PASIEN : Tn. J No. Status / No. registrasi : 07 XX XX Masuk RS : 19 Januari 2024 Jenis Kelamin : Laki-laki Tempat Tanggal Lahir : Kendari, 09/07/1979 Usia : 44 Tahun Status Perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Warga Negara : Indonesia Suku Bangsa : Muna Pendidikan : SMA Pekerjaan : Salesman Farmasi Alamat : Kendari Dokter yang Mengobati : dr. Edy Husnul Mujahid, Sp.KJ
  • 3. A. Keluhan Utama B. Riwayat Gangguan Sekarang Pasien datang dengan keluhan cemas sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan lain yang dirasakan adalah rasa berdebar, pusing, dan perut yang kembung. Pasien merasa gelisah dan kaki yang terasa dingin ketika memikirkan masalah yang dihadapinya. Pasien baru pertama kali datang berobat ke poliklinik jiwa Rumah Sakit Jiwa Kota Kendari. Saat merasa cemas, pasien merasa pusing berputar serta perut yang kembung sehingga pasien berobat ke RSUD dan diberikan obat ranitidine dan betahistin. Masalah lain seperti sulit tidur, sulit konsentrasi, mendengar bisikan ataupun melihat sesuatu serta penurunan nafsu makan disangkal oleh pasien. Pasien mengaku mengisi waktu kosongnya dengan beribadah. Pasien mengaku cemas karena memikirkan masalah dengan temannya. Masalah tersebut dikarenakan teman pasien membeli HP iPhone yang kredit menggunakan data pasien. Setelah melakukan hal tersebut teman pasien menghilang yang mengakibatkan segala cicilan HP tersebut dibayarkan oleh pasien. Cemas, pusing, berdebar, dan perut kembung 1. Keluhan dan Gejala
  • 4. C. Riwayat Penyakit Sebelumnya 1. Penyakit medis : Riwayat sakit lambung (Ranitidin dan betahistin) 2. Riwayat penggunaan NAPZA : Tidak ada 3. Riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya : Tidak ada. Genogram D. Riwayat Kehidupan Keluarga Pasien merupakan anak ke-5 dari 5 bersaudara. Hubungan pasien dengan saudaranya baik. Hubungan pasien dengan keluarganya baik. Saat ini pasien tinggal bersama orang tua adan 1 saudara pasien. Riwayat keluhan yang sama pada keluarga tidak ada.
  • 5. E. Riwayat Kehidupan Pribadi Riwayat prenatal dan perinatal Pasien lahir di Kendari, 09 Juli 1979. Kehamilan cukup bulan, pasien lahir normal dan dibantu oleh dukun bersalin, persalinan dilakukan di rumah orang tua pasien, tidak ada penyulit dan cacat bawaan. Riwayat masa kanak awal (usia 1-3 tahun) Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak pada umumnya, pasien tidak mengalami keterlambatan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Perkembangan pada usia 1-3 tahun dimulai dari merangkak, berjalan, hingga berbicara semua dalam batas normal. Tidak terdapat riwayat kejang demam dan trauma pada usia ini Riwayat masa kanak pertengahan (usia 4-11 tahun) Pada periode ini pasien tinggal bersama kedua orang tua dan saudara- saudara kandungnya. Pada usia 6 tahun dia masuk Sekolah Dasar (SD). Sewaktu sekolah pasien selalu naik kelas dan prestasi di sekolah biasa-biasa saja. Tidak ada kejadian traumatik pada masa ini. Riwayat masa kanak akhir remeja (usia 11-18 tahun) Pada masa ini pasien telah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas dengan baik. Tidak ada kejadian traumatik pada masa ini.
