Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan pestisida dalam pertanian, termasuk regulasi, jenis, dampak, dan cara penggunaan yang aman untuk meminimalkan polusi lingkungan.
3. Direktorat Pupuk dan
Pestisida
Memberikan Pelayanan
dan Pengawasan Pupuk
dan Pestisida
Mendorong
Berkembangnya Usaha
Pupuk dan Pestisida
Memberdayakan
Kelembagaan sarana
Produksi Pertanian yang
bergerak di Bidang Pupuk
dan Pestisida
4. The Dose Makes the Poison
"All substances are poisons; there is none
which is not a poison. The right dose
differentiates a poison…." Paracelsus (1493-
1541)
5. Keberadaan banyak burung Blekok pada hanya satu
bedengan sawah akibat waktu tanam tumpang tindih
Petani melakukan pengolahan lahan
ditemani burung blekok
menunjukkan pemakaian pestisida dan
pupuk tidak berlebihan
6. Arah Pembangunan Pertanian
• Membangun ketahanan pangan, yang terkait dengan aspek
pasokan produk, aspek pendapatan dan keterjangkauan,
dan aspek kemandirian.
• Sumber perolehan devisa, terutama yang terkait dengan
keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif di pasar
internasional.
• Penciptaan lapangan usaha dan pertumbuhan baru,
terutama yang terkait dengan peluang pengembangan
kegiatan usaha baru dan pemanfaatan pasar domestik.
• Pengembangan produk-produk baru yang terkait dengan
berbagai isu global dan kecenderungan pasar global.
• Pasca Agribis, UnDip
7. Tujuan Pembangunan Pertanian
• Meningkatkan produksi dan produktivitas,
• Meningkatkan mutu hasil termasuk keamanan konsumsi,
• Meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing,
• Memperbaiki efisiensi penggunaan sumberdaya alam,
• Mempertahankan kesuburan lahan, kelestarian lingkungan dan
sistem produksi yang berkelanjutan,
• Mendorong petani dan kelompok tani untuk memiliki sikap mental
yang bertanggung jawab terhadap kesehatan dan keamanan diri
dan lingkungan,
• Meningkatkan peluang penerimaan oleh pasar internasional,
• Memberi jaminan keamanan terhadap konsumen
• Pasca Agribis, UnDip
8. Perlindungan Tanaman
• Kultur Teknis (Pemangkasan, Penyiraman, Pemupukan, Varietas unggul)
• Fisik (Mulsa, Solarisasi)
• Mekanis (Pengolahan lahan, Semprotan air, tanaman perangkap, tanaman
sela)
• Biologi (Parasit dan Predator)
• Tanam Ulang (Bila dengan aplikasi pestisidapun tidak berhasil)
a. cara fisik, melalui pemanfaatan unsur fisika tertentu;
b. cara mekanik, melalui penggunaan alat dan atau kemampuan fisik
manusia;
c. cara budidaya, melalui pengaturan kegiatan bercocok tanam;
d. cara biologi, melalui pemanfaatan musuh alami organisme pengganggu
tumbuhan;
e. cara genetik, melalui manipulasi gen baik terhadap organisme pengganggu
tumbuhan maupun terhadap tanaman;
f. cara kimiawi, melalui pemanfaatan pestisida; dan atau
g. cara lain sesuai perkembangan teknologi.
9. Dasar Hukum
• Undang Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 1992 tentang Sistim Budidaya
Tanaman. ..UURI no.12-1992SistimBudidayaTanaman.pdf
• Peraturan pemerintah No. 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman PPRI No.
6-1995 ttg perlindungan tanaman.pdf
• Keputusan Menteri Pertanian No. 949 Tahun 1998 tentang Pestisida Terbatas.
..KepMenTan 949-1998PestisidaTerbatas.pdf
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 1973 tentang peredaran,
penyimpanan dan penggunaan Pestisida pp_07_1973 ttg peredaran penyimpanan
dan penggunaan.pdf
• Peraturan Menteri Pertanian No. 24 Tahun 2011 tentang pendaftaran
PestisidaPermentan24-2011Pendaftaran pestisida.pdf
• Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia No. 258 tahun 1992
Permenkes_258-1992.pdf
• KepMenTan 949-1998 ttg Pestisida Terbatas ..KepMenTan 949-
1998PestisidaTerbatas.pdf
• KepMenTan 434-2001 ttg Tata Cara Pendaftaran pestisida ..KepMenTan 434-2001
ttg Tata Cara Pendaftaran pestisida.docx
• KepMenTan 517-2002 ttg Pengawasan pestisida ..KepMenTan 517-2002.docx
10. No Keterangan
Jumlah Formulasi Pestisida yang Terdaftar
2000 2001 2002 2003 2004 2005
1.
Pestisida Pertanian
dan Kehutanan
564 595 680 1140 1065 1283
2.
