SlideShare a Scribd company logo
Pertanian Organik
 Pertanian organik (Organic Farming) adalah suatu
sistem pertanian yang mendorong tanaman dan
tanah tetap sehat melalui cara pengelolaan tanah dan
tanaman yang disyaratkan dengan
pemanfaatan bahan-bahan organik atau alamiah
sebagai input.
 Pertanian Organik adalah sistem produksi pertanian
yang mengandalkan bahan-bahan alami dan
menghindari atau membatasi penggunaan bahan
kimia sintetis (pupuk kimia/pabrik, pestisida,
herbisida, zat pengatur tumbuh dan aditif pakan).
Dengan tujuan untuk menyediakan produk – produk
pertanian (terutama bahan pangan) yang aman bagi
kesehatan produsen dan konsumen serta menjaga
Prinsip – prinsip pertanian Organik
 Prinsip kesehatan
Pertanian organik harus melestarikan dan
meningkatkan kesehatan tanah, tanaman,
hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan
dan tak terpisahkan. Prinsip ini menunjukkan
bahwa kesehatan tiap individu dan komunitas tak
dapat dipisahkan dari kesehatan ekosistem;
tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman
sehat yang dapat mendukung kesehatan hewan
dan manusia.
 Prinsip ekologi
Pertanian organik harus didasarkan pada sistem
dan siklus ekologi kehidupan.
Prinsip ini menyatakan bahwa produksi
didasarkan pada proses dan daur ulang ekologis.
Makanan dan kesejahteraan diperoleh melalui
ekologi suatu lingkungan produksi yang khusus;
sebagai contoh, tanaman membutuhkan tanah
yang subur, hewan membutuhkan ekosistem
peternakan
 Prinsip keadilan
Pertanian organik harus membangun hubungan
yang mampu menjamin keadilan terkait dengan
lingkungan dan kesempatan hidup bersama.
Keadilan dicirikan dengan kesetaraan, saling
menghormati, berkeadilan dan pengelolaan dunia
secara bersama, baik antar manusia dan dalam
hubungannya dengan makhluk hidup yang lain.
 Prinsip perlindungan
Pertanian organik harus dikelola secara hati –
hati dan bertanggung jawab untuk melindungi
kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang
dan mendatang serta lingkungan hidup.
Pertanian organik merupakan suatu sistem yang
hidup dan dinamis yang menjawab tuntutan dan
kondisi yang bersifat internal maupun eksternal.
Para pelaku pertanian organik didorong
meningkatkan efisiensi dan produktifitas, tetapi
tidak boleh membahayakan kesehatan dan
kesejahteraannya.
Pengaruh Pertanian Organik
 Pertanian Organik, sangat berpengaruh terhadap siklus biologi dengan
melibatkan mikro organisme, flora, fauna, tanah, mempertahankan dan
meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan segala bentuk polusi
dan mempertimbangkan dampak social ekologi yang lebih luas (pierrot
1991)
 Menjaga Kerusakan Ekosistem
Ekosistem merupakan sebuah system ekologi yang terbentuk karena
adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
Ekosistem dibentuk dalam dua jenis komponen, yaitu komponen abiotik
dan komponen biotik.
 Komponen abiotik meliputi komponen yang tidak
hidup seperti air, tanah, udara, cahaya matahari
dan lain sebagainya, sedangkan komponen biotik
merupakan makhluk hidup. Masing-masing
komponen memiliki tugas dan pengaruhnya
dalam membentuk suatu ekosistem yang baik
dan seimbang. Tapi dalam situasi tertentu yang
tidak disertai dengan keseimbangan setiap
komponen di dalamnya, kerusakan ekosistem
dapat terjadi kapan saja, baik dalam ekosistem
hutan, ekosistem sungai dan ekosistem lainnya.
 Menurut World Health Organization (WHO),
Paling tidak 20.000 orang per tahun, mati akibat
keracunan pestisida. Diperkirakan 5.000 – 10.000
orang per tahun mengalami dampak yang sangat
fatal,
Kanker
Liver
Kemandulan
Cacat Tubuh
Dampak pertanian
Lebih dari 98% insektisida dan 95% herbisida menjangkau
tempat selain yang seharusnya menjadi target, termasuk spesies
non-target, perairan, udara, makanan, dan hewan.
Lingkungan
• Manusia
• Hewan
 Sejarah Kematian akibat Pestisida
Kepedulian terhadap ekotoksikologi mulai
muncul ketika terjadi kasus keracunan akut di
akhir abad ke 19 melalui tulisan Raches Carson,
Silen Spring yang menggambarkan dampak pada
lingkungan yang tidak menyenangkan akibat
bahan kimia. Tidak lama setelah itu, DDT
digunakan untuk melawan malaria di negara
miskin dan berkembang namun menyebabkan
dampak terhadap satwa burung di tingkat
populasi. Studi lalu dilakukan di negara maju
untuk memahami dampak mematikan dari
pestisida terutama pada burung dan ikan.
Penyebaran Pestisida :
1. Persebaran di udara
Pestisida berkontribusi pada polusi udara ketika
disemprotkan melalui alat semprot. Pestisida
dapat tersuspensi di udara sebagai partikulat
yang terbawa oleh angin ke area selain target
dan mengkontaminasinya. Pestisida yang
diaplikasikan ke tanaman dapat menguap dan
ditiup oleh angin sehingga membahayakan
ekosistem di luar kawasan pertanian. Pestisida
yang menguap ini dapat terhirup oleh manusia
dan hewan di sekitar.
 Persebaran di perairan
di Amerika Serikat, pestisida diketahui telah
mencemari setiap aliran sungai dan 90% sumur yang
diuji oleh USGS. juga telah ditemukan di air hujan dan
air tanah. Pemerintah Inggris juga telah mempelajari
bahwa konsentrasi pestisida di berbagai sungai dan
air tanah melebihi ambang batas keamanan untuk
dijadikan air minum.
 Persebaran di tanah
Berbagai senyawa kimia yang digunakan sebagai
pestisida merupakan bahan pencemar tanah
yang persisten, yang dapat bertahan selama
beberapa dekade. Penggunaan pestisida
mengurangi keragaman hayati secara umum di
tanah. Tanah yang tidak disemprot pestisida
diketahui memiliki kualitas yang lebih baik, dan
mengandung kadar organik yang lebih tinggi
sehingga meningkatkan kemampuan tanah
dalam menahan air.
Dampak – dampak pertanian Anorganik
 Manusia
Menurut data WHO, 1990, dampak dan resiko
penggunaan pestisida kimia selama ini 25 juta
kasus dan meningkat pada tiap tahunnya. Data
lain dari ILO 1996 menunjukkan 14% pekerja di
pertanian terkena bahaya pestisida dan 10%-nya
terkena bahaya yang fatal.
Fenomena seperti ini juga terjadi di sentra
pertanian Indonesia seperti Brebes dan Tegal.
Penelitian FAO pada tahun '92 menunjukkan, ada
19 gejala keracunan yang disebabkan pestisida
pada petani cabe dan bawang. Di perkebunan
Luwu, Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa 80-
100% petani yang memeriksakan dirinya ke
rumah sakit mengindikasikan keracunan
 Tumbuhan
Pestisida dapat membunuh lebah dan berakibat
buruk terhadap proses penyerbukan tumbuhan,
hilangnya spesies tumbuhan yang bergantung
pada lebah dalam penyerbukannya, dan
keruntuhan koloni lebah. Penerapan pestisida
pada tanaman yang sedang berbunga dapat
membunuh lebah madu yang akan hinggap di
atasnya.
USDA dan USFWS memperkirakan petani di
Amerika Serikat kehilangan setidaknya US$ 200
juta per tahunnya akibat berkurangnya polinator
untuk tanaman mereka.
 Burung
Fish and wildlife service, memperkirakan 72 juta
burung di Amerika Serikat terbunuh karena
pestisida setiap tahunnya. Burung predator
merupakan hewan yang terdampak secara tidak
langsung karena berada di puncak rantai
makanan; residu pestisida terus terakumulasi dari
satu tingkatan predatori ke tingkatan berikutnya.
Di Inggris. Populasi sepuluh spesies burung
berkurang hingga 10 juta ekor sejak tahun 1979
hingga 1999, sebuah fenomena yang
diperkirakan akibat hilangnya keragaman hayati
tanaman dan inverteberata yang menjadi
makanan burung tersebut.
Di seluruh Eropa, 116 spesies burung saat ini
dalam status terancam. Pengurangan populasi
burung diketahui terkait dengan waktu dan
tempat di mana pestisida tersebut digunakan.
Pestisida DDE diketahui menyebabkan penipisan
cangkang telur pada burung di Amerika Utara dan
Eropa.
Fungisida yang digunakan pada usaha budi daya
kacang tanah diketahui dapat membunuh cacing
tanah, sehingga mengancam keberadaan burung
dan mamalia yang memangsa mereka. Beberapa
pestisida tersedia dalam wujud butiran, sehingga
burung dan hewan lainnya dapat memakan
