SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
Pada Bab I Pendahuluan ini akan membahas latar belakang dan tujuan dari
dilaksanakannya praktikum. Latar belakang akan membahas berbagai informasi
baik secara umum maupun khusus, sedangkan dalam tujuan praktikum akan
menginformasikan tujuan diadakannya praktikum ini.
1.1 Latar Belakang
Pada proses pengelasan yang dilakukan pada material yang bersifat
kelogaman kadang ditemukan kecacatan pada material yang diuji disebabkan
karena banyak faktor, seperti kurang bagusnya bahan yang digunakan dan kurang
sempurnanya proses pengelasan. Untuk mengetahui kecacatan yang terjadi pada
material yang diuji sering digunakan NDT (Non Distructive Test).
NDT (Non Distructive Test) sering digunakan untuk menguji suatu material
tanpa merusak material itu sendiri disebabkan karena metode ini lebih efektif dan
efesien dari pada metode- metode yang lain. Menggunakan metode NDT banyak
manfaat yang didapat, seperti biaya yang relatif murah dan waktu yang tidak
terlalu lama, sehingga kegiatan pengujian akan berjalan semakin optimal.
Praktikum ini diadakan agar praktikan mengetahui tata cara dan prosedur
pengujian material dengan NDT menggunakan metode Liquid Penetrant
Inspection. Dengan menggunakan metode ini kita bisa mengetahui proses
pengujian dengan detail dan apakah terdapat kecacatan atau keretakan pada proses
pengelasan tersebut. Selain itu praktikum ini juga berguna bagi praktikan untuk
menilai baik buruknya suatu pengelasan.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum pengetahuan bahan teknik tentang NDT modul 1,
sebagai berikut:
1. Mengetahui ada atau tidaknya retakan pada suatu benda dengan
memanfaatkan NDT menggunakan metode Liquid Penetrants Inspections.
2. Mengetahui proses inspeksi pengujian NDT menggunakan metode Liquid
Penetrants Inspections.
3. Mampu menganalisa adanya keretakan pada specimen yang diuji.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada Bab II Tinjauan Pustaka ini akan dibahas mengenai pengertian Baja ST-
37, pengertian NDT, macam-macam pengujian NDT seperti Magnetic Particle
Inspection, Liquid Penetrant Inspection, Eddy Current, Visual Test, Ultrasonic,
Leak Test, Proof Test, dan juga membahas kelebihan serta kekurangan metode
NDT.
2.1 Pengertian NDT
NDT atau Non Destructive Testing ( Uji Tak Rusak) adalah salah satu
pengujian yang dapat dilakukan pada suatu material, komponen, struktur, atau
mengukur beberapa karakteristik tanpa merusak komponen atau material benda uji
tersebut. NDT memainkan peran penting dalam memastikan bahwa komponen
struktural dan sistem melakukan fungsi mereka secara efektif dan biaya yang
optimum. Metode NDT bertujuan untuk mencari dan mengetahui karakteristik dan
kondisi material, serta kekurangan yang mungkin menyebabkan komponen
mengalami kegagalan, mencegah ledakan pipa, dan berbagai kegagalan yang
kurang terlihat, tetapi dapat mengganggu kinerja unit. Tes ini dilakukan dengan
cara yang tidak mempengaruhi fungsi komponen,karena NDT memungkinkan
bagian- bagian dan bahan- bahan yang akan diperiksa dan diukur tanpa merusak.
Karena pemeriksaan dilakukan tanpa mengganggu struktur dan fungsi utama
komponen, NDT memberikan keseimbangan yang sangat baik antara kontrol
kualitas dan efektivitas biaya. Sehingga secara umum NDT berlaku untuk semua
jenis inspeksi industri, termasuk logam dan struktur non logam. (Cahyandaru,
2014) & (Kurniawan, 2013).
2.2 Macam – Macam Metode Pengujian NDT
Pada pengujian NDT terdapat beberapa metode, diantaranya adalah magnetic
particle inspection, liquid penetrant inspection, eddy current, visual test,
ultrasonic inspection, leak test, proof test, acaustic emission, dan radiographic
inspection (Naryono & Suharyadi, 2012).
2.2.1Magnetic Particle Inspection
Sebuah logam ferromagnetik apabila dialiri sebuah gaya magnet maka
akan menjadi medan magnet. Apabila logam ferro magnetik tersebut terdapat
sebuah keretakan atau sebuah patahan alamiah garis- garis medan magnet
tersebut akan berpindah arah mencari kerapatan kembali dari logam
ferromagnetik tersebut agar bisa membentuk kembali siklus magnet dari kutub
utara menuju kutub selatan. Prinsip ini yang diaplikasikan pada pengujian
tanpa merusak Magnetic Particle Inspection dimana patahan atau retakan
diberi chemial atau cairan yang berisikan serbuk besi yang memiliki daya
kapilaritas sehingga cairan tersebut dapat berpenetrasi masuk samapi ke ujung
patahan logam. (Purnama & yorgie, 2014).
2.2.2Liquid Penetran Inspections
Metode ini dapat digunakan untuk mendeteksi cacat terbuka pada permukaan
pada setiap produk industri yang terbuat dari bahan non-pori. Metode ini
banyak digunakan untuk pengujianbahanbaik magnetic maupun non-magnetik.Dalam
metode ini penetrant cair diterapkan ke permukaan produk untuk waktu yang telah
ditentukan, setelah itu penetrant berlebih akan dihapus dari permukaan.
Permukaan tersebut kemudian dikeringkan dan developer diterapkan untuk itu.
Penetran yang sisa-sisa di permukaan yang diserap oleh developer menunjukkan
adanya cacat serta lokasi dan sifat cacat tersebut. (Diar Kurniawan, 2013).
2.2.3Eddy Current
Inspeksi ini memanfaatkan prinsip elektromagnet. Prinsipnya arus listrik
dialirkan pada kumparan untuk membangkitkan medan magnet di dalamnya.
Jika medan magnet ini dikenakan pada benda logam yang akan diinspeksi,
maka akan terbangkit arus Eddy. Arus Eddy kemudian menginduksi adanya
medan magnet. Medan magnet pada benda akan menginduksi medan magnet
pada kumparan dan mengubah impedansi bila ada cacat. Keterbatasan dari
metode ini yaitu hanya dapat diterapkan pada permukaan yang dapat
dijangkau. Selain itu metode ini juga diterapkan hanya pada bahan logam saja
(Naryono & Suharyadi, 2012).
2.2.4Visual Test
Metode ini sering diabaikan dalam daftar metode NDT, inspeksi visual
adalah salah satu cara yang paling umum dan paling mudah dari pengujian non
destruktif test lainnya. Pengujian visual memerlukan pencahayaan permukaan
uji yang tepat dan mata tester yang sehat. Hasil paling efektif inspeksi visual
perlu perhatian khusus karena membutuhkan beberapa pelatihan khusus,
seperti, (pengetahuan produk dan proses, kondisi pelayanan yang diharapkan,
kriteria penerimaan, dan pencatatan) dan cacat yang ditemukan dengan metode
NDT lainnya akhirnya harus dibuktikan dengan inspeksi visual. Pengujian
Visual dapat diklasifikasikan sebagai :
1. pengujian visual langsung.
2. Pengujian visual yang lebih detail.
3. Pengujian visual yang transparan.(Kurniawan, 2013)
2.2.5Ultrasonic
Ultrasonic Inspeksi ultrasonik adalah metode non-destruktif test dimana
gelombang frekuensi tinggi diberikan ke dalam material benda uji. Frekuensi
gelombang suara ini tidak mampu terdengar oleh telinga manusia. Gelombang
