1. 1
SEMINAR HASIL
“PENGUJIAN HOMOGENITAS DAN RETAKAN BETON DENGAN ALAT UJI ULTRASONIC PULSE VELOCITY
(UPV/PUNDIT) PADA GEDUNG OPD DISHUB
PROVINSI BANTEN”
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Menyelesaikan Program
Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Sipil
Disusun Oleh :
Nama : Galih Sandra Bela
NIM : F.27.16.0010
Program Studi: Teknik Sipil
Jenjang : Strata Satu (S1)
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR BANTEN
2021
2. 2
PERSEMBAHAN
Skripsi dengan judul “Pengujian Homogenitas dan Retakan
Beton Dengan Alat uji Ultrasonic Pulse Velocity (UPV/PUNDIT),
pada gedung OPD Dishub Provinsi Banten”
Penulis persembahkan untuk orang yang berarti bagi penulis :
1. Untuk alm. Kedua orang tuaku,tanpa mereka mungkin hari ini saya
tidak akan pernah ada.
2. Untuk diri saya sendiri, terimkasih sudah kuat berjalan sampai pada
tahap ini, bukan hal yang mudah untuk menguatkan diri sendiri.
3. 3
MOTTO
‘IF YOU CAN DREAM, YOU CAN DO IT’
(Jika kamu bisa bermimpi, kamu bisa melakukanya)
4. 4
KATA PENGANTAR
1. Bapak Prof. Dr. K.H.E. Syibli Syarjaya, LMI.,MM selaku Rektor Universitas Mathla’ul Anwar
2. Ibu Susilawati, M.Kom selaku Dekan Fakultas Teknologi dan Informatika
3. Ibu Ir. Rika Rahmawati, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil.
4. Bapak H. Gunawan Noor, ST.,MT selaku pembimbing I yaitu sosok yang telah banyak memberikan saran serta motivasi, waktu, tenaga
dan pikiran untuk memberikan masukan-masukan menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Sangiru, ST. M.Ars selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan saran serta motivasi kepada penulis untuk
menyelesaikan proposal skripsi ini.
6. Keluarga besar (Saug Ama) yang selalu membersamai penyusunan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Sipil, atas semua ilmu yang telah diberikan selama penulis menjadi mahasiswa di Universitas Mathla’ul
Anwar.
8. Teman-teman seperjuangan Teknik Sipil 2016,
9. Adik-adik Teknik Sipil angkatan , 2017 dan 2018 atas bantuan, dukungan, suport, dan saran yang telah diberikan.
10. Almamater tercinta dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satuper satu, yang telah membantu penulis dalam penyusunan
skripsi.
5. 5
BAB 1
PENDAHULUAN
▪ Latar Blekang
Dalam bidang teknik sipil, ada beberapa macam metode pengujian untuk
mendapatkan nilai kuat tekan beton di antaranya pengujian yang bersifat
tidak merusak (Non Destructive Test) atau pengujian yang bersifat merusak
(Destructive Test), (Sulistya, Shona, Uji Non-Destructive Test (NDT).
Bandung, 2014). Tetapi dalam beberapa kasus tidak mungkin untuk menguji
sampel beton dengan Destructive Test dan langkah yang diambil adalah dengan
melakukan metode Non Destructive Test. Metode pengujian yang digunakan pada
Destructive Test adalah Compression Test adapun metode pengujian yang umum
digunakan pada Non Destructive Test adalah Hammer Test dan Ultra Pulse
Velocity Test (UPVT). Dengan banyaknya cara pengujian tersebut, maka dapat
dipilih salah satu maupun beberapa untuk perbandingan nilai kuat tekan
beton yang didapat. Pada Skripsi ini di pilih salah satu analisis yaitu
pengujian Non Destructive Test dengan menggunakan alat UPV pada Gedung
Organisasi Perangkat Daerah Dinas Perhubungan Provinsi Banten.
6. 6
BAB 1
PENDAHULUAN
▪ LOKASI PENELITIAN
Lokasi
(Skripsi)
Gambar 1.1 Lokasi Tugas Akhir (Skripsi) Gedung OPD Dishub Provinsi
Banten.
