Dokumen tersebut menjelaskan siklus daur fosfor alam, yang melibatkan proses fosfor pada tumbuhan, hewan, tanah, air, dan batuan. Fosfor dialami siklus ulang antara bentuk organik dan anorganik melalui proses dekomposisi, pelapukan batuan, dan endapan di dasar laut.
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit penting pada tanaman kopi, di antaranya penyakit karat daun kopi, penyakit bercak daun Cercospora, penyakit jamur upas, penyakit jamur akar cokelat, dan penyakit kanker belah. Penyakit-penyakit tersebut dijelaskan gejalanya beserta penyebab, siklus hidup patogen, dan cara pengendaliannya.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur hara tanaman. Unsur hara merupakan zat yang diserap oleh tanaman untuk pertumbuhan dan metabolisme. Terdapat unsur hara makro seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang sangat diperlukan tanaman, serta unsur mikro seperti besi dan mangan."
Dokumen tersebut menjelaskan siklus daur fosfor alam, yang melibatkan proses fosfor pada tumbuhan, hewan, tanah, air, dan batuan. Fosfor dialami siklus ulang antara bentuk organik dan anorganik melalui proses dekomposisi, pelapukan batuan, dan endapan di dasar laut.
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit penting pada tanaman kopi, di antaranya penyakit karat daun kopi, penyakit bercak daun Cercospora, penyakit jamur upas, penyakit jamur akar cokelat, dan penyakit kanker belah. Penyakit-penyakit tersebut dijelaskan gejalanya beserta penyebab, siklus hidup patogen, dan cara pengendaliannya.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur hara tanaman. Unsur hara merupakan zat yang diserap oleh tanaman untuk pertumbuhan dan metabolisme. Terdapat unsur hara makro seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang sangat diperlukan tanaman, serta unsur mikro seperti besi dan mangan."
Kuliah 11 pengelolaan hara terpadu & kesub tnahNurul Sholehuddin
Integrated Nutrient Management focuses on conserving and efficiently using nutrient sources, both natural and manufactured. It aims to increase crop productivity in an environmentally friendly way without compromising future soil productivity. Key components include balanced fertilizer application, nutrient conservation practices like terracing and mulching, and utilizing untapped nutrient sources like urban organic waste and nitrogen fixation. Genetic research also offers opportunities to enhance internal nutrient sources through modifying plants and microorganisms. Overall, Integrated Nutrient Management seeks to optimize nutrient cycling and minimize external input usage.
Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
Pasca Panen Tanaman Hortikultura
1. Dokumen ini membahas tentang teknologi produksi tanaman hortikultura khususnya tahap pasca panen yang meliputi penanganan, perawatan, dan pengemasan hasil panen untuk mempertahankan kualitas dan daya tahan produk hingga sampai konsumen.
2. Tahap pasca panen sangat penting untuk mengurangi kerugian pas
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur pembuatan lubang tanam dan penanaman kelapa sawit yang terdiri dari 16 langkah, mulai dari persiapan lahan, pembuatan lubang tanam, penanaman bibit, hingga penutupan dan perawatan tanaman.
Laporan praktikum ini membahas budidaya kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Praktikum dilakukan untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan kangkung. Metode yang digunakan adalah percobaan lapangan dengan variasi kedalaman lubang tanam dan kerapatan tanam. Hasil pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot tanaman.
1. Dokumen ini membahas tentang perusahaan pupuk organik Dewi Samudra Sejahtera yang memproduksi pupuk organik berkualitas tinggi dari bahan organik alami untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.
2. Pupuk organik ini kaya akan unsur hara dan mikroba yang bermanfaat untuk tanaman serta ramah lingkungan.
3. Perusahaan ini memiliki prospek usaha yang baik karena kebutuhan
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman tomat, mulai dari persyaratan tanah dan iklim untuk pertumbuhan tomat, cara menanamnya di bedengan atau polybag, perawatan mulai dari pemupukan hingga penanggulangan hama dan penyakit, serta tahapan panen tomat.