suara yang memiliki frekuensi sekitar 50 kHz sampai 100 kHz biasanya
digunakan untuk inspeksi bahan bukan logam, sedangkan untuk frekuensi antara
0,5 MHz sampai 10 MHz biasanya digunakan untuk inspeksi bahan logam. Cara uji
ultrasonic (UT) menggunakan frekuensi tinggi gelombang suara (ultrasound) untuk
mengukur sifat geometris dan fisik dalam bahan. Laju ultrasound di bahan
yang berbeda kecepatannya juga berbeda. Gelombang ultrasonic akan terus
merambat melalui material dengan kecepatan tertentu dan tidak kembali
kecuali hits reflektor. Reflector memperkirakan adanya retak/cacat antara dua
material yang berbeda. Ultrasonic Test dapat digunakan pada peralatan teknik
sipil, bagian luar logam, dan untuk memverifikasi granulasi jalan penutup atau
beton. Gelombang suara frekuensi tinggi yang diberikan ke material kemudian
dipantulkan kembali dari permukaan yang cacat. Energi suara yang dipantulkan
ditampilkan terhadap waktu, dan inspektor dapat memvisualisasikan tanda silang pada
bagiandaribendauji. Aplikasi pengujian ultrasonic antara lain :
1. Banyak digunakan untuk mendeteksi cacat pada meterial.
2. Digunakan untuk penentuan sifat mekanik dan struktur butir material.
3. Digunakan untuk evaluasi pengolahan variabel pada bahan
4. Digunakan untuk pengukuran ketebalan material
Beberapa keuntungan dari pengujian ultrasonic adalah:
1. Memiliki sensitivitas tinggi yang memungkinkan deteksi cacat dengan
cepat.
2. Memiliki daya tembus tinggi (6 sampai 7 meter baja) yang memungkinkan
pemeriksaan bagian yang tebal
3. Memiliki akurasi yang tiggi pengukuran posisi cacat dan ukuran.
4. Memiliki respon yang cepat yang memungkinkan pemeriksaan yang cepat
dan tepat.
5. Perlu akses hanya pada satu permukaan spesimen.
2.2.6Leak Test
Leak test merupakan pengujian yang dilakukan dengan menggunakan air
yang mengandung flourecents dengan cara mengsi ditempat yang diuji, jika
terjadi kebocoran akan terlihat berbinar pada bagian yang bocor. (Yunaningsih,
2012).
2.2.7Proof Test
Pengujian tekanan beserta kebocoran pada material yang diuji menggunakan
tekanan hidrostatis. Perlu diperhatikan bahwa udara yang terperangkap harus
dikeluarkan, karena bisa membahayakan. (Yudo, 2011).
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode NDT
Pengujian dengan menggunakan NDT ini banyak macam–macam
metodenya. Dalam setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing–
masing. Dari setiap kelebihan dan kekurangan setiap metode, bisa disimpulkan
kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan NDT.
2.3.1Kelebihan
Menurut Yudo, 2011. Keuntungan terbesar jika kita menggunakan NDT (Non
Distructive Test) adalah tidak memerlukan waktu yang lama dan juga biaya yang
relatif tidak terlalu besar. Dan keuntungan yang lain sebagai berikut:
1. Tidak memerlukan peralatan yang terlalu banyak.
2. Bisa mengetahui cacat pada permukaan benda berpori dan juga kita bisa
mengetahui letak kecacatan yang ada pada material.
3. Peka terhadap kecacatan yang kecil.
2.3.2Kekuranagan
Selain memiliki berbagai kelebihan, metode NDT juga masih memiliki
kekurangan. Menurut Yudo, 2011. Kekurangan yang paling terlihat dari
penggunaan NDT ini adalah :
1. Pengujian hanya terbatas pada spesimen yang diuji.
2. Membutuhkan tingkat kebersihan yang tinggi.
3. Hanya terbatas menguji pada permukaan yang kasar atau berpori.
2.4 Pengertian Baja ST-37
Baja ST-37 adalah baja yang paling banyak digunakan dalam dunia industri
perpipaan. Apabila Baja ST-37 yang digunakan untuk saluran perpipaan bawah
laut dilapisi dengan krom atau krom berdasar lapisan nikel. Didefinisikan
kemungkinan terjadinya laju korosi bisa diperlambat sehingga pipa tersebut bisa
bertahan dalam rentan waktu yang cukup lama. Baja ST-37 merupakan lembaran
baja dengan ketebalan yang relatif kecil dibandingkan dengan ukuran panjang dan
lebar lembarnya. Lembaran baja setelah dirol mempunyai sifat yang mudah dilas
dan dibentuk. Dalam konstruksi baja, pelat baja banyak digunakan dalam
konstruksi jembatan. Pelat Baja ST-37 merupakan bahan bangunan yang sangat
kuat dan liat dengan struktur butir yang halus, dan dapat dilakukan pengerjaan
dalam keadaan panas maupun pengerjaan dingin. Arti dari ST sendiri adalah
singkatan dari steel (baja) sedangkan angka 37 berarti menunjukkan batas
minimum untuk kekuatan tarik 37 km/mm2
. (Priyandoko, 2013).
BAB III
METODE PENELITIHAN
Dalam melakukan suatu penelitian yang ada beberapa yang harus
diperhatikan bagi praktikan yaitu bahan, peralatan, flowchart dan prosedur
pelaksanaan praktikum.
3.1 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini :
1. Benda uji Baja ST-37
2. Liquid penetrant ( cairan penetran)
3. Developer
3.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1. Kertas gosok
2. Kain lap halus
3. Pembersih ( cleaner)
4. Jangka Sorong
5. Kamera
6. Sarung Tangan
7. Masker
3.3 Flowchart Pelaksanaan Praktikum
Berikut ini prosedur yang dilakukan pada praktikum pengetahuan bahan
teknik modul 1 tentang Non Destructive Test (NDT) metode Liquid Penetrants
Inspection dalam bentuk flowcart:
Gambar 1.3.1 Flowchart prosedur pelaksanaan praktikum
3.4 Prosedur Pelaksanan Praktikum
Adapun prosedur praktikum PBT adalah sebagai berikut :
1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Mengukur spesimen benda kerja menggunakan jangka sorong.
3. Membersihkan benda kerja dengan kertas gosok.
4. Membersihkan bagian permukaan benda kerja dengan kain lap.
5. Membersihkan permukaan benda kerja dengan menyemprotkan cleaner.
6. Menghapus cleaner dengan kain pada permukaan benda kerja dan ditunggu
sampai kering.
7. Menyamprotkan cairan penetrant pada daerah yang diselidiki dan
membiarkannya selama 5-10 menit.
8. Menghapus penetrant dari permukaan benda kerja dengan kain lap.
9. Membersihkan benda kerja dengan kain lap agar tidak ada sisa penetrant pada
permukaan benda kerja.
10. Menyemprotkan developer pada permukaan benda kerja, membiarkannya
selam 5-10 menit.
11. Mengamati garis-garis merah atau bercak-bercak merah maka pada garis-
garis atau bercak-bercak inilah terdapat keretakan.
12. Menganalisa keretakan yang ada pada benda kerja.
13. Cata dan gambar hasil pengamtan yang diperoleh.
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Setelah melakukan kegitan praktikum pengetahuan bahan teknik dapat
diperoleh data dan mengetahui pembahasan soal dari materi soal diatas, sebagai
berikut.
4.1 Gambar 2D dan Gambar 3D Spesimen
Praktikum ini menggunakan Baja ST-37 dengan dimensi sebagai berikut :
Panjang = 81,5 mm
Lebar = 52,45 mm
Tebal bawah = 2,07 mm
Tebal atas = 5,25 mm
4.1.1Gambar autocad 2D
Untuk mempermudah menganalisa benda uji digambar dalam bentuk 2D
dengan proyeksi amerika dan terdapat tiga pandangan. Berikut gambar
AutoCad 2D Baja ST-27:
Gambar 1.4.2 2D Baja ST-37
4.1.2Gambar Autocad 3D
