Urban farming mencakup beberapa sektor di antaranya pertanian, perternakan, dan perikanan di kesempatan kali ini akan menjelaskan urban farming di sektor pertanian.
Urban farming mencakup beberapa sektor di antaranya pertanian, perternakan, dan perikanan di kesempatan kali ini akan menjelaskan urban farming di sektor pertanian.
Di dalam ini akan dijelaskan (1) pengendalian OPT secara kimiawi, (2) macam-macam pestisida, (3) peranan pestisida, (4) kelebihan, kekurangan, dan pengendalian pestisida, (5) klasifikasi pestisida, (6) formulasi pestisida, dan (7) cara menggunakan pestisida.
Maaf :-
Di dalam ini akan dijelaskan (1) pengendalian OPT secara kimiawi, (2) macam-macam pestisida, (3) peranan pestisida, (4) kelebihan, kekurangan, dan pengendalian pestisida, (5) klasifikasi pestisida, (6) formulasi pestisida, dan (7) cara menggunakan pestisida.
Maaf :-
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usaha. Pohon kakao, merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kakao merupakan bahan baku cokelat yang bisa dipanen setiap hari. Ya, Kakao berbuah sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Tertarik membudidayakannya? Berikut ini adalah artikel lengkap beserta perhitungan analisa usahanya. Follow twitter kami untuk update artikel lainnya. @idewirausaha.
Laporan Statistik: Kinerja Industri Indonesia 2014PT Indo Analisis
Laporan Statistik Kinerja Berbagai Sektor Industri di Indonesia 2014. Laporan ini Berisi Pertumbuhan Industri, Investasi, Ekspor Impor, dan Kinerja Industri.
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Manajemen perkebunan
1. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 1
MANAJEMEN
PERKEBUNAN
OLEH
MEMET HAKIM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI PERKEBUNAN
2. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 2
Prinsip Bisnis dalam Perkebunan
Volume
Volume produksi
setinggi mungkin
Tingkat
Produktivitas
Jumlah Luasan
(Skala Ekonomi)
Harga
Mutu
Supply & Demand
3. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 3
AGROBISNIS PERKEBUNAN
Bisnis Tradisional
(Production Oriented)
Bisnis Modern (Marketing
Oriented)
produsen Laba melalui
volume Penjualan
Market
Laba melalui
Kepuasan konsumen
4. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 4
KARAKTERISTIK INDUSTRI
PERKEBUNAN
Industri Biologis
Potensi tergantung pada Faktor Genetis dan
Lingkungan (Input)
Faktor Genetis : Persilangan
Faktor Lingkungan : Teknis Agronomis
Input PROSES OutputInput PROSES
6. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 6
5 PILAR ORGANISASI PERKEBUNAN
CHIEF OF
OFFICER
PRODUKSI/
TANAMAN
SDM KEUANGAN PEMASARANKONTROL
TANAMAN PENGOLAHAN AKUNTANSI KEUANGAN
7. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 7
MANAJEMEN PRODUKSI
Pembibitan
Perawatan
TBM
Perawatan
TM
Panen
Angkut
Olah
Pengolahan
Tanah
8. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 8
ORGANISASI KEBUN
MANAGER
ADMINISTRATUR
G. M
ASISTEN
EMPLOYE
SINDER
KEPALA BAGIAN
ASISTEN
EMPLOYE
SINDER
KEPALA BAGIAN
ASISTEN
EMPLOYE
SINDER
KEPALA BAGIAN
ASISTEN KEPALA
ASISTEN
EMPLOYE
SINDER
KEPALA BAGIAN
ASISTEN
EMPLOYE
SINDER
KEPALA BAGIAN
9. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN
9
ORGANISASI KEBUN
3 LEVEL
MANAGER
ADMINISTRATUR
G. M
ASISTEN KEPALA
ASISTEN
EMPLOYE
SINDER
KEPALA BAGIAN
ASISTEN
EMPLOYE
SINDER
KEPALA BAGIAN
ASISTEN
EMPLOYE
SINDER
KEPALA BAGIAN
ASISTEN
EMPLOYE
SINDER
KEPALA BAGIAN
ASISTEN
EMPLOYE
SINDER
KEPALA BAGIAN
11. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 11
RENUNGAN
Mengapa produktivitas rendah ?