7. 7
BAB 1
PENDAHULUAN
▪ IDENTIFIKASI MASALAH
1. Masih minimnya penggunaan Non Destructive Test pada pengujian
Homogenitas dan keretakan beton
2. Adanya laporan bahwa struktur beton di gedung OPD Dishub Provinsi
Banten tidak sesuai dengan spesifikasi beton yang direncakanan.
3. Banyak kekuatan beton yang lama sudah dikerjakan (dibangun) akan
mengalami retak beton jika pada saat pelaksanaan tidak sesuai dengan
mutu beton yang direncakanan
8. 8
BAB 1
PENDAHULUAN
▪ RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang dan identifikasi masalah maka dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apakah beton yang dibangun pada gedung OPD Dishub Provinsi Banten
Sudah layak berdasarkan standar Bangunan yang Berlaku Saat Ini.
2. Bagaimana menghitung dan mengolah data hasil dari pengujian Non
destructive test dengan menggunakan alat Ultrasonic Pulse Velocity
UPV/PUNDIT pada Gedung OPD Dishub Provinsi Banten.
9. 9
BAB 1
PENDAHULUAN
▪ BATASAN MASALAH
Agar permasalahan tidak melebar dan keterbatasan penulis maka
pembahasan dititik beratkan hanya pada pengujian sebagai berikut :
1. Pengujian hanya dilakukan pada beton struktur kolom, plat, dan balok
2. Pengujian dilakukan pada bangunan yang sudah jadi atau sudah
finishing.
3. Pengujian beton hanya dengan alat Ultrasonic Pulse Velocity
UPV/PUNDIT
10. 10
BAB 1
PENDAHULUAN
▪ MANFAAT PENELITIAN
Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui kelayakan beton yang di bangun pada gedung OPD Dishub
Provinsi Banten
2. Mengetahui cara menghitung dan mengolah data hasil dari pengujian
Non destructive test dengan menggunakan alat Ultrasonic Pulse
Velocity UPV/PUNDIT.
3. Mengetahui pengambilan data dari salah satu metode Non destructive
test
11. 11
BAB II
LANDASAN TEORI
▪ PENGERTIAN HOMOGENITAS
Homogenitas beton ialah sifat ataupun kekuatan pada beton,
setiap beton memiliki perbedaan baik dari segi kepadatan
maupun kekuatan, oleh karena itu dibutuhkan uji homogenitas
beton untuk mengetahui volume kepadatan pada beton. Tujuan
dari pengetesan homogenitas pada beton adalah untuk mengetahui
kekuatan dari beton itu sendiri, jika kekuatan beton tidak
sesuai standar maka beton tersebut tidak layak fungsi.
Mengetahui homogenitas beton sangatlah penting untuk
pembangunan, dengan melakukan uji homogenitas beton kita dapat
mengetahui seberapa besar volume beton, kekuatan beton, sampai
usia bangunan. (testindo.co.id/uji-homogenitas-beton- diakses
pada tanggal 6 januari 2021 pada pukul 15.15).