Kompos ibarat multi vitamin bagi tanah dan tanaman Memiliki kandungan hara yang lengkap Dapat menghemat penggunaan pupuk kimia Memperbaiki sifat fisik tanah ( tanah men jadi lebih gembur , Memperbaiki sifat kimia tanah ( meningkatkan nilai KTK / kapasitas.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tomat, mulai dari latar belakang, morfologi, nilai gizi, standar operasional prosedur (SOP) mulai dari persemaian, persiapan lahan, pemupukan, penanaman, hingga panen dan pasca panen tomat.
Dokumen tersebut membahas tentang pupuk dan pemupukan. Pupuk digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah sedangkan pemupukan adalah proses penambahan unsur hara ke dalam tanah. Ada dua jenis pupuk yaitu pupuk organik dan buatan. Pupuk buatan terdiri atas pupuk tunggal dan majemuk dengan berbagai sifat seperti kadar unsur hara, kelarutan, dan waktu bekerja. Dokumen ini juga menjelaskan dasar
Pertanian organik menggunakan bahan alami dan menghindari bahan kimia sintetis untuk menjaga kesehatan tanah, tanaman, dan lingkungan. Pertanian konvensional menggunakan pestisida dan pupuk kimia yang dapat mencemari tanah, air, dan udara serta membahayakan kesehatan manusia dan hewan. Pertanian organik dianggap lebih ramah lingkungan karena menjaga keseimbangan ekosistem.
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit penting pada tanaman karet, di antaranya penyakit jamur akar putih yang disebabkan oleh jamur Rigidoporus microporus, penyakit kering alur sadap yang merupakan gangguan fisiologis, dan penyakit gugur daun Corynospora dan Colletotrichum yang disebabkan oleh jamur Corynespora cassiicola dan Colletotrichum gloeosporioides.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Survei tingkat penggunaan pestisida dilakukan pada petani sayuran di Desa Neglasari.
2. Hasilnya menunjukkan petani kacang panjang sangat tergantung pestisida kimia untuk mengendalikan hama, sedangkan petani komoditas lain lebih banyak menggunakan bahan organik.
3. Pengetahuan petani tentang penggunaan pestisida masih kurang memadai.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas perilaku petani dalam penggunaan pestisida pada budidaya bawang merah di Kabupaten Brebes, di mana petani cenderung bergantung pada pestisida untuk menghindari gagal panen akibat hama dan penyakit, namun penggunaan pestisida secara berlebihan dapat merusak lingkungan.
Kuliah 11 pengelolaan hara terpadu & kesub tnahNurul Sholehuddin
Integrated Nutrient Management focuses on conserving and efficiently using nutrient sources, both natural and manufactured. It aims to increase crop productivity in an environmentally friendly way without compromising future soil productivity. Key components include balanced fertilizer application, nutrient conservation practices like terracing and mulching, and utilizing untapped nutrient sources like urban organic waste and nitrogen fixation. Genetic research also offers opportunities to enhance internal nutrient sources through modifying plants and microorganisms. Overall, Integrated Nutrient Management seeks to optimize nutrient cycling and minimize external input usage.
Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
Pasca Panen Tanaman Hortikultura
1. Dokumen ini membahas tentang teknologi produksi tanaman hortikultura khususnya tahap pasca panen yang meliputi penanganan, perawatan, dan pengemasan hasil panen untuk mempertahankan kualitas dan daya tahan produk hingga sampai konsumen.
2. Tahap pasca panen sangat penting untuk mengurangi kerugian pas
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur pembuatan lubang tanam dan penanaman kelapa sawit yang terdiri dari 16 langkah, mulai dari persiapan lahan, pembuatan lubang tanam, penanaman bibit, hingga penutupan dan perawatan tanaman.
Laporan praktikum ini membahas budidaya kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Praktikum dilakukan untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan kangkung. Metode yang digunakan adalah percobaan lapangan dengan variasi kedalaman lubang tanam dan kerapatan tanam. Hasil pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot tanaman.
1. Dokumen ini membahas tentang perusahaan pupuk organik Dewi Samudra Sejahtera yang memproduksi pupuk organik berkualitas tinggi dari bahan organik alami untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.