Untuk mempermudah mengetahui kecacatan pada benda uji maka digambar
dalam bentuk 3D. Berikut gambar AutoCad 3D Baja ST-27 :
Gambar 1.4.3 3D Baja ST-37
4.2 Proses Pengujian
Berikut adalah proses pengujian material Baja ST-37 menggunakan NDT
dengan metode Liquid Penetrant Inspection :
a.
Gambar 1.4.4 Baja ST-37
Pada praktikum Pengetahuan Bahan Teknik Modul 1 ini menggunakan
material Baja ST-37 untuk dianalisis. Baja ST-37 harus dibersihkan terlebih
dahulu dengan menggunakan kertas gosok untuk menghilangkan kekaratan pada
daerah sekitar pengelasan. Baja ST-37 digosok hingga benar - benar bersih.
b.
Gambar 1.2.5 Pengukuran benda uji
Sebelum dibersihkan dengan kertas gosok, material diukur dengan
menggunakan jangka sorong. Terdapat 6 bagian yang masuk dalam kategori
perhitungan.
c.
Gambar 1.2.6 Proses pembersihan Baja ST-37
Proses pembersihan Baja ST-37 dilakukan dengan cara menggosok Baja ST-37
dengan kertas gosok sehingga baja menjadi lebih bersih.
d.
Gambar 1.4.7 Proses pembersihan permukaan baja ST-37 dengan kain lap.
Membersihkan material yang telah digosok dengan kertas gosok
menggunakan kain lap halus. Sehingga permukaan tampak lebih halus dan bersih.
e.
Gambar 1.14.8 mebersihkan permukaan baja ST-37 dengan menyemprotkan
cleaner
Langkah selanjutnya adalah menyemprotkan cleaner ke bagian permukaan
material yang akan diuji. Fungsi dari cleaner sendiri adalah untuk membersihkan
permukaan yang diuji.
f.
Gambar 1.4.9 menghapus cleaner dengan kain lap pada permukaan baja ST-37
Setelah kegiatan cleaner dilakukan,langkah selanjutnya adalah memberihkan
permukaan yang disemprot dengan cleaner dengan kain lap sampai bersih dan
kering.
g.
Gambar 1.4.10 Proses penyemprotan cairan penetrant
Langkah selanjutnya adalah menyemprotkan cairan penetrant pada
permukaan yang akan diuji,kemudian mendiamkan selama 10 menit.
h.
Gambar 1.4.11 menghapus penetrant pada permukaan baja ST-37 dengan
kain lap
Proses selanjutnya setelah menyemprotkan cairan ke permukan baja adalah
proses pembersihan cairan penetrant dari permukaan material yang kita uji dengan
menggunakan kain lap.
i.
Gambar 1.4.12 Proses penyemprotan developer ST-37
Setelah semua langkah dilakukan,langkah berikutnya adalah
menyemprotkan cairan developer pada permukaan material yang kita uji.
Kemudian mendiamkan material tersebut selama 10 menit.
j.
Gambar 1.4.13 Pengamatan bercak-bercak merah( keretakan) pada material.
Langkah terakhir pada kegiatan praktikum kali ini adalah mengamati dan
menganalisa adanya bercak-bercak merah ataupun yang disebut adanya keretakan
pada suatu permukaan yang kita uji(pengelasan pada material). Kemudian
mencatat hasil pengamatan yang diperoleh dengan menggunakan jangka sorong
dengan mempertimbangkan toleransinya.
4.3 Analisa Kecacatan
Keterangan benda:
Nama spesimen = Benda 3
Panjang = 81,5 mm
Ketebalan benda bawah = 2,07 mm
Tinggi = 56,75 mm
Ketebalan benda atas = 5,25 mm
Jarak tengah = 23,6 mm
Panjang benda atas = 80,5 mm
Gambar 1.4.14 Baja ST-37
Gambar di atas merupakan gambar benda yang sudah dibersihkan dengan
kertas gosok dan cleaner. Pada bagian tengah benda nampak mengkilat dan bersih
dari kotoran.
Gambar 1.4.15 Proses pemberian cairan penetrant
Dari gambar di atas dapat diamati bahwa pada bagian tengah benda terdapat
warna kemerahan, warna merah tersebut akibat cairan penetrant yang
disemprotkan pada benda untuk mengidentifikasi kecacatan yang terdapat pada
benda atau objek.
Gambar 1.4.16 Material 3 yang telah diberi cairan developer
Dan dari gambar di atas dapat diketahui cacat yang terdapat pada benda. Pada
gambar tersebut terdapat 3 titik kecacatan, yaitu yang ada tanda titik merah.
Sedangkan pada masing-masing ujung diberi toleransi kecacatan sejauh 0,5 cm,
karena pada tempat tersebut rawan terjadi kesalahan. Cacat tersebut terjadi karena
beberapa faktor, salah satunya yaitu teknik yang kurang ahli. Dampaknya adalah
bisa menyebabkan turunnya kualitas material.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan praktikum tentang Non Destructive Test dengan metode
Liquid Penetrant Inspection, maka dapat ditarik kesimpulan dan saran sebagai
berikut:
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik modul 1 mengenai Non
Destructive Test yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengujian NDT adalah pengujian yang dilakukan pada sebuah material tanpa
merusak benda yang diuji. Metode yang digunakan dalam NDT seperti :
Magnetic particle inspection, liquid penetrant inspection, eddy current,
visual test, ultrasonic inspection, leak test, Proof test.
2. Proses inspeksi pengujian NDT dengan metode Liquid Penetrants Inspection:
a. Membersihkan Baja ST-37 dengan kertas gosok, kemudian membersihkan
kembali dengan cleaner.
b. Menyemprotkan cairan penetrant, kemudian didiamkan selama 10 menit.
c. Membersihkan Baja ST-37 dengan menggunakan kain lap, kemudian
menyemprotkan developer pada daerah penegelasan. Mendiamkan selama
10 menit.
d. Mengamati bercak-bercak yang terjadi pada spesimen. Bercak-bercak
tersebut menunjukkan kecacatan pada pengelasan.
3. Apabila terjadi kecacatan terhadap Baja ST-37 yang di uji dengan NDT
menggunakan metode Liquid Penetrants Inspection, maka dapat terlihat
bercak–bercak merah yang terdapat pada sambungan las dari spesimen
tersebut. Berdasarkan hasil pengujian kecacatan pada material bisa terjadi
karena adanya human error pada proses pengelasan.
5.2 Saran
Adapun saran agar praktikum PBT berjalan lancar dan bermanfaat bagi
praktikan dan asisten praktikum, yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Kesehatan dan keselamtan harus diutamakan agar tidak terjadi kecelakaan
kerja yang berakibat fatal.
2. Sarana dan prasarana yang sangat diperlukan saat praktikum harus terpenuhi.
3. Menjaga dan merawat segala peralatan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Bagus. I. Putra. A. (2012). Analisis Perbandingan Metode MPI Menggunakan
Yoke AC dan Permanen Magnet Untuk Pendeteksian Panjang Retak
Permukaan yang Dilapisi Cat Pada Sambungan Las di Kapal. Jurnal Teknik
Pomits, Vol. I, No. I
Cahyandaru, N. (2014). Penerapan NDT ( Non-Destructive Test) untuk Analisis
Pelapukan Cagar Budaya Menggunakan Alat XRF; Studi Kasus Candi
Mendut . Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, 42-45.
Kurniawan, Diar. (2013). NON DESTRUCTIVE TEST.Edisi1.pln corporate
university. Jakarta.
Priyandoko, G. (2013). Perbedaan laju dan bentuk korosi pada baja st-37 yang
dilapisi krome dan krome berdasar lapisan nikel yang diexpose dalam media
air laut. Skripsi jurusan teknik mesin fakultas teknik UM.
Purnama, d., & yorgie. (2014). INSPEKSI SAMBUNGAN LAS PADA H BEAM
ROOF STRUCTURE TANGKI. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains
& Teknologi (SNAST) 2014 (hal. b-128). Yogyakarta: Politeknik Negeri
Jakarta.

