SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH DAN BIBIT
ACARA 3
PENGUJIAN INDEKS VIGOR
Disusun Oleh :
Nama : Inayatul Fitria Dewi
NPM : 1510401057
Kelompok : B3
Asisten : Siti Hadiyanti A.
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2017
ACARA 3
PENGUJIAN INDEKS VIGOR
I. TUJUAN
1. Menguji indeks vigor suatu benih dengan pendekatan matematis
II. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Schmidt (2000) Vigor adalah kemampuan benih untuk tumbuh
normal dalam keadaan lapangan produksi sub optimum atau kemampuan benih
untuk disimpan dalam kondisi simpan sub optimum (terbuka). Dalam keadaan
lapang ataupun kondisi simpan optimum, benih memiliki kemampuan tumbuh
maupun simpan melebihi normal. Vigor berkaitan dengan tingkat keadaan
lingkungan dimana benih yang tidak dorman akan tidak berkecambah. Benih yang
memiliki kekuatan hidup rendah akan berkecambah dan pembibitan hanya dapat
dilakukan dalam keadaan lingkungan yang sempit atau dalam keadaan khusus
yang baik. Hal ini bisa saja mengacu pada media perkecambahan, benih bisa saja
berkecambah dengan hasil baik tetapi mungkin memiliki kekuatan terbatas untuk
menembus tanah lebih dalam atau menembus lapisan kertas atau akar kecambah
yang tumbuh keatas tidak berhasil tumbuh ke dalam tanah (Schmidt, 2000).
Vigor benih dalam hitungan viabilitas absolute merupakan indikasi
viabilitas benih yang menunjukkan benih kuat tumbuh di lapang dalam kondisi
yang suboptimum. Tolok ukur kecepatan tumbuh mengindikasikan vigor kekuatan
tumbuh karena benih yang cepat tumbuh lebih mampu menghadapi kondisi lapang
yang suboptimum. Kecepatan tumbuh benih diukur dengan jumlah tambahan
perkecambahan setiap hari (Sadjad, 1993).
Kehilangan vigor dapat dianggap sebagai suatu tahap perantara dari
kehidupan benihnya, yaitu yang terjadi antara awal dan akhir proses kemunduran.
Kemunduran vigor sangat sulit untuk diukur. Metode yang dapat digunakan untuk
mengukur vigor adalah metode yang berdasarkan pengukuran yang berhubungan
dengan daya kecambah (Justice dan Louis, 1990).
Menurut Kuswanto (1996), metode pengujian vigor benih dapat dibagi
menjadi 2 jenis pengujian, yaitu:
1. Pengujian langsung
Pada pengujian ini benih dikecambahkan dalam kondisi yang
menyerupai keadaan di lapangan. Kelemahan metode ini terletak pada suhu
pengujian yang dibuat standar.
2. Pengujian tidak langsung
Benih dikecambahkan dan yang diamati adalah pertumbuhan plumula
dan radikula.
Grow rate merupakan metode pengujian tidak langsung, metode ini yang
diukur adalah kecepatan perkecambahan. Kecepatan berkecambah dapat
dinyatakan dengan index-vigor yang merefleksikan jumlah benih yang
berkecambah pada interval satu hari setelah berkecambah.
III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa 12 Desember 2018 bertempat di
Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Tidar. Adapun alat dan bahan yang
digunakan diantaranya, benih padi, benih jagung, benih kedelai, aquadest, alkohol,
petridish, plat kaca, pinset, dan kertas saring.
Adapun langkah kerja untuk pengujian indeks vigor dengan cara
mengecambahkan benih jagung, benih padi dan benih kedelai pada Petridis yang
telah diberi kertas saring. Menaruhnya benih-benih tersebut dengan menggunakan
pinset yang telah disemprot dengan alcohol. Benih yang diperlukan sebanyak 100
byah per benih dengan 3 kali ulangan. Kemudian dilakukan pengamatan setiap
hari selama 7 hari dengan menghitung benih berkecambah dan menyingkirkannya.
Menghitung indeks vigor dan koefesien vigornya.