2. Pupuk organik ini kaya akan unsur hara dan mikroba yang bermanfaat untuk tanaman serta ramah lingkungan.
3. Perusahaan ini memiliki prospek usaha yang baik karena kebutuhan
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman tomat, mulai dari persyaratan tanah dan iklim untuk pertumbuhan tomat, cara menanamnya di bedengan atau polybag, perawatan mulai dari pemupukan hingga penanggulangan hama dan penyakit, serta tahapan panen tomat.
Kompos ibarat multi vitamin bagi tanah dan tanaman Memiliki kandungan hara yang lengkap Dapat menghemat penggunaan pupuk kimia Memperbaiki sifat fisik tanah ( tanah men jadi lebih gembur , Memperbaiki sifat kimia tanah ( meningkatkan nilai KTK / kapasitas.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tomat, mulai dari latar belakang, morfologi, nilai gizi, standar operasional prosedur (SOP) mulai dari persemaian, persiapan lahan, pemupukan, penanaman, hingga panen dan pasca panen tomat.
Dokumen tersebut membahas tentang pupuk dan pemupukan. Pupuk digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah sedangkan pemupukan adalah proses penambahan unsur hara ke dalam tanah. Ada dua jenis pupuk yaitu pupuk organik dan buatan. Pupuk buatan terdiri atas pupuk tunggal dan majemuk dengan berbagai sifat seperti kadar unsur hara, kelarutan, dan waktu bekerja. Dokumen ini juga menjelaskan dasar
Pertanian organik menggunakan bahan alami dan menghindari bahan kimia sintetis untuk menjaga kesehatan tanah, tanaman, dan lingkungan. Pertanian konvensional menggunakan pestisida dan pupuk kimia yang dapat mencemari tanah, air, dan udara serta membahayakan kesehatan manusia dan hewan. Pertanian organik dianggap lebih ramah lingkungan karena menjaga keseimbangan ekosistem.
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit penting pada tanaman karet, di antaranya penyakit jamur akar putih yang disebabkan oleh jamur Rigidoporus microporus, penyakit kering alur sadap yang merupakan gangguan fisiologis, dan penyakit gugur daun Corynospora dan Colletotrichum yang disebabkan oleh jamur Corynespora cassiicola dan Colletotrichum gloeosporioides.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Survei tingkat penggunaan pestisida dilakukan pada petani sayuran di Desa Neglasari.
2. Hasilnya menunjukkan petani kacang panjang sangat tergantung pestisida kimia untuk mengendalikan hama, sedangkan petani komoditas lain lebih banyak menggunakan bahan organik.
3. Pengetahuan petani tentang penggunaan pestisida masih kurang memadai.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas perilaku petani dalam penggunaan pestisida pada budidaya bawang merah di Kabupaten Brebes, di mana petani cenderung bergantung pada pestisida untuk menghindari gagal panen akibat hama dan penyakit, namun penggunaan pestisida secara berlebihan dapat merusak lingkungan.
079_Dewi Oktavianti_Laprak Acara 2 Bakterisida dan Fungisida.pdfdewioktavianti4
Laporan praktikum ini menguji keefektifan pestisida nabati seperti bawang putih, lengkuas, daun sirih dan daun ketapang sebagai fungisida dan bakterisida alami. Hasilnya menunjukkan bahwa keempat bahan tersebut mampu menghambat pertumbuhan jamur penyebab antraknosa pada cabai dan bakteri penyebab busuk basah pada wortel. Lengkuas dan daun ketapang terbukti paling efektif sebagai fung
1. PGPR (bakteri perakaran pemicu pertumbuhan tanaman) dapat digunakan sebagai agen pengendali organisme pengganggu tumbuhan secara hayati melalui berbagai mekanisme seperti fiksasi nitrogen, pelarutan fosfat, produksi hormon pertumbuhan, dan induksi ketahanan tanaman;
2. Perlindungan tanaman di Indonesia dilakukan secara terpadu sesuai undang-undang, termasuk menggunakan cara budidaya, biologi, dan
Budidaya bawang merah dilaksanakan oleh kelompok tani Tani Makmur di lahan seluas 1 ha. Hasil panen mencapai 9,669 ton/ha dengan nilai Rp. 193,380,000, menghasilkan laba Rp. 104,617,500. Kegiatan ini meningkatkan pengetahuan petani tentang diversifikasi tanaman dan budidaya bawang merah, meskipun masih dibutuhkan prasarana penunjang.