12. 12
BAB II
LANDASAN TEORI
▪ TEORI RETAK
Retak merupakan jenis kerusakan yang paling sering terjadi pada
struktur beton, dimana terjadi pemisahan antara massa beton yang
relatif panjang dengan yang sempit. Secara visual retak nampak seperti
garis. Retak pada struktur beton terjadi sebelum beton mengeras maupun
setelah beton mengeras. Retak akan terjadi saat beton mulai mengeras
tapi telah dibebani, beton mengeras pada musim dingin, susut
(shrinkage), penurunan (setlement) dan penurunan acuan.(Amelia Chelcea,
2017. Studi perbandingan pola retak pada beton normal).
13. 13
BAB II
LANDASAN TEORI
▪ JENIS-JENIS RETAK
1. RETAK PLASTIS AKIBAT PENYUSUTAN
2. RETAK PLASTIS AKIBAT PENURUNAN
3. DRYING SHRINKAGE CRACKING
4. CONCRETE CRACKING
5. THERMAL CRACKING
6. CRACKING DUE TO CHEMICAL REACTION
14. 14
BAB II
LANDASAN TEORI
▪ JENIS-JENIS GELOMBANG
1. GELOMBANG KOMPERSI (GELOMBANG TRANSPERSAL)
Gambar 2.1 Gelombang transversal
15. 15
BAB II
LANDASAN TEORI
▪ JENIS-JENIS GELOMBANG
2. GELOMBANG KOMPERSI (GELOMBANG LONGITUDINAL)
Gambar 2.2 Gelombang LONGITUDINAL
16. 16
BAB II
LANDASAN TEORI
▪ JENIS-JENIS GELOMBANG
3. GELOMBANG PERMUKAAN (GELOMBANG RAYLEIGH)
Gambar 2.3 Gelombang REYLIGH
17. 17
BAB II
LANDASAN TEORI
▪ JENIS-JENIS GELOMBANG
4. GELOMBANG LOVE (GELOMBANG LOVE)
Gambar 2.4 Gelombang LOVE
18. 18
BAB II
LANDASAN TEORI
▪ ULTRSONIC PULSE VELOCITY
Ultrasonic Pulse Velocity merupakan salah satu uji non-
destruktif struktur bangunan gedung dengan menggunakan gelombang
ultrasonik yang mana metode uji ini mencakup penentuan kecepatan rambat
gelombang longitudinal melalui beton.(SNI ASTM C597: 2012). Prinsip kerja
pengujian ultrasonic adalah mengubah energi gelombang listrik yang
dibangkitkan oleh pembangkit pulsa transducer pengirim (T) menjadi energi
gelombang mekanik yang selanjutnya merambat pada beton. Setelah sampai
pada probe receiver (R) energi gelombang tadi diubah kembali menjadi
energi gelombang listrik yang selanjutnya melewati penguat dan akhirnya
dihitung atau ditampilkan waktu tempuh pencacat digital.
19. 19
BAB II
LANDASAN TEORI
▪ PRINSIP PENGGUNAAN ULTRSONIC PULSE VELOCITY
Prinsip penggunaan metode Ultrasonic Pulse Velocity didasarkan pada kecepatan
gelombang tekan yang melintasi sebuah benda yang tergantung pada elastic properties dan
kepadatan bendanya. Menurut ASTM C597-02 (2003); Cara kerja Ultrasonic Pulse Velocity
(UPV) yaitu transducer pengirim (transmitter) mengirimkan gelombang dan ditangkap oleh
transducer penerima (receiver) yang terletak sejauh L dari transmitter. Alat Ultrasonic Pulse
Velocity menampilkan besarnya waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk melalui beton yang
disebut travel time (Δt. Dengan demikian kecepatan gelombang dapat dihitung dengan persamaan
sebagai berikut:
𝒗 = —
Δt
𝑳
...................................................................................................(5)
Keterangan:
V : kecepatan perambatan gelombang ultrasonik (km/s)
L: panjang lintasan gelombang (m)
Δt : travel time (s)
Kecepatan gelombang untuk beton, biasanya berkisar antara 3700 sampai 4200 m/s. oleh karena
itu, untuk panjang lintasan 300 mm, travel timenya kurang lebih 70 sampai dengan 85μs
20. 20
BAB II
LANDASAN TEORI
▪ PRINSIP PENGGUNAAN ULTRSONIC PULSE VELOCITY
Gambar 2.5 Formasi Peralatan untuk pengujian
21. 21
BAB II
LANDASAN TEORI
▪ FAKTOR PENGARUH HASIL ULTRSONIC PULSE VELOCITY
1. SUHU BETON
2. PANJANG LINTASAN
3. BENTUK DAN UKURAN SPESIMEN
4. PENGARUH TULANGAN
5. SEREGAMAN BETON
22. 22
BAB II
LANDASAN TEORI
▪ STANDAR PENGUJIAN
British standar 1881-203
SNI ASTM C597: 2012)
Alat tersebut di produksi di negara Amerika Serikat
sehingga merujuk pada petunjuk buku merekomendasikan menggunakan
standar ASTM C597 edisi tahun 2009.