Pestisida Rumah
Tangga
dan Pengendalian
Vektor Penyakit
Manusia
206 198 221 274 208 245
Jumlah 770 793 901 1.417 1.273 1.528
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1998 2000 2002 2004 2006
Pestisida Pertanian dan
Kehutanan
Pestisida rumah tangga
dan pengendalian vektor
penyakit manusia
11. Pedoman Peggunaan Pestisida
Menggunakan Pestisida Yang Terdaftar Dan
Diijinkan Menteri Pertanian.
Menggunakan Pestisida Sesuai Dengan Jenis
Komoditi Dan Jenis Organisme Sasaran Yang
Diijinkan.
Memperhatikan Dosis Dan Anjuran Yang
Tercantum Pada Label.
Memperhatikan Kaidah – Kaidah Keselamatan
Dan Keamanan Penggunaan Pestisida.
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 Tentang
Perlindungan Tanaman pasal 15 ayat 1
Tepat jenis yaitu disesuaikan jenis pestisida yang digunakan dengan jenis
organisme pengganggu tumbuhannya, misalnya untuk mengendalikan
serangga menggunakan insektisida, mengendalikan cendawan
menggunakan fungisida, mengendalikan gulma menggunakan herbisida.
Tepat dosis yaitu banyaknya pestisida yang diaplikasikan persatuan luas
atau berat atau volume sasaran disesuaikan dengan rekomendasi yang
ditetapkan, misalnya kg/hektar.
Tepat cara yaitu disesuaikan antara bentuk formulasi pestisida dan alat
aplikasi yang digunakan, misalnya penyemprotan, perendaman,
penaburan, pengolesan.
Tepat sasaran yaitu disesuaikan dengan jenis komoditi tanaman serta jenis
dan cara hidup organisme pengganggu tumbuhan yang akan diaplikasi
pestisida.
Tepat waktu yaitu pada waktu populasi organisme pengganggu tumbuhan
telah mencapai ambang pengendalian dan sebagian besar dalam stadium
peka, keadaan cuaca memenuhi syarat.
Tepat tempat yaitu disesuaikan dengan keadaan tempat yang akan
diaplikasi pestisida, misalnya lahan kering, lahan berair, rawa, gudang.
14. Klasifikasi
• Jenis zat kimia bahan aktif
• Organisme target
• Cara kerja
• Cara aplikasi
• Waktu aplikasi
15. Dampak negatif pestisida terhadap makhluk hidup dan alam
sangat mengerikan. Mengapa Masih Terus Memakai Pestisida?
1) Terpaksa
2) Pestisida murah/Gratis
3) Kalau tidak pakai, hasil panen
rendah
4) Kalau tidak pakai, panen gagal
5) Supaya hasil tinggi
6) Tanaman banyak terserang
hama penyakit
7) Karena petani lain memakai
pestisida
8) Supaya hasil cukup untuk
kebutuhan keluarga
8) Meningkatkan hasil
9) Menerapkan teknologi
10) Anjuran pemerintah
11) Karena ada biopestisida, pestisida
alami, pestisida dari bahan
tumbuhan
12) Pengendalian dengan cara lain
tidak berhasil
13) Disarankan PPL, Dinas Pertanian
14) Supaya tanaman sayur utuh tidak
berlubang-lubang
15) Iseng-iseng daripada bengong
(membiarkan tanaman diserang
“Merana”)
16. LC0
Konsentrasi tertinggi tampa pengaruh letal pada
organisme indikator
LC50
Konsentrasi letal pada 50% organisme indikator
LC100
Konsentrasi letal pada 100% organisme indikator
Dosis -Respon
19. 3.52
3.92
4.19
5.36
0
1
2
3
4
5
6
-1.40 -1.20 -1.00 -0.80 -0.60 -0.40 -0.20 0.00
Probit
Daya
Hambat
Log Konsentrasi
Probit Daya Hambat dan Log Konsentrasi Ekstrak Lengkuas
Terhadap C. lunata
Invers log
-0,44=0,36=EC50
EC 50 Probit
20. Sifat kimia ideal bahan aktif untuk pestisida
Efektif pada konsentrasi rendah
Stabil
Selektif (tidak toksik terhadap polinator/musuh alam)
Mudah dibuat, mudah didapat
Non kumulatif
22. Modes of Action of Insecticides
Nervous System Energy Production
Cuticle Production
Water Balance
Endocrine System
23. Penyebab Polusi Pestisida
• Penggunaan pestisida terlarang
• digunakan tidak sesuai peruntukannya
• habis masa izin peredarannya
• penggunaan terbatas (berisiko pada kesehatan
dan lingkungan)
• tidak sesuai dengan standar/syarat peredaran
dan penggunaan
25. Minimalisasi
Polusi Pestisida
Penyemprotan pestisida tidak boleh dilakukan pada
pertanaman padi yang sedang tergenang air, apalagi
kalau air genangan tersebut mengalir ke petak sawah
dibawahnya.
Lahan dikeringkan dulu, dilakukan penyemprotan,
kemudian dibiarkan tidak digenangi selama waktu
tertentu misalnya 2-3hari supaya pestisida yang yang
jatuh ke tanah mengalami degradasi.