Makalah ini membahas dampak penggunaan pestisida terhadap kesehatan dan lingkungan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keracunan pestisida dan solusi untuk mencegah pencemaran akibat pestisida."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, sejarah, jenis, dampak, dan alternatif pestisida. Pestisida didefinisikan sebagai zat kimia atau bahan lain yang digunakan untuk membasmi hama tanaman dan gulma. Sejarahnya dimulai setelah PD1 dengan diperkenalkannya pestisida kimia untuk peningkatan hasil pertanian. Jenis pestisidanya meliputi insektisida, fungisida, dst. Dampak negatifnya antara
INTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYAJosua Sitorus
Workshop dan seminar Perhimpunan Entomologi Indonesia Cabang Bandung membahas identifikasi dan pengendalian lalat buah, termasuk teknik-teknik seperti sanitasi, karantina, pengasapan, dan perangkap lem. Diskusi juga menyentuh implikasi perdagangan internasional terhadap persyaratan kesehatan tanaman seperti yang diatur dalam SPS-WTO serta upaya memenuhi standar tersebut agar akses pasar produk hortikultura dapat terbuka."
Dokumen tersebut membahas tentang potensi tanaman kluwak (Pangium edulis Reinw) sebagai insektisida nabati yang ramah lingkungan. Tanaman kluwak mengandung asam sianida yang berpotensi sebagai pestisida alami karena dapat membunuh hama secara cepat. Dokumen ini juga menjelaskan cara pembuatan insektisida dari ekstrak biji kluwak untuk mengendalikan hama secara alami dan ramah lingkungan
1. Dokumen ini membahas penerapan sistem pertanian terpadu (PHT) dalam dua sistem yaitu SRI (System of Rice Intensification) dan agroforestri.
2. SRI menerapkan prinsip-prinsip seperti pengolahan tanah yang sempurna, jarak tanam lebar, penggunaan pupuk organik, dan pengaturan pengairan untuk mengendalikan hama secara alami.
3. Agroforestri mencampurkan tanaman tahunan dan semusim unt
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan pestisida dalam pertanian, termasuk regulasi, jenis, dampak, dan cara penggunaan yang aman untuk meminimalkan polusi lingkungan.
Dokumen tersebut merangkum peristiwa penting terkait perkembangan internet, mulai dari konsep awalnya pada tahun 1960an yang diajukan oleh J.C.R Licklider hingga pertumbuhan pesat internet pada tahun 2000an beserta teknologi dan layanannya seperti website dan bisnis digital.