Mengapa semakin jarang yang berminat
mempelajari pertanian ?
Mengapa produktivitas SDM pertanian rendah ?
Mengapa dalam banyak hal mahasiswa Indonesia
kalah bersaing dengan yang dari luar ?
Mengapa riset dibidang perkebunan tidak
berkembang ?
13. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 13
POTENSI PRODUKSI KELAPA
SAWIT DAN PROSPEK KEDEPAN
> 7.52.900PERK. SWASTA
> 7.52.879PERK. NEGARA
> 62.868PERK.RAKYAT
TON CPO/HA
POTENSI
TON CPO/HA
2003
URAIAN
Market Overview
14. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 14
PRODUKTIVITAS TANAMAN KARET
NASIONAL
Uraian Luas Lahan Total Produksi Produktivitas
( x 1 Juta Ha) ( x Juta Ton) kg/ha
Indonesia 3.62 3.11 868*
Thailand 1.96 2.35 1.120
PTPN Y 1.200
PTPN z : 1.586
SKALA PERCOBAAN 3.000
POTENSI RIIL 2.500
*) Sekitar 3 juta ha karet masih berupa “hutan Karet” yang berasal dari
Zailing atau Seedling (2015)
15. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 15
PRODUKTIVITAS TANAMAN
KARET NASIONAL
Uraian Luas Lahan (Ha)
Total Produksi
( x Juta Ton)
Produktivi
tas kg/ha
PR
PBN
PBS
Total (2015)
3.070.508
230.900
320.179
3.621.587
2.520.472
228.876
358.912
3.108.160
831
991
1.121
868
Thailand 1.960.000 2.350.000 1.120
PTPN Y
PTPN Z
PT S
27.873
25,169
8,709
33.351
39,931
13,526
1.200
1.586
1.640
16. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 16
PERKEMBANGAN PRODUKTIVITAS
GULA 1998-2006
PT PERKEBUNAN NUSANTARA PT RATA2
TAHUN RAJAWALI BUMN GMP %
II VII IX X XI XIV I II (Swasta)
1998 5.30 2.74 3.33 4.42 4.00 3.05 3.95 3.25 3.76 5.27 71.25
1999 4.55 3.84 3.20 4.81 4.45 1.61 4.57 2.34 3.67 6.67 55.04
2000 2.50 4.38 3.96 5.03 4.93 2.18 4.69 3.51 3.90 7.31 53.32
2001 3.29 3.66 3.86 5.15 4.72 2.13 4.56 3.75 3.89 7.53 51.66
2002 2.29 3.98 4.12 5.40 5.22 3.29 5.12 3.49 4.11 6.45 63.78
2003 2.85 3.89 4.36 5.30 5.24 2.93 5.01 4.24 4.23 5.12 82.57
2004 2.25 5.03 4.34 6.31 5.85 2.74 6.00 5.40 4.74 7.95 59.62
2005 4.34 4.90 4.62 6.44 6.05 2.80 6.00 5.42 5.07 7.44 68.16
2006 3.94 5.02 4.50 6.89 5.75 1.94 6.31 5.49 4.98 7.61 65.44
Rata2 3.48 4.16 4.03 5.53 5.13 2.52 5.13 4.10 4.26 6.82 63.43
TOTAL PRODUKSI NASIONAL = 2,307,027 TON, KONSUMSI NASIONAL = 3.400.000 TON
Sumber : P3GI,DGI, olahan, 2007
17. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 17
POTENSI PRODUKSI GULA
DAN REALISASINYA
URAIAN
TON HABLUR PER HA
SAAT INI POTENSI
LAHAN BASAH 6 12
LAHAN KERING 4 8
LAHAN KERING
BERIRIGASI 6
10
18. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 18
BAGAIMANA MENGGALI PRODUKSI
PADA KELAPA SAWIT?
Pertumbuhan Tanaman
Daun, Leaf Area Index
Warna Daun
Tinggi Tanaman
Pertumbuhan Akar
Kesehatan Tanaman
Penyakit ? Ganoderma (Cara Pengendaliannya ditemukan
di PTPN VII !!!!)
Hama ?
Analisa Input dan Output !!!
19. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 19
BAGAIMANA MENGGALI PRODUKSI
PADA KARET?
Pertumbuhan Tanaman
Daun, Tajuk
Warna Daun
Tinggi Tanaman, Lilit Batang
Pertumbuhan Akar
Kesehatan Tanaman
Penyakit ? JAP, Brown Bast
Hama ?
Analisa Input dan Output !!!
Sistim Sadap, Jumlah pohon/hancak, Waktu Sadap
20. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 20
BAGAIMANA MENGGALI PRODUKSI
PADA TEH ?
Pertumbuhan Tanaman
Daun, Tunas
Warna Daun
Tinggi Bidang petik
Pertumbuhan Akar
Perawatan Tanaman
Kesehatan Tanaman
Penyakit ? BB ?
Hama ? Helopeltis ?
Analisa Input dan Output !!!
Pangkasan, Rotasi Panen, Waktu Panen
Kwalitas Panen, Hasil Olah
Taste vs kwantum
21. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 21
Peran Rekomendator
Rekomendator Pemupukan adalah
Arsitek dalam bidang Agronomi yang
dapat mewujudkan keinginan CEO
dalam mendapatkan produktivitas
dan profit optimum.
Rekomendator yang baik akan dapat
mewujudkan keinginan tersebut.
25. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 25
Karakteristik Budidaya Kelapa Sawit
1. Produksi dari jumlah tandan (sex ratio), berat
Tandan (kg/pohon)
2. Tidak boleh terlambat memupuk dan menyiang
3. Kebutuhan pupuk harus disesuaikan dengan
jumlah produksi yang diinginkan, persilangan
dan jumlah pohon/ha, hara yang akan diambil.
4. Sensitif terhadap kekeringan
26. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 26
Karakteristik Budidaya Kelapa sawit
5. Merupakan Tanaman Tahunan Berpikir dan Bertindak
jangka Panjang (Min. utk 6 tahun kedepan). Tidaklah tepat kalau
pembahasan Produksi hanya dilakukan untuk setahun kedepan.
6. Berakar Serabut, Jenis Hibrida yang responsif thd pemupukan , akan
terangsang tumbuh jika ada gangguan thd akar.
6. Memproduksi akar “gantung” dipangkal batang yang merupakan
potensi besar untuk menyerap hara
7. Sensitif thd gangguan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) Hati2
thd GANODERMA !!
8. Mutu Panen sangat dipengaruhi oleh tingkat kemasakan buah dan
perlukaan (Pernyebab tingginya ALB)
27. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 27
Karakteristik Budidaya
Karet
Memerlukan tenaga kerja skill seperti penyadap.
(Padat Karya)
Managerial system yang sensitif thd perubahan
Perlu air untuk pertumbuhan, namun perlu kering dipagi hari.
Tingkat kesulitan yang perlu mendapat perhatian
Tanam, Sulam (Bibit yang baik, konfigurasi klon)
Konservasi lahan yang baik dan benar
Perawatan Tanaman (Sampai sebelum sadap, 3.5-7 tahun)
Sadapan (tebal kulit, kemiringan bidang sadap, luka kayu, brown
bast,dst.)
Disiplin waktu sadap (Tekanan Turgor)
28. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 28
SIMULASI PENDAPATAN PTPN III DILUAR OVER HEAD COST
394.79314,164,4001,80027,873
304.95810,941,5001,50027,873
212.9777,641,8001,20027,873Karet2
200.8066,020,6632333.351
145,0434,349,3781933.351
56,6961.700.000T 13.633.351Kelapa sawit1
Tot.Laba x1 JtLABA-B.UMUMPER HALUASURAIANN0
TARGET
29. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 29
Pendekatan Jumlah Hara yang diambil
Tingkat produktivitas yang diinginkan
Berkurang ?.........Down grade program
Tetap ? ……………..Maintenance Program
Meningkat ? ……….Up grading program
Semua bisa diatur !!!!