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan pengujian indeks vigor benih
BENIH
PENGAMATAN KE NILAI
IV
NILAI
KV1 2 3 6 7
PADI 0 18.5 30 27.75 14.75 45.63 22.94
JAGUNG 0 40.75 33.25 17.75 3.25 44.67 30.60
KEDELAI 0 47.25 29.25 19.75 3.25 46.92 30.76
Vigor suatu benih merupakan sebuah indikasi bahwa benih mampu
berkecambah secara normal. Tumbuhnya kecambah secara normal ini akan
memberikan gambaran bahwa benih mampu berkecambah di lapang produksi (pre-
nursery) dengan baik. Vigor yang tinggi pada benih menggambarkan bahwasanya
benih akan semakin mudah untuk berkecambah dengan baik dan semakin rendah
vigor dari suatu benih maka kecepatan berkcembah suatu benih juga akan semakin
menurun bahkan tidak ada kenampakan sama sekali dalam suatu perkecambahan.
Dari percobaan yang telah dilakukan merupakan pengujian indeks vigor
secara tidak langsung dengan cara mengecambahkan benih dengan mengamati
pertumbuhan plumule serta radikel pada benih. Pada percobaan yang telah
dilakukan pada benih padi, jagung dan kedelai menunjukkan bahwa rata-rata
indeks vigor yang dimiliki yaitu 45.63, 44.67, dan 46.92. Rata-rata dari indeks
vigor masing-masing benih kurang dari 50%. Sedangkan nilai KV pada
perkecambahan padi diantaranya yaitu, padi 22.94, jagung 30.60 dan kedelai
30.76.
Dari hasil pengamatan diatas bahwasanya indeks vigor dan koefesien vigor
pada benih memiliki rata-rata yang rendah pada padi, jagung dan kedelai. Menurut
Kuswanto (1996), bahwa indeks vigor pada benih merefleksikan dari kecepatan
berkecambah atau grow rate. Ketika kecepatan berkecambahnya rendah maka
kemampuan benih untuk berkcmbah juga akan rendah, sehingga daya tumbuh di
lapang nantinya juga akan rendah. Lamanya benih berkecambah sehingga
mengahasilkan indeks vigor yang rendah dapat disebabkan karena lamanya proses
imbibisi benih akibat kulit benih yang terlalu keras, embrio yang belum masak
sehingga harus mengalami proses ang lebih panjang lagi untuk berkecambah
ataupun sebelum berkecambah benih terserang oleh jamur dikarenakan kurang
sterilnya alat dan bahan yang digunakan.
V. KESIMPULAN
1. Indeks vigor merupakan gambaran dari suatu benih untuk mampu
berkecambah di lapang
2. Metode percobaan yang telah dilakukan menggunakan metode tidak langsung
dengan cara mengecambahkan benih dengan mengamati pertumbuhan plumue
dan radikel
3. Nilai indeks vigor pada padi, jagung dan kedelai yaitu 45.63, 44.67, dan 46.92
4. Nilai koefesien vigor padi 22.94, jagung 30.60 dan kedelai 30.76.
5. Indeks vigor dan koefesien vigor pada benih padi, jagung dan kedelai kurang
dari 50% sehingga dapat dikatahui bahwa kecepatan berkecambahnya sangat
rendah
DAFTAR PUSTAKA
Justice, O.L., dan Louis, N.B. 1990. Prinsip Dan Praktek Penyimpanan Benih.
Rajawali, Jakarta.
Kuswanto, H. 1997. Analisis Benih. Andi, Yogjakarta.140 hal.
Sadjad, S. 1993. Dari Benih Kepada Benih. Grasindo, Jakarta.
Schmidt, L. 2000. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan Sub
Tropis 2000. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial,
Departemen Kehutanan, Jakarta.
Lampiran
BENIH ULANGAN
HARI PENGAMATAN
TOTAL
13-Des 14-Des 15-Des 18-Des 19-Des
PADI
1 0 5 18 19 42 84
2 0 44 21 20 0 85
3 0 12 42 34 10 98
4 0 13 39 38 7 97
RATA-RATA 0.00 18.50 30.00 27.75 14.75 91
JAGUNG
1 0 49 8 36 5 98
2 0 5 53 26 3 87
3 0 41 46 6 3 96
4 0 68 26 3 2 99
RATA-RATA 0.00 40.75 33.25 17.75 3.25 95
KEDELAI
1 0 44 2 44 10 100
2 0 0 67 31 1 99
3 0 53 46 0 0 99
4 0 92 2 4 2 100
RATA-RATA 0.00 47.25 29.25 19.75 3.25 99.5

