SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
PENGUJIAN
NDT
Pendahuluan
Definisi NDT Menurut ASTM - E 1316
(American Society for Testing and Materials)
Pengembangan dan penerapan metode teknik untuk menguji material atau
komponen dengan cara yang tidak mempengaruhi daya guna atau daya
layanan lebih lanjut, dalam rangka mendeteksi, menentukan lokasi,
mengukur, dan mengevaluasi diskontinuitas, defect (cacat), dan
ketidaksempurnaan lainnya, untuk menilai integritas, sifat dan komposisi;
dan untuk mengukur karakteristik geometri.
Pendahuluan
Istilah lain dari NDT
NDE ----- Nondestructive Evaluation
Nondestructive Examination
NDI ----- Nondestructive Inspection
NDC ----- Nondestructive Characterization.
Pengertian NDT
NDT adalah singkatan non destruktif test, yang artinya
adalah pengujian tak merusak. Maksud dari pengujian ini
adalah bahwa bendanya tidak akan dirusak, dipanasi,
dirubah yang sifatnya akan merubah struktur benda tersebut.
Jadi benda sebelum diuji dan sesudah diuji akan mempunyai
struktur logam yang sama. Selain NDT ada juga DT yang
berarti pengujian dengan jalan merusak, contohnya uji tarik,
uji tekan, uji puntir dan lain – lain.
Maksud dan Tujuan NDT
NDT bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
keadaan material masih layak dipakai atau perlu
diganti, jadi dengan mengetahui adanya keretakan-
keretakan akan bisa diprediksi suatu peralatan
masih biasa beroperasi atau harus dilakukan
perbaikan atau perbaikan suku cadangnya.
Macam-Macam NDT
 Pemeriksaan secara visual dengan mata, kadang-kadang memakai kaca
pembesar.
 Pengujian kebocoran dengan air sabun.
 Pengujian dengan spot chek.
 Pengujian dengan fluorescent dry penetrant.
 Pengujian dengan magnetic partikel.
 Pengujian dengan ultra sonik.
 Pengujian dengan eddy curent.
 Pengujian dengan crack depth.
 Pengujian radiografi dengan sinar X.
 Pengujian radiografi dengan sinar  (gamma).
Bentuk Cacat dan Cara pengujian:
Pengujian dengan DYE Penetrant
Pengujian dengan spot chek
Pengujian dengan Magnetic Particle Test
Pengujian dengan Ultrasonic Methode
Macam-Macam NDT . . . (Cont’d)
Apabila cacat/retak halus, tidak bisa diperiksa dengan spot chek,
gunakanlah fluorescent DYE penetrant. Fluorescent lebih teliti.
Prosedur Pengujian:
1. Siapkan pembersih (lap, ampelas, batu asah).
2. Fluorescent DYE penetrant set lengkap terdiri dari: cleaner,
penetrant, developer dan lampu ultra violet.
3. Setelah bersih semprotkan fluorescent DYE penetrant.
Penetrant ini berwarna hijau. Tunggu  15 menit supaya
penetrant meresap ke celah-celah yang ada.
 Pengujian dengan DYE Penetrant
4. Setelah  15 menit, bersihkan dengan lap/majun yang bersih sampai
material benar-benar bersih kering tidak ada warna hijau lagi (kalau kurang
bersih akan menyulitkan evaluasi).
5. Selanjutnya semprotkan developer secara merata keseluruh permukaan.
Warna developer ini putih. Untuk memeriksa cacatnya harus memakai
lampu ultra violet, tanpa lampu ultra violet cacatnya tidak tidak kelihatan.
6. Awas !!! Hati-hati jangan arahkan lampu itu kemata, bisa merusak mata.
7. Untuk mengukur panjang cacat dan lokasinya digunakan kertas kalkir,
tempelkan ke material yang diuji kemudian dengan sorot lampu ultra violet,
jiplak cacat-cacat tersebut. Jadi didapat cacat dengan ukuran yang
sebenarnya.
 Pengujian dengan DYE Penetrant . . . (Cont’d)