More Related Content

What's hot

Perhitungan Laju Korosi
Perhitungan Laju KorosiPerhitungan Laju Korosi
Perhitungan Laju Korosi
yusi arisandi
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiAli Hasimi Pane
 
Surface hardening
Surface hardeningSurface hardening
Surface hardening
Mn Hidayat
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
Dwi Ratna
 
Proses pengecoran
Proses pengecoranProses pengecoran
Proses pengecoran
Chache Go
 
inhibitor korosi
inhibitor korosiinhibitor korosi
inhibitor korosi
Chyka JepaNk
 
Pengujian tidak merusak utrasonic testing
Pengujian tidak merusak  utrasonic testingPengujian tidak merusak  utrasonic testing
Pengujian tidak merusak utrasonic testing
artyudy
 
Laju korosi
Laju korosiLaju korosi
Laju korosi
Dwi Andriyanto
 
JAW CRUSHER
JAW CRUSHERJAW CRUSHER
JAW CRUSHER
Badril Azhar
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Abrianto Akuan
 
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Hamid Abdillah
 
Perawatan Mesin Bubut (Maintenance of Lathe Machine)
Perawatan Mesin Bubut (Maintenance of Lathe Machine)Perawatan Mesin Bubut (Maintenance of Lathe Machine)
Perawatan Mesin Bubut (Maintenance of Lathe Machine)
Hamid Abdillah
 
Baut dan Mur
Baut dan MurBaut dan Mur
Baut dan Mur
Khairul Fadli
 
Non destructive test (ndt)
Non destructive test (ndt)Non destructive test (ndt)
Non destructive test (ndt)
Dwi Andriyanto
 
Material teknik (2)
Material teknik (2)Material teknik (2)
Material teknik (2)
YOHANIS SAHABAT
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
ichsan_madya
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Ali Hasimi Pane
 

What's hot (20)

Perhitungan Laju Korosi
Perhitungan Laju KorosiPerhitungan Laju Korosi
Perhitungan Laju Korosi
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
 
Surface hardening
Surface hardeningSurface hardening
Surface hardening
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
 
Tanda pengerjaan
Tanda pengerjaanTanda pengerjaan
Tanda pengerjaan
 
Proses pengecoran
Proses pengecoranProses pengecoran
Proses pengecoran
 
inhibitor korosi
inhibitor korosiinhibitor korosi
inhibitor korosi
 
Pengujian tidak merusak utrasonic testing
Pengujian tidak merusak  utrasonic testingPengujian tidak merusak  utrasonic testing
Pengujian tidak merusak utrasonic testing
 
Laju korosi
Laju korosiLaju korosi
Laju korosi
 
Laporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja BangkuLaporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja Bangku
 
JAW CRUSHER
JAW CRUSHERJAW CRUSHER
JAW CRUSHER
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
 
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
 
Perawatan Mesin Bubut (Maintenance of Lathe Machine)
Perawatan Mesin Bubut (Maintenance of Lathe Machine)Perawatan Mesin Bubut (Maintenance of Lathe Machine)
Perawatan Mesin Bubut (Maintenance of Lathe Machine)
 
Baut dan Mur
Baut dan MurBaut dan Mur
Baut dan Mur
 
Non destructive test (ndt)
Non destructive test (ndt)Non destructive test (ndt)
Non destructive test (ndt)
 
Material teknik (2)
Material teknik (2)Material teknik (2)
Material teknik (2)
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
 
Material teknik dan proses
Material teknik dan prosesMaterial teknik dan proses
Material teknik dan proses
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
 

Viewers also liked

Laboratorium pengujian tak merusak
Laboratorium pengujian tak merusakLaboratorium pengujian tak merusak
Laboratorium pengujian tak merusak
Hamzah Arfah
 
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
Bimo Radifan A
 
modul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekmodul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyek
MOSES HADUN
 
Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan
Khairul Fadli
 
Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5
Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5
Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5
Okitanawa Everrobert
 
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa EverrobertLaporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Okitanawa Everrobert
 
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
Juleha Usmad
 
Cover pjr
Cover pjrCover pjr
Cover pjr
Ahmad Fadillah
 
Perencanaan balok
Perencanaan balokPerencanaan balok
Perencanaan balok
Iqbal Pratama
 
2 (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya
2  (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya2  (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya
2 (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan rayamrtunsyiah
 
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptxDokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Muh.Nasir Lewa
 
Perencanaan Plat
Perencanaan PlatPerencanaan Plat
Perencanaan Plat
Iqbal Pratama
 
Tendon dan angkur
Tendon dan angkurTendon dan angkur
Tendon dan angkur
Vicky Yustisia
 
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedungpenulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
Agus Fitriyanto
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
Versa Apriana
 
01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk
Byox Olii
 
Analysis Water Content of Fine Aggregate
Analysis Water Content of Fine Aggregate Analysis Water Content of Fine Aggregate
Analysis Water Content of Fine Aggregate
Iqbal Pratama
 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
Iqbal Pratama
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonAbd Hamid
 

Viewers also liked (20)