Golden Rice adalah varietas padi rekayasa genetika yang dikembangkan untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin A. Padi ini dibuat dengan memasukkan gen-gen tertentu sehingga mampu mensintesis beta karoten, sumber provitamin A. Golden Rice diharapkan dapat menyediakan kebutuhan harian vitamin A dari konsumsi 100-200 gram beras. Namun demikian, ada juga kekhawatiran terkait dampak lingkungan dan keamanan pangan dari pen
- Pada tahun 1990-an, ilmuwan Jepang berhasil mengisolasi gen crt1 yang menghasilkan enzim fitoena desaturase dari bakteri Erwinia uredovora, yang dapat mengubah fitoena menjadi likopena. Mereka kemudian menyisipkan gen crt1 dan gen psy yang menghasilkan enzim fitoena sintase dari tanaman Narcissus ke dalam genom padi untuk menghasilkan beta-karoten di dalam endosperma padi, sehingga men
Praktikum ini bertujuan menguji keefektifan insektisida racun perut Curacron dan Bactospene WP terhadap ulat Spodoptera litura. Uji dilakukan dengan mencelupkan daun kedelai ke dalam larutan insektisida dengan berbagai konsentrasi. Hasilnya menunjukkan bahwa LC50 Curacron untuk 24 jam adalah 0,33% dan Bactospene untuk 48 jam adalah 1,3%. Semakin tinggi konsentrasi dan lama waktu
Praktikum ini menguji efektivitas insektisida racun kontak Dursban terhadap lipas dan Tribolium castaneum. Hasilnya menunjukkan bahwa LC50 Dursban untuk lipas adalah 0,1-0,05% dalam 24-48 jam dan 0,05-0,1% untuk Tribolium castaneum dalam 24-72 jam. LC95 untuk lipas 0,5-0,4% dalam 24 jam dan Tribolium castaneum 0,4-0,1% dalam 24-72 jam.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
1. PRAKTIKUM PESTISIDA DALAM PROTEKSI TANAMAN
TINGKAT PENGGUNAAN PESTISIDA PADA PETANI
SAYURAN DI DESA NEGLASARI
KECAMATAN DRAMAGA
(PTN 306)
PRAKTIKUM VII :
KELOMPOK 5
(Kelas Paralel 2)
1. Ricko Baharudin A24130046
2. Ulfah Fahriani A34120004
3. M. Yusuf Al Anshori A34120028
4. Ilmi Hamidi A34120059
5. Nurul Farida Efriani A34120091
Dosen :
Ir. Djoko Prijono MAgr. Sc
DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
2. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Persepsi petani tentang serangan hama penyakit sebagai penyebab utama
kegagalan panen. Sementara itu pestisida kimia merupakan input yang dianggap
paling efektif dalam mengendalikan hama penyakit oleh sebagian besar petani.
Hal tersebut telah mendorong penggunaan pestisida secara berlebihan (Adiyoga et
al 1999).
Petani sayuran sering menggunakan pestisida sebagai tindakan preventif,
dengan cara melakukan penyemprotan 1-7 hari setelah tanam di lapangan. Selain
itu petani juga melakukan strategi lainnya, di antaranya penambahan konsentrasi,
dan frekuensi penyemprotan pada saat serangan berat serta mengganti jenis
pestisida dan pencampuran pestisida. Dari sisi biaya produksi penggunaan
pestisida pada usahatani sayuran mencapai 20- 30% dari total biaya dan
merupakan pengeluaran kedua terbesar setelah biaya tenaga kerja (Nurmalinda et
al. 1994).
Penggunaan pestisida secara tidak bijaksana dapat menimbulkan berbagai
dampak negatif baik bagi manusia maupun lingkungan. Di dalam lingkungan
pestisida diserap oleh berbagai komponen lingkungan yang mengubahnya menjadi
bahan-bahan lain yang tidak beracun atau masih beracun. Dalam jangka panjang
aplikasi yang sangat intensif, dapat meningkatkan probabilitas organisme
pengganggu tumbuhan (OPT) sekunder atau meningkatkan resistensi hama (Lohr
et al 2000).
Penggunaan pestisida dapat menekan serangan OPT sehingga kehilangan
hasil dapat diminimalkan. Pengurangan pestisida walaupun di satu sisi dapat
mengurangi biaya produksi, tetapi di sisi lain dapat meningkatkan intensitas
serangan OPT sehingga risiko kehilangan hasil lebih besar (Ameriana et 2000).
Tujuan
Untuk mengetahui tingkat penggunaan serta pengetahuan mengenai
pestisida pada petani sayuran di desa Neglasari kecamatan Dramaga
3. BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Survey ke lahan pertanian desa Neglasari dilakukan hari sabtu tanggal 18
April pukul 07.00 pagi
Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang diperlukan untuk survei adalah kertas survei dengan
berisi beberapa pertanyaan, kamera, tape recorder, dan alat tulis.