 Pengujian dengan DYE Penetrant . . . (Cont’d)
 Pengujian dengan Spot Chek
Spot chek adalah DYE penetrant untuk memeriksa cacat luar
seperti retak, luka, korosi dan cavitasi.
Persiapan:
1. Siapkan alat-alat pembersih, lap, ampelas dan lain-lain.
2. Spot chek terdiri dari cleaner, penetrant, developer.
3. Alat-alat untuk membuat laporan : blangko/formulir
pengamatan, alat-alat tulis/gambar.
 Pengujian dengan Spot Chek. . . (Cont’d)
Prosedur Pengujian:
1. Bersihkan material yang akan diuji hingga bersih dari kotoran, karat yang
melekat, diusahakan hingga permukaan mengkilap (gunakan batu
asah/ampelas duko untuk membersihkannya).
2. Bila permukaaan bersih dan halus, lap dengan kain yang bersih, sampai
kering, kemudian semprotkan cleaner, ini gunanya untuk menghilangkan
lemak/minyak yang ada pada celah-celah cacat dan seluruh material yang
diuji.
3. Semprotkan penetrant pada seluruh permukaan material yang diuji. Warna
penetrant ini merah, Tunggu  15 menit supaya penetrant meresap kedalam
seluruh celah-celah cacat.
 Pengujian dengan Spot Chek. . . (Cont’d)
4. Setelah  15 menit bersihkan penetrant dengan majun/lap yang bersih, sampai
material benar-benar bersih kering, tidak ada warna merah lagi (kalau kurang
bersih nanti akan mengalami kesulitan dalam evaluasi).
5. Selanjutnya semprotkan developer merata keseluruh permukaan. Warna
developer ini putih, kemudian periksalah apakah warna merah itu muncul, itu
adalah warna penetran yang ada pada celah-celah cacat, karena ada developer
menjadi mengembang.
Jadi bisa diketahui adanya cacat, cacat itu bisa berupa retak, luka atau
goresan.
6. Ukurlah pajang cacat, untuk memudahkan pengukuran gunakan kertas
tipis/kalkir, tempelkan dan jiplak cacat tersebut, kemudian ukur gambar itu.
Dye Penetrant Inspection
Step 1. Pre-Cleaning
Pastikan permukaan sangat Bersih secara normal dengan
menggunakan pelarut
Dye Penetrant Inspection
Step 2. Apply penetrant
Setelah aplikasi penetrant, penetrant biasanya dibiarkan di permukaan
komponen selama kurang lebih 15 menit (dwell time). Penetrant memasuki
setiap cacat yang mungkin ada oleh aksi kapiler.
Dye Penetrant Inspection
Step 3. Clean off penetrant
Setelah waktu penetrasi yang cukup (dwell time) telah
diberikan penetran dilepas, harus diperhatikan untuk tidak
mencuci penetran dari cacat yang ada.
Dye Penetrant Inspection
Step 3. Apply developer
Setelah penetran cukup dibersihkan, lapisan tipis pengembang diterapkan.
Pengembang bertindak sebagai kontras terhadap penetran dan
memungkinkan aksi kapiler terbalik terjadi.
Dye Penetrant Inspection
Step 4. Inspection / development time
Inspeksi harus dilakukan segera setelah pengembang diterapkan, setiap
cacat yang ada akan terlihat sebagai kebocoran selama waktu
pengembangan.
 Pengujian dengan Magnetic Particle Test
Metode Magnetic Particle untuk memeriksa cacat luar, ketelitian metode
Magnetic Particle bergantung pada tegangan joke. Makin tinggi tegangan
joke makin teliti.
Pengujian dengan Magnetic Particle lebih cepat dibanding fluorescent DYE
penetrant. Tetapi fluorescent DYE penetrant lebih teliti dibanding Magnetic
Particle.
Persiapan:
1. Siapkan alat-alat pembersih : lap, ampelas , batu asah.
2. Siapkan peralatan Magnetic Particle set terdiri dari joke/koil, serbuk
besi.
3. Formulir laporan, alat tulis.
 Pengujian dengan Magnetic Particle Test . . (Cont’d)