More Related Content

What's hot

Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
Ali Babang
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
Novia Dwi
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
dyahpuspita73
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
UNESA
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Nur Haida
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benih
Tidar University
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
UNESA
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Arif nor fauzi
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihRiva Anggraeni
 
Makalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutanMakalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutan
agronomy
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGENPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
Josua Sitorus
 
Laporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitLaporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakit
Tidar University
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologiedhie noegroho
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
Repository Ipb
 
Nilai perbandingan dispersi (npd)
Nilai perbandingan dispersi (npd)Nilai perbandingan dispersi (npd)
Nilai perbandingan dispersi (npd)Andrew Hutabarat
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
Moh Masnur
 
Analisis pertumbuhan tanaman
Analisis pertumbuhan tanamanAnalisis pertumbuhan tanaman
Analisis pertumbuhan tanamanyogafatan
 

What's hot (20)

Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
9. pengujian-benih
9. pengujian-benih9. pengujian-benih
9. pengujian-benih
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benih
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benih
 
Makalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutanMakalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutan
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGENPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
 
Laporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitLaporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakit
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologi
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Nilai perbandingan dispersi (npd)
Nilai perbandingan dispersi (npd)Nilai perbandingan dispersi (npd)
Nilai perbandingan dispersi (npd)
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
9. produksi benih
9. produksi benih9. produksi benih
9. produksi benih
 
Analisis pertumbuhan tanaman
Analisis pertumbuhan tanamanAnalisis pertumbuhan tanaman
Analisis pertumbuhan tanaman
 

Similar to Laporan pengujian indeks vigor

Acara 5 fix tekben
Acara 5 fix tekbenAcara 5 fix tekben
Acara 5 fix tekben
Alfian Nopara Saifudin
 
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Acara 6 fix tekben
Acara 6 fix tekbenAcara 6 fix tekben
Acara 6 fix tekben
Alfian Nopara Saifudin
 
PENGARUH PERLAKUAN MATRICONDITIONING TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH JAGUNG
PENGARUH PERLAKUAN MATRICONDITIONING TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH JAGUNGPENGARUH PERLAKUAN MATRICONDITIONING TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH JAGUNG
PENGARUH PERLAKUAN MATRICONDITIONING TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH JAGUNGSelamat Pagi
 
Kelompok 5_Laporan Pengamatan Benih Padi.pptx
Kelompok 5_Laporan Pengamatan Benih Padi.pptxKelompok 5_Laporan Pengamatan Benih Padi.pptx
Kelompok 5_Laporan Pengamatan Benih Padi.pptx
murdiasihbellaanggra
 
ppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptx
ppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptxppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptx
ppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptx
MuhammadnurIbrahim3
 
Jurnal acara 5
Jurnal acara 5Jurnal acara 5
Jurnal acara 5yoga budi
 
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
mikropropagasi
mikropropagasimikropropagasi
mikropropagasi
Anita Friska Sihombing
 
Paper Kultur
Paper KulturPaper Kultur
Paper Kultur
Febrina Tentaka
 
Acara 1 fix tekben
Acara 1 fix tekbenAcara 1 fix tekben
Acara 1 fix tekben
Alfian Nopara Saifudin
 
Amrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.PdAmrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.Pd
SMPN 4 Kerinci
 
Pengaruh Spektrum Warna Terhadap Perkembangan Vegetatif dan Generatif Kacang ...
Pengaruh Spektrum Warna Terhadap Perkembangan Vegetatif dan Generatif Kacang ...Pengaruh Spektrum Warna Terhadap Perkembangan Vegetatif dan Generatif Kacang ...
Pengaruh Spektrum Warna Terhadap Perkembangan Vegetatif dan Generatif Kacang ...
Naufalin Muhtadi
 
Acara 8 fix tekben
Acara 8 fix tekbenAcara 8 fix tekben
Acara 8 fix tekben
Alfian Nopara Saifudin
 
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
DediKusmana2
 
Penelitian tanaman
Penelitian tanamanPenelitian tanaman
Penelitian tanaman
Ibnu M Fadilah
 
PERSILANGAN TANAMAN KACANG PANJANG LOLA.docx
PERSILANGAN TANAMAN KACANG PANJANG LOLA.docxPERSILANGAN TANAMAN KACANG PANJANG LOLA.docx
PERSILANGAN TANAMAN KACANG PANJANG LOLA.docx
ALDINOBSM
 

Similar to Laporan pengujian indeks vigor (18)

Acara 5 fix tekben
Acara 5 fix tekbenAcara 5 fix tekben
Acara 5 fix tekben
 
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
 
Acara 6 fix tekben
Acara 6 fix tekbenAcara 6 fix tekben
Acara 6 fix tekben
 
PENGARUH PERLAKUAN MATRICONDITIONING TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH JAGUNG
PENGARUH PERLAKUAN MATRICONDITIONING TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH JAGUNGPENGARUH PERLAKUAN MATRICONDITIONING TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH JAGUNG
PENGARUH PERLAKUAN MATRICONDITIONING TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH JAGUNG
 