Metode
Survei dilakukan dengan mewawancarai petani yang mengelola tiga
macam lahan sayuran di desa Neglasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat. Petani diwawancara berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah
disiapkan mengenai tingkat penggunaan pestisida. Hasil survei dicatat pada kertas
dan proses wawancara direkam dengan tape recorder yang telah disiapkan.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 1 Hasil survei penggunaan pestisida pada petani sayuran di desa Neglasari
Indikator Singkong Kacang Panjang Ubi Bengkoang
Sistem
budidaya
Organik Non-Organik Organik Organik
Hama utama Tetranychus
cinnabarinus
Kutu Daun Cylas formicarius Tungau merah
Cara
pengendalian
Tanpa
perlakuan
pestisida
Pestisida kimia Tanpa perlakuan
pestisida
Tanpa perlakuan
pestisida
Intensitas
penggunaan
Tidak ada
aplikasi
Sering Tidak ada aplikasi Tidak ada
aplikasi
Pemantauan
hama/penyak
it
Dilakukan Dilakukan Dilakukan Dilakukan
Ketergantung
an pestisida
Tidak
tergantung
Sangat
tergantung
Tidak tergantung Tidak
tergantung
Kesesuaian
penggunaan
pestisida
Tidak sesuai
dosis
Tidak ada
aplikasi
Tidak sesuai dosis
Keamanan
aplikasi
Tidak ada
aplikasi
Sangat Kurang Tidak ada aplikasi Tidak ada
aplikasi
Pestisida
yang
digunakan
Bahan
organik
(larutan
cabai)
Decis, Lannate,
Mikcin,
Confidor
Bahan organik
(larutan cabai)
Bahan organik
(larutan cabai)
5. Pembahasan
Petani yang menjadi narasumber dari wawancara yang telah dilakukan
bernama Bapak H. Mahfudin. Beliau merupakan salah satu petani asli di daerah
Neglasari Kecamatan Dramaga, Bogor. Beliau menggarap lahan seluas 3300 m2
.
Tanaman yang ditanam dilahan tersebut bervariasi seperti tanaman kacang
panjang, ubi, singkong, dan bengkuang.
Dalam sistem budidayanya petani di daerah Neglasari sering
menggunakan pestisida untuk mengatasi permasalahan hama dan penyakit yang
menyerang pertanaman yang digarapnya. Pestisida yang dipakai petani tersebut
diantaranya dengan merk dagang DECIS, LANATE, CONFIDOR, dan MIKCIN.
Penggunaan pestisida hanya dilakukan untuk komoditas kacang panjang.
Komoditas lain seperti bengkoang, singkong, dan ubi tidak menggunakan
pestisida. Alasan yang dikemukakan petani adalah bahwa buah bengkoang dan ubi
berlokasi di bawah tanah, sehingga pasti akan terhindar dari serangan hama
penyakit. Sementara itu, penggunaan pestisida tidak dilakukan pada tanaman
singkong karena komoditas singkong yang dipanen adalah bagian daun yang
diperuntukkan kebutuhan sayuran. Sebagai pengganti pestisida kimia, petani
menggunakan bahan organik seperti larutan cabai yang disemprotkan pada
permukaan daun tanaman saat diketahui invasi hama tanaman.
Umumnya hama yang sering mengganggu dan menyebabkan kerusakan
adalah kutu daun terutama menjadi masalah serius pada tanaman kacang panjang.
Petani sering menganggap kutu daun tersebut dengan istilah “endog sireum” yang
artinya telur semut meskipun sebenarnya kutu daun bukanlah telur semut.
Sepengetahuan petani gejala yang ditimbulkan dari serangan hama ini
menyebabkan bunga tanaman kacang panjang menjadi rontok dan pada polong
kutu daun menutupi permukaan.
Penyemprotan pestisida biasanya dilakukan pada pagi hari dan untuk
hama tertentu seperti ulat grayak dilakukan pada waktu sore hari. Intensitas
aplikasi pestisida dilakukan secara rutin satu minggu sekali, tidak ada batasan
mengenai ambang ekonomi yang diperhitungkan, bagi petani yang penting hama
tidak ada dilahan pertanaman. Dosis yang digunakan untuk satu kali
penyemprotan adalah 10cc DECIS, 1 sendok MIKCIN, 1 sendok CONFIDOR,
6. dan 1 sendok LANATE. Menurut Bapak H.Mahfudin apabila tidak dilakukan
penyemprotan secara rutin atau penyemprotan telat dari waktu yang biasanya
maka bunga dari tanaman kacang panjang akan rontok akibat serangan hama.