Prosedur Pengujian :
1. Bersihkan material yang akan diuji dengan lap, ampelas,
batu asah sampai mengkilap.
2. Pasang joke/koil pada materi yang akan diuji.
3. Taburkan serbuk besi pada materi yang diuji antara dua
kutub joke.
4. Amati bila serbuk besi tersebut berdiri disuatu tempat,
berarti ditempat itu ada cacat.
 Pengujian dengan Magnetic Particle Test . . (Cont’d)
 Pengujian dengan Magnetic Particle Test . . (Cont’d)
Magnetic Particle Test Equipment
Prods
DC or AC
Electro-magnet
(yolk) DC or AC
Collection of ink
particles due to
leakage field
Magnetic Particle Inspection
Crack like
indication
Crack like
indication
 Pengujian dengan Metode Ultrasonic
Pengujian dengan ultrasonic adalah cara untuk mengetahui,
mendeteksi, mengetahui cacat di dalam benda yang tidak
nampak dari luar. Sedangkan alat yang dipakai untuk
mendeteksi cacat dengan ultrasonic ini disebut ultrasonic flaw
detector. Selain itu ada peralatan yang sangat praktis dan
simpel penggunaannya yaitu ultrasonic tickness meter,
meskipun ada keterbatasan pada alat ini tetapi sangat
membantu sekali dalam pencarian cacat pada bagian-bagian
peralatan mesin.
 Pengujian dengan Metode Ultrasonic. . (Cont’d)
Aplikasi
Penggunaan teknik ultrasonic untuk mencari cacat
pada bagian dalam benda sangat vital, sehingga
sampai sejauh mana benda kerja tersebut bisa
digunakan, dapat kita deteksi dengan ultrasonic flaw
detektor. Peralatan ini sangat cocok memeriksa baut-
baut, pipa, las-lasan dan konstruksi lainnya.
 Pengujian dengan Metode Ultrasonic. . (Cont’d)
Pengukuran dengan Thickness Gauge
 Tebal pipa
Tebal pipa bisa diukur dengan jangka sorong, tetapi jika pipa-pipa tersebut
sudah dirangkai menjadi pemipaan maka sulitlah untuk mengetahui tebal pipa
tersebut. Mengapa tebal pipa harus diketahui ukurannya, ini karena permukaan
pipa terkena erosi dan korosi oleh aliran fluida dalam pipa maupun terkena
udara luar. Maka paling tepat pengguanaan thickness gauge untuk
mendeteksinya.
 Retak/cacat
Meskipun tidak teliti penggunan thickness gauge untuk mengetahui retak/cacat
masih bisa digunakan, walaupun nilai cacat tidak diketahui tetapi ada dan
tidaknya cacat masih bisa dideteksi.
 Pengujian dengan Metode Ultrasonic. . (Cont’d)
Ultrasonic Flaw Detector
 Gelombang ultrasonic adalah gelombang getaran suara yang mempunyai
frekwensi lebih tinggi dari frekwensi suara biasa.
 Frekuensi getaran ultra sonic biasa dipakai dalam NDT adalah 0,25 – 15 Mhz.
 Getaran ultrasonic dapat ditimbulkan oleh kristal piezo elektrik yang diberi
tegangan listrik. Kristal piezo elektrik ini kalau diberi tegangan listrik akan
mengembang-mengempis sehingga timbul getaran.
 Sebaliknya bila diberi getaran akan timbul tegangan listrik.
 Jadi kristal ini bisa memancarkan getaran ultra sonic dan bisa menerima getaran
ultra sonic.
 Kristal ini digunakan untuk probe ultrasonic flaw detector, sebagai pemancar
(transmitter) dan sebagai penerima (receiver).
Ultrasonic Inspection
UT Set, Digital
Pulse echo signals
A scan Display
Compression probe Thickness checking the material
Ultrasonic Inspection
defect
0 10 20 30 40 50
defect
echo
Back wall
echo
CRT Display
Compression Probe
Material Thk
initial pulse
Ultrasonic Inspection
Angle Probe
UT Set
A Scan Display
Ultrasonic Inspection
0 10 20 30 40 50
initial pulse defect echo
CRT Display
sound path
Angle Probe
defect
Surface distance