Kelompok 5_Laporan Pengamatan Benih Padi.pptx
Kelompok 5_Laporan Pengamatan Benih Padi.pptxKelompok 5_Laporan Pengamatan Benih Padi.pptx
Kelompok 5_Laporan Pengamatan Benih Padi.pptx
 
ppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptx
ppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptxppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptx
ppt tekben presentasi ujian praktikum-1.pptx
 
Jurnal acara 5
Jurnal acara 5Jurnal acara 5
Jurnal acara 5
 
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
 
Tugas 2 gnetika
Tugas 2 gnetikaTugas 2 gnetika
Tugas 2 gnetika
 
mikropropagasi
mikropropagasimikropropagasi
mikropropagasi
 
Paper Kultur
Paper KulturPaper Kultur
Paper Kultur
 
Acara 1 fix tekben
Acara 1 fix tekbenAcara 1 fix tekben
Acara 1 fix tekben
 
Amrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.PdAmrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.Pd
 
Pengaruh Spektrum Warna Terhadap Perkembangan Vegetatif dan Generatif Kacang ...
Pengaruh Spektrum Warna Terhadap Perkembangan Vegetatif dan Generatif Kacang ...Pengaruh Spektrum Warna Terhadap Perkembangan Vegetatif dan Generatif Kacang ...
Pengaruh Spektrum Warna Terhadap Perkembangan Vegetatif dan Generatif Kacang ...
 
Acara 8 fix tekben
Acara 8 fix tekbenAcara 8 fix tekben
Acara 8 fix tekben
 
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
 
Penelitian tanaman
Penelitian tanamanPenelitian tanaman
Penelitian tanaman
 
PERSILANGAN TANAMAN KACANG PANJANG LOLA.docx
PERSILANGAN TANAMAN KACANG PANJANG LOLA.docxPERSILANGAN TANAMAN KACANG PANJANG LOLA.docx
PERSILANGAN TANAMAN KACANG PANJANG LOLA.docx
 

More from Tidar University

Sop tanaman kentang
Sop tanaman kentangSop tanaman kentang
Sop tanaman kentang
Tidar University
 
Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosisPengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
Tidar University
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
Tidar University
 
Pengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatifPengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatif
Tidar University
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Tidar University
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
Tidar University
 
Makalah dasar padi
Makalah dasar padiMakalah dasar padi
Makalah dasar padi
Tidar University
 
Makalah bioteknologi pertanian australia
Makalah bioteknologi pertanian australiaMakalah bioteknologi pertanian australia
Makalah bioteknologi pertanian australia
Tidar University
 
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannyaKualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Tidar University
 
Gasohol be 10
Gasohol be 10Gasohol be 10
Gasohol be 10
Tidar University
 
Budidaya mentimun menggunakan arang sekam
Budidaya mentimun menggunakan arang sekamBudidaya mentimun menggunakan arang sekam
Budidaya mentimun menggunakan arang sekam
Tidar University
 
Bakteri pengikat n secara non simbiosis
Bakteri pengikat n secara  non simbiosisBakteri pengikat n secara  non simbiosis
Bakteri pengikat n secara non simbiosis
Tidar University
 
Pengendalian gulma
Pengendalian gulmaPengendalian gulma
Pengendalian gulma
Tidar University
 
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
Tidar University
 
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTeknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Tidar University
 
Proposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaanProposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaan
Tidar University
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
Tidar University
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansi
Tidar University
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
Tidar University
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasi
Tidar University
 

More from Tidar University (20)

Sop tanaman kentang
Sop tanaman kentangSop tanaman kentang
Sop tanaman kentang
 
Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosisPengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
 
Pengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatifPengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatif
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
 
Makalah dasar padi
Makalah dasar padiMakalah dasar padi
Makalah dasar padi
 
Makalah bioteknologi pertanian australia
Makalah bioteknologi pertanian australiaMakalah bioteknologi pertanian australia
Makalah bioteknologi pertanian australia
 
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannyaKualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannya
 
Gasohol be 10
Gasohol be 10Gasohol be 10
Gasohol be 10
 
Budidaya mentimun menggunakan arang sekam
Budidaya mentimun menggunakan arang sekamBudidaya mentimun menggunakan arang sekam
Budidaya mentimun menggunakan arang sekam
 