Laboratorium pengujian tak merusak
Laboratorium pengujian tak merusakLaboratorium pengujian tak merusak
Laboratorium pengujian tak merusak
 
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
 
modul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekmodul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyek
 
Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan
 
Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5
Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5
Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5
 
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa EverrobertLaporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
 
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
 
Cover pjr
Cover pjrCover pjr
Cover pjr
 
Perencanaan balok
Perencanaan balokPerencanaan balok
Perencanaan balok
 
2 (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya
2  (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya2  (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya
2 (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya
 
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptxDokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
 
Perencanaan Plat
Perencanaan PlatPerencanaan Plat
Perencanaan Plat
 
Tendon dan angkur
Tendon dan angkurTendon dan angkur
Tendon dan angkur
 
Sistem Pemeliharaan (01)
Sistem Pemeliharaan (01)Sistem Pemeliharaan (01)
Sistem Pemeliharaan (01)
 
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedungpenulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
 
01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk
 
Analysis Water Content of Fine Aggregate
Analysis Water Content of Fine Aggregate Analysis Water Content of Fine Aggregate
Analysis Water Content of Fine Aggregate
 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan beton
 

Similar to Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )

Modul1_NDT
Modul1_NDTModul1_NDT
Pengujian las
Pengujian lasPengujian las
Pengujian las
Nurman Asyari
 
Mikrostruktur Bahan
Mikrostruktur BahanMikrostruktur Bahan
Mikrostruktur Bahan
Agung Firdausi Ahsan
 
1. PENGUJIAN NDT.pptx
1. PENGUJIAN NDT.pptx1. PENGUJIAN NDT.pptx
1. PENGUJIAN NDT.pptx
IrfanAfrinaldi
 
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.pptASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
TonyKurniawan16
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Introduction of-ndt-non-destructive-test
Introduction of-ndt-non-destructive-testIntroduction of-ndt-non-destructive-test
Introduction of-ndt-non-destructive-test
Arjubono
 
Metrologi Industri
Metrologi IndustriMetrologi Industri
Metrologi IndustriOpi Sumardi
 
modul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode utmodul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode ut
dinabihaqqi
 
Modul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji KekerasanModul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji Kekerasan
Achmad Agung Ferrianto
 
Metode pengujian korosi
Metode pengujian korosiMetode pengujian korosi
Metode pengujian korosi
Ahmad Jihad Almuhdhor
 
WELDING INSPECTION.pptx
WELDING INSPECTION.pptxWELDING INSPECTION.pptx
WELDING INSPECTION.pptx
ZelviaMonica1
 
Bab1
Bab1Bab1
Bab1
Edho Idho
 
Inspeksi industri fix
Inspeksi industri fixInspeksi industri fix
Inspeksi industri fix
wahyu Wahyuutias
 
PPT Mengidentifikasi Masalah pada suatu pabrik manufaktur (1).pptx
PPT Mengidentifikasi Masalah pada suatu pabrik manufaktur (1).pptxPPT Mengidentifikasi Masalah pada suatu pabrik manufaktur (1).pptx
PPT Mengidentifikasi Masalah pada suatu pabrik manufaktur (1).pptx
YanuarKure45
 
Logam mesin casting and moulding 9
Logam mesin casting and moulding 9Logam mesin casting and moulding 9
Logam mesin casting and moulding 9Eko Supriyadi
 
Makalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik TekanMakalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik Tekan
Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 

Similar to Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test ) (20)

Modul1_NDT
Modul1_NDTModul1_NDT
Modul1_NDT
 
Pengujian las
Pengujian lasPengujian las
Pengujian las
 
non destructive test
non destructive testnon destructive test
non destructive test
 
Mikrostruktur Bahan
Mikrostruktur BahanMikrostruktur Bahan
Mikrostruktur Bahan
 
1. PENGUJIAN NDT.pptx
1. PENGUJIAN NDT.pptx1. PENGUJIAN NDT.pptx
1. PENGUJIAN NDT.pptx
 
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.pptASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Introduction of-ndt-non-destructive-test
Introduction of-ndt-non-destructive-testIntroduction of-ndt-non-destructive-test
Introduction of-ndt-non-destructive-test
 
Metrologi Industri
Metrologi IndustriMetrologi Industri
Metrologi Industri
 
modul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode utmodul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode ut
 
Modul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji KekerasanModul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji Kekerasan
 
Metode pengujian korosi
Metode pengujian korosiMetode pengujian korosi
Metode pengujian korosi
 
WELDING INSPECTION.pptx
WELDING INSPECTION.pptxWELDING INSPECTION.pptx
WELDING INSPECTION.pptx
 
Bab1
Bab1Bab1
Bab1
 
Inspeksi industri fix
Inspeksi industri fixInspeksi industri fix
Inspeksi industri fix
 
PPT Mengidentifikasi Masalah pada suatu pabrik manufaktur (1).pptx
PPT Mengidentifikasi Masalah pada suatu pabrik manufaktur (1).pptxPPT Mengidentifikasi Masalah pada suatu pabrik manufaktur (1).pptx
PPT Mengidentifikasi Masalah pada suatu pabrik manufaktur (1).pptx
 
Laporan ndt
Laporan ndtLaporan ndt
Laporan ndt
 
Logam mesin casting and moulding 9
Logam mesin casting and moulding 9Logam mesin casting and moulding 9
Logam mesin casting and moulding 9
 
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
 
Makalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik TekanMakalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik Tekan
 