  • 6. F. Riwayat Kehidupan Pribadi Riwayat masa dewasa • Riwayat Pendidikan: Pasien menyelesaikan pendidikannya sampai jenjang Sekolah Menengah Atas. Namun pada masa ini karena keadaan ekonomi pasien tidak dapat melanjutkan pendidikan ke tahap selanjutnya yaitu kuliah • Riwayat Pekerjaan: Salesman Farmasi • Riwayat Pernikahan: Belum menikah • Riwayat Kehidupan Spiritual: Berdasarkan anamnesis kepada pasien didapatkan bahwa pasien rajin beribadah sholat 5 waktu. • Riwayat hukum: Tidak ada Riwayat kehidupan sekarang Saat ini pasien tinggal bersama orangtua dan satu saudaranya. Presepsi pasien tentang diri dan kehidupannya Pasien sadar bahwa dirinya sedang sakit dan mengetahui faktor yang berhubungan dengan penyakitnya dan membutuhkan pengobatan untuk kesembuhannya
  • 7. II. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL • Penampilan umum : Laki-laki tampak sesuai dengan usianya, perawakan tubuh pendek dan agak kurus, kulit berwarna sawo matang, menggunakan baju kaos berwarna hijau, menggunakan celana panjang jeans, serta menggunakan alas kaki. Perawatan diri nampak baik . • Kesadaran : Compos Mentis • Perilaku dan aktivitas psikomotor : Pasien duduk di hadapan pemeriksa dengan tenang dan menjawab baik selama wawancara berlangsung. • Pembicaraan : Spontan, lancar, intonasi biasa • Sikap terhadap pemeriksa : Pasien kooperatif A. Deskripsi Umum :
  • 8. 1. Mood : Eutimia 2. Ekspresi afektif : Cemas 3. Keserasian : Serasi 4. Empati : Dapat diraba rasakan B. Keadaan Afektif (Mood),perasaan, dan Empati C. Fungsi Intelektual 1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kecerdasan: Sesuai taraf pendidikan 2. Orientasi (waktu, tempat, dan orang): a. Waktu : Baik b. Tempat : Baik c. Orang : Baik 3. Daya ingat : a. Panjang : Baik b. Sedang : Baik c. Pendek : Baik 4. Daya konsentrasi dan perhatian : Baik 5. Pikiran abstrak : Baik 6. Bakat kreatif : Tidak ada 7. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik D. Gangguan Presepsi : 1. Halusinasi : Tidak Ada 2. Ilusi : Tidak Ada 3. Depersonalisasi : Tidak ada 4. Derealisasi : Tidak ada
  • 9. 1. Arus pikiran a. Produktivitas : Cukup b. Kontinuitas : Relevan, koheren c. Hendaya berbahasa : Tidak ada 2. Isi pikiran a. Preokupasi : Tidak ada b. Gangguan isi pikiran : Tidak ada 3. Pengendalian Impuls : Baik E. Proses Berpikir F. Daya Nilai dan Tilikan 1. Norma sosial : Baik 2. Uji daya nilai : Baik 3. Penilaian realitas : Baik 4. Tilikan : Derajat 6, Pasien sadar bahwa dirinya sedang sakit, mengetahui faktor yang berhubungan dengan penyakitnya dan memiliki motivasi untuk mencapai perbaikan. G. Taraf Dapat Dipercaya Pasien dapat dipercaya
  • 10. II. PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGIS Antropometri TB : 159 cm BB : 61 kg IMT : 22.1 kg/m2 (Normal) Suhu : 36,7 °C Pernapasan : 21x/menit Nadi : 89 x/menit TD : 132/87 mmHg A. Status Internus B. Status Neurologis • GCS : E4M6V5 • Refleks fisiologis dbn • Refleks patologis tidak ada PEMERIKSAAN PENUNJANG • Fisik-biologis : Tidak dilakukan • Psikometri : Tidak dilakukan
  • 11. IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Laki-laki, 44 tahun, keluhan cemas sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan lain yang dirasakan adalah rasa berdebar, pusing, dan perut yang kembung. Pasien merasa gelisah dan kaki yang sering dingin ketika memikirkan masalah yang dihadapinya. Saat merasa cemas, pasien merasa pusing berputar dan perut yang kembung sehingga pasien berobat ke RSUD dan diberikan obat ranitidine dan betahistin. Masalah lain seperti sulit tidur, sulit konsentrasi, mendengar bisikan ataupun melihat sesuatu serta penurunan nafsu makan disangkal oleh pasien. Pasien mengaku mengisi waktu kosongnya dengan beribadah. Pasien mengaku cemas karena memikirkan masalah dengan temannya. Masalah tersebut dikarenakan teman pasien membeli HP iPhone yang kredit menggunakan data pasien. Setelah melakukan hal tersebut teman pasien menghilang yang mengakibatkan segala cicilan HP tersebut dibayarkan oleh pasien.