23. 23
BAB II
LANDASAN TEORI
▪ STANDAR PENGUJIAN
Cepat Rambat Gelombang
Ultrasonic
(km/sec)
Kualitas Homogenitas
Dibawah 2,13 Kurang
2,13 – 3,05 Cukup
3,05 – 3,66 Cukup Baik
3,66 – 4,57 Baik
Diatas 4,57 Baik sekali
24. 24
BAB II
LANDASAN TEORI
▪ ESTIMASI KEDALAMAN RETAKAN
Transduser ditempatkan di permukaan, salah satu pengaturan yang sesuai ditunjukkan
pada Gambar 26 dimana transmisi dan transduser penerima atau reciever ditempatkan di
sisi berlawanan dari retak dan berjarak sama dari itu. Dua nilai x yang dipilih, salah
satunya dua kali lipat dari nilai x sebelumnya, lalu waktu transit yang dihasilkan
dibandingkan. Menghitung kedalaman retakan
C = Kedalaman retak
T1 = Transmit time untuk combinasi 1
T2 = Transmit time untuk combinasi 2
Xi = Jarak antara tranducer dengan retaka
25. 25
BAB II
LANDASAN TEORI
▪ ESTIMASI KEDALAMAN RETAKAN
(Sumber : V-Meter Manual Book, 2017)
Gambar 2.8 Estimasi Kedalaman Retak
26. 26
BAB II
LANDASAN TEORI
▪ ESTIMASI KEDALAMAN RETAKAN
(Sumber : V-Meter Manual Book, 2017)
Gambar 2.9 Estimasi Kedalaman Retak
Menghitung kedalaman retakan :
dimana :
h = Kedalaman retak
T1 = Transmit time untuk combinasi 1
T2 = Transmit time untuk combinasi 2
L = jarak transmitter ke arah retakan
27. 27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
▪ METODE PENELITIAN
1. METODE PENELITIAN
Penelitian ini sebelumnya diawali dengan melakukan studi
literatur yang tujuanya untuk mendapatkan gambaran seputar apa yang
di teliti. Kemudian menetapkan elemen struktur seperti kolom, balok
dan plat yang akan diteliti, melakukan tanya jawab dengan perusahaan
untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Dari data awal yang
terkumpul peneliti kemudian melakukan observasi kelapangan guna
mendapatkan data akhir yang lebih valid untuk di olah dan di
analisis.
2. METODE KUANTITATIF
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan
pencatatan dan analisis data hasil penelitian secara eksak dan
melakukan perhitungan data dengan perhitungan statistik.
29. 29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
▪ TEKNIK PENGUMPULAN DATA
2. DATA SEKUNDER
1. As Built Drawing gedung OPD KP3B.
2. Laporan dokumentasi pekerjaan pelaksanaan.
Gambar 3.2 Pengecekan data As Built Drawing gedung OPD KP3B Oleh
konsultan pengawan dan Tim Ahli bersama Polda Banten.
30. 30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
▪ TEKNIK PENGUMPULAN DATA
3. OBSERVASI
Observasi yaitu pengamatan secara langsung oleh
penulis ke lapangan Pembangunan Gedung OPD Dan
Infrastruktur Dasar Kawasan Pusat Pemerintahan
Provinsi Banten (KP3B), Pada tahap ini penulis bersama
tim melakukan observasi guna menentukan titik yang
akan di uji mengingat tidak semua titik dilakukan
pengujian, Pengujian Kualitas Homogenitas Beton dengan
Alat Uji Ultrasonic Pulse Velocity (UPV/Pundit)
dilakukan Pada struktur kolom, balok dan plat.
31. 31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
▪ TEKNIK PENGUMPULAN DATA
3. OBSERVASI
(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2020)
Gambar 3.3 Diskusi untuk menentukan Titik uji.
32. 32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
▪ TEKNIK PENGUMPULAN DATA
3. OBSERVASI
(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2020)
Gambar 3.4 Pengukuran dimensi Balok Sebagai penentuan titik uji.
33. 33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
▪ TEKNIK PENGUMPULAN DATA
3. OBSERVASI
(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2020)
Gambar 3.7 Penentuan titik uji kolom yang disaksikan oleh Tim Ahli.
34. 34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
▪ TEKNIK PENGUMPULAN DATA
3. OBSERVASI
(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2020)
Gambar 3.8 pemberian gell grease Sebagai penentuan titik uji yang akan di tes dengan alat.