Selain menggunakan empat merk dagang tersebut petani juga memakai
REGEN dan PITARKO meskipun penggunaannya sangat jarang. Petani didaerah
Neglasari membeli pestisida-pestisida tersebut didekat daerah tempat tinggalnya
di toko Bapak Uding atau kadang-kadang membeli ke Pasar Dramaga.
Pada musim penghujan aplikasi pestisida diminimalisir karena pada
musim hujan pestisida mudah tercuci dan biasanya aplikasi pestisida pada musim
penghujan ditambahkan bahan perekat yang bisa didapatkan di toko pestisida.
Dalam sistem budidayanya para petani di daerah Neglasari sangat bergantung
pada penggunaan pestisida dan tidak pernah dilakukan pengendalian hama lain
selain dengan pestisida.
Namun meskipun demikian lahan yang ditanam setiap musimnya ditanami
tanaman yang berbeda-beda dan sering kali petani menerapkan sistem budidaya
tumpang sari yang dapat memungkinkan populasi hama yang menyerang tidak
terlalu tinggi. Di daerah tersebut pada awalnya terdapat Gabungan Kelompok Tani
(Gapoktan), tetapi sekarang sudah bubar. Pada musim tanam tahun lalu lahan
seluas 3300 m2
dapat menghasilkan 7 ton bengkuang dengan harga jual 10 juta
lebih. Benih yang diperluka dalam sekali tanam adalah 7 liter dengan harga Rp
60.000 per liter. Biasanya Bapak H. Mahfudin melakukan kegiatan dilahan mulai
dari pukul 07.00 WIB sampai waktu Dzuhur.
7. SIMPULAN
Menurut keterangan petani desa Neglasari, rata-rata petani masih sangat
tergantung dengan penggunaan pestisida, dan hanya sedikit saja yang tidak
tergantung dengan penggunaan pestisida. Pestisida dianggap cepat dan efisien
untuk mengendalikan hama. Selain itu, biaya aplikasi dan cara aplikasi sudah
tertera pada label pestisida sehingga dapat diikuti oleh petani. Namun,
pengetahuan petani akan berbagai macam jenis pestisida dan bagaimana cara
penggunaannya masih kurang.
DAFTAR PUSTAKA
Adiyoga, W., R. Sinung-Basuki., Y. Hilman dan B. K. Udiarto. 1999. Studi Lini
Dasar Pengembangan Teknologi Hama Terpadu pada Tanaman Cabai di
Jawa Barat. J. Hort 9(1):67-83.
Ameriana. M., R. Sinung-Basuki., E. Suryaningsih dan W. Adiyoga. 2000.
Kepedulian Konsumen terhadap Sayuran Bebas Residu Pestisida. J. Hort .
9(4):377-377.
Lohr, L., T. Park, and L. Higley. 2000. Farmer Risk Assessment for Voluntary
Insecticide Reduction. Ecol. Econ. 30(2000):121-130.
Nurmalinda., R. Madjawisastra dan N. Nurtika. 1994. Analisis Biaya dan
Penerimaan Usahatani Tomat di Tingkat Petani. Bul. Penel. Hort.
XXVI(2):57- 64.
8. LAMPIRAN
Pertanyaan yang diajukan terhadap petani dan jawaban yang dikemukakan oleh
petani:
1. Kalo pakai DECIS dan pestisida yang dipakai. Bapak dapat informasi dari
mana? Apakah coba-coba atau ada penyuluhan untuk memakai pestisida
tersebut?
Jawaban : melihat dari label pestisida tersebut dan kebiasaan dalam
memakainya
2. Bagaimana pestisida tersebut dipakai? Apakah spesifik dalam
pemakaianyya?
Jawaban : Untuk tanaman kacang panjang digunakan 10cc DECIS,
MIKCIN 1 sendok, KOMPIDOR 1 sendok, LANATE 1 sendok, yang jelas
serangga harus mati. Jenis serangga yang menyerang tanaman seperti ulat
biasanya mati
3. Untuk melihat pengaruh terhadap hama biasanya memerlukan waktu berapa
lama setelah aplikasi?