butiran tersebut karena disangka sebagai biji-
bijian. Herbisida ketika mengalami kontak dengan
telur burung, akan mengakibatkan pertumbuhan
embrio yang abnormal dan mengurangi jumlah
telur yang akan menetas. Herbisida juga dapat
mengurangi populasi burung karena begitu
banyaknya tumbuhan penunjang habitat mereka
yang mati.
 Herbisida atrazin telah menyebabkan perubahan
kodok jantan hermafrodit, menurunkan kemampuan
mereka untuk berreproduksi. Baik efek reproduktif
maupun nonreproduktif pada reptil dan amfibi air telah
ditemukan. Buaya, beberapa spesies kura-kura, dan
beberapa kadal tidak memiliki kromosom pembeda
seks hingga peristiwa organogenesis pasca fertilisasi
terjadi, tergantung pada temperatur lingkungan.
Paparan berbagai PCB (poly chlorinated biphenyl)
pada tahap embrio pada kura-kura menunjukan
gejala pembalikan kelamin. Di berbagai tempat di
Amerika Serikat dan Kanada, berbagai gejala seperti
berkurangnya jumlah telur yang menetas, feminisasi,
luka pada kulit, dan ketidaknormalan pertumbuhan
terjadi.
Burung sebagai Pengganti Insektisida dan Pestisida
Munculnya Hama karena kurangnya penggunaan potensi bioekologinya dalam pertanian. Yang
sebagaimana masalah tersebut dapat ditanggulangi dengan mengendalikan populasi serangga
hama melalui kehadiran pemangsanya, salah satunya adalah burung. Selain tetap menjaga
keseimbangan ekosistem dan pengurangan pemakaian insektisida maupun pestisida
bahan kimia yang akan merusak lingkungan, pemanfaatan burung secara langsung
dapat mengurangi meledaknya populasi serangga perusak tanaman tersebut. Dengan
sedikit ilustrasi rantai makanan berikut ini pasti betapa terlihatnya fungsi burung dalam
suatu ekosistem.
 Potensi keanekaragaman burung di pulau Jawa
sendiri cukup tinggi, terdapat 494 jenis dari 73 famili
(MacKinnon, 1988). Jika kita manfaatkan maka akan
sangat membantu dalam menyeimbangkan populasi
serangga yang telah kita posisikan pada posisi
sebagai “hama” tersebut.
 Dari 494 jenis tersebut 67% (331 jenis) diantaranya
ialah pemakan serangga, dengan rincian 24% (79
jenis) pemakan serangga primer dan 76% (252 jenis)
pemakan serangga sekunder. Pemakan serangga
serangga primer meliputi seluruh burung dalam family
Caprimulgigidae, Apodidae, Hemiprocnidae,
Meropidae, Coraciidae, Hirundinidae dan
Acanthizidae. Campuran pemakan serangga primer
dan sekunder meliputi jenis-jenis burung dalam family
Glareolidae, Cuculidae, Strigidae, Picidae,
Motacillidae, Campephagidae, Laniidae, Turdidae,
Timaliidae, Sylviidae, Muscicapidae dan
Zosteropidae; sedangkan family lainnya merupakan
Berdasarkan (Borror dan Delong, 1954;
Kalshoven, 1981 serangga dikelompokkan
menurut potensinya sbb :
 Perusak tanaman yaitu semua jenis serangga
yang merusak akar, batang, daun, bunga, buah
dan biji.
 Pemangsa yaitu kelompok serangga yang
memangsa serangga lainnya.
 Perombak yaitu semua jenis serangga yang
mampu merombak bahan-bahan anorganik
 Parasit yaitu kelompok serangga yang hidupnya
menumpang pada serangga lain
 Secara umum serangga yang lebih banyak
dimangsa oleh burung adalah serangga perusak
tanaman (akar, batang, daun, bunga, buah dan
biji). Dengan keadaan seperti ini jelas sangat
menguntungkan karena burung memiliki potensi
cukup baik untuk digunakan dalam mengontrol
populasi serangga hama.
 Tidak hanya pada serangga, terhadap wabah ulat
bulu yang saat ini lagi musimnya kemungkinan
juga bias diatasi dengan senjata perburungan
tersebut, hanya saja perlu ada studi lebih lanjut
tentang intensitas konsumsi burung tersebut
terhadap ulat bulu dan serangga yang
menyerang.
Burung dan Ekosistemnya
Burung jelas anggota penting dari banyak
ekosistem. Mereka adalah bagian integral dari
rantai makanan dan jaring makanan. Dalam
ekosistem hutan misalnya, beberapa burung
mengambil makanan terutama dari tanaman.
Lainnya terutama memakan hewan kecil seperti
serangga atau cacing tanah. Burung dan telur
burung, pada gilirannya, berfungsi sebagai
makanan bagi hewan seperti rubah, musang, dan
ular. Hubungan antara makan semua hewan
dalam ekosistem membantu mencegah satu
spesies menjadi terlalu banyak. Burung
memainkan peran penting dalam menjaga
keseimbangan alam ini. Selain menjadi bagian
penting dari jaring makanan, burung memainkan
 Burung pemakan serangga. Mereka adalah cara alami untuk
mengendalikan hama di kebun, di ladang, dan tempat-tempat
lain. Sekelompok burung meluncur melalui udara bisa dengan
mudah makan ratusan serangga setiap hari. Burung yang
memakan serangga termasuk warblers, Blue Birds dan pelatuk.
 Burung ikut berperan dalam penyerbukan bunga, itu karena
mereka dapat memindahkan serbuk sari dari satu bunga ke
bunga yang lain untuk membantu menyuburkan sel kelamin dan
menciptakan tanaman baru. Kolibri, sunbirds, dan burung
pemakan madu adalah penyerbuk yang paling umum.
 Banyak burung pemakan buah membantu menyebarkan biji.
Setelah makan buah, mereka membawa benih dalam usus
mereka dan menyimpan mereka di tempat-tempat baru. Burung
pemakan buah termasuk mockingbird, kepodang, kutilang dan
robin.
 Burung sering penting bagi pulau ekologi. Di Selandia Baru,
Kereru dan Kokako adalah peramban penting, atau hewan yang
makan atau menggigit pada daun, tunas muda lembut, atau
vegetasi lainnya (Gambar di bawah). Burung laut menambah
Burung Hantu
Pengendali Hama Tikus
 Burung hantu termasuk spesies burung noctural atau beraktivitas di
malam hari. Penglihatannya sangat tajam di mana dia dapat melihat
mangsanya dari jarak jauh. Hidupnya berkelompok dan cepat
berkembang biak. Induk burung hantu mampu bertelur 2 -3 kali
dalam setahun. Sekali bertelur bisa mencapai 6 – 12 butir dengan
masa mengerami selama 27 – 30 hari.
 Tikus menjadi salah satu makanan spesifik burung hantu. Burung
hantu dewasa bisa memangsa tikus 2 – 5 ekor tikus setiap harinya,
jika tikus sulit didapat, tak jarang burung ini menjelajah kawasan
berburunya hingga 12 km dari sarangnya. Hebatnya, dia memiliki
pendengaran sangat tajam dan mampu mendengar suara tikus dari
jarak 500 meter.
 Burung hantu, ternyata tidak menakutkan seperti
namanya. Jenis burung ini justru menjadi burung
yang sangat berguna bagi petani. Mengapa bisa
begitu? Burung ini merupakan musuh alami tikus.
 Tikus pada skala kecil mungkin bukan termasuk
binatang yang merugikan, tapi apabila dalam
jumlah ratusan, ribuan atau bahkan puluhan ribu
akan menjadi binatang yang dapat merusak
lahan pertanian dan merugikan petani. Berbagai
upaya dilakukan petani untuk mengendalikan
hama tikus ini.
 Cara yang dilakukan petani Desa Kedungjati,
Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga
cukup menarik. Dengan memanfaatkan burung
hantu untuk mengendalikan populasi tikus di
sawah. Serangan tikus di Kedungjati memang
tidak menyebabkan petani mengalami puso,
tetapi serangan tikus cukup signifikan
mengurangi produktifitas tanaman mereka.
Alasan Lahirnya Gowa Go Organik
No Masalah Penyebab Dampak
1 Cara Pengaplikasian
Pestisida
Tidak benar
Petani tidak
menggunakan :
Masker
Kaos Tangan
Petani tidak
menanggalkan
pakaian saat
selesai
menyemprot.
Bahaya
keracunan bagi
petani
2 -Pencemaran Lingkungan
-Pestisida Kimia membunuh
musuh Alami
-Air dari hulu ke
hilir bercampur
dgn pestisida
-Penggunaan
pestisida terlalu
tinggi
-Keracunan ke
Petani dan
hewan
-Burung, cacing,
dan hewan lain
ikut mati akibat
pestisida yang
3 Unsur hara
tanah mati
Ketergantungan
menjadikan petani
harus menambah
dosis yang tinggi
Tanah semakin
tandus
Tanaman tidak
produktif
Panen berkurang
4 Biaya Tinggi Banyak jenis
pestisida yang harus
di gunakan
Serangan Hama
tinggi
Pertanian mahal
Hama kebal
Hama baru mulai
muncul
5 Pemasaran
Lokal
Pengemasan belum
ada
Harga kadang tinggi
dan kadang anjlok
Market bersifat lokal
Pertanian hasil
anorganik hanya
dapat di pasarkan di
pasar local
Swalayan, mol – mol
tidak menerima
anorganik
Luar negeri tidak
menerima anorganik
TERIMA KASIH
JAMALUDDIN DG ABU