35. 35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
▪ TEMPAT PENELITIAN DAN DATA BANGUNAN
Data bangunan struktur gedung ini adalah sebagai berikut:
a) Nama Bangunan : Gedung DISHUB Provinsi Banten
b) Alamat : Jl. Syekh Nawawi Al-Bantani No.1,
Sukajaya, KotaSerang, Banten
c) Fungsi Bangunan : Gedung Perkantoran
d) Tahun Didirikan : 2019
e) Jumlah Lantai : 3 (Tiga) Lantai
f) Jenis Konstruksi : Konstruksi Beton Bertulang
36. 36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
▪ METODE PENGUJIAN
DIRECT TRANSMISION
(Sumber : Guidebook on non-destructive testing of concrete structures
Vienna, 2002)
Gambar 3.10 Direct Transmission
37. 37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
▪ METODE PENGUJIAN
SEMI-DIRECT TRANSMISION
(Sumber : Guidebook on non-destructive testing of concrete structures
Vienna, 2002)
Gambar 3.11 Semi-direct Transmission
38. 38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
▪ METODE PENGUJIAN
INDIRECT TRANSMISION
(Sumber : Guidebook on non-destructive testing of concrete structures
Vienna, 2002)
Gambar 3.12 Indirect Transmission
39. 39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
▪ PERALATAN
Peralatan untuk pengujian, ditunjukkan
secara skematik pada gambar terdiri dari
generator kecepatan rambat gelombang,
sepasang alat tranduser (pengirim dan
penerima), amplifier, sirkuit pengukur
waktu, unit untuk menampilkan waktu, dan
kabel penghubung.
40. 40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
▪ GAMBARAN UMUM
Penelitian ini di lakukan di lingkungan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Tepatnya
Di Kawasan Gedung Opd Dishub Provinsi Banten yang terletak di Jl. Syekh Nawawi Al-Bantani No.1,
Sukajaya, Kota Serang, Banten. Bangunan Gedung tersebut dari 3 lantai yang terbuat konstruksi beton
bertulang. Untuk lebih jelasnya lokasi skripsi ini diperlihatkan pada peta di bawah ini (gambar 4.1).
Gambar : 4.1 Tampak Depan Bangunan
Opd Dishub.
41. 41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
▪ PENENTUAN TITIK UJI
Gambar : 4.6 Denah Titik Uji Lantai 1 Gedung Dinas Perhubungan (DISHUB)
42. 42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
▪ PENGUJIAN
Gambar : 4.6 Denah Titik Uji Lantai 1 Gedung Dinas Perhubungan (DISHUB)
Gambar : 4.11 Pengujian UPV-Homogenitas pada Balok Lantai 3 Axis 7-8/C Gedung
Dishub.
43. 43
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
▪ MENGHITUNG DATA HASIL PENGUJIAN
Rumus : V = L / T
Dimana: V = kecepatan rambatan pulsa
L = Jarak lintasan pengukuran
T = waktu tempuh rambatan
Menghitung Data Hasil Pengujian
Pada penelitian ini penghitungan data hasil observasi dengan metode direct method, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
44. 44
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
▪ MENGHITUNG DATA HASIL PENGUJIAN
Pengujian Pada Kolom
•Kolom Axis 2/D, 6/A’’, 7/A
Tabel : 4.2 Data hasil Pengujian kolom, Axis 2/D.