Recently uploaded

tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 

Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I Pendahuluan ini akan membahas latar belakang dan tujuan dari dilaksanakannya praktikum. Latar belakang akan membahas berbagai informasi baik secara umum maupun khusus, sedangkan dalam tujuan praktikum akan menginformasikan tujuan diadakannya praktikum ini. 1.1 Latar Belakang Pada proses pengelasan yang dilakukan pada material yang bersifat kelogaman kadang ditemukan kecacatan pada material yang diuji disebabkan karena banyak faktor, seperti kurang bagusnya bahan yang digunakan dan kurang sempurnanya proses pengelasan. Untuk mengetahui kecacatan yang terjadi pada material yang diuji sering digunakan NDT (Non Distructive Test). NDT (Non Distructive Test) sering digunakan untuk menguji suatu material tanpa merusak material itu sendiri disebabkan karena metode ini lebih efektif dan efesien dari pada metode- metode yang lain. Menggunakan metode NDT banyak manfaat yang didapat, seperti biaya yang relatif murah dan waktu yang tidak terlalu lama, sehingga kegiatan pengujian akan berjalan semakin optimal. Praktikum ini diadakan agar praktikan mengetahui tata cara dan prosedur pengujian material dengan NDT menggunakan metode Liquid Penetrant Inspection. Dengan menggunakan metode ini kita bisa mengetahui proses pengujian dengan detail dan apakah terdapat kecacatan atau keretakan pada proses pengelasan tersebut. Selain itu praktikum ini juga berguna bagi praktikan untuk menilai baik buruknya suatu pengelasan. 1.2 Tujuan Praktikum Adapun tujuan praktikum pengetahuan bahan teknik tentang NDT modul 1, sebagai berikut: 1. Mengetahui ada atau tidaknya retakan pada suatu benda dengan memanfaatkan NDT menggunakan metode Liquid Penetrants Inspections. 2. Mengetahui proses inspeksi pengujian NDT menggunakan metode Liquid Penetrants Inspections. 3. Mampu menganalisa adanya keretakan pada specimen yang diuji.
  • 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab II Tinjauan Pustaka ini akan dibahas mengenai pengertian Baja ST- 37, pengertian NDT, macam-macam pengujian NDT seperti Magnetic Particle Inspection, Liquid Penetrant Inspection, Eddy Current, Visual Test, Ultrasonic, Leak Test, Proof Test, dan juga membahas kelebihan serta kekurangan metode NDT. 2.1 Pengertian NDT NDT atau Non Destructive Testing ( Uji Tak Rusak) adalah salah satu pengujian yang dapat dilakukan pada suatu material, komponen, struktur, atau mengukur beberapa karakteristik tanpa merusak komponen atau material benda uji tersebut. NDT memainkan peran penting dalam memastikan bahwa komponen struktural dan sistem melakukan fungsi mereka secara efektif dan biaya yang optimum. Metode NDT bertujuan untuk mencari dan mengetahui karakteristik dan kondisi material, serta kekurangan yang mungkin menyebabkan komponen mengalami kegagalan, mencegah ledakan pipa, dan berbagai kegagalan yang kurang terlihat, tetapi dapat mengganggu kinerja unit. Tes ini dilakukan dengan cara yang tidak mempengaruhi fungsi komponen,karena NDT memungkinkan bagian- bagian dan bahan- bahan yang akan diperiksa dan diukur tanpa merusak. Karena pemeriksaan dilakukan tanpa mengganggu struktur dan fungsi utama komponen, NDT memberikan keseimbangan yang sangat baik antara kontrol kualitas dan efektivitas biaya. Sehingga secara umum NDT berlaku untuk semua jenis inspeksi industri, termasuk logam dan struktur non logam. (Cahyandaru, 2014) & (Kurniawan, 2013). 2.2 Macam – Macam Metode Pengujian NDT Pada pengujian NDT terdapat beberapa metode, diantaranya adalah magnetic particle inspection, liquid penetrant inspection, eddy current, visual test, ultrasonic inspection, leak test, proof test, acaustic emission, dan radiographic inspection (Naryono & Suharyadi, 2012).
  • 3. 2.2.1Magnetic Particle Inspection Sebuah logam ferromagnetik apabila dialiri sebuah gaya magnet maka akan menjadi medan magnet. Apabila logam ferro magnetik tersebut terdapat sebuah keretakan atau sebuah patahan alamiah garis- garis medan magnet tersebut akan berpindah arah mencari kerapatan kembali dari logam ferromagnetik tersebut agar bisa membentuk kembali siklus magnet dari kutub utara menuju kutub selatan. Prinsip ini yang diaplikasikan pada pengujian tanpa merusak Magnetic Particle Inspection dimana patahan atau retakan diberi chemial atau cairan yang berisikan serbuk besi yang memiliki daya kapilaritas sehingga cairan tersebut dapat berpenetrasi masuk samapi ke ujung patahan logam. (Purnama & yorgie, 2014). 2.2.2Liquid Penetran Inspections Metode ini dapat digunakan untuk mendeteksi cacat terbuka pada permukaan pada setiap produk industri yang terbuat dari bahan non-pori. Metode ini banyak digunakan untuk pengujianbahanbaik magnetic maupun non-magnetik.Dalam metode ini penetrant cair diterapkan ke permukaan produk untuk waktu yang telah ditentukan, setelah itu penetrant berlebih akan dihapus dari permukaan. Permukaan tersebut kemudian dikeringkan dan developer diterapkan untuk itu. Penetran yang sisa-sisa di permukaan yang diserap oleh developer menunjukkan adanya cacat serta lokasi dan sifat cacat tersebut. (Diar Kurniawan, 2013). 2.2.3Eddy Current Inspeksi ini memanfaatkan prinsip elektromagnet. Prinsipnya arus listrik dialirkan pada kumparan untuk membangkitkan medan magnet di dalamnya. Jika medan magnet ini dikenakan pada benda logam yang akan diinspeksi, maka akan terbangkit arus Eddy. Arus Eddy kemudian menginduksi adanya medan magnet. Medan magnet pada benda akan menginduksi medan magnet pada kumparan dan mengubah impedansi bila ada cacat. Keterbatasan dari metode ini yaitu hanya dapat diterapkan pada permukaan yang dapat dijangkau. Selain itu metode ini juga diterapkan hanya pada bahan logam saja (Naryono & Suharyadi, 2012).
  • 4. 2.2.4Visual Test Metode ini sering diabaikan dalam daftar metode NDT, inspeksi visual adalah salah satu cara yang paling umum dan paling mudah dari pengujian non destruktif test lainnya. Pengujian visual memerlukan pencahayaan permukaan uji yang tepat dan mata tester yang sehat. Hasil paling efektif inspeksi visual perlu perhatian khusus karena membutuhkan beberapa pelatihan khusus, seperti, (pengetahuan produk dan proses, kondisi pelayanan yang diharapkan, kriteria penerimaan, dan pencatatan) dan cacat yang ditemukan dengan metode NDT lainnya akhirnya harus dibuktikan dengan inspeksi visual. Pengujian Visual dapat diklasifikasikan sebagai : 1. pengujian visual langsung. 2. Pengujian visual yang lebih detail. 3. Pengujian visual yang transparan.