More Related Content

What's hot

Kesuburan tanah
Kesuburan tanahKesuburan tanah
Kesuburan tanah
Buyung Amin
 
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...Jidun Cool
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR
EDIS BLOG
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Purwandaru Widyasunu
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduIeke Ayu
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaNurul Aulia
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Novia Tri Handayani S
 
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanianpengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
Trisna Monalia
 
Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Gede Susrama
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
Repository Ipb
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)
tochi run
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
Saedi Saputra Siagian
 
Agung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipg
Agung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipgAgung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipg
Agung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipg
Uniiversitas Brawijaya
 
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
irhamakbar7
 
Pasca Panen Tanaman Hortikultura
Pasca Panen Tanaman HortikulturaPasca Panen Tanaman Hortikultura
Pasca Panen Tanaman Hortikultura
Rozi Aziz
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
Pekerja Sosial Masyarakat
 
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikulturaUniversity of Brawijaya
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
Ekal Kurniawan
 

What's hot (20)

Kesuburan tanah
Kesuburan tanahKesuburan tanah
Kesuburan tanah
 
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR
 
1. dasar dasar pengomposan
1. dasar dasar pengomposan1. dasar dasar pengomposan
1. dasar dasar pengomposan
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpadu
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimia
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanianpengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
 
Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
Agung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipg
Agung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipgAgung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipg
Agung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipg
 
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
 
Pasca Panen Tanaman Hortikultura
Pasca Panen Tanaman HortikulturaPasca Panen Tanaman Hortikultura
Pasca Panen Tanaman Hortikultura
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 

Viewers also liked

Lurus penuh (smk)
Lurus penuh (smk)Lurus penuh (smk)
Lurus penuh (smk)anisa_elf
 
Potensi Bahaya di Lingkungan Kerja Penelitian Pertanian
Potensi Bahaya di Lingkungan Kerja Penelitian PertanianPotensi Bahaya di Lingkungan Kerja Penelitian Pertanian
Potensi Bahaya di Lingkungan Kerja Penelitian Pertanian
Lidia Fibriana
 