(Sumber : Dokumen Pt. Binanusa, 2020)
45. 45
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
▪ MENGHITUNG DATA HASIL PENGUJIAN
Dengan Hasil pengujian sebagai berikut :
kolom lantai basement axis 2/D, masuk dalam kategori
‘Baik’
Kolom lantai satu axis 6/A’’, masuk dalam kategori
‘Cukup Baik’
Kolom lantai satu axis 7/A, masuk dalam kategori
‘Cukup Baik’
46. 46
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
▪ MENGHITUNG DATA HASIL PENGUJIAN
No Komponen Axis Lantai V (km/sec) Keterangan
1 Kolom 2/D Basement 3,37 Cukup Baik
2 Kolom 6/A" 1 3,10 Cukup Baik
3 Kolom 7/A 1 3,19 Cukup Baik
4 Kolom 5/C 1 3,24 Cukup Baik
5 Kolom 2/C 2 3,28 Cukup Baik
6 Kolom 4/B 2 3,23 Cukup Baik
7 Kolom 6/E 2 3,34 Cukup Baik
8 Kolom 7/C 3 3,81 Baik
9 Kolom 5/B 3 3,71 Baik
10 Balok 2-3/C 1 3,08 Cukup Baik
11 Balok 1/B-C 2 2,91 Cukup
12 Balok 7-8/A 2 3,32 Cukup Baik
13 Balok 1/B'-C 3 3,58 Cukup Baik
14 Balok 8-7/C 3 2,60 Cukup
15 Pelat 2-3/C-D 1 3,03 Cukup
16 Pelat 1-2/C-D Atap 4,00 Baik
47. 47
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
▪ MENGHITUNG DATA HASIL PENGUJIAN
Dari hasil uji UPV-Homogenitas Beton pada bangunan
Gedung Dishub, menunjukkan hasil sebagai berikut :
a) Pada komponen Kolom menunjukkan hasil 3,10 – 3,81 km/sec termasuk
dalam kategori berkualitas “Cukup Baik” sampai “Baik”
b) Pada komponen Balok menunjukkan hasil 2,60 – 3,58 km/sec termasuk
dalam kategori berkualitas “Cukup” sampai “Cukup Baik”
c) Pada komponen Pelat Lantai menunjukkan hasil 3,03 – 4,00 km/sec
termasuk dalam kategori berkualitas “Cukup” sampai “Baik”
48. 48
BAB V
PENUTUP
▪ KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Pengujian Homogenitas Beton dengan Alat Ultaronic Pulse Velocity pada struktur
bangunan Gedung DISHUB maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengujian di lakukan pada komponen struktur kolom, balok dan plat didapatkan hasil sebagai berikut :
a) Pada komponen Kolom menunjukkan hasil 3,10 – 3,81 km/sec termasuk dalam kategori berkualitas
“Cukup Baik” sampai “Baik”
b) Pada komponen Balok menunjukkan hasil 2,60 – 3,58 km/sec termasuk dalam kategori berkualitas
“Cukup” sampai “Cukup Baik”
c) Pada komponen Pelat Lantai menunjukkan hasil 3,03 – 4,00 km/sec termasuk dalam kategori
berkualitas “Cukup” sampai “Baik”
49. 49
BAB V
PENUTUP
▪ SARAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pengujian dan investigasi yang telah dilakukan pada struktur bangunan
Gedung DISHUB Porvinsi Banten, maka dapat diberikan saran- saran sebagai berikut :
1. Untuk akademisi dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi di dalam menganalisa mutu
struktur beton sekaligus pengenalan alat uji yang baru dalam memeriksa kualitas beton. Untuk mengetahui
kondisi aktual kehandalan struktur eksisting secara menyeluruh, maka perlu dilakukan tahap analisa
kehandalan struktur dengan menggunakan data dan properties aktual hasil pengujian lebih lanjut. Misalnya
untuk Analisa kehandalan struktur dapat menggunakan bantuan software ETABS atau SAP2000, dan
perhitungan analisa berdasarkan pedoman dan peraturan atau SNI terbaru yang berlaku saat ini.
51. 51
BAB V
PENUTUP
▪ SARAN
2. Harusnya Untuk pemerintah daerah dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan di dalam
proses pemeriksaan pekerjaan yang sudah dilakukan oleh penyedia jasa supaya kualitas struktur sesuai dengan yang
direncanakan.
3. Praktisi (penyedia jasa) diharapkan dengan adanya pengujian mengunakan alat Ultaronic Pulse Velocity pada struktur
bangunan Gedung dapat membuat penyedia jasa lebih jeli dan dalam pelaksanaannya mengerjakan sesuai dengan
spesifikasi yang direncanakan karena jika tidak sesuai maka akan ketahuan dikemudian hari jika pekerjaan nya nanti
akan di periksa.
4. Untuk masyarakat umum diharapkan memberikan gambaran secara umum terkait alat uji pemeriksaan kehandalan
struktur beton