  • 12. IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Pada pemeriksaan status mental didapatkan kesadaran compos mentis, tenang, pembicaraan spontan, kooperatif, mood eutimia, afek cemas, keserasian serasi, empati dapat diraba rasakan. Tidak ada gangguan fungsi intelektual dan proses berpikir. Tidak ditemukan adanya halusinasi, ilusi, depersonalisasi, dan derealisasi. Nilai tilikan pasien adalah derajat 6 karena pasien sadar bahwa dirinya sedang sakit dan mengetahui faktor yang berhubungan dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya. Taraf dapat dipercaya adalah pasien dapat dipercaya
  • 13. V. EVALUSASI MULTIAKSIAL Berdasarkan anamnesis, dan pemeriksaan status mental ditemukan tanda dan gejala yang secara klinis bermakna berupa cemas dimana hal ini menyebabkan timbulnya suatu distress (penderitaan) dan disability (hendaya) sehingga pasien dapat digolongkan mengalami Gangguan Jiwa. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan status mental tidak ditemukan adanya hendaya berat dalam menilai realitas sehingga pasien ini digolongkan dalam Gangguan Jiwa Non Psikotik. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak didapatkan riwayat penyakit fisik ataupun sistemik yang bermakna sebelumnya serta tidak didapatkan riwayat penggunaan NAPZA sehingga kemungkinan gangguan ini disebabkan oleh Penyalahgunaan NAPZA dapat disingkirkan Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan status mental. Pada pasien ditemukan tanda-tanda adanya rasa cemas dan gelisah, ketegangan motorik seperti sakit kepala berputar dan hiperaktivitas otonom seperti jantung berdebar-debar sehingga pasien ini dikatakan mengalami gangguan anxietas. Keluhan ini tidak dirasakan terus-menerus dan tidak memenuhi kriteria pedoman diagnostik gangguan cemas menyeluruh, gangguan campuran anxietas- depresi, gangguan anxietas campuran dan gangguan anxietas lainnya sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien ini menderita Gangguan Anxietas YTT (F.41.9).
  • 14. V. EVALUSASI MULTIAKSIAL 2. Aksis II : Ciri kepribadian tidak khas 3. Aksis III : Masalah system pencernaan (dyspepsia) 4. Aksis IV : Faktor stressor : teman pasien 5. Aksis V : GAF Scale saat ini 90-81 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi secara umum masih baik). VI. DAFTAR PROBLEM 1. Organobiologik : Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna, namun diduga terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga membutuhkan psikofarmaka 2. Psikologik : Terdapat gangguan dengan tingkat kecemasan dan depresi pada pasien sehingga membutuhkan psikoterapi 3. Sosiologik : Ditemukan adanya faktor stressor psikososial dari teman pasien sehingga membutuhkan sosioterapi .