PEMUPUKAN
31. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 31
Tren Produksi Tebu yang baru
5
Pola Lama
Ton tebu/ha
Tahun ke
Pola Baru
120
1
100
80
60
40
20
0
140
2 3 4
32. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 32
Tren Produksi K.Sawit yang baru
20
Pola Lama
Ton TBS//ha
Tahun ke
Pola Baru
30
1
25
20
15
10
05
0
40
5 10 15 25
36. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 36
MANAJEMEN AKAR
Betapa potensi akar ini, jika dirawat dengan baik
akan membantu pertumbuhan tanaman dan
meningkatkan produktivitas tanaman. Pertumbuhan
akar juga dapat mengimbangi perkebangan
penyakit pangkal batang atau yang disebut penyakit
Ganoderma sp.
Kelapa sawit mempunyai potensi yang sangat kuat
untuk membentuk akar baru pada bagian bawah
batang. Pembentukan akar ini dapat dirangsang
oleh juga adanya kerusakan mekanis ataupun
adanya penyakit yang menyerang yang
mengganggu pertumbuhan akar.
37. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 37
Manajemen Akar
Hasil Pengamatan pada tanaman umur 20 tahun di
perkebunan Bekri, Lampung Tengah, akar yang
biasanya mati karena tergantung kekeringan
ternyata tumbuh dan berkembang baik setelah akar
tadi diurug/ditutupi dengan tanah sampai ketinggian
30 cm diatas tanah.
Tanah urugan diambil dari tengah-tengah tanaman
dengan menggunakan excavator. Lubang bekas
galian tersebut menjadi lubang resapan air yang
akan membantu meningkatkan kelembaban relatif
diwilayah itu. Biaya yang diperlukan untuk kegiatan
ini relatif kecil.
38. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 38
Manajemen Akar
Panjang keliling batang bawah kelapa sawit umur 20 tahun tersebut adalah
3.3 m. Tinggi bagian batang yang dapat ditumbuhi akar 25 cm. Dengan
asumsi akar yang tumbuh baik 80 %. Setiap cm persegi tumbuh 5 akar
lateral, maka potensi akar tumbuh menjadi 3.2 m x 25 cm (tinggi)x 5 akar
x 80 % (faktor koreksi) = 32.000 akar lateral.
Akar lateral ini dapat tumbuh sampai 25 m, namun kita asumsikan saja
hanya 15 m, jadi pada setiap ha akan tumbuh akar sepanjang 32.000x 135
pohonx 15 m = 64.800 km. Jika setiap m akar lateral mempunyai 10 akar
rambut yang sehat saja, maka terdapat sekitar 648.000.000 akar rambut.
Jumlah akar tadi merupakan akar tambahan, jadi belum termasuk akar yang
selama ini tumbuh. Potensi yang sangat sangat besar ini tidak pernah
disentuh, walaupun pengaruhnya terhadap absorpsi zat hara sangat
dominan.
Pemeliharaan akar akan meningkatkan kapasitas absorpsi tanaman. Sekitar
36 % hasil assimilasi dialokasikan untuk akar (Dufrene vide Jourdan,1996),
dan hanya 18 % hasil asimilasi yang dikonsumsi buah. Setelah akar
dipelihara dengan baik tentu penambahan sekitar 32.000 akar per pohon
akan menambah berat tandan dan sex ratio sebagai faktor penentu
produksi.
39. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 39
PEMBUATAN REKOMENDASI PEMUPUKAN
Analisa Tanah
Analisa Daun
Clipcard
Pengisian Data
Analisa Unsur Hara yang diambil Tanaman
Analisa Kandungan Bahan Organik
Percobaan Pemupukan
Tolok Ukur yang paling mendekati
Inspeksi Lapangan
Gejala Defisiensi
Serangan Hama/Penyakit
Interpretasi Hasil
Perhitungan Ekonomis
41. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 41
Rekomendator
Rekomendator pemupukan sebenarnya adalah
arsitek dibidang agronomis yang dapat membantu
para CEO dalam meningkatkan laba usaha melalui
peningkatan produktivitas tanaman. Peran yang
sedemikian penting kurang disadari oleh banyak
pihak.
Pada prinsipnya rekomendasi pemupukan
digolongkan pada 3 kelompok :
Maintenance program
Down grade program
Up grade program).
42. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 42
Perhitungan Hara yang dapat diserap tanaman
Misalnya nitrogen, dari analisa terdapat N total = 0.34 %.