Functional foods - Keith A. Garleb
Functional foods - Keith A. GarlebFunctional foods - Keith A. Garleb
Functional foods - Keith A. Garleb
UIResearchPark
 
PRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAU
PRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAUPRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAU
PRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAU
Muhayan Al-Idris
 
Permen no.13 thn 2010 ukl-upl
Permen no.13 thn 2010 ukl-uplPermen no.13 thn 2010 ukl-upl
Permen no.13 thn 2010 ukl-upl
Adi Handarbeni
 
Pupuk organik
Pupuk organikPupuk organik
Pupuk organik
Tara F Khaira
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
Hezitripangestu
 
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanian
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanianMateri perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanian
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanian
aditya rakhmawan
 
Ppt pestisida dn manusia
Ppt pestisida dn manusiaPpt pestisida dn manusia
Ppt pestisida dn manusia
iwan suryadin
 
Kuliahukl upl16-160604023647
Kuliahukl upl16-160604023647Kuliahukl upl16-160604023647
Kuliahukl upl16-160604023647
agusrifkhi
 
Kerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerjaKerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerja
feri hadiansyah
 
Metode penelitian UKL UPL
Metode penelitian UKL UPLMetode penelitian UKL UPL
Metode penelitian UKL UPL
Haryo Dhanardono
 
Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...
Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...
Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...
Rizki Darmawan
 
Trends, Opportunities And Challenges Functional Foods Ranjan Sharma
Trends, Opportunities And Challenges Functional Foods   Ranjan SharmaTrends, Opportunities And Challenges Functional Foods   Ranjan Sharma
Trends, Opportunities And Challenges Functional Foods Ranjan Sharmarocomara
 
Bahan ajar bahasa inggris
Bahan ajar bahasa inggrisBahan ajar bahasa inggris
Bahan ajar bahasa inggrisibupalupi
 
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Rizka Lubis
 
Organic Agriculture
Organic AgricultureOrganic Agriculture
Organic Agriculturehpau_vee
 
How to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheHow to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your Niche
Leslie Samuel
 

Viewers also liked (20)

Lurus penuh (smk)
Lurus penuh (smk)Lurus penuh (smk)
Lurus penuh (smk)
 
Potensi Bahaya di Lingkungan Kerja Penelitian Pertanian
Potensi Bahaya di Lingkungan Kerja Penelitian PertanianPotensi Bahaya di Lingkungan Kerja Penelitian Pertanian
Potensi Bahaya di Lingkungan Kerja Penelitian Pertanian
 
Functional foods - Keith A. Garleb
Functional foods - Keith A. GarlebFunctional foods - Keith A. Garleb
Functional foods - Keith A. Garleb
 
PRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAU
PRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAUPRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAU
PRESENTASI KTI PESTISIDA TEMBAKAU
 
Permen no.13 thn 2010 ukl-upl
Permen no.13 thn 2010 ukl-uplPermen no.13 thn 2010 ukl-upl
Permen no.13 thn 2010 ukl-upl
 
Japan Regulations & Guidelines for Functional Foods
Japan Regulations & Guidelines for Functional FoodsJapan Regulations & Guidelines for Functional Foods
Japan Regulations & Guidelines for Functional Foods
 
Pupuk organik
Pupuk organikPupuk organik
Pupuk organik
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanian
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanianMateri perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanian
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanian
 
Ppt pestisida dn manusia
Ppt pestisida dn manusiaPpt pestisida dn manusia
Ppt pestisida dn manusia
 
Kuliahukl upl16-160604023647
Kuliahukl upl16-160604023647Kuliahukl upl16-160604023647
Kuliahukl upl16-160604023647
 
Kerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerjaKerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerja
 
Metode penelitian UKL UPL
Metode penelitian UKL UPLMetode penelitian UKL UPL
Metode penelitian UKL UPL
 
Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...
Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...
Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...
 
Trends, Opportunities And Challenges Functional Foods Ranjan Sharma
Trends, Opportunities And Challenges Functional Foods   Ranjan SharmaTrends, Opportunities And Challenges Functional Foods   Ranjan Sharma
Trends, Opportunities And Challenges Functional Foods Ranjan Sharma
 
Bahan ajar bahasa inggris
Bahan ajar bahasa inggrisBahan ajar bahasa inggris
Bahan ajar bahasa inggris
 
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
 
Organic Agriculture
Organic AgricultureOrganic Agriculture
Organic Agriculture
 
Organic farming
Organic farming Organic farming
Organic farming
 
How to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheHow to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your Niche
 

Similar to Pertanian organik

Proposal PL adjie
Proposal PL adjieProposal PL adjie
Proposal PL adjie
Arta Adjie
 
Jenis pestisida
Jenis  pestisida Jenis  pestisida
Jenis pestisida inayah9
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5Bondan the Planter of Palm Oil
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Operator Warnet Vast Raha
 
Penentu agroekosistem
Penentu agroekosistemPenentu agroekosistem
Penentu agroekosistem
Andrew Hutabarat
 
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Irt Elims
 
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docxDALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
DALISMAN2
 
Rancangan makalah pip
Rancangan makalah pipRancangan makalah pip
Rancangan makalah pipdita wahyu
 
IPA Ekosistem.pdf
IPA Ekosistem.pdfIPA Ekosistem.pdf
IPA Ekosistem.pdf
Alviyanti99
 
pestisida.pptx
pestisida.pptxpestisida.pptx
pestisida.pptx
TokoRazaq
 
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DASKimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
Susantri Susantri
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Warnet Raha
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Septian Muna Barakati
 
Makalah copy
Makalah   copyMakalah   copy
Makalah copy
andreanapulu
 
Perta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nyaPerta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nya
harisnibras
 
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganMakalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganrheonaldy
 
Hayati
HayatiHayati
PESTISIDA
PESTISIDAPESTISIDA

Similar to Pertanian organik (20)

Proposal PL adjie
Proposal PL adjieProposal PL adjie
Proposal PL adjie
 
Jenis pestisida
Jenis  pestisida Jenis  pestisida
Jenis pestisida
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
Penentu agroekosistem
Penentu agroekosistemPenentu agroekosistem
Penentu agroekosistem
 
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
 
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docxDALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
 
Pencemaran tanah&pestisida
Pencemaran tanah&pestisidaPencemaran tanah&pestisida
Pencemaran tanah&pestisida
 
Rancangan makalah pip
Rancangan makalah pipRancangan makalah pip
Rancangan makalah pip
 
IPA Ekosistem.pdf
IPA Ekosistem.pdfIPA Ekosistem.pdf
IPA Ekosistem.pdf
 
pestisida.pptx
pestisida.pptxpestisida.pptx
pestisida.pptx
 
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DASKimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
 
Keseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkunganKeseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkungan
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
Makalah copy
Makalah   copyMakalah   copy
Makalah copy
 
Perta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nyaPerta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nya
 
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganMakalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
 
Hayati
HayatiHayati
Hayati
 
PESTISIDA
PESTISIDAPESTISIDA
PESTISIDA
 

More from Jamaluddin Dg Abu

100 EMBUNG PERTANIAN KANREAPIA.pdf
100 EMBUNG PERTANIAN KANREAPIA.pdf100 EMBUNG PERTANIAN KANREAPIA.pdf
100 EMBUNG PERTANIAN KANREAPIA.pdf
Jamaluddin Dg Abu
 
Jamaluddin di Sosok Kompas.pdf
Jamaluddin di Sosok Kompas.pdfJamaluddin di Sosok Kompas.pdf
Jamaluddin di Sosok Kompas.pdf
Jamaluddin Dg Abu
 
KBA KANREAPIA JUARA KBA INNOVATION AWARDS 2021-2022.pdf
KBA KANREAPIA JUARA KBA INNOVATION AWARDS 2021-2022.pdfKBA KANREAPIA JUARA KBA INNOVATION AWARDS 2021-2022.pdf
KBA KANREAPIA JUARA KBA INNOVATION AWARDS 2021-2022.pdf
Jamaluddin Dg Abu
 
SEDEKAH SAYUR PETANI KANREAPIA GOWA KEPADA 100 PANTI ASUHAN DI SULSEL
SEDEKAH SAYUR PETANI KANREAPIA GOWA KEPADA 100 PANTI ASUHAN DI SULSELSEDEKAH SAYUR PETANI KANREAPIA GOWA KEPADA 100 PANTI ASUHAN DI SULSEL
SEDEKAH SAYUR PETANI KANREAPIA GOWA KEPADA 100 PANTI ASUHAN DI SULSEL
Jamaluddin Dg Abu
 
100 Berita Rumah Koran
100 Berita Rumah Koran100 Berita Rumah Koran
100 Berita Rumah Koran
Jamaluddin Dg Abu
 
Dari Rumah Koran Menjadi Kampung Sayur di Tabloid Sinar Tani
Dari Rumah Koran Menjadi Kampung Sayur di Tabloid Sinar TaniDari Rumah Koran Menjadi Kampung Sayur di Tabloid Sinar Tani
Dari Rumah Koran Menjadi Kampung Sayur di Tabloid Sinar Tani
Jamaluddin Dg Abu
 
Rumah Koran di Koran FAJAR
Rumah Koran di Koran FAJARRumah Koran di Koran FAJAR
Rumah Koran di Koran FAJAR
Jamaluddin Dg Abu
 
Desa wisata Kampung Organik dan Kampung Literasi
Desa wisata Kampung Organik dan Kampung LiterasiDesa wisata Kampung Organik dan Kampung Literasi
Desa wisata Kampung Organik dan Kampung Literasi
Jamaluddin Dg Abu
 
Perjalanan Rumah Koran
Perjalanan Rumah KoranPerjalanan Rumah Koran
Perjalanan Rumah Koran
Jamaluddin Dg Abu
 
Anak Petani Jadi Sarjana
Anak Petani Jadi SarjanaAnak Petani Jadi Sarjana
Anak Petani Jadi Sarjana
Jamaluddin Dg Abu
 
Bumdes Kalpataru
Bumdes KalpataruBumdes Kalpataru
Bumdes Kalpataru
Jamaluddin Dg Abu
 
Koran sindo literasi demi masyarakat yang mandiri
Koran sindo literasi demi masyarakat yang mandiriKoran sindo literasi demi masyarakat yang mandiri
Koran sindo literasi demi masyarakat yang mandiri
Jamaluddin Dg Abu
 
Kampung organik kanreapia gowa
Kampung organik kanreapia gowaKampung organik kanreapia gowa
Kampung organik kanreapia gowa
Jamaluddin Dg Abu
 
Rumah Koran di Koran Fajar
Rumah Koran di Koran FajarRumah Koran di Koran Fajar
Rumah Koran di Koran Fajar
Jamaluddin Dg Abu
 
Rumah Baca Jadi Rumah Koran
Rumah Baca Jadi Rumah KoranRumah Baca Jadi Rumah Koran
Rumah Baca Jadi Rumah Koran
Jamaluddin Dg Abu
 
File Bumdes Kalpataru Kanreapia
File Bumdes Kalpataru Kanreapia File Bumdes Kalpataru Kanreapia
File Bumdes Kalpataru Kanreapia
Jamaluddin Dg Abu
 
Sebar Virus Membaca di Rumah Koran
Sebar Virus Membaca di Rumah KoranSebar Virus Membaca di Rumah Koran
Sebar Virus Membaca di Rumah Koran
Jamaluddin Dg Abu
 
Rumah koran
Rumah koranRumah koran
Rumah koran
Jamaluddin Dg Abu
 
Petani muda kepalkan tanganmu majukan pertanian
Petani muda kepalkan tanganmu majukan pertanianPetani muda kepalkan tanganmu majukan pertanian
Petani muda kepalkan tanganmu majukan pertanian
Jamaluddin Dg Abu
 
Perjalanan Petani Gowa
Perjalanan Petani GowaPerjalanan Petani Gowa
Perjalanan Petani Gowa
Jamaluddin Dg Abu
 

More from Jamaluddin Dg Abu (20)

100 EMBUNG PERTANIAN KANREAPIA.pdf
100 EMBUNG PERTANIAN KANREAPIA.pdf100 EMBUNG PERTANIAN KANREAPIA.pdf
100 EMBUNG PERTANIAN KANREAPIA.pdf
 
Jamaluddin di Sosok Kompas.pdf
Jamaluddin di Sosok Kompas.pdfJamaluddin di Sosok Kompas.pdf
Jamaluddin di Sosok Kompas.pdf
 
KBA KANREAPIA JUARA KBA INNOVATION AWARDS 2021-2022.pdf
KBA KANREAPIA JUARA KBA INNOVATION AWARDS 2021-2022.pdfKBA KANREAPIA JUARA KBA INNOVATION AWARDS 2021-2022.pdf
KBA KANREAPIA JUARA KBA INNOVATION AWARDS 2021-2022.pdf
 
SEDEKAH SAYUR PETANI KANREAPIA GOWA KEPADA 100 PANTI ASUHAN DI SULSEL
SEDEKAH SAYUR PETANI KANREAPIA GOWA KEPADA 100 PANTI ASUHAN DI SULSELSEDEKAH SAYUR PETANI KANREAPIA GOWA KEPADA 100 PANTI ASUHAN DI SULSEL
SEDEKAH SAYUR PETANI KANREAPIA GOWA KEPADA 100 PANTI ASUHAN DI SULSEL
 