More Related Content

What's hot

3.LIQUID PENETRANT TESTING
3.LIQUID PENETRANT TESTING3.LIQUID PENETRANT TESTING
3.LIQUID PENETRANT TESTING
Clephen Dsouza
 
Mekanika Kekuatan Material 1
Mekanika Kekuatan Material 1Mekanika Kekuatan Material 1
Mekanika Kekuatan Material 1
frendi prasetyo
 
03_WELDING INSPECTION_Introduction
03_WELDING INSPECTION_Introduction03_WELDING INSPECTION_Introduction
03_WELDING INSPECTION_Introduction
Robby Wahyudi
 

What's hot (20)

3.LIQUID PENETRANT TESTING
3.LIQUID PENETRANT TESTING3.LIQUID PENETRANT TESTING
3.LIQUID PENETRANT TESTING
 
Presentation on ndt
Presentation on ndtPresentation on ndt
Presentation on ndt
 
Magnetic particle inspection
Magnetic  particle  inspection Magnetic  particle  inspection
Magnetic particle inspection
 
Non destructive testing
Non destructive testingNon destructive testing
Non destructive testing
 
Non Destructive Testing Versus Destructive Testing
Non Destructive Testing Versus Destructive TestingNon Destructive Testing Versus Destructive Testing
Non Destructive Testing Versus Destructive Testing
 
Mekanika Kekuatan Material 1
Mekanika Kekuatan Material 1Mekanika Kekuatan Material 1
Mekanika Kekuatan Material 1
 
L21 liquid penetrant test
L21 liquid penetrant testL21 liquid penetrant test
L21 liquid penetrant test
 
Makalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik TekanMakalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik Tekan
 
03_WELDING INSPECTION_Introduction
03_WELDING INSPECTION_Introduction03_WELDING INSPECTION_Introduction
03_WELDING INSPECTION_Introduction
 
Non Destructive Testing (NDT), Testing of Materials
Non Destructive Testing (NDT), Testing of MaterialsNon Destructive Testing (NDT), Testing of Materials
Non Destructive Testing (NDT), Testing of Materials
 
Eddy Current Testing (ECT)- NDT
Eddy Current Testing (ECT)- NDTEddy Current Testing (ECT)- NDT
Eddy Current Testing (ECT)- NDT
 
Non-Destructive testing - Report
Non-Destructive testing - ReportNon-Destructive testing - Report
Non-Destructive testing - Report
 
Magnetic particle inspection modified
Magnetic particle inspection modifiedMagnetic particle inspection modified
Magnetic particle inspection modified
 
Macam macam alat ukur dalam mesin bubut
Macam   macam alat ukur dalam mesin bubutMacam   macam alat ukur dalam mesin bubut
Macam macam alat ukur dalam mesin bubut
 
Laporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja BangkuLaporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja Bangku
 
Non-destructive Testing
Non-destructive TestingNon-destructive Testing
Non-destructive Testing
 
non-destructive testing ppt
non-destructive testing pptnon-destructive testing ppt
non-destructive testing ppt
 
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAULAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
 
L23 thermography test
L23 thermography testL23 thermography test
L23 thermography test
 
NON-DESTRUCTIVE TESTING
NON-DESTRUCTIVE TESTINGNON-DESTRUCTIVE TESTING
NON-DESTRUCTIVE TESTING
 

Similar to 1. PENGUJIAN NDT.pptx

MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETERMAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
farid miftah
 
Densitometer kelompok 3 DIII ank
Densitometer kelompok 3 DIII ankDensitometer kelompok 3 DIII ank
Densitometer kelompok 3 DIII ank
farid miftah
 

Similar to 1. PENGUJIAN NDT.pptx (19)

Pengujian las
Pengujian lasPengujian las
Pengujian las
 
non destructive test
non destructive testnon destructive test
non destructive test
 
Non destructive test (ndt)
Non destructive test (ndt)Non destructive test (ndt)
Non destructive test (ndt)
 
Mikrostruktur Bahan
Mikrostruktur BahanMikrostruktur Bahan
Mikrostruktur Bahan
 
Modul1_NDT
Modul1_NDTModul1_NDT
Modul1_NDT
 
Laporan pengujian
Laporan pengujianLaporan pengujian
Laporan pengujian
 
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETERMAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
 
modul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode utmodul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode ut
 
Sieving
SievingSieving
Sieving
 
makalah fotometer
makalah fotometermakalah fotometer
makalah fotometer
 
PSA AKAR TUNGGAL
PSA AKAR TUNGGALPSA AKAR TUNGGAL
PSA AKAR TUNGGAL
 
PENGUJIAN MATERIAL DT.pptx
PENGUJIAN MATERIAL DT.pptxPENGUJIAN MATERIAL DT.pptx
PENGUJIAN MATERIAL DT.pptx
 
Densitometer kelompok 3 DIII ank
Densitometer kelompok 3 DIII ankDensitometer kelompok 3 DIII ank
Densitometer kelompok 3 DIII ank
 