  • 15. VII. PROGNOSIS • Kemauan pasien untuk sembuh dan berobat • Pasien sadar bahwa dirinya sakit • Tidak ada riwayat penyakit yang sama dalam keluarga • Pasien memiliki BPJS untuk pembiayaan kesehatan • Tilikan baik Faktor pendukung Faktor penghambat • Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang gangguan jiwa • Faktor stressor yang masih berlanjut Prognosis • Quo ad vitam : dubia ad bonam • Quo ad fungsionam : dubia ad bonam • Quo ad sanationam : dubia ad bonam
  • 16. VIII. DIAGNOSIS BANDING • Gangguan panik (anxietas paroksismal episodik) (F41.0) • Gangguan cemas menyeluruh (F41.1) • Gangguan campuran anxietas dan depresi (F41.2 IX. RENCANA TERAPI a. Psikofarmaka Amitriptilin 1x25 mg Clofritis 1x10 mg b.Psikoterapi • Memberikan dukungan kepada pasien dan membantu dalam memahami penyakitnya. Memberi penjelasan mengenai penyakitnya, manfaat pengobatan, cara pengobatan, efek samping yang mungkin dapat timbul selama pengobatan. • Meminta pasien untuk meminum obat secara teratur c. Sosioterapi Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga pasien tentang keadaan pasien agar dapat memberikan dukungan sosial sehingga tercipta lingkungan kondusif X. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Fisik-biologis : Tidak dilakukan pemeriksaan b. Psikometri : Tidak dilakukan pemeriksaan
  • 17. XI. DISKUSI/PEMBAHASAN Gangguan anxietas merupakan perasaan kekhawatiran yang tidak jelas, berkaitan dengan respon emosional terhadap sesuatu. Anxiety (cemas) merupakan ketidakberdayaan neurotik, rasa tidak aman, tidak matang, dan kekurangmampuan dalam menghadapi tuntutan realitas (lingkungan), kesulitan dan tekanan kehidupan sehari-hari. Kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan, seperti perasaan tidak enak, perasaan kacau, was-was dan ditandai dengan istilah kekhawatiran keprihatinan, dan rasa takut yang kadang dialami dalam tingkat dan situasi yang berbeda-beda
  • 18. XI. DISKUSI/PEMBAHASAN Pada pasien tersebut ditemukan gejala-gejala anxietas namun tidak memenuhi untuk gangguan cemas menyeluruh, gangguan campuran anxietas-depresi, gangguan anxietas campuran, dan gangguan anxietas lainnya maka diagnosis pasien menurut PPDGJ III digolongkan sebagai Gangguan Anxietas YTT (F41.9)
  • 19. XI. DISKUSI/PEMBAHASAN • farmakoterapi dapat diberikan golongan Benzodiazepin yang merupakan pilihan obat pertama • Jenis obat-obat golongan benzodiazepine ini adalah diazepam, prazepam, lorazepam, klobazam, bromazepam, oksazolam, alprazolam • Obat lain yang diberikan pada pasien tersebut adalah amitriptyline. Amitriptyline berada dalam klasifikasi obat antidepresan trisiklik (TCA)
  • 20. Penatalaksanaan TERAPI Amitriptyline Clofritis (Clobazam) Golongan : Antidepressan Cara kerja : menghalangi pengambilan kembali neurotransmiter serotonin dan norepinefrin Dosis : 25 mg per hari sebelum tidur Golongan : Benzodiazepin Cara kerja : cara mengikat situs spesifik pada reseptor GABA Dosis : 1 x 10 mg per hari
  • 21. 2. Psikoterapi • Psikoterapi suportif bertujuan untuk memperkuat mekanisme defens (pertahanan) pasien terhadap stres. Perlu diadakannya terapi untuk meningkatkan kemampuan pengendalian diri dan memberikan motivasi hidup. • Psikoterapi reedukatif bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga untuk mendukung kesembuhan pasien dengan mengawasi pasien untuk minum obat teratur. • Psikoterapi rekonstruktif bertujuan membangun kembali kepercayaan diri pasien, menjelaskan kepada pasien bahwa pasien memiliki semangat hidup dan keinginan kuat untuk melihat anak pasien bahagia. Menolak semua pikiran negatif. 3. Edukasi Menyarankan kepada keluarga untuk selalu memberikan dukungan kepada pasien, jangan membatasi aktivitas positif yang disukai pasien, ajak pasien bergembira, kurangi hal-hal yang dapat meningkatkan stresor. Berdiskusi terhadap pentingnya pasien untuk minum obat teratur dan kontrol lagi.