100 Berita Rumah Koran
100 Berita Rumah Koran100 Berita Rumah Koran
100 Berita Rumah Koran
 
Dari Rumah Koran Menjadi Kampung Sayur di Tabloid Sinar Tani
Dari Rumah Koran Menjadi Kampung Sayur di Tabloid Sinar TaniDari Rumah Koran Menjadi Kampung Sayur di Tabloid Sinar Tani
Dari Rumah Koran Menjadi Kampung Sayur di Tabloid Sinar Tani
 
Rumah Koran di Koran FAJAR
Rumah Koran di Koran FAJARRumah Koran di Koran FAJAR
Rumah Koran di Koran FAJAR
 
Desa wisata Kampung Organik dan Kampung Literasi
Desa wisata Kampung Organik dan Kampung LiterasiDesa wisata Kampung Organik dan Kampung Literasi
Desa wisata Kampung Organik dan Kampung Literasi
 
Perjalanan Rumah Koran
Perjalanan Rumah KoranPerjalanan Rumah Koran
Perjalanan Rumah Koran
 
Anak Petani Jadi Sarjana
Anak Petani Jadi SarjanaAnak Petani Jadi Sarjana
Anak Petani Jadi Sarjana
 
Bumdes Kalpataru
Bumdes KalpataruBumdes Kalpataru
Bumdes Kalpataru
 
Koran sindo literasi demi masyarakat yang mandiri
Koran sindo literasi demi masyarakat yang mandiriKoran sindo literasi demi masyarakat yang mandiri
Koran sindo literasi demi masyarakat yang mandiri
 
Kampung organik kanreapia gowa
Kampung organik kanreapia gowaKampung organik kanreapia gowa
Kampung organik kanreapia gowa
 
Rumah Koran di Koran Fajar
Rumah Koran di Koran FajarRumah Koran di Koran Fajar
Rumah Koran di Koran Fajar
 
Rumah Baca Jadi Rumah Koran
Rumah Baca Jadi Rumah KoranRumah Baca Jadi Rumah Koran
Rumah Baca Jadi Rumah Koran
 
File Bumdes Kalpataru Kanreapia
File Bumdes Kalpataru Kanreapia File Bumdes Kalpataru Kanreapia
File Bumdes Kalpataru Kanreapia
 
Sebar Virus Membaca di Rumah Koran
Sebar Virus Membaca di Rumah KoranSebar Virus Membaca di Rumah Koran
Sebar Virus Membaca di Rumah Koran
 
Rumah koran
Rumah koranRumah koran
Rumah koran
 
Petani muda kepalkan tanganmu majukan pertanian
Petani muda kepalkan tanganmu majukan pertanianPetani muda kepalkan tanganmu majukan pertanian
Petani muda kepalkan tanganmu majukan pertanian
 
Perjalanan Petani Gowa
Perjalanan Petani GowaPerjalanan Petani Gowa
Perjalanan Petani Gowa
 

Recently uploaded

Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
ratih402596
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
PratiwiZikri
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
AndrikIrfani
 

Recently uploaded (8)

Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
 

Pertanian organik

  • 1.
  • 2. Pertanian Organik  Pertanian organik (Organic Farming) adalah suatu sistem pertanian yang mendorong tanaman dan tanah tetap sehat melalui cara pengelolaan tanah dan tanaman yang disyaratkan dengan pemanfaatan bahan-bahan organik atau alamiah sebagai input.  Pertanian Organik adalah sistem produksi pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami dan menghindari atau membatasi penggunaan bahan kimia sintetis (pupuk kimia/pabrik, pestisida, herbisida, zat pengatur tumbuh dan aditif pakan). Dengan tujuan untuk menyediakan produk – produk pertanian (terutama bahan pangan) yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumen serta menjaga
  • 3. Prinsip – prinsip pertanian Organik  Prinsip kesehatan Pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan. Prinsip ini menunjukkan bahwa kesehatan tiap individu dan komunitas tak dapat dipisahkan dari kesehatan ekosistem; tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman sehat yang dapat mendukung kesehatan hewan dan manusia.
  • 4.  Prinsip ekologi Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan. Prinsip ini menyatakan bahwa produksi didasarkan pada proses dan daur ulang ekologis. Makanan dan kesejahteraan diperoleh melalui ekologi suatu lingkungan produksi yang khusus; sebagai contoh, tanaman membutuhkan tanah yang subur, hewan membutuhkan ekosistem peternakan
  • 5.  Prinsip keadilan Pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama. Keadilan dicirikan dengan kesetaraan, saling menghormati, berkeadilan dan pengelolaan dunia secara bersama, baik antar manusia dan dalam hubungannya dengan makhluk hidup yang lain.
  • 6.  Prinsip perlindungan Pertanian organik harus dikelola secara hati – hati dan bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup. Pertanian organik merupakan suatu sistem yang hidup dan dinamis yang menjawab tuntutan dan kondisi yang bersifat internal maupun eksternal. Para pelaku pertanian organik didorong meningkatkan efisiensi dan produktifitas, tetapi tidak boleh membahayakan kesehatan dan kesejahteraannya.
  • 7. Pengaruh Pertanian Organik  Pertanian Organik, sangat berpengaruh terhadap siklus biologi dengan melibatkan mikro organisme, flora, fauna, tanah, mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan segala bentuk polusi dan mempertimbangkan dampak social ekologi yang lebih luas (pierrot 1991)  Menjaga Kerusakan Ekosistem Ekosistem merupakan sebuah system ekologi yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibentuk dalam dua jenis komponen, yaitu komponen abiotik dan komponen biotik.
  • 8.  Komponen abiotik meliputi komponen yang tidak hidup seperti air, tanah, udara, cahaya matahari dan lain sebagainya, sedangkan komponen biotik merupakan makhluk hidup. Masing-masing komponen memiliki tugas dan pengaruhnya dalam membentuk suatu ekosistem yang baik dan seimbang. Tapi dalam situasi tertentu yang tidak disertai dengan keseimbangan setiap komponen di dalamnya, kerusakan ekosistem dapat terjadi kapan saja, baik dalam ekosistem hutan, ekosistem sungai dan ekosistem lainnya.
  • 9.  Menurut World Health Organization (WHO), Paling tidak 20.000 orang per tahun, mati akibat keracunan pestisida. Diperkirakan 5.000 – 10.000 orang per tahun mengalami dampak yang sangat fatal, Kanker Liver Kemandulan Cacat Tubuh
  • 10. Dampak pertanian Lebih dari 98% insektisida dan 95% herbisida menjangkau tempat selain yang seharusnya menjadi target, termasuk spesies non-target, perairan, udara, makanan, dan hewan. Lingkungan • Manusia • Hewan
  • 11.  Sejarah Kematian akibat Pestisida Kepedulian terhadap ekotoksikologi mulai muncul ketika terjadi kasus keracunan akut di akhir abad ke 19 melalui tulisan Raches Carson, Silen Spring yang menggambarkan dampak pada lingkungan yang tidak menyenangkan akibat bahan kimia. Tidak lama setelah itu, DDT digunakan untuk melawan malaria di negara miskin dan berkembang namun menyebabkan dampak terhadap satwa burung di tingkat populasi. Studi lalu dilakukan di negara maju untuk memahami dampak mematikan dari pestisida terutama pada burung dan ikan.
  • 12. Penyebaran Pestisida : 1. Persebaran di udara Pestisida berkontribusi pada polusi udara ketika disemprotkan melalui alat semprot. Pestisida dapat tersuspensi di udara sebagai partikulat yang terbawa oleh angin ke area selain target dan mengkontaminasinya. Pestisida yang diaplikasikan ke tanaman dapat menguap dan ditiup oleh angin sehingga membahayakan ekosistem di luar kawasan pertanian. Pestisida yang menguap ini dapat terhirup oleh manusia dan hewan di sekitar.
  • 13.  Persebaran di perairan di Amerika Serikat, pestisida diketahui telah mencemari setiap aliran sungai dan 90% sumur yang diuji oleh USGS. juga telah ditemukan di air hujan dan air tanah. Pemerintah Inggris juga telah mempelajari bahwa konsentrasi pestisida di berbagai sungai dan air tanah melebihi ambang batas keamanan untuk dijadikan air minum.
  • 14.  Persebaran di tanah Berbagai senyawa kimia yang digunakan sebagai pestisida merupakan bahan pencemar tanah yang persisten, yang dapat bertahan selama beberapa dekade. Penggunaan pestisida mengurangi keragaman hayati secara umum di tanah. Tanah yang tidak disemprot pestisida diketahui memiliki kualitas yang lebih baik, dan mengandung kadar organik yang lebih tinggi sehingga meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air.
  • 15. Dampak – dampak pertanian Anorganik  Manusia Menurut data WHO, 1990, dampak dan resiko penggunaan pestisida kimia selama ini 25 juta kasus dan meningkat pada tiap tahunnya. Data lain dari ILO 1996 menunjukkan 14% pekerja di pertanian terkena bahaya pestisida dan 10%-nya terkena bahaya yang fatal. Fenomena seperti ini juga terjadi di sentra pertanian Indonesia seperti Brebes dan Tegal. Penelitian FAO pada tahun '92 menunjukkan, ada 19 gejala keracunan yang disebabkan pestisida pada petani cabe dan bawang. Di perkebunan Luwu, Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa 80- 100% petani yang memeriksakan dirinya ke rumah sakit mengindikasikan keracunan
  • 16.  Tumbuhan Pestisida dapat membunuh lebah dan berakibat buruk terhadap proses penyerbukan tumbuhan, hilangnya spesies tumbuhan yang bergantung pada lebah dalam penyerbukannya, dan keruntuhan koloni lebah. Penerapan pestisida pada tanaman yang sedang berbunga dapat membunuh lebah madu yang akan hinggap di atasnya. USDA dan USFWS memperkirakan petani di Amerika Serikat kehilangan setidaknya US$ 200 juta per tahunnya akibat berkurangnya polinator untuk tanaman mereka.
  • 17.  Burung Fish and wildlife service, memperkirakan 72 juta burung di Amerika Serikat terbunuh karena pestisida setiap tahunnya. Burung predator merupakan hewan yang terdampak secara tidak langsung karena berada di puncak rantai makanan; residu pestisida terus terakumulasi dari satu tingkatan predatori ke tingkatan berikutnya.
  • 18. Di Inggris. Populasi sepuluh spesies burung berkurang hingga 10 juta ekor sejak tahun 1979 hingga 1999, sebuah fenomena yang diperkirakan akibat hilangnya keragaman hayati tanaman dan inverteberata yang menjadi makanan burung tersebut. Di seluruh Eropa, 116 spesies burung saat ini dalam status terancam. Pengurangan populasi burung diketahui terkait dengan waktu dan tempat di mana pestisida tersebut digunakan. Pestisida DDE diketahui menyebabkan penipisan cangkang telur pada burung di Amerika Utara dan Eropa.
  • 19. Fungisida yang digunakan pada usaha budi daya kacang tanah diketahui dapat membunuh cacing tanah, sehingga mengancam keberadaan burung dan mamalia yang memangsa mereka. Beberapa pestisida tersedia dalam wujud butiran, sehingga burung dan hewan lainnya dapat memakan butiran tersebut karena disangka sebagai biji- bijian. Herbisida ketika mengalami kontak dengan telur burung, akan mengakibatkan pertumbuhan embrio yang abnormal dan mengurangi jumlah telur yang akan menetas. Herbisida juga dapat mengurangi populasi burung karena begitu banyaknya tumbuhan penunjang habitat mereka yang mati.