Ppt instrumen
Ppt instrumenPpt instrumen
Ppt instrumen
 
Fotometer.pptx
Fotometer.pptxFotometer.pptx
Fotometer.pptx
 
Qa prosesing film
Qa   prosesing filmQa   prosesing film
Qa prosesing film
 
Teori Ultrasonik & Flaw Detector.ppt
Teori Ultrasonik & Flaw Detector.pptTeori Ultrasonik & Flaw Detector.ppt
Teori Ultrasonik & Flaw Detector.ppt
 
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.pptASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
 
LAPORAN KIMIA ALAT LABORATORIUM
LAPORAN KIMIA ALAT LABORATORIUMLAPORAN KIMIA ALAT LABORATORIUM
LAPORAN KIMIA ALAT LABORATORIUM
 

Recently uploaded (9)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 

1. PENGUJIAN NDT.pptx

  • 2. Pendahuluan Definisi NDT Menurut ASTM - E 1316 (American Society for Testing and Materials) Pengembangan dan penerapan metode teknik untuk menguji material atau komponen dengan cara yang tidak mempengaruhi daya guna atau daya layanan lebih lanjut, dalam rangka mendeteksi, menentukan lokasi, mengukur, dan mengevaluasi diskontinuitas, defect (cacat), dan ketidaksempurnaan lainnya, untuk menilai integritas, sifat dan komposisi; dan untuk mengukur karakteristik geometri.
  • 3. Pendahuluan Istilah lain dari NDT NDE ----- Nondestructive Evaluation Nondestructive Examination NDI ----- Nondestructive Inspection NDC ----- Nondestructive Characterization.
  • 4. Pengertian NDT NDT adalah singkatan non destruktif test, yang artinya adalah pengujian tak merusak. Maksud dari pengujian ini adalah bahwa bendanya tidak akan dirusak, dipanasi, dirubah yang sifatnya akan merubah struktur benda tersebut. Jadi benda sebelum diuji dan sesudah diuji akan mempunyai struktur logam yang sama. Selain NDT ada juga DT yang berarti pengujian dengan jalan merusak, contohnya uji tarik, uji tekan, uji puntir dan lain – lain.
  • 5. Maksud dan Tujuan NDT NDT bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh keadaan material masih layak dipakai atau perlu diganti, jadi dengan mengetahui adanya keretakan- keretakan akan bisa diprediksi suatu peralatan masih biasa beroperasi atau harus dilakukan perbaikan atau perbaikan suku cadangnya.
  • 6. Macam-Macam NDT  Pemeriksaan secara visual dengan mata, kadang-kadang memakai kaca pembesar.  Pengujian kebocoran dengan air sabun.  Pengujian dengan spot chek.  Pengujian dengan fluorescent dry penetrant.  Pengujian dengan magnetic partikel.  Pengujian dengan ultra sonik.  Pengujian dengan eddy curent.  Pengujian dengan crack depth.  Pengujian radiografi dengan sinar X.  Pengujian radiografi dengan sinar  (gamma).
  • 7. Bentuk Cacat dan Cara pengujian: Pengujian dengan DYE Penetrant Pengujian dengan spot chek Pengujian dengan Magnetic Particle Test Pengujian dengan Ultrasonic Methode Macam-Macam NDT . . . (Cont’d)
  • 8. Apabila cacat/retak halus, tidak bisa diperiksa dengan spot chek, gunakanlah fluorescent DYE penetrant. Fluorescent lebih teliti. Prosedur Pengujian: 1. Siapkan pembersih (lap, ampelas, batu asah). 2. Fluorescent DYE penetrant set lengkap terdiri dari: cleaner, penetrant, developer dan lampu ultra violet. 3. Setelah bersih semprotkan fluorescent DYE penetrant. Penetrant ini berwarna hijau. Tunggu  15 menit supaya penetrant meresap ke celah-celah yang ada.  Pengujian dengan DYE Penetrant