Bakteri pengikat n secara non simbiosis
Bakteri pengikat n secara  non simbiosisBakteri pengikat n secara  non simbiosis
Bakteri pengikat n secara non simbiosis
 
Pengendalian gulma
Pengendalian gulmaPengendalian gulma
Pengendalian gulma
 
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
 
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTeknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
 
Proposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaanProposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaan
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansi
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasi
 

Recently uploaded

Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 

Recently uploaded (20)

Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 

Laporan pengujian indeks vigor

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH DAN BIBIT ACARA 3 PENGUJIAN INDEKS VIGOR Disusun Oleh : Nama : Inayatul Fitria Dewi NPM : 1510401057 Kelompok : B3 Asisten : Siti Hadiyanti A. PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TIDAR 2017
  • 2. ACARA 3 PENGUJIAN INDEKS VIGOR I. TUJUAN 1. Menguji indeks vigor suatu benih dengan pendekatan matematis II. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Schmidt (2000) Vigor adalah kemampuan benih untuk tumbuh normal dalam keadaan lapangan produksi sub optimum atau kemampuan benih untuk disimpan dalam kondisi simpan sub optimum (terbuka). Dalam keadaan lapang ataupun kondisi simpan optimum, benih memiliki kemampuan tumbuh maupun simpan melebihi normal. Vigor berkaitan dengan tingkat keadaan lingkungan dimana benih yang tidak dorman akan tidak berkecambah. Benih yang memiliki kekuatan hidup rendah akan berkecambah dan pembibitan hanya dapat dilakukan dalam keadaan lingkungan yang sempit atau dalam keadaan khusus yang baik. Hal ini bisa saja mengacu pada media perkecambahan, benih bisa saja berkecambah dengan hasil baik tetapi mungkin memiliki kekuatan terbatas untuk menembus tanah lebih dalam atau menembus lapisan kertas atau akar kecambah yang tumbuh keatas tidak berhasil tumbuh ke dalam tanah (Schmidt, 2000). Vigor benih dalam hitungan viabilitas absolute merupakan indikasi viabilitas benih yang menunjukkan benih kuat tumbuh di lapang dalam kondisi yang suboptimum. Tolok ukur kecepatan tumbuh mengindikasikan vigor kekuatan tumbuh karena benih yang cepat tumbuh lebih mampu menghadapi kondisi lapang yang suboptimum. Kecepatan tumbuh benih diukur dengan jumlah tambahan perkecambahan setiap hari (Sadjad, 1993). Kehilangan vigor dapat dianggap sebagai suatu tahap perantara dari kehidupan benihnya, yaitu yang terjadi antara awal dan akhir proses kemunduran. Kemunduran vigor sangat sulit untuk diukur. Metode yang dapat digunakan untuk mengukur vigor adalah metode yang berdasarkan pengukuran yang berhubungan dengan daya kecambah (Justice dan Louis, 1990).
  • 3. Menurut Kuswanto (1996), metode pengujian vigor benih dapat dibagi menjadi 2 jenis pengujian, yaitu: 1. Pengujian langsung Pada pengujian ini benih dikecambahkan dalam kondisi yang menyerupai keadaan di lapangan. Kelemahan metode ini terletak pada suhu pengujian yang dibuat standar. 2. Pengujian tidak langsung Benih dikecambahkan dan yang diamati adalah pertumbuhan plumula dan radikula. Grow rate merupakan metode pengujian tidak langsung, metode ini yang diukur adalah kecepatan perkecambahan. Kecepatan berkecambah dapat dinyatakan dengan index-vigor yang merefleksikan jumlah benih yang berkecambah pada interval satu hari setelah berkecambah. III. METODE PRAKTIKUM Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa 12 Desember 2018 bertempat di Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Tidar. Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya, benih padi, benih jagung, benih kedelai, aquadest, alkohol, petridish, plat kaca, pinset, dan kertas saring. Adapun langkah kerja untuk pengujian indeks vigor dengan cara mengecambahkan benih jagung, benih padi dan benih kedelai pada Petridis yang telah diberi kertas saring. Menaruhnya benih-benih tersebut dengan menggunakan pinset yang telah disemprot dengan alcohol. Benih yang diperlukan sebanyak 100 byah per benih dengan 3 kali ulangan. Kemudian dilakukan pengamatan setiap hari selama 7 hari dengan menghitung benih berkecambah dan menyingkirkannya. Menghitung indeks vigor dan koefesien vigornya.