  • 20.  Herbisida atrazin telah menyebabkan perubahan kodok jantan hermafrodit, menurunkan kemampuan mereka untuk berreproduksi. Baik efek reproduktif maupun nonreproduktif pada reptil dan amfibi air telah ditemukan. Buaya, beberapa spesies kura-kura, dan beberapa kadal tidak memiliki kromosom pembeda seks hingga peristiwa organogenesis pasca fertilisasi terjadi, tergantung pada temperatur lingkungan. Paparan berbagai PCB (poly chlorinated biphenyl) pada tahap embrio pada kura-kura menunjukan gejala pembalikan kelamin. Di berbagai tempat di Amerika Serikat dan Kanada, berbagai gejala seperti berkurangnya jumlah telur yang menetas, feminisasi, luka pada kulit, dan ketidaknormalan pertumbuhan terjadi.
  • 21. Burung sebagai Pengganti Insektisida dan Pestisida Munculnya Hama karena kurangnya penggunaan potensi bioekologinya dalam pertanian. Yang sebagaimana masalah tersebut dapat ditanggulangi dengan mengendalikan populasi serangga hama melalui kehadiran pemangsanya, salah satunya adalah burung. Selain tetap menjaga keseimbangan ekosistem dan pengurangan pemakaian insektisida maupun pestisida bahan kimia yang akan merusak lingkungan, pemanfaatan burung secara langsung dapat mengurangi meledaknya populasi serangga perusak tanaman tersebut. Dengan sedikit ilustrasi rantai makanan berikut ini pasti betapa terlihatnya fungsi burung dalam suatu ekosistem.
  • 22.  Potensi keanekaragaman burung di pulau Jawa sendiri cukup tinggi, terdapat 494 jenis dari 73 famili (MacKinnon, 1988). Jika kita manfaatkan maka akan sangat membantu dalam menyeimbangkan populasi serangga yang telah kita posisikan pada posisi sebagai “hama” tersebut.  Dari 494 jenis tersebut 67% (331 jenis) diantaranya ialah pemakan serangga, dengan rincian 24% (79 jenis) pemakan serangga primer dan 76% (252 jenis) pemakan serangga sekunder. Pemakan serangga serangga primer meliputi seluruh burung dalam family Caprimulgigidae, Apodidae, Hemiprocnidae, Meropidae, Coraciidae, Hirundinidae dan Acanthizidae. Campuran pemakan serangga primer dan sekunder meliputi jenis-jenis burung dalam family Glareolidae, Cuculidae, Strigidae, Picidae, Motacillidae, Campephagidae, Laniidae, Turdidae, Timaliidae, Sylviidae, Muscicapidae dan Zosteropidae; sedangkan family lainnya merupakan
  • 23. Berdasarkan (Borror dan Delong, 1954; Kalshoven, 1981 serangga dikelompokkan menurut potensinya sbb :  Perusak tanaman yaitu semua jenis serangga yang merusak akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.  Pemangsa yaitu kelompok serangga yang memangsa serangga lainnya.  Perombak yaitu semua jenis serangga yang mampu merombak bahan-bahan anorganik  Parasit yaitu kelompok serangga yang hidupnya menumpang pada serangga lain
  • 24.  Secara umum serangga yang lebih banyak dimangsa oleh burung adalah serangga perusak tanaman (akar, batang, daun, bunga, buah dan biji). Dengan keadaan seperti ini jelas sangat menguntungkan karena burung memiliki potensi cukup baik untuk digunakan dalam mengontrol populasi serangga hama.  Tidak hanya pada serangga, terhadap wabah ulat bulu yang saat ini lagi musimnya kemungkinan juga bias diatasi dengan senjata perburungan tersebut, hanya saja perlu ada studi lebih lanjut tentang intensitas konsumsi burung tersebut terhadap ulat bulu dan serangga yang menyerang.
  • 25. Burung dan Ekosistemnya Burung jelas anggota penting dari banyak ekosistem. Mereka adalah bagian integral dari rantai makanan dan jaring makanan. Dalam ekosistem hutan misalnya, beberapa burung mengambil makanan terutama dari tanaman. Lainnya terutama memakan hewan kecil seperti serangga atau cacing tanah. Burung dan telur burung, pada gilirannya, berfungsi sebagai makanan bagi hewan seperti rubah, musang, dan ular. Hubungan antara makan semua hewan dalam ekosistem membantu mencegah satu spesies menjadi terlalu banyak. Burung memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan alam ini. Selain menjadi bagian penting dari jaring makanan, burung memainkan
  • 26.  Burung pemakan serangga. Mereka adalah cara alami untuk mengendalikan hama di kebun, di ladang, dan tempat-tempat lain. Sekelompok burung meluncur melalui udara bisa dengan mudah makan ratusan serangga setiap hari. Burung yang memakan serangga termasuk warblers, Blue Birds dan pelatuk.  Burung ikut berperan dalam penyerbukan bunga, itu karena mereka dapat memindahkan serbuk sari dari satu bunga ke bunga yang lain untuk membantu menyuburkan sel kelamin dan menciptakan tanaman baru. Kolibri, sunbirds, dan burung pemakan madu adalah penyerbuk yang paling umum.  Banyak burung pemakan buah membantu menyebarkan biji. Setelah makan buah, mereka membawa benih dalam usus mereka dan menyimpan mereka di tempat-tempat baru. Burung pemakan buah termasuk mockingbird, kepodang, kutilang dan robin.  Burung sering penting bagi pulau ekologi. Di Selandia Baru, Kereru dan Kokako adalah peramban penting, atau hewan yang makan atau menggigit pada daun, tunas muda lembut, atau vegetasi lainnya (Gambar di bawah). Burung laut menambah
  • 27. Burung Hantu Pengendali Hama Tikus  Burung hantu termasuk spesies burung noctural atau beraktivitas di malam hari. Penglihatannya sangat tajam di mana dia dapat melihat mangsanya dari jarak jauh. Hidupnya berkelompok dan cepat berkembang biak. Induk burung hantu mampu bertelur 2 -3 kali dalam setahun. Sekali bertelur bisa mencapai 6 – 12 butir dengan masa mengerami selama 27 – 30 hari.  Tikus menjadi salah satu makanan spesifik burung hantu. Burung hantu dewasa bisa memangsa tikus 2 – 5 ekor tikus setiap harinya, jika tikus sulit didapat, tak jarang burung ini menjelajah kawasan berburunya hingga 12 km dari sarangnya. Hebatnya, dia memiliki pendengaran sangat tajam dan mampu mendengar suara tikus dari jarak 500 meter.
  • 28.  Burung hantu, ternyata tidak menakutkan seperti namanya. Jenis burung ini justru menjadi burung yang sangat berguna bagi petani. Mengapa bisa begitu? Burung ini merupakan musuh alami tikus.  Tikus pada skala kecil mungkin bukan termasuk binatang yang merugikan, tapi apabila dalam jumlah ratusan, ribuan atau bahkan puluhan ribu akan menjadi binatang yang dapat merusak lahan pertanian dan merugikan petani. Berbagai upaya dilakukan petani untuk mengendalikan hama tikus ini.  Cara yang dilakukan petani Desa Kedungjati, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga cukup menarik. Dengan memanfaatkan burung hantu untuk mengendalikan populasi tikus di sawah. Serangan tikus di Kedungjati memang tidak menyebabkan petani mengalami puso, tetapi serangan tikus cukup signifikan mengurangi produktifitas tanaman mereka.
  • 29. Alasan Lahirnya Gowa Go Organik No Masalah Penyebab Dampak 1 Cara Pengaplikasian Pestisida Tidak benar Petani tidak menggunakan : Masker Kaos Tangan Petani tidak menanggalkan pakaian saat selesai menyemprot. Bahaya keracunan bagi petani 2 -Pencemaran Lingkungan -Pestisida Kimia membunuh musuh Alami -Air dari hulu ke hilir bercampur dgn pestisida -Penggunaan pestisida terlalu tinggi -Keracunan ke Petani dan hewan -Burung, cacing, dan hewan lain ikut mati akibat pestisida yang
  • 30. 3 Unsur hara tanah mati Ketergantungan menjadikan petani harus menambah dosis yang tinggi Tanah semakin tandus Tanaman tidak produktif Panen berkurang 4 Biaya Tinggi Banyak jenis pestisida yang harus di gunakan Serangan Hama tinggi Pertanian mahal Hama kebal Hama baru mulai muncul 5 Pemasaran Lokal Pengemasan belum ada Harga kadang tinggi dan kadang anjlok Market bersifat lokal Pertanian hasil anorganik hanya dapat di pasarkan di pasar local Swalayan, mol – mol tidak menerima anorganik Luar negeri tidak menerima anorganik