(Kurniawan, 2013) 2.2.5Ultrasonic Ultrasonic Inspeksi ultrasonik adalah metode non-destruktif test dimana gelombang frekuensi tinggi diberikan ke dalam material benda uji. Frekuensi gelombang suara ini tidak mampu terdengar oleh telinga manusia. Gelombang suara yang memiliki frekuensi sekitar 50 kHz sampai 100 kHz biasanya digunakan untuk inspeksi bahan bukan logam, sedangkan untuk frekuensi antara 0,5 MHz sampai 10 MHz biasanya digunakan untuk inspeksi bahan logam. Cara uji ultrasonic (UT) menggunakan frekuensi tinggi gelombang suara (ultrasound) untuk mengukur sifat geometris dan fisik dalam bahan. Laju ultrasound di bahan yang berbeda kecepatannya juga berbeda. Gelombang ultrasonic akan terus merambat melalui material dengan kecepatan tertentu dan tidak kembali kecuali hits reflektor. Reflector memperkirakan adanya retak/cacat antara dua material yang berbeda. Ultrasonic Test dapat digunakan pada peralatan teknik sipil, bagian luar logam, dan untuk memverifikasi granulasi jalan penutup atau beton. Gelombang suara frekuensi tinggi yang diberikan ke material kemudian dipantulkan kembali dari permukaan yang cacat. Energi suara yang dipantulkan ditampilkan terhadap waktu, dan inspektor dapat memvisualisasikan tanda silang pada bagiandaribendauji. Aplikasi pengujian ultrasonic antara lain : 1. Banyak digunakan untuk mendeteksi cacat pada meterial.
  • 5. 2. Digunakan untuk penentuan sifat mekanik dan struktur butir material. 3. Digunakan untuk evaluasi pengolahan variabel pada bahan 4. Digunakan untuk pengukuran ketebalan material Beberapa keuntungan dari pengujian ultrasonic adalah: 1. Memiliki sensitivitas tinggi yang memungkinkan deteksi cacat dengan cepat. 2. Memiliki daya tembus tinggi (6 sampai 7 meter baja) yang memungkinkan pemeriksaan bagian yang tebal 3. Memiliki akurasi yang tiggi pengukuran posisi cacat dan ukuran. 4. Memiliki respon yang cepat yang memungkinkan pemeriksaan yang cepat dan tepat. 5. Perlu akses hanya pada satu permukaan spesimen. 2.2.6Leak Test Leak test merupakan pengujian yang dilakukan dengan menggunakan air yang mengandung flourecents dengan cara mengsi ditempat yang diuji, jika terjadi kebocoran akan terlihat berbinar pada bagian yang bocor. (Yunaningsih, 2012). 2.2.7Proof Test Pengujian tekanan beserta kebocoran pada material yang diuji menggunakan tekanan hidrostatis. Perlu diperhatikan bahwa udara yang terperangkap harus dikeluarkan, karena bisa membahayakan. (Yudo, 2011). 2.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode NDT Pengujian dengan menggunakan NDT ini banyak macam–macam metodenya. Dalam setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing– masing. Dari setiap kelebihan dan kekurangan setiap metode, bisa disimpulkan kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan NDT. 2.3.1Kelebihan Menurut Yudo, 2011. Keuntungan terbesar jika kita menggunakan NDT (Non Distructive Test) adalah tidak memerlukan waktu yang lama dan juga biaya yang relatif tidak terlalu besar. Dan keuntungan yang lain sebagai berikut: 1. Tidak memerlukan peralatan yang terlalu banyak.
  • 6. 2. Bisa mengetahui cacat pada permukaan benda berpori dan juga kita bisa mengetahui letak kecacatan yang ada pada material. 3. Peka terhadap kecacatan yang kecil. 2.3.2Kekuranagan Selain memiliki berbagai kelebihan, metode NDT juga masih memiliki kekurangan. Menurut Yudo, 2011. Kekurangan yang paling terlihat dari penggunaan NDT ini adalah : 1. Pengujian hanya terbatas pada spesimen yang diuji. 2. Membutuhkan tingkat kebersihan yang tinggi. 3. Hanya terbatas menguji pada permukaan yang kasar atau berpori. 2.4 Pengertian Baja ST-37 Baja ST-37 adalah baja yang paling banyak digunakan dalam dunia industri perpipaan. Apabila Baja ST-37 yang digunakan untuk saluran perpipaan bawah laut dilapisi dengan krom atau krom berdasar lapisan nikel. Didefinisikan kemungkinan terjadinya laju korosi bisa diperlambat sehingga pipa tersebut bisa bertahan dalam rentan waktu yang cukup lama. Baja ST-37 merupakan lembaran baja dengan ketebalan yang relatif kecil dibandingkan dengan ukuran panjang dan lebar lembarnya. Lembaran baja setelah dirol mempunyai sifat yang mudah dilas dan dibentuk. Dalam konstruksi baja, pelat baja banyak digunakan dalam konstruksi jembatan. Pelat Baja ST-37 merupakan bahan bangunan yang sangat kuat dan liat dengan struktur butir yang halus, dan dapat dilakukan pengerjaan dalam keadaan panas maupun pengerjaan dingin. Arti dari ST sendiri adalah singkatan dari steel (baja) sedangkan angka 37 berarti menunjukkan batas minimum untuk kekuatan tarik 37 km/mm2 . (Priyandoko, 2013).
  • 7. BAB III METODE PENELITIHAN Dalam melakukan suatu penelitian yang ada beberapa yang harus diperhatikan bagi praktikan yaitu bahan, peralatan, flowchart dan prosedur pelaksanaan praktikum. 3.1 Bahan Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini : 1. Benda uji Baja ST-37 2. Liquid penetrant ( cairan penetran) 3. Developer 3.2 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu : 1. Kertas gosok 2. Kain lap halus 3. Pembersih ( cleaner) 4. Jangka Sorong 5. Kamera 6. Sarung Tangan 7. Masker
  • 8. 3.3 Flowchart Pelaksanaan Praktikum Berikut ini prosedur yang dilakukan pada praktikum pengetahuan bahan teknik modul 1 tentang Non Destructive Test (NDT) metode Liquid Penetrants Inspection dalam bentuk flowcart: Gambar 1.3.1 Flowchart prosedur pelaksanaan praktikum
  • 9. 3.4 Prosedur Pelaksanan Praktikum Adapun prosedur praktikum PBT adalah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan alat dan bahan. 2. Mengukur spesimen benda kerja menggunakan jangka sorong. 3. Membersihkan benda kerja dengan kertas gosok. 4. Membersihkan bagian permukaan benda kerja dengan kain lap. 5. Membersihkan permukaan benda kerja dengan menyemprotkan cleaner. 6. Menghapus cleaner dengan kain pada permukaan benda kerja dan ditunggu sampai kering. 7. Menyamprotkan cairan penetrant pada daerah yang diselidiki dan membiarkannya selama 5-10 menit. 8. Menghapus penetrant dari permukaan benda kerja dengan kain lap. 9. Membersihkan benda kerja dengan kain lap agar tidak ada sisa penetrant pada permukaan benda kerja. 10. Menyemprotkan developer pada permukaan benda kerja, membiarkannya selam 5-10 menit. 11. Mengamati garis-garis merah atau bercak-bercak merah maka pada garis- garis atau bercak-bercak inilah terdapat keretakan. 12. Menganalisa keretakan yang ada pada benda kerja. 13. Cata dan gambar hasil pengamtan yang diperoleh.
  • 10. BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Setelah melakukan kegitan praktikum pengetahuan bahan teknik dapat diperoleh data dan mengetahui pembahasan soal dari materi soal diatas, sebagai berikut. 4.1 Gambar 2D dan Gambar 3D Spesimen Praktikum ini menggunakan Baja ST-37 dengan dimensi sebagai berikut : Panjang = 81,5 mm Lebar = 52,45 mm Tebal bawah = 2,07 mm Tebal atas = 5,25 mm 4.1.1Gambar autocad 2D Untuk mempermudah menganalisa benda uji digambar dalam bentuk 2D dengan proyeksi amerika dan terdapat tiga pandangan. Berikut gambar AutoCad 2D Baja ST-27:
  • 11. Gambar 1.4.2 2D Baja ST-37 4.1.2Gambar Autocad 3D Untuk mempermudah mengetahui kecacatan pada benda uji maka digambar dalam bentuk 3D. Berikut gambar AutoCad 3D Baja ST-27 :
  • 12. Gambar 1.4.3 3D Baja ST-37 4.2 Proses Pengujian Berikut adalah proses pengujian material Baja ST-37 menggunakan NDT dengan metode Liquid Penetrant Inspection : a. Gambar 1.4.4 Baja ST-37 Pada praktikum Pengetahuan Bahan Teknik Modul 1 ini menggunakan material Baja ST-37 untuk dianalisis. Baja ST-37 harus dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan kertas gosok untuk menghilangkan kekaratan pada daerah sekitar pengelasan. Baja ST-37 digosok hingga benar - benar bersih.
  • 13. b. Gambar 1.2.5 Pengukuran benda uji Sebelum dibersihkan dengan kertas gosok, material diukur dengan menggunakan jangka sorong. Terdapat 6 bagian yang masuk dalam kategori perhitungan. c. Gambar 1.2.6 Proses pembersihan Baja ST-37 Proses pembersihan Baja ST-37 dilakukan dengan cara menggosok Baja ST-37 dengan kertas gosok sehingga baja menjadi lebih bersih.
  • 14. d. Gambar 1.4.7 Proses pembersihan permukaan baja ST-37 dengan kain lap. Membersihkan material yang telah digosok dengan kertas gosok menggunakan kain lap halus. Sehingga permukaan tampak lebih halus dan bersih. e. Gambar 1.14.8 mebersihkan permukaan baja ST-37 dengan menyemprotkan cleaner Langkah selanjutnya adalah menyemprotkan cleaner ke bagian permukaan material yang akan diuji. Fungsi dari cleaner sendiri adalah untuk membersihkan permukaan yang diuji.
  • 15. f. Gambar 1.4.9 menghapus cleaner dengan kain lap pada permukaan baja ST-37 Setelah kegiatan cleaner dilakukan,langkah selanjutnya adalah memberihkan permukaan yang disemprot dengan cleaner dengan kain lap sampai bersih dan kering. g. Gambar 1.4.10 Proses penyemprotan cairan penetrant Langkah selanjutnya adalah menyemprotkan cairan penetrant pada permukaan yang akan diuji,kemudian mendiamkan selama 10 menit. h.
  • 16. Gambar 1.4.11 menghapus penetrant pada permukaan baja ST-37 dengan kain lap Proses selanjutnya setelah menyemprotkan cairan ke permukan baja adalah proses pembersihan cairan penetrant dari permukaan material yang kita uji dengan menggunakan kain lap. i. Gambar 1.4.12 Proses penyemprotan developer ST-37 Setelah semua langkah dilakukan,langkah berikutnya adalah menyemprotkan cairan developer pada permukaan material yang kita uji. Kemudian mendiamkan material tersebut selama 10 menit. j.
  • 17. Gambar 1.4.13 Pengamatan bercak-bercak merah( keretakan) pada material. Langkah terakhir pada kegiatan praktikum kali ini adalah mengamati dan menganalisa adanya bercak-bercak merah ataupun yang disebut adanya keretakan pada suatu permukaan yang kita uji(pengelasan pada material). Kemudian mencatat hasil pengamatan yang diperoleh dengan menggunakan jangka sorong dengan mempertimbangkan toleransinya.
  • 18. 4.3 Analisa Kecacatan Keterangan benda: Nama spesimen = Benda 3 Panjang = 81,5 mm Ketebalan benda bawah = 2,07 mm Tinggi = 56,75 mm Ketebalan benda atas = 5,25 mm Jarak tengah = 23,6 mm Panjang benda atas = 80,5 mm Gambar 1.4.14 Baja ST-37 Gambar di atas merupakan gambar benda yang sudah dibersihkan dengan kertas gosok dan cleaner. Pada bagian tengah benda nampak mengkilat dan bersih dari kotoran. Gambar 1.4.15 Proses pemberian cairan penetrant
  • 19. Dari gambar di atas dapat diamati bahwa pada bagian tengah benda terdapat warna kemerahan, warna merah tersebut akibat cairan penetrant yang disemprotkan pada benda untuk mengidentifikasi kecacatan yang terdapat pada benda atau objek. Gambar 1.4.16 Material 3 yang telah diberi cairan developer Dan dari gambar di atas dapat diketahui cacat yang terdapat pada benda. Pada gambar tersebut terdapat 3 titik kecacatan, yaitu yang ada tanda titik merah. Sedangkan pada masing-masing ujung diberi toleransi kecacatan sejauh 0,5 cm, karena pada tempat tersebut rawan terjadi kesalahan. Cacat tersebut terjadi karena beberapa faktor, salah satunya yaitu teknik yang kurang ahli. Dampaknya adalah bisa menyebabkan turunnya kualitas material.
  • 20. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan praktikum tentang Non Destructive Test dengan metode Liquid Penetrant Inspection, maka dapat ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut: 5.1 Kesimpulan Berdasarkan Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik modul 1 mengenai Non Destructive Test yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Pengujian NDT adalah pengujian yang dilakukan pada sebuah material tanpa merusak benda yang diuji. Metode yang digunakan dalam NDT seperti : Magnetic particle inspection, liquid penetrant inspection, eddy current, visual test, ultrasonic inspection, leak test, Proof test. 2. Proses inspeksi pengujian NDT dengan metode Liquid Penetrants Inspection: a. Membersihkan Baja ST-37 dengan kertas gosok, kemudian membersihkan kembali dengan cleaner. b. Menyemprotkan cairan penetrant, kemudian didiamkan selama 10 menit. c. Membersihkan Baja ST-37 dengan menggunakan kain lap, kemudian menyemprotkan developer pada daerah penegelasan. Mendiamkan selama 10 menit. d. Mengamati bercak-bercak yang terjadi pada spesimen. Bercak-bercak tersebut menunjukkan kecacatan pada pengelasan. 3. Apabila terjadi kecacatan terhadap Baja ST-37 yang di uji dengan NDT menggunakan metode Liquid Penetrants Inspection, maka dapat terlihat bercak–bercak merah yang terdapat pada sambungan las dari spesimen tersebut. Berdasarkan hasil pengujian kecacatan pada material bisa terjadi karena adanya human error pada proses pengelasan. 5.2 Saran Adapun saran agar praktikum PBT berjalan lancar dan bermanfaat bagi praktikan dan asisten praktikum, yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Kesehatan dan keselamtan harus diutamakan agar tidak terjadi kecelakaan kerja yang berakibat fatal.
  • 21. 2. Sarana dan prasarana yang sangat diperlukan saat praktikum harus terpenuhi. 3. Menjaga dan merawat segala peralatan praktikum.
  • 22. DAFTAR PUSTAKA Bagus. I. Putra. A. (2012). Analisis Perbandingan Metode MPI Menggunakan Yoke AC dan Permanen Magnet Untuk Pendeteksian Panjang Retak Permukaan yang Dilapisi Cat Pada Sambungan Las di Kapal. Jurnal Teknik Pomits, Vol. I, No. I Cahyandaru, N. (2014). Penerapan NDT ( Non-Destructive Test) untuk Analisis Pelapukan Cagar Budaya Menggunakan Alat XRF; Studi Kasus Candi Mendut . Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, 42-45. Kurniawan, Diar. (2013). NON DESTRUCTIVE TEST.Edisi1.pln corporate university. Jakarta. Priyandoko, G. (2013). Perbedaan laju dan bentuk korosi pada baja st-37 yang dilapisi krome dan krome berdasar lapisan nikel yang diexpose dalam media air laut. Skripsi jurusan teknik mesin fakultas teknik UM. Purnama, d., & yorgie. (2014). INSPEKSI SAMBUNGAN LAS PADA H BEAM ROOF STRUCTURE TANGKI. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 (hal. b-128). Yogyakarta: Politeknik Negeri Jakarta.