  • 4. IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil pengamatan pengujian indeks vigor benih BENIH PENGAMATAN KE NILAI IV NILAI KV1 2 3 6 7 PADI 0 18.5 30 27.75 14.75 45.63 22.94 JAGUNG 0 40.75 33.25 17.75 3.25 44.67 30.60 KEDELAI 0 47.25 29.25 19.75 3.25 46.92 30.76 Vigor suatu benih merupakan sebuah indikasi bahwa benih mampu berkecambah secara normal. Tumbuhnya kecambah secara normal ini akan memberikan gambaran bahwa benih mampu berkecambah di lapang produksi (pre- nursery) dengan baik. Vigor yang tinggi pada benih menggambarkan bahwasanya benih akan semakin mudah untuk berkecambah dengan baik dan semakin rendah vigor dari suatu benih maka kecepatan berkcembah suatu benih juga akan semakin menurun bahkan tidak ada kenampakan sama sekali dalam suatu perkecambahan. Dari percobaan yang telah dilakukan merupakan pengujian indeks vigor secara tidak langsung dengan cara mengecambahkan benih dengan mengamati pertumbuhan plumule serta radikel pada benih. Pada percobaan yang telah dilakukan pada benih padi, jagung dan kedelai menunjukkan bahwa rata-rata indeks vigor yang dimiliki yaitu 45.63, 44.67, dan 46.92. Rata-rata dari indeks vigor masing-masing benih kurang dari 50%. Sedangkan nilai KV pada perkecambahan padi diantaranya yaitu, padi 22.94, jagung 30.60 dan kedelai 30.76. Dari hasil pengamatan diatas bahwasanya indeks vigor dan koefesien vigor pada benih memiliki rata-rata yang rendah pada padi, jagung dan kedelai. Menurut Kuswanto (1996), bahwa indeks vigor pada benih merefleksikan dari kecepatan berkecambah atau grow rate. Ketika kecepatan berkecambahnya rendah maka kemampuan benih untuk berkcmbah juga akan rendah, sehingga daya tumbuh di lapang nantinya juga akan rendah. Lamanya benih berkecambah sehingga
  • 5. mengahasilkan indeks vigor yang rendah dapat disebabkan karena lamanya proses imbibisi benih akibat kulit benih yang terlalu keras, embrio yang belum masak sehingga harus mengalami proses ang lebih panjang lagi untuk berkecambah ataupun sebelum berkecambah benih terserang oleh jamur dikarenakan kurang sterilnya alat dan bahan yang digunakan. V. KESIMPULAN 1. Indeks vigor merupakan gambaran dari suatu benih untuk mampu berkecambah di lapang 2. Metode percobaan yang telah dilakukan menggunakan metode tidak langsung dengan cara mengecambahkan benih dengan mengamati pertumbuhan plumue dan radikel 3. Nilai indeks vigor pada padi, jagung dan kedelai yaitu 45.63, 44.67, dan 46.92 4. Nilai koefesien vigor padi 22.94, jagung 30.60 dan kedelai 30.76. 5. Indeks vigor dan koefesien vigor pada benih padi, jagung dan kedelai kurang dari 50% sehingga dapat dikatahui bahwa kecepatan berkecambahnya sangat rendah DAFTAR PUSTAKA Justice, O.L., dan Louis, N.B. 1990. Prinsip Dan Praktek Penyimpanan Benih. Rajawali, Jakarta. Kuswanto, H. 1997. Analisis Benih. Andi, Yogjakarta.140 hal. Sadjad, S. 1993. Dari Benih Kepada Benih. Grasindo, Jakarta. Schmidt, L. 2000. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan Sub Tropis 2000. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Departemen Kehutanan, Jakarta.
  • 6. Lampiran BENIH ULANGAN HARI PENGAMATAN TOTAL 13-Des 14-Des 15-Des 18-Des 19-Des PADI 1 0 5 18 19 42 84 2 0 44 21 20 0 85 3 0 12 42 34 10 98 4 0 13 39 38 7 97 RATA-RATA 0.00 18.50 30.00 27.75 14.75 91 JAGUNG 1 0 49 8 36 5 98 2 0 5 53 26 3 87 3 0 41 46 6 3 96 4 0 68 26 3 2 99 RATA-RATA 0.00 40.75 33.25 17.75 3.25 95 KEDELAI 1 0 44 2 44 10 100 2 0 0 67 31 1 99 3 0 53 46 0 0 99 4 0 92 2 4 2 100 RATA-RATA 0.00 47.25 29.25 19.75 3.25 99.5