Dengan asumsi Berat Jenis Tanah = 1.2 gram/cm3 pada kedalaman 50 cm,
maka akan diketahui kandungan nitrogen dalam tanah sebesar 68 kg/ha.
Perhitungannya sbb. :
1 ha = 104 m2 = 108 cm2
Berat Jenis = Berat Tanah/ Volume Tanah
Volume Tanah sedalam 50 cm = 50 x 108 cm3= 5 x 109 cm3
Berat tanah per ha =1.2 g cm-3 x 5 109 cm3
= 6 x 109 g
= 6 x 106 kg
N total = 0.34 %
N tersedia dalam tanah 2 % dari N total,
Kandungan N tanah per ha =
= 2/100 x 0.34/100 x 6 x 106kg
= 68 kg N
Unsur hara phosphat (P2O5), cara menghitung sbb.:
Asumsi : P tersedia (Hasil analisa) = 14.89 mg/kg
Perhitungan sbb.:
= 14.89/106 x 100 %
= 0.001489 %
= 14.89 x 10-4 %
Dari P205 yang tersedia, hanya sekitar 10 %nya yang dapat diserap tanaman* yakni :
= 10/100 x 14.89 x 10-4/100 x 6 x 106 kg
= 89.34 kg/ha
Perhitungan untuk Kalium ( K2O) sbb.:
Dengan asumsi K tersedia = 0.09 me/100 g
1 me K = 39 mg, perhitungan dalam %
= 0.09 me/100 g x 100 %
= 0.09 x 39 me/100 g
=3.51 m/100.000 mg
=35.1 mg/kg
Dari total K2O tersedia, hanya sekitar 50 % nya saja yang dapat terserap oleh tanaman sbb.:
= 35.1 x 10-6 kg x 100 %
= 35.1 x 10-4 %
K20 = (2 x K) = (0/2 x K)
=((2 x 39) + 16)/78) x 35.1 x 10-4 %
= 42.30 x 10-4 %
Menurut Mariam dan Sudirja, 2005 vide Emha Training Center
•Dari 68 kg N ternyata hanya 10 %
yang tersedia untuk tanaman, jadi
sangat sedikit jumlahnya.
•Dengan kompos diharapkan N
tersedianya menjadi lebih besar,
sehingga N yang dapat diabsorpsi
tanaman lebih banyak pula.
•* Untuk tanah sawah diperkirakan 20 %
dari P tersedia yang dapat diserap
tanaman, namun tanah lainnya hanya
sekitar 10 % saja yang dapat diserap oleh
tanaman. Dengan bantuan kompos
ketersediaan ini akan semakin besar,
sehingga yang dapat diserap tanaman
akan lebih besar pula.
Jadi kandungan K2O dalam tanah :
= 50/100 x 42.,30 x 10-6 x 6 x 10-6
= 126.9 kg/ha
43. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 43
PERKIRAAN UNSUR HARA YANG DIAMBIL TANAMAN
Produktivitas
Ton/ha TBS
N
Kg/ha
P2O5
Kg/ha
K2O
Kg/ha
MgO
Kg/ha
Bahan organik
Ton/ha
1 4.5 1.5 9 0.65 0.7
10 45 15 90 6.5 7
20 90 30 180 13 14
30 135 45 270 19.5 21
40 180 60 360 26 28
Uraian
Bobot unsur hara yang diambil per ha tiap tahun
N P K Mg
1. Pertumbuhan
Tanaman kumulatif
40.9 3.1 55.7 11.5
2. Pelepah yang
ditunas
67.2 8.9 86.2 22.4
3.TBS ( 25Ton/ha) 73.2 11.6 93.4 20.8
4.Bunga jantan 11.2 2.4 16.1 6.6
T o t a l 192.5 26.0 251.4 61.3
44. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 44
Perkiraan Pupuk yang dibutuhkan untuk
mengganti TBS yang dipanen
Produktivitas
Ton/ha TBS
Pupuk yang Diperlukan*
Urea
Kg/ha
RP
Kg/ha
MoP
Kg/ha
Kies.