Jawaban : Biasanya besok juga dapat dilihat, dan hama tersebut mati
4. Apakah dalam penyemprotan dilakukan secara berkala?
Jawaban : Penyemprotan dilakukan seminggu sekali secara rutin, kalo tidak
tepat waktu atau lebih dari seminngu biasanya kacang panjang bunga nya
rontok akibat serangan ulat
5. Apakan setelah dilakukan penyemprotan dilakukan pemantauan terhadap
hama?
Jawaban : Dilakukan pemantauan, dan biasanya ketika dicek bunganya
segar tanamannya segar, tetapi apabila tidak dilakukan penyemprotan
bunganya jatuh/berguguran.
Menurut petani bunga yang rusak akibat serangan larva dari lalat sehingga
menyebabkan busuk.
Para petani tidak pernah bisa lepas dari penggunaan pestisida. Petani juga
biasanya pakai Regen atau pitarko
6. Biasanya pestisida diperoleh dari mana ?
Jawaban : Beli disekitar tempat tinggal(di toko Pa Udiing), atau beli ke
Dramaga jurusan ke Ciherang. Petani mendapatkan pestisida dikampung
tersebut tidak susah.
7. Apakah dalam penyemprotan dilihat terlebih dahulu waktu atau kondisi
seperti musim hujan atau kemarau?
9. Jawaban : Biasanya jika musim penghujan penyemprotan berhenti dulu dan
biasanya ditambahkan perekat agar tidak mudah terbilas, dan jika musim
panas/ kemarau perekat tidak dibutihkan
8. Apakah pernah dilakukan penmgendalian lain selain penggunaan pestisida ?
Jawaban : Belum pernah
9. Apakah lahan yang ditanami musim selanjutnya ditanami kembali dengan
tanaman yang sama?
Jawaban : Diganti-ganti, atau tumpang sari,
10. Apakah didaerah tersebut ada GAPOKTAN ?
Jawaban: Dulu pernah da tapi bubar,karena dianggap sudah pintar-pintar
(terbiasa) dalam bertani
11. Faktor apa yang menyebabkan turunnya produktifitas tanaman yang
ditanam dilahan tersebut (Pare, kcang panjang, ketimun, bengkoang)?
Jawaban: Masalah hama tidak terlalu, kecuali pada musim penghujan bunga
nya pada rontok.Tidak pernah Rugi diakibat kan oleh srangan hama. Untuk
hasil panen biasanya dikumpulkan oleh tengkulak
12. Apakah bapak jadi petani sudah lama ?
Jawaban: sudah lama soalnya orang tua saya juga petani
13. Apakah bapak tidak mau menanam padi?
Jawaban : untuk masalah pembuatan pengairan tidak ada yang ngurus
14. Apakah ada penurunan hasil apabila lahan yang ditanam, ditanami tanaman
yang sama musim berikutnya ?
Jawaban :kadangkadang ada penurunan.
15. Luas lahan berapa?
Jawaban: 3300m persegi. Menghasilkan 7 ton bengkoang sekali panen dapat
dijual dengan harga 10 jutaan. Benih 7 liter, 1 liter seharga 60.000 rupiah.
Bengkoang tidak disemprot tetapi digunting saja bunganya.
Petani menyebut hama kutu daun sebagai telur semut (endog sireum ),
disemprot pake lanate, kompidor, Mikcin.
Dulu pernah ada dari IPB yang mencoba mengaplikasikan perangkap
berferomon tetapi katanya tidak mempan atau kurang efektif. Tetapi petani
tidak ingin melakukannya soalnya ribet dan umumnya petani ingin yang
praktis.
Petani ada dilahan biasanya sampai Dzhuhur.
16. Bapak Tau ulat grayak?
10. Jawaban: tau
Kapan waktu diilakukan penyemprotannya?
Jawaban: Biasanya pagi hari tidak dilakukan sore hari soalnya dikejar-kejar
waktu juga apabila dilakukan pada sore hari.