  • 9. 4. Setelah  15 menit, bersihkan dengan lap/majun yang bersih sampai material benar-benar bersih kering tidak ada warna hijau lagi (kalau kurang bersih akan menyulitkan evaluasi). 5. Selanjutnya semprotkan developer secara merata keseluruh permukaan. Warna developer ini putih. Untuk memeriksa cacatnya harus memakai lampu ultra violet, tanpa lampu ultra violet cacatnya tidak tidak kelihatan. 6. Awas !!! Hati-hati jangan arahkan lampu itu kemata, bisa merusak mata. 7. Untuk mengukur panjang cacat dan lokasinya digunakan kertas kalkir, tempelkan ke material yang diuji kemudian dengan sorot lampu ultra violet, jiplak cacat-cacat tersebut. Jadi didapat cacat dengan ukuran yang sebenarnya.  Pengujian dengan DYE Penetrant . . . (Cont’d)
  • 10.  Pengujian dengan DYE Penetrant . . . (Cont’d)
  • 11.  Pengujian dengan Spot Chek Spot chek adalah DYE penetrant untuk memeriksa cacat luar seperti retak, luka, korosi dan cavitasi. Persiapan: 1. Siapkan alat-alat pembersih, lap, ampelas dan lain-lain. 2. Spot chek terdiri dari cleaner, penetrant, developer. 3. Alat-alat untuk membuat laporan : blangko/formulir pengamatan, alat-alat tulis/gambar.
  • 12.  Pengujian dengan Spot Chek. . . (Cont’d) Prosedur Pengujian: 1. Bersihkan material yang akan diuji hingga bersih dari kotoran, karat yang melekat, diusahakan hingga permukaan mengkilap (gunakan batu asah/ampelas duko untuk membersihkannya). 2. Bila permukaaan bersih dan halus, lap dengan kain yang bersih, sampai kering, kemudian semprotkan cleaner, ini gunanya untuk menghilangkan lemak/minyak yang ada pada celah-celah cacat dan seluruh material yang diuji. 3. Semprotkan penetrant pada seluruh permukaan material yang diuji. Warna penetrant ini merah, Tunggu  15 menit supaya penetrant meresap kedalam seluruh celah-celah cacat.
  • 13.  Pengujian dengan Spot Chek. . . (Cont’d) 4. Setelah  15 menit bersihkan penetrant dengan majun/lap yang bersih, sampai material benar-benar bersih kering, tidak ada warna merah lagi (kalau kurang bersih nanti akan mengalami kesulitan dalam evaluasi). 5. Selanjutnya semprotkan developer merata keseluruh permukaan. Warna developer ini putih, kemudian periksalah apakah warna merah itu muncul, itu adalah warna penetran yang ada pada celah-celah cacat, karena ada developer menjadi mengembang. Jadi bisa diketahui adanya cacat, cacat itu bisa berupa retak, luka atau goresan. 6. Ukurlah pajang cacat, untuk memudahkan pengukuran gunakan kertas tipis/kalkir, tempelkan dan jiplak cacat tersebut, kemudian ukur gambar itu.
  • 14. Dye Penetrant Inspection Step 1. Pre-Cleaning Pastikan permukaan sangat Bersih secara normal dengan menggunakan pelarut
  • 15. Dye Penetrant Inspection Step 2. Apply penetrant Setelah aplikasi penetrant, penetrant biasanya dibiarkan di permukaan komponen selama kurang lebih 15 menit (dwell time). Penetrant memasuki setiap cacat yang mungkin ada oleh aksi kapiler.
  • 16. Dye Penetrant Inspection Step 3. Clean off penetrant Setelah waktu penetrasi yang cukup (dwell time) telah diberikan penetran dilepas, harus diperhatikan untuk tidak mencuci penetran dari cacat yang ada.
  • 17. Dye Penetrant Inspection Step 3. Apply developer Setelah penetran cukup dibersihkan, lapisan tipis pengembang diterapkan. Pengembang bertindak sebagai kontras terhadap penetran dan memungkinkan aksi kapiler terbalik terjadi.
  • 18. Dye Penetrant Inspection Step 4. Inspection / development time Inspeksi harus dilakukan segera setelah pengembang diterapkan, setiap cacat yang ada akan terlihat sebagai kebocoran selama waktu pengembangan.
  • 19.  Pengujian dengan Magnetic Particle Test Metode Magnetic Particle untuk memeriksa cacat luar, ketelitian metode Magnetic Particle bergantung pada tegangan joke. Makin tinggi tegangan joke makin teliti. Pengujian dengan Magnetic Particle lebih cepat dibanding fluorescent DYE penetrant. Tetapi fluorescent DYE penetrant lebih teliti dibanding Magnetic Particle. Persiapan: 1. Siapkan alat-alat pembersih : lap, ampelas , batu asah. 2. Siapkan peralatan Magnetic Particle set terdiri dari joke/koil, serbuk besi. 3. Formulir laporan, alat tulis.