Kg/ha
Kompos
Ton/ha
1 10 6 15 2.5 0.5
10 100 60 150 25 5
20 200 120 300 50 10
30 300 160 450 75 15
40 400 240 600 150 20
Catatan : *) Belum dihitung unsur hara yang menguap,tercuci dan run off
serta prosentase hara pupuk yang dapat diserap tanaman.
45. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 45
Skema Perencanaan Produksi
Penentuan Target Produksi didasarkan pola
minimal 3 tahunan.
Tahun
ke 1
Tahun
ke 2
Tahun
ke 3
Membuat
target
RBT RBT/Sex Ratio RBT/Sex Ratio
46. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 46
CONTOH PERHITUNGAN EFISIENSI
TEKNIS DAN EKONOMIS
Perla
kuan
Korbanan (X) Produk (Y)
∆Y/∆ X y/X
Y-X
Ton/ha Rp/ha Ton/ha Rp/ha RP/ha
A 0 - 11 7,700 10.00 - 7,700
B 0.3 600 14 9,800 16.67 46.67* 9,200
C 0.6 1,200 19 13,300 13.33 31.67 12,100
D 0.9 1,800 23 16,100 10.00 25.56 14,300
E 1.2 2,400 26 18,200 6.67 21.67 15,800
F 1.5 3,000 28 19,600 18.67 16,600**
48. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 48
Waktu Pemupukan Ideal
0
50
100
150
200
250
Januari
Februari
Mart
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Januari
Februari
Mart
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Januari
Februari
Mart
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
2005 2006 2007
Bulan/Tahun
HaridanmmHujan
: Waktu Pemupukan Ideal
50. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 50
1 mtr
3,2 mtr
• JARAK TANAM 5 X 3,2 M
• POPULASI 540 PHN/HA (86%
THD AREAL DATAR)
51. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 51
PERLAKUAN TEKNIS BUDIDAYAPERLAKUAN TEKNIS BUDIDAYA
Manajemen Akar
dg cara Bokor Kecrok
Tujuan:
1.Dapat memperbaiki aerasi tanah
2.Dapat merangsang pertumbuhan dan
perbanyakan perakaran tanaman di bagian atas
3.Dapat meningkatkan efektifitas penyerapan
unsur hara
Cara :
• Bokoran dikecrok (dicangkul) sedalam 10 cm,
lebar 20 cm melingkar pohon dibawah kanopi
daun bagian luar
• Pupuk ditebar dalam kecrokan
Waktu Pelaksanaan :
• TBM I : 6 x per tahun
• TBM II : 3 x pada Semester I
• TBM II semester II dst. Pemupukan dilakukan
dengan cara pocket.
53. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 53
KONDISI BEBERAPA TITIK KONTUR PADA
TOPOGRAFI BERAT TAHUN TANAM 2005 (TBM II)
54. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 54
PENGUKURAN LILIT BATANG,
APRIL 2007 TAHUN TANAM 2005
LILIT TERENDAH, 13,5 CM LILIT TERTINGGI, 18,5 CM
55. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 55
TBM I TBM II
TBM IIITBM IV
3 TAHUN 3 BULAN SIAP BUKA SADAP
PERKEMBANGANPERKEMBANGAN
KERAGAAN TANAMANKERAGAAN TANAMAN
56. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 56
PERKEMBANGANPERKEMBANGAN
LILIT BATANGLILIT BATANG
URAIAN
(560 Bt/Ha)
LILIT BATANG (Cm) KETERANGAN
Standar Real
SMT POLYBAG
TB (2003)
TBM I (2004)
TBM II (2005)
TBM III (2006)
TBM IV (2007)
TBM V (2008)
-
9
18
28
38
45
-
11
20
30
40
47
-
12,38
25,53
37,93
45 (> 60% Pop)
MARET 2007
-
3 TAHUN 3
BULAN
PERKEMBANGAN LILIT BATANG
0
10
20
30
40
50
TBM 1 TBM 2 TBM 3 TBM 4 TBM 5
MASA TANAMAN
LILITBATANG(Cm)
NORMA
REAL
57. UNIV. PADJADJARAN, FAK. PERTANIAN 57
KEKUATAN YANG MELAHIRKAN KEBERHASILAN
KOMITMEN BERSAMA
KOMITMEN BANGSA
KOMITMEN ALUMNI FAPERTA
KOMITMEN MAHASISWA