  • 20.  Pengujian dengan Magnetic Particle Test . . (Cont’d) Prosedur Pengujian : 1. Bersihkan material yang akan diuji dengan lap, ampelas, batu asah sampai mengkilap. 2. Pasang joke/koil pada materi yang akan diuji. 3. Taburkan serbuk besi pada materi yang diuji antara dua kutub joke. 4. Amati bila serbuk besi tersebut berdiri disuatu tempat, berarti ditempat itu ada cacat.
  • 21.  Pengujian dengan Magnetic Particle Test . . (Cont’d)
  • 22.  Pengujian dengan Magnetic Particle Test . . (Cont’d) Magnetic Particle Test Equipment
  • 23. Prods DC or AC Electro-magnet (yolk) DC or AC Collection of ink particles due to leakage field Magnetic Particle Inspection Crack like indication Crack like indication
  • 24.  Pengujian dengan Metode Ultrasonic Pengujian dengan ultrasonic adalah cara untuk mengetahui, mendeteksi, mengetahui cacat di dalam benda yang tidak nampak dari luar. Sedangkan alat yang dipakai untuk mendeteksi cacat dengan ultrasonic ini disebut ultrasonic flaw detector. Selain itu ada peralatan yang sangat praktis dan simpel penggunaannya yaitu ultrasonic tickness meter, meskipun ada keterbatasan pada alat ini tetapi sangat membantu sekali dalam pencarian cacat pada bagian-bagian peralatan mesin.
  • 25.  Pengujian dengan Metode Ultrasonic. . (Cont’d) Aplikasi Penggunaan teknik ultrasonic untuk mencari cacat pada bagian dalam benda sangat vital, sehingga sampai sejauh mana benda kerja tersebut bisa digunakan, dapat kita deteksi dengan ultrasonic flaw detektor. Peralatan ini sangat cocok memeriksa baut- baut, pipa, las-lasan dan konstruksi lainnya.
  • 26.  Pengujian dengan Metode Ultrasonic. . (Cont’d) Pengukuran dengan Thickness Gauge  Tebal pipa Tebal pipa bisa diukur dengan jangka sorong, tetapi jika pipa-pipa tersebut sudah dirangkai menjadi pemipaan maka sulitlah untuk mengetahui tebal pipa tersebut. Mengapa tebal pipa harus diketahui ukurannya, ini karena permukaan pipa terkena erosi dan korosi oleh aliran fluida dalam pipa maupun terkena udara luar. Maka paling tepat pengguanaan thickness gauge untuk mendeteksinya.  Retak/cacat Meskipun tidak teliti penggunan thickness gauge untuk mengetahui retak/cacat masih bisa digunakan, walaupun nilai cacat tidak diketahui tetapi ada dan tidaknya cacat masih bisa dideteksi.
  • 27.  Pengujian dengan Metode Ultrasonic. . (Cont’d) Ultrasonic Flaw Detector  Gelombang ultrasonic adalah gelombang getaran suara yang mempunyai frekwensi lebih tinggi dari frekwensi suara biasa.  Frekuensi getaran ultra sonic biasa dipakai dalam NDT adalah 0,25 – 15 Mhz.  Getaran ultrasonic dapat ditimbulkan oleh kristal piezo elektrik yang diberi tegangan listrik. Kristal piezo elektrik ini kalau diberi tegangan listrik akan mengembang-mengempis sehingga timbul getaran.  Sebaliknya bila diberi getaran akan timbul tegangan listrik.  Jadi kristal ini bisa memancarkan getaran ultra sonic dan bisa menerima getaran ultra sonic.  Kristal ini digunakan untuk probe ultrasonic flaw detector, sebagai pemancar (transmitter) dan sebagai penerima (receiver).
  • 28. Ultrasonic Inspection UT Set, Digital Pulse echo signals A scan Display Compression probe Thickness checking the material
  • 29. Ultrasonic Inspection defect 0 10 20 30 40 50 defect echo Back wall echo CRT Display Compression Probe Material Thk initial pulse
  • 31. Ultrasonic Inspection 0 10 20 30 40 50 initial pulse defect echo CRT Display sound path Angle Probe defect Surface distance